demikian
suatu
perusahaan
yang
beroperasi
di
bidang
penyedia
jasa
pekerja/buruh, selain harus memiliki tanda daftar perusahaan (TDP) dari Dinas
Perdagangan (sesuai pasal 5 dan 22 jo. pasal 11 dan pasal 12 UU No. 3 Tahun
1982
tentang
Wajib
Daftar
Perusahaan),
operasional sebagai
perusahaan
penyedia
jasa
juga
harus
pekerja/buruh
memiliki izin
dari
Dinas
Jadi bukan sertifikat penyedia jasa tenaga kerja dari Depnaker sebagaimana disebutkan
dalam surat (pertanyaan) Saudara. Demikian juga, izin dari Kadin sebagaimana yang
Saudara sebutkan dalam surat dimaksud, menurut hemat kami hanya sebagai bukti
keanggotaan perusahaan Saudara dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri, dan
bukan sebagai persyaratan untuk beroperasi di bidang penyedia jasa pekerja/buruh.
Untuk
mendapatkan izin
operasional dimaksud,
perusahaan
penyedia
jasa
pekerja/buruh menyampaikan permohonan kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat
dengan melampirkan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Copy pengesahan (Akta Pendirian dan Pengesahaannya) sebagai badan hukum
berbentuk PT atau Koperasi dari Kementerian Hukum dan HAM atau Kementerian
Koperasi (sesuai bentuk entitynya);
b. Copy Anggaran Dasar (articles of association) yang memastikan kegiatan usahanya
sebagai penyedia jasa pekerja/buruh;
c. Copy SIUP sesuai dengan TDP (sebagai badan usaha yang melakukan kegiatan usaha
bisnis); dan
d.
Dasar hukum:
1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
2. Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;
3. Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan
di
Perusahaan;
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-101/Men/VI/2004 tentang
Tata Cara Perizinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh;
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl5828/prosedur-mendirikan-perusahaanpenyedia-jasa-tenaga-kerja
OPEN YOUR MIND. USAHA penyedia jasa tenaga kerja (usaha outsourcing) cukup
menjanjikan. Tak heran, di daerah, tidak hanya perusahaan lokal yang beroperasi,
beberapa perusahaan dari Jakarta pun berani membuka cabang. Salah satunya PT
Delta Prima.
Pimpinan PT Delta Prima, Abdul Gopar, mengaku menggeluti bisnis penyedia jasa
tenaga kerja sejak 2006. Sekarang, ada 200 tenaga kerja yang ditampungnya. Mereka
ada yang bekerja sebagai cleaning service ada pula sebagai satpam.
Menurut Gopar, untuk menjalankan usahanya, dia harus mengurus beberapa surat
ke notaris dan dinas tenaga kerja. Khusus untuk penyedia jasa tenaga keamanan,
menurut dia harus ada izin dari polda. Dia mengatakan, tenaga yang direkrut tidak
bisa langsung dipekerjakan. Mereka terlebih dahulu dibekali dengan keterampilan
sesuai bidangnya. Misalnya cleaning service, diberi pelatihan tentang jenis-jenis lantai,
kaca serta cara membersihkannya. Tenaga kerja juga dilatih untuk merawat bunga
dan rumput.
Biaya pelatihan ditanggung perusahaan penyedia jasa tenaga kerja. Gopar
mengatakan, perusahaan juga harus keluar uang untuk membeli peralatan modern
yang mendukung pekerjaan. "Biasanya kantor-kantor pemerintah atau BUMN
membayar gaji tiga bulan sekali. Makanya, mau tak mau kita yang mesti menalangi
gaji pekerja outsourcing," ujarnya.
Untuk membuka usaha penyedia jasa tenaga kerja, perusahaan wajib memiliki izin
operasional dari dinas tenaga kerja setempat. Dasar hukumnya Undang Undang
Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor 101 tahun 2004.
Kasi Perselisihan Hubungan Industrial, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker)
Kota Banjarmasin, Lefina Yohana R, mengatakan, izin operasional diberikan kepada
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) dan koperasi. "Walaupun di
dalam anggaran dasar dan akte notaris tercantum bidang usaha penyedia jasa
pekerja, tapi mereka bisa bisa beroperasional sebelum mendapat izin dari dinas
tenaga kerja," kata Lefina.
Sesuai undang undang tentang ketenagakerjaan, hanya pekerjaan pendukung yang
dibolehkan untuk dijual jasanya seperti sopir, cleaning service dan satpam. "Izin
operasional penyedia jasa pekerja kita berikan selama lima tahun dengan masa
berlaku di seluruh Indonesia. Jadi, walaupun dibuat di Banjarmasin, pengusaha bisa
membuka di Sulawesi. Tapi, dengan catatan, lapor dulu ke instansi setempat," kata
Lefina.
Menurut Lefina, pemohon yang mengajukan izin operasional usaha penyedia jasa
tenaga kerja tidak dikenai biaya. Sedangkan waktu pengurusan, karena memerlukan
penelitian dan kebenaran dokumen, maksimal tiga hari selesai, asalkan semua
persyaratan lengkap izin cepat keluar. Pengalaman Lefina, izin telat dikeluarkan jika
perusahaan tidak mencantumkan bidang tertentu dari usahanya.
Pemohon juga harus melampirkan perjanjiaan antara penyedia tenaga kerja dan
pekerja. "Kita periksa dulu, apakah sudah sesuai dengan ketentuan, supaya tidak
terjadi masalah di kemudian hari," katanya. (mtb)