Anda di halaman 1dari 34

LEADERSHIP

MIND AND
EMOTION
Created by:
Vina Renata
Rafika Nuri Pratiwi
Astrie Septiningtyas

Overview
Bab ini dan berikutnya meneliti tentang pentingnya
pemimpin menjadi orang yang terintegrasi dengan
menjelajahi semua pikiran, emosi, dan motivasi
mereka.
Bab ini meneliti pentingnya kepala dan hati (pikiran
dan emosi). Kemudian kami memperluas beberapa
ide yang diperkenalkan bab sebelumnya untuk
mempertimbangkan bagaimana kemampuan untuk
menggeser pemikiran dan perasaan kita agar
dapat membantu para pemimpin mengubah
perilaku mereka, mempengaruhi orang lain, dan
menjadi lebih efektif.

LEADING WITH HEAD &


HEART
Berdasarkan dari pengalaman pribadi, bekerja secara
efektif dengan orang lain mengharuskan kita untuk
memahami aspek yang ada dalam diri kita seperti
pikiran, keyakinan dan perasaan dan memahami
aspek-aspek dalam diri orang lain. Setiap orang yang
telah berpartisipasi pada tim olahraga mengetahui
bagaimana pikiran dan emosi yang kuat dapat
mempengaruhi kinerja. Menariknya, banyak orang
dalam menjalankan peran kepemimpinan cenderung
melupakan aspek emosional dalam memimpin. Untuk
sukses dalam lingkungan seperti ini sangat
dibutuhkan pemimpin yang menggunakan kepala dan
hati mereka.

MENTAL MODELS
Sebuah model mental dapat dianggap sebagai gambaran
internal yang mempengaruhi tindakan dan hubungan
seorang
pemimpin dengan orang lain. Model Mental
adalah teori yang dipegang oleh individu mengenai sistem
tertentu di dunia dan perilaku yang mereka harapkan.
Exhibit 5.1

Exhibit 5.2 menunjukkan para pemimpin Google


menggunakan model mental untuk menjaga
perusahaan yang memiliki bisnis inti yaitu
pencarian.
Exhibit 5.2

Assumptions
Dalam bab sebelumnya, kita membahas dua teori
yang sangat berbeda mengenai sikap dan asumsi yang
dimiliki pemimpin mengenai bawahan, disebut Teori X
dan Teori Y, dan bagaimana asumsi tersebut
mempengaruhi perilaku pemimpin. Asumsi seorang
pemimpin yang alami adalah bagian dari model mental
nya. Seseorang yang menganggap bahwa orang lain
tidak bisa dipercaya, akan bertindak sangat berbeda
dalam situasi daripada seseorang yang memiliki
asumsi bahwa orang lain pada dasarnya dapat
dipercaya.
Pemimpin
memiliki
asumsi
tentang
peristiwa, situasi, dan keadaan serta tentang orangorang. Asumsi bisa berbahaya karena orang cenderung
menerima mereka sebagai orang "terpercaya."

Changing or Expanding Mental


Models
Pola pikir pemimpin selalu memainkan peran kunci
dalam keberhasilan organisasi. Sebuah studi Harvard
University meneliti 100 pemimpin bisnis dari abad
kedua puluh dan menemukan bahwa mereka semua
menyalurkan apa yang peneliti butuhkan yang peneliti
sebut sebagai "kecerdasan kontekstual," kemampuan
untuk memahami lingkungan sosial, politik, teknologi,
dan ekonomi saat ini dan mengadopsi model mental
yang membantu merespon organisasi mereka. Dalam
dunia dengan perubahan yang cepat dan tidak
berkelanjutan, faktor terbesar yang menentukan
keberhasilan pemimpin dan organisasi adalah
kemampuan
untuk
mengubah
model
mental
seseorang.

IN THE LEAD (page 139)


Hollywood Studios.
Film hollywood adalah produk lama yang berasal dari Amerika, dan tahun lalu
orang-orang Jepang, brazil atau korea selatan juga menonton film yang ditulis
dan dipasarkan terutama untuk penonton Amerika. Seiring berjalannya waktu.
Orang-orang di negara-negara lain menonton film Hollywood, dan mengambil
pangsa pasar film lokal . Pada saat yang sama, penonton di Amerika Serikat
menurun namun di luar negeri berkembang. Film-film Hollywood sekarang
mendapatkan sekitar 70 persen pendapatan dari seluruh dunia. Eksekutif
Hollywood mengadopsi model mental baru yang membuat film-film yang
dikhususkan untuk pasar luar negeri atau membuat reframes film-film Amerika
yang sesuai dengan selera asing. Berikut adalah beberapa contoh.
Untuk Paramount G.I Joe: The Rise of Cobra and GI joe: Retaliation, Byunghun lee, bintang film besar Korea, dan aktor Afrika selatan amold Vosloo
ditempatkan dalam pemeran utama.
Beberapa film terbaru, seperti Rio and Fast Five, telah ditetapkan di brazil,
dimana film hollywood sedang berkembang pesat . Dalam Twilight Saga:
Breaking Down Part 1, Bella Swan dan Edward Cullen dalam film nya
menghabiskan bulan madu mereka di pulau Brazil.
Dalam film Transformer baru-baru ini, studio DreamWorks memiliki karakter
meneguk Shuhua susu rendah gula dari perusahaan yili cina.
Pixar Cars tidak berjalan dengan baik di luar negeri, sehingga studio
mengatur sekuel di paris, london, tokyo, dan riviera Italia.

DEVELOPING A LEADERS
MIND
Independent
Thinking

OpenMindedness

Systems
Thinking

Personal
Mastery

Independent Thinking
Berfikir independen berarti menanyakan asumsi dan
menafsirkan data dan peristiwa sesuai dengan
keyakinan, ide, dan pemikiran sendiri dan tidak
sesuai dengan aturan, rutinitas, atau kategori yang
didefinisikan oleh orang lain atau sudah ditetapkan
sebelumnya. Orang-orang yang berpikir secara
mandiri bersedia untuk berdiri sendiri, memiliki
pendapat, mengatakan apa yang mereka pikirkan,
dan untuk menentukan suatu tindakan berdasarkan
pada kepercayaan pribadi bukan pada apa yang
orang lain pikirkan atau katakan. Kepemimpinan yang
baik bukan mengikuti aturan lain, tetapi tetap pada
kepercayaan pribadi. Itu merupakan cara terbaik bagi
organisasi.

Open-Mindedness
Pemimpin harus melupakan kondisi mereka
dan membuka ide untuk hal baru. Keterbukaan
akan
mengesampingkan
prasangka
dan
menangguhkan keyakinan dan
opini yang
disebut sebagai
"beginners mind
ketika
seorang ahli dalam bidang tertentu, pikiran
mereka menjadi tertutup dari perspektif orang
lain.
Kekuatan pikiran dan perilaku yang terbatas
diilustrasikan oleh Pike Syndrom.

Systems Thinking
System Thinking adalah kemampuan untuk melihat
sinergi secara keseluruhan bukan hanya unsur-unsur
yang terpisah dari suatu sistem dan untuk belajar
dalam
memperkuat
atau
mengubah
pola
keseluruhan sistem.
Misalnya, sebuah kota kecil memulai program
pembangunan jalan untuk mengatasi kemacetan lalu
lintas tetapi tanpa memikirkan keseluruhan sistem.
Dengan jalan baru tersedia, banyak orang mulai
pindah ke pinggiran kota. Solusinya sebenarnya akan
meningkatkan kemacetan lalu lintas, penundaan,
dan polusi dengan adanya pengembangan kota.

Sebuah elemen penting dari system thinking adalah


untuk memahami lingkaran kausalitas. Peter Senge,
penulis The Fifth Discipline, berpendapat bahwa
realitas terdiri dari lingkaran bukan garis lurus.
Misalnya, Exhibit 5.3 menunjukkan lingkaran yang
mempengaruhi peningkatan keuntungan pengecer.
Exhibit 5.3

Personal Mastery
Penguasaan pribadi berarti menguasai
diri Anda dengan cara yang memfasilitasi
kepemimpinan Anda dan mencapai hasil
yang diinginkan. Menguasai diri sendiri
mewujudkan tiga kualitas :
Kejernihan
pikiran

Kejelasan
tujuan

Mengatur
untuk
mencapai
tujuan

EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Pemimpin dan peneliti semakin mengakui pentingnya
kecerdasan emosional, atau EQ. Beberapa telah
menyarankan bahwa emosi, lebih baik dari kemampuan
kognitif, mendorong pemikiran kita dan pengambilan
keputusan, serta hubungan interpersonal kita.
Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan
seseorang
untuk
mempersepsi,
mengidentifikasi,
memahami, dan berhasil dalam mengelola emosi dalam
diri sendiri dan orang lain. Menjadi emosional berarti
mampu secara efektif mengelola diri kita sendiri dan
hubungan kita.

What Are Emotions?


Kemampuan penting
bagi para pemimpin
adalah untuk
memahami berbagai
emosi orang dan
bagaimana emosi ini
mungkin menampakkan
diri. Salah satu model
yang berguna bagi para
pemimpin yang
membedakan emosi
positif dan negatif,
digambarkan dalam
Exhibit 5.4.

Exhibit 5.4

Why Are Emotions Important?


Dalam sebuah studi dari pengusaha, peneliti di
Rensselaer Polytechnic Institute menemukan bahwa
mereka yang lebih mengekspresifkan emosi mereka
sendiri, dan lebih selaras dengan emosi orang lain
membuat lebih banyak uang, seperti yang
digambarkan dalam Exhibit 5.5.
Exhibit 5.5.

Emotions Are
Contagious
Keadaan emosional dari
pemimpin akan
mempengaruhi seluruh
tim, departemen, atau
organisasi. Sebagian
besar dari kita mengakui
bahwa kita dapat
"menangkap" emosi dari
orang lain. Jika kita
berada di sekitar
seseorang yang
tersenyum dan antusias,
maka emosi positif akan
menular pada kita,
sebaliknya, seseorang
dalam suasana hati yang
buruk bisa membawa kita

Emotions
Influence
Performance
Emosi memiliki pengaruh
yang kuat pada kinerja.
Banyak bukti menunjuk
ke hubungan yang jelas
antara suasana hati
orang dan berbagai
aspek kinerja mereka,
seperti kerja sama tim,
kreativitas, pengambilan
keputusan, dan kinerja
tugas. Suasana hati yang
negatif menguras energi
dan mencegah orang
melakukan yang terbaik.

Dalam jenis lingkungan kerja yang berbahaya,


sebagian besar upaya individu digunakan untuk
kelangsungan
hidup
emosional,
seperti
yang
digambarkan dalam Exhibit 5.6.
Exhibit 5.6

The Components of Emotional


Intelligence
Kompetensi dan kemampuan kecerdasan emosional
dikelompokkan ke dalam empat kategori
fundamental, seperti digambarkan dalam Exhibit 5.7.
Exhibit 5.7

IN THE LEAD (page 152)


John Harbaugh, Baltimore Ravens, and Jim Harbaugh,
San Francisco 49ers.
Tony Dungy melakukannya dengan tim sepak bola Indianapolis Colts.
Joe Torre melakukannya dengan New York Yankees dalam bisbol.
Sekarang John dan Jim Harbaugh bersaudara melakukannya dengan
Baltimore Ravens dan San Francisco 49ers. Masing-masing pelatih ini
telah dicatat untuk pendekatan baru untuk tim olahraga kecerdasan
emosional kepemimpinan-gunakan untuk membawa keluar pemain
yang terbaik.
Harbaugh bersaudara, mendapat perhatian dunia ketika tim
mereka bertanding melawan satu sama lain di NFL. Super Bowl di
2013, keduanya menciptakan budaya yang menginspirasi pemain
untuk terhubung dengan satu sama lain dalam mencapai hasil yang
luar biasa. Segala sesuatu tentang memimpin sebuah tim sepak
bola, mereka percaya, berpengaruh ke hubungan. Jim Harbaugh
membuat poiin penting untuk berbicara dengan pemain dan pelatih
tentang keluarga mereka dan kehidupannya di luar lapangan. John
Harbaugh beralasan kepemimpinannya memiliki nilai padat dan

LEADING WITH LOVE VS


WITH FEAR
Secara tradisional, kepemimpinan telah mendasari rasa
ketakutan dalam karyawan. Sebuah gagasan yang tak
terucapkan di antara banyak eksekutif tingkat senior
adalah bahwa rasa takut adalah hal yang baik dan
menguntungkan organisasi. Memang, rasa takut bisa
menjadi motivator yang kuat, tapi banyak dari para
pemimpin saat ini belajar bahwa lingkungan yang
mencerminkan rasa peduli dan menghormati orang jauh
lebih efektif daripada membuat orang takut.

