D EM A M TIFO ID
O leh :
Z ah ra P u sp ita
1102011301
REKAM MEDIS
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. M
Umur
: 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat
: Ciceri, Serang
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai swasta
II. ANAMNESIS
Keluhan utama
: Demam
Keluhan tambahan : -
Kepala pusing
Mual
Perut kembung
Lemas
Pasien
mengatakan
belum
pernah
mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Dirumah, lingkungan tetangga, maupun
lingkungan tempat kerja tidak ada yang
mengalami hal seperti pasien. Pasien juga
menyangkal
riwayat
makan
makanan
sembarangan,
riwayat
bepergian
juga
disangkal. Sebelum kerumah sakit pasien
mengatakan sempat berobat diklinik, diberi
obat penurun panas, namun karena tidak
kunjung
sembuh
pasien
kemudian
memutuskan untuk memeriksakan diri ke
RSUD Serang.
Status Generalis
Kepala
:
Normocephale, rambut hitam, tidak
mudah dicabut
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), RCL/RCTL (-/-)
Telinga
: Bentuk normal, serumen (+), nyeri tekan
tragus (-), Nyeri tekan mastoid (-)
Hidung
: Bentuk normal, sekret (-), pernafasan
cuping hidung (-), Septum deviasi (-)
Mulut
: Bibir tidak sianosis, lidah kotor (-), Tonsil
T1-T1
Leher
: Trakea tidak deviasi, pembesaran kelenjar
getah bening (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks :
Simetris saat statis dan dinamis
Pulmo
Inspeksi : Bentuk dada normal, sikatrik (-), massa (-)
Palpasi : Tidak terdapat masa, fremitus taktil dan vokal
simetris
Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Wheezing (-), Rhonki (-)
Cor
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Iktus cordis teraba pada ICS ke V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan terdapat pada ICS ke IV
linea sternalis dextra
Batas jantung kiri terdapat pada ICS ke V linea
sternalis sinistra
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: Perut cembung, sikatrik (-), massa
(-)
Auskultasi
: Bising usus (+)
Palpasi
: Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
Hepar tidak membesar, lien tidak
membesar, ballotement ginjal (-),
test undulasi (-)
Perkusi
: Timpani seluruh lapang
abdomen, shifting dullness (-)
Ekstremitas
Akral hangat, tidak ada edema
V. DIAGNOSIS KERJA
Demam Tifoid
VI. PENATALAKSANAAN
Anjuran istirahat
Diet lunak
Infus RL : Futrolit 2 : 1
Lefofloxacin 1 x 500 mg IV
Sanmol 2 x 1 tab ( Jika demam )
Analsik
VII. PROGNOSIS
Ad vitam
: Bonam
Ad Fungtionam : Bonam
Ad sanationam
: Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit infeksi
bakteri, yang disebabkan oleh Salmonella
Typhi atau Salmonella Paratyphi dari
Genus Salmonella.
Di Indonesia penyakit ini bersifat
endemik.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rutin darah lengkap
Leukopenia/Normal/Leukositosis,
anemia ringan, trombositopenia,
aneosinofilia, peningkatan LED,
peningkatan SGOT/SGPT.
Uji Widal
Deteksi Antibodi terhadap kuman S.
Typhi.
Uji TUBEX
Uji Semi-kuantitatif kolometrik untuk
mendeteksi antibodi S. Typhi
Uji Typhidot
Penatalaksanaan
Istirahat
Antimikroba
Kloramfenikol
Tiamfenikol
Kotrimoksazol
Ampisilin dan amoksisilin
Sefalosporin generasi ketiga
Golongan florokuinolon
Azitromisin
Komplikasi
Komplikasi intestinal
usus,
ileus
Komplikasi ekstra-intestinal
Komplikasi kardivaskuler : gagal sirkulasi
pielonefritis
Komplikasi tulang : osteomielitis, spondilitis,
artritis
Komplikasi neuropskiatri/tifoid toksik
Pencegahan
Preventif dan kontrol penularan
Daftar Pustaka
DEPKES RI. 2013. Sistematika Pedoman Pengendalian
Penyakit Demam Tifoid. Jakarta: Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan.
Djoko Widodo. 2009. Demam Tifoid. Dalam : Buku Ajar
Ilmu
Penyakit
Dalam
Jilid
III
Ed.V.
Jakarta:
InternaPublishing.
Inawati. 2015. Demam tifoid. Surabaya: Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
TERIMA KASIH