penanggulangan tuberkulosis
AKMS adalah suatu konsep sekaligus kerangka kerja terpadu untuk mempengaruhi dan
mengubah kebijakan publik, perilaku, dan memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan
penanggulangan TB. Sehubungan dengan itu AKMS TB merupakan suatu rangkaian kegiatan
advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial yang dirancang secara sistematis dan dinamis.
1. Batasan
Komunikasi merupakan proses dua arah yang menempatkan partisipasi dan dialog sebagai
eleven kunci. Dalam konteks penanggulangan TB komunikasi diarahkan untuk mendorong
lingkungan berkreasi melalui pembuatan strategi dan pemberdayaan. Seluruh kegiatan
komunikasi disebarluaskan lewat media dan berbagai saluran.
Mobilisasi sosial dalam konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan
keinginan masyarakat, secara aktif meneguhkan konsensus dan komitmen social diantara
stakeholders untuk menanggulangi TB yang menguntungkan masyarakat. Penggerakan
masyarakat dilaksanakan di tingkat paling bawah dan secara luas berhubungan dengan
mobilisasi dan aksi masyarakat. Memperhatikan pemaparan componen AKMS, masingmasing componen mempunyai tujuan dan kegiatan spesifik yang dilaksanakan secara terpadu
untuk mencapai keberhasilan program penanggulan TB.
2. Strategi AKMS
a. Advokasi
adalah upaya secara sistematis untuk mempengaruhi pimpinan, pembuat kebijakan dan
keputusan dalam penanggulangan Tb . Pendekatan lepada para pimpinan ini dapat dilakukan
dengan cara bertatap muka langsung, konsultasi, memberikan laporan, pertemuan rapat kerja,
lokakarya dan sebagainya sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing unit.
dalam melakukan advokasi perlu dipersiapkan data atau informasi yang cukup serta bahanbahan pendukung lanilla yang sesuai agar dapat meyakinkan mereka dalam memberikan
dukungan.
Analisa situasi
b. Komunikasi
Merupakan proses penyampaian pesan atau gagasan yang disampaikan secara lisan dan atau
tertulis dari sumber pesan lepada penerima pesan melalui media dengan harapan adanya
pengaruh timbal balik.
komponen komunikasi
di dalam studi komunikasi model komunikasi yang sering dianut adalah yang mempunyai
lima komponen sebagai berikut:
semua komunikasi berasal dari satu sumber. sumber ini mungkin dalam bentuk individu atau
mungkin dalam bentuk kelompok, bahkan dala bentuk kelembagaan. Dalam proses
komunikasi sumber dituntut untuk mempunyai keterampilan-keterampilan seperti berpikir,
berbicara, menulis dan lanilla. Sember juga diharapkan mempunyai sikap yang positif
terhadap penerima pesan. Selain itu sumber seyogyanya mempunyai pengetahuan yang
mendalam terhadap pesan yang disampaikan maupun terhadap penerima pesan.
b) Pesan
pesan dalam proses komunikasi disampaikan melalui bahasa tertentu yang sama dengan
bahasa penerima pesan. Isi pesan perlu disederhanakan dan disesuaikan dengan tujuan dan
karakteristik penerima pesan agar mudah dimengerti oleh penerima.
radio, rekaman
televisi, film
demonstrasi, latihan
Penerima pesan ini dapat berupa individu atau kelompok bahkan kelembagaan dan massa.
lancar tidaknya statu proses komunikasi banyak tergantung pada pengetahuan, sikap,
keterampilan penerima pesan tersebut.
d) Umpan balik
c. Mobilisasi sosial
berstandar pada pemahaman dalam konteks social dan cultural termasuk situasi politik dan
ekonomi masyarakat setempat.
Memenuhi permintaan masyarakat
Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi
memerlukan banyak sumber daya dalam organisasi penggerak
berdasarkan rencana rasional dalam rumusan tujuan, sasaran, pesan, indikator dan umpan
balik mobilisasi
memerlukan pengulangan secara periodik
menggunakan individu yang terrenal atau dihormati sebagai penggerak
peran dan karakteristik penggerak masyarakat, harus merupakan elemen masyarakat,
memiliki inisiatif dan cara manajemen masyarakat sendiri, memiliki solidaritas dan
kerjasama antar kelompok atau organisasi masyarakat, memiliki keterpaduan dengan eleven
pemerintah dan non pemerintah.
4. Bekerjasama masyarakat
Prinsip lain yang harus dipegang teguh adalah bekerja untuk dan bersama masyarakat,
karena dengan kebersamaan inilah terjadi proses fasilitasi, motivasi, alih pengetahuan dan
keterampilan.
5. KIE berbasis individu, keluarga, masyarakat dan ormas lainnya. Kemitraan antara
Pemerintah, LSM, Ormas dan berbagai kelompok masyarakat lainnya akan memudahkan
kerjasama di lapangan, sehingga potensi dapat dimanfaatkan secara optimal. untuk itu dapat
memilih mitra sesuai dengan peran dan peminatan di bidang AKMS TB dapat digunakan
contoh berikut:
Mitra
Peminatan
Kebijakan, legislasi
Pelayanan kesehatan TB
LSM, dll
Komunikasi TB
6. Desentralisasi
Upaya pemberdayaan masyarakat sangat berkaitan dengan budaya setempat, karena itu segala
bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ke tingkat operacional agar tetap sesuai
dengan kultur budaya setempat.
kunjungan rumah, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar
keluarga mau berubah perilakunya sehubungan dengan TB.
