BAB I
PENDAHULUAN
didalam air dingin atatu es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas
boroksilikat juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok
digunakan sebagai alat gela laboratorium. Di dalam perdagangan jenis gelas
ini dikenal dengan berbagai merk seperti : Pyrex, Yena, Vycor, Duran, Schott,
Assistant dan ssebagainya (Anaonim, 2012).
Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai
keunggulan tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat
terbuat dari porselen biasanya diupam (glazir), sehingga bahan porselen tidak
tembus sinar (Muhlis, 2014)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat
yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alatalat yang tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
Dalam prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau
menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia (Maju, 2013)
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara
kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna, kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian
praktikan dalam perhitungan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu
praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan penggunaan alat maka kesalahan
dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya
diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain
memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan
sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan
mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat
praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada
alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam
laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada
hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat
berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar,
bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam
laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat
disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain
yang diluar kendali manusia (Maju, 2013)
BAB III
METODE KERJA
2.1 Alat-alat Gelas
1. Gelas Ukur
2. Labu Tamar
3. Pipet Ukur
4. Pipet Volume
5. Buret
6. Cawan Petri
7. Tabung Reaksi
8. Gelas Arloji
9. Botol Reagen
10. Tabung Centrifuge
11. Pipet Tetes
12. Erlenmeyer
13. Lampu Spiritus
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Batang Pengaduk
Tabung Durham
Objek Glass/Slide
Cover Glass
Kamar Hitung
Tabung Sahli
Urinometer
Mikrohematokrit
Bunsen
Kop Linjar
Pipet Pasture
Gelas Beaker
Corong
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
NAMA ALAT
Gelas Ukur
GAMBAR
FUNGSI
untuk
Digunakan
mengukur
Gelas
ini
berskala
dan
bermacam ukuran.
Labu
Tamar/Ukur
mengencerkan
larutan
dengan
Pipet Ukur
Digunakan
untuk
mengambil
Pipet Volume
dengan
panjang
gondok
atau
cembungan
dibagian
tengahnya.
Digunakan
untuk
mengambil
sampel
dalam
bentuk
larutan
tertera
tersebut.
di
gondok
pipet
Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan
tertentu
dapat
pula
Cawan Petri
Tabung reaksi
Sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia, untuk melakukan
reaksi kimia dalam skala kecil dan
wadah untuk perkembangbiakkan
mikroba
Glass Arloji
Botol Reagen
digunakan sebagai wadah pereaksi
(reagen) dan menyimpan reagen
yang sudah diolah menjadi baku
primer dan sekunder. Sebaiknya
botol yang sudah disi dengan
reagen diberi label yang mudah
terbaca dengan jelas, yang memuat
nama zat dan konsentrasi. Larutan
didalam
botol
reagen
diambil
Tabung
Centrifuge
salah
menyerupai
satu
ujungnya
kerucut.
Fungsinya,
Pipet Tetes
Untuk meneteskan atau mengambil
larutan dengan jumlah kecil dari
12
Erlenmeyer
13
Lampu Spirtus
Untuk
membakar
zat
atau
memanaskan larutan.
14
15
Batang
Pengaduk
suatu larutan.
Tabung Durham
untuk menampung/menjebak gas
yang terbentuk akibat metabolisme
pada
bakteri
Penempatannya
yang
terbalik
diujikan.
dalam
16
Objek
Glass/Slide
17
Cover
Glass/Slide
saat
diamati
dibawah
mikroskop
18
Kamar Hitung
Alat untuk menghitung jumlah selsel darah yang diencerkan dalam
volume tertentu
19
Tabung Sahli
Tabung HB 02 22% tempat untuk
mengencerkan dan membaca kadar
HB
20
Urinometer
Urinometer
berfungsi
untuk
tangkai
yang
biasanya
10
21
Mikrohematokrit
nilai
hematokrit
22
Bunsen
Untuk memanaskan larutan dan
dapat
pula
sterilisasi
digunakan
dalam
proses
untuk
suatu
proses.
23
Kop Linjar
Alat
yang
digunakan
untuk
merendam slide
24
Pipet Pasture
untuk
cairan,
memindahkan
tetapi
tidak
Gelas Beker
tertentu
Sebagai tempat untuk menyimpan
dan meletakkan larutan. Gelas Piala
memiliki takaran namun jarang
bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zat cair.
11
26
Corong
Corong
digunakan
untuk
NAMA
Lumping
GAMBAR
dan
FUNGSI
Menghaluskan zat yang masing
Alu
bersifat padat/kristal.
Cawan Porelen
Digunakan
Misalnya
sebagai
wadah.
penguapan
larutan
4.2 Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang
berjudul pengenalan alat-alat gelas dan Porselin laboratorium. Tujuan
diadakannya praktikum ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada
dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi
di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,
berikut akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di
12
13
(reagen) dan menyimpan reagen yang sudah diolah menjadi baku primer dan
sekunder. Sebaiknya botol yang sudah disi dengan reagen diberi label yang
mudah terbaca dengan jelas, yang memuat nama zat dan konsentrasi. Larutan
didalam botol reagen diambil dengan cara dipipet.
Tabung centrifuge Mempunyai bentuk seperti tabung yang salah satu
ujungnya menyerupai kerucut. Fungsinya, untuk tempat bahan yang akan
diendapkan dengan alat sentrifuge. Pipet tetes untuk meneteskan atau
mengambil larutan dengan jumlah kecil dari suatu tempat ke tempat lain.
Erlenmeyee berfungsi sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam
skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi. Lampu
sepirtus untuk membakar zat atau memanaskan larutan. Batang pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu larutan.
Tabung durham untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk
akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan, penempatannya terbalik dalam
tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada
sisa udara). Objek glass/slide digunakan untuk meletakan sampel saat diamati
dibawah mikroskop. Cover glass/slide digunakan untuk menutup objek glass
saat diamati dibawah mikroskop. Kamar hitung berfungsi untuk menghitung
jumlah sel-sel darah yang diencerkan dalam volume tertentu. Tabung HB sahli
02 22% tempat untuk mengencerkan dan membaca kadar HB.
Urinometer berfungsi untuk mengukur berat jenis urin, bentuk
urinometer yang menggelembung pada bagian bawah dan kecil pada bagian
tangkai yang biasanya digunakan untuk pegangan pada saat memutar
urinometer. Mikrohematokrit digunakan untuk penetapan nilai hematokrit
mikrometode dengan darah. Bunsen Untuk memanaskan larutan dan dapat
pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses. Kop linjar
berfungsi untuk tempat merendam slide. Pipet pasture juga dikenal sebagai
pipet pentil atau penetes, adalah pipet plastik atau beling yang digunakan
untuk memindahkan sedikit cairan, tetapi tidak dikalibrasi untuk suatu volume
tertentu. Gelas beker berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan
meletakkan larutan. Gelas Piala memiliki takaran namun jarang bahkan tidak
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat
laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan
fungsinya. Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua
bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas . Jadi, alat -alat yang
ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.
2. Cara penggunaan alat-alat yang terbuat dari bahan gelas dan porselen
memiliki cara yang berbeda-beda, seperti dari bahan porselen yaitu
lumpang dan alu. Cara kerjanya ialah dengan memasukan sampel yang
akan dihaluskan, dimasukan ke dalam lumpang, kemudian dihaluskan
menggunakan alu secara perlahan hingga sampel halus
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan
dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.Sebaiknya alat-alat
15
yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat
praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan