FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
ya
Kl
Tidak
2. Pengobatansebelumnya?
kurangberhasil
Berhasil
3. Trauma
Usia
Pelaku
Korban
Aniaya fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Tindakan Kriminal
Saksi
Jelaskan
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Tidak
Page 1
Kalau ada :
Hubungan Keluarga ?
Menurut informasi yang diberikan suster jaga klien mempunyai adik yang juga
mengalami riwayat gangguan jiwa seperti dirinya.
TTV :
:TD 100/70 mmHg
:88 x/m
:370C
:18 x/m
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
49
?
?
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
?
Page 2
Keterangan:
Laki laki :
Perempuan :
Klien
Hubunganperkawinan :
Meninggal
:X
:Tidak diketahui
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan bahwa ia sangat menyukai bibirnya, karena menurut klien bibirnya tampak
seksi.
b. Identitas diri
Status dan posisi pasien sebelum dirawat :
Klien mengatakan dulunya ia adalah seoarang ibu rumah tangga.
Kepuasaan klien sebagai laki-laki/perempuan
Klien mengatakan senang menjadi seorang perempuan.
c. Peran
Tugas/peran yang diemban dalam keluarga atau kelompok masyarakat :
Klien memegang peran sebagai ibu rumah tangga.
Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas atau peran tersebut :
Sebelum sakit klien melakukan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.
d. Ideal diri
Harapan klien terhadap penyakitnya :
Saat ditanya apakah klien berharap cepat sembuh, klien mengatakan ya
e. Harga diri
Hubungan klien dengan orang lain :
Tidak ada interaksi yang ditandai dengan :
Klien tidak pernah mau jika diajak keluar mengobrol dengan teman-temannya,. Klien juga
mengatakan tidak mengenal teman-temannya dan tidak mau berteman dengan mereka
karena menurut klien mereka semua adalah orang-orang cacat dan jahat.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial Menarik Diri
3. Hubungan social
Orang yang berarti / terdekat :
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 3
Menurut klien orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah anak perempuannya,
karena klien sangat menyayangi anak perempuannya.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Jika diajak berinteraksi, klien sering menolak karena menurut klien orang-orang yang
berada disekitarnya jahat-jahat.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakianan, tanyakan :
pandangan dan keyakinan terhadap gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama
yang dianut :
Klien selalu berbicara sendiri jika ditanya persoalan mengenai keyakinannya.
b. KegiatanIbadah
Kegiatan ibadah individu di rumah dan kelompok :
Tidak dilakukan
Masalah Keperawatan : VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak rapi :
Penampilan klien tampak rapi.
Penggunaan pakain tidak sesuai, misalnya pakaian dalam dipakai diluar baju :
Penggunaan pakaian klien sesuai.
Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan pakaian tidak tepat (waktu, tempat,
identitas, situasi/kondisi) :
Cara berpakaian pasien tepat.
Masalah Keperawatan : 2. Pembicaraan
cepat
keras
inkoheren
apatis
lambat
gagap
membisu
Penjelasan :
Klien berbicara dengan cepat dan terkadang sulit dipahami, seperti klien sering mengatakan namanya
secara cepat dan berulang-ulang, klien sering mengatakan artis, dokter, disesar, orang jahat, dipukuli,
APBD dan lain-lain yang sulit untuk dipahami.
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 4
tegang
gelisah
agitasi
Tik
grimasem
Tremor
kompulsif
b. Jenis
Penjelasan :
Klien tampak bingung, lesu dan murung seperti tidak bersemangat, klien juga sering merasa
cepat bosan jika banyak di tanya atau ditemui. Klien juga Tidak mau berinteraksi dengan banyak
orang yang ditandai dengan klien tampak terlihat sering menyendiri dan selalu dikamar.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial Menarik Diri
4. Alam perasaan
Laporan diri klien tentang status emosionalnya dan cermin kehidupan klien
Sedih
putus asa
gembira berlebihan
Ketakutan
khawatir
Penjelasan :
Klien mengatakan merasa takut apabila diajak berkenalan dengan orang lain, karena menurut pasien
mereka jahat-jahat dan pasien takut bila mereka akan memukulinya.
Masalah Keperawatan : Ansietas
Datar
tumpul
labil
tidak sesuai
Penjelasan :
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 5
Klien tampak labil, sesakili pasien terlihat tenang dan mau diajak berbincang. Klien juga aktif jika
ditanya dan diminta memperkenalkan diri. Akan tetapi sesakali juga klien tampak bosan dan acuh saat
ditanya atau diminta berkenalan. Bahkan sering klien mengatakan jangan perintah saya.
Masalah Keperawatan : Kerusakan interaksi sosial
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
defensive
Tidak kooperatif
curiga
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Penjelasan :
Selama wawancara komunikasi klien kurang, kontak mata klien kurang dan klien sering berbicara
sendiri tanpa mempedulikan pertanyaan yang sedang diajukan. Sering kali juga klien seperti tidak
mengacuhkan orang yang sedang berada dengannya.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial Menarik Diri
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Penecapan
penghidu
Penjelasan :
Klien sering tampak berbicara sendiri.
Masalah Keperawatan : Gangguan sensosi presepsi pendengaran
Page 6
Tangensial
Flight of idea
Perseverasi/pengulangan pembicaraan
b. Isi
Obsesi
Hipokondria
Depersonalisasi
Phobia
Pikiran magis
Penjelasan :
Klien sering berbicara terbelit-belit dan sulit dipahami. Klien juga sering berbicara hal yang selalu
diulang-ulangnya tanpa mengerti kemana arah tujuannya dan sering kali juga berbicara hal yang tidak
logis atau tidak masuk akal. Misalnya pasien sering berkata APDN, Sarifudin, dirinya dekat dengan
dokter atau berpacaran dengan dokter, anak laki-lakinya miliaran dan lain-lain.
Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir
9. Tingkat Kesadaran
Kesadaran Kuantitas :
Compos mentis
Apatis
Supor
Samnolen
Koma
Kesadaran Kualitas :
Berubah
Tidak berubah
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 7
Meninggi
Hipnosa
Disosiasi
Stupor
Confusion/bingung
Penjelasan :
Kesadaran klien secara kuantitas adalah compos mentis atau klien sadar. Tetapi secara kuantitatif
klien tampak berubah dengan ditandai dengan klien yang sering membatasi hubungannya dengan
dunia luar yaitu dengan lingkungannya.
Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir
10. Memori
a. Daya ingat jangka panjang :
Daya ingat jangka panjang klien dibuktikan dengan klien mengingat asal sekolah SMAnya dan
cara mencuci tangan yang pernah diajarkan.
b. Daya ingat jangka pendek ( 3 hari)
Daya ingat jangka pendek klien dibuktikan dengan klien mengingat menu makanannya tadi pagi.
c. Daya ingat saat tini
Daya ingat saat ini dibuktikan dengan klien masih mengingt nama mahasiswa yang memberinya
coklat saat ini.
Saat ditanya siapa nama saya ? klien mengatakan suster nana, nana yang memberi coklat.
Masalah Keperawatan : 11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
-
Mudah beralih
Penjelasan :
Klien mampu berhitung, klien juga mampu menjumlahkan angka-angka yang ditanyakan padanya.
Tingkat konsentrasi berhitung klien juga cukup baik dan klien melakukannya dengan tampak
gembira.
Misalnya saat diminta untuk berhitung, klien mampu berhitung dari 1-20 dengan baik dan saat di
tanya 2+2 berapa? Klien dapat menjawab 4 dengan sigap.
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 8
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Penjelasan :
Klien mampu mengambil keputusan. Saat ditanya mau makan dulu atau mau mandi dulu? Klien
menjawab mandi dulu. Saat di tanya kenapa demikian ? klien mengatakan biar bersih dulu.
Masalah Keperawatan : 13. Daya tilik diri
Saat ditanya apakah tahu penyakit apa yang sedang dideritanya apakah penyakit jiwa? Klien
mengatakan ya.
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 9
VI.
Bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
8.
Aktivitas dalam rumah
Ya
Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapian rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
Page 10
Ya
Tidak
Belanja
Tranportasi
Lain-lain
Penjelasan :
Klien masih belum mampu melakukan berbagai aktivitas sendiri, klien masih sering tampak seperti
orang bingung.
VII.
MAKANISME KOPING
Adaptif
Bicara dengan orang lain
Mampu menyelesaikan masalah
Teknik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Olah raga
Lainnya
Maladaptif
Minum alkohol
Reaksi lambat/berlebihan
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
lainnya
Penjelasan :
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 11
Klien sering menghindar terhadap masalah. Misalnya klien menghindar dari interaksi dengan temantemannya, tidak mau berkenalan dengan teman-temannya atau berbaur dengan teman-temannya
karena klien merasa takut dipukuli, klien menganggap mereka adalah orang jahat.
Klien tidak mau berinteraksi dengan banyak orang,kurang berespon saat dianamnese, kontak mata
kurang, bingung, kurang adanya komunikasi verbal
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial Menarik Diri
VIII.
Penjelasan :
Klien selalu berusaha menghindar dari interaksi dengan orang lain, klien selalu melakukan hal-hal
sendirian dan tak senang dengan keramaian atau berkumpul dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial Menarik Diri
IX.
ASPEK MEDIS
a. Diagnosa Media
: Skizofrenia
b. TerapiMedis
:
Risp 2x2 mg
Carbamaxepa 2x200 mg
Metfomin 3x500 mg
X.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
XI.
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Data Objektif
Page 12
XII.
ANALISA DATA
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 13
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Data
DS : klien mengatakan :
Merasa takut apabila berkenalan
dengan orang lain.
DO :
Klien tampak sering menyendiri
Klien selalu dikamar
Klien tampak bingung
Klien tampak sering berbicara
sendiri
Komunikasi kurang
Pembicaraan cepat dan inkoheren
Tidak kooperatif
Kontak mata kurang
DS : klien mengatakan :
Klien mengatakan pernah dipukuli
dan digigit oleh orang yang tidak
dikenalnya.
DO : DS : DO :
Pembicaraan cepat dan inkoheren
DS : klien mengatakan :
Merasa takut apabila berkenalan
dengan orang lain.
DO :
Klien tampak cemas
DS : DO :
Efek dan emosi labil
DS : DO :
Klien tampak sering berbicara
sendiri
DS : DO :
Tongesial
Obsesi
Nonrealistic
Kesadaran klien berubah
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Masalah Keperawatan
Kerusakasan komunikasi
Ansietas
Page 14
XIII.
POHON MASALAH
Kerusakan komunikasi
Kerusakan interaksi
Sosial
Ansietas
XIV.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial Menarik Diri
Yang ditandai dengan :
DS : klien mengatakan :
Merasa takut apabila berkenalan dengan orang lain.
DO :
Klien tampak sering menyendiri
Klien selalu dikamar
Klien tampak bingung
Klien tampak sering berbicara sendiri
Komunikasi kurang
Pembicaraan cepat dan inkoheren
Tidak kooperatif
Kontak mata kurang
2. Respon pasca trauma
DS : klien mengatakan :
Klien mengatakan pernah dipukuli dan digigit oleh orang yang tidak dikenalnya.
DO : 3. Kerusakasan komunikasi
DS : DO :
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 15
4. Ansietas
DS : klien mengatakan :
Merasa takut apabila berkenalan dengan orang lain.
DO :
Klien tampak cemas
5. Kerusakan interaksi sosial
DS : DO :
PRIORITAS MASALAH
Isolasi Sosial Menarik Diri
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 16
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
Tgl
Diagnosa Keperawatan
Ruangan
Diagnosa Medis
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
: Skizofrenia
Perencanaan
Tujuan
30/11/10
Klien dapat
berhubungan dan
berinterasi dengan
orang lain, keluarga,
lingkungan dan
masyarakat
Intervensi
SP I P
1. Bina hubungan saling
percaya (BHSP)
2. Mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial klien
3. Berdiskusi dengan klien
tentang keuntungan
berinteraksi dengan orang
lain
4. Berdiskusi dengan klien
tentang kerugian
berinteraksi dengan orang
lain
5. Mengajarkan klien cara
berkenalan dengan orang
lain
Page 17
Tgl
01/12/10
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Klien dapat
berhubungan dan
berinterasi dengan
orang lain, keluarga,
lingkungan dan
masyarakat
SP II P
Memberikan kesempatan kepada
klien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain untuk
1 orang
1. Mengajarkan klien cara
berkenalan dengan orang lain.
