Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

PERTUMBUHAN FISIK
GUSRIANI
A. Definisi Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau
ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya.
Pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural
dan fisiologis (hal kerja pisik dalam pembentukkan seseorang secara pisikologis dari masih
berbentuk konsepsional (awal janin) melelui periode-periode pre-natal (belum lahir) dan postnatal (setelah lahir) sampai pada saat dewasa (Mappiare, 1982:43)
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu
dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini bersifat kuantitatif dan berkisar hanya
pada aspek-aspek fisik individu. Oleh karena itu secara terminologis, tanpa ada tambahan kata
fisik, hanya dengan istilah pertumbuhan saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek
fisiologis. Pertumbuhan itu meliputi perubahan progresif yang internal maupun eksternal.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan dan pertambahan kuantitatif pada materiil
sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan yang mengacu pada jumlah, besar dan
luas yang bersifat konkret.
Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan,
pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat
jika kita misalnya mengatakan pertumbuhan ingatan, pertumbuhan berfikir, pertumbuhan
kecerdasan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah.
Demikian juga tidak tepat kalau dikatak pertumbuhan kemampuan berjalan, pertumbuhan
menulis, pertumbuhan penginderaan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan
perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah.
Pertumbuhan fisik meningkat, menetap, dan kemudian mengalami kemunduran sejalan
dengan bertambahnya usia. Ini berarti bahwa pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah suatu
masa tertentu, fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua,
dimana kekuatan dan kesehatannya berkurang, panca indra menjadi lemah atau lumpuh sama
sekali.
B. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan yang menyangkut perubahan material dan struktural fisiologis, sangat
dipengaruhi oleh aspek-aspek tertentu yang mana aspek-aspek itu sendiri saling berhubungan.
Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Anak sebagai keseluruhan
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi dan interaksi dari setiap aspek keperibadian
yang ia miliki. Intelek anak berhubungan dengan kesehatan jasmaninya. Kesehatan
jasmaninya sangat dipengaruhi oleh emosinya. Sedangkan emosi-emosinya dipengaruhi
keberhasilan anak di sekolah, kesehatan jasmaninya dan kapasitas mentalnya. Pertumbuhan
anak, sangat ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang pribadinya dan
aktivitas sehari-hari.
2. Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
Umur mental anak mempengaruhi kapasitas mentalnya. Kapasitas mental anak menentukan
prestasi belajarnya. Penelitian tentang hubungan antara prestasi belajar dengan pertumbuhan
anak pada umumnya telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang
erat antara prestasi belajar dan pertumbuhan atas kematangan anak.
3. Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
Yang harus disadari adalah bahwa pertumbuhan sendiri menimbulkan situasi-situasi tertentu
yang menimbulkan problem-problem tingkah laku. Anak-anak yang pertumbuhannya cepat,
lambat atau tidak teratur, sering menimbulkan problem-problem pengajaran. Anak memiliki
energi yang diperoleh dari makanan. Energi itu, dipergunakan anak untuk aktivitas-aktivitas
tertentu dan pertumbuhan.
4. Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan
1

Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada anak akibat pertumbuhan dan setelah dihadapkan
dengan tantangan kultural masyarakat terutama harapan-harapan orang tua, guru-guru dan
teman sebayanya, tercermin di dalam penyesuaian sosialnya. Anak yang tidak menunjukan
kelainan-kelainan menonjol dalam pergaulan sosialnya, itu dapat berarti bahwa
pertumbuhan anak itu normal. Pertumbuhan luas biasa yang dialami oleh anak dapat
menyebabkan kelainan atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam pergaulan.
Terdapat dua hukum dalam pertumbuhan fisik (Singgih Gunarsa,2008) yaitu :
1. Hukum Cephalocaudal
Yaitu pertumbuhan yang dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala
tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan
pranatal, yaitu pada janin. Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian
dan alat-alat pada kepala yang lebih matang daripada bagian-bagian lain. Bayi bisa
menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota geraknya. Baik pada masa
perkembangan pranatal, neonatal dan anak-anak, proporsi bagian kepala dengan rangka
batang tubuhnya mula-mula kecil dan semakin lama perbandingan ini semakin besar
2. Hukum proximodistal
Yaitu pertumbuhan yang berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang
terdapat pada pusat, seperti jantung, hati, alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi
daripada anggota tubuh yang ada di tepi. Ini tentu karena alat-alat tubuh yang terdapat di
pusat itu, lebih vital daripada misalnya anggota gerak.
Selain dua hukum di atas, terdapat pula hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan
(Dalyono,2010) yaitu :
1. Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif
Pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan, yaitu perubahan kuantitatif dan perubahan
kualitatif. Perubahan kuantitatif mencakup divisio dan perbanyakan kromosom sel-sel
penambahan jumlah seperti gigi, rambut, dan pembesaran materil jasmaniah. Perubahan
struktur fisiologi dapat menyebabkan adanya perubahan emosional ini menumbuhkan
perangai pribadi manusia. Deferensiasi struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan
reaksi-reaksi emosional yang lebih kompleks. Perubahan fungsi-fungsi psikologis seperti
otak dan sistem syaraf menghasilkan pertumbuhan kapasitas intelektual atau kecakapan
untuk melakukan sesuatu.
2. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinabungan dan teratur
Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinabungan, mulai dari keadaan sederhana
sampai dengan keadaan kompleks. Kesinabungan pertumbuhan ini pada manusia dapat kita
renungkan, bagaimana bayi yang lemah tergantung, tidak berkecakapan secara berangsurangsur dapat menjadi orang yang kuat, berdiri sendiri dan berkecakapan dalam menghadapi
ujian hidup. Hal ini, disebabkan karena manusia tumbuh terus melalui urutan-urutan yang
teratur di dalam organismenya.
3. Tempo Pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan. Disamping
itu, indikator-indikator kematangan tidak muncul dalam saat-saat yang teratur. Ada saat-saat
dimana pertumbuhan berlangsung cepat, ada pula saat-saat dimana pertumbuhan
berlangsung lambat.
4. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda- beda
Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas intelekual
berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. Sebagai contoh, orang tua
sering khawatir berhubung anak -anaknya yang berumur satu tahun dapat menyebutkan tiga
sampai tujuh kata, tetapi pada umur tiga atau empat bulan berikutnya jarang sekali
menyebutkan kata-kata baru, bahkan beberapa kata yang pernah di kuasai menjadi
terlupakan. Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi
jasmani.
5. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi didalam dan di
luar badan.
2

Kondisi-kondisi lingkungan internal seperti gizi, aktivitas, istirahat, tekanan kejiwaan,


kesehatan jasmani, dan sebagainya sangat menentukan kecepatan pertumbuhan serta
ketelibatan potensi-potensi pertumbuhan pada individu.
6. Masing - masing Individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik.
Tidak semua individu mengalami pertumbuhan dengan cara yang sama. Ini terbukti, bahwa
beberapa ada yang tinggi, beberapa yang lain adalah pendek, ada yang gemuk dan ada pula
yang kurus, ada yang hitam dan ada yang putih dan sebagainya. Keunikan pertumbuhan
pada masing -masing individu itu antara lain disebabkan oleh :
a) Perbedaan kondisi lingkungan internal
b) Perbedaan kondisi lingkungan eksternal
c) Perbedaan materi hereditas
d) Perbedaan aktivitas
e) Perbedaan kondisi fisiologis seperti cacat fisik
f) Perbedaan usia
g) Perbedaan jenis kelamin dan
h) Perbedaan hasil belajar
7. Pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan
Banyak kegagalan yang dialami oleh para ahli dalam menemukan hubungan timbal balik
dalam pertumbuhan individu yang disebabkan karena pertumbuhan sendiri merupakan suatu
proses yang kompleks. Sedangkan berbagai aspek yang menunjang pertumbuhan itu saling
berhubungan. Kita takkan mungkin mengenal anak secara fisik tanpa dibarengi dengan
pengenalan mental anak tanpa mengenal jasmani dan kebutuhan anak. Sebagai gambaran,
terdapat hubungan yang sangat erat antara penyesuaian anak di sekolah dengan
perangai/emosinya, kesehatan jasmaninya dan kapasitas mentalnya.
C. Faktor-faktor Dalam Pertumbuhan
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu sebagai berikut
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu. Termasuk ke dalam
faktor internal ini adalah sebagai berikut:
a. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak yang ayah dan ibunya betubuh tinggi cenderung lebih lekas menjadi tinggi dari
pada anak yang berasal dari orang tua bertubuh pendek.
b. Kematangan
Secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor
kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan bergizi tinggi, tetapi kalau saat
kematangan belum sampai, pertumbuhan akan tertunda.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar luar diri anak. Termasuk ke dalam faktor
eksternal adalah sebagai berikut:
a. Faktor Gizi, Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya dan sedikit lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh
gizi. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan.
b. Faktor emosional, Anak-anak yang selalu mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa
akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi
hal demikian, pertumbuhan akan terhambat dan tidak tercapainya berat tubuh yang
seharusnya.
c. Faktor Jenis Kelamin, Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada
anak perempuan. Kecuali pada usia 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan
sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat
dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda
dari anak perempuan.
d. Faktor Status sosial Ekonomi, Anak-anak yang berasal dari keluarga yang status sosial
ekonomi rendah, cenderung lebiih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang
status sosial ekonominya tinggi.
3

