Anda di halaman 1dari 6

PERLINDUNGAN KONSUMEN

KASUS PT NISSAN MOTOR INDONESIA VS.


LUDMILLA ARIEF

TUGAS KELOMPOK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDONESIA

STATEMENT OF AUTHORSHIP

Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir


adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran
lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.

Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
NIM

Nama

1406659190

Amin Arianto

1406659272

Aryo

Kelas

: AKM+ATS14/2S (Sore)

Mata Ajaran

: Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial

Paraf

Judul Makalah/Tugas : Perlindungan Konsumen, Kasus PT Nissan Motor Indonesia vs.


Ludmilla Arief
Hari, Tanggal

: Rabu, 16 Maret 2016

Nama Pengajar

: Prof. Dr. Insan Budi Maulana


Universitas Indonesia

PEMBAHASAN
1. Perlindungan Konsumen
UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa; hak
untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau
dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan
kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya.
Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen, perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik

Indonesia,

baik

sendiri

maupun

bersama-sama

melalui

perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Promosi adalah


kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan/atau jasa untuk
menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang akan dan sedang
diperdagangkan.
Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan
perlindungan adalah:
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21 ayat (1),

Pasal 27 , dan Pasal 33.


Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan lembaran Negara Republik

Indonesia No. 3821.


Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan

Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.


Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian

Sengketa.
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen.

Universitas Indonesia

Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001 Tentang


Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas Indag

Prop/Kab/Kota.
Surat Edaran Direktur

Jenderal

Perdagangan

Dalam

Negeri

No.

795

/DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen.


2. Kasus PT Nissan Motor Indonesia (NMI)
Kasus ini berawal saat Ludmilla membeli Nissan March pada 7 Maret 2011 di dealer
resmi Nissan di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Dia tertarik membeli mobil itu
lantaran dalam iklan dan brosurnya menyebutkan kendaraan tersebut irit BBM. 18
Kilometer yang ditempuh hanya membutuhkan 1 liter bensin.
Namun, apa yang dialami Ludmilla berbeda jauh dengan apa yang diimingi. Konsumsi
bahan bakar Nissan March versi automatic yang dibelinya ternyata hanya 1:8, artinya 1 liter
bahan bakar hanya menempuh 8 kilometer.
Menurut Vice President Director Sales and Manager PT NMI, Teddy Irawan, PT NMI
hanya melakukan pengujian tipe manual bukan matik.

Iklan yang dibuat PT NMI

berdasarkan perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta, bukan di dalam kota. Itu pun
berdasarkan pengakuan konsumen, bukan pengujian yang dilakukan oleh PT NMI.
Ludmilla sempat menuntut PT NMI. Karena tak ada titik temu, Ludmilla membawa
kasusnya ke YLKI dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Ludmilla pun
menuntut PT NMI membeli kembali mobilnya sesuai dengan harga pembelian. Namun, PT
NMI menolaknya. Mereka hanya ingin membeli dengan harga Rp 138 juta, sesuai dengan
harga Nissan March bekas.
Pada 16 Februari 2012, BPSK memutuskan agar PT NMI membeli mobil Ludmilla di
harga Rp 150 juta. Hal ini sesuai dengan keputusan mediasi kedua belah pihak. BPSK
menyatakan PT NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k UU Perlindungan Konsumen yang
menyatakan, "pelaku usaha dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu
barang atau jasa secara tidak benar. Kemudian menawarkan sesuatu yang mengandung janji
yang belum pasti". Selain itu, BPSK juga menyatakan PT NMI melanggar ketentuan Pasal
10 huruf c UU Perlindungan Konsumen. Aturan itu berbunyi, "pelaku usaha dalam
menawarkan barang atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau
menyesatkan mengenai kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang
atau jasa".
Tak puas atas putusan BPSK, PT NMI menggugat balik keputusan itu. PT NMI pun
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka meminta agar
pengadilan membatalkan keputusan BPSK. PT NMI diwakili kantor pengacara Hinca
Universitas Indonesia

Panjaitan dan Ludmilla Arif. Dalam pengadilan itu, PT NMI mengajukan gugatan
pembatalan keputusan arbitrase BPSK No 099/Pts.A/BPSK-DKI/II/2012 tanggal 16
Februari 2012. Namun, upaya PT NMI gagal. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak
permohonan mereka. Barang bukti yang dibawa PT NMI untuk memberatkan Ludmilla
dimentahkan hakim.
PT NMI yang tak puas atas putusan itu kembali mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung. Namun, upaya PT NMI kembali kandas. Mahkamah Agung menolak permohonan
kasasi yang diajukan PT NMI atas gugatan yang diajukan Ludmilla Arief. Ludmilla yang
merupakan pemilik pemilik Nissan March yang sudah 2 kali menang melawan produsen
kendaraan asal Jepang itu. Perkara ini diadili oleh Majelis Hakim yang diketuai Valerine JL
Kriekhoff, dengan anggota Djafni Djamal dan Syamsul Ma'arif. Putusan diketok pada 26
Maret 2013.
3. Komentar
BPSK merupakan arbitrase penyelesaian sengketa antara produsen dengan konsumen.
Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 350/MPP/Kep/12/2001
tentang pelaksanaan tugas dan wewenang BPSK pasal 42 (1) putusan BPSK merupakan
putusan final dan mempunyai keputusan hukum yang tetap. PT NMI tidak dapat melakukan
gugatan atas keputusan yang ditetapkan oleh BPSK di pengadilan negeri. Berdasarkan UU
Perlindungan Konsumen, tidak dikenal pengadilan negeri untuk menyelesaikan sengketa
produsen dan konsumen.
PT NMI membuat iklan yang tidak sesuai dengan fakta sehingga dianggap melakukan
penipuan dan merugikan konsumen. Walau iklan yang mereka buat itu berdasarkan
pengakuan konsumen. PT NMI melakukan kesalahan dalam iklan karena iklan tidak
divalidasi dengan pengujian secara teknis. Hal ini yang dituntut oleh konsumen.
PT NMI tidak dapat menunjukkan bukti bahwa iklan yang dibuat telah sesuai dengan
apa yang ada di produk tersebut. Ini bertentangan dengan UU Perlindungan Konsumen
Pasal 8 Ayat 1E yaitu pelaku usaha dilarang memproduksi barang yang tidak sesuai dengan
dengan janji atau iklan promosi. Ini yang menyebabkan PT NMI kalah dua kali dalam
persidangan di PN Jaksel dan Mahkamah Agung.

Universitas Indonesia

REFERENSI
http://news.liputan6.com/read/707701/ma-tolak-kasasi-nissan-soal-gugatan-march-boros.
http://www.rmol.co/read/2012/04/02/59529/Kasus-Nissan-Produksi-Mobil-Boros-Masuk-PNJaksel-.
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 350/MPP/Kep/12/2001 tentang
pelaksanaan tugas dan wewenang BPSK.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
https://indopremiernews.wordpress.com/2012/05/07/ajukan-kasasi-nissan-harus-uji-teknisuntuk-peroleh-novum/.
https://indopremiernews.wordpress.com/2012/04/03/digugat-konsumen-nissan-berupayakaburkan-substansi/.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai