A. Definisi, Objek, Ruang Lingkup Fiqh Jinayah dan Hubungannya
dengan Fiqh Lainnya 1. Definisi Fiqh Jinayah Term Fiqh Jinayah terdiri dari dua unsur kata, yaitu kata Fiqh dan Jinayah. Dalam etimologi Islam, kata Fiqh berasal dari akar kata faqiha-yafqahu-fiqhan yang berarti mengetahui, memahami dan mendalami sesuatu secara mutlak. Selain itu, apabila kata Fiqh ini dikaitkan dengan agama Islam, maka maksudnya ialah memahami ajaran-ajaran Islam (syariat) secara totalitas. Definisi etimologis semacam ini terpetik dari kurang lebih 19 kata Fiqh yang disebutkan dalam al-Quran, dan kesemuanya disebut dalam bentuk kata kerja (fiil). Di antaranya ialah firman Allah berikut:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. AtTaubah: 122). Sejalan dengan ayat di atas, Rasulullah saw., juga pernah menyebutkan kata Fiqh dalam sabdanya berikut ini:
.
.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw., bersabda: Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberinya pemahaman dalam (ilmu) agama. (Muttafaq Alaih).