BAB 3
PENGUJIAN SIFAT FISIK TANAH
(SOIL TEST)
3.1 Pengujian Kadar Air Tanah
3.1.1
Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai kadar air
tanah yang merupakan perbandingan antara berat air yang dikandung tanah
dengan berat kering tanah, dinyatakan dalam persen.
3.1.2
Keterangan:
1.
2.
Neraca
Cawan tahan karat
Gambar 3.2
Neraca dan
Cawan
3.1.3
Benda Uji
Benda uji berupa tanah (basah) yang diambil dari sampel tanah hasil pengeboran
lapangan dengan berat minimum tergantung pada ukuran terbesar dari butiran
tanah.
3.1.4
Cara Kerja
2.
3.
4.
5.
Dari setiap satu tabung sampel diambil 3 (tiga) contoh tanah yang
diperlakukan
sama
seperti
langkah-langkah
3.1.5
Data Pengujian
tersebut
di
atas
untuk
1
5,3
45
32,75
2
5,49
45
32,90
3
4,8
45
32,50
Untuk menentukan besarnya kadar air (water content) yang terkandung dalam
tanah asli digunakan rumus :
berat air
W2 - W3
x100%
W3 - W1
dimana :
w
Kadar Air
(%)
W1
(gram)
W2
(gram)
W3
3.1.7
Perhitungan
Sampel 1
berat air
12,25
W2 - W3
x100%
x100% =
27,45
W3 - W1
= 44,63 %
( %)
(%)
1
5,3
45
32,75
12,25
27,45
2
5,4
45
32,90
12,1
27,5
3
4,8
45
32,50
12,5
27,7
44,63 %
44 %
45,13 %
44,59%
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan diperoleh harga kadar air (w) rata-rata sebesar 44,59%
Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya berat
jenis tanah yang merupakan perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air
destilasi di udara pada volume yang sama dan pada temperatur tertentu.
3.2.2
Keterangan:
a. Piknometer
b. Neraca
Benda Uji
Benda uji berupa tanah kering oven dengan berat sekitar 15-20 gram untuk setiap
piknometer dan 3 (tiga) piknometer untuk setiap sampel tanah.
3.2.4
Pelaksanaan
4. Lalu, menambahkan air destilasi sampai penuh lalu menutup dengan hati-hati
dan mengeringkan bagian luarnya dengan kain. Selanjutnya menimbang
piknometer berisi tanah dan air (=W3 gram), lalu mengukur suhunya dengan
thermometer (=T1o).
5. Mengosongkan piknometer dan membersihkannya, lalu mengisi penuh dengan
air destilasi dan menutupnya dan mengeringkan bagian luarnya dengan kain,
selanjutnya menimbang (=W4 gram) dan mengukur suhunya dengan
thermometer (=T2o)
3.2.5
Data Pengujian
1
27,55
44,0
86,44
77,69
28
30
2
27,15
44,1
86,3
76,69
28
31
3
27,45
44,3
85,7
77,31
28
30
Untuk mendapatkan harga berat jenis butir tanah (specific gravity), dipergunakan
rumus :
Gs =
(W2 - W1 )
(W4 - W1 ).t1 - (W3 - W2 ).t 2
Dengan :
Gs
W1
(gram)
W2
(gram)
W3
(gram)
W4
(gram)
t1
t2
3.2.7
Perhitungan
Sampel 1
1. Berat piknometer kosong (W1)
27,55 gram
77,69 gram
44,0 gram
86,44 gram
5. Temperatur W4 (T1)
28 oC
6. Temperatur W3 (T2)
30 oC
1,00374
1,00428
Gs =
(W2 - W1 )
(W4 - W1 ) t1 - (W3 - W2 ) t 2
Gs =
44,0 - 27,55
2,135
(77,69 - 27,55) 1,00374 - (86,44 - 44,0) 1,00428
3.2.8
27,15
44,1
86,3
76,69
28
31
1,00374
1,00456
27,45
44,3
85,7
77,31
28
30
1,00374
1,00428
2,324
1,990
2,150
Kesimpulan
Dari hasil pengujian diperoleh harga berat jenis tanah (Gs) rata-rata adalah 2,150
Maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai berat isi atau
berat volume tanah asli ( b ) yang merupakan perbandingan antara berat butiran
tanah termasuk air dan udara dengan volume total tanah.