e. Faktor Kesehatan, Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat dari pada anak yang sering sakit.
f. Faktor Pengaruh Bentuk Tubuh, bangun/bentuk tubh, apakah mesomort, ektomorf, atau
endomorf, akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun
tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari pada yang bangun tubuhnya endomorf atau
anak yang ektomorf, karena mereka memang lebih gemuk dan berat.
D. Fase-fase Pertumbuhan
Setiap manusia berpotensi untuk tumbuh. Dalam fase pertumbuhan dari konsepsi sampai
menuju dewasa terlihat betapa luar biasanya Allah Swt dalam menciptakan manusia.






Artinya : Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. Al-MuMinun :
12-14)
Aristoteles (382-322 SM) membagi masa pertumbuhan selama 21 tahun dalam tiga
septenia (3 periode kali 7 tahun) yang dibatasi oleh dua gejala alamiah yang penting : (1)
pergantian gigi dan (2) munculnya gejala-gejala pubertas. Pembagian tersebut adalah sebagai
berikut :
1. 0-7 tahun ; masa kanak-kanak (infancy)
2. 7-14 tahun ; anak-anak (boybood)
3. 14-21 tahun ; masa dewasa muda (young boybood)
Periodisasi pertumbuhan anak menurut para ahli ada bermacam-macam, tetapi dapat
digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Periodisasi pertumbuhan yang berdasarkan biologis
Anak tumbuh dan pertumbuhan tersebut melalui fase-fase sebagai berikut :
a. Masa Embrio (manusia dalam perut ibu)
b. Masa kanak-kanak
c. Masa kuat (kuat jasmani dan rohani atau pikirannya)
d. Masa tua
e. Meninggal dunia
2. Periodisasi pertumbuhan yang berdasarkan psikologis
Para ahli melihat bahwa dalam perkembangan, pada umumnya individu mengalami dua kali
kegoncangan, yaitu pada kira-kira tahun ketiga atau keempat dan pada permulaan pubertas.
Berdasarkan dua masa kegoncangan, perkembangan individu dapat digambarkan melewati
tiga periode atau masa, yaitu :
a. Dari lahir sampai kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat atau yang biasa
disebut masa kanak-kanak)
b. Dari masa kegoncangan pertama sampai masa kegoncangan kedua yang biasa disebut
masa keserasian bersekolah
c. Dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa
kematangan
Dari berbagai fase perkembangan manusia di atas, yang dimaksud masa anak pada bahasan
ini adalah anak usia 0-12 tahun atau mulai infancy sampai masa kanak-kanak
3. Periodisasi pertumbuhan yang berdasarkan didaktis
Johan Amos Komenius yang mengemukakan, bahwa pendidikan yang lengkap bagi
seseorang berlangsung dalam empat jenjang, yaitu :
a. Sekolah ibu
: ketika usia anak 0-6 tahun
b. Sekolah bahasa ibu : ketika usia anak 6-10 tahun
c. Sekolah latin
: remaja 12-18 tahun
4

d. Akademi

: pemuda-pemudi usia 18-24 tahun

Berikut adalah fase pertumbuhan fisik manusia selama siklus kehidupan :


