yang
publik
yang
diselenggarakan
oleh
Polri
menjadi
sebuah
dalam
banyaknya
membentuk
pola
komunikasi
antara
masyarakat
dan
Polres
Komunitas para pelaku kegiatan kehumasan (public relation), baik dari unsur akademisi,
pemerintah dan swasta termasuk di dalamnya awak media massa.
2 Survei dilakukan di wilayah kabupaten Karanganyar selama 14 (empat belas) hari, dimulai pada
tanggal 18 Januari 2015.
otoriter
menjadi
demokratis,
tertutup
menjadi
transparan,
dan
masyarakat
dapat
optimal,
maka
kesalahpahaman
dalam
masyarakat dengan
menggunakan
application
Android ?
4 Ruang Lingkup
Penulisan Naskah Karya Perorangan ini dibatasi pada upaya untuk
melakukan optimalisasi komunikasi antara Polri dan masyarakat melalui
penggunaan application launcher berbasis Android guna meningkatkan
aksesibilitas Polri khususnya di Polres Karanganyar dengan fokus bahasan
terkait sumber daya personel Polres Karanganyar, sarana dan prasaranserta
sistem dan metode yang digunakan dalam melakukan komunikasi antara
Polres Karanganyar dan Masyarakat dengan menggunakan application
launcher berbasis android.
membahas
permasalahan
terkait
sarana
dan
prasarana
yang
application
anggaran
yang
digunakan
untuk
menunjang
kegiatan
application
Karanganyar
dapat
launcher
berjalan
berbasis
dengan
lancar
Android
guna
di
Polres
meningkatkan
Metode
Metode
yang
digunakan
dalam
penulisan
Naskah
Karya
dilakukan
guna
meningkatkan
aksesibilitas
Polri
sehingga
dapat
Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan Naskah Karya
Perorangan ini adalah melalui pendekatan empiris dan pendekatan
yuridis dimana penulis membaca referensi dan peraturan yang berkaitan
dengan judul penulisan ini dengan tetap melakukan pendekatan tugas
yaitu dengan melihat sejauhmana komunikasi antara Polri dan
masyarakat melalui penggunaan application launcher berbasis Android
dapat meningkatkan aksesibilitas Polri dalam rangka terwujudnya Polri
yang modern dan dapat dipercaya masyarakat.
7.
Tata Urut
a.
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, pokok masalah dan
persoalan,
b.
teori yang relevan dan terkait dengan permasalahan yang ada, antara
lain meliputi: teori analisis SWOT, teori manajemen strategis, teori
kompetensi, teori manajemen, teori kerjasama, teori ANSVA, teori
komunikasi.
c.
antara Polri dan masyarakat, yang dilihat dari kondisi sumber daya
manusia yang bertugas melakukan komunikasi dengan masyarakat,
anggaran yang digunakan, sarana dan prasarana yang tersedia serta
metode yang digunakan. Selain itu dalam bab ini penulis juga akan
menganalisa kondisi faktual tersebut berdasarkan opini penulis, tanpa
menggunakan teori.
d.
mempengaruhi komunikasi
masyarakat melalui
Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimalisasi adalah
membuat lebih baik, lebih tinggi sesuatu hal 4.Dalam penulisan Naskap
ini yang dimaksud dengan optimalisasi adalah upaya membuat lebih
baik
kualitas
komunikasi
antara
Polri
dan
masyarakat
melalui
Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah tingkat kemudahan sesuatu untuk dapat
diakses. Maksud
dari
aksesibilitas
dalam
penulisan
ini
adalah
menyesuaikan
cara
berkomunikasi
dengan
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk membahas optimalisasi komunikasi antara Polri dan masyarakat
melalui penggunaan application launcher berbasis Android guna meningkatkan
aksesibilitas Polri, penulis akan menggunakan tinjauan kepustakaan sebagai arah
dalam menganalisa kondisi faktual yang ada sehingga dapat menghasilkan upaya
optimalisasi komunikasi antara Polri dan masyarakat yang meliputi beberapa
landasan teori sebagai berikut :
9. Teori Analisis SWOT
Analisa SWOT
merupakan
salah
satu
alat
analisa
untuk
perbaikan
dan
peningkatan
organisasi.Analisis
ini
Polri
dalam
rangka
mewujudkan
kepercayaan
Bobot (B)
Rating (R))
Nilai BxR
Tahapan yang diperlukan dalam penyusunan table EFAS IFAS terdiri dari :
a. menentukan bobot pada masing-masing faktor internal dan faktor eksternal
dengan ketentuan jumlah bobot adalah 1,00. Langkah perhitungan
bobotnya adalah:
1). menyusun urutan kepentingan variabel internal dan ekternal dengan
ukuran 1 = sedikit penting, 2 = agak penting, 3 = penting, 4 = sangat
b.
penting.
2). menyusun bobot tiap variabel dengan cara :
Bobot = Nilai urut kepentingan masing-masing variabel
Jumlah nilai urut kepentingan tiap variabel
menentukan rating dengan ketentuan untuk faktor-faktor
yang
maupun EFAS maka berikut adalah pedoman yang dapat dipakai dari angka
rating serta maskudnya.
Tabel 2.2
12
Angka Rating
Kelompok
Peluang dan Kekuatan
Angka Rating
4
3
2
1
-1
-2
-3
-4
Ancaman dan
Kelemahan
Arti Maksud
Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Agak Buruk
Cukup Khawatir
Hati-hati
Bahaya
digunakan
menggambarkan
diagram
faktor
SWOT. Sumbu
IFAS
dan
mendatar
atau
sumbu
vertical
atau
sumbu
sumbu
13
Dari diagram di atas dapat dilihat adanya empat kuadran, dimana setiap
kuadran memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda. Adapun
penjelasan karakteristik setiap kuadran adalah sebagai berikut :
a Sel I dibatasi sumbu X dan sumbu Y yang keduanya bertanda positif
disebut
Pertumbuhan,
artinya
mempunyai
posisi
yang
paling
usaha.
Sel III dibatasi sumbu X yang negative dan sumbu Y yang negative
disebut
Penciutan
atau
Defensive
Strategy,
artinya
organisasi
Teori analisis SWOT ini digunakan sebagai analisis pada bab IV dan bab
VI yang berkaitan dengan faktor internal dan faktor eksternal Polres
Karanganyar yang mempengaruhi dalam menentukan strategi dalam
mengoptimalkan penggunaan application launcher berbasis android.
Ibid, hal 12
15
b. Menilai
lingkungan
eksternal
perusahaan,
termasuk
baik
faktor
dengan
alat
dan
alokasi
bahwa
kemampuan
(competency)
merupakan
suatu
16
b.
c.
d.
Pengendalian
(Controlling),pengendalian
dilakukan
untuk
melihat
apakah suatu rencana dapat terlaksana atau tidak, apa kendala yang
dihadapi, bagaimana solusi yang bisa ditawarkan. Dengan demikian
pengendalian berfungsi untuk menghindari adanya penyimpanganpenyimpangan dalam pelaksanaan tugas sebagaimana rencana yang
sudah ditetapkan11.
Terori manajemen ini digunakan sebagai analisis pada bab V dan bab VI
tentang perencanaan kebutuhan personel dan metode yang digunakan
dalam optimalisasi komunikasi antara Polri dan masyarakat dengan
penggunaan application launcher berbasis android.
13. Teori Kerjasama
Menurut Roucek & Warren kerjasama berarti :
11George R Terry, 1986. Principles of Management (Asas-Asas Manajemen), Winardi, Alumni.
17
Bekerja
merupakan
suatu proses
tujuan bersama
terhadap aktifitas
masing-masing12.
Perubahan biasanya tidak bisa berjalan tanpa adanya kerja sama dari
semua pihak. Teori kerja sama menjelaskan mengapa manusia mau bekerja
sama dan bagaimana memperoleh kerja sama. Ada beberapa penjelasan
mengapa manusia mau melakukan kerja sama13, antara lain adalah :
a Motivasi memperoleh rewards atau khawatir akan mendapatkan
punishment. Misalnya berharap akan memperoleh imbalan keuangan,
kepuasan bekerja, pekerjaan yang lebih menyenangkan atau khawatir
sebaliknya.
b Motivasi kesetiaan terhadap profesi, pekerjaan atau perusahaan.
c Motivasi moral, karena dengan bekerja sama dapat diterima secara
moral.
d Motivasi menjalankan keahlian.
e Motivasi karena sesuai dengan sikap hidup.
f Motivasi kapatuhan terhadap kekuasaan.
Teori ini sangat relevan bila diterapkan dalam penulisan ini. Dengan
berbagai keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka dalam meningkatkan
pelayanan publik, Polri termotivasi untuk dapat melakukan kerjasama dengan
lintas sektoral baik dalam bentuk komunikasi termasuk tukar menukar
informasi, koordinasi maupun kolaborasi. Dengan demikian, kerjasama ini
dapat dilakukan karena adanya motivasi terhadap profesi maupun pekerjaan.
Sehingga teori ini digunakan sebagai analisis pada bab V dan bab VI
tentang metode kerjasama yang dilakukan oleh Polres Karanganyar dengan
pihak yang berkompeten.
14 Teori Partisipasi Masyarakat
Canter (Arimbi, 1993) mendefinisikan partisipasi sebagai feed-forward
information and feedback information yang diawali melalui proses societal
demand.
12Syani, Abdul, 2002. Sosiologi, Skema, Teori dan Terapan, Bumi Aksara, Jakarta.
13Mulyo, Barito, 2007. Budaya dan Etos Kerja, Pustaka Ilmu, Jakarta.
18
komunikasi dua arah yang terus menerus dapat diartikan bahwa partisipasi
masyarakat merupakan komunikasi antara pihak pemerintah sebagai
pemegang kebijakan dan masyarakat dipihak lain sebagai pihak yang
merasakan langsung dampak dari kebijakan tersebut yang diawali melalui
proses societal demand, yaitu sebuah proses rekayasa untuk membuat
sesuatu menjadi sebuah kebutuhan. Dari pendapat Canter juga tersirat
bahwa masyarakat dapat memberikan respon positif dalam artian mendukung
atau memberikan masukan terhadap program atau kebijakan yang diambil
oleh pemerintah, namun dapat juga menolak kebijakan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka teori partisipasi masyarakat
sangat relevan dengan penulisan ini. Partisipasi masyarakat terhadap Polres
Karanganyar diharapkan dapat terwujud melalui proses societal demand,
yaitu sebuah rekayasa yang bertujuan agar berkomunikasi dengan Polri yang
dalam hal ini adalah Polres Karanganyar menjadi sebuah kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan masyarakat ini meliputi kebutuhan untuk memberikan
informasi terkait situasi kamtibmas termasuk menyalurkan pengaduan, kritik
dan saran terhadap pelayanan yang diberikan oleh Polres Karanganyar
melalui sistem yang ada.
Sehingga teori ini digunakan sebagai analisis pada babV tentang peran
serta masyarakat dalam memberikan informasi kepada Polres Karanganyar.
15 Teori ANSVA
Menurut Alan H. Monroe, terdapat 5 (lima) tahapan urutan motif yang
sesuai dengan cara berpikir manusia dalam formula ANSVA : perhatian
(attention),
kebutuhan
(need),
pemuasan
(satisfaction),
perhatian
visualisasi
khalayak
harus
adanya
sebuah
kebutuhan
(need)
tertentu.
Masyarakat
19
20
Teori tersebut di atas sangat relevan untuk digunakan pada bab V ketika
membahas bagaimana proses sosialisasi penggunaan application launcher
berbasis Android kepada masyarakat dilaksanakan. Application launcher
berbasis Android ini diharapkan dapat menjadi sarana yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk memuaskan kebutuhan berkomunikasi secara optimal
dengan Polres Karanganyar.