3.3.2
Benda Uji
Benda uji berupa tanah (basah) yang diambil dari sampel tanah hasil pengeboran
lapangan dan diiris berbentuk kubus dengan ukuran kira-kira 1 x 1 x 1 cm3
3.3.4
Cara Kerja
Data Pengujian
3.3.6
1
87,5
90,85
110
2
87,5
90,4
111,6
3
87,5
90,8
113,1
V =
W3 - W1
13,6
dimana :
W1
W3
b =
W2 - W1
V
dimana :
W1
W2
3.3.7
Perhitungan
Sampel 1:
1. Berat jenis air ( w )
= 1 gr/cm3
= 87,5
gram
= 90,85
gram
gram
Maka :
1. Volume air raksa yang tumpah {V = (W3-W1)/13.6}
1,65
cm3
2,030
gr/cm3
20,30 kN/m3
3.3.8
1
87,5
90,85
110
2
87,5
90,4
111,6
3
87,5
90,8
113,1
1,65
1,77
1,88
2,030
1,638
1,755
1,808
Kesimpulan
Dari hasil pengujian di atas diperoleh nilai berat volume basah ( b ) adalah 1,808
gr/cm3 = 18,08 kN/m3. Kemungkinan terjadi kesalahan pada saat praktikan
praktikum di laboraturium, yaitu saat membuat sampel bentuk kubus, sampel
kurang masif/padat sehingga ada rongga udara yang membuat sampel memiliki
volume besar, tapi beratnya kecil. Atau kemungkinan kesalah terjadi saat
mencelupkan sampel ke dalam air raksa, air raksa tidak penuh, sehingga volume
yang tumpah tidak sesuai dengan volume sampel tanah.
3.4.2
b
1+ w
dengan:
d
b =
w =
kadar air
b. Berat isi butir ( s ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah dengan isi
butir tanah.
Ws
W
dimana s G s . w maka s G s . w
Vs
Vs
dengan:
W s = berat butir tanah
n 1 - w
s
dengan:
n = Porositas
w berat jenis air
s berat isi butir
d. Angka pori (e), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah
e
n
1- n
dengan:
e = angka pori
n = Porositas
e. Berat isi tanah jenuh ( sat ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah jenuh
sat
Gs e
. w
1 e
dengan:
sat =
Gs
angka pori
f. Berat isi tanah efektif ( eff ), yaitu berat isi tanah jenuh dikurangi w
eff sat - w
dengan:
eff
sat =
Gs x w
e
dengan:
Sr
derajat Kejenuhan
Gs
angka pori
kadar air
3.4.3
Perhitungan
= 1,808
Gs
= 2,150
= 44,59 %
gr/cm3
= 18,08 kN/m3
= 21,50
1,808
b
3
= 1 0,4459 1,250 gram / cm
1+ w
b. Berat isi butir ( s ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah dengan isi
butir tanah.
Ws
W
dimana s G s . w maka s G s . w 2,150 x 1 2,150 gr / cm 3
Vs
Vs
c. Porositas (n), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah.
n 1 - w
s
1 0,535
2,150
d. Angka pori (e), yaitu perbandingan antara isi pori dengan butir tanah
e
n
0,535
1,150
1 - n 1 - 0,535
e. Berat isi tanah jenuh ( sat ), yaitu perbandingan antara berat butir tanah jenuh
dengan isi butir tanah jenuh
sat
Gs e
2,150 1,150
. w
x 1 1,535 gr / cm 3
1 e
1 1,150
f. Berat isi tanah efektif ( eff ), yaitu berat isi tanah jenuh dikurangi w
eff sat w
Gs x w
2,150 x 0,4459
X 100%
X 100% 83,36%
e
1,150
Kesimpulan
a.
= 44,59 %
b.
c.
= 1,808
d.
= 1,250
gr/cm3
e.
= 2,150
gr/cm3
f.
Porositas (n)
= 0,535
g.
= 1,150
h.
= 1,535
gr/cm3
i.
= 0,535
gr/cm3
j.
= 83,36