Fear in Organizations
Tempat kerja terdapat berbagai jenis rasa takut,
termasuk takut gagal, takut perubahan, takut
kehilangan seseorang, takut dihakimi, dan takut
dengan atasan. Semua ketakutan ini dapat mencegah
orang melakukan yang terbaik untuk mengambil
risiko, dan dari menantang dan mengubah status quo.
Pertimbangkan bagaimana Akshay Kothari dan Ankit
Gupta harus mengatasi ketakutan mereka untuk
menciptakan salah satu dari 50 aplikasi asli di Apples
App Store Hall of Fame.

IN THE LEAD (page 155)


Akshay Kothari and Ankit Gupta, Pulse News.
Akshay Kothari dan Ankit Gupta adalah mahasiswa pascasarjana di
sekolah desain yang diakui Universitas Stanford (secara formal dikenal
sebagai Institut Desain Hasso Plattner) ketika mereka mengambil kelas
desain untuk membuat orang keluar dari zona nyaman mereka
sehingga mereka dapat menghadapi dan mengatasi ketakutan yang
menghalangi kreativitas dan pencapaian tujuan.
Mereka berdua mendeskripsikan dirinya sebagai kutu buku.
Meskipun mereka sangat pintar secara teknis, tapi rasa malu sering
mencegah mereka untuk mencapai tujuan yang melibatkan terlalu
banyak interaksi dengan orang. Untuk mengatasi rasa takut, mereka
memutuskan untuk bekerja dalam proyek kelas mereka sebuah
aplikasi pembaca berita yang baru dirilis di iPad di sebuah kafe di luar
kampus. Mendekati orang asing dan meminta respon pada ide-ide dan
prototype mereka dan respon negative sering menyakiti mereka.
Tapi, Akshay berkata, orang mengatakan ini adalah sampah dan
apakah ini adalah aplikasi yang dimuat dalam setiap iPad?. Hasil dari
proyek mereka, Pulse News, yang dipuji oleh Steve Jobs di konferensi
pengembangan di seluruh dunia, memenangkan penghargaan desain
Apple bergengsi, dan telah di download oleh lebih dari 20 juta orang.

Consequences of
Fear

Relationship with
Leaders

Memimpin dengan tegas


dapat menciptakan
suasana di mana
karyawan merasa tak
berdaya, sehingga
kepercayaan, komitmen,
semangat, imajinasi, dan
motivasi mereka
berkurang. Salah satu
kelemahan utama dari
pemimpin dengan
ketakutan adalah bahwa
hal itu menciptakan
perilaku menghindar
karena tidak ada yang

Pemimpin mengontrol
tingkat rasa takut dalam
organisasi. Exhibit 5.8
menguraikan beberapa
indikator berbasis cinta
dibandingkan kepemimpinan
berbasis ketakutan dalam
organisasi.

Exhibit 5.8

Bringing Love to Work


Pemimpin dapat belajar untuk mengikat orang
bersama-sama untuk tujuan bersama melalui
kekuatan positif seperti perhatian dan kasih
sayang, mendengarkan, dan menghubungkan
dengan orang lain pada tingkat pribadi. Emosi
yang menarik orang untuk mengambil risiko,
belajar, tumbuh, dan bergerak ke depan
organisasi berasal dari cinta, bukan takut.
Stephen Covey menunjukkan bahwa dalam
semua literatur yang besar, cinta adalah kata
kerja bukan kata benda. Cinta adalah sesuatu
yang Anda lakukan, pengorbanan Anda
membuat dan pemberian diri untuk orang lain,
seperti yang digambarkan oleh kisah pedih
dalam bab ini Consider This! Pada halaman 156.

Consider This! (page 156)


Staf Angkatan Darat, Ian Newland melihat musuh tanah
granat di mobilnya. Detik berikutnya, temannya Ross McGinnis
melemparkan dirinya ke granat itu. Saya mencoba untuk
tidak menjalani hidup dengan sia-sia untuk apa yang telah dia
lakukan kata Newland. Ketika ditanya kenapa McGinnis
melakukannya, Newland hanya berkata, Dia mencintai kita.
Selama perang Iraq, paling sedikit lima tentara U.S. meninggal
karena mereka menggunakan tubuhnya sendiri untuk
melindungi rekan-rekan mereka dari granat. Itulah
keputusannya, kata Temple University psychologist Frank
Farley. Saya tidak dapat memikirkan sesuatu yang lebih
mendalam di alam manusia. Seorang letnan angkatan laut
mengatakan dari kawan yang mengorbankan hidupnya
dengan memblokir sebuah granat yang dilempar ke atap
dekat timnya, Kamu memikirkannya setiap hari. Dan
segalanya cukup banyak berkisar di sekitar apa yang dia
lakukan.

Exhibit 5.9 menunjukkan hasil latihan di mana orang


melaporkan apa yang mereka lakukan untuk
menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka peduli
dan bagaimana jika terasa ingin menjadi peduli.
Exhibit 5.9

Why Followers Respond to Love


Kebanyakan orang menginginkan lebih dari gaji
dari pekerjaan mereka. Pemimpin yang memimpin
dengan cinta memiliki pengaruh yang luar biasa
karena mereka memenuhi lima kebutuhan
karyawan yang tak terucapkan:
Hear and understand me.
Even if you disagree with me, please dont make
me wrong.
Acknowledge the greatness within me.
Remember to look for my loving intentions.
Tell me the truth with compassion.

Ketika para pemimpin mengatasi kebutuhan


emosional secara langsung, orang biasanya
merespon dengan mencintai pekerjaan mereka
dan menjadi melibatkan emosional dalam
memecahkan masalah dan melayani pelanggan.
Antusiasme untuk bekerja dan organisasi
meningkat. Orang ingin percaya bahwa pemimpin
mereka benar-benar peduli. Dari titik pandang
pengikut, cinta terhadap rasa takut memiliki
potensi motivasi yang berbeda :

LEADERSHIP ESSENTIALS
Pemimpin menggunakan emosional serta kemampuan
intelektual dan pemahaman untuk memandu organisasi
melalui lingkungan yang penuh gejolak dan membantu
orang merasa berenergi, termotivasi, dan dipedulikan
dalam menghadapi perubahan yang cepat, ketidakpastian,
dan ketidakamanan kerja. Orang dapat belajar untuk
menjadi whole leaders yang memimpin dengan pikiran dan
perasaan.
Pemimpin harus menyadari bagaimana model mental
mereka mempengaruhi pemikiran mereka dan dapat
menyebabkan "blind spots" yang membatasi pemahaman.
Menyadari asumsi adalah langkah pertama menuju
perubahan & perluasan model mental seseorang dan
mampu melihat dunia dalam cara baru yang berbeda. Satu
tantangan pemimpin untuk saat ini adalah membangun
pola pikir global.

Empat isu-isu kunci penting untuk memperluas dan


mengembangkan pikiran seorang pemimpin yaitu
independent
thinking,
open-mindedness,
systems
thinking dan personal mastery. Personal mastery
melibatkan kejernihan pikiran, kejelasan tujuan dan
sebuah sistem yang terorganisasi untuk mencapai tujuan.
Para pemimpin juga harus memahami pentingnya
kecerdasan emosional. Memahami emosi sangat penting
karena emosi berdampak pada kinerja individu.
Empat komponen dasar dari kecerdasan emosional adalah
kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan
manajemen hubungan. Pemimpin yang cerdas emosinya
dapat memiliki dampak positif pada organisasi dengan
membantu
karyawan
tumbuh,
belajar,
dan
mengembangkan; menciptakan rasa tujuan dan makna;
menanamkan persatuan dan semangat tim; dan
mendasarkan hubungan pada kepercayaan dan rasa
hormat, yang memungkinkan karyawan untuk mengambil
risiko dan sepenuhnya berkontribusi kepada organisasi.

Organisasi tradisional mengandalkan rasa takut


sebagai motivator. Meskipun takut tidak memotivasi
orang, mencegah orang dari merasa baik tentang
pekerjaan mereka dan sering menyebabkan perilaku
penghindaran.
Ketakutan
bisa
mengurangi
kepercayaan dan komunikasi sehingga masalah
penting dan isu-isu yang tersembunyi atau ditahan.
Pemimpin dapat memilih untuk memimpin dengan
cinta bukan dengan tegas. Cinta dapat dianggap
sebagai kekuatan motivasi yang memungkinkan
orang untuk merasa hidup, terhubung, dan berenergi.
Orang
menanggapi
cinta
karena
memenuhi
kebutuhan yang tak terucapkan untuk menghormati
dan menguatkan keyakinan diri. Pemikiran rasional
adalah penting untuk kepemimpinan, namun butuh
cinta untuk membangun kepercayaan, kreativitas,
dan antusiasme.

Anda mungkin juga menyukai