OLEH :
ANDRIYANI SUBEKTI
(D12113704)
Keandalan
99%
95%-98%
70%-85%
80%-95%
85%-90%
= Ea + GS + TRO (7)
Dengan :
P
= presipitasi
Ea
= evapotranspirasi
GS
TRO
= total run of
Notasi
Satuan
Presipitasi
Milimeter (mm)
Temperatur
Penyinaran Matahari
Persen (%)
Kelembaban Relatif
Persen (%)
Kecepatan Angin
= c ETo*
ETo*
Dimana :
c
Rs
Rs
Ra
= lama cahaya matahari maksimum yang mungkin dalam satu hari (jam)
Rn
Rn
f(t)
= fungsi suhu
f(ed)
= 0,27 (1 + u 0,864)...(11)
f(u)
Dimana
WS
= water surplus
= R Ea
Tampungan Tanah
C. Limpasan total
Air hujan yang telah mengalami evapotranspirasi dan disimpan dalam tanah
lembab selanjutnya melimpas di permukaan (surface run of) dan mengalami
perkolasi. Berikutnya, menurut Mock besarnya infiltrasi adalah water surplus (WS)
dikalikan dengan koefisien infiltrasi (if), atau :
Infiltrasi (I) = WS if ..(15)
Koefisien infiltrasi ditentukan oleh kondisi porositas dan kemiringan daerah
pengaliran. Lahan yang bersifat porous umumnya memiliki koefisien yang
cenderung besar. Namun jika kemiringan tanahnya terjal dimana air tidak sempat
mengalami infiltrasi dan perkolasi ke dalam tanah, maka koefisien infiltrasinya
bernilai kecil.
Infiltrasi terus terjadi sampai mencapai zona tampungan air tanah (ground
water storage, disingkat GS). keadaan perjalanan air di permukaan tanah dan di
dalam tanah diperlihatkan dalam gambar
Dalam metode ini, besarnya groundwater storage (GS) dipengaruhi oleh Infiltrasi
(I). Semakin besar infiltrasi maka groundwater storage semakin besar pula, dan
begitu sebaliknya.
Konstanta resesi aliran bulanan (K). Konstanta resesi aliran bulanan (montly
flow recession constan) disimbolkan dengan K adalah proporsi dari air tanah bulan
lalu yang masih ada bulan sekarang. Nilai K ini cenderung lebih besar pada bulan
basah. Nilai k diambil antara 0 1,0.
Groundwater storage bulan sebelumnya (GSom). Nilai ini diasumsikan sebagi
konstanta awal, dengan anggapan bahwa water balance merupakan siklus tertutup
yang ditinjau selama rentang waktu menerus tahunan tertentu. Dengan demikian
maka nilai asumsi awal bulan pertama tahun pertama harus dibuat sama dengan
nilai bulan terakhit tahun terakhir.
Dari ketiga faktor diatas, mock merumuskan sebagai berikut :
GS
= {0,5 (1 + K) I} + {K GSom}(16)
BF = I GS..(17)
Jika pada suatu bulan GS bernilai negatif (terjadi karena GS bulan yang
ditinjau lebih kecil dari bulan sebelumnya), maka base flow akan lebih besar dari
nilai infiltrasinya. Karena water balance merupakan siklus tertutup dengan periode
tahunan tertentu (misalnya 1 tahun) maka perubahan groundwater storage (GS)
selama 1 tahun adalah nol. Dari persamaan di atas maka dalam 1 tahun
jumlah base flow akan sama dengan jumlah infiltrasi.
Selain base flow, komponen debit yang lain adalah direct run of (limpasan
langsung) atau surface fun of (limpasan permukaan). Limpasan permukaan berasal
dari water surplus yang telah mengalami infiltrasi. Jadi direct run of dihitung
dengan persamaan :
DRO
= WS I(18)
Setelah base flow dan direct run of komponen pembentuk debit yang lain
adalah storm run of, yaitu limpasan langsung ke sungai yang terjadi selama hujan
deras. Storm run of ini hanya beberapa persen saja dari hujan.. storm run of hanya
dimasukkan ke dalam total run of, bila presipitasi kurang dari nilai maksimum soil
moisture capacity. Menurut Mock storm run of dipengaruhi oleh percentage factor,
disimbolkan dengan PF. Percentage factor adalah persen hujan yang menjadi
limpasan. Besarnya PF oleh Mock disarankan 5% 10%, namun tidak menutup
kemungkinan untuk meningkat secara tidak beraturan hingga mencapai 37,3%.
Dalam perhitungan debit ini, Mock menetapkan bahwa :
Jika presipitasi (P) > maksimum soil moisture capacity maka nilai storm run of = 0.
Jika P < maksimum soil moisture capacity maka storm run of adalah jumlah curah
hujan dalam satu bulan yang bersangkutan dikali percentage factor, atau : SRO = P
PF
Dengan demikian maka total run of (TRO) yang merupakan komponenkomponen pembentuk debit sungai (stream flow) adalah jumlah antara base
flow, direct run of dan storm run of, atau :
TRO = BF + DRO + SRO.(19)
Total run of ini dinyatan dalam mm/bulan. Maka jika TRO ini dikalikan
dengan catchment area (luas daerah tangkapan air) dalam km2 dengan suatu
angka konversi tertentu didapatkan besaran debit dalam m3/det.
D. Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air irigasi merupakan jumlah air irigasi yang digunakan oleh lahan
dan tanaman pada selang waktu dan jumlah tertentu. Kebutuhan air untuk padi
meliputi kebutuhan air untuk pengolahan tanah, pembibitan, penggenangan dan
untuk pertumbuhan sampai saat panen. Sedangkan untuk tanaman bukan padi
(palawija) hanya untuk pertumbuhannya saja.
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah air yang diperlukan tanaman untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman dengan luasan tertentu. Kebutuhan air ini
meliputi kebutuhan untuk evapotranspirasi, perkolasi dan perembesan saluran.
Kebutuhan air untuk palawija hanya untuk pertumbuhannya saja yang dinyatakan
dengan evapotranspirasi tanaman. Akan tetapi untuk tanaman padi kebutuhan air
meliputi kebutuhan untuk evapotranspirasi, pengolahan lahan, pertumbuhan
sampai saat panen, serta kebutuhan air untuk mengganti air yang hilang karena
adanya perkolasi serta penggenangan dilahan (Linsley dan Franzini, 1979).
Kebutuhan air irigasi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
-Kebutuhan untuk penyiapan lahan
-Kebutuhan air konsumtif untuk tanaman
-Kebutuhan air untuk penggantian lapisan air
-Perkolasi
-Efisiensi air irigasi
-Luas areal irigasi
-Curah hujan efektif
Kebutuhan total air di sawah mencakup faktor diatas, Persamaan untuk menghitung
kebutuhan bersih air irigasi di sawah :
IG = A ...(20)
Dengan :
IG
IR
ETc
RW
= perkolasi (mm/hari)
ER
EI
= efisiensi irigasi
= perkolasi (mm/hari)
= (M x T)/S ..(24)
= 0,7 R80
Dimana :
Re
R80
80 %.
Yang dimaksud dengan luas areal irigasi disini adalah luas semua lahan
pertanian yang kebutuhan airnya dilayani oleh suatu sistem irigasi tertentu. Yang
termasuk dalam sistem irigasi mencakup irigasi teknis, irigasi setengah teknis,
irigasi sederhana maupun irigasi desa.