BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uap air merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase air menjadi uap dengan
cara pendidihan (boiling). Untuk melakukan proses pendidihan diperlukan energi panas
yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan bakar (padat, cair,
gas), tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Sudah beribu-ribu tahun manusia melakukan proses perebusan (boiling) air
menjadi uap air, tetapi baru dua abad ini ditemukan bagaimana cara mempergunakan uap
untuk kebutuhan yaitu dengan diciptakannya boiler. Boiler menghasilkan uap dan uap
yang dihasilkan ini dapat dugunakan untuk membangkitkn listrik, menggerkkan turbin dan
sebagianya.
Pada dasarnya boiler adalah suatu wadah yang berfungsi sebagai pemanas air
dalam suatu industri proses. Panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas
atau steam. Steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat sekitar 1600
kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga
boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dengan baik. Bahan bakar yang digunakan
untuk memanaskan boiler bisa berupa gas, minyak dan batu bara. Di Indonesia bahan
bakar yang umum digunakan adalah solar. Pemahaman lebih lanjut mengenai boiler akan
dibahas pada makalah ini.
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanantemperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP),
dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan
dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial
and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Boiler ?
2. Bagaimana sistem kerja Boiler ?
3. Apa saja tipe-tipe dan klasifikasi dari Boiler ?
4. Apa saja bagian-bagian dari Boiler ?
5. Bagaimana sketsa komponen-komponen serta prinsip instrumentasi atau alat
ukur pada Boiler ?
6. Bagaimana perawatan umum untuk Boiler ?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1. Mengetahui pengertian Boiler
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari Boiler
3. Mengetahui tipe-tipe dan klasifikasi dariBoiler
4. Mengetahui komponen-komponen dari Boiler
5. Mengetahui bentuk atau sketsa serta prinsip kerja instrumentasi atau alat ukur pada
Boiler
6. Mengetahui cara perawatan umum pada Boiler
BAB II
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi
steam, volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang
harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui
sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar
adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar
tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Proses pemanasan pada boiler dilaksanakan dengan tiga tahap,
yaitu sebagai
berikut:
1. Proses pemanasan sehingga air menjdi uap basah ( wet steam ).
2. Proses pemanasan sehingga air jenuh menjadi uap jenuh ( saturated steam ).
3. Proses pemanasan sehingga uap jenuh menjadi uap panas lanjut ( superheated steam).
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua
sumber air umpan adalah:
1. Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan
2. Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang
boiler dan plant proses.
Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
Syarat-syarat Boiler Yang Baik
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler yang baik harus memenuhi persyaratan yang ditinjau dari segi teknis,
ekonomis, maupun keselamatan kerja. Persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah:
Peredaran gas panas dari pembakaran harus baik sehingga transfer panas dapat
maksimal.
Perbandingan ruang uap dan air, saluran luar dan sirkulasi air yang memadai
Boiler
KELOMPOK 4
Oksigen terlarut : Dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada
2.
peralatan boiler.
Kekeruhan : Dapat mengendap pada perpipaan dan peralatan proses serta
3.
mengganggu proses.
pH : Bila tidak sesuai dengan standart kualitas air umpan boiler dapat
4.
bakar padat.
Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boiler dikonstruksi sebagai
paket boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar
Boiler
KELOMPOK 4
b. Water tube
Cara Kerja : Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa-pipa yang dikelilingi
oleh api dan gas-gas panas yang berada di luar pipa, sehingga pembentukan uap
terjadi di dalam pipa-pipa. Pada dinding dapur boiler pipa air, hampir semuanya
tertutup oleh pipa-pipa air. Pipa-pipa air ini berfungsi sebagai permukaan
perpindahan panas, dan sebagai pendingin dinding dapur boiler sehingga akan
memperpanjang usia pakainya.
Karakteristik:
Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Sehingga air harus dikondisikan terhadap mineral dan kandungankandungan lain yang larut dalam air.
Boiler ini digunakan untuk kebutuhan tekanan steam yang sangat tinggi
seperti pada pembangkit tenaga.
