TINJAUAN PUSTAKA
Urea
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal
dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang
juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan
carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil
dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Reaksi sintesis urea berjalan pada temperatur optimal adalah 190C dengan waktu
tinggal sekitar 60 menit. Jika temperatur turun akan menyebabkan konversi amonium
karbamat menjadi urea akan turun
b. Tekanan
Untuk menghasilkan urea yang optimal, maka diperlukan tekanan tinggi yaitu 173
atm karena konversi amonium karbamat menjadi urea hanya berlangsung pada fasa
cair sehingga tekanan harus dipertahankan pada keadaan tinggi.
c. Perbandingan NH3 dan CO2
Industri urea di Indonesia pada umumnya mensintesis urea dengan perbandingan
NH3 dan CO2 adalah 3,5-4 mol. Hal ini dikarenakan perbandingan mol dapat
mempengaruhi suhu, tekanan operasi dan jumlah amonia yang terbentuk.
d. Jumlah air
Jumlah air dalam reaktor dapat berpengaruh terhadap reaksi yang kedua yaitu
penguraian amonium karbamat menjadi urea dan air. Jika terdapat air dalam jumlah
yang cukup banyak, maka akan memperkecil konversi terbentuknya urea dari larutan
karbamat.
Kegunaan urea:
Urea melayani peran penting dalam metabolisme nitrogen yang
mengandung senyawa oleh hewan dan merupakan zat yang
mengandung nitrogen utama dalam urin dari mamalia;
Banyak digunakan dalam pupuk sebagai sumber nitrogen nyaman;
Urea juga merupakan penting bahan baku bagi industri kimia ;
Pertanian, Lebih dari 90% dari produksi dunia urea diperuntukkan
untuk digunakan sebagai pupuk nitrogen-release;
Urea merupakan bahan baku untuk pembuatan banyak senyawa kimia
penting, seperti : berbagai plastik , terutama resin urea-formaldehida,
berbagai perekat seperti urea-formaldehida atau urea-melaminformaldehida digunakan di laut kayu lapis, Kalium cyanate , bahan
baku industri lainnya, Urea nitrat sebagai bahan peledak;
Medis,Urea
digunakan
dalam
topikal
dermatologis
untuk
Rumus molekul
: NH2CONH2
Titik leleh
: 132 0C
Titik didih
: 195 0C
Bentuk
: Prill
Bulk density
: 0,74 g/cc
Spesific gravity
NH2CONHCONH2
Bereaksi
dengan
formaldehid
membentuk
monometilourea
dan
3 HOCN + 3 NH3
3 HOCN
(NCOH)3
Alumina
Aluminium oksida adalah oksida amfoter dengan rumus kimia Al2O3. Hal ini
umumnya disebut sebagai alumina, atau korundum dalam bentuk kristalnya, serta
banyak nama lainnya, mencerminkan terjadinya secara luas di alam dan industri.
Penggunaan yang paling signifikan adalah dalam produksi logam aluminium,
meskipun juga digunakan sebagai abrasif karena untuk kekerasannya dan sebagai
refraktor karena bahan untuk titik lebur yang tinggi.
Bentuk yang paling umum dari kristal alumina dikenal sebagai korundum.
Ion-ion oksigen hampir membentuk struktur heksagonal dengan ion aluminium
mengisi dua-pertiga dari celah oktahedralnya. Setiap pusat Al3+ oktahedral. Dalam
istilah kristalografi, korundum mengadopsi kisi trigonal Bravais dengan sebuah gugus
ruang R-3c (nomor 167 Daftar Internasional). Sel primitif mengandung dua unit
rumus aluminium oksida.
Alumina juga ada di fase lain, yaitu -, -, -, -, dan -alumina. Masing-masing
memiliki struktur dan sifat kristal yang unik. Yang disebut -alumina terbukti
NaAl11O17.
Kegunaan alumina :
Sebagai bahan pengisi
Menjadi cukup inert secara kimia dan putih, alumina sebagai pengisi
yang lebih disukai untuk plastik
Sebagai Katalis dan Pendukung Katalis
- Alumina adalah katalis dalam proses Claus untuk mengonversi
-
alumina.
Aplikasi Penyerapan Pemurnian Gas dan Terkait
Alumina secara luas digunakan untuk menghilangkan air dari aliran
gas. Aplikasi utama lainnya dijelaskan di bawah ini.
Sebagai Amplas/gerinda
Aluminium oksida digunakan karena kekerasan dan kekuatannya. Hal
ini banyak digunakan sebagai amplas kasar atau halus, termasuk
sebagai pengganti yang jauh lebih murah untuk industri berlian dll.
Sebagai Pigmen Efek
Aluminium oksida serpih bahan dasar untuk pigmen efek. Pigmen ini
banyak digunakan untuk aplikasi dekoratif misalnya dalam industri
otomotif atau kosmetik. Lihat artikel utama Alumina efek pigmen.
kompak.
Dalam laboratorium kimia, alumina adalah media untuk
kromatografi, tersedia dalam bentuk basa (pH 9,5), asam (pH
penggantian pinggul.
Selain itu, digunakan sebagai dosimeter untuk aplikasi proteksi
radiasi dan terapi untuk sifat-sifat pendaran dirangsang optik.
Surface area
: 175 m2/g
Bentuk partikel
: bola
Diameter
Bulk density
: 413,088 kg/m3
Porositas
: 0,45
Volume pori
2.3 Melamin
Melamin adalah suatu zat organik dengan struktur kimia C3H6N6 atau dengan
nama IUPAC 1,3,5-triazine-2,4,6-triamine. Berat molekulnya adalah 126, bentuk
kristal putih dan agak sulit terlarut dalam air. Sebelumnya kita tahu bahwa melamin
banyak digunakan pada produksi plastik seperti untuk pembuatan alat makan,
Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo
Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastik sintetis pertama yang disebut
bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah keberhasilan
teknologi kimia awal abad ke-20. Pada awalnya bakelite banyak digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan telepon generasi pertama. Namun, pada perkembangannya
kemudian, hasil penemuan Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan pula dalam
industri peralatan rumah tangga. Salah satunya adalah sebagai bahan dasar peralatan
makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk, sendok sup, dan
tempayan, seperti yang dihasilkan dari melamin.Faktor inilah yang membuat melamin
makin luas digunakan pada tahun-tahun awal pasca-Perang dunia II. Antara lain
digunakan pada industry kayu lapis untuk memperkuat dan mempercantik produkproduknya.
Perlengkapan makan dari bahan melamin diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1970-an. Melamin ini segera mengikat konsumen karena mempunyai beberapa
kelebihan dengan peralatan makan yang lain. Karena melamin lebih ringan, Tidak
mudah pecah dan praktis di bawa kemana saja.
Kegunaan melamin
Berikut beberapa sektor industri yang menggunakan bahan baku melamin.
Industri adhesive
Merupakan industri yang memproduksi adhesive untuk keperluan
industri woodworking seperti industri plywood , industri blackboard,
industri particleboard.
Industri moulding
Merupakan industri yang diantaranya menghasikan alat keperluan
rumah tangga.
Industri laminasi
Industri yang menghasilkan furniture.
: C3N6H6
Bobot molekul
: 126,13 g/mol
: 350 0C
Titik leleh
Panas pembentukan (250C)
Panas pembakaran
: 71,72 kJ/mol
(25 0C)
: -1976 kJ/mol
: -121 kJ/mol
Density
: 1,573 g/cm3
: 0,06 g/100 cc
- Aceton
: 0,03 g/100 cc
- Air
: 0,5 g/100 cc
Temperatur kritis
Tekanan kritis
: 99,47 atm
Me(N(CH2OH)2)3
dari
Monomethylol
Methylolmelamin
sampai
hexamethylol
melamin.
MeNHCH2OH + H2N-Me
2 MeNHCH2OH
MeNHCH2NHMe + H2O
MeNHNH2OCH2NHMe + H2O
NH3 + R(C3H3)(NH2)2
Klorinasi
Klorinasi melamin yang terjadi cenderung mengganti semua atom
hidrogen. Air yang dihasilkan pada reaksi akan menghidrolisa
menghasilkan nitrogen triklorida yang berbahaya pada proses
klorinasi, melamin stabil ketika kondisinya kering.
Sumber : Ullmans Vol A 16, 1990
Melamin pertama kali dipelajari oleh Leibig pada tahun 1834 (Ullman,2003).
Pada saat itu Leibig mendapatkan melamin dari proses fusi antara potasium
thiosianat dengan amonium klorida. Kemudian di tahun 1885 A.W Von Hoffman
mempublikasikan struktur molekul melamin, sebagai berikut :
H2N
N
N
NH2
N
NH2
Selanjutnya melamin banyak dijumpai pada aplikasi industri untuk proses
produksi resin melamin formaldehid.
Pada sekitar tahun 1960, melamin diproduksi dari dicyanamid. Proses ini
berlangsung didalam autoclave pada tekanan 10 Mpa dan suhu 400 0C dengan adanya
gas amoniak, sesuai persamaan reaksi
3 H2NC(NH)NHCN
2 C3N6H6
Pada awal 1940, Mackay menemukan bahwa melamin juga bisa disintesa dari
urea pada suhu 400 0C dengan atau tanpa katalis. Sejak saat itu melamin mulai
diproduksi dari bahan baku urea. Dan penggunaan cyanamid sebagai bahan baku
dihentikan pada akhir dekade 1960 (Ullman,2003).
Macam-Macam Proses pembutan melamin:
Menurut Ulllman, (2003) melamin dapat disintesa dari urea pada suhu 350
400 0C dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
6 H2N CO NH2
Reaksinya bersifat endotermis membutuhkan 629 KJ per mol melamin. Secara garis
besar proses pembuatan melamin dapat diklasifikasikan menjadi 2 :
Proses tekanan rendah dengan menggunakan katalis.
Proses tekanan tinggi (8 Mpa) tanpa menggunakan katalis.
Masing-masing proses terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap sintesa, recovery dan
pemurnian melamin serta pengolahan gas buang.
2.4.2
pada tekanan atmosferik sampai 1 Mpa pada suhu 390 410 0C. Sebagai fluidizing
gas digunakan amoniak murni atau campuran antara amoniak dan karbondioksida
yang terbentuk selama reaksi.. Katalis yang digunakan yaitu silika dan alumina.
Melamin meninggalkan reaktor berupa gas bersama dengan fluidizing gas.
Kemudian dipisahkan dari amonia dan karbondioksida dengan quenching gas atau
menggunakan air (yang diikuti dengan kristalisasi) atau sublimasi.
Pada proses menggunakan katalis, langkah pertama adalah dekomposisi urea menjadi
asam isocyanat dan amonia kemudian diubah menjadi melamin. Mekanisme Reaksi :
6 (NH2)2CO
6 NH=C=O + 6 NH3
H = 984kj / mol
6 NH=C=O
C3N3(NH2)3 + 3 CO2
H = -355 kj / mol
6 (NH2)2CO
C3N3(NH2)3 + 6 NH3
H = 629 kj / mol
Yield yang diperoleh adalah 90 95 %. Ada tiga proses pada tekanan rendah yaitu:
Melami
pemanas. Aliran gas kemudian diumpankan ke fixed bed reaktor dimana asam
isocyanic dikonversi menjadi melamin pada suhu 450 0C dan tekanan mendekati
tekanan atmosfer. Melamin dipisahkan dari hasil reaksi yang berupa fase gas
melalui quenching dengan menggunakan air mother liquor yang berasal dari
centrifuge. Quencher didesain khusus agar dapat bekerja dengan cepat sehingga
mencegah hidrolisis melamin menjadi ammelide dan ammeline. Suspensi
Melamin
c.
Proses Stamicarbon
Seperti pada proses BASF, proses DSM Stamicarbon menggunakan
reaktor satu stage. Proses berlangsung pada tekanan 0,7 Mpa, dengan fluidizing
gas berupa amonia murni. Katalis yang digunakan berupa alumina dan silika.
Lelehan urea diumpankan kedalam reaktor bagian bawah. Katalis
silika alumina difluidisasi oleh amonia yang masuk ke reaktor bagian bawah dari
reaktor fluidized bed. Reaksi dijaga pada suhu 400 0C dengan mensirkulasi
lelehan garam melewati koil pemanas dalam bed katalis.
Melamin yang terkandung dalam campuran zat keluaran reaktor
kemudian di quencing. Pertama dalam quench cooler kemudian dalam scrubber
untuk di srub dengan mother liquor dari centrifuge. Dari scrubber, suspensi
melamin dialirkan kedalam kolom KO drum dimana sebagian dari amonia dan
CO2 terlarut dalam suspensi dipisahkan, lalu campuran gas ini dialirkan ke
Urea Plant
2.4.3
3 HOCN + 3 NH3
cyanic acid
(NCOH)3
cyanuric acid)3
(NCOH)3 + 3 NH3
C3N3(NH2)3+ 3 H2O
melamin
3 (NH2)2CO + 3 H2O
6 NH3 + 3 CO2
6 (NH2)2CO
Pada proses dengan tekanan tinggi dikenal ada 3 macam proses, yaitu :
a.
b.
c.
Proses Nissan
Proses Nissan berlangsung pada suhu 400 0C dan tekanan 10 Mpa. Produk
melamin yang dihasilkan didinginkan dan diturunkan tekanannya dengan
larutan amonia, setelah melalui proses pemisahan produk melamin dikeringkan
dengan prilling sehingga diperoleh melamin serbuk.
Diagram alir Proses
2.6
Seleksi Proses
Dari proses yang telah diuraikan sebelumnya dapat dibandingkan dan dapat
dilihat pada tabel 1.6 dibawah ini :
Tabel 1.6 Perbandingan Proses Pembuatan melamin
Proses
Parameter
.
Bahan baku
Bahan
Tambahan
Utilitas
Kondisi
Operasi:
Suhu
Tekanan
Kemurnian
Produk
Yield
Alat utama
Tekanan Rendah
Proses
Proses
Chemie
Tekanan Tinggi
Proses MCM
Proses
BASF
linz
Nissan
Urea
Urea
Urea
Urea
Alumin
Alumina
a
1. Steam
1. Steam
1. Steam
1. Steam
2. Cooling
2. Cooling
2. Cooling
2. Cooling water
water
water
water
Endoster
Endosterm
Endoster
mis
Endostermis
is
mis
395350-450oC
o
370-425 C
400oC
400oC
0.35 Mpa
11-15 Mpa
10 Mpa
1Mpa
99.9 %
96 %
90-95%
90-95%
1. Fludized 1. Fludized
Reactor
Reactor
2. Fixed bed
Reactor
96-99.5%
99.5%
99.5%
94%
1. Fixed bed 1. Fixed bed
Reactor
Reactor
Berdasarkan uraian diatas, proses terpilih untuk pembuatan melamin adalah proses
BASF dengan tekanan rendah dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Kemurnian yang didapat dari proses tersebut paling besar disbanding yang lain.
2. Termasuk jenis proses dengan tekanan rendah sehingga tidak membutuhkan
spesifikasi peralatan yang khusus untuk kondisi oprasi tekanan tinggi, selain itu
proses yang diperlukan sederhana sehingga efisiensi biaya investasi lebih tinggi.