Pengertian Studi Kelayakan
Pengertian Studi Kelayakan
aspek hukum,
aspek manajemen,
aspek keuangan.
demikian dalam mengevaluasi aspek tertentu tidak dapat mengabaikan hasil temuan
aspek yang lain. Sebagai contoh, proyeksi penjualan tahunan hasil produksi yang
disusun dari hasil penelitian aspek pasar dan pemasaran produk, akan dipergunakan
sebagai salah satu bahan masukan untuk menentukan kapasitas produksi proyek
yang akan dibangun.
Evaluasi Aspek hukum berkaitan dengan keberadaan proyek yang akan
dibangun secara hukum seperti perizinannya, badan hukum yang digunakan, dan
sebagainya.
Evaluasi aspek sosial ekonomi dan budaya meliputi pengaruh proyek
terhadap pendapatan nasional, penambahan dan pemerataan kesempatan kerja,
dampak pergeseran hidup masyarakat, dan sebagainya.
Evaluasi aspek pasar dan pemasaran berkaitan dengan adanya potensi
pasar dari produk yang akan dipasarkan, analisis kekuatan pesaing yang mencakup
program pemasaran yang akan dilakukan, estimasi penjualan yang mungkin akan
diraih (market share) dan factor ekstern perusahaan yang dapat mempengaruhi
permintaan produk di pasaran.
Evaluasi aspek teknis dan teknologi berkaitan dengan pemilihan lokasi
proyek, pemilihan jenis mesin atau peralatan lain sesuai dengan kapasitas produksi
termasuk lay out nya dan pemilihan teknologi yang sesuai.
Sedangkan evaluasi aspek manajemen berkaitan dengan manajemen dalam
pembangunan proyek dan manajemen dalam hal operasionalnya. Mencakup tentang
jenis dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan
proyek. Sejalan dengan itu diteliti juga kualifikasi tenaga kerja, sumber pengadaan
tenaga kerja, program training yang diperlukan, dimana program tersebut akan
dilakukan, serta jenis dan jumlah nilai balas jasa tenaga kerja.
Aspek keuangan berkaitan dengan dari mana sumber dana yang akan
diperoleh dan proyeksi pengembaliannya, struktur dan sumber pembiayaan investasi
yang sehat serta prospek kemampuan proyek menghasilkan keuntungan.
terjadi. Dampak tersebut dapat berupa dampak ekonomi atau bisa juga bersifat
sosial. Oleh karena itu ada yang melengkapi studi kelayakan ini dengan analisa yg
disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis).
Termasuk di dalam cost and benefit analysis adalah semua manfaat dan
pengorbanan sosial (social cost and social benefit). Oleh karena itu pada umumnya
suatu studi kelayakan proyek menyangkut 3 aspek yaitu:
1.
2.
3.
2.
4.
5.
6.
7.
Langkah-langkah rencana pendirian proyek, beserta jadwal dari masingmasing kegiatan tersebut sampai dengan proyek siap berjalan.
1.
Investor
Berkepentingan dalam hal ini untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi yang ia tanam, bagaimana resikonya dan bagaimana prospeknya di
masa depan. Ada hubungan yang positif antara tingkat keuntungan dengan
resiko investasi. Semakin tinggi resiko investasi maka akan semakin tinggi
juga tingkat keuntungan yang diminta oleh para investor tersebut.
Investasi proyek dapat dilakukan oleh investor swasta, baik perorangan
maupun perusahaan. Disamping itu, koperasi, Badan Usaha Milik Negara
dan yayasan juga dapat membangun proyek baru atau memperluas kegiatan
usaha yang sudah berjalan.
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh para investor dari investasi yang
mereka tanamkan antara lain:
Manfaat
finansial,
seperti
memperoleh
keuntungan
atau
likuiditas keuangan,
Manfaat
makro
ekonomi,
misalnya
meningkatkan
jumlah
Melunasi
pinjaman
yang
dipergunakan
untuk
membiayai
2.
Kreditur/ Bank
Para kreditur/Bank akan lebih memperhatikan segi keamanan dana yang
mereka
pinjamkan
dan
kelancaran
pengembaliannya,
mereka
tentu
3.
Pemerintah
ekspor
non
migas,
maka
proyek-proyek
yang
akan
2.
2.
3.
Untuk jenis investasi yang dapat diukur labanya perlu dilakukan studi
kelayakan yang mengkaji dari berbagai aspek. Pada dasarnya ketiga jenis investasi
diatas memerlukan studi kelayakan, namun dengan intensitas dan penekanan yang
berbeda untuk masing-masing aspek jika dibandingkan dengan investasi yang dapat
diukur labanya, intensitas dan penekanan tersebut dipengaruhi oleh faktor jumlah
dana, ketidakpastian estimasi, dan kompleksitas proyek tersebut. Semakin besar
dana yang ditanam dalam proyek investasi, semakin tidak pasti estimasi yang dibuat,
dan semakin kompeks faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka semakin
intens/mendalam studi kelayakan yang dilakukan. Karena apapun jenis investasi yg
dibuat tetap diperlukan studi kelayakan meskipun dengan intensitas yang berbeda
karena Masa mendatang yang penuh dengan ketidakpastian.
Kesalahan perencanaan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Karena hal-hal lain yang tidak dapat dapat diprediksi atau di luar
dugaan seperti bencana alam pada lokasi proyek.