Boiler
KELOMPOK 4
Menggunakan bahan bakar minyak dan gas untuk water tube boiler yang
dirakit dari pabrik
Menggunakan bahan bakar padat untuk water tube boiler yang tidak dirakit
di pabrik.
Keuntungan
Kerugian
Proses pemasangan mudah dan cepat, Tekanan operasi steam terbatas untuk
Tidak membutuhkan setting khusus
Fire
Tube
Water
Tube
TPH
Boiler
KELOMPOK 4
Nilai effisiensinya relatif lebih tinggi boiler perlu dijaga, karena lebih sensitif
dari fire tube boiler
a. Solid Fuel
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran
bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product, sampah kota, kayu)
dengan oksigen dan sumber panas.
Karakteristik:
Harga bahan baku relatif lebih murah dari boiler yang menggunakan bahan
bakar cair dan listrik
b. Oil Fuel
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara percampuran
bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
Karakteristik:
Nilai efisiensinya lebih baik dari boiler berbahan bakar padat dan listrik
c. Gaseous Fuel
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas (LNG)
dengan oksigen dan sumber panas.
Karakteristik:
Nilai efisiensi lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler
Boiler
KELOMPOK 4
Harga bahan baku relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
Tipe Boiler
Keuntungan
Kerugian
Murah konstruksinya.
Mahal konstruksinya.
Mahal konstruksinya.
Solid Fuel
Oil Fuel
Gaseous Fuel
Electric
2.2.3
a. Power Boiler
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga
mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari generator.
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
Karakteristik:
b. Industrial Boiler
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang sedang.
Karakteristik:
c. Commercial Boiler
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water tube
atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas yang besar dan
tekanan yang rendah.
Karakteristik:
komersial.
Steam memiliki kapasitas yang besar dan tekanan rendah.
d. Residential Boiler.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube boiler,
hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah.
Karakteristik:
Boiler
KELOMPOK 4
Kegunaan utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak
terpakai
Tipe Boiler
Power
Boiler
Keuntungan
Kerugian
Industrial
Boiler
Commercial
Boiler
Residential Boiler
Konstruksi awal relatif murah.
Penanganan boiler lebih mudah.
Heat Recovery
Boiler
Boiler
KELOMPOK 4
Tipe Boiler
Keuntungan
Mudah pengirimannya.
Package Boiler
Site Erected
Boiler
Kerugian
Terbatas tekanan dan kapasitas
kerjanya.
Komponen-komponen boiler
tergantung pada produsen boiler.
Tipe Boiler
Low Pressure
Keuntungan
Tekanan rendah sehingga
penanganannya tidak terlalu rumit
Area yang dibutuhkan tidak terlalu
besar, dan biaya konstruksi tidak lebih
Kerugian
High Pressure
aspek keselamatannya.
dan sisanya dapat didaur ulang untuk Area yang dibutuhkan besar dan
mengoprasikan proses industri
Boiler
KELOMPOK 4
a. Stoker Combustion
Cara kerja : tipe ini memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan
pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran
melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus
diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.
b. Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller mill
sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu bara berupa
bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
c. Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu
bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran dilakukan
dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika mengenai pasir.
d. Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair, padat,
dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing fuel
dimasukkan ke dalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah tercapai
temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal nozzle atau gas nozzle.
Tabel 2.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.
No.
Tipe Boiler
Keuntungan
Stoker
Combustion
Konstruksinya relatif
sederhana.
Pulverized
Fluidized Bed
Firing
Kerugian
Limbah yang diproduksi pembakaran
lebih banyak
Panas yang dihasilkan kurang merata
jika tidak ada komponen pendukung.
Effisiensi relatif rendah
KELOMPOK 4
Effisiensi relatif lebih baik
No.
Tipe Boiler
Steel
Keuntungan
Kuat dan tahan lama.
Dapat dialiri steamuntuk
tekanan tinggi.
Biaya relatif murah.
2.2.8
Cast Iron
Kerugian
Biaya relatif mahal.
Konstruksi lebih rumit.
Rentan dan mudah rusak.
Dapat dialiri steam untuk tekanan
yang terbatas.
saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan
sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell
and tube dengan rancangan fire tube dengan transfer panas baik radiasi maupun
konveksi yang tinggi.
Ciri-ciri dari packaged boilers adalah:
Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan
penguapan yang lebih cepat.
Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan
panas konvektif yang baik.
Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik.
Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih
baik.
Tingkat efisiensi termisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass/lintasannya yaitu
berapa kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang
paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass/lintasan dengan dua set firetube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang boiler.
Gambar 2.3. Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan bakar Minyak (Gunawan Candra, 2011)
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
2.3.2
Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang
ditambah dengan sebuah fluidized bed combustor. Sistem seperti telah dipasang
digabungkan dengan water tube boiler/ boiler pipa air konvensional. Batubara
dihancurkan menjadi ukuran 1 10 mm tergantung pada tingkatan batubara dan jenis
pengumpan udara ke ruang pembakaran. Udara atmosfir yang bertindak sebagai udara
fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan tekanan, setelah diberi pemanasan
awal oleh gas buang bahan bakar. Pipa dalam bed yang membawa air pada umumnya
bertindak sebagai evaporator. Produk gas hasil pembakaran melewati bagian super
heater dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke pengumpul debu dan pemanas awal
udara sebelum dibuang ke atmosfir.
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
2.3.3
memasok udara Forced Draft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki bertekanan.
Laju panas yang dilepas dalam bed sebanding dengan tekanan bed sehingga bed yang
dalam digunakan untuk mengekstraksi sejumlah besar panas. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi pembakaran danpeyerapan sulfur dioksida dalam bed. Steam
dihasilkan di dalam dua ikatan pipa, satu di bed dan satunya lagi berada di atasnya.
Gas panas dari cerobong menggerakan turbin gas pembangkit tenaga. Sistem PFBC
dapat digunakan untuk pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau pembangkit
tenaga dengan siklus gabungan (combined cycle). Operasi combined cycle (turbin gas
& turbin uap) meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5 hingga 8 persen.
2.3.4
melayang dari bed. Padatan diangkat pada fase yang relatif terlarut dalam pengangkat
padatan, dan sebuah down-comer dengan sebuah siklon merupakan aliran sirkulasi
padatan. Tidak terdapat pipa pembangkit steam yang terletak dalam bed.
Pembangkitan dan pemanasan berlebih steam berlangsung di bagian konveksi,
dinding air, pada keluaran pengangkat/ riser. Boiler CFBC pada umumnya lebih
ekonomis daripada boiler AFBC, untuk penerapannya di industri memerlukan lebih
dari 75 100 T/jam steam. Untuk unit yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
boiler CFBC akan memberikan penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan
bakar lebih besar, waktu tinggal bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien dan
penangkapan SO2 yang semakin besar pula, dan semakin mudah penerapan teknik
pembakaran untuk pengendalian NOx daripada pembangkit steam AFBC.
2.3.5
dan oleh jenis grate nya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chain-gate
atau traveling-gatestoker.
Spreader stokers
Spreader stokers memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi dan pembakaran
grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke tungku diatas bed pembakaran
batubara. Batubara yang halus dibakar dalam suspensi; partikel yang lebih besar
akan jatuh ke grate,dimana batubara ini akan dibakar dalam bed batubara yang
tipis dan pembakaran cepat. Metode pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang
baik terhadap fluktuasi beban,dikarenakan penyalaan hampir terjadi secara cepat
bila laju pembakaran meningkat. Karena hal ini, spreader stoker lebih disukai
dibanding jenis stoker lainnya dalam berbagai penerapan di industri.
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
2.3.6
menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar
juga menggunakan batubara yang halus.Teknologi ini berkembang dengan baik dan di
seluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran
batubara merupakan jenis ini.
Untuk batubara jenis bituminous, batubara digiling sampai menjadi bubuk
halus, yang berukuran +300 micrometer (m) kurang dari 2 persen dan yang berukuran
dibawah 75 microns sebesar70-75 persen. Harus diperhatikan bahwa bubuk yang
terlalu halus akan memboroskan energi penggilingan. Sebaliknya, bubuk yang terlalu
kasar tidak akan terbakar sempurna pada ruang pembakaran dan menyebabkan
kerugian yang lebih besar karena bahan yang tidak terbakar. Batubara bubuk
dihembuskan dengan sebagian udara pembakaran masuk menuju plant boiler melalui
serangkaian nosel burner. Udara sekunder dan tersier dapat juga ditambahkan.
Pembakaran berlangsung pada suhu dari 1300 - 1700 C, tergantung pada kualitas
batubara.Waktu tinggal partikel dalam boiler biasanya 2 hingga 5 detik, dan partikel
harus cukup kecil untuk pembakaran yang sempurna. Sistem ini memiliki banyak
keuntungan seperti kemampuan membakar berbagai kualitas batubara, respon yang
cepat terhadap perubahan beban muatan, penggunaan suhu udara pemanas awal yang
tinggi,dll. Salah satu sistem yang paling populer untuk pembakaran batubara halus
adalah pembakaran tangensial dengan menggunakan empat buah burner dari keempat
sudut untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.
Gambar 2.11 Pembakaran tangensial untuk bahan bakar halus (Yuriandi, 2010)
2.3.7
Boiler
KELOMPOK 4
Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler limbah
panas dapat dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih dari steam yang
dihasilkan menggunakan gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang
menggunakan bahan bakar. Jika steam tidak langsung dapat digunakan, steam dapat
dipakai untuk memproduksi daya listrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini
banyak digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas
dan mesin diesel.
2.3.8
Boiler
KELOMPOK 4
steam.
Operasi sistem tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar 250 0C dibandingkan
penerapan spesifikdan dasar acuannya. Pemanas fluida termis berbahan bakar batubara
dengan kisaran efisiensi panas 55-65 persen merupakan yang paling nyaman digunakan
dibandingkan dengan hampir kebanyakan boiler. Penggabungan peralatan pemanfaatan
kembali panas dalam gasbuang akan mempertinggi tingkat efisiensi termis selanjutnya.
Boiler
KELOMPOK 4
Diameternya kurang dari 1 meter. Api yang dihasilkan adalah hasil pengabutan dari
bahan bakar,udara dan bahan lain yaitu LPG serta dengan bantuan elektroda untuk
penyalaan awal. Api yang dihasilkan tersebut dihembuskan ke seluruh lorong api oleh
motor blower dan melewati pipa-pipa api sampai terjadi proses penguapan. Biasanya
lorong pipa api di dalam boiler dibuat bergelembung memanjang dengan tujuan:
b. Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan
steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam). Tangki atau drum sering disebut
juga badan ketel uap yaitu tempat beroperasinya ketel uap di dalamnya terdapat
instrument-instrumen yang menjalankan proses pemindah panas seperti lorong api
dan pipa api, dalam badan ketel inilah sejumlah air ditampung untuk dipanaskan.
Boiler
KELOMPOK 4
c. Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui
main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses
industri.
Pemanas lanjut atau superheater (super = lebih, heater = pemanas) ialah alat
untuk memanaskan uap basah dari boiler menjadi uap yang dipanaskan lanjut. Uap
yang dipanaskan lanjut bila digunakan untuk melakukan kerja dengan jalan ekspansi
di dalam turbin tidak akan segera mengembun, sehingga mengurangi kemungkinan
timbulnya bahaya yang disebabkan terjadinya pukulan balik atau back stroke yang
diakibatkan mengembunnya uap sebelum pada waktunya sehingga menimbulkan
vakum di tempat yang tidak semestinya pada daerah ekspansi.
