STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien
Anamesa Pribadi
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Agama
Pekerjaan
Alamat
Tanggal M RS
No. RM
:
:
:
:
:
:
:
:
:
B. Anamnese
Anamnese Penyakit
a. Keluhan utama
Keluar cairan dari rongga hidung.
b.
c.
Os sering batuk pilek berulang dan sering kambuh sejak 1 tahun yang lalu. Os
d.
e.
juga mengatakan pernah sakit gigi dan pernah mendapatkan perawatan gigi.
Riwayat Penyakit Keluarga
(-)
Riwayat Pengobatan
(-)
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status present
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tensi
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80x/mnt
RR
: 20 x/mnt
Suhu
: 36,5 C
Berat Badan
: 50 kg
Tinggi Badan
: 155 cm
2. Pemeriksaan umum
Kepala
: bentuk normocephali
Rambut
Mata
Hidung
Mulut
: Bibir tidak sianosis. Gusi tidak ada pendarahan, lidah tidak kotor,
faring tidak hiperemis
Leher
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
AD
Normotia
Lapang
(-)
Hiperemis (-)
Intak
AS
Normotia
Lapang
(-)
Hiperemis (-)
Intak
Hidung
Hidung
Nyeri tekan
- Pangkal hidung
- Pangkal pipi
ND
NS
(+)
(+)
(+)
(+)
Krepitasi
Septum deviasi
Konka inferior
(-)
(-)
Oedem (+)
Hiperemis (+)
(-)
(-)
Oedem (+)
Hiperemis (+)
Konka media
Oedem (+)
Hiperemis (+)
Sekret (+)
Oedem (+)
Hiperemis (+)
Sekret (-)
Tenggorokan
Mulut : mukosa mulut terang
Uvula : ditengah bentuk dan ukuran normal
Tonsil : T1T1, hiperemis (-/-)
4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
Darah Rutin
Nilai Rujukan
HB
: 13,3 g/dL
12-16 g/dL
HT
: 40,1%
36 - 47 %
Leukosit
: 12.940 / L
4000-11000/ L
Trombosit
: 354.000 / L
150.000-450.000 /L
MCV
: 87,6 fL
80-96 fL
MCH
: 29,0 pg
27-31 pg
MCHC
: 33,2 %
30-34 %
Neutrofil
: 56 %
53-75 %
Limfosit
: 34 %
20-45 %
Monosit
:9%
4-8 %
Eosinofil
:1%
1-3 %
Basofil
:0%
0-1 %
Index Eritrosit
EKG
Radiologi
CT Scan
5. Diagnosis
Multi Sinusitis
6. Rencana Tindakan
Tindakan
: FESS
Anesthesi
: GA-ETT
PS-ASA
:I
Posisi
: Supinasi
Pernafasan
A = Airway. Pipa mulut-faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa hidung- faring
(naso-trachealairway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk
menjaga supaya lidah tidak menyumbat jalan napas.
T = Tape. Plester untuk fiksasi pipa supaya pipa tidak terdorong atau tercabut.
I = Introducer. Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastik (kabel) yang mudah
dibengkokkan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan.
C = Connector. Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia.
S = Suction. Penyedot lendir, ludah dan lain-lainnya.
8. Obat-obatan
Premedikasi
- Midazolam (0,05-0,1 mg/ kgBB) = 5 mg
- Fentanyl (1-3 g/ kgBB) = 100 g
Induksi
-
Sevoflurane
N2O 2L/menit
O2 2L/menit
9. Teknik Anestesi
Premedikasi preoksigenasi induksi propofol sleep non apneu
injeksi muscle relaxant (rocuronium) sleep apneu intubasi ETT 7.0
cuff (+) suara paru ka=ki fiksasi sambungkan ke ventilator
B. Durante operatif
Lama Anestesi: 14.25 16.25
Lama Operasi : 14.50 16.15
Jumlah cairan :
PO
: 200 cc
DO
: RL 300+450= 750cc
:
: 10 cc x 0 = 0
: 5 cc x 2= 10cc
:: 10 cc
: (65) x BB
= 65 x 50 kg = 3250 ml
EBL
10 % 325
20% 650
30% 975
C. Post Operatif
B1 ( Breath)
Airway
: clear
RR
: 20 x/mnt
SP
: vesikuler ka=ki
ST
Sp O2 : 97-100%
B2 ( Blood)
Akral : Hangat/Merah/Kering
TD
: 120/75 mmHg
HR
: 80x/mnt, reguler
B3 (Brain)
Sensorium
: Compos Mentis
Pupil
B4 (Bladder)
UOP (-)
B5 (Bowl)
Abdomen : soepel
Peristaltik : normal (+)
Mual/Muntah : (-)/(-)
B6 (Bone)
Oedem : (-)
Perawatan pasien post operasi dilakukan di RR, setelah dipastikan pasien pulih
dari anestesi dan keadaan umum, kesadaran, serta vital sign stabil pasien dipindahkan
ke bangsal, dengan anjuran untuk bed rest 24 jam, tidur terlentang dengan 1 bantal,
tetap diawasi vital sign selama 24 jam post operasi.
Istirahatkan sampai pengaruh anestesi hilang
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ketarolac 30mg/8 jam IV
Inj. Ondancetron 4mg/8 jam IV
Acc pindah ruangan Aldert score 9-1