1 September 2014
1. PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini semakin berkembang
pesat dan membawa kemudahan dalam berbagai bidang,
salah satunya dalam bidang pendidikan. Maswin (2010)
dalam mengemukakan bahwa multimedia merupakan
perpaduan antara berbagai media atau format file yang
berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound,
animasi, video interaksi dan lain-lain, sedangkan dari
Wikipedia Indonesia ensiklopedia berbahasa Indonesia
pengertian multimedia adalah penggunaan komputer untuk
menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,
animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi
(link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi,
berkarya, dan berkomunikasi,sehingga berbagai inovasi
dapat memberikan dampak positif dalam perkembangannya.
Dunia pendidikan juga dapat mengembangkan dan dapat
memberikan kesempatan pada peserta didik agar lebih
tertarik dalam proses belajar dan sekaligus berkompeten
dalam kemampuan mereka untuk belajar, berketerampilan
ISSN1: 2406-7741
1. DASAR TEORI
2.1
Gambar 3.1
Tampilan
Intro
ISSN2: 2406-7741
2.
3.
Gambar 3.5 Tampilan Mengenal bentuk
DAFTAR PUSTAKA
3. http://globalsearch1.blogspot.com/2014/02/pengert
4.1 kesimpulan
2.
3.
ISSN3: 2406-7741
4.
5.
1. PENDAHULUAN
PNPM Mandiri Perkotaan merupakan program yang
secara substansi berupaya dalam penanggulangan
ISSN4: 2406-7741
2. DASAR TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri,
2005:42).
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi
untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk
organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan
(Wahyono,2004:17).
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian
sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi (Ladjamudin, 2005:13).
Seperti halnya sistem informasi yang merupakan suatu
sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
2.2 The Waterfall Model
Model siklus hidup (life cycle model) adalah model
utama dan dasar dari banyak model. Salah satu model yang
ISSN5: 2406-7741
B. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangaun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut
atribut dan metode atau operasi.
3.2 UML
Pada pembahasan ini penulis akan membuat
rancangan sistem menggunakan penggambaran Unified
Modeling Language (UML). Unified Modeling Language
(UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak
digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan
requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan
arsitektur
dalam
pemrograman
berorientasi objek.
A. Use Case Diagram
Uses case diagram menjelaskan tentang relasi dan
dependensi antara group use-case (kasus) dan aktor yang
berpartisipasi dalam proses. Berikut adalah diagram use
ISSN6: 2406-7741
4. HASIL/IMPLEMENTASI
Gambar 6. Sequence Diagram-Edit Data
ISSN7: 2406-7741
ISSN8: 2406-7741
b.
c.
5.2 Saran
a. Tidak menutup kemungkinan akan diadakannya
b.
DAFTAR PUSTAKA
3.
4.
Gambar 16. Tab Hasil Penyelesaian
ISSN9: 2406-7741
5.
1. Latar Belakang
PT. RATU HOTEL BIDAKARA adalah
perusahaan dalam bidang perhotelan yang menyediakan
jasa penginapan untuk para turis lokal maupun turis
mancanegara. Tidak hanya menyediakan jasa penginapan
saja tetapi, Pada PT. RATU HOTEL BIDAKARA juga
menyediakan tempat untuk Meeting Room, Weeding dan
Event. Oleh karen itu saya memlih PT. RATU HOTEL
BIDAKARA sebagai tempat Penelitian karena itu penulis
ingin mengetahui sistem perhotelan yang sedang berjalan
pada perusahaan tersebut dan sistem apa saja yang
digunakan guna menunjang kinerja para karyawan pada PT.
RATU HOTEL BIDAKARA tersebut.
Pada saat ini sistem untuk perhotelan sudah
memakai sistem komputer, tetapi masih ada kekurangan
dalam memproses pengelolahan data tamu yang akan
melakukan penginapan atau pemesanan kamar maupun
ruangan ( Reservation Room ). Dari pemaparan singkat di
atas penulis akan menganalisa sistem yang sudah ada tentu
mendapat persetujuan dari bagian Electronic Data
Procesing (EDP) sewaktu melakukan kuliah kerja praktek
(KKP) sebagai bahan Proposal Skripsi. Berdasarkan hasil
penelitian diangkatlah judul Analisa Dan Perancangan
ISSN
10: 2406-7741
ISSN
11: 2406-7741
b.
c.
3. Perancangan Sitem
Diagram Arus Data sebagai gambaran proses
sistem yang akan digunakan. Perancangan sistem
digambarkan dengan menggunakan basis data diantaranya (
Diagram Kontek, Diagram Overview, dan Diagram Rinci)
Keterangan :
Dt
Inf
Lp
Gambar 2.6 Tampilan layar PowerBuilder 11.5
Komponen-komponen yang terdapat dipowerbuilder 11.5
diantaranya adalah :
a. Workpase
Workpase adalah ruang kerja untuk pembuatan aplikasi
yang kita bangun.
b. Menubar
Menubar adlah sekumpulan dari beberapa icon-icon
yang masing-masing memiliki perbedaan sesuai
fungsinya, yang setiap fungsi mengandung perintahperintah tertentu.
c. Powerbar
Powerbar adalah serupa dengan toolbar yaitu panel
yang berisi tombol-tombol shortcut untuk item-item
menubar. Shortcut untuk melaksanakan sebuah control
pada objek window.
d. Window Sistem Tree
Window Sistem Tree digunakan selama aktivitas
pengembangan program, misalnya menampilkan objekobjek, membuat dan menjalankan program, men-debug
program dan sebagainya.
e. Window Clip
Window Clip berguna untuk menyimpan potonganpotongan kode program yang sering digunakan, jadi
berfungi sebagai catatan pribadi.
ISSN
12: 2406-7741
: Data
: Info
: Laporan
Gambar 3.1 Diagram Konteks
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
b.
5.2 Saran
Hasil dari penelitian dilapangan terhadap
penginputan data, proses reservasi dan pembuatan laporan,
maka dari itu memberikan bebebrapa saran yang mudahmudahan dapat bermanfaat, yaitu :
ISSN
13: 2406-7741
atau
defini
sistem
informasi.
http://jagatsisteminformasi.blogspot.com/2013/04/
pengertian-atau-definisi-informasi.html.
[28
Maret 2014]
Jogiyanto. HM, Analisa Dan Desain Sistem
Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan
prakter aplikasi bisnis, Ed.2 Cet. 1 Andi,
Yogyakarta, 1999.
Kusnaedi , wijaya. (2013). Pengertian tentang
Hotel.
http://apartelganesha.blogspot.com/2013/04/penge
rtian-hotel.html [02 April 2014]
Prih Adi Utomo https://www.direktori.umy.ac.id
Rudi, Irman.(2010). Definisi dan jenis hotel
bersadasarkan
jumlah
kamar.http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/07/
pengantar-perhotelan-definisi-hotel.html
[28
Maret 2014]
Sulastiono. (2001). Jenis-Jenis Kamar Hotel.
Jakarta
Syahrial. Chan (2009). Mengenal bahasa
pemrogrman sybase powerbuilder Versi 11.5.
http://en.wikipedia.org/wiki/PowerBuilder
[04
April 2014]
Sybase.
(2008). pemrograman berbasis
datawindow. http://www.sybase.com/ [02 April
2014]
c.
Daftar Pustaka
8.
9.
4.
5.
6.
Bandung.
Direktorat, Jendral Pajak. (2011). Pajak Hotel
adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
hotel.
http://www.slideshare.net/kotaserang/peraturandaerah-kota-serang-nomor-14-tahun-2008tentang-pajak-hotel
Djuandi,
Feri.(
2003).
Pemrograman
PowerBuilder Dengan SQL Server 2000. Jakarta.
Harsiti. St, (2007) Sistem Basis Data.
Henny, Kusniati (2007), Sistem Informasi
Manajemen Perhotelan Dengan Aplikasi Visual
Basic Studi Kasus Pada Puri Indrakila Hotel Dan
Cottage Unggaran.
ISSN
14: 2406-7741
10.
11.
12.
13.
14.
Sidkifauzi736@gmail.com, 2 Yani.sugiyani@yahoo.co.id
1. PENDAHULUAN
Perkembangan bidang telekomunikasi di Indonesia,
khususnya di kabupaten Serang begitu pesat saat ini, baik
operator telekomunikasi yang telah berdiri lama dan juga
operator-operator yang baru berdiri, perkembangannya
mulai terlihat nyata dan sangat cepat.
Hal ini dapat kita lihat dari segi infrastruktur
pembangunan menara telekomunikasi seluler yang selalu
bertambah seiring dengan waktu berjalan. Sehingga
semakin banyak menara telekomunikasi seluler yang
didirikan di kabupaten Serang. Persoalan muncul karena
masing-masing operator telekomunikasi membangun
menaranya sendiri-sendiri. Hal ini terlihat dengan jelas
banyaknya menara telekomunikasi yang berdiri di satu
lokasi yang sama. Di lokasi-lokasi tersebut ada dua atau
lebih menara telekomunikasi, bahkan di beberapa tempat
ISSN
15: 2406-7741
2. DASAR TEORI
2.1 Pengertian Telekomunikasi
Menurut Peraturan Bupati Serang Nomor 52 tahun
2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Rekomendasi
Pengendalian Menara Telekomunikasi, telekomunikasi
adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tandatanda,
isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem
kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya.
3. PERANCANGAN SISTEM
3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat untuk struktur
analisis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk
menggambarkan sistem secara garis besar atau
keseluruhan. Dalam penggambaran ini, sistem dianggap
sebagai sebuah objek yang dijelaskan secara rinci, karena
yang tekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan
yang mengaksesnya.
b. Form Login
ISSN
16: 2406-7741
5.2 Saran
Gambar 4.3 Form Utama
Keterangan :
Rancangan form menu utama ini merupakan form
yang berisi
pilihan menu yang dapat diakses
setelah login.
b. Form Permohonan
ISSN
17: 2406-7741
1. Emaus,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2014.
Micorosoft
SQL
Server
http://id.m.wikipedia.org/wiki/SqlServer , 14 Juli
2014, pk.15.00.
Emaus,
2014.
Microsoft
Visio.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Visio, 14
Juli 2014, pk. 16.00.
Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem
Informasi: Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
Andi.
Muslimin, Ikhwanul. 2011. Sistem Informasi
Monitoring Perizinan Menara
Telekomunikasi Seluler Pada Dinas Komunikasi
Dan Informatika Kota Palembang Menggunakan
Delphi 2007 Dan Sql Server 2012. Skripsi.
STMIK PalCom Tech Palembang. Diterbitkan.
NHSKR, 2014. Microsoft Visual Studio.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Microsoft
Visual_Studio, 14 Juli 2014, pk. 15.00.
ISSN
18: 2406-7741
a. Pengertian Kemasan
Kemasan/packaging berasal dari kata package yang
artinya sepadan dengan kata kerja membungkus atau
mengemas dalam bahasa Indonesia, sehingga secara
harfiah pengertian packaging dapat diartikan sebagai
pembungkus atau kemasan.
b. Fungsi Kemasan
Hermawan Kartajaya (1997), Seorang pakar di bidang
pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah membuat
ISSN
19: 2406-7741
1
ISSN
20: 2406-7741
a. Concept
Concept (pengonsepan) adalah tahap untuk menentukan
tujuan dan siapa pengguna program aplikasi (identifikasi
audiens). Tujuan dan pengguna akhir program berpengaruh
pada nuansa multimedia sebagai pencerminan dari identitas
organisasi yang menginginkan informasi sampai pada
pengguna akhir.
b. Design
Design (perancangan) adalah tahap pembuatan
spesifikasi mengenai arsitektur program,gaya, tampilan dan
kebutuhan material atau bahanuntuk program. Jenis design
dalam tahap ini diantaranya yaitu :
i.
Design berbasis media,
seperti storyboard atau flowchart view.
ii.
Design struktur navigasi
iii.
Design berorientasi objek
Biasanya salah satu atau lebih design di atas
diterapkan, seperti: storyboard dan struktur navigasi atau
dengan flowchart view.
c. Material collecting
Material collecting (pengumpulan bahan) adalah tahap
pengumpulan dan pengelompokan bahan yang sesuai
dengan kebutuhan rancangan. Bahan-bahan tersebut antara
lain gambar clip art, foto, animasi,
video, audio, dan
lain-lain. Yang dapat diperoleh secara gratis atau dengan
pemesanan kepada pihak lain sesuai dengan rancangan,
ataupun dibuat sendiri dengan piranti lunak pembuat media
yang diperlukan, disesuaikan dengan kebutuhan rancangan.
d. Assembly
Tahap assembly (pembuatan / penyusunan aplikasi)
adalah tahap pembuatan semua objek atau bahan
multimedia. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap
design, seperti storyboard dan struktur navigasi atau bagan
alir.
e. Testing
Pada tahap testing (pengujian) dilakukan setelah
menyelesaikan tahap pembuatan (assembly) dengan
menjalankan aplikasi / program dan melihatnya apakah ada
kesalahan atau tidak.
f. Distribution
Pada tahap ini, aplikasi akan disimpan dalam
suatu media penyimpanan. Jika media penyimpanan tidak
cukup untuk menampung aplikasinya, kompresi terhadap
aplikasi tersebut akan dilakukan. Tahap ini juga dapat
disebut tahap evaluasi untuk pengembangan produk yang
sudah jadi supaya menjadi lebih baik. Hasil evaluasi ini
dapat digunakan sebagai masukan untuk tahap concept
pada produk selanjutnya.
Pengembangannya.Yogyakarta:
ISSN
21: 2406-7741
ISSN
22: 2406-7741
1. PENDAHULUAN
Lembaga pendidikan setiap tahunnya terus berusaha
meningkatan mutu pendidikan khususnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan harapan lulusannya
dapat memiliki ketrampilan dan keahlian lebih
dibandingkan sekolah sederajat, hal tersebut dilakukan
demi meningkatkan kualitas lulusan sehingga siap
memasuki dunia kerja. Antusias siswa lulusan SMP untuk
masuk SMK cukup besar, tetapi kebanyakan mereka
kurang matang untuk memilih jurusan yang ada sesuai
kemampuannya, akibatnya cukup banyak siswa baru yang
gagal di tengah jalan ketika mereka sudah diterima di
SMK, banyak juga kasus siswa yang merasa tidak cocok
dengan jurusan yang dipilihnya ketika ia telah memperoleh
pelajaran disekolah siswa tersebut tidak merasa nyaman
dengan pelajaran yang ditempuh. [1]
2. DASAR TEORI
2.1. DATA MINING
ISSN
23: 2406-7741
3. Design Penelitian
3.1. Metodologi
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah jenis
penelitian informasi kuantitatif yaitu pengambilan data
yang telah dikumpulkan oleh SMKN 1 Kragilan.
3.2. Sampling
NO
JURUSA
N
B.
IND
NILAI UN
B.
MTK
ING
AK
8.6
6.6
2
3
4
5
AK
AK
AK
AK
8.8
8.4
6.6
7.4
6.2
7.5
4.4
4.8
4.5
7.7
8.5
4.5
AK
3.6
AK
3.8
2.5
AK
3.2
2.5
9
10
AK
AK
8
5.4
4.2
4.2
3.5
2.5
11
AK
3.8
6.8
7.25
12
AK
5.4
7.25
13
14
15
16
AK
AK
AK
AK
8.4
5
6.4
5.6
7.5
3.2
4
3.8
7.8
3.25
4
2
17
AK
5.4
1.8
2.75
18
APK
4.6
6.4
3.75
19
APK
7.8
5.8
5.5
20
APK
7.6
5.2
3.75
ISSN
24: 2406-7741
IPA
5.2
5
4.5
8.2
7
4
3.2
5
7.2
5
2.7
5
4
3
6.7
5
4.2
5
8.2
3
3
4
6.7
5
6.5
5.2
5
2
21
APK
5.8
3.5
22
APK
8.2
4.4
23
APK
7.2
2.75
24
25
26
27
APK
APK
APK
APK
8
6.2
3.2
7.6
5
3.8
6.2
2.6
3
3.25
2
3.25
28
APK
3.8
3.25
29
APK
5.8
2.25
30
APK
8.2
6.4
6.5
31
APK
7.8
3.25
32
APK
7.4
2.5
33
APK
3.8
3.5
34
APK
5.2
3.25
35
APK
5.2
3.6
7.25
36
APK
3.2
1.25
37
38
APK
APK
8.2
4.6
4
3.8
2.5
4.25
39
APK
5.4
3.4
3.75
40
APK
6.2
3.6
2.75
41
APK
7.4
3.6
2.75
42
APK
6.4
4.2
2.25
43
APK
6.4
7.25
44
APK
3.4
3.6
45
MESIN
3.75
46
MESIN
4.6
4.6
3.75
47
MESIN
3.25
48
MESIN
4.8
4.8
49
MESIN
4.6
4.6
4.75
50
MESIN
5.2
5.2
7.75
51
MESIN
2.5
52
53
54
55
MESIN
MESIN
MESIN
MESIN
2.6
2
3.4
3.6
2.6
2
3.4
3.6
7.25
3.25
2.25
2
56
MESIN
6.2
6.2
2.7
5
3
4.2
5
3
3.5
5.5
5
5.2
5
2.5
5.2
5
4.2
5
4.5
3.7
5
3.7
5
7
3.7
5
4
4.5
7.2
5
3.2
5
2.5
3.2
5
2
2.7
5
7.2
5
7.7
5
4
2.2
5
3
4.2
5
2.2
5
4
4.5
6.5
7
3.2
5
MESIN
5.8
5.8
4.5
58
MESIN
7.4
7.4
6.5
59
60
61
MESIN
MESIN
MESIN
3.2
7.6
4.4
3.2
7.6
4.4
3
5.25
7.75
62
MESIN
63
MESIN
5.4
5.4
3.5
64
MESIN
3.4
3.4
65
MESIN
3.8
3.8
3.25
66
MESIN
2.6
2.6
3.75
67
MESIN
4.6
4.6
4.75
68
MESIN
8.7
8.7
7.8
69
MESIN
2.8
2.8
2.25
70
MESIN
3.8
3.8
3.75
71
MESIN
5.4
5.4
3.5
72
73
MESIN
MESIN
6.4
2.8
6.4
2.8
6.75
3.5
74
MESIN
5.2
5.2
6.75
75
MESIN
3.2
3.2
3.25
76
MESIN
4.8
4.8
1.75
77
MESIN
3.2
3.2
6.75
78
79
MESIN
OTO
6.4
5.6
6.4
3.4
7.25
4
80
OTO
6.8
3.4
3.25
81
OTO
8.2
6.4
4.2
82
OTO
6.2
4.4
3.75
83
OTO
4.75
84
85
OTO
OTO
7.8
6.2
3.4
3.6
3.75
2.5
86
OTO
5.4
4.4
87
OTO
6.4
2.6
3.75
88
89
90
91
92
OTO
OTO
OTO
OTO
OTO
5.2
8.2
6
6.8
5.4
4.2
7
3.4
4.6
3.2
7
7
3
5
3.5
ISSN
25: 2406-7741
7.4
2.7
5
7
5.1
6.5
3.2
5
7.2
5
3.2
5
7
4.2
5
3.2
5
7.7
5
7
3.7
5
4.7
5
6
3.5
3.7
5
3.2
5
6.7
5
6.7
5
8
3
3.7
5
4.7
5
3
4.7
5
4
2.5
4.7
5
4.2
5
3
8
4.5
6
3.7
5
3.5
3
3.7
5
3.2
5
3.7
5
4.2
5
2.2
5
93
94
OTO
OTO
6.8
5.4
3
5.4
3
2
95
OTO
7.2
4.6
2.5
96
OTO
3.8
1.75
97
OTO
6.4
4.2
4.5
98
OTO
7.2
4.2
3.25
99
OTO
5.2
OTO
3.6
3.75
OTO
7.4
4.4
3.25
3.5
OTO
2.75
OTO
8.4
5.7
8.5
OTO
7.4
7.25
OTO
3.2
5.4
7.75
OTO
7.2
3.2
3.25
2.5
OTO
4.6
4.2
1.75
3.5
OTO
5.6
3.8
3.5
4.5
OTO
7.2
3.2
5
OTO
4.4
5.8
5.25
OTO
7.6
6.8
6.25
OTO
7.8
4.2
OTO
7.8
5.5
OTO
6.6
3.8
2.75
OTO
4.2
OTO
5.4
OTO
4.8
6.75
OTO
6.4
3.8
2.5
OTO
5.2
8.5
OTO
7.6
3.8
2.75
10
0
10
1
10
2
10
3
10
4
10
5
10
6
10
7
10
8
10
9
11
0
11
1
11
2
11
3
11
4
11
5
11
6
11
7
11
8
11
9
12
7.2
5
6.7
5
3.7
5
3.7
5
7.2
5
6.7
5
5.5
2.7
5
3.5
OTO
7.2
3.8
1.75
OTO
2.5
OTO
4.8
2.8
2.5
OTO
4.6
3.6
4.5
5
4.7
5
4.2
5
3.2
5
OTO
5.4
2.4
7.5
OTO
5.8
8.6
8.25
OTO
4.2
OTO
3.2
4.25
OTO
4.4
4.4
2.5
OTO
6.6
4.4
OTO
6.6
3.6
3.5
OTO
5.2
4.4
3.5
5
5.2
5
6.7
5
4.7
5
3.5
3.5
3.7
5
3.2
5
5.2
5
4.7
5
TKJ
8.6
6.2
2.5
TKJ
5.4
7.25
TKJ
7.8
7.4
3.5
TKJ
7.6
4.2
TKJ
7.4
6.4
5.75
7.5
TKJ
4.4
7.25
3.7
5
TKJ
7.8
5.8
3.75
3.5
TKJ
7.6
4.5
4.7
5
TKJ
8.6
7.75
TKJ
7.8
3.6
3.25
TKJ
4.6
3.75
TKJ
8.2
5.6
4.5
TKJ
7.8
6.6
5.7
TKJ
7.2
4.5
ISSN
26: 2406-7741
14
7
14
8
14
9
15
0
15
1
15
2
15
3
15
4
15
5
15
6
15
7
15
8
15
9
16
0
16
1
16
2
16
3
16
4
16
5
16
6
16
7
16
8
16
9
17
0
17
1
17
2
17
3
TKJ
6.4
7.5
8.2
8.7
TKJ
7.8
4.8
5.5
4.5
TKJ
8.4
7.1
7.7
8.6
TKJ
8.2
4.6
3.5
TKJ
3.2
5
TKJ
6.8
4.2
2.25
TKJ
4.2
4.75
4.2
5
TKJ
6.8
4.4
4.25
TKJ
3.2
5.8
2.75
TKJ
3.2
3.4
6.75
TKJ
6.5
TKJ
3.2
5.2
5
TKJ
6.4
4.8
3.25
TKJ
3.8
2.75
2.5
TKJ
6.5
8.1
7.9
7.6
TKJ
6.2
4.6
3.2
3.5
TKJ
4.2
TKJ
3.2
7.25
3.5
TKJ
3.5
TKJ
7.2
5.6
5.75
3.7
5
TKJ
7.2
4.2
3.5
TKJ
4.2
5.25
4.5
TKJ
3.2
7.2
3.5
3.5
TKJ
6.8
6.8
7.25
6.2
5
TKJ
8.6
3.6
3.25
TKJ
6.2
3.2
3.25
TKJ
6.4
3.8
4.5
6.7
5
2.7
5
3.7
5
4.2
5
TKJ
4.8
3.2
TKJ
8.8
5.2
4.25
6.5
TKJ
3.4
7.4
TKJ
7.6
2.75
4.5
TKJ
7.2
3.8
3.5
TKJ
7.2
3.2
8.25
TKJ
7.8
2.2
TKJ
6.8
4.2
3.75
TKJ
6.2
4.4
4.25
TKJ
4.2
7.2
2.75
3.2
5
TKJ
6.8
4.8
3.5
TKJ
5.4
5.2
8.2
5
2.2
5
3.2
5
P ( X|H )=
P(X H )
, maka diperoleh
P (H)
dengan cara yang sama, maka nilai P(X k | Ci) untuk klas
yang lain diperoleh sebagai berikut :
P(B.Ind="Rendah" | Jurusan="APK") = 15/27 = 0.556
P(B.Ind="Rendah" | Jurusan="MSN") = 30/34 = 0.882
P(B.Ind="Rendah" | Jurusan="OTO") = 35/54 = 0.648
P(B.Ind="Rendah" | Jurusan="TKJ") = 23/53 = 0.434
P(B.Ingg="Sedang" | Jurusan ="AKN")=2/17=0.118
P(B.Ingg="Sedang" | Jurusan ="APK")=0/27=0.1
P(B.Ingg="Sedang" | Jurusan ="MSN")=3/34=0.088
P(B.Ingg="Sedang" | Jurusan ="OTO")=3/54=0.056
P(B.Ingg="Sedang" | Jurusan ="TKJ")=7/53=0.132
P(MTK="Tinggi" | Jurusan ="AKN") = 1/17 = 0.059
P(MTK="Tinggi" | Jurusan ="APK") = 1/27 = 0.037
P(MTK="Tinggi" | Jurusan ="MSN") = 0/34 = 0.1
P(MTK="Tinggi" | Jurusan ="OTO") = 3/54 = 0.056
P(MTK="Tinggi" | Jurusan ="TKJ") = 3/53 = 0.057
P(IPA ="Rendah" | Jurusan="AKN") = 13/17 = 0.765
P(IPA="Rendah" | Jurusan="APK") = 25/27=0.926
P(IPA="Rendah" | Jurusan="MSN") = 24/34=0.706
P(IPA="Rendah" | Jurusan="OTO") = 48/54=0.889
P(IPA="Rendah" | Jurusan="TKJ") = 47/53=0.887
Langkah 2 : Hitunglah nilai P(X | C i) untuk setiap klas
menggunakan persamaan (5)
P ( X k|Ci
n
P ( X|C i)P ( Ci ) ,
sehingga diperoleh :
P (B . Ind=RendaH Jurusan=AKN) 11
P ( B . Ind =RendaH |Jurusan=AKN =
= =0.647
P( Jurusan=AKN)
17
P(X|Jurusan="AKN")
*
P(Jurusan="AKN")
0.0034242885 * 0.09189 = 0.000314664
P(X|Jurusan="APK")
*
P(Jurusan="APK")
0.0019051974 * 0.14595 = 0.000278056
ISSN
27: 2406-7741
=
=
5.1. Kesimpulan
ISSN
28: 2406-7741
ISSN
29: 2406-7741
ISSN
30: 2406-7741
ISSN
31: 2406-7741
2. METODE PENELITIAN
SIAKAD yang dimiliki Politeknik XYZ dalam hal
pemberian pelayanan akademik masih kurang maksimal.
Dalam arti masih sering terjadi keterlambatan dalam proses
pelayanan akademik kepada mahasiswa.
Disamping itu SIAKAD yang dimiliki Politeknik XYZ
selama ini belum pernah dilakukan audit TI. Hal ini
mengakibatkan tidak terlihatnya tingkat efisiensi dan
efektifitas dari SIAKAD yang dimiliki BAAK Politeknik
XYZ . Selain itu juga sulit untuk mengetahui dimana letak
kesalahan yang mengakibatkan keterlambatan dalam
pelayanan akademik kepada mahasiswa.
Untuk itulah diperlukan suatu kegiatan audit TI pada
SIAKAD yang telah diterapkan di BAAK Politeknik XYZ .
Hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana peranan
SIAKAD yang ada dalam menunjang kegiatan pelayanan
akademik di Politeknik XYZ .
Berdasarkan Control Objective pada COBIT 4.1, akan
dilakukan audit pada dua control objective, yaitu PO3 dan AI2
pada bagian Biro Administrasi Akademik Politeknik XYZ .
Pada proses analisa kebutuhan dilakukan beberapa kegiatan,
yaitu mendefinisikan kebutuhan data input dan output, serta
penentuan responder.
Kebutuhan data input dan output untuk control objective
PO3 dan AI2 adalah sebagai berikut :
a. Control obyektif PO3 (Menentukan arah teknologi)
memerlukan data-data Input dan Output seperti yang
terlihat pada tabel 1.
Tabel 1 Data input dan output yang dibutuhkan untuk control
obyektif PO3 Menentukan Arah Teknologi
1
Kontrol
Obyektif
PO1
Data yang
dibutuhkan
Perencanaan IT
taktis dan Strategis
PO2
Optimasi Perencanaan
Sistem
Bisnis, Arsitektur
Informasi
AI3
Pembaharuan untuk standar teknologi, peluang teknologi dan perencanaan infrastruktur teknologi
DS3
AI1, AI7,
DS5
Standar Teknologi
No
Uraian Data
Pengelolaan Manfaat Teknologi
Infor-masi, Penyelarasan antara
bisnis dan teknologi sistem
informasi, Penilaian kinerja yang
berjalan saat ini, Rencana
strategis tekno-logi informasi,
Rencana
taktis
teknologi
informasi, dan Pengelolaan porto
folio Teknologi Sistem Informasi
Enterprise
information
architecture model, Peraturan
data dictionary dan data syntax
organisasi,
Skema
pengklasifikasian data, dan
Pengelolaan integritas.
Rencana pengadaan infrastruktur
teknologi,
Perlindungan dan
keter sediaan atas sumber daya
infrastruktur,
Pemeliharaan
infrastruk-tur, dan Kelayakan
pengujian
lingkungan
infrastruktur
Perencanaan
kinerja
dan
kapasitas, Kinerja dan kapasitas
saat ini dan di masa yang akan
datang, Keter sediaan sumber
daya TSI, dan Data hasil
monitoring dan evaluasi
Definisi
dan
pemeliharaan
fungsi bisnis dan kebutuhan
PO5
Kebutuhan
Infrastruktur
AI1
Studi
kelayakan
kebutuhan bisnis
AI6
Perubahan
deskripsi proses
DS5
Spresifikasi penge
ndalian keamanan
aplikasi
AI4
AI5
Keputusan pengadaan
10
DS1
Perencanaan awal
SLAs
11
DS3, DS4
Ketersediaan, kesi
nambungan
dan
spesifikasi perbai
kan
Kontrol
Obyektif
PO2
Data
yang
dibutuhkan
Kamus data, rencana penggolongan data, dan perencanaan
optimasi sistem bisnis
PO3
PO5
Laporan
benefits
PO10
ISSN
32: 2406-7741
Cost-
Uraian Data
Enterprise
information
architec ture model, Peraturan
data dictio nary dan data
syntax organisasi, Skema
pengklasifikasian data, dan
pengelolaan integritas
Perencanaan arah teknologi,
rencana
infra-struktur
teknologi, pemantauan tren
dan peraturan yang akan
datang, standar teknolo gi, dan
dewan pengurus arsitektur TSI
Kerangka kerja pengelolaan
keuangan, penentuan prioritas
dalam anggaran TSI, proses
anggaran TSI, pengelolaan
biaya,
dan
pengelolaan
manfaat
Kerangka kerja manajemen
program, ke-rangka kerja
manajemen proyek, pendekatan manajemen proyek,
komitmen pihak-pihak yang
berkepentingan (Stakeholder
Commitment),
Pernyataan
ruang lingkup proyek, tahap
awal proyek, rencana proyek
yang terintegrasi, sumber daya
proyek, pengelolaan risiko
Kebutuhan
Proses
Membuat
Kuesioner
Uraian
a. Kuesioner I
(Managem
ent Aware
ness)
b. Kuesioner II
(Maturity
Level)
Menyebark
an Kuesio
ner
Identifikasi
responden
survey mengacu
pada diagram
RACI PO3
Merekap
Kuesioner
Menganali
sa
Kuesioner
Pengumpulan
kuesioner dari
para responden
a. Analisa
tingkat
kepedulian
pimpinan
(Kuesioner
I, Manage
ment
Awareness)
b. Analisa
tingkat ke
matangan
(Kuesioner
II,
Maturity
Level)
ISSN
33: 2406-7741
Menggambarkan kecenderung
an tingkat pemenuhan, kinerja,
maupun pencapaian yang seka
rang, baik pemenuhan DCO
(Detailed Control Objectives)
maupun indikator yang terkait
pada proses menentukan arah
teknologi secara umum.
Kebutuhan
Proses
Membuat
Kuesioner
Uraian
a. Kuesioner I
(Managemen
t Awareness)
b. Kuesioner
II (Matu rity
level)
Menyebarkan
Kuesio ner
Identifikasi
responden
survey
mengacu
pada diagram
RACI AI2
Merekap
Kuesioner
Menganalisa
Kuesioner
Pengumpulan
kuesioner dari
para
responden
a.
Analisa
tingkat
kepedulian
pimpinan
(Kuesioner I,
Management
Awareness)
b.
Analisa
tingkat
kematangan
(Kuesioner
II, Maturity
Level)
Menggambarkan kecenderungan
tingkat
pemenuhan,
kinerja,
maupun
pencapaian
yang
sekarang, baik pemenuhan DCO
(Detailed Control Objectives)
maupun indikator yang terkait
pada proses Mendapatkan dan
memelihara perangkat lunak
aplikasi secara umum.
ISSN
34: 2406-7741
datang (PO3.3)
Standar Teknologi Sistem Informasi (PO3.4)
Dewan pengurus Arsitektur Komputer TSI
(PO3.5)
6
Perencanaan IT taktis dan strategis
7
Optimise rencana sistem bisnis dan arsitektur
informasi
8
Pembaharuan standar teknologi
9
Pencapaian dan kapasitas informasi
10
Peluang teknologi
11
Standar teknologi
12
Pembaharuan status teknologi reguler
13
Perencanaan infrastruktur teknologi
14
Kebutuhan infrastruktur
Kuesioner I Management Awareness untuk AI2 berisi
22 pertanyaan yang terdiri dari 10 (sepuluh) pertanyaan
tentang DCO dalam proses AI2 Mendapatkan dan
merawat perangkat lunak aplikasi dan 12 (duabelas)
pertanyaan tentang indikator kinerja (KPI) dan pencapaian
tujuan (KGI) dalam proses AI2. Rincian dari 22
pertanyaan kuesioner I management awareness dapat
dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Identifikasi pertanyaan kuesioner I Management
Awareness AI2
Pertanyaan
Isi Pertanyaan
Ke 1
Desain secara high level
2
Rancangan detail
3
Pengendalian aplikasi dan ketersediaan untuk
diperiksa
4
Ketersediaan dan keamanan Aplikasi
5
Konfigurasi dan implementasi dari aplikasi
software yang di dapatkan.
6
Upgrade yang utama terhadap sistem yang
ada.
7
Pengembangan aplikasi software
8
Pengukuran mutu software
9
Manajemen kebutuhan aplikasi.
10
Pemeliharaan aplikasi software
11
Kamus data, rencana penggolongan data,
optimised rencana sistem bisnis
12
Pembaharuan status teknologi reguler
13
Pelaporan cost-benefits
14
Mendapatkan standard pengembangan
15
Petunjuk
manajemen
proyek
dan
merencanakan rencana terperinci
16
Studi kelayakan kebutuhan bisnis
17
Uraian perubahan proses
18
Mengendalikan spesifikasi aplikasi Keamanan
19
Paket aplikasi dan pengetahuan perangkat
lunak
20
Keputusan pengadaan
21
Awal merencanakan SLAs
22
Spesifikasi ketersediaan, kesinambungan,
4
5
Atribut Kematangan
Kepedulian
komunikasi
Perangkat bantu
otomatisasi
ISSN
35: 2406-7741
dan
dan
Awareness
and
communication
(AC)
Policies, standars
and
procedures
(PSP)
Tools
and
automation (TA)
Jumlah
pertanyaan
2
2
Pertanggungjawaban
internal dan eksternal
Penetapan tujuan dan
pengukuran
Jumlah
2
2
2
12
Tingkat
Deskripsi Pernyataan Kematangan
Kematangan
0 Non Tidak ada kesadaran menyangkut pentingnya
Existent
perencanaan infrastruktur teknologi untuk kesatuan (AC).
1 Initial /
Ad Hoc
2
Repeatable
but Intuitive
3 Defined
Process
4 Manage
and
Measurable
5 Optimised
Manajemen
menyadari
akan
pentingnya
perencana-an infrastruktur teknologi (AC).
No
1
Arah dari
rencana infrastruktur teknologi
berpedoman kepada industri dan pengembangan
ISSN
36: 2406-7741
Repeatable
but Intuitive
untuk
1 Initial /
Ad Hoc
Tingkat
Kematangan
0 Non
Existent
3 Defined
Process
4 Manage
and
Measurable
5 Optimised
Suatu usaha dibuat untuk proses yang didokumentasikan secara konsisten ke seberang berbeda
aplikasi dan proyek (PSP).
Metodologi biasanya tidak fleksibel dan sukar
untuk menerapkan dalam semua kasus, maka
langkah-langkah adalah nampaknya akan dibypass (PSP).
Pemeliharaan Aktivitas direncanakan, menjadwalkan dan co-ordinated.(GSM)
Suatu jelas bersih, menggambarkan dan biasanya
memahami proses ada untuk pemeliharaan dan
didapatnya perangkat lunak aplikasi (PSP).
Proses ini adalah yang dibariskan dengan itu dan
strategi bisnis (PSP).
Suatu usaha dibuat untuk menerapkan proses yang
didokumentasikan secara konsisten ke se-berang
berbeda aplikasi dan proyek (PSP).
Metodologi biasanya tidak fleksibel dan sukar
untuk diterapkan dalam semua kasus, maka
langkah-langkah adalah nampaknya akan dibypass (PSP). Pemeliharaan Aktivitas direncanakan, menjadwalkan dan co-ordinated (GSM).
Chief Financial
Officer
Business Executive
CFO
CIO
Chief Information
Officer
Head Operation
5
6
Chief Architect
Head Development
CA
HD
Head IT
Administration
HITA
Perangkat lunak aplikasi metodologi implementasi dan didapatnya adalah yang diper-lakukan
ke kemajuan berkelanjutan dan didukung oleh
database pengetahuan internal dan eksternal yang
berisi acuan yang baik dan material praktek (PSP).
Project Management
Officer
Compliance, Audit,
Risk and Security
PMO
Metodologi menciptakan dokumentasi dalam suatu struktur sudah dikenal yang membuat produksi dan pemeliharaan menjadi efisien (GSM)
ISSN
37: 2406-7741
2
3
BE
HO
CARS
Fungsional struktur
Poltek XYZ
terkait
- Wakil Direktur II
- Direktur Poltek
XYZ
- Direktur Poltek
XYZ
- Ka. Biro Sarana &
Prasarana
- Ka. Biro BAAK
- Wakil Direktur I
- Ka. Sistem &
Jaringan
- Ka. Laboratorium
- Kepala Biro
Administrasi
Akademik (BAAK)
- Kepala Akademik
(Wadir I)
- Karyawan BAAK
- Ketua PJM
Jumlah
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
13
1
2
3
CIO
BPO
HO
4
5
Chief Architect
Head Development
CA
HD
Head IT Administration
HITA
7
8
PMO
CARS
Jumlah
Fungsional struktur P
terkait
- Direktur Poltek XY
- Wakil Direktur II
- Ka. Biro Sarana & P
- Ka. Biro BAAK
- Wakil Direktur I
- Ka. Sistem & Jaringa
- Ka. Laboratorium
- Kepala Biro Adminis
Akademik (BAAK)
- Kepala Akademik (W
- Karyawan BAAK
- Ketua PJM
Jawaban
L (low)
M (Medium)
H (High)
Nilai Kinerja
1,00
2,00
3,00
Tingkat Kinerja
Kurang
Sedang
Baik
ISSN
38: 2406-7741
Jawaban
A
B
C
D
E
F
Nilai Kematangan
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Tingkat Kematangan
0 Non-existent
1 Initial / Ad Hoc
2 Repeatable but Intuitive
3 Define Process
4 Managed and Measurable
5 Optimised
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
Distribusi Jawaban
L (%)
M (%)
H (%)
30,77
46,15
23,08
23,08
46,15
30,77
46,15
38,46
15,38
15,38
69,23
15,38
46,15
38,46
15,38
38,46
46,15
15,38
38,46
46,15
15,38
38,46
38,46
23,08
38,46
38,46
23,08
38,46
30,77
46,15
46,15
15,38
23,08
23,08
61,54
15,38
30,77
38,46
30,77
23,08
32,97
53,85
46,70
23,08
20,33
Jawaban
L (Low)
M (Medium)
H (High)
Nilai Kinerja
1,00
2,00
3,00
Tingkat Kinerja
Kurang
Sedang
Baik
Nilai
Kinerja
Obyek Pertanyaan
4
5
datang
Rata-Rata
Pertanyaan
Distribusi Jawaban
L (%)
M (%)
H (%)
1,79
33,33
41,67
25,00
1,93
Rancangan detail
33,33
50,00
16,67
50,00
33,33
16,67
25,00
33,33
41,67
25,00
50,00
25,00
1,57
1,86
1,57
ISSN
39: 2406-7741
1,74
Pengendalian
aplikasi
dan
ketersediaan untuk diperiksa
Ketersediaan
dan
keamanan
Aplikasi
Konfigurasi dan implementasi dari
aplikasi software yang di dapatkan.
41,67
41,67
16,67
41,67
33,33
25,00
41,67
41,67
16,67
25,00
50,00
25,00
10
25,00
50,00
25,00
25,00
58,33
16,67
33,33
41,67
25,00
8,33
41,67
50,00
33,33
50,00
41,67
11
12
13
14
15
Kamus
data,
penggolongan data,
rencana sistem bisnis
Pembaharuan status
reguler
rencana
optimised
teknologi
Pelaporan cost-benefits
Mendapatkan
standard
pengembangan
Petunjuk manajemen proyek dan
merencanakan rencana terperinci
41,67
16,67
16,67
17
33,33
50,00
16,67
33,33
41,67
25,00
33,33
50,00
16,67
20
Keputusan pengadaan
33,33
41,67
25,00
21
16,67
58,33
25,00
22
Spesifikasi
ketersediaan,
kesinambungan, dan perbaikan
25,00
58,33
16,67
31,44
45,83
22,73
ISSN
40: 2406-7741
Tingkat Kinerja
Kurang
Sedang
Baik
1
2
50,00
Total
Nilai Kinerja
1,00
2,00
3,00
16,67
33,33
19
Jawaban
L (Low)
M (Medium)
H (High)
Pertanyaan
No
1
2
3
No
16
18
4
5
6
7
8
9
10
Nilai
Kinerja
1,77
1,00
0,91
1,18
1,09
0,95
1,00
0,95
1,09
1,09
1,10
Atribut
AC
PSP
TA
SE
RA
GSM
Status
Distribusi Jawaban
a(%)
b(%)
c(%)
d(%)
e(%)
As is
0,00
38,46
46,15
7,69
7,69
To be
0,00
0,00
0,00
0,00
30,77
As is
0,00
46,15
46,15
7,69
0,00
To be
0,00
0,00
0,00
0,00
30,77
As is
0,00
23,08
53,85
23,08
0,00
To be
0,00
0,00
0,00
23,08
38,46
As is
0,00
23,08
46,15
30,77
0,00
To be
0,00
0,00
0,00
23,08
46,15
As is
0,00
23,08
30,77
46,15
0,00
To be
0,00
0,00
0,00
0,00
30,77
As is
0,00
30,77
46,15
23,08
0,00
To be
0,00
0,00
0,00
0,00
30,77
As is
0,00
30,77
44,87
23,08
1,28
To be
0,00
0,00
0,00
7,69
34,62
70.00
60.00
50.00
40.00
As is
30.00
To be
20.00
10.00
0.00
a
Jawaban
Nilai Kematangan
Tingkat Kematangan
A
B
C
D
E
F
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
0 Non-existent
1 Initial / Ad Hoc
2 Repeatable but intuitive
3 Define Process
4 Managed and Measurable
5 Optimesed
ISSN
41: 2406-7741
Atribut
1
AC
2
PSP
3
TA
4
SE
5
RA
6
GSM
Rata-Rata
Nilai Kematangan
As is
To be
2,00
5,08
1,75
5,08
2,17
4,50
2,25
4,42
2,42
5,08
2,08
5,08
2,11
4,88
Tingkat Kematangan
As is
To be
2
5
2
5
2
5
2
4
2
5
2
5
2
5
Atribut
Status
As is
AC
To be
As is
PSP
To be
As is
TA
To be
As is
SE
To be
AC
As is
5
10.00
GSM
5.00
To be
PSP
As is
6
To be
TA
SE
ISSN
42: 2406-7741
GSM
To be
As is
0.00
RA
RA
a
(%)
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
b (%)
c (%)
d (%)
e (%)
f (%)
16,67
25,00
50,00
8,33
0,00
0,00
0,00
0,00
33,33
66,67
0,00
33,33
41,67
25,00
0,00
0,00
0,00
0,00
41,67
58,33
25,00
58,33
16,67
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
41,67
58,33
0,00
33,33
50,00
16,67
0,00
0,00
0,00
0,00
33,33
66,67
25,00
33,33
41,67
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
41,67
58,33
25,00
41,67
33,33
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
41,67
58,33
As is
0,00
15,28
37,50
38,89
8,33
0,00
To be
0,00
0,00
0,00
0,00
38,89
61,11
70.00
60.00
No
50.00
40.00
As is
Tingkat
Kematangan
As is
To be
As is
To be
AC
2,50
4,67
PSP
2,92
4,75
10.00
TA
1,92
4,58
0.00
SE
2,83
4,67
RA
2,17
4,58
GSM
2,08
4,75
2,40
4,67
30.00
To be
20.00
Atribut
Nilai
Kematangan
Jawaban
Nilai Kematangan
A
B
C
D
E
F
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Tingkat Kematangan
0 Non-existent
1 Initial / Ad Hoc
2 Repeatable but intuitive
3 Define Process
4 Managed and Measurable
5 Optimesed
ISSN
43: 2406-7741
Rata-Rata
AC
5.00
GSM
PSP
As is
0.00
RA
To be
TA
SE
ISSN
44: 2406-7741
ISSN
45: 2406-7741
ISSN
46: 2406-7741
ISSN
47: 2406-7741
b41m.cyber@gmail.com
thepanser46@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Dewasa ini kita dihadapkan pada perkembangan dunia
usaha yang semakin luas di Indonesia. Perusahaan umumnya
menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan para pesaing
yang sama-sama berlomba mendapatkan laba perusahaan yang
besar, oleh karena itu perusahaan harus mampu meningkatkan
produktivitas bukan sekedar untuk mempertahankan
kelangsungan hidup, tetapi juga agar tujuan utama yaitu
memaksimalisasi laba dapat tercapai.
Perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam suatu
perusahaan harus dapat dimonitori oleh pimpinan perusahaan,
hal ini dapat tercapai apabila tersedia informasi yang cukup.
Semakin besar suatu perusahaan semakin banyak informasi
yang dibutuhkan dan persaingan yang semakin ketat dalam
dunia usaha memacu perusahaan untuk mendapat informasi
yang cepat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya.
Informasi merupakan acuan utama untuk mengambil
kebijakan perusahaan. Dalam hal ini mengenai kebijakan
pemberian kredit mobil kepada calon debitur PT. Trihamas
Finance Serang. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam
pemberian kredit antara lain menetapkan standar untuk
menerima atau menolak resiko kredit.
Dalam menetapkan kebijakan kredit, perusahaan harus
merumuskan terlebih dahulu standar kredit dan syarat-syarat
kredit, data-data yang diperlukan sebagai syarat kredit
diantaranya: KTP, penghasilan, pekerjaan, jumlah anggota
keluarga, dan persyaratan administrasi lainnya, kemudian
akan dilakukan survei lapangan dan selanjutnya hasil survei
ISSN
49: 2406-7741
DASAR TEORI
2.
x 1 is A 1 =( x 2 is A 2 )**( x n is A n
) then y is B, dengan * adalah suatu operator or atau and.
Pada metode mamdani, fungsi implikasi yang digunakan
adalah metode Min.
3. Inferensi aturan
Metode yang digunakan dalam melakukan inferensi aturan
adalah metode Max (Maksimum), yang secara umum
dapat dituliskan:
z =
Dimana :
x = nilai output
xi
x i ) = max(
(x )
(
sf ), kf i
4.
x ( x ) dx
ISSN
50: 2406-7741
ANALISA DATA
Hasil dari pengumpulan data sebagai faktor penentu
kelayakan kredit mobil dibutuhkan analisa data diantaranya:
Tahun
2 Tahun =>Masa Kerja > 1
Tahun
1 Tahun =>Masa Kerja >=
6 Bulan
1. Data Masukan
Pada proses analisa data masukan, terdapat dua jenis input
2.
Penghasila
n
Keluarga
1. Pekerjaan
2. Penghasilan
3. Anggota Keluarga
Kriteria
Polisi/TNI
Fungsi
Nilai
20
Wirausaha
30
40
37
34
31
28
25
22
19
16
13
0 Sampai < 3
20
3 Sampai < 5
16
5 Sampai < 7
12
7 dan Seterusnya
40
Perwira
38
Bintara
36
Tamtama
34
PNS
40
Golongan III
38
Golongan II
36
Golongan I
34
Input
Golongan IV
Wiraswasta
Nama
Variabel
Semesta
Pembicara
Pekerjaan
[ 0 40 ]
Penghasila
n
[ 0 40 ]
Anggota
keluarga
[ 0 20 ]
Nilai
kelayakan
kredit
mobil
[ 0 100 ]
Jendral
ISSN
51: 2406-7741
21
TABEL 2
DATA VARIABEL DAN SEMESTA PEMBICARA
TABEL 1
KRITERIA DAN NILAI
Variabel
Pekerjaan
24
35
33
30
27
Output
b. Himpunan Fuzzy
Keterangan
Nilai yang berasal
dari
pekerjaan
calon debitur
Nilai yang di
peroleh dari data
penghasilan calon
debitur
Nilai yang berasal
dari
jumlah
anggota
yang
ditanggung oleh
calon debitur
Nilai akhir untuk
penentuan
kelayakan kredit
Fungsi
Nama
Variabel
Nilai
pekerjaan
Input
Nilai
penghasilan
Nilai
keluarga
Output
Nilai
kelayakan
Himpunan
Fuzy
Rendah
Semesta
Pembicara
Sedang
[ 0 40 ]
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
[0 25]
[ 0 40 ]
[ 0 20 ]
Tinggi
Tolak
Terima
Domain
[ 0 70 ]
[15 40]
[25 40]
[0 25]
[15 40]
[25 40]
[0 14]
[8 20]
[14 20]
[0 70]
[5070]
c. Fungsi Keanggotaan
Pada sistem ini, setiap variabel fuzzy menggunakan
fungsi keanggotaan trapesium sebagai pendekatan
untuk memperoleh derajat keanggotaan suatu nilai
dalam himpunan fuzzy. Berikut adalah variabel dengan
fungsi keanggotaanya:
d. Perhitungan Fuzzy
Perhitungan fuzzy dilakukan untuk menentukan
hasil penilaian pengajuan sebuah kredit yang
penilaian tersebut dilakukan oleh kepala cabang.
Variabel yang telah ditentukan akan dihitung fungsi
keanggotaannya. Contoh Calon Debitor yang akan
dinilai variabelnya.
1. Variabel Pekerjaan
Variabel Pekerjaan memiliki tiga himpunan fuzzy,
yaitu RENDAH, SEDANG dan TINGGI.
TABEL 4
CALON DEBITUR
Nama
xxxx
2. Variabel Penghasilan
Variabel Penghasilan memiliki tiga himpunan
fuzzy, yaitu RENDAH, SEDANG dan TINGGI.
Pekerjaan
(point)
PNS Gol III
(38)
Penghasilan
(point)
8 Juta < Gaji <= 9
Juta (36)
Anggota
Keluarga (point)
3 Sampai < 5
(16)
nilai
lingustik
ISSN
52: 2406-7741
persamaan:
persamaan:
2. Variabel Penghasilan
a) Dari kasus diatas, dapat diketahui bahwa nilai
Penghasilan berada pada
SEDANG dan TINGGI.
nilai
lingustik
persamaan:
(c x) / (c b), a x b, dimana x = 36; b =
25; dan c = 40, sehingga diperoleh:
SEDANG
= (40 36) / (40 25)
= 4 / 15 = 0,27
TABEL 5
ATURAN FUZZY
Rendah
Rendah
tolak
Pekerjaan
Sedang
tolak
Tinggi
Tolak
Sedang
tolak
terima
Terima
Tinggi
tolak
Rendah
terima
Sedang
Terima
Tinggi
Anggota Keluarga
Gambar 5. Fungsi Keanggotaan Variabel Penghasilan
ISSN
53: 2406-7741
27.
ISSN
54: 2406-7741
Y =
75.6+168.3
3,24
Y =
243.9
3.24
Y =75.27
Dengan melihat nilai akhir perhitungan, dimana nilai 75.27
berada di nilai interval TERIMA maka dapat dipastikan
pengajuan kredit calon nasabah tersebut TERIMA.
3. Data Keluaran
Data keluaran dari sistem ini adalah sebuah penilaian yang
telah diolah oleh sistem untuk menentukan seorang calon
debitur di terima atau tidak pengajuan aplikasi kreditnya yang
selanjutnya akan di berikan kepada kepala cabang untuk jadi
bahan pertimbangan terhadap aplikasi kredit yang diajukan
calon debitur.
VII.
PERANCANGAN
Pada tahap ini, model perancangan sistem yang digunakan
adalah Unified Modeling Language (UML). Salah satu
diagram UML yang digunakan adalah Use Case seperti
gambar dibawah ini:
ISSN
55: 2406-7741
Pemohon
Login
<<Include>>
Kriteria
Hitung Fuzzy
Mamdani
<<Include>>
Pesan Kendaraan
Debitur
Hasil Kelayakan
Log Out
Form Utama
Form utama berfungsi sebagai pusat pemanggilan dari
form-form lain yang ada pada system, berikut ini adalah
tampilan dari form utama
ISSN
56: 2406-7741
Form Pemohon
Form pemohon adalah form yang berfungsi sebagai input
data pribadi calon debitur dan input kriteria fuzzy, berikut
ini adalah tampilan dari form pemohon.
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Harison, 2013, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gambar 14. Tampilan Form Perhitungan Fuzzy Mamdani
IX.
SIMPULAN
Dari hasil pengujian Sistem Penentuan Kelayakan kredit
yang telah dibuat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas kriteria calon debitur akan sangat
membantu dalam mengurangi kredit macet yang terjadi
sehingga laba perusahaan pun akan lebih meningkat.
ISSN
57: 2406-7741
8.
IMPLEMENTASI MORPHOLOGICAL
FILTERING UNTUK PENAJAMAN
CITRA CCTV
Aji Juliana1, Agung Triayudi2
Program Studi Teknik Informatika - Universitas Serang Raya
Jl. Raya Serang Cilegon Km.5 Serang Banten - Indonesia
1
aji.juliana@gmail.com
agung.triayudi@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Pada perkembangan teknologi image processing
(pengolahan citra), hingga saat ini terus diperluas dengan
tujuan untuk membantu manusia dalam melakukan
pekerjaannya. Morfologi adalah teknik pengolahan citra
digital dengan menggunakan bentuk (shape) sebagai pedoman
dalam pengolahan. Berbagai aplikasi morfologi citra sangat
membantu bagi kepentingan manusia. Salah satu aplikasinya
adalah peningkatan sistem keamanan dengan menggunakan
sistem Closed Circuit Television (CCTV). Banyak metode
morfologi yang bisa digunakan untuk citra CCTV, salah
satunya yaitu morphological filtering.
II. LANDASAN TEORI
A. Closed Circuit Television
CCTV sangat luas dan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan
teknologi dari elektronik, telekomunikasi, optik, serat optik,
pengolahan citra digital, pemrograman dan, seperti yang
beberapa tahun terakhir, jaringan, komunikasi IP, dan
pengolahan gambar digital. (Vlado Damjanovski,2005)
CCTV efektif dalam mengurangi atau mencegah
kejahatan jika itu adalah bagian dari pencegahan kejahatan
ISSN
58: 2406-7741
ISSN
59: 2406-7741
c.
d.
Top-hat
User dapat menganalisa dengan metode
Bot-hat
User dapat menganalisa dengan metode
Top-Bot Hat
3) Analisa Sistem
Perancanggan sistem simulasi ini menggunakan metode
morphological filtering dengan tiga analisis diantaranya
analisis top-hat, bot-hat dan top-bot hat.
Unified Modeling Language (UML)
Gambar 1.
Use case
diagram
A. Teknik Implementasi
Teknik implementasi dengan cara mengambil objek
gambar dari citra CCTV dan analisis menggunakan metode
morphological filtering dengan tiga analysis top-hat, analysis
bot-hat dan analysis top-bot hat. Program Implementasi
morphological filtering untuk penajaman citra CCTV dengan
tiga analisis yaitu analysis top-hat, analysis bot-hat dan
analysis top-bot hat.
Dibawah ini merupakan tampilan program analisis
implementasi morphological filtering untuk penajaman citra
cctv.
Form Login
ISSN
60: 2406-7741
Gambar 6. Tampilan Login
7. Result
4.
Form Menu Analysis Top-Hat
Gambar 11. Tampilan Analysis Top-Bot Hat
ISSN
61: 2406-7741
Gambar 12. Tampilan Result
B. PENGUJIAN SISTEM
10%
50%
40%
Tidak
Baik
Baik
Sangat
Baik
10%
40%
50%
ISSN
62: 2406-7741
Tidak
Baik
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
ISSN
63: 2406-7741
APLIKASI INFORMASI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK PRIA
TANGERANG BERBASIS SISTEM OPERASI
ANDROID
Haris Triono Sigit1, Saifunnuha2
Program Studi Teknik Informatika - Universitas Serang Raya
1
haris.t.sigit@gmail.com
saifunnuha@gmail.com
I PENDAHULUAN
Kebutuhan akan keterbukaan informasi sangatlah
diperlukan di era reformasi sekarang ini khususnya dalam hal
bidang penegakkan hukum. Hal itu menjadi sebuah kebutuhan
dan keharusan yang tidak bisa lagi terhindarkan, segala akses
media yang kini ada memudahkan dalam hal mendapatkan
informasi, termasuk pada saat sekarang ini dengan semakin
menjamurnya pengguna ponsel yang sudah lebih dari 1 milyar
ISSN
64: 2406-7741
II METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu
persiapan, pengumpulan data, analisis data, perancangan
aplikasi, pembuatan aplikasi, testing aplikasi, dan diakhiri
3.1 Aplikasi
Aplikasi adalah sebuah media penunjang dalam sebuah
object yang memiliki beberapa instruksi yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan input dan
IV TEKNIK PENGUMPULAN DATA
output[1]. Pendapat lain mengatakan bahwa Aplikasi adalah
penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang
Dalam membangun aplikasi ini terlebih dahulu dilakukan
menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman pengumpulan data yaitu :
tertentu[2]. Aplikasi adalah suatu program komputer yang a Penelitian Lapangan ( field research )
dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus
Pada tahap awal dalam penelitian ini dikumpulkan data
dari pengguna.
terlebih dahulu dengan studi lapangan di Lapas Anak Pria
3.2 Informasi
Kelas IIa Tangerang di Jalan Daan Mogot No. 29 C
Informasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam
Tangerang
bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan b Penelitian Kepustakaan (Library Research)
nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan
keputusan yang sekarang atau nantinya[3]. Pada literatur yang
mempelajari buku-buku (literature) mengenai sistem
lain dikatakan bahwa Informasi adalah data yang sudah diolah
operasi Android dan langkah-langkah membangun aplikasi
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang
yang berjalan di bawahnya, referensi dari internet dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
segala hal yang berkaitan dalam membangun aplikasi.
mendukung sumber informasi[4].
3.3 Android
V ANALISA KEBUTUHAN
ISSN
65: 2406-7741
TABEL 1
KEBUTUHAN HARDWARE
No
Nama
Hardware
Processor
Intel Core
i5
Laptop Acer
Aspire V3
Aspire V3471G52454G75Makk
RAM
4 GB
Hardisk
750 GB
Printer
Epson L110
Spesifikasi
Jml
N
o
1
Kebutuhan
Keterangan
Fungsi
Sistem
Operasi
Windows 7
Ultimate 64
Bit
Sebagai Sistem
Operasi yang
dipakai untuk
menjalankan
Software
Aplikasi
Java
Development
Kit 7
Eclipse
Indigo
ADT-18
Plugin
Android SDK
Manager
Develop program
Tampilan
interface program
pemasyarakatan.
User pengunjung kegiatan sosial
pengunjung yang ingin melaksanakan kegiatan sosial di
Lapas Anak Pria Tangerang baik dari instansi maupun
perorangan mengetahui prosedur pelaksanaan kunjungan
sosial berikut tata tertib dan ketentuan serta susunan acara
yang akan dilaksanakan di Lapas Anak Pria Tangerang.
VII
ANALISA DATA
Data yang menunjang mengenai pembuatan aplikasi ini
dikumpulkan mulai dari survei dan mengumpulkan data di
Lapas Anak Pria Tangerang, dari internet dan dari buku- buku
yang telah dipelajari. Lalu data tersebut diolah dan diproses
sehingga menjadi sebuah aplikasi informasi yang di buat
menggunakan IDE Eclipse, dengan plugin Android
Development Tool dan Android SDK Manager. Namun
terlebih dahulu menginstal Java Development Kit versi 7 agar
Eclipse bisa berjalan dengan baik.
VIII PERANCANGAN
Pada tahap ini, dipaparkan dengan rancangan sistem
menggunakan Unified Modeling Language (UML) yaitu salah
satunya dengan Diagram Use case. Diagram seperti terlihat
pada gambar di bawah ini :
Android plugin
Emulator Android
di PC
VI ANALISA PENGGUNA
Pengguna aplikasi wajid menggunakan smartphone
berbasis Android. Pengguna aplikasi dapat dibedakan menjadi
3 pengguna, yaitu ;
ISSN
66: 2406-7741
Kondisi
Gagal
Aktor
Utama
User
Aktor
Sekunder
Pemicu
Alur Utama
Langkah
TABEL 3
FLOW OF EVENTS UNDUH
Nama of
Use case
Tujuan
Prasyarat
Kondisi
Akhir
sukses
Kondisi
Gagal
Aktor
Utama
Aktor
Sekunder
Pemicu
Alur Utama
Alur
Perluasan
Unduh
Agar aplikasi bisa diinstall di smartphone
user
Memiliki akses internet dan koneksi data
harus aktif
Alur
Perluasan
Sistem
Mendapatkan
file .apk
Menampilkan
proses
Menginstall
file .apk
Menampilkan
hasil instalan
Langkah
1.1
Aksi Percabangan
Tidak bisa menginstall file
TABEL 4
FLOW OF EVENTS LIHAT
Aktor
Nama Use
case
Lihat
User
Tujuan
Prasyarat
Kondisi
Akhir
sukses
Membuka
alamat URL
Menampilkan
unduhan
Kondisi
Gagal
Mengunduh
Mendapatkan
file .apk
Aktor
Utama
User
Aktor
Sekunder
Pemicu
Alur Utama
Langkah
Langkah
1.1
Aksi Percabangan
Tidak bisa mengunduh file
TABEL 4
FLOW OF EVENTS INSTALL
Nama Use
case
Install
Tujuan
Prasyarat
Kondisi
Akhir
sukses
ISSN
67: 2406-7741
1
2
Alur
Perluasan
Langkah
1.1
Aktor
Menginstal
aplikasi
Membuka
aplikasi
Sistem
Menampilkan
proses install
Menampilkan
aplikasi
Aksi Percabangan
Tidak bisa menampilkan
aplikasi
Menu Utama
Menu utama adalah bagian dari aplikasi yang pertama kali
muncul dengan tampilan di bawah ini :
Gambar 4. Tampilan Menu Struktur organisasi
Sejarah Pemasyarakatan
Ketika User mengklik sub menu sejarah maka akan
muncul tampilan berikut :
Struktur
Pada sub menu struktur akan memunculkan struktur
organisasi Lapas Anak Pria Tangerang dengan tampilan
berikut :
ISSN
68: 2406-7741
Andikpas
Pada sub menu andikpas akan memunculkan sub menu
lainnya seperti berikut ini :
Kamus Istilah
Pada sub menu ini terdapat informasi mengenai istilahistilah umum yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
berikut penjelasannya seperti di bawah ini :
i Informasi
Berikut adalah tampilan informasi mengenai contact
person untuk menghubungi Lapas Anak Pria, Jadwal
waktu besuk Andikpas, Kunjungan Sosial, dan Tentang
Program :
Lagu Mars
Tampilan lagu Mars terdapat pada sub menu ini :
ISSN
69: 2406-7741
X SIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik simpulan
sebagai berikut :
a Aplikasi Informasi Lapas Anak Pria Tangerang dibuat
dengan menggunakan IDE Eclipse untuk smartphone yang
memiliki OS Android.
b Informasi yang disajikan didalam aplikasi ini merupakan
data yang dihimpun dari sumbernya yang dalam hal ini
Lapas Anak Pria yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No.29C
Tangerang.
Aplikasi ini merupakan salah satu media untuk4 Kusrini dan Andri Koniyo, 2007. Tuntunan Praktis Membangun
Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft
mensosialisasikan kepada publik mengenai profil dan
SQL Server. Yogyakarta: Penerbit Andi.
kegiatan di Lapas Anak Pria Tangerang
5 Suprianto, Dodit & Rini Agustina, 2012. Pemrograman Aplikasi
XI DAFTAR PUSTAKA
1 Jogiyanto HM, 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
6
Yogyakarta: Andi Offset.
7
2 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
ISSN
70: 2406-7741
matematis
yang
mendasaripenalaran
fuzzysangatsederhanadan mudah dimengerti
LogikaFuzzysangatfleksibel
LogikaFuzzymemiliki toleransi terhadap data datayangtidak tepat
LogikaFuzzymampumemodelkan fungsi fungsin
onlinier yang sangat kompleks
Logika Fuzzy dapat tbekerja sama dengan teknik
teknik kendali secara konvensional
Logika Fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
Logika Fuzzy dapat diterapkan pada sebuah
perangkat keras untuk mengambil keputusan saat
suatu proses sedang berlangsung. Logika fuzzy dapat
menghasilkan proses yang beroprasi secara otomatis
dan memiliki efektifitas yang mendekati dengan
kontrol yang dilakukan oleh manusia secara manual.
Lalu terdapat juga Jaringan Saraf Tiruan. Sebuah
perangkat yang menggunakan Jaringan Saraf Tiruan
akan mempunyai kemampuan berfikir seperti otak
manusia.
PENDAHULUAN
XIII METODOLOGI PENELITIAN
Dengan melihat beberapa ulasan di atas maka pada
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu
penyusun Tugas Akhir ini mengambil judul Desain Sistem
persiapan, pengumpulan data, analisis data, perancangan.
Control Otomatis Motor Ac Mesin Coorugator Berbasis
Langkah langkah dalam Metode pengumpulan data dan
Fuzzy Logic., dimana alasan menggunakan logik fuzzy
informasi yang berhubungan dengan penelitian ini
sebagai metode pengendalian sistem karena metode fuzzy
adalah:observasi, studi pustaka, Pembuatan Plant Simulasi,
cukup efisien dalam memilah data menjadi beberapa kategori
pengujian dan Analisa. Dalam Metode Analisis Data yang
yang diinginkan. Dan fuzzy logic juga sangat ampuh untuk
dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
membuat sebuah keputusan (decision) yang nantinya juga
kuantitatif dengan melakukan perbandingan terhadap tingkat
akan ditanamankan pada sistem pengendali ini.sedangkan
akurasi dan ketelitian hasil yang diperoleh dengan
LogikaFuzzy mampu memberikan nilai secara kontinu antara 0
berdasarkan Fuzzy Inference Systems dengan metode
sampai dengan 1.
Mamdani.Metode Pengembangan Sistem yang dilakukan
1 Oleh karena itu ada beberapa alasan yang mendasari dalam penelitian ini adalah Analisis, Perancangan ,
dalam penyusunan menggunakan logika fuzzy, Yaitu
Pengkodean dan Uji coba.
ISSN
71: 2406-7741
DASAR TEORI
3.1 Tinjauan Pustaka
I Putu Sutawinaya, 2013Pengembangan Model
Fuzzy Mamdani Untuk Pengaturan Kecepatan Motor Induksi
3 Phasa Berbasis Metode Kontrol Field Oriented. Pada
tulisan ini dikembangkan suatu control fuzzy logic model
mamdani pada sistem pengendalian motor induksi tiga phasa
menggunakan metode field oriented control sebagai
pengendali arus torsi. Harapannya, motor induksi bekerja
seperti mesin DC penguat terpisah, torsi dan fluksi dikontrol
secara terpisah dengan membuatsistem pengendalian ini
disimulasikan menggunakan perangkat lunak Matlab/
Simulink. Hasil simulasi menunjukan bahwa dengan metode
fuzzy logic mamdani ini, lonjakan dan waktu pemulihan
pencapaian setpoint relative kecil.
3.2 Fuzzy Logic
Salah satu komponen pembentuk kajian soft computing
adalah logika fuzzy yang diperkenalkan pertama kali pada
tahun 1965 oleh Lotfi A. Zadeh. Logika fuzzy digunakan
sebagai suatu cara memetakan permasalahan dari input
menuju ke output yang diharapkan. Peranan derajat
keanggotaan merupakan hal terpenting dalam sebuah
himpunan fuzzy untuk menentukan keberadaan elemen
tertentu [13],[14].
Beberapa operasi dasar yang paling sering digunakan
untuk mengkombinasikan dan memodifikasi himpunan fuzzy
adalah, operasi gabungan (union), operasi irisan (Intersection)
dan operator komplemen (Complement). Cara kerja fuzzy
logic meliputi beberapa tahapan sebagai berikut (lihat gambar
1) [15]:
1
2
3
4
Proses fuzzyfikasi
Pembentukan basis pengetahuan Fuzzy (Rule dalam
bentuk IF ... THEN)
Mesin inferensi (fungsi implikasi Max-Min atau DotProduct)
Defuzzyfikasi, yang bisa dilakukan dengan beberapa
cara, diantaranya adalah
a Metode rata-rata (Average)
z =
b
i z i
i
z =
( z ) zdz
( z ) zdz
ISSN
72: 2406-7741
ISSN
73: 2406-7741
Variabel Speed
LAMBAT
Variabel Voltage
2. Variabel Voltage
ISSN
74: 2406-7741
Aturan Rule
Dengan aturan fuzzy tersebut didapatkan 9 aturan
fuzzy yaitu :
ISSN
75: 2406-7741
B KonfigurasiAplikasi Temperatur
Setelah menginstal semua aplikasi SQL 2000 langkah
terakhir adalah mengkonfigurasikan sistem.
A Perancangan Sistem
Didalam
perancangan
sistem
ini,
penulis
menggunakan Flowchart Diagram untuk menggambarkan
serangkaian instuksi yang dibuat untuk menggerakkan
perangkat. Seperti gambar dibawah ini :
ISSN
76: 2406-7741
ISSN
77: 2406-7741
Dengan
pengaplikasian
Database
dan
secara
terkomputerisasi, supaya mudah dikontrol data-data
pengechekan motor Ac
5.2 Saran
ISSN
78: 2406-7741
ISSN
79: 2406-7741
1. PENDAHULUAN
2. FUZZY TSUKAMOTO
ISSN
80: 2406-7741
Sumber : http://www.dma.fi.upm.es
3. METODOLOGI PENELITIAN
ISSN
81: 2406-7741
{
{
0 x 38.200
SEDIKIT = 38.200x 7.500< x< 38.200
30.700
1 x 7.500
0 x 7.500
Gambar 4. Model
fuzzy system penentuan pembelian
BANYAK = x7500
7.500<
x <38.200
bahan baku
produksi
30.700
1 x 38.200
{
{
0 x 382
382x
SEDIKIT =
112< x< 382
270
1 x 112
0 x 112
Gambar 5. Model
fuzzy system penentuan pembelian
x112
BANYAK = bahan
x <382
baku 112<
produksi
Gambar 3 Model fuzzy system penentuan pembelian
bahan baku produksi
ISSN
82: 2406-7741
270
1 x 382
SEDIKIT =
38.20010.050 28.150
=
=0.92
30.700
30.700
BANYAK =
10.0507500 2550
=
=0.08
30.700
30.700
SEDIKIT =
ISSN
83: 2406-7741
382250 132
=
=0.49
270
270
BANYAK =
250112 138
=
=0.51
270
270
Papan
Sedikit
0.49=
1.600z 11
1.100
1.600 z 11
1.100
z11=1.600-539=1061
Pembelian Kayu Kaso=SEDIKIT,
Kaso_Sedikit =
Min(Modal_Sedikit[10.050];
Pesanan_Sedikit[250])
= Min(0.92;0.49)
= 0.49
Sehingga diperoleh nilai 12 sebesar 0.49, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Kaso_Sedikit, sehingga diperoleh
:
Kaso
Sedikit
0.49=
800z 12
550
800z 12
550
z12=800-269.5=530.5
Pembelian Paku=SEDIKIT
Paku_Sedikit
=
Min(Modal_Sedikit[10.050];
Pesanan_Sedikit[250])
= Min(0.92;0.49)
= 0.49
Sehingga diperoleh nilai 13 sebesar 0.49, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
Paku
Sedikit
0.49=
16z 13
11
Kaso
16z 13
11
0.51=
z13=16-5.39=10.61
Sedikit
800z 22
550
800z 22
550
z22=800-280.5=519.5
Pembelian Paku=SEDIKIT,
Paku_Sedikit
=
Min(Modal_Sedikit[10.050];
Pesanan_Banyak[250])
= Min(0.92;0.51)
= 0.51
Sehingga diperoleh nilai 23 sebesar 0.51, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Paku_Sedikit, sehingga diperoleh
:
Pembelian Busa=SEDIKIT
Busa_Sedikit
=
Min(Modal_Sedikit[10.050];
Pesanan_Sedikit[250])
= Min(0.92;0.49)
= 0.49
Sehingga diperoleh nilai 14 sebesar 0.49, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Paku_Sedikit, sehingga diperoleh
:
Busa
Sedikit
Paku
770z 14
=
545
Sedikit
0.51=
770z 14
0.49=
545
16z 23
11
16z 23
11
z23=16-5.61=10.39
z14=770-267.05=502.95
Pembelian Busa=BANYAK
Busa_Banyak =
Min(Modal_Sedikit[10.050];
Pesanan_Banyak[250])
= Min(0.92;0.51)
= 0.51
Sehingga diperoleh nilai 24 sebesar 0.51, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Busa_Banyak, sehingga
diperoleh :
Papan
Banyak
0.51=
Busa
Banyak
z 21500
1100
0.49=
z 21500
1100
ISSN
84: 2406-7741
z 24225
545
z 24225
545
z24=225+267.05=492.5
3
z21=561+500=1.061
Banyak
0.08=
z 31500
1100
z 31500
1100
z31=500+88=588
Pembelian Kayu Kaso=BANYAK,
Kaso_Banyak =
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Sedikit[250])
= Min(0.08;0.49)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 32 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Kaso_Banyak, sehingga
diperoleh :
Kaso
Banyak
0.08=
z 32250
550
z 32250
550
z32=250+44=299
Pembelian Paku=SEDIKIT,
Paku_Sedikit
=
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Sedikit[250])
= Min(0.08;0.49)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 33 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Paku_Sedikit, sehingga diperoleh
:
Paku
Sedikit
0.08=
16z 33
11
16z 33
11
z33=16-0.88=15.12
Pembelian Busa=SEDIKIT
Busa_Sedikit
=
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Sedikit[250])
= Min(0.08;0.49)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 34 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Paku_Sedikit, sehingga diperoleh
:
Busa
Sedikit
770z 34
545
ISSN
85: 2406-7741
0.08=
770z 14
545
z34=770-267.05=726.4
IF Jumlah Modal=BANYAK (0.08) AND Jumlah
Pesanan=BANYAK (0.51) THEN
Pembelian Papan=BANYAK,
Papan_Banyak =
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Banyak[250])
= Min(0.08;0.51)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 41 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Papan_Banyak, sehingga
diperoleh :
Papan
Banyak
0.08=
z 41500
1100
z 41500
1100
z41=500+88=588
Pembelian Kayu Kaso=BANYAK,
Kaso_Banyak =
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Banyak[250])
= Min(0.08;0.51)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 42 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Kaso_Banyak, sehingga
diperoleh :
Kaso
Banyak
0.08=
z 42250
550
z 42250
550
z42=250+44=299
Pembelian Paku=BANYAK,
Paku_Banyak =
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Banyak[250])
= Min(0.08;0.51)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 43 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Kaso_Banyak, sehingga
diperoleh :
Kaso
Banyak
0.08=
z 435
11
z 435
11
3
Pembelian Busa=BANYAK
Busa_Banyak =
Min(Modal_Banyak[10.050];
Pesanan_Banyak[250])
= Min(0.08;0.51)
= 0.08
Sehingga diperoleh nilai 44 sebesar 0.08, setelah itu
masukan ke dalam fungsi keanggotaan output untuk
grafik fungsi papan, dimana Busa_Banyak, sehingga
diperoleh :
Busa
Banyak
0.08=
Z 3=(( 13z13 )+( 23z 23)+( 33z 33)+( 43z 43))/( 13+
Z 3=((0.4910.61)+( 0.5110.39)+(0.0815.12)+(0.08
Z 3=((5.198)+(5.298)+(1.209)+(0.470))/1.16
z 44225
545
Z 3=
z 44225
545
z44=225+43.6=268.6
12.175
1.16
Z3= 10.49
TAHAP DEFFUZYFIKASI
Tahap ini mengubah fuzzy output dari mesin inferensi menjadi
bilangan real yang unik (crisp output) menggunakan fungsi
keanggotaan. Dari hasil inferensi dapat diperoleh nilai output
untuk masing-masing bahan baku yakni :
Z 4 =((0.49502.95)+(0.51492.5)+(0.08726.4)+(0.0
Z 4 =((2,614.33)+(251.17)+(58.11)+(21.48))/1.16
Z 1=(( 11z 11 )+( 21z 21)+( 31z 31)+( 41z 41))/( 11 + 21+ 31 + 41)
Z 4 =2,945.09/1.16
Z4= 2,538.87
Z 1=(( 0.491.061)+(0.511.061)+(0.08588)+(0.08588))/(0.49+
0.51+ 0.08+0.08)
5. KESIMPULAN
Z 1=(( 519.89)+(541.11)+(47.04 )+(47.04))/1.16 Penelitian ini telah berhasil melakukan analisis untuk
ISSN
86: 2406-7741
Rakhman,
Zahri,
Arkham.,
Wulandari,
Nisa,
Helmanatun., Maheswara, Geralvin., Kusumadewi, Sri.,
ISSN
87: 2406-7741
I. PENDAHULUAN
Peranan informasi dalam media informasi sangat
penting, informasi tidak hanya menyediakan fakta tapi juga
merupakan suatu media dalam menambah pengetahuan bagi
yang mengkonsumsinya. Sebuah berita mampu menyediakan
informasi yang beragam yang diambil dari berbagai sumber
berdasarkan waktu kejadian sehingga memiliki nilai informasi
yang tinggi. Dengan adanya portal berita di harapkan dapat
memudahkan dalam pencarian informasi berita. Untuk
mengembangkan Portal berita menggunakan teknologi
website.
Sistem pemberitaan pada banten tv masih
menggunakan media penyiaran televisi. Untuk mendapatkan
berita atau informasi masih harus mencari dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber, setelah itu berita yang
terkumpul akan diseleksi berdasarkan sumber berita, sehingga
memakan waktu yang lama dikarenakan sulitnya untuk
menentukan sumber berita terpercaya. Selain itu tentu saja
membutuhkan biaya operasional yang besar untuk
mendapatkan kejadian atau fakta yang dapat di olah menjadi
berita.
Web semantik merupakan web yang menyediakan
informasi dari sumber-sumber yang luas di internet. Hal yang
penting dari web semantik adalah bagaimana mesin dapat
mengerti dan memahami kata-kata yang berasal dari sebuah
dokumen web. Sehingga manusia dan mesin dapat mengerti
dan memahami serta mempunyai kemampuan untuk
mengakses informasi secara tepat. Hal ini akan mempermudah
ISSN
88: 2406-7741
II.
LANDASAN TEORI
a. Web semantic
Web semantik merupakan pengembangan dari WWW
dimana content yang ditampilkan tidak hanya dalam bahasa
manusia yang umum tetapi juga dalam format yang dapat
dibaca oleh mesin (nico ibrahim,2007:29). Web semantik
memiliki informasi yang dimiliki oleh mesin yang memiliki
kecerdasan buatan sehingga mampu menemukan dan
mengintegrasikan informasi dengan mudah. Tujuan dari web
semantik adalah mengatur informasi dan prosedur.
Fundamental dalam pembangunan semantic web adalah kreasi
dan semantic metadata.
Metadata Terdiri dari 2 bagian:
1) Penggambaran sebuah dokumen.
Contohnya adalah halaman web atau bagian dari
suatu paragraf .
2) Penggambaran entitas didalam suatu dokumen.
Seseorang atau suatu objek.
Pada saat membangun sebuah aplikasi semantik
sebenarnya ada dua variabel yang terbentuk secara
bersamaan . yang pertama adalah web yang terdiri dari
protocol komunikasi dan format web. Terdapat standar web
semantik yang direkomendasikan oleh W3C seperti RDF,
OWL, dan SPARQL. Variabel lainnya adalah semantik
merepresentasikan makna dari suatu web.
b. Komponen web semantic :
2.
3. Protg
PROTEGE merupan tool ontology dengan platform
Open source untuk membangun domain model dan aplikasi
knowledge based. Protege mengimplementasikan struktur
pemodelan knowledge dan dapat memvisualisasikan hasil
ISSN
89: 2406-7741
B. Protg OWL
Protege
OWL
editor
merupakan
kelanjutan dari protege yang mendukung OWL.
OWL merupakan pengembangan mutakhir standar
bahasa ontologi yang di rekomendasikan oleh
W3C untuk mempopulerkan semantic web vision.
Protege-OWL Editor memungkinkan User untuk :
a) Mengambil dan menyimpan OWL dan
RDF ontologi.
b) Mengubah dan memvisualisasikan
class, properties, dan semantic web
rule language (SWRL)
c) Menjabarkan karakteristik class secara
logis sebagai ekspresi OWL.
d) Mengeksekusi penalaran seperti
description logic classifier.
e) Mengubah OWL individual untuk web
semantik .
Protege-OWL berhubungan dengan jena
dan mempunyai open source java API untuk
pengembangan semantic web service.
Jena
merupakan framework berbasis java untuk
mengkonstruksi
aplikasi
semantik
web.
Framework
ini
menyediakan
lingkungan
pemrograman RDF, RDF Schema, OWL dan
SPARQL.
ProtegeOWL Application Programing
Interface (API) adalah sebuah java library open
source untuk OWL dan RDF. API menyediakan
metode untuk mengambil dan menyimpan file
OWL,
menanyakan
OWL
data
model,
menjalankan penalaran berdasarkan Description
Logic engines sebagai graphical user interface.
c. Pengelolaan resources
d. Retrieval, extraction dan konversi
metadata
V. Jalannya Penelitian
Input keyword
Browser
query
Upload resources
hasil
Hasil query
User
Domain Expert
database
1. Kebutuhan data
Retrival dan extraction
b. Admin,
sebagai
pengelola
resources juga disebut domain
expert
ISSN
90: 2406-7741
Gambar 1
Agregator
VI.
4.
d. Data
properties,
digunakan
untuk
membangun relasi antara Object dengan data
literal (Plain data). Data properties diinisiasi
dengan kata yang bersifat predikat. Data
properties yang dibuat antara lain, hasDate,
hasSinopsis, hasTitle, hasUrl, namaSumber,
homePageSumber, hasName, hasSinonim.
2. Bagan ontologi
Bagan relasi antar class dalam domain berita :
Kriteria
Sumber
Thing
Library
Berita
Gambar 2
Bagan ontologi domain berita
VII.
ISSN
91: 2406-7741
PENUTUP
1. Kesimpulan
2.
memperkaya sumber
berita, agar informasi yang
disajikan
akan
memperkaya
pengetahuan bagi masyarakat yang
menggunkannnya.
DAFTAR PUSTAKA
3.
4.
ISSN
92: 2406-7741
7.