Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

MOSQUITO SET NET DI WILAYAH PERAIRAN SEBAGAI


ANOPHELES TRAP : DESAIN RAMAH LINGKUNGAN
MENUJU INDONESIA BEBAS MALARIA
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan Oleh:

Ketua
Anggota

: Imam Nurjaya
C11112288/ Angkatan 2012
: Mulyawarmin
C11112010/ Angkatan 2012
Muhammad Dwi Wahyu C11112171/ Angkatan 2012
Abdul Fuad Hadi
C11112280/ Angkatan 2012
Arsyil Ardiman
C11111144/ Angkatan 2011

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS


1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah / No. Tel.
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah / No Tel.

: Mosquito Set Net di Wilayah Perairan


sebagai Anopheles Trap : Desain
Ramah Lingkungan Menuju
Indonesia Bebas Malaria
: PKM-GT
: Imam Nurjaya
: C11112288
: Pendidikan Dokter
: Hasanuddin
: Perumahan Dosen UNHAS Tamalanrea
Blok AB No. 2 / 0411585064
: imamnurjaya@gmail.com
:5orang
: Dr. dr. Irfan Idris, M. Kes
: NIP. 19681227 199802 1 001
: Perumahan Dosen UNHAS / 0411 586542

Makassar, 25 Maret 2014


Ketua Pelaksana Kegiatan

(Imam Nurjaya)
NIM. C111 12 288
Dosen Pendamping

(Dr. dr. Irfan Idris, M. Kes)


NIP. 19681227 199802 1 001

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khaliah
langit dan bumi, yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan gagasan tertulis kami dengan judul mosquito set net di
wilayah perairan sebagai anopheles trap : desain ramah lingkungan menuju
indonesia bebas malaria dengan segala keterbatasan.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan kepada
kami untuk menyelesaikan PKM-GT ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dokter pembimbing dan

teman-teman atas bantuan dan motivasinya

sehingga penulisan karya ini dapat terselesaikan.


Dengan terselesaikannya karya tulis ilmiah ini, penulis memiliki harapan
bahwa karya tulis ilmiah ini dapat melengkapi berbagai ilmu pengetahuan tentang
pencegahan penularan infeksi malaria dengan metode penjebakan nyamuk
Anopheles. Bagi masyarakat, karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan
referensi tentang perangkap nyamuk yang ramah lingkungan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga dengan rasa tulus penulis akan menerima kritik dan saran
serta koreksi membangun dari semua pihak.
Makassar, 26 Maret 2014

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .... i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR.... iii
DAFTAR GAMBAR.....iv
DAFTAR ISI ............. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................
iv
RINGKASAN ........... v
PENDAHULUAN
Latar belakang ............................ 1
Tujuan dan manfaat .......................... 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian Masyarakat di Indonesia...............................................
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya.............................................
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki
Melalui Gagasan yang Diajukan..............................................................
Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu
Mengimplementasikan Gagasan...................................................................
Langkah-Langkah Strategis Untuk Mewujudkan Gagasan..........................

2
3
4
7
8

KESIMPULAN..........................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA .. 9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........ 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Pengaruh Kecerahan dan Kontras pada Intensitas Cahaya
1,2 x 10-4 Wm -2 terhadap Jumlah Telur Nyamuk yang Diletakkan..6
Gambar 2. Konsep Pembuatan Perangkap Nyamuk 7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Efektivitas Kombinasi Bau Kaos Kaki dan Produksi CO2 oleh Ragi. 5

iv

Mosquito Set Net di Wilayah Perairan sebagai Anopheles Trap :


Desain
Perangkap Ramah Lingkungan Menuju Indonesia Bebas
Malaria
Imam Nurjaya, Mulyawarmin, Muhammad Dwi Wahyu, Abdul Fuad
Hadi,
Arsyil Ardiman
Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Hasanuddin
RINGKASAN
Latar Belakang: Penyakit malaria menjadi masalah yang mendunia.
Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang menyerang dalam bentuk
infeksi akut ataupuan kronis. Pada tahun 2012, terdapat 99 negara di dunia telah
terkena penularan infeksi malaria dan 5 negara dalam tahap pencegahan fase
reintroduksi dan setidaknya 104 negara terkena endemik malaria di seluruh dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang
masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina.
Jenis nyamuk Anopheles spp di Indonesia lebih dari 90 macam. Pemakaian
mosquito set net dapat menjadi salah satu upaya yang dapat mendukung
pemberantasan malaria. Tujuan: Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini
yaitu untuk mengetahui cara pembuatan mosquito set net sebagai perangkap
nyamuk Anopheles menuju Indonesia bebas malaria merupakan langkah preventif
untuk menguangi angka kejadian penyakit malaria di Indonesia. Pembahasan:
Pencegahan penyakit malaria terus dikembangkan oleh para peneliti. Untuk
mencegah semua kemungkinan tersebut maka diperlukan upaya pencegahan yang
konsisten demi memutuskan mata rantai penularan infeksi malaria misalnya
dengan mosquito set net sebagai perangkap Anopheles yang ramah lingkungan.
Penulis menggunakan atraktan untuk meningkatkan efektivitas dari perangkap
dengan mengembangkan sumber penghasil karbon dioksida dari fermentasi gula
menjadi karbon dioksida dan ethanol oleh ragi atau Saccharomyces
cerevisiae
pada kondisi anaerobik. Dengan kombinasi atraktan dan trap net padu suatu set
net, lebih efektif untuk menjebak nyamuk. Kesimpulan: Gagasan yang diajukan
adalah mosquito set net di wilayah perairan sebagai Anopheles trap dengan alat
yang ramah lingkungan diharapkan menjadi salah satu langkah yang efisien dalam
menciptakan Indonesia bebas malaria.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang menyerang dalam bentuk
infeksi akut ataupuan kronis. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa genus
plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia dan ditularkan
oleh nyamuk Anhopeles betina. Pada tahun 2012, terdapat 99 negara di dunia
telah terkena penularan infeksi malaria dan 5 negara dalam tahap pencegahan fase
reintroduksi dan setidaknya 104 negara terkena endemik malaria di seluruh dunia.
Diperkirakan 3,3 juta penduduk berada dalam status beresiko pada tahun 2011,
dengan resiko tertinggi infeksi malaria di sub-sahara Africa. (WHO, 2012)
Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Berdasarkan indikator Annual Parasite Incidence (API), bila dilihat per provinsi
dari tahun 2008 - 2009 provinsi dengan API yang tertinggi adalah Papua Barat,
NTT dan Papua terdapat 12 provinsi yang diatas angka API nasional sementara
angka kesakitan malaria (API) tahun 2009 adalah 1,85 per 1000 penduduk. Pada
malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan pada
anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan meningkat sampai
50%.(DEPKES, 2011)
Jenis nyamuk Anopheles spp di Indonesia lebih dari 90 macam. Dari jenis
yang ada hanya beberapa jenis yang mempunyai potensi untuk menularkan
malaria (Vektor). Menurut data di Subdit SPP, penular penyakit malaria di
Indonesia berjumlah 18 species. Nyamuk Anopheles hidup di iklim tropis dan
subtropics, namun bisa juga hidup di daerah yang beriklim sedang. Anopheles juga
ditemukan pada daerah pada daerah dengan ketinggian lebih dari 2000-2500 meter.
Tempat tinggal manusia dan ternak, khususnya yang terbuat dari kayu merupakan
tempat yang paling disenangi oleh Anopheles.
Sejak tahun

2009 pemerintah telah menetapkan keputusan Menteri

Kesehatan bahwa upaya pengendalian malaria dilakukan dalam rangka eliminasi


malaria di Indonesia. Pemakaian perangkap nyamuk (set net) dapat menjadi salah
satu upaya yang dapat mendukung pemberantasan malaria, alat yang ramah
lingkungan dengan desain sederhana ini tidak menggunakan zat-zat kimiawi dan

mudah digunakan oleh penduduk di desa maupun kota. Ide yang kami tuangkan ini
sederhana namun bersifat aplikatif sehingga penulis berharap dapat menjadi
strategi dalam menurunkan infeksi malaria walaupun sebenarnya tetap memiliki
kekurangan seperti pemakaian yang jangka pendek. (DEPKES, 2011)
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini yaitu untuk membuat
masyarakat mengetahui cara pembuatan mosquito set net sebagai perangkap
nyamuk Anopheles menuju Indonesia bebas malaria.
Manfaat dari gagasan ini yaitu:
1.

Bagi penulis : meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan malaria di


Indonesia dan menambah pengalaman dalam membuat karya tulis
sehingga menstimulus penulis untuk turut serta dalam memberikan solusi
terhadap masalah yang ada di masyarakat.

2.

Bagi masyarakat : mencegah penularan infeksi di masyarakat.

3.

Bagi dokter : menambah referensi tentang pencegahan infeksi malaria.

4.

Bagi pemerintah : menunjang program pemerintah dalam mewujudkan


eliminasi malaria di Indonesia.

GAGASAN
Kondisi Kekinian
Nyamuk betina memanfaatkan darah untuk melaksanakan produksi telur,
dan darah tersebut memiliki hubungan antara manusia dan host nyamuk dalam
siklus hidupnya. Keberhasilan perkembangan parasit malaria dalam nyamuk (dari
"gametocyte" tahap ke "sporozoite) tergantung pada beberapa faktor. Yang
paling penting adalah suhu dan kelembaban (suhu yang lebih tinggi mempercepat
pertumbuhan parasit dalam nyamuk). Anopheles bertahan cukup lama untuk
memungkinkan

parasit

untuk menyelesaikan

siklus dalam

nyamuk

host

("sporogonik" atau siklus "ekstrinsik", durasi 10 sampai 18 hari). Berbeda dari


host manusia, host nyamuk tidak merasa terganggu dengan kehadiran parasit.

Penularan malaria tergantung pada banyak hidrologi dan faktor-faktor ekologis


yang didorong secara langsung untuk mempengaruhi kompetensi vectorial,
termasuk keberadaan habitat yang cocok untuk pengembangan larva anopheles.
Ada sekitar delapan variabel abiotik yang berhubungan dengan nyamuk
Anopheles yaitu: suhu, kekerasan, karbon dioksida, oksigen terlarut, nitrat, fosfat,
silika, dan pH. (Heung et al, 2011)
Seperti semua nyamuk,pada dasarnya Anopheles memiliki 4 tahap siklus
hidup yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Tiga tahap pertama adalah air selama
5-14 hari, tergantung pada spesies dan suhu lingkungan. Tahap dewasa adalah
ketika nyamuk Anopheles betina bertindak sebagai vektor malaria. Betina dewasa
dapat hidup sampai satu bulan (atau lebih di penangkaran) tetapi kebanyakan
mungkin tidak hidup lebih dari 1-2 minggu di alam. (Zollner, 2005)
Set net adalah alat tangkap yang di pasang atau di set secara menetap di
daerah penangkapan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya set net digunakan
dalam proses penangkapan ikan dengan berbagai macam metode. Set net dengan
intervensi yang disesuaikan dengan tingkah laku hewan target sangat efektif untuk
menangkap hewan target tersebut. Contoh kecilnya, untuk menangkap ikan dibuat set
net yang di pasangi lampu untuk menarik perhatian dari ikan tersebut sehingga ikan itu
akan masuk ke dalam set net. Dalam hal ini, kami ingin menerapkan hal tersebut
sebagai perangkap nyamuk, dengan cara menarik perhatian nyamuk Anopheles
sampai hinggap di set net.
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia sendiri terdapat
beberapa upaya yang dilakukan dalam program pencegahan malaria seperti
pemakaian kelambu dan pengendalian vector. Namun hambatan dalam pemakaian
kelambu yang biasa dijumpai di perumahan penduduk masih sering terjadi seperti,
seiring waktu, kelambu akan kotor dan berlubang. Kelambu yang terbuat dari
serat lembut biasanya mudah dicuci, tapi mudah robek. Selain itu, biasanya orang
harus rutin menyemprotkan zat insektisida di atas permukaan kelambu. Lapisan
ini akan hilang setiap kali kelambu dicuci. Sementara pemakaian insektisida yang

masih rentan terhadap resistensi nyamuk dan pencemaran lingkungan juga


menjadi kendala.
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat
Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
utama, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita dan ibu melahirkan
serta menimbulkan kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk mencegah semua
kemungkinan tersebut maka diperlukan upaya pencegahan yang konsisten demi
memutuskan mata rantai penularan infeksi malaria misalnya dengan mosquito set net
sebagai Anopheles trap yang ramah lingkungan.
Sebagai

strategi

untuk

memerangkap

nyamuk,

kami

menggunakan

atraktan untuk meningkatkan efektivitas dari perangkap. Pertama atraktan yang


memegang peranan penting pada perangkap ini adalah karbon dioksida. Pada
study yang dilakukan Dekker et al. bahwa

nyamuk betina terkenal akan

kemampuan mereka untuk menggunakan bau untuk menemukan host sebelum


menghisap darah .Dua organ sensorik berkontribusi terhadap indra penciuman
mereka : maxillary palps , yang mengukur tingkat karbon dioksida , dan antena ,
yang mendeteksi bau hostnya . Karbon dioksida dapat mempengaruhi respon
penciuman nyamuk terhadap bau kulit , sehingga bau kulit meningkat secara
sementara setidaknya lima kali lipat segera setelah bertemu dengan partikel
karbon dioksida. Oleh karena itu, diperlukan sumber penghasil karbon dioksida
yang efektif, murah, tahan lama, dan mudah dipakai sebagai atraktan nyamuk.
(Dekker, 2005)
Smallegange at al. mengembangkan sumber penghasil karbon dioksida
dari fermentasi gula menjadi karbon dioksida dan ethanol oleh ragi atau
Saccharomyces cerevisiae pada kondisi anaerobik.

Karbon dioksida

dihasilkan
dengan pencampuran 17.5 gr ragi, 250 gr gula, dan 2 liter air yang diisi dalam
botol plastic dapat menghasilkan 135 ml/min karbon dioksida dengan proses
pencampuran sekitar 30 menit. Fermentasi ini dapat menghasilkan konsentrasi
karbon dioksida pada jarak yang dekat sebanding dengan konsentrasi saat manusia
bernapas walaupun dengan kondisi tanpa angin hal ini sudah cukup untuk menarik

nyamuk terbang ke perangkap. Produksi dari ragi akan menghilang setelah 34-48
jam dengan aliran 30-60 ml/menit setelah pencampuran yang mana dapat
diartikan bahwa sangat efektif untuk digunakan dalam satu malam. Dengan
karbon dioksida saja perangkap mampu mengkap 5% dari jumlah nyamuk
sedangkan saat ditambahkan bau manusia efektivitasnya meningkat menjadi 43%
dari jumlah nyamuk yang dilepaskan. (Smallegange et al. 2010)
Tabel 1. Efektivitas Kombinasi Bau Kaos Kaki dan Produksi CO2 oleh Ragi
Treatment
no odour
worn stock
yeast CO2 (7 g)
yeast CO2 (7 g)
yeast CO2 (7 g) +
worn sock
yeast CO2 (70 g)
+ worn sock

Control

Total number Caught

Mean %

no odour
clean sock
no odour
ind. CO2 (15 ml/min)

19
96
186
103

27
21
29
51

297
277
279
298

15.5 3.0
41.6 7.9
77.0 7.3
51.6 8.5

worn sock

96

62

278

55.5 12.1

worn sock

207

93

371

78.8 10.8

Ket : T = Treatment
C = Control
N = total number of mosquitoes realeases

Kemudian, sebagai atraktan penting lainnya adalah bau sintetik manusia


ataupun bau kaos kaki seseorang. Bau sintetik sendiri yang terdiri dari campuran
ammonia, asam laktat, asam tetradekanoik, asam karboksilik dan lain - lain lebih
efektif 3 sampai 5 kali lipat pada range 10- 100 m dibandingkan bau kaos kaki
manusia, namun kaos kaki manusia memiliki efektivitas sebagai atraktan yang
lebih baik pada jarak yang lebih dekat. Hal ini dikarenakan bau asli manusia
jumlahnya terdiri dari ratusan komponen yang jauh lebih banyak dibandingkan
bau sintetik. (Wolfgang, 2012)
Selain itu pada study lain, atraktan secara visual juga terbukti dapat
meningkatkan efektivitas perangkap. Dalam hal ini yang berpengaruh adalah
kontras, kecerahan substrat, dan kebasahan substrat. Nyamuk betina cenderung

untuk meletakkan telurnya pada kontras antara warna putih dengan substrat hitam
dan yang basah atau berair. (Huang et al., 2007)

Gambar 1. Pengaruh kecerahan dan kontras pada intensitas cahaya 1,2 X 104

W m -2 terhadap jumlah telur nyamuk yang diletakkan

Nyamuk dewasa memiliki juga memiliki respon terhadap light emitting


diode (LED) dengan mengevaluasi panjang gelombang warna biru (470 nm), hijau
(502 nm), merah (660 nm) dan inframerah (860 nm) dengan diode yang diberi
pelengket berhasil menjebak 15 spesies nyamuk dari 7 genera ( Aedes , Anopheles
, Coquillettidia , Culex , Mansonia , Psorophora , dan Uranotaenia ). Secara
keseluruhan, sekitar 43,8 % dari semua nyamuk terjebak pada DESCs (diode yang
diberi pelengket) dilengkapi dengan LED hijau yang merupakan persentase
tertinggi dan sangat tidak menyukai merah dan infrared, walaupun ada beberapa
yang menyukai panjang gelombang lainnya. (Bantley, 2009)
Kemudian dari beberapa atraktan di atas dapat dibuat perangkap yang disesuaikan
dengan kebutuhan, baik menggunakan peralatan yang sederhana maupun sebagai
barang dengan fungsi ganda yang diletakkan di dalam rumah. Pada perangkap
yang sederhana dapat dibuat dari wadah berupa ember atau botol plastic berwarna

hitam, kemudian di dalamnya diisi dengan campuran ragi, gula, dan air serta
tambahan bau manusia bisa menggunakan kaus kaki bekas, keringat ataupun bau
sintetik. Kemudian pada penutup wadah dapat diberi suction, kipas, atau bidang
licin dan mempunyai lubang sehingga nyamuk dapat terperangkap di dalam
wadah. Di sekitar wadah dipasang lampu LED hijau ataupun lampu senter dengan
melewati bidang transparan hijau sehingga menghasilkan cahaya pada panjang
gelombang sekitar 500 -530 nm. Penggunaan lampu juga bermaksud untuk
meningkatkan suhu di sekitar perangkap beberapa derajat di atas suhu ruangan
atau diusahakan serupa dengan suhu tubuh normal. Perangkap ini dapat
disambungkan dengan listrik atau menggunakan baterai agar tidak mengurangi
kepraktisannya. Pada pemasangan alat, dapat diletakkan di wilayah perairan
sebagai habitat Anopheles, dan untuk menyesuaikan range yang diinginkan dapat
ditingkatkan dari bau ataupun produksi karbon dioksida. Alat ini memungkinkan
untuk digunakan di dalam rumah, namun bau yang dihasilkan perangkap dapat
mengganggu penciuman

Gambar 2. Konsep Pembuatan Perangkap Nyamuk

Pihak-Pihak

yang

Dipertimbangkan

Dapat

Membantu Mengimplementasikan Gagasan


Implementasi gagasan ini dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya:
1.

Kementrian Kesehatan

Keterlibatan

pemerintah

khususnya

kementerian

kesehatan

dengan

mengeluarkan kebijakan program mosquitos set net sebagai perangkap


nyamuk Anopheles ramah lingkungan.
2.

Dinas Kesehatan
Keterlibatan Dinas Kesehatan dalam implementasi gagasan ini adalah
sebagai badan sosialisasi dan mengubah paradigma masyarakat untuk
lebih memperhatikan bahwa pentingnya mencegah penularan infeksi
malaria dengan menggunakan metode mosquitos set net sebagai perangkap
nyamuk Anopheles.

3.

Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesdes, dan Posyandu


Rumah Sakit, puskesmas, puskesdes, dan posyandu merupakan tempattempat pemeriksaan malaria maka perlu instansi tersebut mengetahui
pentingnya mencegah penularan infeksi malaria dan mengetahui
pengunaan perangkap nyamuk Anopheles ramah lingkungan sebagai
implementasi gagasan ini.

Langkah-Langkah Strategis Untuk Mewujudkan Gagasan


Langkah yang harus ditempuh dalam mewujudkan mosquitos set net di
wilayah perairan sebagai Anopheles trap yaitu melalui tahap-tahap berikut:
1.

Tahap Rancangan
Rancangan tentang desain mosquiots set net berdasarkan alat dan bahan
yang akan digunakan dan mulai merangkai set net yang akan digunakan
sebagai perangkap nyamuk.

2.

Tahap Perangkaian
Merangkai alat dan bahan sedemikian rupa hingga menghasilkan set net
yang ramah lingkungan.

3.

Tahap Sosialisasi dan Pelatihan

Sosialisasi dan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai pembuatan


mosquitos set net yang ramah lingkungan.
4.

Tahap Pelaksanaan di Masyarakat


Pelaksanaan

di

masyarakat

diwujudkan

dengan

memperkenalkan

mosquitos set net dan mengajarkan pembuatannya agar setiap penduduk


yang tinggal di wilayah endemic infeksi malaria dapat mengetahui
pembuatan alat yang ramah lingkungan ini demi mendukung program
pemerintah dalam eliminasi infeksi malaria di Indonesia khususnya di
wilayah perairan.
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan adalah mosquito set net di wilayah perairan
sebagai Anopheles trap dengan alat yang ramah lingkungan demi mewujudkan
terciptanya Indonesia bebas malaria sekaligus mendukung program pemerintah
khusunya departemen kesehatan dalam mengeliminasi infeksi malaria di
Indonesia.
Teknik implementasi gagasan ini melalui dalam beberapa tahap yaitu:
tahap rancangan, tahap perangkaian, tahap sosialisasi dan pelatihan, tahap
pelaksanaan di masyarakat.
Kami berharap melalui gagasan ini semakin banyak masyarakat maupun
diri penulis pribadi agar lebih memperhatikan hal-hal kecil demi mencegah
penularan infeksi malaria yang sebenarnya sering diabaikan oleh kebanyakan
orang.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES. 2011. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan
Epidemiologi
Malaria di Indonesia. [Diakses pada 25 Maret 2014] Available from :
http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/buletin/BULETIN%20MA
LARIA.pdf
JUNITA S. 2010. Hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan
kejadian
Penyakit malaria di desa suka karya kecamatan Simeulue timur
kabupaten
simeulue Propinsi Aceh Tahun 2010 . [Diakses pada tanggal 25 Maret

10

2014] Available from : http :// repository.usu.ac.id / bitstream / 123456789


/ 21104 / 4 / Chapter%20II pdf
WORLD HEALTH ORGANIZATION
(WHO). 2012. Global Health
Observatory Malaria. [Diakses pada tanggal 25 Maret 2014] Available
from : http://www.who.int/gho/malaria/en/
HEUNG-CHUL KIM, LEOPOLDO M. RUEDA, RICHARD C. WILKERSON,
DESMOND H. FOLEY, WILLIAM J. SAMES, SUNG-TAE CHONG1,
PETER V. NUNN1, AND TERRY A. KLEIN. 2011. Distribution and
larval habitats of Anopheles species in northern Gyeonggi
Province,
Republic of Korea. Unit 15247, APO AP 96205-5247, U.S.A.
ZOLLNER G, SHAMAN J, SITHIPRASASNA R, VAUGHAN JA, COLEMAN
RE. 2005. Using a dynamic hydrology model to quantify
seasonal
Changes in breeding habitat preferences of anopheles Larvae
in western
Thailand. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2005;36(5):1145-52.
CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION (CDC). 2012.
Malaria. [Diakses pada
tanggal 25 Maret 2014] Available from :
http://www.cdc.gov/malaria/
HUANG ET AL. 2007. Visual Contrast on Oviposition by Anopheles
gambiae in
Moist and Dry Substrates. Physiological Entomology (2007) 32, 34-40
BENTLEY ET AL. 2009. Response of Adult Mosquitoes to Light-Emitting
Diodes
Placed in Resting Boxes and in the Field. J Am Mosq Control
Assoc.
Sep;25(3):285-91.
WOLFGANG ET AL. 2012. A Novel Synthetic Odorant Blend for
Trapping of
Malaria and Other African Mosquito Species. J Chem Ecol
(2012)
38:235-244
SMALLEGANGE ET AL. 2010. Sugar-Fermenting Yeast as an Organic
Source
of Carbon Dioxide to Attract the Malaria Mosquito Anopheles
gambiae.
Malaria Journal 2010, 9:292 Published by The Company of Biologists
2005
DEKKER ET AL. 2005. Carbon Dioxide Instantly Sensitizes Female
Yellow
Fever Mosquitoes to Human Skin Odours. The Journal of
Experimental
Biology 208, 2963-2972

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Imam Nurjaya

Jenis Kelamin

Laki-laki

Program Studi

Pendidikan Dokter

NIM

C11112288

Tempat, dan Tanggal Lahir

Ujung Pandang, 29 Maret 1994

E-mail

imamnurjaya@gmail.com

Nomor Telepon/HP

0411585064

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi

SMP

SMA

SD Inpres

SMPN 12

SMAN 17

Kampus

Makassar

Makassar

UNHAS
Jurusan

IPA

Tahun Masuk -

2000-2006

2006-2009

2009-2012

Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan

No

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No
1
2

Jenis Penghargaan
Juara 2 Tim Kimia

Institusi Pemberi
Penghargaan
Fakultas MIPA UNHAS

Tahun
2012

12

3
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis
Makassar, 25 Maret 2014
Pengusul,

Imam Nurjaya
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Mulyawarmin

Jenis Kelamin

Laki-laki

Program Studi

Pendidikan Dokter

NIM

C11112010

Tempat, dan Tanggal Lahir

Rappang, 23 Juni 1994

E-mail

arminmulya@gmail.com

Nomor Telepon/HP

085299435520

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

SD 1

SMPN 1

SMAN 17

Macorawalie

Pancarijang

Makassar

Nama Institusi
Jurusan

IPA

Tahun Masuk -

2000-2006

2006-2009

2009-2012

Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral
Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

13

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No

Institusi Pemberi

Jenis Penghargaan

Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis
Makassar, 25 Maret 2014
Pengusul,

Mulyawarmin
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Abdul Fuad Hadi

Jenis Kelamin

Laki-laki

Program Studi

Pendidikan Dokter

NIM

C11112280

Tempat, dan Tanggal Lahir

Miyazaki, 4 Juli 1996

E-mail

fuad_hadi47@yahoo.co.id

Nomor Telepon/HP

0411584330

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

14

Nama Institusi

SDN Sudirman

SMPN 12

SMAN 17

IV

Makassar

Makassar

Jurusan

IPA

Tahun Masuk -

2002-2008

2008-2010

2010-2012

Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis
Makassar, 25 Maret 2014
Pengusul,

Abdul Fuad Hadi

15

A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Muhammad Dwi Wahyu

Jenis Kelamin

Laki-laki

Program Studi

Pendidikan Dokter

NIM

C11112171

Tempat, dan Tanggal Lahir

Makassar, 18 April 1996

E-mail

muhdwiwahyu@gmail.com

Nomor Telepon/HP

085656854454

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

SD Inpres

SMPN 6

SMAN 2

Hartako Indah

Makassar

Tinggimoncong

Nama Institusi
Jurusan

IPA

Tahun Masuk -

2001-2007

2007-2009

2009-2012

Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No
1

Jenis Penghargaan
Juara 1 Karya Tulis Ilmiah

Institusi Pemberi
Penghargaan
Univ. Muhammadiyah

Tahun
2014

Jakarta
2

Juara 3 Fotografi Temu


Ilmiah Nasional

Univ. Padjajaran

2013

16

Juara Favorit Fotografi

Univ. Padjajaran

2013

Temu Ilmiah Nasional


Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis
Makassar, 25 Maret 2014
Pengusul,

Muhammad Dwi Wahyu

A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Arsyil Ardiman

Jenis Kelamin

Laki-laki

Program Studi

Pendidikan Dokter

NIM

C11111144

Tempat dan Tanggal

Ujung Pandang, 25 Desember 1992

Lahir
6

E-mail

arsyil.ardiman@gmail.com

Nomor Telepon/HP

087740379696

B. RiwayatPendidikan
SD
Nama Institusi

- SD Yapis 1
Jayapura

SMP

SMA

SMP Nusantara

SMA Islam

Makassar

Atirah Makassar

17

- SD Islam
Atirah
Makassar
Jurusan
Tahun Masuk-

- 1998 -

Lulus

IPA

2004 - 2007

2007 - 2010

2003
- 2003 2004

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

Judul Artikel

Waktu Dan

Ilmiah

Tempat

1
2
3

D. Penghargaandalam 10 tahunTerakhir (daripemerintah, asosiasi,


atauinstitusilainnya)
No Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi

Tahun

Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Gagasan Tertulis

18

Makassar, 25 Maret 2014


Pengusul,

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas


No

Nama/NIM

1.

Imam
Nurjaya
Mulyawar
min
Muhamma
d Dwi
Wahyu
Abdul
Fuad Hadi
Arsyil
Ardiman

2.
3.
4.
5.

Program
Studi
Pendidikan
Dokter
Pendidikan
Dokter
Pendidikan
Dokter

Bidang
Ilmu
Kedokteran

Pendidikan
Dokter
Pendidikan
Dokter

Kedokteran

Kedokteran
Kedokteran

Kedokteran

Alokasi Waktu
( Jam/minggu)

Uraian Tugas

19

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

KAMPUS TAMALANREA JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 10, MAKASSAR


90245 TELEPON (0411) 586200, 584200 FAXIMILE. (0411) 585188

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PENYUSUN


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Imam Nurjaya

NIM

: C11112288

Program Studi

: Pendidikan Dokter

Fakultas

: Kedokteran

Dengan ini menyatakan bahwa usulan program kreativitas mahasiswa saya dengan
judul: mosquito set net di wilayah perairan sebagai anopheles trap : desain
perangkap ramah lingkungan menuju indonesia bebas malaria
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014/2015 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Makassar, 25 Maret 2014
Mengetahui,

Yang menyatakan,

Anda mungkin juga menyukai