Superheater terdiri atas 3 tingkat yaitu Superheater I, Superheater IB dan
Superheater II, kontrol temperatur menggunakan feed water spraying (Attamperator),
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
g. Cerobong Asap
Yaitu perangkat dari ketel uap yang berfungsi meneruskan atau membuang
asap
sisa
menyalurkan gas asap bekas supaya tidak mengotori atau mengganggu lingkungan
sekitar. Di dalam cerobong asap ini terdapat water spray yang fungsinya untuk
menyemprotkan air di dalam cerobong supaya abu dari sisa pembakaran jatuh ke
bawah dan mengalir ke bak sedimen.
h. Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun air
umpan baru sebelum masuk ke dalam ketel. Economizer terdiri dari pipa-pipa air
yang ditempatkan pada lintasan gas asap sebelum meninggalkan ketel. Gas asap yang
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
2.4.2
sendiri dan dipasang dengan maksud untuk menjamin agar ketel uap/boiler dapat bekerja
dengan aman. Adapun yang termasuk alat bantu ketel uap sebagai berikut:
a. Gelas Penduga
Gelas penduga adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian
permukaan air dalam pesawat ketel uap. Pemasangan gelas penduga pada pesawat
ketel uap sekurang - kurangnya 2
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
Katup ini terletak di puncak pada ketel uap Cornish dan Lancashire. Katup
inidigunakan jika tekanan kerja uap lebih besar daripada seting, dan jika
Boiler
KELOMPOK 4
d. Manometer
Manometer ini digunakan sebagai alat untuk menunjukkan tekanan uap pada
ketel uap. Pemasangan manometer ini ditujukan agar besar kecilnya tekanan di dalam
ketel uap dapat diketahui sehingga memudahkan untuk mengontrolnya. Penempatan
manometer adalah pada bagian dimana uap hampir tidak mengalir, kebanyakan
manometer yang dipasang adalah manometer bourdon.
Boiler
KELOMPOK 4
permukaan terlalu tinggi. Permukaan air yang terlalu tinggi menyebabkan uap yang
dihasilkan terlalu banyak mengandung air.
f. Garis Api
Garis api adalah garis horizontal pada plat logam yang ditempelkan pada
permukaan luar dinding ketel uap yang merupakan batas tertinggi bagian ketel uap
yang mendapatkan pemanasan gas asap. Permukaan air didalam ketel tidak boleh
turun sampai dibawah garis api. Jika hal itu terjadi maka temperatur dinding ketel
diatas pemukaan air akan turun sehingga bagian ini akan pecah Karena tidak kuat
menahan kerja ketel uap.
g. Lubang Laluan Orang (Man Hole) dan Lubang Tangan (Hand Hole)
Man hole adalah suatu lubang laluan orang dengan ukuran tubuh manusia
berfungsi untuk memeriksa bagian dalam ketel dengan cara masuk kedalam ketel dan
melihat bagian dalam ketel. Man hole ini dibuka hanya pada saat boiler ini tidak
beroperasi atau overhaule.
Boiler
KELOMPOK 4
karena sebuah boiler tidak akan beroperasi bila tidak ada sistem elektroniknya.
Instrument elektronik yang ada pada boiler digunakan untuk sistem kontrol operasional
boiler.Sistem kontrol pada boiler dengan pola elektrik diantaranya:
a. Sensor
Sensor adalah instrumen tuntuk memberi informasi bahwa kondisi yang kita
inginkan telah tercapai dan sekaligus menginstruksikan agar sistem itu bekerja.
Macam-macamsensor yang ada pada boiler diantaranya : Floater switch, elektrik
Floater switch, foto elektrik floater switch, sensor temperatur dan thermostat,
pressure controller, dan flame detector.
b. Monitor
Monitor adalah alat pemantau kondisi suatu proses karena dengan indera
manusia tidak dapat mengetahui kondisi tersebut. Pada ketel uap, lingkup kerja
monitor diantaranya : memonitor tinggi permukaan air, monitor aliran, monitor
tekanan, monitor suhu, monitor fungsi instrument, monitor peringatan fungsi
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
c. Actuator/Servo Motor
Adalah alat gerak yang berfungsi untuk mengerjakan instruksi dan sumber
gerak untuk alat lain. Jenis actuator ini diantaranya:
actuator elektromagnetic,
d. Kontaktor
Adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari satu jaringan
kejaringan yang lain. Kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
Penerangan
Pemanas
Pengontrolan Motor motor Listrik
Pengaman Motor motor Listrik
Pada pengaman motor motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah.
Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110 %
dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor akan
bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 % kontaktor akan panas dan terbakar.
Kontaktor mempunyai kontak kontak UTAMA dan kontak kontak BANTU yang
terdiri dari :
NORMALLY OPEN ( NO )
NORMALLY CLOSE ( NC )
e. Recorder
Adalah instrument yang digunakan untuk mengetahui debit yang mengalir
pada suatu saluran,hal ini sangat dibutuhkan guna mengetahui efisiensi dan biaya
produksi.Macam dari recorder ini diantaranya: flowrate recorder, flowrecorder jarak
jauh, temperatur jarak jauh,dan recorder terpadu.
Boiler
KELOMPOK 4
f. Vacum flame
Adalah alat yang berfungsi untuk mensensor rangkaian api yang ada diruang
bakar.
g. Timer/Program Relay
Yaitu komponen yang mengatur sequence operasi instrument lainnya sesuai
dengan rangsangan yang diterima.
h. Safety Relay
Safety relay ini berupa 2 buah kontak relay yang bekerja memutuskan atau
menghubungkan 2 buah terminal bila waktu kerja relay terlampaui yang dapat
disebut dengan pembatas waktu kerja.
i. Power Supply
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
membantu dalam menemukan penyimpangan efisiensi boiler dari efisiensi terbaik dan
target area permasalahan untuk tindakan perbaikan.
a) Neraca panas
Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir
energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk
dari bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan dan
menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah energi
yang dikandung dalam aliran masing-masing.
Boiler
KELOMPOK 4
Kehilangan energi dapat dibagi kedalam kehilangan yang tidak atau dapat
dihindarkan. Tujuan dari Produksi Bersih dan/atau pengkajian energi harus
mengurangi kehilangan yang dapat dihindari, dengan meningkatkan efisiensi
energi. Kehilangan berikut dapat dihindari atau dikurangi:
1. Kehilangan gas cerobong:
i. Udara berlebih (diturunkan hingga ke nilai minimum yang tergantung dari
teknologi burner, operasi (kontrol), dan pemeliharaan)
ii. Suhu gas cerobong (diturunkan dengan mengoptimalkan perawatan
(pembersihan), beban; burner yang lebih baik dan teknologi boiler)
2. Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong dan
abu(mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan; teknologi burneryang lebih
baik)
3. Kehilangan dari blowdown (pengolahan air umpan segar, daur ulang
kondensat)
4. Kehilangan kondensat (manfaatkan sebanyak mungkin kondensat)
5. Kehilangan konveksi dan radiasi (dikurangi dengan isolasi boiler yang lebih
baik)
b) Perpindahan Panas
Perpindahan panas adalah proses terjadinya perpindahan panas dari temperature
tinggi ke temperatur rendah melalui suatu media. Panas selalu bergerak dari tempat
yangpanas ke tempat dingin. Perpindahan panas dibagi dalam tiga cara, yaitu
konduksi, radiasi dan konveksi.
Perpindahan
panas
secara
konduksi,
konduksi
merupakan
proses
Qk = - kA
di mana ,
: konduktivitas terma
: luas permukaan
dt/dx
q= - hAT4
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
di mana,
q : kalor
: proporsionalitas/Stefan- Boltzmann, 5,669 x 10-8 W/m2.K4
A: luas permukaan
T : perubahan temperatur
Perpindahan
panas
secara
konveksi,
konveksi
merupakan
proses
perpindahan panas dari suatu bagian fluida ke bagian lain fluida oleh
pergerakan fluida itu sendiri. Perpindahan panas konveksi diklasifikasikan
dalam konveksi alami (natural convection) dan konveksi paksa (force
convection) menurut cara menggerakkan alirannya. Bila perpindahannya
dikarenakan perbedaan kerapatan disebut konveksi alami (natural
convection) dan bila didorong, misal dengan fan atau pompa disebut
konveksi paksa (forced convection).
