Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
diproyeksikan
PENDAHULUAN
akan
meningkat
(WHO, 2011).
kasus
juta
hormon
insulin.
Pada
penderita
diabetes
jiwa
di
pada
tahun
Indonesia
polidipsi
dan
melitus
minum),
adalah
penyakit
2005,
2025
(banyak
tahun
Indonesia
Diabetes
ada
ketiadaan
atau
absolut
insulin
Penelitian-penelitian
epidemiologi
menunjukkan
di
Indonesia,
jawa
tengah
182.172
penderita
DM
dunia
sebanyak
346
dan
diseluruh
juta
orang
dan
kasus
DM
yang
Kota
faktor-faktor
faktor
peningkatan
tergantung
insulin
adalah
penderita
Diabetes
yang
dapat
keturunan,
(tekanan
RI, 2010).
umum
diakibatkan
oleh
horman
darah
obesitas
(Susilo
tinggi),
dan
angka
Wulandari,
2011).
tidak
dihasilkan
untuk
Hormon
untuk
sidrom
minuman
gestasional
konsumsi
makanan
yang
pankreas
insulin
yang
berguna
anda
konsumsi.
lainya,
dan
diabetes
(gestational
diabetes
related
baik,
yang
pankreas
artinya
tidak
orang
menghasilakan
diabetes,
non-insulin-
kelainan
muncul
adalah
tipe
dislipedemia,
penyakit,
tetap
sekresi
insulin
pun
seperti
hipertensi,
resistensi
manjadi
insulin.
fokus
(Hankwins, 2007).
Tingginya
jumlah
penderita
diabetes
hidup
penyebab
pengetahuan
utamanya.
Obesitas
melitus
utama
antara
masyarakat,
yang
lain
tingkat
rendah,
dan
di
dikembangkan
dunia
dan
Diabetes
melitus
tipe
yang
mengandung
banyak
komposisi
menjadi
Negara
dengan
jumlah
makan
Tingkat
yang
terlalu
pengetahuan
yang
menyebabkan
Diperkirakan
morbiditas
diturunkan.
dan
mortalitas
Dalam
dapat
pengelolaan
mengalami
kegemukan.
sebesar
kegemukan.
80-85%
hal
ini
asupan
serat
2012).
tentang
terjadi
karena
tingginya
(Nurrahmani,
diabetes
melitus,
mengakibatkan
masyarakat
sadar
penyakit
terkena
melitus
setelah
baru
diabetes
mengalami
sakit
kurangnya
penyuluhan
penyakit
diabetes
melitus
dan
pencegahanya.
Berdasarkan
tentang
fenomena
di
mengetahui
lebih
hubungan
antara
Nyatnyono
Ungaran
Semarang
Barat
Kecamatan
Kabupaten
jauh
tentang
pengetahuan
Nyatnyono
Kecamatan
Ungaran
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Jenis
penelitian
yang
dilakukan
sehat,
memiliki
tentang
memiliki
potong
dan
pengetahuan
mereka
yang
baik
pengetahuan
tentang
study)
dengan
lintang
yang
tujuan
untuk
(cross-sectional
menekankan
waktu
pengukuran
atau
observasi
data
peneliti
asisten
persepsi,
Mellitus
hidup
tempat penelitian.
dengan
gaya
membantu
peneliti
5. Peneliti
Kabupaten Semarang.
untuk
menyatukan
setelah
dan
mendapat
asisten
peneliti
dari
kampus
6. Setelah
peneliti
peneliti
selesi
atau
asisten
mewawancarai
responden,
jawaban kuesioner.
7. Peneliti
kemudian
peneliti
Waluyo
kemudian
peneliti
kemudian
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil
proposal penelitian.
3. Setelah
surat
peneliti
ijin
mendapatkan
dari
kantor
Nyatnyono
Kecamatan
selanjutnya
ke
2013 pada
penderita Diabetes
Mellitus
2.
KESBANGPOL
kantor
Desa
Nyatnyono.
tipe
Berdasark
an
Hubungan
antara
sedangkan
pengetahuan
tentang
tingkat
faktor
eksternalnya
Diabetes
hidup
pengetahuan
Mellitus
dengan
gaya
tentang
Diabetes
Diabetes Mellitus
Berdasarkan
hasil
masyarakat
sebagian
tingkat
Diabetes
tinggi
besar
Mellitus
di
Desa
yang
tingkat
memiliki
pendidikan
23
53
IRT
dengan
pengetahuan
sejumlah
11
orang
(43,4%)
orang
dari
kurang
dari
53
responden (20,8%).
Berdasarkan
hasil
cukup
waktu
informasi
Mellitus.
untuk
tentang
Adapun
sumber
mencari
Diabetes
belajar
moyang.
harus
diikuti
dengan
Jadi
tanpa
tahu
dan
ini
seseorang
bulat
penginderaan
dan
pengetahuan
yang
terjadi
setelah
melakukan
terhadap
suatu
otoritas
obyek
tertentu.
terjadi
melalui
diwarnai
berdasarkan
pada
oleh
kepercayaan.
Penginderaan
panca
Indera
kebenaran
orang
Pihak- pihak
yang
yang
dituakan
sebagainya.
dan
Kesaksian
penelitian
pengetahuan
alat
vital
sehari hari.
Bagi
indriawi
manusia,
adalah
Dengan mata,
Ungaran
Barat
Semarang,
penderita
mellitus
kegiata
pikiran
Sedangkan
sebanyak
paling dalam.
hidup.
Akal
Pengetahuan dari
Kabupaten
diabetes
penderita
38
orang
diabetes
dari
53
pakar
sebaliknya
melihat
westrenisasi
urbanisasi,
atau
bahkan
kurang
meningkatkan
tidur
kadar
akan
glukosa
makan
otomatis,
makanan
makin
beragam,
semakin
banyak
berkolesterol
penyakit
(Guztaviani, 2006).
berhenti
makanan
yang
Mengatur
asupan
makanan
diabetes
dengan
melitus.
merokok
menurunkan
risiko
dapat
terjadinya
baik
kacang-
penyakit
makan
dari
biji-bijian,
yang
pengaturan
benar
jumlah
dengan
karbohidrat
jantung
Mengkonsumsi
daripada
makanan
gizi
berat
Menjaga
badan
dapat
yang
komplikasi
DM.
badan,
keseimbangan
kg
berat
setiap
mengurangi
bulan,
risiko
meningkatkan
prevalensi
kerusakan
sistem
syaraf
makan
berakibat
Diabetes
merupakan
penting
salah
yang
kesehatan,
satu
faktor
atau
pun
berlebih
timbulnya
Mellitus
kebiasaan
yang
obesitas
tipe
Berbagai
mempengaruhi
penyakit
yang
II
macam
yang
tidak
sesuai
bisa
sebelumnya,
terjadi
hanya
karena
atau
jumlahnya
tidak
sering
salah
kebiasaan
hidup
yang
dilewatkan
dalam
melahirkan
berbagai
datang
kesehatan
kurang
mengganggu
gerak
dan
olahraga.
karbohidara
makanan
menghindari
kolestrol
berolahraga.
Bahaya
Diabetes
dalam
yang
setiap
dimakan,
mengonsumsi
tinggi
dan
pola
dapat
dan
Mellitus
yang
kronis
memperlancar
peredaran
Faktor
eksternal
diantaranya adalah :
Kelompok
rutin
refrensi
dan
terus-menerus.
memberikan
pengaruh
langsung atau
terhadap
Menurut
Nugraheni
tidak
langsung
dan
perilaku
sikap
peranan
terbesar
dan
terlama
yang
(eksternal).
yang
(2003),
faktor
Faktor
Internal
tersusun
dalam
sebuah
untuk
memberikan
terhadap
suatu
tanggapan
objek
yang
meliputi
pengetahuan,
kepercayaan,
dan
hukum,
mempengaruhi
langsung
secara
pada
perilaku.
kesenian,
adat
moral,
istiadat,
kebiasaan-kebiasaan
diperoleh
individu
anggota masyarakat.
dan
yang
sebagai
eksternal
gaya
belajar
dapat
pengalaman.
