Anda di halaman 1dari 4

B.

Model pembangunan Mao Zedong


RRC dalam melaksanakan pembangunannya, menerapkan secara ekstrem jalan sosialis.
RRC merupakan penerap eksperimen pembangunan sosialis yang terbesar di lingkungan
dunia ketiga. Dari sudut moral, suatu hal yang perlu dicatat, bahwa pelaksanaan
pembangunan tersebut mengorbankan paling sedikit satu generasi. Dengan demikian,
walaupun mao Zedong berhasil menekan inflasi, akan tetapi ada yang tidak boleh di abaikan
bahwa model pembangunannya merupakan suatu pengecualian yakni adanya unsur paksaan
dan pengekangan.
1. Periode Rekonstruksi dan konsolidasi (1949-1952)
Kebijaksanaan pembangunan dalam periode rekonstruksi dan konsolidasi,
mencerminkan sepenuhnya pemikiran sosialisme Mao Zedong. Salah satu karakteristik
yang terpenting dari pemikiran sosialisme Mao Zedong adalah menempatkan pembangunan
sector pertanian pada tingkat teratas. Pemikiran Mao yang dipengaruhi romantisme Yenan,
menekankan bahwa masyarakat sosialis modern harus dicapai melalui proses transformasi
yang terjadi di daerah pedesaan.
Menurut Mao Zedong, hasil dari pembangunan sector pertanian di daerah pedesaan
tidak boleh dibawa untuk mensuplai pembangunan industry perkotaan. Capital dari sector
pertanian harus tetap berada di tangan penduduk desa. Capital tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, pelayanan social dan pendidikan petani, dan dalam
upaya menyediakan dana investasi untuk industry pedesaan atau untuk membantu industry
perkotaan yang menunjang pembangunan sector pertanian.

2. Pelita I (1953-1957)
Dalam periode ini, para perumus kebijakan pembangunan RRC yang di pelopori oleh Liu
Shaoqi, Deng Xiaoping dan kawan-kawan, mengambil model pembangunan uni soviet
(stalinist strategy). Model pembangunan ini mempunyai tujuan untuk mencapai laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dengan penekanan pada sector industry dengan
menitikberatkan pada modal. Secara garis besar, kebijakan Pelita I memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Komitmen untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun.

b. Konsentrasi khusus pada pembangunan industry.


c. Industrialisasi yang berorientasi pada pembangunan industry berat dan
pertumbuhan ekonomi
d. Mencapai tingkat tabungan dan investasi yang tinggi untuk memenuhi tiga tujuan
diatas
e. Industrialisasi dilaksanakan dengan devisa dari sector pertanian
f. Transformasi kelembagaan di sector pertanian dan sector-sektor ekonomi lain.
g. Menekankan metode pada modal dalam pemilihan teknologi produksi barangbarang industry
Model pembangunan diatas membutuhkan suatu pola manajemen ekonomi yang terpusat
dan struktur administrasi yang dikelola oleh para birokrat; untuk mengkoordinasikan secara
rasional pembagian kerja dan tanggung jawab.
Dalam Pelita I ini, Liu Deng menggunakan insentif material untuk meningkatkan
produktivitas rakyat. Demikian juga, Liu Deng, merangsang usaha swasta untuk ikut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi. Dengan demikian, Pelita I mencapai hasil yang
diinginkan. Pertumbuhan produksi nasional selama Pelita I (1953-1957) cukup tinggi.
Produksi sector-sektor perekonomian tumbuh menjadi dinamis. Baik sector pertanian maupun
sector industry menunjukan kenaikan yang berarti. Pertumbuhan produksi modern meningkat
hampir dua kali lipat dalam jangka waktu lima tahun. Pendapatan nasional kotor (gross
national product/ GNP) meningkat lebih dari sepertiga, jika dibandingkan dengan periode
sebelumnya (periode Rekonstruksi dan konsolidasi).
3. Gerakan Lompatan Jauh ke Depan (1958-1960)
Mao Zedong melihat bahwa pembangunan Uni Soviet menjurus kepada terbentuknya
masyarakat teknostruktur yang memunculkan kelas-kelas baru dan tumbuhnya birokrasi di
dalam pemerintahan dan partai, organisasi militer professional, pranata ekonomi dan
sebagainya. Peniruan model pembangunan uni soviet, menurut pengamatan Mao, akan
menyeret RRC ke jalan revisionism ideology. Sedangkan gerakan lompatan jauh ke depan,
sebagai upaya Mao untuk menghindari jalan yang di tempuh uni soviet, yakni menuju
masyarakat komunis yang sejati.
Dengan motivasi bahwa RRC tengah menanti momentum millennium, berbeda dengan uni
soviet yang malah menjauhi, mao melancarkan gerakan lompatan jauh ke depan. Target yang
di tentukan dalam gerakan lompatan jauh ke depan adalah sebagai berikut:

a. Mengejar produksi besi amerika serikat dalam tempo 8 tahun.


b. Mengejar produksi industry berat inggris dalam tempo 15 tahun.
c. Mendahului uni soviet, yang lebih berpengalaman dalam pembangunan sosialis
berencana dan lebih memiliki modal, ilmu dan teknologi dalam mewujudkan
masyarakat komunis melalui semangat Mao dan tenaga kerja yang besar.
Untuk melaksanankan gerakan lompatan jauh ke depan ini,pemerintah membentuk
komune rakyat(rentnin gongse) di pedesaan.pada hakikatnya komune rakyat di rancang
sebagai mekanisme untuk memungkinkan transisi dari tahap sosialis ke komunisme.semua
kegiatan baik kegiatan ekonomi,politik,militer maupun kebudayaan di harapkan dapat di
lakukan oleh komune rakyat,sehingga perbedaan antar berbagai kelompok fungsional dapat
di hapuskan.
Komune rakyat secara teoritis ,merupakan suatu usaha berdikari(swadaya)yang dapat
memenuhi semua kebutuhan konsumsi ,produksi dan investasi masyarakat.jika fungsi-fungsi
tersebut dapat di lakukan ,hasil industry tidak perlu di di gunakan untuk membangun sector
pertanian,melainkan dapat di taamkan kembali di sector industry untuk
pengembangannya.dengan demikian,kedua sector pembangunan (pertanian dan industri)
dapat berkembang secara bersamaan.
Pelaksanaan gerakan lompat jauh ke depan di tandai oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Tenaga kerja di kerahkan dalam skala besar-besaran untuk mengerjakan
proyek-proyek pembangunan yang telah di tentukan oleh pemerintah dan di
sertai pengawasan partai yang ketat,sehingga lebih mendekati kategori
mobilisasi rakyat daripada partisipasi rakyat.
b. Peranan insentif material di kurangi sampai batas seminimal mugkin
,sementara kebutuhan pokok rakyat di tekan ,termasuk dalam penyalutran
makanan serta Cuma-Cuma dalam komune-komune.
c. Bentuk-bentuk usaha swasta ,baik yag berskala besar maupun yang berskala
menengah,dan sisa-sisa wirausaha kecil-kecilan yang masih ada di
hentikan,tanpa terkecuali yang terdapat di daerah pedesaan.
d. Pengarahan politik lebih di pentingkan daripada pertimbangan teknis dan
manejemen sehat.
e. Pemerintah mengejar target yang irasional,baik dari sector produksi pertanian
maupun sector industry.sebaliknya pemerintah kurang memperhitungkan
kemampuan rakyat RRC , sebagai suatu Negara yang belum lama berdiri
dengan kekuatan ekonomi yang baru tumbuh.

Pelaksanaan gerakan lompatan jauh ke depan (1958-1960) di warnai oleh banyaknya


petani yang mengeluh ,karna mereka di paksa untuk bergabung ke dalam komunekomune.di dalam kehidupan komune itu sendiri,para petani mengalami keruntuhan hidup
rumah tangganya.hal ini di akibatkan oleh tindakan destruktif yang di lakukan oleh agenagen pemerintah terhadap eksistensi keluarga,seperti pemindahan petani dari
keluarganya.sedangkan layanan kesejahteraan social yang di terima para petani ,kurang
memadai .para petani di tempatkan dalam barak-barak,jam kerja kadang melebihi 8
jam,upah sangat minim,sementara pemilikan pribadi untuk rumah ,kebun dan menanam
sayur ,dan hewan peliharaan tidak di perkenankan.
Jika di tinjau perjalanan sejarah Negara uni soviet pada 1920-an,maka apa yang di
lakukan RRC dengan gerakan komunalisme ini,berlangsung terlalu cepat.tidak adanya
kelembagaan yang memadai,keahlian yang terbatas(misalnya kemampuan administrasi dan
manajemen, terutama setelah penarikan tenaga-tenaga ahli dan bantuan modal uni
soviet),perencanaan yang tidak matang dan salah urus dalam pengolahan system
kesejahteraan bersama,menyebabkan kandasnya ambisi gerakan lompatan jauh kedepan.
Gerakan lompatan jauh ke depan secar konkret memperlihatkan hasil yang bertolak
belakang dengan apa yang di harapkan mao Zedong.hasil produksi yang di capai RRC
sangat buruk.produksi sector industry dan sector pertanian merosot drastis.sebab,bagaimana
mungkin dapat terwujud dalam kondisi kesejahteraan social yang kurang memadai.rakyat
bisa menghasilkan produktivitas yang tinggi, sementara itu ,insentif material sebagai suatu
elemen pentig dalam merangsang gairah usaha rakyat seperti dalam usaha I di kurangi
hingga minim.demikian pula dengan komunis rakyat,dalam tahun-tahun awal
pelaksanaannya ,dari segi produktivitas tidak menguntungkan.produksi pertanian tidak
meningkat,malah sebaliknya merosot tajam.rangsangan kerja berkurang dan terjadi
inefisiensi ekonomi ,karna kesalahan pengelolaan.faktor-faktor lamiah seperti:bencana
banjir,angina rebut,hama penyakit dan lain-lain memperparah keadaan.
Akibatnya terjadi bencana kelaparan di mana-mana.begitu serius penderitaan yang
mesti di bayar oleh para petani dan perekonomian RRC,sehingga ada yang meyebutnya
sebagai krisis besar.selama gerakan lompat jauh ke depan di laksanakan,tercatat ada lebih
dari 10 juta orang penduduk RRC tewas.hal ini sesuai dengan apa yang di ungkapkan oleh
seorang juru bicara pejabat RRC dari biro statistic Negara,Xu gang, yang menyatakan
bahwa dari 1958 sampai 1960,lebih dari 10 juta orang tewas; baik karna factor manusia
maupun alam.

Anda mungkin juga menyukai