2. Memberikan kesempatan klien
mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain
3. Membantu klien memasukkan
kegiatan latihan kedalam
kegiatan harian
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Ruangan
Diagnosa Medis
: Skizofrenia
Page 18
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
2/12/10
Ruangan
Diagnosa Medis
Tujuan
Intervensi
Klien dapat
berhubungan dan
berinterasi dengan
orang lain, keluarga,
lingkungan dan
masyarakat
SP III P
: Skizofrenia
Page 19
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
Ruangan
Diagnosa Medis
: Skizofrenia
Strategi Komunikasi
1. Fase awal/orientasi/perkenalan
a. Salam teraupetik
Perawat : selamat pagi ibu
b. Perkenalan
Perkenalkan..nama saya Nur Djana Setiarini Henaulu biasa dipanggil Nana, saya Mahasiswa Akper
RST, saya akan merawat ibu, saya bertugas di sini selama 6 hari, dari hari senin sampai hari sabtu, dari
pukul 14.00 sampai pukul 18.00 wit
Ibu namanya siapa dan senang di panggil siapa?
c. Validasi
Bagaimana perasaan ibu Lusi hari ini? sudah mandi pagi atau belum?
d. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau sekarang ini kita bercakap-cakap sebentar mengenai masalah yang ibu hadapi
?
Tempat : Dimana tampat yang suka untuk kita berbincang bincang ? bagaimana kalau kita disini saja ?
Waktu : maunya kita berbincang bincang berapa lama ? bagaimana kalau 10 menit.
2. Fase kerja
1. tahu tidak tentang isolasi sosial dan penyebabnya ?
Jadi..separti ini ibu keadaan yang di alami saat ini adalah isolasi sosial yaitu percobaan
untuk menghindari interaksi dengan orang lain atau menghindari dari hubungan dengan orang
lain yang di sebabkan oleh adanya kelainan di dalam tubuh atau faktor lingkungan
2. Ibu Lusi tau tidak tentang keutungan bila kita berinteraksi dengan orang lain ?
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 20
Sekarang saya akan memberitahu kalau kita sering berinteraksi dengan orang lain maka
keuntunganya paling banyak seperti kita tidak akan mudah untuk bersedih, ada banyak teman
yang menghibur, kita tidak sendiri, dan kita bisa percaya diri.
3. Tahu tidak kalau kita berinteraksi dengan orang lain apa kerugiannya ?
Kalau tidak berinteraksi dengan orang lain banyak kerugian yang nanti ibu Lusi rasakan seperti
tidak punya teman, kurang percaya, diri sendiri.
4. Bagaimana kalau kita belajar tentang cara untuk menghilangkan perasaan sedih karena sering
sendiri dan tidak mau bicara dengan orang lain dengan cara berkenalan dengan orang lain.
Caranya seperti ini :
Ibu Lusi dekati orang lain yang mau ibu kenal
Setelah itu ibu mengulurkan tangan, minta untuk berkenalan dan sebutkan nama ibu Lusi
Ibu Lusi bisa lakukan cara ini bila ingin berkenalan dengan orang lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Selamat pagi.