Q = hAT
di mana,
q : kalor
h : koefisien perpindahan kalor
A : luas permukaan
T: perubahan temperatur
c) Efisiensi Boiler
Efisiensi termis boiler didefinisikan sebagai persen energi (panas) masuk yang
digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan.
Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler:
Metode Langsung: energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam)
Untuk
menghitung
efisiensi
boiler
diperlukan
data
hasil
perhitungan
x 100%
Boiler
KELOMPOK 4
effisiensi =
Di mana:
Mb
2.5.1
Mu
Hu
Hu
yang
dapat
menyebabkan
kegagalan
dalam
pipa
boiler
dan
Boiler
KELOMPOK 4
Boiler
KELOMPOK 4
tidak
direkomendasikan.
e) Pengolahan Air Eksternal
Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan tersuspensi, padatan
telarut (terutama ion kalsium dan magnesium yang merupakan penyebab utama
pembentukan kerak) dan gas-gas terlarut (oksigen dan karbon dioksida).
Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:
Pertukaran ion
Deaerasi (mekanis dan kimia)
Osmosis balik (reverse osmosis)
Penghilangan mineral/demineralisasi
Sebelum digunakan cara diatas, perlu untuk membuang padatan dan warna dari
bahan baku air, sebab bahan tersebut dapat mengotori resin yang digunakan pada
bagian pengolahan berikutnya.Metode pengolahan awal adalah sedimentasi
sederhana dalam tangki pengendapan atau pengendapan dalam clarifiers dengan
bantuan koagulan dan flokulan. Penyaring pasir bertekanan, dengan aerasi untuk
menghilangkan karbon dioksida dan besi, dapat digunakan untuk menghilangkan
garam-garam
logam
dari
air
sumur.Tahap
pertama
pengolahan
adalah
Boiler
KELOMPOK 4
BAB III
PERHITUNGAN DESAIN ALAT
1. Super heated steam untuk steam turbine dihasilkan oleh boiler. Air umpan boiler
berasal dari dearator. Jenis boiler yang digunakan adalah water tube boiler,dimana
air mengalir dalam pipa sedangkan gas hasil pembakaran berada diluar pipa.
Data Perancangan
Kebutuhan steam
: 40.734,345 kj/jam
Laju alir kondensat : 10.044,039 kj/jam
Suhu kondensat
: 1000C
Laju alir air umpan : 40.734,345 kj/jam
Suhu air sungai
: 500C
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur kondensat dari 1000C
menjadi 197,780C adalah :
HK = m
= 10.044,039 x 2,257
= 22.669.395,35 kj/jam
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur air sungai dari 3030K
menjadi 470,7780K adalah :
HW = m
= 18,2964 + 47,212 .10-2T (33,880.10-5T2 + 1.314,2.10-9T3)
= 19.491.773,83 kj/jam
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk membuat super heated steam adalah :
Hs = HFg . m
= 2.665,32 x 40.734,345
= 108.570.126,345 kj/jam
Boiler
KELOMPOK 4
Jika diasumsikan effisiensi panas boiler 85%,maka total energy yang dibutuhkan
boiler adalah :
H
= HK + HW + HS / E
= 22.669.395,35 + 19.491.773,83 + 108.570.126,345 / 0.85
= 150.661.059,048 kj/jam
Boiler
KELOMPOK 4
Hs = HFg . m
= 966,78 x 11.912,113
= 11.516.392,165 kj/jam
Jika diasumsikan effisiensi panas boiler 80% ,maka total energy yang diperlukan
boiler adalah :
Ht = Hw + Hs / E
= 3.215.614,957 + 11.516.392,165 / 0.8
= 18.415.008,903 kj/jam
Direncanakan digunakan bahan-bahan fuel oil 200 API dengan heating value
17.850 btu/lb ( 41.519,400 kj/jam ) .
Kebutuhan bahan bakar = H total / heating value
= 18.415.008,903 / 41.519,480
= 443,527 kj/jam
Reaksi pembakaran
C11H28 + 18O2
11CO2 + 14H2O
Boiler
KELOMPOK 4
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
1. Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
2. Fungsi boiler yaitu sebagai penghasil uap panas yang digunakan di imdustri
maupun di laboratorium. Selain itu juga digunakan untuk pembangkit listrik.
3. Klasifikasi Boiler :
Boiler kombinasi
DAFTAR PUSTAKA
S-1 Teknik Kimia
Boiler
KELOMPOK 4
Anonim.
(2010).
Pengetahuan
Umum
Boiler.
Tersedia
di
http://id.scribd.com/doc/84032826/28323850-Pengetahuan-Umum-Boiler.
(Diunduh tanggal 25 April 2013)
Bima.
(2012).
Analisa
Boiler
(online).
Tersedia
http://bimoauliac.blogspot.com/2012/10/sinopsis-tugas-besar-analisapengaruh.html. (Diunduh tanggal 25 April 2013)
di
Machine
Tesedia
(Diunduh
Felani, Johan, dkk. (2011). Rancang Bangun Dan Instalasi Sistem Kontrol Boiler
Kapasitas 155 Kg/Jam Dengan Tekanan Kerja 3 Bar (online). Diploma III Teknik
Mesin-Univesitas Diponegoro : Semarang. Tersedia di : http://id.scribd.com/doc/
52686220/Instalasi-Sistem-Kontrol-Boiler . (Diunduh tanggal 25 April 2013)
Indriawati, Katherin ST. MT dan Dwi Tri Cahyono A S. 2005. Penerapan Reliability
Centered Maintenance Pada Sistem Gas Buang Boiler Di Pt. Ipmomi Paiton
Probolinggo. Jurusan Teknik Fisika ITS : Surabaya
Ivan. (2012). Perawatan (Maintenance) Boiler(online). Tersedia di :http://ivanemmoy.
wordpress.com/2012/08/10/perawatan-maintenance-boiler/.(Diunduh tanggal 25
April 2013)
Boiler
KELOMPOK 4
Kusumah, Yuriandi, Ir, M.Sc. (2010). Boiler dan Pemanas Fluida Termis. Pusat
Pengembangan Bahan Ajar. Universitas Mercu Buana : Jakarta.
Marsela. Vera dan Yulia Maharani. (2011). Sistem Air Boiler (online).
http://id.scribd.com /doc/ 56802697/Sistem-Air-Boiler. . (Diunduh tanggal 25
April 2013)
Nurcan.
(2008).
Boiler
(online).
Tersedia
di
:
http://nuchan.blogspot.com/2008/06/boiler.html.(Diunduh tanggal 25 April 2013)
Pramudita , Prima. (2010). Klasifikasi Boiler (online). Tersedia di : http://primardp.
blogspot.com/2010/11/klasifikasi-boiler.html. (Diunduh tanggal 25 April 2013)
Purnamasari, Esti. (2009). Efisiensi Boiler di Utility Cold Rolling Mill (CRM) (online).
Tersedia di : http://id.scribd.com/doc/35222816/Efisiensi-Boiler-CRM.(Diunduh
tanggal 25 April 2013)
Raharjo, Imam Budi. (2009). Teknologi Pembakaran pada PLTu Batu Bara (online).
Tersedia di : http://imambudiraharjo.wordpress.com/2009/03/06/teknologipembakaran-pada-pltu-batubara/. (Diunduh tanggal 5 November 2012)
Salman. (2011). Jenis-jenis boiler (online). http://achsalmanal-farisi.blogspot.com/
2011/01/jenis-jenis-boiler.html. (Diunduh tanggal 15 Okt. 2012)
Salim, Andi Agus. (2011). Makalah tentang Pengoperasian Boiler Serta Cara
Perawatannya
(online).
http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/11/29/pengoperasian-boiler-serta-caraperawatannya/. (Diambil tanggal 15 Okt. 2012)
Setiadi. (2009). DASAR PROCESS PEMBENTUKAN STEAM (online). Tersedia di :
http://id.scribd.com/doc/16385591/Steam-Boiler.(Diunduh tanggal 25 April 2013)
Setiaji,
Bambang.
(2011).
Boiler
(online).
Tersedia
di
http://id.scribd.com/doc/50193118 /BOILER. (Diunduh tanggal 25 April 2013)
Boiler