Anda di halaman 1dari 1

Washington - Donald Trump memperingatkan Partai Republik akan ada kerusuhan, jika dirinya

disangkal sebagai capres Amerika Serikat. Hal ini dilontarkan setelah adanya potensi lobi politik oleh
petinggi Partai Republik dalam konvensi pencapresan Juli mendatang.
"Saya pikir itu akan memicu kerusuhan," sebut Trump dalam wawancara dengan program acara CNN
'New Day' seperti dilansir Reuters, Kamis (17/3/2016).
"Saya mewakili sangat banyak orang, jutaan orang," imbuhnya.
Baca juga: Menteri Australia Sebut Fenomena Donald Trump Mengerikan
Sejak pemilihan awal digelar Februari lalu hingga kini, belum ada satupun kandidat yang mencapai batas
aman untuk terpilih menjadi capres Partai Republik. Sedikitnya dibutuhkan 1.237 delegate dari total 2.472
delegate untuk memenangkan pencapresan Partai Republik. Menurut penghitunganCNN, Trump baru
meraup 640 delegate, diikuti oleh Senator Texas Ted Cruz dengan 405 delegate dan Gubernur Ohio
John Kasich dengan 138 delegate.
Jika hingga konvensi Partai Republik yang digelar Juli mendatang di Cleveland tidak ada kandidat yang
mencapai batas delegate itu, diperkirakan konvensi akan diwarnai lobi politik elite partai. Terlebih
sentimen anti-Trump marak di kalangan petinggi Partai Republik yang ingin menjegal Trump.
Oleh petinggi Partai Republik, Trump memang dipandang sebagai orang luar yang 'membajak' partai
tersebut. Trump yang seorang pengusaha real estate dan belum pernah memegang jabatan publik ini,
berhasil mengalahkan kandidat lain yang kebanyakan politikus berpengalaman. Para petinggi Partai
Republik juga mendorong terjadinya brokered convention, situasi ketika tidak ada kandidat yang
memenangi pencapresan melalui perolehan delegate.
Dalam situasi brokered convention, akan terjadi politik dagang sapi atau jual-beli
suara superdelegate (elite partai dan pejabat) dan delegate biasa akan 'dibebaskan' dari kandidat yang
dipilih sebelumnya serta diperbolehkan memilih kandidat lain.
Baca juga: Disukai Atau Tidak, Donald Trump Jadi Pembahasan Hangat Warga AS
Di sisi lain, Trump mengklaim dirinya berhasil menarik dukungan banyak orang, yang tadinya belum
pernah menggunakan hak suaranya dalam pemilu karena tidak percaya dengan sistem politik AS.
"Jika Anda mengabaikan hak pilih orang-orang ini dan mengatakan, 'Maaf, Anda kurang 100 suara',
meskipun kandidat berikutnya kurang 500 suara, saya pikir Anda akan melihat masalah yang belum
pernah Anda lihat sebelumnya," ujarnya.
"Saya pikir hal-hal buruk akan terjadi. Saya yakin. Saya tidak akan memulainya, tapi saya pikir hal buruk
akan terjadi," tegas Trump.
Baca juga: Duel Hillary vs Trump Menuju Gedung Putih Makin Tak Terelakkan

(nvc/ita)

Anda mungkin juga menyukai