Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
dr.Erlyn Limoa, SpKJ
I.
PENDAHULUAN
Kepribadian adalah totalitas dari ciri prilaku dan emosi yang merupakan karakter
atau ciri seseorang dalam kehidupan sehari-hari dalam kondisi yang biasa. Sifatnya stabil
dan dapat diramalkan.
Gangguan kepribadian adalah ciri kepribadian yang bersifat tidak fleksibel dan
maladaptif yang menyebabkan disfungsi yang bermakna atau penderitaan subjektif.
Orang dengan gangguan kepribadian menunjukan pola relasi dan persepsi terhadap
lingkungan dan diri sendiri yang bersifat berakar mendalam, tidak fleksibel serta bersifat
maladaptif.
3,6
II.
DEFINISI
Ganggauan kepribadian histrionik adalah pola prilaku berupa emosionalitas
berlebih dan menarik perhatian, bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa muda, dan
nyata dalam berbagai konteks.
III.
10
EPIDEMIOLOGI
Menurut DSM-IV data yang terbatas dari penelitian populasi umum menyatakan
suatu prevalensi gangguan kepribadian histrionik kira-kira 2 sampai 3 %. Angka kira-kira
10 sampai 15% telah dilaporkan pada lingkungan kesehatan mental rawat inap dan rawat
jalan jika pemeriksaan terstruktur digunakan. Keadaan ini lebih sering didiagnosis pada
wanita dibandingkan laki-laki. Beberapa penelitian telah menemukan adanya suatu
hubungan dengan gagngguan somatisasi dan gangguan penggunaan alkohol. Gangguan
kepribadian histrionik biasanya ditemukan pada awal dewasa muda.
3,9
IV.
ETIOPATOGENESIS
Faktor penyebab utama gangguan gengguan kepribadian histrionik tidak diketahui
secara pasti, namun diduga pengalaman masa kanak-kanak dan faktor genetik keduanya
mempunyai pengaruh kemunculan gangguan kepribadian ini. Gangguan kepribadian
histrionik lebih banyak pada wanita dibandingkan pria, kebanyakan gangguan
kepribadian histrionik pada pria, dengan gejala-gejala yang sama lebih cenderung
didiagnosa sebagai gangguan kepribadian antisosial. Kemungkinan hal ini terjadi karena
pada pria histrionik cenderung untuk menarik dari lingkungan sosial dibandingkan wanita
histrionik (Durand & Barlow, 2006).
5,7
Teori Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian adalah berhubungan dengan
fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Sebagai contoh, suatu
karakter oral adalah pasif dan dependen karena terfiksasi pada stadium oral, dimana
ketergantungan pada orang lain untuk asupan makanan adalah menonjol. Karakter anal
keras kepala, kikir, dan sangat teliti karena perjuangan di sekitar latihan toilet selama
periode anal.
Pada kepribadian histrionik yaitu berupa disosiasi atau denial. Disosiasi atau
denial terdiri dari pengggantian afek yang tidak menyenangkan dengan afek yang
menyenangkan. Pemakaian disosiasi yang sering kali dipandang sebagai dramatisasi dan
dangkal secara emosional, mereka dicap kepribadian histrionik. Pasien yang
menggunakan disosiasi mendapatkan manfaat dari memiliki kesempatan untuk
mengungkapakan kecemasan mereka sendiri, dalam proses mereka mungkin mengingat
apa yang mereka lupakan. Seringkali disosiasi dan denial paling baik ditangani dengan
pemakaian pengalihan (displacement) oleh ahli terapi. Jadi klinisi dapat berbicara dengan
pasien tentang masalah afektif yang sama tetapi dalam konteks lingkungan yang kurang
mengancam. Empati klinisi terhadapa afek yang disangkal dari pasien tersebut tanpa
secara langsung menghadapkan mereka dengan kenyataan akan memungkinkan pasien
mengemukakan topik asalanya sendiri.
V.
GAMBARAN KLINIS
Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik menunjukkan perilaku mencari
perhatian
yang
tinggi.
Penderita
gangguan
kepribadian
histrionik
cenderung
Perilaku menggoda adalah sering ditemukan pada kedua jenis kelamin. Fantasi
seksual tentang orang yang terlibat dengan pasien adalah sering, tetapi pasien tidak
konsisten tentang memverbalisasikan fantasi tersebut dan mungkin malu-malu atau genit,
bukannya agresif secara seksual. Pada kenyataannya, pasien histrionik mungkin memiliki
disfungsi psikoseksual : wanita mungkin anorgasmik, dan laki-laki mungkin impoten.
Mereka mungkin melakukan impuls seksual mereka untuk menentramkan diri mereka
bahwa mereka menarik bagi jenis kelamin lain. Kebutuhan mereka akan ketentraman
adalah tidak ada akhirnya. Tetapi, hubungan mereka cenderung dangkal, dan pasien dapat
gagal, asyik dengan diri sendiri , dan berubah-rubah. Ketergantungan mereka yang kuat
menyebabkan mereka sangat mempercayai dan mudah tertipu.
VI.
DIAGNOSIS
Kriteria diagnostik gangguan kepribadian histrionik berdasarkan PPDGJ-III
a) Ekspresi emosi yang di buat-buat (self-dramatization),seperti bersandiwara
(theatricality), yang dibesar-besarkan (exaggerated)
b) Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan.
c) Keadaan efektif yang dangkal dan labil
d) Terus-menerus mencari kegairahan (excitement), penghargaan (appreciation) dari
orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian
e) Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang tidak memadai
f) Terlalu peduli dengan daya tarik fisik
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
DIAGNOSIS BANDING
Dalam aksis II menurut DSM yang termaksud dalam kelompok B yaitu
gangguan kepribadian histrionik, ambang, anti sosial, narsistik. Perbedaan antara
PROGNOSIS
Dengan bertambahnya usia, pasien dengan gangguan kepribadian histrionik
cenderung menunjukkan gejala yang lebih sedikit, tetapi, karena mereka tidak memiliki
energi yang sama dengan yang dimilikinya saat masih muda. Pasien adalah pencari
sensasi da mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat dan
bertindak kepada siapa saja.
IX.
TERAPI
Pemberian terapi pada gangguan kepribadian histrionik biasanya jangka panjang
dengan pemberian psikoterapi dan farmakoterapi.
Psikoterapi : Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik seringkali tidak
menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya; dengan demikian penjelasan dalam
(inner feeling) mereka adalah suatu proses yang penting. Psikoterapi berorientasi
psikoanalisis, apakah dalam kelompok atau individual, kemungkinan terapi yang
terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik. Prinsipnya adalah menyadarkan pasien
bahwa dampak dari gannguan kepribadian menyebabkan disfungsi diri, hubungan
interpersonal dan hubungan sosial, jadi bukan dengan cara menghakimi atau
menyalahkan pasien.Jenis psikoterapi yaitu terapi kognitif, terapi keluarga.
1,3
Aaron T. Beck dan Albert Ellis memperkenalkan suatu terapi kognitif. CBT sangat
baik untuk pengobatan masalah termasuk: kompleks kepribadian, kecemasan, mood,
dan penyalahgunaan zat. Masalah psikotik lain juga bisa mendapatkan keuntungan dari
CBT dan telah digunakan untuk mengurangi beberapa perilaku kriminal juga.
10
CBT berusaha untuk mengganti pengaruh berbahaya dengan yang lebih realistis dan
positif. Beberapa sistem terapi yang membentuk CBT: terapi kognitif, terapi perilaku
rasional emotif dan teori multi-moda. Teknik termasuk dalam sistem ini meliputi menjaga
catatan perasaan negatif, pikiran, perilaku dan kepercayaan dan belajar bagaimana untuk
secara akurat mengidentifikasi mereka. Teknik ini dipraktekkan oleh pasien sendiri di
bawah pengawasan seorang terapis. CBT dapat membantu menstabilkan suasana hati dan
mengobati kondisi seperti gangguan bipolar.
10
1,3
KESIMPULAN
Ganggauan kepribadian histrionik adalah pola prilaku berupa emosionalitas
berlebih dan menarik perhatian, bersifat pervasif, berawal sejak usia dewasa muda, dan
nyata dalam berbagai konteks.
Gangguan kepribadian histrionik ditandai oleh perilaku yang bermacam-macam,
dramatik, ekstrovert pada orang yang meluap-luap dan emosional. Faktor penyebab
utama gangguan gengguan kepribadian histrionik tidak diketahui secara pasti.Gangguan
kepribadian histrionik lebih banyak pada wanita dibandingkan pria.
Kriteria diagnostik gangguan kepribadian histrionik berdasarkan PPDGJ-III dan
DSM-IV.
Pemberian terapi pada gangguan kepribadian histrionik biasanya jangka panjang
dengan pemberian psikoterapi dan farmakoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
P.
Halg
&
Susan
Krauss
W.
Histrionik
Personality
Disorder.
http://PsikologiAbnormal.com.
8. Arthur, Melissa LCSW MA. Histrionik Personality Disorder. http://www.health.am.
9. MedlinePlus
Medical
Encyclopedia.
Histrionic
Personality
Disorder.
http:/www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/00153.htm.
10. Diah, Binder. Aaron Beck dan Trapai kognitif. http://id.hicow.com/terapi-perilakukognitif/albert-ellis/organisasi-kesehatan-dunia-317049.html.