MIND AND
EMOTION
Created by:
Vina Renata
Rafika Nuri Pratiwi
Astrie Septiningtyas
Overview
Bab ini dan berikutnya meneliti tentang pentingnya
pemimpin menjadi orang yang terintegrasi dengan
menjelajahi semua pikiran, emosi, dan motivasi
mereka.
Bab ini meneliti pentingnya kepala dan hati (pikiran
dan emosi). Kemudian kami memperluas beberapa
ide yang diperkenalkan bab sebelumnya untuk
mempertimbangkan bagaimana kemampuan untuk
menggeser pemikiran dan perasaan kita agar
dapat membantu para pemimpin mengubah
perilaku mereka, mempengaruhi orang lain, dan
menjadi lebih efektif.
MENTAL MODELS
Sebuah model mental dapat dianggap sebagai gambaran
internal yang mempengaruhi tindakan dan hubungan
seorang
pemimpin dengan orang lain. Model Mental
adalah teori yang dipegang oleh individu mengenai sistem
tertentu di dunia dan perilaku yang mereka harapkan.
Exhibit 5.1
Assumptions
Dalam bab sebelumnya, kita membahas dua teori
yang sangat berbeda mengenai sikap dan asumsi yang
dimiliki pemimpin mengenai bawahan, disebut Teori X
dan Teori Y, dan bagaimana asumsi tersebut
mempengaruhi perilaku pemimpin. Asumsi seorang
pemimpin yang alami adalah bagian dari model mental
nya. Seseorang yang menganggap bahwa orang lain
tidak bisa dipercaya, akan bertindak sangat berbeda
dalam situasi daripada seseorang yang memiliki
asumsi bahwa orang lain pada dasarnya dapat
dipercaya.
Pemimpin
memiliki
asumsi
tentang
peristiwa, situasi, dan keadaan serta tentang orangorang. Asumsi bisa berbahaya karena orang cenderung
menerima mereka sebagai orang "terpercaya."
DEVELOPING A LEADERS
MIND
Independent
Thinking
OpenMindedness
Systems
Thinking
Personal
Mastery
Independent Thinking
Berfikir independen berarti menanyakan asumsi dan
menafsirkan data dan peristiwa sesuai dengan
keyakinan, ide, dan pemikiran sendiri dan tidak
sesuai dengan aturan, rutinitas, atau kategori yang
didefinisikan oleh orang lain atau sudah ditetapkan
sebelumnya. Orang-orang yang berpikir secara
mandiri bersedia untuk berdiri sendiri, memiliki
pendapat, mengatakan apa yang mereka pikirkan,
dan untuk menentukan suatu tindakan berdasarkan
pada kepercayaan pribadi bukan pada apa yang
orang lain pikirkan atau katakan. Kepemimpinan yang
baik bukan mengikuti aturan lain, tetapi tetap pada
kepercayaan pribadi. Itu merupakan cara terbaik bagi
organisasi.
Open-Mindedness
Pemimpin harus melupakan kondisi mereka
dan membuka ide untuk hal baru. Keterbukaan
akan
mengesampingkan
prasangka
dan
menangguhkan keyakinan dan
opini yang
disebut sebagai
"beginners mind
ketika
seorang ahli dalam bidang tertentu, pikiran
mereka menjadi tertutup dari perspektif orang
lain.
Kekuatan pikiran dan perilaku yang terbatas
diilustrasikan oleh Pike Syndrom.
Systems Thinking
System Thinking adalah kemampuan untuk melihat
sinergi secara keseluruhan bukan hanya unsur-unsur
yang terpisah dari suatu sistem dan untuk belajar
dalam
memperkuat
atau
mengubah
pola
keseluruhan sistem.
Misalnya, sebuah kota kecil memulai program
pembangunan jalan untuk mengatasi kemacetan lalu
lintas tetapi tanpa memikirkan keseluruhan sistem.
Dengan jalan baru tersedia, banyak orang mulai
pindah ke pinggiran kota. Solusinya sebenarnya akan
meningkatkan kemacetan lalu lintas, penundaan,
dan polusi dengan adanya pengembangan kota.
Personal Mastery
Penguasaan pribadi berarti menguasai
diri Anda dengan cara yang memfasilitasi
kepemimpinan Anda dan mencapai hasil
yang diinginkan. Menguasai diri sendiri
mewujudkan tiga kualitas :
Kejernihan
pikiran
Kejelasan
tujuan
Mengatur
untuk
mencapai
tujuan
EMOTIONAL
INTELLIGENCE
Pemimpin dan peneliti semakin mengakui pentingnya
kecerdasan emosional, atau EQ. Beberapa telah
menyarankan bahwa emosi, lebih baik dari kemampuan
kognitif, mendorong pemikiran kita dan pengambilan
keputusan, serta hubungan interpersonal kita.
Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan
seseorang
untuk
mempersepsi,
mengidentifikasi,
memahami, dan berhasil dalam mengelola emosi dalam
diri sendiri dan orang lain. Menjadi emosional berarti
mampu secara efektif mengelola diri kita sendiri dan
hubungan kita.
Exhibit 5.4
Emotions Are
Contagious
Keadaan emosional dari
pemimpin akan
mempengaruhi seluruh
tim, departemen, atau
organisasi. Sebagian
besar dari kita mengakui
bahwa kita dapat
"menangkap" emosi dari
orang lain. Jika kita
berada di sekitar
seseorang yang
tersenyum dan antusias,
maka emosi positif akan
menular pada kita,
sebaliknya, seseorang
dalam suasana hati yang
buruk bisa membawa kita
Emotions
Influence
Performance
Emosi memiliki pengaruh
yang kuat pada kinerja.
Banyak bukti menunjuk
ke hubungan yang jelas
antara suasana hati
orang dan berbagai
aspek kinerja mereka,
seperti kerja sama tim,
kreativitas, pengambilan
keputusan, dan kinerja
tugas. Suasana hati yang
negatif menguras energi
dan mencegah orang
melakukan yang terbaik.
Fear in Organizations
Tempat kerja terdapat berbagai jenis rasa takut,
termasuk takut gagal, takut perubahan, takut
kehilangan seseorang, takut dihakimi, dan takut
dengan atasan. Semua ketakutan ini dapat mencegah
orang melakukan yang terbaik untuk mengambil
risiko, dan dari menantang dan mengubah status quo.
Pertimbangkan bagaimana Akshay Kothari dan Ankit
Gupta harus mengatasi ketakutan mereka untuk
menciptakan salah satu dari 50 aplikasi asli di Apples
App Store Hall of Fame.
Consequences of
Fear
Relationship with
Leaders
Pemimpin mengontrol
tingkat rasa takut dalam
organisasi. Exhibit 5.8
menguraikan beberapa
indikator berbasis cinta
dibandingkan kepemimpinan
berbasis ketakutan dalam
organisasi.
Exhibit 5.8
LEADERSHIP ESSENTIALS
Pemimpin menggunakan emosional serta kemampuan
intelektual dan pemahaman untuk memandu organisasi
melalui lingkungan yang penuh gejolak dan membantu
orang merasa berenergi, termotivasi, dan dipedulikan
dalam menghadapi perubahan yang cepat, ketidakpastian,
dan ketidakamanan kerja. Orang dapat belajar untuk
menjadi whole leaders yang memimpin dengan pikiran dan
perasaan.
Pemimpin harus menyadari bagaimana model mental
mereka mempengaruhi pemikiran mereka dan dapat
menyebabkan "blind spots" yang membatasi pemahaman.
Menyadari asumsi adalah langkah pertama menuju
perubahan & perluasan model mental seseorang dan
mampu melihat dunia dalam cara baru yang berbeda. Satu
tantangan pemimpin untuk saat ini adalah membangun
pola pikir global.