Nama saya Ibu Lusi Betaubun senang dipanggil Lusi
Pagi ini perasaan saya senang
Tidak tahu tentang masalah yang dialaminya
Tidak tahu tentang keuntungan berinterasi sosial
Tidak tahu kerugian tidak berinteraksi
Tidak tahu cara berkenalan
b. Evaluasi objektif
Klien mau berkenalan dengan perawat
Dalam percakapan pasien menjawab pertanyaan perawat dengan kata ya atau tidak
Kontak mata kurang
Tidak kooperatif
Mendengarkan penjelasan perawat dengan acuh
Klien tampak bingung
Klien tampak sering berbicara sendiri
Kurang berespon saat dianamnesa
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah waktu kita sudah selesai saya harap ibu Lusi mengerti yang saya jelaskan
d. Kontrak
Topik
Bagaimana kalu besok kita bertemu lagi untuk belajar mengatasi isolasi sosial menarik diri
dengan cara berkenalan dengan orang lain untu 1 orang
Waktu
Maunya berapa lama besok kita berbincang bincang ?
Bagaimana kalau di tempat ini lagi atau di luar?
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 21
SP II P
Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain untuk 1
orang
Intervensi :
Mengajarkan klien cara berkenalan dengan orang lain.
Memberikan kesempatan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
Membantu klien memasukkan kegiatan latihan kedalam kegiatan harian
Strategi Komunikasi
1. Fase awal/orientasi/perkenalan
a. Salam terapeutik
Perawat : selamat pagi ibu
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan hari ini? sudah mandi pagi atau belum?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau sekarang ini kita mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
untuk satu orang ?
Tempat : Dimana tampat yang ibu suka untuk kita mempraktekkanya ? bagaimana kalau kita
disini saja ?
Waktu : maunya kita mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain dengan satu orang ini
berapa lama ? bagaimana kalau 10 menit.
2. Fase kerja
Selamat pagi
Bagaimana kabarnya hari ini.
Apakah sudah mandi.
Setelah mandi rapikan tempat tidur dulu..
Hari ini kita akan membicarakan tentang cara berkenalan dengan orang lain untuk 1 orang..
Bagaimana kalau kita berbincang bincang di taman saja
Saat ini sedang berbincang bincang dengan orang lain untuk 1 orang
Caranya seperti ini :
Ibu dekati orang lain yang mau ibu kenal
Setelah itu ibu mengulurkan tangan, minta untuk berkenalan dan sebutkan nama ibu
Ibu Lusi bisa lakukan cara ini bila ingin berkenalan dengan orang lain
Iya bagus ketika akan melakuan perkenalan nanti ibu cukup melakukan hal separti tadi
saja.
Bagaimana kalau kita membuat jadwal latihan ibu untuk di masukkan ke dalam jadwal kegiatan
ibu ?
3. Terminasi
B. Terminasi
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 22
b. Evaluasi subjektif
Selamat pagi.
Sudah mandi
Dalam percakapan pasien menjawab pertanyaan perawat dengan kata Ya atau tidak
Mau mempraktekan cara berkenalan dengan 1 orang atau lebih setelah dirayu dan diberi
penjelasan secara berulang-ulang
Mau memasukkan cara berkenalan dan berbincang bincang dengan orang lain ke dalam
jadwal kegiatan harian
d. Rencana tindak lanjut
Baiklah waktu kita sudah selesai saya harap mengerti yang saya jelaskan
d. Kontrak
Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar mengatasi isolasi sosial menarik
diri dengan cara berkenalan dengan orang lain untuk 1 orang atau lebih
Waktu
maunya berapa lama besok kita berbincang bincang ?
Bagaimana kalau di tempat bersantai ?
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 23
SP III P
Memberikan kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain untuk 2
orang atau lebih
Intervensi
Strategi Komunikasi
1. Fase awal/orientasi/perkenalan
a. Salam terapeutik
Perawat : selamat pagi ibu
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Ibu sudah mandi pagi atau belum?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau sekarang ini kita mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau
lebih ?
Tempat : Dimana tampat yang ibu suka untuk kita mempraktekkanya ? bagaimana kalau kita
disini saja ?
Waktu : maunya kita kita mempraktekkan cara berkanalan dengan orang lain dengan satu
orang ini berapa lama ? bagaimana kalau 10 menit.
2. Fase kerja
Selamat pagi
Bagaimana kabarnya hari ini.
Apakah sudah mandi.
Setelah mandi rapikan tempat tidur dulu..
