Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013

BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)


Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

BAB 3
PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH
(SOIL TEST)
3.1 Pengujian Kadar Air Tanah
3.1.1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai kadar air
tanah yang merupakan perbandingan antara berat air yang dikandung tanah
dengan berat kering tanah, dinyatakan dalam persen.
3.1.2

Alat dan Bahan

1. Oven listrik dengan pengatur suhu konstan sampai 110oC


2. Timbangan atau neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0.01 gram
untuk berat kurang dari 100 gram
3. Cawan tahan karat
4. Contoh tanah hasil boring

Gambar 3.1 Oven Listrik

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Keterangan:

1.
2.

Neraca
Cawan tahan karat

Gambar 3.2
Neraca dan
Cawan
3.1.3

Benda Uji

Benda uji berupa tanah (basah) yang diambil dari sampel tanah hasil pengeboran
lapangan dengan berat minimum tergantung pada ukuran terbesar dari butiran
tanah.
3.1.4

Cara Kerja

Pelaksanaan dari pengujian ini, meliputi:


1.

Membersihkan dan mengeringkan cawan kosong kemudian menimbang cawan


tersebut ( = W1 gram).

2.

Mengambil sedikit contoh tanah kemudian memasukkan dalam cawan lalu


menimbangnya ( =W2 gram).

3.

Memasukkan cawan + contoh tanah tersebut ke dalam oven selama 24 jam


dengan suhu 110o C.

4.

Setelah 24 jam, lalu mendinginkan cawan + tanah kering dalam desikator,


kemudian menimbang ( =W3 gram).

5.

Dari setiap satu tabung sampel diambil 3 (tiga) contoh tanah yang
diperlakukan

sama

seperti

langkah-langkah

mendapatkan nilai kadar air rata-rata.

3.1.5

Data Pengujian

tersebut

di

atas

untuk

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Data Pengujian dari percobaan ini disajikan dalam Tabel 3.1


Tabel 3.1 Data Pengujian Percobaan Kadar Air
Data
Berat Cawan (gr)
(W1)
Berat Cawan + Tanah Asli (gr)
(W2)
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) (W3)
3.1.6

1
5,3
45
32,75

2
5,49
45
32,90

3
4,8
45
32,50

Teori dan Persamaan yang Digunakan

Untuk menentukan besarnya kadar air (water content) yang terkandung dalam
tanah asli digunakan rumus :
berat air

w = berat tanah kering x100%


=

W2 - W3
x100%
W3 - W1

dimana :
w

Kadar Air

(%)

W1

Berat cawan kosong

(gram)

W2

Berat cawan + tanah asli

(gram)

W3

Berat cawan + tanah kering oven (gram)

3.1.7

Perhitungan

Sampel 1
berat air

Kadar air (w) = berat tanah kering x100%


=

12,25
W2 - W3
x100%
x100% =
27,45
W3 - W1

= 44,63 %

Hasil Perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel 3.2

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Kadar Air


Data
Berat Cawan (gr)
(W1)
Berat Cawan + Tanah Asli (gr)
(W2)
Berat Cawan + Tanah Kering (gr) (W3)
Berat Air (gr)
= (W2 - W3)
Berat Tanah Kering (gr)
= (W3 W1)
Kadar Air = W2 - W3 x100%
W3 - W1

Kadar Air Rata-rata


3.1.8

( %)
(%)

1
5,3
45
32,75
12,25
27,45

2
5,4
45
32,90
12,1
27,5

3
4,8
45
32,50
12,5
27,7

44,63 %

44 %

45,13 %

44,59%

Kesimpulan

Dari hasil perhitungan diperoleh harga kadar air (w) rata-rata sebesar 44,59%

3.2 Pengujian Berat Jenis Tanah / Spesific Gravity (Gs)


3.2.1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya berat
jenis tanah yang merupakan perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air
destilasi di udara pada volume yang sama dan pada temperatur tertentu.
3.2.2

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini, antara lain:


1. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan bertutup yang
berlubang kapiler, dengan kapasitas 50 cc atau lebih.
2. Timbangan atau neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01gram.
3. Air destilasi
4. Termometer
5. Cawan tahan karat dan pemukul berkepala karet untuk menguraikan gumpalan
tanah menjadi butir-butir tanpa merusakkan butir itu sendiri.
6. Oven listrik dengan pengatur suhu konstan sampai 1100C.
7. Kompor pemanas
8. Saringan nomor 40

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Keterangan:
a. Piknometer
b. Neraca

Gambar 3.3 Alat Uji Berat Jenis Butir Tanah


3.2.3

Benda Uji

Benda uji berupa tanah kering oven dengan berat sekitar 15-20 gram untuk setiap
piknometer dan 3 (tiga) piknometer untuk setiap sampel tanah.
3.2.4

Pelaksanaan

Pelaksanaan dari pengujian ini, meliputi:


1. Membersihkan dan mengeringkan piknometer kosong lalu ditimbang (=
W1gram)
2. Mengambil sedikit contoh tanah yang telah kering oven dan telah didinginkan
dalam desikator serta telah terurai, kemudian memasukkan dalam piknometer
kemudian ditutup dan ditimbang (=W2 gram)
3. Mengisikan air destilasi ke dalam piknometer kira-kira sebanyak 10 cc,
sehingga tanah terendam seluruhnya lalu dibiarkan terendam selama 24 jam.

4. Lalu, menambahkan air destilasi sampai penuh lalu menutup dengan hati-hati
dan mengeringkan bagian luarnya dengan kain. Selanjutnya menimbang

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

piknometer berisi tanah dan air (=W3 gram), lalu mengukur suhunya dengan
thermometer (=T1o).
5. Mengosongkan piknometer dan membersihkannya, lalu mengisi penuh dengan
air destilasi dan menutupnya dan mengeringkan bagian luarnya dengan kain,
selanjutnya menimbang (=W4 gram) dan mengukur suhunya dengan
thermometer (=T2o)
3.2.5

Data Pengujian

Data Pengujian dari percobaan ini disajikan dalam Tabel 3.3


Tabel 3.3 Data Pengujian Berat Jenis Tanah
Data
Berat piknometer kosong (gr)
(W1)
Berat piknometer + sampel kering (gr)
(W2)
Berat piknometer + sample + aquades (gr) (W3)
Berat piknometer + aquades jenuh (gr)
(W4)
T1 = temperature of W4
C
T2 = temperature of W3
C
3.2.6

1
27,55
44,0
86,44
77,69
28
30

2
27,15
44,1
86,3
76,69
28
31

3
27,45
44,3
85,7
77,31
28
30

Teori dan persamaan yang digunakan

Untuk mendapatkan harga berat jenis butir tanah (specific gravity), dipergunakan
rumus :
Gs =

(W2 - W1 )
(W4 - W1 ).t1 - (W3 - W2 ).t 2

Dengan :
Gs

berat jenis butir tanah

W1

berat piknometer kosong

(gram)

W2

berat piknometer + sampel kering

(gram)

W3

berat piknometer +sampel +aquades

(gram)

W4

berat piknometer + aquades jenuh

(gram)

t1

faktor koreksi pada suhu T1

t2

faktor koreksi pada suhu T2

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

3.2.7

Perhitungan

Sampel 1
1. Berat piknometer kosong (W1)

27,55 gram

2. Berat piknometer + aquades jenuh (W4)

77,69 gram

3. Berat piknometer + sampel kering (W2)

44,0 gram

4. Berat piknometer + sampel + aquades (W3)

86,44 gram

5. Temperatur W4 (T1)

28 oC

6. Temperatur W3 (T2)

30 oC

7. Faktor koreksi pada suhu T1

1,00374

8. Faktor koreksi pada suhu T2

1,00428

Gs =

(W2 - W1 )
(W4 - W1 ) t1 - (W3 - W2 ) t 2

Gs =

44,0 - 27,55
2,135
(77,69 - 27,55) 1,00374 - (86,44 - 44,0) 1,00428

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini :


Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Gs (Spesific Gravity)
Data

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Berat piknometer kosong (gr)


(W1)
27,55
Berat piknometer + sampel kering (gr) (W2)
44,0
Berat piknometer + sample + aquades (gr) (W3) 86,44
Berat piknometer + aquades (gr)
(W4)
77,69
T1 = temperature of W4
(oC)
28
o
T2 = temperature of W3
( C)
30
Faktor koreksi pada suhu T1
1,00374
Faktor koreksi pada suhu T2
1,00428
(W 2 - W1 )
Gs =
2,135
(W4 - W1 )t1 - (W3 - W2 )t 2
Gs rata-rata

3.2.8

27,15
44,1
86,3
76,69
28
31
1,00374
1,00456

27,45
44,3
85,7
77,31
28
30
1,00374
1,00428

2,324

1,990

2,150

Kesimpulan

Dari hasil pengujian diperoleh harga berat jenis tanah (Gs) rata-rata adalah 2,150

3.3 Pengujian Berat Volume Basah Tanah / Bulk Density ( b)


3.3.1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai berat isi atau
berat volume tanah asli ( b ) yang merupakan perbandingan antara berat butiran
tanah termasuk air dan udara dengan volume total tanah.
3.3.2

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini, meliputi:


1. Timbangan atau neraca dengan ketelitian sekurang-kurangnya 0,01 gram
untuk berat kurang dari 100 gram.
2. Cawan tahan karat
3. Air Raksa sebagai media untuk mengetahui volume contoh tanah.
4. Cawan kaca dengan diameter kecil untuk tempat air raksa dan yang
berdiameter besar sebagai tempat air raksa yang tumpah.
5. Pelat kaca sebagai perata
3.3.3

Benda Uji

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Benda uji berupa tanah (basah) yang diambil dari sampel tanah hasil pengeboran
lapangan dan diiris berbentuk kubus dengan ukuran kira-kira 1 x 1 x 1 cm3
3.3.4

Cara Kerja

Langkah-langkah pelaksanaan dalam pengujian ini, antara lain:


1. Membersihkan dan mengeringkan cawan kosong lalu ditimbang (=W1 gram).
2. Contoh tanah yang telah dipotong dengan bentuk kubus tersebut diatas, lalu
memasukkannya dalam cawan lalu ditimbang (=W2 gram).
3. Meletakkan cawan kaca diameter kecil diatas cawan kaca berdiameter lebih
besar lalu menuangkan air raksa pada cawan kaca kecil dan meratakan dengan
pelat perata
4. Membersihkan cawan kaca besar dari tumpahan air raksa, disusun kembali
dibawah cawan kaca kecil.
5. Meletakkan benda uji diatas air raksa dan ratakan lagi dengan pelat perata
sehingga terdapat air raksa yang tumpah pada cawan kaca besar.
6. Menimbang air raksa tumpahan tersebut beserta cawan kacanya (=W3 gram)
7. Membersihkan cawan kaca besar lalu menimbangnya (=W4 gram).
3.3.5

Data Pengujian

Data Pengujian dari percobaan ini disajikan dalam Tabel 3.5


Tabel 3.5 Data Pengujian Berat Isi Basah Tanah
Data
Berat Cawan (gr)
(W1)
Berat Cawan + Tanah Asli (gr)
(W2)
Berat Cawan + Air Raksa yg Tumpah (gr) (W3)

3.3.6

1
87,5
90,85
110

2
87,5
90,4
111,6

3
87,5
90,8
113,1

Teori dan Persamaan yang digunakan

Untuk mendapatkan harga berat volume basah ( b ) maka digunakan beberapa


rumus, meliputi:
1. Mencari volume air raksa yang tumpah (V cm3)

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

V =

W3 - W1
13,6

dimana :
W1

berat cawan kosong (gram)

W3

berat cawan + air raksa yang tumpah (gram)

volume air raksa yang tumpah (cm3)

2. Mencari berat volume basah ( b )

b =

W2 - W1
V

dimana :
W1

berat cawan kosong (gram)

W2

berat cawan + contoh tanah (gram)

berat volume basah (gr/cm3)

volume air raksa yang tumpah (cm3)

3.3.7

Perhitungan

Sampel 1:
1. Berat jenis air ( w )

= 1 gr/cm3

2. Berat cawan kosong (W1)

= 87,5

gram

3. Berat cawan + tanah asli (W2)

= 90,85

gram

4. Berat cawan + air raksa yang tumpah (W3) = 110

gram

Maka :
1. Volume air raksa yang tumpah {V = (W3-W1)/13.6}

1,65

cm3

2. Berat volume basah { b = (W2-W1)/V}

2,030

gr/cm3

20,30 kN/m3

Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 3.6

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Tabel 3.6 Perhitungan Berat Volume Basah ( b )


Data
Berat Cawan (gr)
(W1)
Berat Cawan + Tanah Asli (gr)
(W2)
Berat Cawan + Air Raksa yg Tumpah (gr) (W3)
Volume air raksa yang tumpah
V = {(W3-W1)/13.6}(cm3)
Berat volume basah
b = {(W2-W1)/V} (gr/cm3)
b rata-rata (gram/cm3)

3.3.8

1
87,5
90,85
110

2
87,5
90,4
111,6

3
87,5
90,8
113,1

1,65

1,77

1,88

2,030

1,638

1,755

1,808

Kesimpulan

Dari hasil pengujian di atas diperoleh nilai berat volume basah ( b ) adalah 1,808
gr/cm3 = 18,08 kN/m3. Kemungkinan terjadi kesalahan pada saat praktikan
praktikum di laboraturium, yaitu saat membuat sampel bentuk kubus, sampel
kurang masif/padat sehingga ada rongga udara yang membuat sampel memiliki
volume besar, tapi beratnya kecil. Atau kemungkinan kesalah terjadi saat
mencelupkan sampel ke dalam air raksa, air raksa tidak penuh, sehingga volume
yang tumpah tidak sesuai dengan volume sampel tanah.

3.4 Perhitungan Berat Isi Kering ( d ), Porositas (n), Angka Pori


(e), Berat Isi Tanah Jenuh ( sat ), Berat Isi Butir Tanah( s ),
Berat Isi Tanah Efektif ( eff )
3.4.1

Maksud dan Tujuan

Setelah parameter-parameter w, Gs dan s sudah didapatkan, maka dapat


digunakan untuk menentukan parameter-parameter tanah lainnya, yaitu Berat Isi
Kering ( d ), Porositas (n), Angka Pori (e), Berat Isi Tanah Jenuh ( sat ), Berat Isi
Butir Tanah ( s ), Berat Isi Tanah Efektif ( eff ).

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

3.4.2

Teori dan Persamaan yang Digunakan

Sehingga dapat ditentukan besarnya :


a.

Berat volume kering ( d ), yaitu perbandingan antara berat tanah kering


seluruhnya dengan isi butir tanah.
d =

b
1+ w

dengan:
d

b =

berat volume basah

w =

kadar air

berat volume kering

b. Berat isi butir ( s ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah dengan isi
butir tanah.

Ws
W
dimana s G s . w maka s G s . w
Vs
Vs

dengan:
W s = berat butir tanah

V s = berat isi butir tanah

s berat isi butir

w berat jenis air

Gs = berat jenis butir tanah


c. Porositas (n), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah.


n 1 - w
s

dengan:
n = Porositas
w berat jenis air
s berat isi butir

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

d. Angka pori (e), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah
e

n
1- n

dengan:
e = angka pori
n = Porositas
e. Berat isi tanah jenuh ( sat ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah jenuh

sat

Gs e
. w
1 e

dengan:
sat =

berat isi tanah jenuh

Gs

berat jenis butir tanah

angka pori

berat jenis air

f. Berat isi tanah efektif ( eff ), yaitu berat isi tanah jenuh dikurangi w
eff sat - w

dengan:
eff

berat isi tanah efektif

sat =

berat isi tanah jenuh

berat jenis air

g. Derajat Kejenuhan (Sr)


Sr =

Gs x w
e

dengan:
Sr

derajat Kejenuhan

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

Gs

berat jenis butir tanah

angka pori

kadar air

3.4.3

Perhitungan

Dari hasil perhitungan sebelumnya, didapat harga-harga


b

= 1,808

Gs

= 2,150

= 44,59 %

gr/cm3

= 18,08 kN/m3
= 21,50

Sehingga dapat ditentukan besarnya :


a. Berat volume kering ( d ), yaitu perbandingan antara berat tanah kering
seluruhnya dengan isi butir tanah.
d =

1,808
b
3
= 1 0,4459 1,250 gram / cm
1+ w

b. Berat isi butir ( s ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah dengan isi
butir tanah.

Ws
W
dimana s G s . w maka s G s . w 2,150 x 1 2,150 gr / cm 3
Vs
Vs

c. Porositas (n), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah.

n 1 - w
s

1 0,535
2,150

d. Angka pori (e), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah
e

n
0,535

1,150
1 - n 1 - 0,535

e. Berat isi tanah jenuh ( sat ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah jenuh
dengan isi butir tanah jenuh
sat

Gs e
2,150 1,150
. w
x 1 1,535 gr / cm 3
1 e
1 1,150

Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013


BAB 3 PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH (SOIL TEST)
Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011

f. Berat isi tanah efektif ( eff ), yaitu berat isi tanah jenuh dikurangi w
eff sat w

maka eff 1,535 1 0,535


g. Derajat Kejenuhan (Sr) =
3.4.4

Gs x w
2,150 x 0,4459
X 100%
X 100% 83,36%
e
1,150

Kesimpulan

a.

Kadar air tanah / water content (w)

= 44,59 %

b.

Berat jenis butiran tanah / specific gravity (Gs)= 2,150

c.

Berat volume basah / bulk density ( b )

= 1,808

d.

Berat isi kering / dry density ( d )

= 1,250

gr/cm3

e.

Berat isi butir ( s )

= 2,150

gr/cm3

f.

Porositas (n)

= 0,535

g.

Angka Pori (e)

= 1,150

h.

Berat isi tanah jenuh ( sat )

= 1,535

gr/cm3

i.

Berat isi tanah efektif ( eff ) )

= 0,535

gr/cm3

j.

Derajat Kejenuhan (Sr)

= 83,36

Anda mungkin juga menyukai