PERTUMBUHAN FISIK
GUSRIANI
A. Definisi Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau
ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya.
Pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural
dan fisiologis (hal kerja pisik dalam pembentukkan seseorang secara pisikologis dari masih
berbentuk konsepsional (awal janin) melelui periode-periode pre-natal (belum lahir) dan postnatal (setelah lahir) sampai pada saat dewasa (Mappiare, 1982:43)
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu
dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini bersifat kuantitatif dan berkisar hanya
pada aspek-aspek fisik individu. Oleh karena itu secara terminologis, tanpa ada tambahan kata
fisik, hanya dengan istilah pertumbuhan saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek
fisiologis. Pertumbuhan itu meliputi perubahan progresif yang internal maupun eksternal.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan dan pertambahan kuantitatif pada materiil
sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan yang mengacu pada jumlah, besar dan
luas yang bersifat konkret.
Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan,
pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat
jika kita misalnya mengatakan pertumbuhan ingatan, pertumbuhan berfikir, pertumbuhan
kecerdasan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan perubahan fungsi-fungsi rohaniah.
Demikian juga tidak tepat kalau dikatak pertumbuhan kemampuan berjalan, pertumbuhan
menulis, pertumbuhan penginderaan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan
perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah.
Pertumbuhan fisik meningkat, menetap, dan kemudian mengalami kemunduran sejalan
dengan bertambahnya usia. Ini berarti bahwa pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah suatu
masa tertentu, fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua,
dimana kekuatan dan kesehatannya berkurang, panca indra menjadi lemah atau lumpuh sama
sekali.
B. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan yang menyangkut perubahan material dan struktural fisiologis, sangat
dipengaruhi oleh aspek-aspek tertentu yang mana aspek-aspek itu sendiri saling berhubungan.
Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Anak sebagai keseluruhan
Anak sebagai keseluruhan tumbuh oleh kondisi dan interaksi dari setiap aspek keperibadian
yang ia miliki. Intelek anak berhubungan dengan kesehatan jasmaninya. Kesehatan
jasmaninya sangat dipengaruhi oleh emosinya. Sedangkan emosi-emosinya dipengaruhi
keberhasilan anak di sekolah, kesehatan jasmaninya dan kapasitas mentalnya. Pertumbuhan
anak, sangat ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang pribadinya dan
aktivitas sehari-hari.
2. Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
Umur mental anak mempengaruhi kapasitas mentalnya. Kapasitas mental anak menentukan
prestasi belajarnya. Penelitian tentang hubungan antara prestasi belajar dengan pertumbuhan
anak pada umumnya telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang
erat antara prestasi belajar dan pertumbuhan atas kematangan anak.
3. Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
Yang harus disadari adalah bahwa pertumbuhan sendiri menimbulkan situasi-situasi tertentu
yang menimbulkan problem-problem tingkah laku. Anak-anak yang pertumbuhannya cepat,
lambat atau tidak teratur, sering menimbulkan problem-problem pengajaran. Anak memiliki
energi yang diperoleh dari makanan. Energi itu, dipergunakan anak untuk aktivitas-aktivitas
tertentu dan pertumbuhan.
4. Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan
1
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada anak akibat pertumbuhan dan setelah dihadapkan
dengan tantangan kultural masyarakat terutama harapan-harapan orang tua, guru-guru dan
teman sebayanya, tercermin di dalam penyesuaian sosialnya. Anak yang tidak menunjukan
kelainan-kelainan menonjol dalam pergaulan sosialnya, itu dapat berarti bahwa
pertumbuhan anak itu normal. Pertumbuhan luas biasa yang dialami oleh anak dapat
menyebabkan kelainan atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam pergaulan.
Terdapat dua hukum dalam pertumbuhan fisik (Singgih Gunarsa,2008) yaitu :
1. Hukum Cephalocaudal
Yaitu pertumbuhan yang dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala
tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan
pranatal, yaitu pada janin. Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian
dan alat-alat pada kepala yang lebih matang daripada bagian-bagian lain. Bayi bisa
menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota geraknya. Baik pada masa
perkembangan pranatal, neonatal dan anak-anak, proporsi bagian kepala dengan rangka
batang tubuhnya mula-mula kecil dan semakin lama perbandingan ini semakin besar
2. Hukum proximodistal
Yaitu pertumbuhan yang berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang
terdapat pada pusat, seperti jantung, hati, alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi
daripada anggota tubuh yang ada di tepi. Ini tentu karena alat-alat tubuh yang terdapat di
pusat itu, lebih vital daripada misalnya anggota gerak.
Selain dua hukum di atas, terdapat pula hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan
(Dalyono,2010) yaitu :
1. Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif
Pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan, yaitu perubahan kuantitatif dan perubahan
kualitatif. Perubahan kuantitatif mencakup divisio dan perbanyakan kromosom sel-sel
penambahan jumlah seperti gigi, rambut, dan pembesaran materil jasmaniah. Perubahan
struktur fisiologi dapat menyebabkan adanya perubahan emosional ini menumbuhkan
perangai pribadi manusia. Deferensiasi struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan
reaksi-reaksi emosional yang lebih kompleks. Perubahan fungsi-fungsi psikologis seperti
otak dan sistem syaraf menghasilkan pertumbuhan kapasitas intelektual atau kecakapan
untuk melakukan sesuatu.
2. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinabungan dan teratur
Pertumbuhan merupakan proses yang berkesinabungan, mulai dari keadaan sederhana
sampai dengan keadaan kompleks. Kesinabungan pertumbuhan ini pada manusia dapat kita
renungkan, bagaimana bayi yang lemah tergantung, tidak berkecakapan secara berangsurangsur dapat menjadi orang yang kuat, berdiri sendiri dan berkecakapan dalam menghadapi
ujian hidup. Hal ini, disebabkan karena manusia tumbuh terus melalui urutan-urutan yang
teratur di dalam organismenya.
3. Tempo Pertumbuhan adalah tidak sama
Urutan atau sequence pertumbuhan tidak bergerak dalam waktu yang konstan. Disamping
itu, indikator-indikator kematangan tidak muncul dalam saat-saat yang teratur. Ada saat-saat
dimana pertumbuhan berlangsung cepat, ada pula saat-saat dimana pertumbuhan
berlangsung lambat.
4. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda- beda
Tidak semua aspek pertumbuhan seperti fungsi jasmani, bahasa dan kapasitas intelekual
berkembang dengan taraf yang sama dalam waktu yang sama. Sebagai contoh, orang tua
sering khawatir berhubung anak -anaknya yang berumur satu tahun dapat menyebutkan tiga
sampai tujuh kata, tetapi pada umur tiga atau empat bulan berikutnya jarang sekali
menyebutkan kata-kata baru, bahkan beberapa kata yang pernah di kuasai menjadi
terlupakan. Perkembangan bahasa anak tidak sama cepat dengan perkembangan fungsi
jasmani.
5. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi didalam dan di
luar badan.
2
e. Faktor Kesehatan, Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat dari pada anak yang sering sakit.
f. Faktor Pengaruh Bentuk Tubuh, bangun/bentuk tubh, apakah mesomort, ektomorf, atau
endomorf, akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun
tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari pada yang bangun tubuhnya endomorf atau
anak yang ektomorf, karena mereka memang lebih gemuk dan berat.
D. Fase-fase Pertumbuhan
Setiap manusia berpotensi untuk tumbuh. Dalam fase pertumbuhan dari konsepsi sampai
menuju dewasa terlihat betapa luar biasanya Allah Swt dalam menciptakan manusia.
Artinya : Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. Al-MuMinun :
12-14)
Aristoteles (382-322 SM) membagi masa pertumbuhan selama 21 tahun dalam tiga
septenia (3 periode kali 7 tahun) yang dibatasi oleh dua gejala alamiah yang penting : (1)
pergantian gigi dan (2) munculnya gejala-gejala pubertas. Pembagian tersebut adalah sebagai
berikut :
1. 0-7 tahun ; masa kanak-kanak (infancy)
2. 7-14 tahun ; anak-anak (boybood)
3. 14-21 tahun ; masa dewasa muda (young boybood)
Periodisasi pertumbuhan anak menurut para ahli ada bermacam-macam, tetapi dapat
digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Periodisasi pertumbuhan yang berdasarkan biologis
Anak tumbuh dan pertumbuhan tersebut melalui fase-fase sebagai berikut :
a. Masa Embrio (manusia dalam perut ibu)
b. Masa kanak-kanak
c. Masa kuat (kuat jasmani dan rohani atau pikirannya)
d. Masa tua
e. Meninggal dunia
2. Periodisasi pertumbuhan yang berdasarkan psikologis
Para ahli melihat bahwa dalam perkembangan, pada umumnya individu mengalami dua kali
kegoncangan, yaitu pada kira-kira tahun ketiga atau keempat dan pada permulaan pubertas.
Berdasarkan dua masa kegoncangan, perkembangan individu dapat digambarkan melewati
tiga periode atau masa, yaitu :
a. Dari lahir sampai kegoncangan pertama (tahun ketiga atau keempat atau yang biasa
disebut masa kanak-kanak)
b. Dari masa kegoncangan pertama sampai masa kegoncangan kedua yang biasa disebut
masa keserasian bersekolah
c. Dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa
kematangan
Dari berbagai fase perkembangan manusia di atas, yang dimaksud masa anak pada bahasan
ini adalah anak usia 0-12 tahun atau mulai infancy sampai masa kanak-kanak
3. Periodisasi pertumbuhan yang berdasarkan didaktis
Johan Amos Komenius yang mengemukakan, bahwa pendidikan yang lengkap bagi
seseorang berlangsung dalam empat jenjang, yaitu :
a. Sekolah ibu
: ketika usia anak 0-6 tahun
b. Sekolah bahasa ibu : ketika usia anak 6-10 tahun
c. Sekolah latin
: remaja 12-18 tahun
4
d. Akademi
pada waktu lahir berat otak bayi berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah
mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa (Soetjiningsih. 2012).
d. Gigi
Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak
mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah
seluruhnya 14-16 gigi, pada umur 21/2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu. Waktu erupsi
gigi tetap yaitu:
Molar pertama 6-7 tahun
Insisor
7-9 tahun
Premolar
9-11 tahun
Kaninus
10-12 tahun
Molar kedua
12-16 tahun
Molar ketiga
17-25 tahun
e. Jaringan Lemak
Selain otot-otot, jaringan lemak juga menentukan ukuran dan bentuk tubuh seseorang.
Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampaai
pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel lemak tidak banyak bertambah. Banyak
dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurursnya seseorang. Pertumbuhan
jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, anak kelihatan kurus/langsing.
Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak
laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal puberitas. Setelah itu pertambahan
jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan mengalami
reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya
jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit.
f. Organ-organ Tubuh
Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti polannya sendiri-sendiri. Secara umum
terdapat 4 pola pertummbuhan organ, yaitu:
1) Pola umum (General pattern)
2) Pola neural (brain & head pattern)
3) Pola limfoid (Lymphoid pattern)
4) Pola genital (Reproductive pattern)
Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang panjang, otot skelet (pada
neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencernaan,
pernafasan, peredaran darah dan volume darah.
Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan
telinga berlangsung lebih dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak orang dewasa,
pada umur 2 tahun 75% dan pada umur 10 tahun sudah 95% berat otak dewasa.
Pertumbuhan jaringan limfoid agak berbeda dari jaringan tubuh lainnya, pertumbuhan
mancapai maksimum sebelum adolesensi kemudian menurun hingga mencapai ukuran
orang dewasa.
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana pertumbuhannya lambat pada
pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat.
Warne GL, 1988 menghubungkan antara pertumbuhan dan stadium puberitas antara
anak laki-laki dan perempuan.
Sta
diu
m
Belum ada
<2
Pra-pubertas
(5cm/thn)
<11
Pigmen sedikit
<4
Nilai Pra-pubertas
12
Berpigmen,
menyebar ke mons
4-10
Pra-pubertas
13
6
pubis
4
10-12
Fase pertumbuhan
maksimal
14
Tipe dewasa, ke
paha
12-25
Pertumbuhan
melambat
15-16
Tipe dewasa, ke
perut
12-25
Pertumbuhan
minimal
>17=99%
maturitas
Umur
tulang
(tahun)
Diu
m
Payudara
Rambut pubis
Kecepatan
tumbuh
Prapubertas
Prapubertas
Prapubertas
(5cm/thn)
<11
Teraba
penonjolan
areola melebar
Jarang, pigmen
sedikit lurus
sekitar labia
Awal pacu
pertumbuhan
11-11,5
Payudara &
areola
membesar, batas
tdk jelas
Lebih hitam,
mulai ikal jumlah
bertambah
Pacu tumbuh
12
Keriting, kasar,
seperti dewasa,
belum kepaha atas
Pertumbuhan
melambat
13
Bentuk dewasa
areola tidak
menonjol
Bentuk segitiga
seperti dewasa,
kepaha atas
Pertumbuhan
minimal
14-15
Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi
dan berat badan. Anak perempuan, rata-rata peningkatan pertahun dalam tahun sebelum
adalah 3 inci, tetapi peningkatan itu bisa juga terjadi dari 5 sampai 6 inci. Setelah haid,
tingkat pertumbuhan menurun sampai kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar 18
tahun.
Bagi anak laki-laki, permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh dimulai ratarata pada usia 12,8 tahun dan berakhir rata-rata pada 15,3 tahun, dengan puncaknya
pada 14 tahun. Peningkatan tinggi badan yang terbesar terjadi setahun sesudah
dimulainya masa puber.
Pertambahan berat tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan
otot bertambah besar. Pertambahan berat yang palig besar pada anak perempuan terjadi
sesaat sebelum dan sesudah haid. Setelah itu pertambahan berat hanya sedikit. Bagi
anak laki-laki, pertambahan berat maksimum terjadi setahun atau dua tahun setelah
anak perempuan dan mencapai puncaknya pada usia 16 tahun.
b. Perubahan Proporsi Tubuh
Perubahan fisik pokok yang kedua adalah perubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah
tubuh yang tadinya terlampau kecil, menjadi terlampau besar karena kematangan
tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung,
kaki, tangan, pinggul, dan bahu.
c. Ciri-ciri Seks Primer
Perubahan fisik pokok ketiga adalah pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri seks
primer, yaitu organ-organ seks. Pertumbuhan pesat testes terjadi pada usia 14 tahun.
Setelah pertumbuhan pesat testes terjadi, maka pertumbuhan penis meningkat pesat.
Jika fungsi organ reproduksi pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi basah
malam.
Mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang adalah ketika datangnya haid.
d. Ciri-ciri Seks Sekunder
1) Laki-laki
a) Rambut
Rambut kemaluan timbul sekitar setahun setelah testes dan penis mulai membesar.
Rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan
hampir selesai. Pada awalnya rambut yang tumbuh hanya sedikit, halus dan
warnanya terang. Kemudian menjadi lebih gelap, lebih kasar, lebih subur ddan
agak keriting.
b) Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas.
c) Kelenjar
Kelenjar lemak semakin membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga dapat
menimbulkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mulaimulai berfungsi dan
keringat bertambah banyak.
d) Otot
Otot-otot bertambah besar dan kuat, sehingga sehingga memberi bentuk bagi
lengan, tungkai kaki dan bahu
e) Suara
Suara berubah setelah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak
dan kemudian tinggi suara menurun, volumenya meningkat dan mencapai pada
yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau kematangan berjalan pesat.
f) Benjolan Dada
Benjolan-benjolan kecil disekitar kelenjar susu pria timbul sekitar usia 14 tahun.
Ini berlangsung beberapa minggu dan kemudian menurun baik jumlahnya maupun
besarnya.
2) Perempuan
a) Pinggul
Pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya tulang
pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.
b) Payudara
8
11