Hari ini kita akan membicarakan tentang cara berkenalan dengan orang lain untuk 1 orang..
Bagaimana kalau kita berbincang bincang di taman saja
Saat ini sedang berbincang bincang dengan orang lain untuk 1 orang
Caranya seperti ini :
Ibu dekati orang lain yang mau ibu kenal
Setelah itu ibu mengulurkan tangan, minta untuk berkenalan dan sebutkan nama ibu
Ibu bisa lakukan cara ini bila ingin berkenalan dengan orang lain
Iya bagus ketika akan melakuan perkenalan nanti ibu cukup melakukan hal separti tadi
saja.
Bagaimana kalau kita membuat jadwal latihan ibu untuk di masukkan ke dalam jadwal kegiatan
ibu ?
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 24
Selamat pagi.
Ingat dengan suster Nana
Sudah mandi
Mandi menggunakan sabun
Mandi sendiri tidak diperintah
Tempat tidur belum dirapikan
Sudah minum obat pagi
Bersedia berkenalan dengan mahasiswa tapi belum bersedia berkenalan dengan teman
sekamar
Page 25
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
No
Diagnosa
Keperawatan
1.
Isolasi Sosial
Menarik Diri
Ruangan
Diagnosa Medis
Implementasi
Tanggal : 18 November 2015
Pukul :14.30 WIT
SP I P
1. Membina hubungan saling
percaya (BHSP)
Hasil :
Salam teraupetik :
Perawat : selamat siang ibu
Pasien : selamat siang ..
Perkenalan : sambil mengulurkan
tangan .
Perawat : perkenalkan nama saya
Nur Djana Setiarini Henaulu biasa
dipanggil Nana, saya Mahasiswa
Akper RST, saya akan merawat ibu,
saya bertugas di sini selama 6 hari,
dari hari senin sampai hari sabtu,
dari pukul 14.00 sampai pukul 18.00
WIT.
Ibu namanya siapa dan senang di
panggil siapa?
Pasien : Nama saya Ibu Lusi
Betaubun, senang dipanggil Lusi
(sambil berjabat tangan).
Validasi :
Perawat : Bagaimana perasaan ibu
Lusi hari ini? sudah mandi pagi atau
belum?
Pasien : pasien tidak menjawab
pertanyaan perawat dan terlihat
berbicara sendiri.
: Skizofrenia
Evaluasi
S : pasien mengatakan :
Selamat pagi.
Nama saya Ibu Lusi Betaubun
senang dipanggil Lusi
O:
A:
SP I dipertahankan
P:
Kontrak :
Perawat : bagaimana kalau sekarang
ini kita bercakap-cakap sebentar
mengenai masalah yang ibu hadapi ?
Pasien : menjawab dengan
anggukan
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 26
2. Mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial klien
Hasil :
Perawat : Ibu Lusi kenapa tidak
bau berteman atau bergabung
dengan teman-teman satu
ruangan ibu ?
Pasien : mereka orang-orang
cacat, nanti saya digigit dan
dipukuli.
3. Berdiskusi dengan klien tentang
keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.
Hasil :
Perawat : ibu lusi tahu tidak
tentang isolasi sosial dan
penyebabnya ?
Pasien : tidak menjawab
pertanyaan perawat dan tampak
sering menatap kearah lain.
Perawat : Jadi, separti ini ibu.
keadaan yang di alami saat ini
adalah isolasi sosial yaitu percobaan
untuk menghindari interaksi dengan
orang lain atau menghindari dari
hubungan dengan orang lain yang di
sebabkan oleh adanya kelainan di
dalam tubuh atau faktor lingkungan
Ibu Lusi tau tidak tentang
keutungan bila kita berinteraksi
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 27
Page 28
CATATAN PERKEMBANGAN SP I
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
No
Diagnosa
Keperawatan
1.
Isolasi Sosial
Menarik Diri
Ruangan
Diagnosa Medis
Implementasi
Tanggal : 19 November 2015
Pukul :14.30 WIT
SP I P
1. Membina hubungan saling
percaya (BHSP)
Hasil :
Salam teraupetik :
Perawat : selamat siang ibu
Pasien : selamat siang ..