1. Pertumbuhan Janin Intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami
seseorang dalam hidupnya. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur
yang telah dibuahi berdiferensiasi secara cepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk
anatomis seperti bentuk manusia. Pada masa janin yaitu pada kehamilan 9-40 minggu
pertumbuhan berjalan cepat dan berfungsinya organ-organ.
Berat badan dan panjang janin tumbuh sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada
janin umur 8 minggu beratnya 1 gram dan panjangnya 2,5 cm. Pada 12 minggu
beratnya 14 gram dan panjangnya 7,5 cm. Pada kehamilan 16 minggu beratnya 100
gram dan panjangnya 17 cm. Pada umur kehamilan 20 minggu beratnya 500 gram, 28
minggu 1000 gram dan panjangnya 35 cm, 8 bulan 1500 gram, dan 9 bulan pada waktu
dilahirkan berat normal bayi 2500 - 4000 gram, panjang 50 cm, dan lingkar kepala 34 cm.
2. Pertumbuhan Setelah Lahir
a. Berat Badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat
badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali
berat badan lahir pada umur satu tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur
2 tahun. Pada masa prasekolah berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian
pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai pre-adolescent growth spurt (pacu
tumbuh pra-adolesen) dengan rata-rata kenaikan berat badan adalah 3-3,5 kg/tahun,
yang kemudian dilanjutkan dengan adolescent growth spurt (pacu tumbuh adolesen).
Dibandingkan dengan anak laki-laki, growth spurt (pacu tumbuh) perempuan dimulai
lenih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar
10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti daripada anak lakilaki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedangkan anak laki-laki
baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun (widdowson. 1985 dalam Soetjiningsih.
2012).
b. Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan
anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
Rata-rata kenaikan berat badan pada anak prasekolah adalah 6-8 cm/tahun. Kemudian
pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan seperti halnya berat badan. Anak perempuan umumnya memulai pacu
tumbuh tinggi badan adolesennya kira-kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai
puncaknya kira-kira umur 12 tahun di Inggris dan 3 bulan lebih awal di Amerika. Anak
laki-laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Namun
puncak untuk anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Rata-rata laju
pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm pertahun dibandingkan dengan anak
perempuan 9 cm per tahun. Kecepatan rata-rata seluruh tahun adalah 9,5 cm pertahun
pada anak laki-laki dan 8,1 cm pertahun untuk anak perempuan (widdowson. 1985
dalam Soetjiningsih. 2012).
c. Lingkar Kepala
Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala ini lebih
besar dari lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan lingkar kepala rata-ratanya adalah 44
cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cmm dan dewasa 54 cm.
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.
Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6
bulan pertama kelahiran. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat,
setelah itu pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja, sehingga
5

pada waktu lahir berat otak bayi berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah
mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa (Soetjiningsih. 2012).
d. Gigi
Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak
mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah
seluruhnya 14-16 gigi, pada umur 21/2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu. Waktu erupsi
gigi tetap yaitu:
Molar pertama 6-7 tahun
Insisor
7-9 tahun
Premolar
9-11 tahun
Kaninus
10-12 tahun
Molar kedua
12-16 tahun
Molar ketiga
17-25 tahun
e. Jaringan Lemak
Selain otot-otot, jaringan lemak juga menentukan ukuran dan bentuk tubuh seseorang.
Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampaai
pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel lemak tidak banyak bertambah. Banyak
dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurursnya seseorang. Pertumbuhan
jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing.
Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak
laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal puberitas. Setelah itu pertambahan
jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan mengalami
reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya
jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit.
f. Organ-organ Tubuh
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polannya sendiri-sendiri. Secara umum
terdapat 4 pola pertummbuhan organ, yaitu:
1) Pola umum (General pattern)
2) Pola neural (brain & head pattern)
3) Pola limfoid (Lymphoid pattern)
4) Pola genital (Reproductive pattern)
Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang panjang, otot skelet (pada
neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencernaan,
pernafasan, peredaran darah dan volume darah.
Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan
telinga berlangsung lebih dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak orang dewasa,
pada umur 2 tahun 75% dan pada umur 10 tahun sudah 95% berat otak dewasa.
Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda dari jaringan tubuh lainnya, pertumbuhan
mancapai maksimum sebelum adolesensi kemudian menurun hingga mencapai ukuran
orang dewasa.
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana pertumbuhannya lambat pada
pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat.
Warne GL, 1988 menghubungkan antara pertumbuhan dan stadium puberitas antara
anak laki-laki dan perempuan.
Sta
diu
m

Hubungan antara pertumbuhan dengan stadium puberitas laki-laki


Vol.
Umur
Kecepatan
Rambut pubis
testis
tulang
tumbuh
(ml)
(tahun)

Belum ada

<2

Pra-pubertas
(5cm/thn)

<11

Pigmen sedikit

<4

Nilai Pra-pubertas

12

Berpigmen,
menyebar ke mons

4-10

Pra-pubertas

13
6

pubis
4

Tipe & distribusi


dewasa, belum ke
paha

10-12

Fase pertumbuhan
maksimal

14

Tipe dewasa, ke
paha

12-25

Pertumbuhan
melambat

15-16

Tipe dewasa, ke
perut

12-25

Pertumbuhan
minimal

>17=99%
maturitas

Hubungan antara pertumbuhan dengan stadium puberitas pada anak perempuan


Sta

Umur
tulang
(tahun)