- Memberikan pelatihan kepada kelompok pelopor (kelompok yang paling mudah menerima
isu yang sedang diadvokasi)
- mengembangkan jeringan informasi diantara anggota koalisi agar selalu mengtahui dan
merasa terlibat dengan isu yang diadvokasikan.
- melaksanakan kegiatan yang bersifat masal dengan melibatkan sebanyak mungkin anggota
koalisi
- mendayagunakan media massa untuk mengekspos kegiatan koalisi dan sebagai jeringan
informasi.
adalah upaya secara sistematis untuk mempengaruhi pimpinan, pembuat kebijakan dan
keputusan dalam penanggulangan Tb . Pendekatan lepada para pimpinan ini dapat
dilakukan dengan cara bertatap muka langsung, konsultasi, memberikan laporan,
pertemuan rapat kerja, lokakarya dan sebagainya sesuai dengan situasi dan kondisi
masing-masing unit.
dalam melakukan advokasi perlu dipersiapkan data atau informasi yang cukup serta
bahan-bahan pendukung lanilla yang sesuai agar dapat meyakinkan mereka dalam
memberikan dukungan.
Langkah yang perlu dipersiapkan untuk merencanakan kegoatan advokasi :
Analisa situasi
Memilih strategi yang tepat (advokator, pelaksana, metode dan sebagainya)
Mengembangkan bahan-bahan yang perlu disajikan lepada sasaran dan
mobilisasi sumber dana
b. Komunikasi
Merupakan proses penyampaian pesan atau gagasan yang disampaikan secara lisan dan
atau tertulis dari sumber pesan lepada penerima pesan melalui media dengan harapan
adanya pengaruh timbal balik.
komponen komunikasi
di dalam studi komunikasi model komunikasi yang sering dianut adalah yang mempunyai
lima komponen sebagai berikut:
a) Sumber pesan (komunikator)
semua komunikasi berasal dari satu sumber. sumber ini mungkin dalam bentuk
individu atau mungkin dalam bentuk kelompok, bahkan dala bentuk kelembagaan.
Dalam proses komunikasi sumber dituntut untuk mempunyai keterampilanketerampilan seperti berpikir, berbicara, menulis dan lanilla. Sember juga diharapkan
mempunyai sikap yang positif terhadap penerima pesan. Selain itu sumber
seyogyanya mempunyai pengetahuan yang mendalam terhadap pesan yang
disampaikan maupun terhadap penerima pesan.
b) Pesan
pesan dalam proses komunikasi disampaikan melalui bahasa tertentu yang sama
dengan bahasa penerima pesan. Isi pesan perlu disederhanakan dan disesuaikan
dengan tujuan dan karakteristik penerima pesan agar mudah dimengerti oleh
penerima.
2.
3.
c. Mobilisasi sosial
Dalam konteks nasional dan regional merupakan proses membangkitkan keinginan
masyarakat, secara aktif menguhkan konsensus dan komitmen social diantara pengambil
kebijakan untuk menanggulangi TB yang menguntungkan masyarakat. Mobilisasi sosial
berarti melibatkan semua unsur masyarakat, sehingga memungkinkan masyarakat untuk
melakukan kegiatan secara kolektif dengan mengumpulkan sumber daya dan membangun
solidaritas untuk mengatasi masalah bersama dengan kata lain masyarakat menjadi
berdaya.
beberapa prinsip mobilisasi social
berstandar pada pemahaman dalam konteks social dan cultural termasuk situasi politik dan
ekonomi masyarakat setempat.
berdasarkan rencana rasional dalam rumusan tujuan, sasaran, pesan, indikator dan umpan balik
mobilisasi
Prinsip lain yang harus dipegang teguh adalah bekerja untuk dan bersama
masyarakat, karena dengan kebersamaan inilah terjadi proses fasilitasi, motivasi, alih
pengetahuan dan keterampilan.
5. KIE berbasis individu, keluarga, masyarakat dan ormas lainnya. Kemitraan antara
Pemerintah, LSM, Ormas dan berbagai kelompok masyarakat lainnya akan
memudahkan kerjasama di lapangan, sehingga potensi dapat dimanfaatkan secara
optimal. untuk itu dapat memilih mitra sesuai dengan peran dan peminatan di bidang
AKMS TB dapat digunakan contoh berikut:
Memilih mitra dan peran berdasarkan peminatan
Mitra
Peminatan
Kebijakan, legislasi
Pelayanan kesehatan TB
LSM, dll
Komunikasi TB
6. Desentralisasi
Upaya pemberdayaan masyarakat sangat berkaitan dengan budaya setempat, karena
itu segala bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ke tingkat operacional agar
tetap sesuai dengan kultur budaya setempat.
bentuk-bentuk mobilisasi social penanggulangan TB :
Kompanye, digunakan dalam rangka mensosialisasikan isu strategis yang telah
dikembangkan lepada berbagai sasaran (masyarakat, organisasi profesi, lintas sektoral, lintas
program, dunia usa, LSM dll) dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki
serta terpanggil untuk terlibat sesuai dengan perannya dalam pennggulangan isu tersebut.
Penyuluhan kelompok, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kelompok
masyarakat melalui berbagai metode dan media penyuluhan.
Diskusi kelompok, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
kelompok masyarakat untuk menanggulangi masalah TB melalui diskusi kelompok.
kunjungan rumah, digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
agar keluarga mau berubah perilakunya sehubungan dengan TB.
Konseling, digunakan untuk membantu menggali alternatif pemecahan masalah TB dalam
satu keluarga.