Perkenalan : sambil mengulurkan
tangan .
Perawat : Ibu lusi masih ingat saya ?
Pasien : pasien menjawab dengan
meggeleng kepala
Perawat : saya yang kemaren
berkenalan dengan ibu, perkenalkan
nama saya Nur Djana Setiarini
Henaulu biasa dipanggil Nana, saya
Mahasiswa Akper RST, saya akan
merawat ibu, saya bertugas di sini
selama 6 hari, dari hari senin sampai
hari sabtu, dari pukul 14.00 sampai
pukul 18.00 WIT.
Ibu namanya siapa dan senang di
panggil siapa?
Pasien : Nama saya Ibu Lusi
Betaubun, senang dipanggil Lusi
(sambil berjabat tangan).
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
: Skizofrenia
Evaluasi
S : pasien mengatakan :
Selamat pagi.
Pagi ini perasaan saya senang
O:
A:
SP I dipertahankan
P:
Page 29
Validasi :
Perawat : Bagaimana perasaan ibu
Lusi hari ini? sudah mandi pagi atau
belum?
Pasien : Pagi ini perasaan saya
senang.
Kontrak :
Perawat : bagaimana kalau sekarang
ini kita bercakap-cakap lagi sebentar
mengenai masalah yang ibu hadapi ?
Pasien : iya
Perawat : dimana tampat yang suka
untuk kita berbincang bincang ?
bagaimana kalau kita disini saja ?
Pasien : menjawab dengan
anggukan dan sesekali masih terlihat
menatap kearah lain
Perawat : maunya kita berbincang
bincang berapa lama ? bagaimana
kalau 10 menit.
Pasien : menjawab dengan
anggukan
Page 30
5. Menganjurkan klien
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 31
CATATAN PERKEMBANGAN SP I
Nama Klien
: Ny.L
No.CM
: 002841
No
Diagnosa
Keperawatan
1.
Isolasi Sosial
Menarik Diri
Ruangan
Diagnosa Medis
Implementasi
Tanggal : 20 November 2015
Pukul :14.30 WIT
SP I P
1. Membina hubungan saling
percaya (BHSP)
Hasil :
Salam teraupetik :
Perawat : selamat siang ibu
Pasien : selamat siang ..
Perkenalan : sambil mengulurkan
tangan .
Perawat : Ibu lusi masih ingat saya ?
Pasien : nana kan ?
Perawat : iya benar sekali.
Validasi :
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
: Skizofrenia
Evaluasi
S : pasien mengatakan :
Selamat pagi.
Pagi ini perasaan saya senang
O:
A:
P:
Page 33
teman.
Page 34
8.
Menganjurkan klien
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian.
Hasil :
Perawat : Bagaimana kalau kita
buat jadwal kegiatan berkenalan
ibu lusi dengan orang lain, jadi
siapa saja yang sudah ibu lusi
ajak berkenalan kita masukan
kedalam jadwal kegiatan
tersebut. Ibu lusi mau ?
Pasien : iya nana.
: Ny.L
No.CM
: 002841
Ruangan
Diagnosa Medis
No
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi
1.
Isolasi Sosial
Menarik Diri
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
: Skizofrenia
Evaluasi
S : pasien mengatakan :
O:
Page 35
berkenalan dengan orang lain.
Hasil :
Klien mau berkenalan dengan
orang lain tapi hanya mau
Dengan cara :
Salam terapeutik :
Kontrak :
SP II dipertahankan
Lanjut ke SP III
Fase kerja
Perawat :
Jadi kalau kita mau berkenalan
atau mengajak orang lain
berkenalan caranya seperti ini :
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 36
Page 37
DAFTAR PUSTAKA
Issac Ann (2004). Keperawatan dan Kesehatan Jiwa Psikiatrik Edisi 3. Jakarta : EGC.
Keliat, Budi Ana (1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 38
Mansjoer Arif (2001). Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I. Jakarta : FKUI.
Stuart & Loraia (1998). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (6th edition). St.
Asuhankeperawatananakdengan JIWA
Page 39