Anda di halaman 1dari 22

PENGGUNA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

NAMA

:GUNAWAN

PENGGUNA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN


Manajer versus Staf Spesialis [staff assistants,expert tool users, business (system) analysts, fasilitator (dalam GSS) ]
Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.Manajer sebagai tempat tertinggi
dalam organisasi yang menentukan keputusan untuk memecahkan masalah yang telah dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Manajer juga
sebagai penentu akhir dalam menentukan keputusan yang telah dirancang apakah itu bisa atau tidak bisa,sehingga dibebankan semuanya pada manajer
yang sebagai pengguna .Selain Manajer ,ada juga pengguna spk yang bertolak belakang dengan manajer yaitu Spesialis staf yang membantu pengguna
untuk mengerjakan proyek dengan menggunakan aspek keputusan yang berada di luar kemampuan teknis pengguna .Sangat membutuhkan waktu yang
lama karena Spesial staf yang ahli dalam membuat keputusan untuk mencapai tujuan organisasi yang baik.Spesial staf mempunyai empat bagian
perantara didalam pengambilan keputusan antara lain

a. Asisten Staf
Memiliki pengetahuan spesial dalam masalah manajemen dan pengalaman dengan pengetahuan dengan teknologi.Ini sangat
membantu si pengambil keputusan untuk memaparkan masalah manajemen yang ynag terjadi karena tidak kesesuain di
dalam organisasi .Mungkin dengan bantuan ini dapat sedikit membantu untuk mencari solusi yang tepat.Dan ketika
menyelesaikan sebuah model yang di buat pengambilan keputusan juga dapat digunakan Asisten Staf yang mempermudah
dengan pengetahuan teknologi yang di ketahui oleh si Asisten Staf.
b. Pengguna ahli tools
Melakukan tugas untuk memecahkan sebuah masalah dengan pelatihan yang khusus.Yang penting adalah dapat
memanfaatkan tool yang sudah disediakan sehingga dengan mudah pengguna untuk membantu si pengambil keputusan .Ahli
tools digunakan untuk mempermudah menyelesaikan masalah dengan bantuan tools yang di sediakan untuk si pengambil
keputusan sehingga tidak harus terampil dalam menggunakan tetapi seberapa kita mengerti dan cara penggunaannya
berdasarkan pengalaman dan praktek.

c. Analisis bisnis
Melakukan tugas-tugas para manajer untuk mengalisis bisnis formal ,aplikasi dan keterampilan untuk menentukan pengambilan
sebuah keputusan.Analisis bisnis tidak dalam ilmu komputer untuk mengalisis tetapi menggunakan alat kontruksi yang
diberikan oleh manajer .Bisnis analisis menyiratkan penggunaan model dan data untuk meningkatkan organisasi kinerja dan /
atau postur yang kompetitif
d. Fasilitas
Penggunaan perangkat lunak unuk mendukung pekerjaan orang yang bekerja kelompok .Fasilitas digunakan untuk pekerjaan
dalam sesi pekerjaan
berkelompok.

Pengambil keputusan oleh pengguna SPK

Diagram Kebutuhan informasi para pengambil keputusan


a) Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif yang terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum organisasi,
strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. Mereka juga mengawasi kinerja strategis organisasi dan arah keseluruhannya
dalam lingkungan politik, ekonomi, dan bisnis yang kompetitif.
b) Manajemen Taktis. Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri serta manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka
menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan. Mereka juga mengalokasikan
sumber daya dan mengawasi kinerja sub unit organisasi mereka, termasuk departemen, divisi, tim proses, tim proyek, dan kelompok kerja lainnya.
c) Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan.
Mereka mengarahkan penggunaan sumber daya dan kinerja tugas berdasarkan prosedur dan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang mereka tetapkan untuk tim
tersebut dan kelompok kerja di organisasi.

Proses pengambilan keputusan telah dianggap sebagai hal kritis di perusahaan yang dicapai melalui pengalaman (knowldege). Tetapi, dengan semakin
bertumbuhnya tingkat kerumitan dari bisnis tersebut telah membuat proses pengambilan keputusan tersebut menjadi lebih sulit. Hal itu disebabkan semakin
banyaknya alternatif keputusan yang ada, semakin besar pengaruh sebuah keputusan di dalam perusahaan dan semakin tidak tentunya perubahan yang mungkin
terjadi di lingkungan perusahaan. Butuh suatu sistem pendukung keputusan dimana sistem tersebut dapat memberikan informasi mengenai keputusan yang
terbaik berdasarkan informasi yang didapatkan.

Pendekatan Pengambilan Keputusan


Dapat membuat keputusan dgn menggunakan satu atau
bbrp pertimbangan sbb:
1. Fakta
Bekerja secara sistematis dgn mengumpulkan semua fakta mengenai suatu masalah.
2. Pengalaman Dapat memutuskan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan pengalamannya.
Problem Solver
Matrik keputusan

Gaya keputusan
Perilaku pengambil keputusan berfikir dan bereaksi terhadap suatu masalah ,bagaimana mereka mempersepsi, espon pemahamannya , nilai nilai dan
kepercayaannya yang dianut, berbeda beda dari suatu individu ke individu yang lain dan juga ke situasi yng lain.Sehingga tiap orang akan membuat
keputusan yang berbeda beda.

Perilaku bagaimana manager mengambil keputusan (dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain ) menjelaskan keputusan mereka.Bisa
autocratic atau malah democratic; ada juga yang consultative (dengan orang atau group lain ) serta yang lain heuristic.

Faktor gaya keputusan


Selain model rasionalitas, terdapat pendekatan lain untuk perilaku pengambilan keputusan berfokus pada gaya yang digunakan manajer dalam memilih
alternatif.
Ada empat gaya pengambilan keputusan yaitu :
Gaya Direktif
Gaya Analitik
Gaya Konseptual
Gaya Perilaku
Gaya Direktif
-Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah terhadap ambiguitas dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis.
-Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah.
-Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.

Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis.
Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu.
Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif daripada pembuat keputusan direktif.
Gaya Konseptual

Pembuat gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial.
Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.
Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi
dalam mengambil keputusan.
Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial.
Gaya ini cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat yakni cenderung menerima
saran, sportif dan bersahabat serta menyukai informasi verbal daripada tulisan.
Perangkat Lunak GDSS (group DSS)
Memungkinkan beberapa pemecah masalah bekerja bersama-sama sebagai satu kelompok untuk mencapai solusi. Pemecah masalah dapat mewakili sebuah komite
atau tim proyek, para anggota kelompok dapat berkomunikasi secara langsung atau melalui GDSS.

GDSS
Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam satu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interfase bagi
suatu lingkungan yang digunakan bersama.

Group Decision Support System (GDSS)


Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support System
membuat suatu solusi. Group Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang
berbeda-beda, memungkinkan anggota kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk perangkat lunak khusus-dan suatu
fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti
kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh
anggota kelompok vokal, dan pembuatan keputusan 'group think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported
Collaborative Work (CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk kolaborasi tim melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan.

GDSS membantu memecahkan masalah dengan cara menyediakan lokasi yang kondusif untuk komunikasi. Jika anggota bertemu pada saat
yang bersamaan, maka lokasi ini disebut pertukaransinkron salah satu contoh adalah pertemuankomite. Jika para anggota bertemu pada watu yang
berbeda-beda, maka lokasi ini disebut Pertukaranasinkron salah satu contohnya adalah salingberbalas komunikasi melalui e-mail

Proses yang terjadi pada GDSS :

Mengorganisasi pendapat yang muncul dalam kelompok


Mengumpulkan informasi
Mengurutkan berdasar prioritas
Mengumpulkan aspek-aspek pendukung

Keharusan dari DSS

Membantu manajer dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
(Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani

oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus,
spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan
pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.)
Mendukung penilaian manajer
Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari hanya sekedar efisiensi
Perlu di ingat, bahwa: DSS TIDAK MENGGANTIKAN MANAJER

Pengguna sistem penunjang keputusan


MSS dirancang untuk mendukung disebut pengguna, manajer, atau pengambil keputusan. Namun, hal ini gagal untuk mencerminkan
heterogenitas yang ada di antara pengguna dan pola penggunaan MMS (lihat Alter, 1980). Ada perbedaan dalam posisi pengguna
menempati, preferensi mereka kognitif dan kemampuan, dan cara-cara mereka tiba pada suatu keputusan (yaitu, gaya keputusan).

pengguna dapat menjadi individu atau kelompok, tergantung pada siapa yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Pengguna,
meskipun tidak terdaftar sebagai komponen utama dari DSS, menurut definisi memberikan kecerdasan manusia. pengguna, sebagai orang
atau orang-orang primarilly bertanggung jawab untuk membuat keputusan, memberikan keahlian dalam membimbing pengembangan dan
penggunaan DDS.

Preferensi/kemampuan kognitif
Penggunaan multi sensor dalam realita virtual dan memungkinkan berinteraksi dengan panca indra lainnya
menjadikan pengguna realita virtual memberikan pengalaman tersendiri bagi pengguna. Teknologi realita virtual
memungkinkan interaksi dan penyajian data dalam kacamata video, earphone dan sensor-sensor yang mendeteksi
pergerakan sejumlah organ tubuh.
Penggunaan teknologi realita virtual sangat luas seperti teknik CAD (Computer Aided Design), simulasi penerbangan,
diagnosa medis, percobaan ilmiah di bidang fisika dan biologi, hiburan, demo produk, dan games. Teknik CAD paling
banyak digunakan dalam bisnis. Teknik tersebut memungkinkan desainer atau arsitek melakukan tes terhadap desain
yang telah dibuat tanpa harus membuat rancangan fisiknya terlebih dahulu. Visualisasi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan oleh praktisi farmasi untuk mengembangkan bahan pengobatan baru atau menjadi model pengganti
tubuh manusia.
Teknologi realita virtual dikatakan telepresence apabila digunakan oleh seorang atau banyak orang di berbagai tempat
secara bersamaan.

cara mencapai keputusan (yaitu, gaya keputusan)

Kombinasi dari berbagai kemampuan dari bahasa aksi ,bahasa tampilan dan basis pengetahuan di kenal dengan gaya
dialog ,dimana gaya dialog ini terdiri atas beberapa jenis untuk mencapai keputusan
a. Dialog Tanya Jawab,dimana dalam dialog ini sistem bertanya kepada pengguna dan pengguna
menjawab,kemudian dari hasil dialog ini sisem akan menawarkan alternatif keputusan yang diaanggap
memenuhi kebutuhan pengguna.
b. Dialog Perintah,dimana dalm dialog ini pengguna memberikan perintah-perintah yang tersedia pada sistem
untuk menjalankan fungsi yang ada pada SPK
c. Dialog Menu ,dimana model ini menrupakan gaya dialog yang paling popular dalam SPK.Dalam hal ini
pengguna dihadapkan pada berbagai alternative menu yang telah disediakan sistem.Menu ini akan di tampilkan
pada monitor.Dalam menentukan pilihannya,pengguna sistem cukup menekan tombol-tombl tertentu, dan setiap
pilahan akan menghasilkan respon/jawaban tertentu.
d. Dialog Masukan /Keluaran, dimana dialog ini menyediakan form input atau masukan .Melaui media ini
,pengguna memasukkan perintah dan data.Disamping form input, juga disediakan form keluaran yang
merupakan respon dari sistem .Setelah memeriksa keluaran,pengguna dapat mengisiform masukan lainnya
untuk melanjutkan dialog berikut.

EKSEKUTIF, Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi manager pada tingkat atas, hal ini terlihat bahwa pada level ini terjadi perencanaan strategis
dan penetapan kebijakan perusahaan.
DSS: mencerminkan cara yang diyakini manager untuk membantu memecahkan masalah.

User Interface (Dialog) Subsystem


Komponen Decision Support System (DSS) terdiri atas beberapa hal, yaitu :
a. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut
Database Management Systems (DBMS).
20
Pada bagian ini dijelaskan bahwa sebuah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara user dan Decision Support System
(DSS) atau Management Support System (MSS). Tujuan mendasarnya adalah untuk mempermudah pengguna dalam mendapatkan bantuan
keputusan dari DSS.

Proses antarmuka pengguna mengacu pada aliran informasi (a) dari pengguna ke sistem dan (b) dari sistem ke pengguna. Hal ini ditangani oleh
User Interface Management System (UIMS). UIMS memproses perintah pengguna, mengeluarkannya dalam bahasa action apapun yang
dibutuhkan, dan mengirimkannya ke data dan subsistem model manajemen. Di arah sebaliknya, menyajikan informasi dari subsistem kepada
pengguna. Selebihnya, bahasa action didasarkan pada Web atau sistem operasi konsep GUI. Hal ini juga dapat menggabungkan kemampuan
pengolahan bahasa alami. 21 .Gambar 6 Skema Sistem Antarmuka Pengguna
Perangkat dalam web biasanya digunakan didalam antarmuka pengguna karena perangkat tersebut telah menjadi sarana standar bagi para
pengguna untuk terhubung ke berbagai jenis perangkat lunak. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mengakses baik internal (intranet)
dan situs eksternal (Internet, extranet), tersedia untuk berbagai perangkat mulai dari ukuran komputer sampai ke ponsel, platform-independen di
tingkat laptop/komputer (Windows, Mac OS, Linux) dan juga didukung oleh berbagai macam alat pemecahan masalah lainnya.
Beberapa perkembangan baru dalam antarmuka pengguna adalah pengenalan suara, interpretasi gerakan, input otomatis (misalnya, chip RFID,
jaringan sensor), output suara, dan virtual reality.
Dijelaskan pula bahwa empat perkembangan baru dalam DSS, selain perkembangan pada user interface adalah memperbaharui alat atau
perangkat Web, pemrosesan paralel untuk meningkatkan skalabilitas, mesin pencari yang lebih baik sebagai salah satu wujud dari peningkatan
AI, solusi DSS siap pakai untuk segmen pasar tertentu, peningkatan integrasi dengan komponen yang beragam seperti GIS.

DSS dapat digunakan baik untuk individu atau pun group dalam mendukung keputusan

yang akan dibuat.


Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa
menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau
mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan
analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.

User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih
besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari
spesialis di bidang Information Systems (IS).

Jika pengguna DSS adalah seorang manajemen, maka program ini disebut Executive Information System (EIS). DSS fokus pada
penyediaan informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan

Dalam kategori manajer dan spesialis staf, ada subkategori penting yang mempengaruhi desain MSS. Untuk contoh, manajer berbeda
dengan tingkat organisasi, area fungsional, latar belakang pendidikan, dan kebutuhan untuk dukungan analitik. Spesialis staf berbeda
sehubungan dengan pendidikan, daerah funtional, dan hubungan dengan manajemen.

Pemecahan Masalah (problem solving)


terdiri atas responsterhadap hal yang

berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang


berjalan
dengan
buruk
dengan
cara
mendefinisikan masalah (problem) sebagai
kondisi atau peristiwa yangberbahaya atau
yang dapat membahayakan perusahaan, atau
yang bermanfaat atau dapat memberi
manfaat.

Kebanyakan masalahyang dipecahkan


manajer dapat dianggap sebagai
permasalahan sistem. Sebagai contoh,
perusahaan sebagai suatu sistem yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Atau terdapat masalah dengan sistem


persediaan, sistem komisi penjualan, dan
seterusnya. Solusi masalah sistem
adalah solusi yang membuat sistem
tersebut memenuhi tujuannyadengan
paling baik.

Elemen Proses Pemecahan


Masalah

Elemen Sistem
Konseptual

Standar

Informasi

Solusi

Permasalaha
n

Situasi
yang
diinginkan
Pemecahan
Situasi saat Masalah
ini
(Manajer)

Alternatif
Solusi

Batasan

Anda mungkin juga menyukai