Diu
m

Payudara

Rambut pubis

Kecepatan
tumbuh

Prapubertas

Prapubertas

Prapubertas
(5cm/thn)

<11

Teraba
penonjolan
areola melebar

Jarang, pigmen
sedikit lurus
sekitar labia

Awal pacu
pertumbuhan

11-11,5

Payudara &
areola
membesar, batas
tdk jelas

Lebih hitam,
mulai ikal jumlah
bertambah

Pacu tumbuh

12

Areola & papila


membentuk
bukit kedua

Keriting, kasar,
seperti dewasa,
belum kepaha atas

Pertumbuhan
melambat

13

Bentuk dewasa
areola tidak
menonjol

Bentuk segitiga
seperti dewasa,
kepaha atas

Pertumbuhan
minimal

14-15

3. Pertumbuhan fisik pada masa pubertas


Secara umumm terjadinya perubahan fisik masa puberitas adalah berkembangnya ciri-ciri
seks primer dan seks sekunder dan semakin bertambah tingginya ukuran tubuh serta
proporsi tubuh yang memanjang sehingga dia kelihatan jangkung (Herri & Namora, 2010).
Pertumbuhan pesat pubertas bagi anak perempuan mulai antara usia 8,5 dan 11,5 tahun,
dengan puncak rata-rata pada 12,5 tahun. Tingkat pertumbuhan menurun dan berangsurangsur berhenti antara tujuh belas dan delapan belas tahun. Bagi anak laki-laki,
pertumbuhan pesat antara 10,5 dan 14,5 tahun, mencapai puncaknya antara 14,5 dan 15,5
tahun dan kemudian diikuti oleh penurunan secara berangsur-angsur sampai 20 tahun atau
21 tahun.
a. Perubahan Ukuran Tubuh
7

Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi
dan berat badan. Anak perempuan, rata-rata peningkatan pertahun dalam tahun sebelum
adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa juga terjadi dari 5 sampai 6 inci. Setelah haid,
tingkat pertumbuhan menurun sampai kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar 18
tahun.
Bagi anak laki-laki, permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh dimulai ratarata pada usia 12,8 tahun dan berakhir rata-rata pada 15,3 tahun, dengan puncaknya
pada 14 tahun. Peningkatan tinggi badan yang terbesar terjadi setahun sesudah
dimulainya masa puber.
Pertambahan berat tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan
otot bertambah besar. Pertambahan berat yang palig besar pada anak perempuan terjadi
sesaat sebelum dan sesudah haid. Setelah itu pertambahan berat hanya sedikit. Bagi
anak laki-laki, pertambahan berat maksimum terjadi setahun atau dua tahun setelah
anak perempuan dan mencapai puncaknya pada usia 16 tahun.
b. Perubahan Proporsi Tubuh
Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah
tubuh yang tadinya terlampau kecil, menjadi terlampau besar karena kematangan
tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung,
kaki, tangan, pinggul, dan bahu.
c. Ciri-ciri Seks Primer
Perubahan fisik pokok ketiga adalah pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri seks
primer, yaitu organ-organ seks. Pertumbuhan pesat testes terjadi pada usia 14 tahun.
Setelah pertumbuhan pesat testes terjadi, maka pertumbuhan penis meningkat pesat.
Jika fungsi organ reproduksi pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi basah
malam.
Mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang adalah ketika datangnya haid.
d. Ciri-ciri Seks Sekunder
1) Laki-laki
a) Rambut
Rambut kemaluan timbul sekitar setahun setelah testes dan penis mulai membesar.
Rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan
hampir selesai. Pada awalnya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus dan
warnanya terang. Kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, lebih subur ddan
agak keriting.
b) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas.
c) Kelenjar
Kelenjar lemak semakin membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga dapat
menimbulkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mulaimulai berfungsi dan
keringat bertambah banyak.
d) Otot
Otot-otot bertambah besar dan kuat, sehingga sehingga memberi bentuk bagi
lengan, tungkai kaki dan bahu
e) Suara
Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak
dan kemudian tinggi suara menurun, volumenya meningkat dan mencapai pada
yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau kematangan berjalan pesat.
f) Benjolan Dada
Benjolan-benjolan kecil disekitar kelenjar susu pria timbul sekitar usia 14 tahun.
Ini berlangsung beberapa minggu dan kemudian menurun baik jumlahnya maupun
besarnya.
2) Perempuan
a) Pinggul
Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya tulang
pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.
b) Payudara
8

Payudara berkembang, putting susu membesar dan menonjol, dan dengan


berkembangannya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.
c) Rambut
Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara berkembang. Rambut
kemaluan mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur,
lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting. Bulu wajah dan ketiak mulai tampak
setelah haid. Bulu ketiak mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian lebih
subur, kasar, gelap dan agak keriting.
d) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah
besar.
e) Kelenjar
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar
lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan
banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
f) Otot
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang
akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai
kaki.
g) Suara
Suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang
pecah jarang terjadi pada perempuan (Hurlock E.B, 1980).
4. Perkembangan Fisik Selama Masa Remaja
a. Perubahan Ekternal
1) Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia 17 dan 18
tahun, dan rata-rata anak laki-laki setahun sesudahnya.
2) Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan.
Tetapi berta badan tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung
sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
3) Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik.
Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi
kelihatan terlalu panjang.
4) Organ Seks
Baik organ seks pria maupun organ seks wanita mencapai ukuran yang matang pada
akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian.
5) Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang
pada akhir masa remaja.
b. Perubahan Internal
1) Sistem pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dang tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertamabh besar, otot-otot di perut dan di dinding-dinding
usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
2) Sistem peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17 atau 18 tahun, beratnya 12x
berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan
mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3) Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun, anak lakilaki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
4) Sistem Endokrin
9

Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketiakseimbangan


semetara dari seluruh sistem endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks
berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai
akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
5) Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan selain
tulang, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi
perkembangan jaringan otot.
5. Fase Dewasa Awal (Early Adulthood)
Menurut Hurlock (1990), dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai 40 tahun,
dimana saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan
produktif. Dari segi fisik , masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan
fisik. Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit
mengikuti bertambahnya umur.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
a. Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun
b. Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada perempuan
menjadi masa kesuburan yang baik
c. Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
d. Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.
6. Fase Dewasa Tengah/Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya dimulai pada usia 40 tahun sampai 60 tahun. Masa usia dewasa
madya diartikan sebagai suatu masa menurunnya keterampilan fisik yang sudah mulai
agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indera, dan mengalami sakit dengan penyakit
tertentu yang belum pernah dialami (rematik, asam urat dll).
Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
a. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan
seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang kelihatan
lebih pendek
b. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan
perut;
c. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
d. Gangguan pada persendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan
memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda
e. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa
dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah tumbuh lebih
lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan
fungsi mata berkurang.
f. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala,
rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku
g. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak
h. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami
Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause. Climacterium dan menopause
merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan dan dapat
menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak berguna)
peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya daripada wanita
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
a. Sistem reproduksi menurun dan berhenti
b. Penampilan kewanitaan menurun
c. Ketidaknyamanan fisik
d. Berat badan bertambah
e. Penonjolan pada jari
f. Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
a. Rusaknya fungsi organ seksual
b. Nafsu seksual menurun
c. Penampilan kelakian menurun
10

d. Gelisah akan kepribadian


e. Ketidaknyamanan fisik
f. Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh.
7. Fase Dewasa Akhir/Lansia
Masa dewasa akhir adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari usia 60 tahun sampai meninggal yang ditandai dengan adanya perubahan fisik
dan psikologis yang semakin menurun. John W. Santrock (2002) mengatakan bahwa ada
dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan
orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia
adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan membedakan
seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia
adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya
di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
Ciri-ciri fisik lansia, yaitu:
a. Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang, kadang-kadang ada sebagian fungsi organ
tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi
b. Sejumlah neuron dan unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang
c. Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan
d. Perubahan pada gigi, gigi menjadi kuning dan tanggal serta gusi menyusut dan harus
lebih sering diganti sebagian atau seluruhnya dengan gigi palsu
e. Biji mata menyusut
f. Mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan cenderung
mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata
g. Perubahan pada kulit wajah, leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering dan keriput.
Kulit di bagian bawah mata mengembung seperti kantung, dan lingkaran hitam di
bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas. Warna merah kebiruan sering muncul di
sekitar lutut dan di tengah tengkuk
h. Tulang-tulang menjadi rapuh
i. Tulang belakang menjadi bungkuk.

11

Anda mungkin juga menyukai