orang
akan
memperoleh
yang
hidup
mempengaruhi
para
Barat
yang
menentukan
perbedaan
Kabupaten
penderita
Semarang,
rata
mereka
memiliki
pekerjaan
sebagai
ibu
rumah
lebih
banyak
terjadi
pada
PT,
mereka
terlalu
makan,
tangga
dan
bekerja
di
tidak
seperti
mengonsumsi
asupan
karbohidrat
dan
tidak
Pada
sejumlah 6
penelitian
ini
untuk
Pengetahuan
Mellitus
kadar
seimbang,
gula
sedangkan
darah
dan
tidak
Desa
C. Hubungan
Tingkat
Tentang
dengan
Diabetes
Gaya
Nyatnyono
Hidup
Kecamatan
Ungaran
Barat
Kabupaten
Semarang.
Untuk
mengetahui
square,
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Nyatnyono
Ungaran
Barat
didapatkan
nilai
Semarang.
Berdasarkan
dan
hasil
tingkat
pengetahuan
tentang
menitikberatkan
Kabupaten Semarang.
faktor
yang
upaya
pada
faktor-
memepengaruhi
pencegahan
komplikasi
tingkat
seseorang
tipe
Semarang.
pendidikan
orang
penginderaan
melakukan
manusia,
yakni
di
Desa
Nyatnyono
pengetahuan
Mellitus
tentang
dengan
Diabetes
gaya
hidup
penciuman,
pada
rasa
Sebagian
dan
besar
raba.
pengetahuan
masyarakata
Nyatnyono.
di
Desa
Responden
yang
dan
Pengetahuan
responden
kesadaran
masyarakat
melakukan
deteksi
telinga.
untuk
dini
DM
pengetahuan
dan
membuktikan
seseorang
semakin
diperkuat
beberapa
berpendapat
berkesimpulan
pada
tingkat
tentang
DM,
penderita
pada
peneliti
Ariani
dengan
lainnya
(2001)
menitikberatkan
pengetahuan
DM
tipe
2,
mudah
maka
menerima
dan
dalam
kehidupan
sehari-hari,
responden
dengan
Tipe 2
memiliki
(71,7%)
pengaetahuan
yang
di
Desa
dari
53
Nyatnyono
responden
mempraktekkannya
dalam
dari 53 responden.
kehidupan
sehari-hari
seperti
sarapan
pagi,
berat badan.
berolahraga,
KESIMPULAN
frekuensi
Tingkat
tentang
Diabetes
Mellitus
1. Distribusi
Pengetahuan
Tipe
di
Desa
antara
dari
53
dengan
orang
dibandingkan
responden
dengan
tingkat
Ungaran
Semarang.
Barat
pengetahuan
Kabupaten
SARAN
pendidikan
tipe 2.
Bagi
institusi
resiko
terjadinya
komplikasi DM.
3. Bagi
Tenaga
Keperawatan
Komunitas
Peneliti
menyarankan
tenaga
memantau
gaya
hidup
dan
menurunkan
penelitian
selanjutnya
factor-
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J. M. F. (2011). Klasifikasi
Dan
Criteria
Diagnosis
Diabetes Mellitus Yang Baru,
cermin dunia kedokteran, Juli
2012,
from
http://www.kompas.com/kese
hatan/news/.htm.
Alimul,
A.
(2003).
Riset
keperawatan
&
teknik
penulisan ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
Arikunto, S. (2006).
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek , Rineka Cipta,Edisi
Revisi VI , Jakarta.
Ariani,
pasien
Y. (2001). Pengetahuan
diabetes melitus dengan
kadar gula darah pada
dm tipe 2: Fakultas
Keperawatan
Universitas
Sumatera Utara
Polymorphisms
and
Susceptibility
to
Microvascular Complications
S. (2011). Keperawatan
Medikal Bedah. Yogyakarta :
Pustaka pelajar
Perkeni.
(2006).
Konsesus
Pengelolaan
Diabetes
Millitus Tipe 2 Di Indonesia
2002. PB PERKENI.
Pinzon
R. (2009). Melanjutkan
Hidup Pasca Stroke. Jumat,
20 Oktober.
Available
at:
http://artikelindonesia.com/m
elanjutkan-hidup-pascastroke
.html
(Diposkan
tanggal 18 desember 2009)