Anda di halaman 1dari 22

Oksidasi ?

Reduksi ?
Oksidator?
Reduktor ?

Reaksi redoks
Adalah reaksi yang melibatkan penangkapan dan
pelepasan elektron.
Aoks + Bred
Ce4+ + Fe2+

Ared + Boks
Ce3+ + Fe3+

Titrasi redoks adalah titrasi antara analit dan


titran yang melibatkan reaksi reduksi-oksidasi

1787 Claude Berthollet


Memperkenalkan metode analisis kuantitatif
klorin dalam air menggunakan zat warna
indigo.
1814 Joseph Louis Gay Lussac
Mengembangkan metode yang sama untuk
analisis klorin dalam bubuk pemutih.

Cara menyetarakan persamaan reaksi redoks


a. Pastikan apa produk dari hasil reaksi.
b. Susun suatu persamaan partial untuk zat
pengoksidasi
c. Susun suatu persamaan partilal untuk zat
pereduksi
d. Kalikan masing-masing persamaan partial
dengan sebuah faktor, sedemikian sehingga
bila kedua persamaan reaksi digabung,
elektron-elektron tersebut tepat saling
mengkompensasi
e. Tambahkan persamaan-persamaan partial itu,
dan coret /hapuskan zat-zat yang tampil pada
kedua dua ruas persamaan.

Contoh : Reduksi kalium permangganat oleh besi (II)


sulfat dengan adanya asam sulfat encer.
Persamaan Parsial Pertama (Reduksi):
MnO4Mn2+
MnO4- + 8H+
Mn2+ + 4H2O
MnO4- + 8H+ + 5e
Mn2+ + 4H2O

Persamaan Parsial Kedua (Oksidasi):


Fe2+
Fe2+

Fe3+
Fe3+ + e

Persamaan Pertama (Reduksi)dan Kedua :


MnO4- + 8H+ + 5e
Mn2+ + 4H2O
( Fe2+
Fe3+ + e ) 5x

MnO4- + 8H+ + 5Fe2+

Fe3+ + Mn2+ + 4H2O

Syarat titrasi redoks


Dalam keadaan tertentu hanya satu reaksi yang
terjadi
Pada titik ekivalensinya reaksi harus berkesudahan
Harus ada indikator untuk menunjukkan titik akhir
titrasi.

Pada pertengahan tahun 1800 metode titrasi redoks ini


berkembang sehingga dapat dikelompokkan menjadi :
Titrasi menggunakan titran pengoksidasi : MnO4-, Cr2O72- , Ce4+ dan I2
Digunakan untuk larutann yang mudah dioksiasi
Titrasi mmenggunakan titran Pereduksi : Fe2+, HAsO2 dan S2O32digunakan untuk larutann yang bersifat oksidator kuat

Titrasi tidak langsung, digunakan untuk larutan yang bersifat


oksidator, misalnya iodometri.

Indikator Redoks

Auto indikator
Contoh : KMnO4
Indikator spesifik
Contoh : Indikator kanji untuk Iodium
Indikator redoks yang dapat berbeda warna
pada keadaan tereduksi dan teroksidasi.
Contoh : difenilamin dan feroin.

Secara sederhana indikator redoks dapat dituliskan


sebagai berikut :

In+ + e
In
warna A
warna B
Jika In+ /In
10, warna B yang tampak
Jika In+ /In
0,1, warna A yang tampak
Jadi daerah perubahan warna ( E indikator) :
2 x 0,059 = 0,12 V

Titrasi Permangganometri
(F. Margueritte, untuk besi II)
Adalah titrasi redoks yang menggunakan
Kaliumpermangganat sebagai titran.
Kaliumpermangganat merupakan oksidator
kuat sehingga dapat bereaksi dengan reduktor
menghasilkan senyawa mangan yang
mempunyai bilangan oksidasi yang berbedabeda tergantung pada pH larutan.

Tingkat Oksidasi Mangan :


MnO4- + 8H+ + 5e

Mn2+ + 4H2O

(Suasana asam kuat, Eo = 1,5 V)


MnO4- + 8H+ + 4e
Mn3+ + 4H2O
(Suasana asam kuat, kurang stabil, Eo = 1,5 V)
MnO4- + 8H+ + 3e
(pH 2 12, Eo = 1,70 V)

MnO2 + 2H2O

MnO4- + e
MnO42(dalam suasana konsentrasi OH- 1M, Eo = 0,54

Pembuatan Larutan Kaliumpermangganat 0,1 N


(Ekivalennya 1/5 mol)
Timbang 3,25 gram Kaliumpermangganat pa
diatas kaca arloji atau botol timbang, pindahkan
ke dalam beaker glass 1500 mL tambahkan 1
liter akuades.
Panaskan larutan perlahan-lahan sampai
mendidih selama 15-30 menit, biarkan selama
semalam.
Saring melalui corong yang berisi gumpalan
gelas wool atau melalui cawan Gooch ( Jangan
dengan kertas saring). Simpan diruang gelap
atau dalam botol berwarna dan beri Label.

Standarisasi Larutan Kaliumpermangganat

Anda mungkin juga menyukai