Anda di halaman 1dari 2

NAMA

: SESI S. M. Z.

KELAS

: XII MIA 6

NO. ABSEN : 30

KRITIK TARI
Pagelaran Tari Agrayugha Dipati Ukur
Dalam pertunjukan drama tari bertajuk Agrayudha Dipati Ukur di teater
tertutup Balai Pengelola Taman Budaya Provinsi Jawa Barat (Tea House, Bandung)
yang di gelar sejak 28-29 Mei 2015, hasil garapan mahasiswa pendidik seni tari
angkatan 2012, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang merupakan implementasi
mata kuliah Pagelaran Tari dan Managemen Produksi Tari.
Tari ini menceritakan seorang tokoh bernama Adipati di Tatar Ukur, yang berada
dibawah kekuasaan kerajaan Mataram. Dalam tari ini juga di ceritakan kejadian perang
melawan Sampang, Pemimpin Mataram terdahulu ialah Rangga Gempoe mendapat
hukuman pancung oleh kanjeung Suhunan atau kegagalannya. Karena tidak ingin
bernasib sama seperti Rangga Gempol, Dipati Ukur meminta maaf kepada kanjeung
Suhunan memerintahkan Tumenggung Bahureksa untuk memimpin penyerangan VOC
dan Tumenggung Ronggono di perintahkan untuk menggantikan posisi Dipati Ukur dan
Tatar Ukur.
Setiap gerakan tari yang dipentaskan dalam drama tersebut disajikan dengan
baik dan setiap gerakannya juga sesuai dengan musik yang diputar. Selain itu, tokohtokoh yang berperan dalam drama tersebut terlihat menjiwai peran dan tarian yang
dilakukannya. Salah satu adegan yang sangat menarik adalah saat drama tersebut
menceritakan kejadian perang dengan VOC. Suasana yang tegang dengan lighting,
musik, dan gerakan tari yang gagah dan teratur sangat sesuai dan membuat
pertunjukkan yang ditampilkan tampak nyata seperti keadaan perang yang
sesungguhnya tetapi tetap indah dalam pembawaan dan indah saat kita menontonnya.
Kelebihan dari pertunjukan drama tari Agrayudha Dipati Ukur ini yaitu dalam
membawakan pertunjukannya selain menceritakan kejadian-kejadian yang
menegangkan juga ditambah dengan cerita lucu dimana tokoh yang berperannya adalah
rakyat. Setiap cerita atau adegan yang ditampilkan dalam drama tari Agrayudha Dipati

Ukur ini disajikan dengan teratur dan tidak membosankan. Disamping kelebihan yang
terdapat dalam drama tari ini, ada juga kelemahannya yaitu ada satu adegan yang terlalu
banyak pengaruh lightingnya sehingga gerakan tarinya tidak begitu terlihat dengan
jelas. Selain itu juga ada gerakan tari berkelompok yang tidak dibawakan secara
kompak.
Untuk evaluasi dalam drama ini tari Agrayudha Dipati Ukur ini yaitu secara
keseluruhan telah disajikan dengan baik dan teratur, yang perlu diperbaiki yaitu
kekompakkan setiap penari saat penyajian tari yang dilakukan bersama. Pertunjukkan
drama tari ini telah menambah pengetahuan kita akan sejarah yang sebelumnya tidak
jelas mengenai Dipati Ukur (tokoh) dan kehidupan pada masa itu. Dengan adanya
pertunjukkan drama ini, diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk untuk kebudayaan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai