KIMIA TERAPAN
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fatimi Umaira
Fherycia Oktin Anggraini
Herlin Linia
Lili Wijayanti
Muhammad Sadikin
Nurul Hidayati
Wahyu Herdi Ramadhani
Instruktur
Judul Percobaan :
Analisis Kation
Jurusan
Teknik Kimia
Prodi
Teknik Energi
Kelas
1 EGB
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal syarat-syarat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui pengamatan.
2. Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan
tes khusus (specific test).
B. DASAR TEORI
Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untukmengetahui
keberadaan suatu zat dalam cuplikan sampel. Analisis kualitatif untuk zat anorganik
terdiri dari analisis anion dan kation.
Kation merupakan ion yang bermuatan positif karena kehilangan elektron
untuk tujuan analisis sistematik, kation-kation tersebut terhadap beberapa reagen.
Dengan memanfaatkan reaki kation dan reagen kita dapat menentukan golongangolongan kation dari cuplikan yang dianalisa, karena tiap-tiap golongan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda jika direaksi dengan reagen tertentu. Reagen yang
umum digunakan adalah asam klorida, hidrogen sulfida dan amonium karbonat.
Klasifikasi golongan kation didasarkan pada apakah suatu kation beraksi
dengan reagen dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi dapat dikatakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan oada perbedaan kelartan klorida,
sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. (Vogel, 1985)
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yanng khas. Zat yang diselidika harus disiapkan atau diubah dalam
bentuk larutan terlebih dahulu. Untuk zat padat harus dipilih pelarut yang cocok. Pada
analisis kation, kation yang akan dianalisis adalan sebagai berikut: NH4+, Na+, Ca+,
Ba2+, Mg2+, Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sn2+, Fe2+, Fe3+, CO2+, Mn2+, Ni2+, Al2+, K+,
Ag2+, dan sebagainya. Pelarut merupakan tahap-tahap analisis anion:
1. Analisis pendahuluan
Pada tahap ini cuplikam diamati sifat fisiknya seperti warna, bau, bentuk
kristal, dan kelarutan.
2. Tes nyala
Beberapa nyala mempunyai warna nyala tertentu jika dipanaskan dalam nyala
bunsen dengan menggunakan kawat Ni-Cr.
Metal
Red
chompuond.
White-Green : Zink
Emerald : copper chompounds, other than halides. Thallium Blue-Green :
Phospates, when moistened with H2SO4 or Br2O3. Faint Green Antimony and
Blue
NH4 chompounds.
Yellow-Green : Barium, Molybdenum
Azure: lead, selenium, bismuth, CuCl2 and other copper chompounds
moistened with hydrodoric acid. Light-Blue : arcenic and come off it
chompounds.
Videt
Logam logam
Na
K
Li
Ca
Sr
Cu + Logam Boraks
Pb, As, Sb, Bi
Warna Nyala
Kuning
Lembayung (kaca kobalt)
Merah padam
Merah kuning
Kuning hijau
Hijau
Biru muda
Pb2+ + OH- Pb(OH)(s) endapan putih tidak larut dalam amoniak berlebih.
c. Hg2+
Hg2+ + 2 OH- Hg2O(s) endapan kuning + H2O
Hg2+ + 2 I- HgI2 endapan merah
d. Cu2+
2 Cu2+ + SO42- + 2 NH3 + 2 H2O Cu(OH)2 . CuSO4 endapan + 2 NH4+
Cu2+ + 2OH- Cu(OH)2 endapan biru
Cu(OH)2 Cuo endapan hitam + H2O
e. Sn2+
Sn2+ + Hg2Cl2 Hg2Cl2 endapan putih + Sn4+ + 2ClJika ditambah Sn berlebih :
Sn2+ + Hg2Cl2 2 Hg endapan abu-abu +Sn4+ + 2 Clf. Fe2+,
Fe2+ + 2 OH- Fe(OH)2 endapan putih
4 Fe(OH)2 + H2O + O2 4 Fe(OH)3 endapan cokelat merah
Fe2+ + [Fe(CN)6]3- Fe3+ + [Fe(CN)6]44 Fe2+ + 3 [Fe(CN)6]4- [Fe4(CN)6]3 endapan biru turbull
g. Fe3+,
Fe + 3 SCN- Fe(SCN)3
Fe3+ + [Fe(CN)6]3- Fe [Fe(CN)6]3 endapan cokelat
h. Co2+,
Co2+ + 4 SCN- [CO(SCN)4]2- endapan biru
i. Mn2+,
Mn2+ + 5 NaBiO3 + 14 H+ 2 MnO4 + 5 Bi3+ + 5 Na + 7 H2O
Menghasilkan warna ungu dari permanganat.
j. Ni2+
CH3 C = N OH
N+2
CH3 C = N OH
k. Al3+
Al3+ + 3 COO- + 2 H2O Al(OH)2 CH3COOH endapan + 2CH3COOH
l.. Ca2+,
Ca2+ + SO42- CaSO4 endapan putih
Ca2+ + CrO42- tidak terbentuk endapan
m. Ba2+,
Ba2+ + SO42- BaSO4 endapan putih
Ba2+ + CrO43- BaCrO4 endapan kuning
n. NH4+,
NH4+ + OH- NH3 naik + H2O tidak bau
Kertas lakmus merah berubah menjadi biru
o. Mg2+,
Mg2+ + NH3 +HPO43- Mg(NH4) PO4 endapan Kristal putih
p. K+
3 K+ + [CO(NO2)6]3- K3[CO(NO2)6] endapan kuning
q. Na+
Na+ + Mg2+ + 3 UO22+ + 9 CH3COO- NaMg(UO2)3 (CH3COO)9 endapan
kristalin kuning
20/1
Spatula
Pipet tetes
Botol aquadest
Kawan Ni-Cr
Bola karet
Masker
4
4
8
Kaca arloji
Sarung tangan
kaca kobalt
Pengaduk
Ba(NO3)2 0,1 M
K4Fe(CN)6 0,5 M
K3(CN)6 0,5 M
NaBiO3 padat
Dimetil glioksin 1 % dalam etanol
KCNS padat
NaSO3 1 M dan padat
KHSO4 padat
Na3(CO (NO2))6 padat
- CuSO4 (Cu2+)
- CH3COONa ( Na+/CH3COO-)
- Kl 0,1 M (K+/I-)
D. KESELAMATAN KERJA
Gunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tanga untuk menangani bahan
berbahaya beracun (B3).
E. LANGKAH KERJA
1. Analisis Pendahuluan
1.1 Pengamatan Fisik
Melakukan pengamatan fisik seperti, warna, bau, dan bentuk kristal. Mencatat.
Sifat Fisik
Warna
Bau
Bentuk Kristal
Kation
2. Tes Nyala
Sebanyak 0,1 gr cuplikan ditaruh pada kaca arloji.
Ditambahkan sebanyak 3 tetes HCl 6 M pada cuplikan.
Kawat Ni-Cr dibersihkan dengan cara dipijarkan pada nyala bunsen.
Kawat Ni-Cr diperlukan pada campuran cuplikam dan HCl.
Kawat dipijarkan pada nyala bunsen hingga warna konstan.
Perubahan warna diamati dan dicatat.
Mg2+
a. 1 mL cuplikan + 4 tetes NH4 U 1 M + NH4OH atau NH3 2 M + 1 mL
NaHPO4 0,1 M endapan putih.
NH4+
a. 1 sendok spatula cuplikan + 1 mL NaOH 6 M lalu dipanaskan, gas amonia
akan dilepaskan dan dapat didefinisikan dengan baunya.
F. DATA PENGAMATAN
1. Analisis Pendahuluan
Sifat Fisik Cuplikan
Sifat Fisik
Warna
Bau
Bentuk Kristal
Kation
Sample 1
Hijau Toska
Tidak Berbau
Kristal Kasar
Sample 2
Biru Muda
Tidak Berbau
Serbuk
Sample 3
Hijau Lumut
Tidak Berbau
Kristal Bergranula
Kelarutan Cuplikan
Larutan
Air Dingin
Kation
Sample 2
Larut
Sample 1
Larut
Sample 3
Air Panas
H2SO4 6 M
HCl 6 M
HNO3 6 M
Larut
Keterangan : Apabila sudah melarut di air dingin, maka tidak perlu lagi
melarutkan di air panas, H2SO4, HCl, dan HNO3
2. Identifikasi Golongan
Cuplikan
1
2
3
Reagen
(NH4)2CO3
HCl
HCl dan tioasetamida
NH3 dan tioasetamida
(NH4)2CO3
HCl
HCl dan tioasetamida
(NH4)2CO3
HCl
HCl dan tioasetamida
Pengamatan
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Golongan
I IV
II IV
III IV
III
I IV
II IV
II
I IV
II IV
II
4. Tes Nyala
No Sample
1
Warna Nyala
Merah
Kation
Ni2+
Hijau
Cu2+
Hijau
Cu2+
G. ANALISIS DATA
Pada percobaan yang telah dilakukan untuk mengetahui kation suatu cuplikan maka
langkah pertama yang harus dilakukan ialah mengamati fisik dari cuplikan tersebut yang
terdiri dari: warna, bau dan bentuk.
Kemudian cuplikan melakukan tes kelarutan. Tes kelarutan ini diuji menggunakan
aquadest yang telah disediakan dengan suhu yang telah dingin / suhu ruang. Kemudian
dilihat, apakah cuplikan larut dalam aquadest. Jika larut maka langkah selanjutnya ialah
mengindentifikasi cuplikan dengan di masukkannya cuplikan ke dalam tabung reaksi.
Mencampurkan (NH4)2CO3 adalah tahapan pertama dari langkah mengidentifikasi
cuplikan tersebut. Apabila cuplikan larut maka percobaan dapat di teruskan ke langkah
selanjutnya dan apabila mengendap maka cuplikan di identifikasi lagi sampai ketemu
golongan cuplikan tersebut. Karena ketiga cuplikan mengendap, maka dicampurkanlah 3
tetes HCl. Karena cuplikan melarut maka mencampurkan cuplikan dengan tioasetamida
dan tetesan HCl kembali, sampai bertemu golongan cuplikan tersebut.
Pada cuplikan 1 setelah dilakukan uji golongan didapati bahwa cuplikan 1
merupakan golongan III dan setelah dilakukan uji spesifik diketahui cuplikan 1 terdapat
kation Ni2+. Begitu pulan dengan cuplikan 2 dan 3 yang ternyata merupakan golongan
yang sama yaitu golongan II dan merupakan kation Cu2+.
Maka setelah melakukan reaksi spesifik guna mengetahui kation didalamnya.
Langkah terakhir untuk menutup serangkaian percobaan ini ialah Tes Nyala dengan
menggunakan kawat Ni-Cr dan di bakar diatas bunzen. Yang mana, kawat Ni-Cr itu
pertama-tama dicelupkan di dalam larutan dan kemudian dibakar diatas bunzen. Kemudian
mengamati perubahan nyala api yang dilewati oleh kawat tersebut.
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
Kation merupakan ion yang bermuatan positif karena kehilangan elektron untuk
tujuan analisis sistematik, kation-kation tersebut terhadap beberapa reagen.
Tahapan analisa kation meliputi:
o Pengamatan Fisik
o Tes Kelarutan
o Tes Nyala
I.
Cuplikan yang diberikan oleh Instruktur sudah di tes kelarutannya, yang mana
ketiganya larut dalam air dingin. Sehingga cuplikan tersebut tak perlu dilarutkan
di air panas, H2SO4 6 M, HCl 6 M, dan HNO3 6 M.
Setelah di identifikasi dan dicari tahu secara spesifik cuplikan tersebut maka
dapat kami duga bahwa:
o Cuplikan 1 merupakan golongan III berupa kation Ni2+
o Cuplikan 2 merupakan golongan II berupa kation Cu2+
o Cuplikan 3 merupakan golongan II berupa kation Cu2+
Penelitian ini memerlukan alat-alat yang steril dan juga kehatian-hatian dalam
bekerja sehingga hasilnya tak jauh dari teori hingga memperkecil persen
kesalahan mahasiswa.
PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan antara analisis kualitatif dengan analisis kuantitatif?
Jawab : Analisis kuantitatif analisis merupakan analisis yang digubakan untuk
menentukan keberadaan suatu zat dalam cuplikan.
2. Tuliskan sifat-sifat fisik kimia dari cuplikan yang anda analisa!
Jawab :
No. Sample
1
Warna
Hijau Toska
Bau
Tidak berbau
Pelarut
Air dingin
Bentuk
Kristal bergranula
2
3
Biru Muda
Hijau Lumut
Tidak berbau
Tidak berbau
Air dingin
Air dingin
Serbuk
Kristal
3. Tuliskan reaksi kation Al2+, Cr3+, Mn2+ dengan larutan Natrium hidroksida! Apa
warna endapan yang di hasilkan?
Jawab :
Al3+
Al3+ 1 mL cuplikan + 2 tetes NaOH 2 M endapan putih
Cr3+
Cr3+ 1 mL cuplikan + 2 tetes NaOH 2 M endapan putih
Mn2+
Mn2+ Mn2+ + NaOH endapan putih Mn(OH)2
Dengan NaOh berlebih endapan tidak akan larut dengan udara teroksidasi
cepat membentuk endapan coklat.
LARUTAN
ENDAPAN
Terdapat
kation
Golongan I IV
dari
Golongan V
+ HCl 6 M
LARUTAN
ENDAPAN
Golongan II - IV
Golongan I
+ Tioasetamida
+HCl
LARUTAN
ENDAPAN
Golongan III - IV
Golongan II
+ NH3 / NH4CO3
+ Tioasetamida
ENDAPAN
LARUTAN
Golongan III
Golongan IV
K. GAMBAR ALAT
Gelas Kimia
Kaca Arloji
Kawat Ni-Cr
Pipet Ukur
Pengaduk
Bunzen
Aquadest
Pipet Tetes
Spatula
Bola Karet
Timbangan
DAFTAR PUSTAKA
Anzar, Erniati dan Yulisman. Penuntun Praktikum Kimia Analisis 2014 Palembang:
Politeknik Negeri Sriwijaya.