TUGAS KELOMPOK
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Materi ini tidak/belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran
lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
NIM
Nama
1406659190
Amin Arianto
1406659272
Aryo
Kelas
: AKM+ATS14/2S (Sore)
Mata Ajaran
Paraf
Nama Pengajar
PEMBAHASAN
1. Perlindungan Konsumen
UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa; hak
untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau
dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan
kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya.
Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen, perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik
Indonesia,
baik
sendiri
maupun
bersama-sama
melalui
perjanjian
Sengketa.
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan
Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen.
Universitas Indonesia
Prop/Kab/Kota.
Surat Edaran Direktur
Jenderal
Perdagangan
Dalam
Negeri
No.
795
berdasarkan perjalanan dari Jakarta menuju Yogyakarta, bukan di dalam kota. Itu pun
berdasarkan pengakuan konsumen, bukan pengujian yang dilakukan oleh PT NMI.
Ludmilla sempat menuntut PT NMI. Karena tak ada titik temu, Ludmilla membawa
kasusnya ke YLKI dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Ludmilla pun
menuntut PT NMI membeli kembali mobilnya sesuai dengan harga pembelian. Namun, PT
NMI menolaknya. Mereka hanya ingin membeli dengan harga Rp 138 juta, sesuai dengan
harga Nissan March bekas.
Pada 16 Februari 2012, BPSK memutuskan agar PT NMI membeli mobil Ludmilla di
harga Rp 150 juta. Hal ini sesuai dengan keputusan mediasi kedua belah pihak. BPSK
menyatakan PT NMI melanggar Pasal 9 ayat (1) huruf k UU Perlindungan Konsumen yang
menyatakan, "pelaku usaha dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu
barang atau jasa secara tidak benar. Kemudian menawarkan sesuatu yang mengandung janji
yang belum pasti". Selain itu, BPSK juga menyatakan PT NMI melanggar ketentuan Pasal
10 huruf c UU Perlindungan Konsumen. Aturan itu berbunyi, "pelaku usaha dalam
menawarkan barang atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau
menyesatkan mengenai kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang
atau jasa".
Tak puas atas putusan BPSK, PT NMI menggugat balik keputusan itu. PT NMI pun
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka meminta agar
pengadilan membatalkan keputusan BPSK. PT NMI diwakili kantor pengacara Hinca
Universitas Indonesia
Panjaitan dan Ludmilla Arif. Dalam pengadilan itu, PT NMI mengajukan gugatan
pembatalan keputusan arbitrase BPSK No 099/Pts.A/BPSK-DKI/II/2012 tanggal 16
Februari 2012. Namun, upaya PT NMI gagal. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak
permohonan mereka. Barang bukti yang dibawa PT NMI untuk memberatkan Ludmilla
dimentahkan hakim.
PT NMI yang tak puas atas putusan itu kembali mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung. Namun, upaya PT NMI kembali kandas. Mahkamah Agung menolak permohonan
kasasi yang diajukan PT NMI atas gugatan yang diajukan Ludmilla Arief. Ludmilla yang
merupakan pemilik pemilik Nissan March yang sudah 2 kali menang melawan produsen
kendaraan asal Jepang itu. Perkara ini diadili oleh Majelis Hakim yang diketuai Valerine JL
Kriekhoff, dengan anggota Djafni Djamal dan Syamsul Ma'arif. Putusan diketok pada 26
Maret 2013.
3. Komentar
BPSK merupakan arbitrase penyelesaian sengketa antara produsen dengan konsumen.
Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 350/MPP/Kep/12/2001
tentang pelaksanaan tugas dan wewenang BPSK pasal 42 (1) putusan BPSK merupakan
putusan final dan mempunyai keputusan hukum yang tetap. PT NMI tidak dapat melakukan
gugatan atas keputusan yang ditetapkan oleh BPSK di pengadilan negeri. Berdasarkan UU
Perlindungan Konsumen, tidak dikenal pengadilan negeri untuk menyelesaikan sengketa
produsen dan konsumen.
PT NMI membuat iklan yang tidak sesuai dengan fakta sehingga dianggap melakukan
penipuan dan merugikan konsumen. Walau iklan yang mereka buat itu berdasarkan
pengakuan konsumen. PT NMI melakukan kesalahan dalam iklan karena iklan tidak
divalidasi dengan pengujian secara teknis. Hal ini yang dituntut oleh konsumen.
PT NMI tidak dapat menunjukkan bukti bahwa iklan yang dibuat telah sesuai dengan
apa yang ada di produk tersebut. Ini bertentangan dengan UU Perlindungan Konsumen
Pasal 8 Ayat 1E yaitu pelaku usaha dilarang memproduksi barang yang tidak sesuai dengan
dengan janji atau iklan promosi. Ini yang menyebabkan PT NMI kalah dua kali dalam
persidangan di PN Jaksel dan Mahkamah Agung.
Universitas Indonesia
REFERENSI
http://news.liputan6.com/read/707701/ma-tolak-kasasi-nissan-soal-gugatan-march-boros.
http://www.rmol.co/read/2012/04/02/59529/Kasus-Nissan-Produksi-Mobil-Boros-Masuk-PNJaksel-.
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 350/MPP/Kep/12/2001 tentang
pelaksanaan tugas dan wewenang BPSK.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
https://indopremiernews.wordpress.com/2012/05/07/ajukan-kasasi-nissan-harus-uji-teknisuntuk-peroleh-novum/.
https://indopremiernews.wordpress.com/2012/04/03/digugat-konsumen-nissan-berupayakaburkan-substansi/.
Universitas Indonesia