Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
2.
Dari kedua metode uji pemompaan tersebut data-data yang direkam adalah :
1.
2.
Debit pemompaan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Efisiensi sumur .
pemboran airtanah.
test
Dari data uji step test dibuat grafik hubungan antara s (drawdown) dan
t(waktu pemompaan).
Dari grafik hubungan antara s dan t di atas tentukan harga s (tambahan
2.
Untuk menentukan harga-harga C dan B, plot pada kertas milimeter hargaharga Q ( l/detik ) lawan Sw/Q ( m/l/detik ),
5.
6.
7.
8.
: Q2/Sw2
.. Qn /Swn
(m3/jam/l)
Langkah kerja analisa long-term constant rate test dapat digunakan 2 metode,
yaitu Metode Theis dan Metode Jacob.
Metode Theis
Plot harga s (Ordinat) vs t/r2(absis) pada kertas bilog (pada kertas kalkir)
Metode Jacob
Plot untuk salah satu pizometrik nilai s (ordinat) Vs t (absis) pada kertas
semi log dan gambar garis lurus melalui titik-titik tersebut.
Teruskan garis lurus tersebut hingga memotong sumbu waktu (t) dimana s
= 0 dan baca harga t0.
Tentukan harga s per-logcycle waktu.
Masukkan dalam rumus Metode Jacobs
Prosedur ini harus diulang untuk tiap-tiap pizometrik.
Setelah didapat harga T dan S, digunakan untuk menghitung harga u
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Pumping Test disebut juga dengan uji akuifer. Dimana maksud dari uji
akuifer ini adalah untuk mengetahui ketetapan akuifer seperti koefisien
permeabilitas dan koefisien penampungan (storage coefficient).
- Adapun sasaran utama pelaksanaan ujii pemompaan ini adalah :
1. Pengujian Akuifer (Aquifer Test)
Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant
rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya
horizontal terhadap sumur uji, sehingga diperlukan beberapa Sumur
pengamat disekitar sumur uji.
2. Pengujian sumur (Well test)
Tujuannya untuk menetapkan kemampuan sumur dan tidak
dibutuhkannya piziometer didekatnya serta lebih sederhana daripada
pengujian akuifer. Uji ini lebih ditekankan pada perekaman data /
parameter sumur secara vertikal.
BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari dan melakukan pengujian instalasi pompo maka
dapat disimpulakan:
1.
Terjadinya penurunan tekanan fluida yang dialirakan pompa
disebabkan adanya belokan pipa, gesekan antara air dengan pipa,
perubahan ketinggian
2.
Untuk menaikan tekanan (H) pompa di rakit menjadi SERI.
3.
Untuk menaikan debit (Q) pompa di rakit menjadi PARALEL.
4.
Daya hantar di pengaruhi oleh daya pompa
5.
Untuk kerja tungal Vg akan meningkat pada 58 cgHg pada valve
dibuka
6.
Untuk kerja tungal Pg tertinggi pada 1.5 Kgf/cm2 pada valve di
tutup penuh
B. Saran
1.
Dalam pengujian pompa pastikan dalam keadan putaran stabil
antara 5 menit dari pengidupan.
2.
Lakukan perencanaan yang matang untuk instalasi pompa karna
adanya daya yang hilang akibat gesekan antara fluida dan pipa.
3.
Hindari sambungan dan valve yang berlebihan karna akan
menyebakan kehilangan banyak daya .
4.
Lakukan pemasangan pompa dekat dengan sumber kaerna akan
mempengaruhi kemampuan pompa.