16 Teori Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Menurut
Littlejohn (1989), Berdasarkan konteks atau tingkat analitisnya, teori-teori
komunikasi secara umum dapat dibagi dalam lima konteks atau tingkatan,
yaitu sebagai berikut :
a Komunikasi Intrapribadi
b Komunikasi Antarpribadi
c
Komunikasi Kelompok
d Komunikasi Organisasi
e Komunikasi Massa
Dari uraian tentang teori komunikasi berdasarkan konteks atau tingkat
analisisnya sebagaimana tersebut di atas, maka teori komunikasi yang
relevan dengan tulisan ini adalah komunikasi massa. Teori komunikasi massa
adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang besar. Teori-teori komunikasi massa umumnya memfokuskan
perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media
dan masyarakat, hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek budaya
dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap
individu15. Dalam penulisan ini, komunikasi massa digambarkan melalui
komunikasi antara Polri dan masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi
yang dalam hal ini dilakukan melalui penggunaan application launcher
berbasis Android.
15Mulyana, Dedy, Prof, 2012. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Obor Ilmu, Jakarta.
21
Teori komunikasi ini digunakan sebagai analisis pada bab V dan bab VI
berkaitan dengan sistem dan metode yang digunakan dalam sosialisasi yang
melibatkan media massa.
22
BAB III
KOMUNIKASI ANTARA POLRI DAN MASYARAKAT MELALUI PENGGUNAAN
APPLICATION LAUNCHER BERBASIS ANDROID SAAT INI
17 Kondisi Umum Polres Karanganyar
Polres Karanganyar memiliki wilayah hukum meliputi Kabupaten
Karanganyar yang terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan dengan luas
77.378,64 Ha yang beribukota di Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Karanganyar terletak di antara 70 27 55 sampai dengan 70 45
59 Lintang Selatan dan 110 39 46 sampai dengan 110 69 46 Bujur Timur.
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen, sebelah barat dan
selatan berbatasan dengan Kota Surakarta dan sebelah timur berbatasan
dengan Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur.
Polres Karanganyar memiliki wilayah hukum yang melingkari Kota
Surakarta yang merupakan kota terbesar ke-2 di Provinsi Jawa Tengah.
Secara faktual di lapangan, Kabupaten Karanganyar terlihat seolah menyatu
dengan Kota Surakarta. Kabupaten Karanganyar merupakan penyedia
kawasan
pemukiman
bagi
Kota
Surakarta.
Pertumbuhan
kawasan
objek kunjungan berbagai pejabat negara, tamu negara dan tamu penting
lainnya. Hal ini tentunya juga merupakan objek pengamanan yang tidak kalah
penting bagi Polres Karanganyar. Polres Karanganyar juga merupakan jalur
lintas utama yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan
lalu lintas di wilayah hukum Polres Karanganyar.
Penduduk
Kabupaten
Karanganyar
berjumlah
908.088jiwa
dan
salah
satu
indikator
kualitas
komunikasi
antara
Polri
dan
masyarakat19. Dalam kondisi saat ini, masih terdapat penilaian negatif dari
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Polres Karanganyardi
antaranya :
a. Polres Karanganyar kurang responsif terhadap laporan masyarakat.
b. Tidak adanya kejelasan waktu, proses maupun biaya dalam setiap
pelayanan.
c. Sulitnya menghubungi polisi, aksesibilitas sangat buruk.
18 Sumber dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Karanganyar, 2015.
19 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi
Publik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta pada bulan Agustus 2014.
24
application
masyarakatsehingga
launcher
masyarakat
masih
berbasis
belum
Android
banyak
kepada
yang
tahu
26
Sub Bag
Bintara
DSP
Riil
4
2
4
2
4
3
12
7
sebagai berikut :
a Berdasarkan wawancara dengan Kabag Ops Polres Karanganyar
Kompol. Soni Suharno, personil Subbag Humas hanya memiliki
kemampuan staf seperti mengkompulir laporan dan mengetik
surat. Pengetahuan personel tentang cara berkomunikasi yang
efektif masih kurang. Hal ini terlihat dari tidak adanya dokumentasi
terkait
komunikasi
yang
telah
dilaksanakan,
baik
dengan
28
dengan
Kasubbag
Humas
Polres
penggunaan
media
sosial
dengan
bersifat pasif.
Keterampilan personil terutama dalam mengelola informasi
melalui penggunaan teknologi informasi seperti application
launcher berbasis android masih belum ada. Pengelolaan
informasi
melalui
penggunaan
teknologi
informasi
yang
penggunaannya
sangat
mudah.
Namun
organisasi.
Berdasarkan wawancara dengan Kasi Propam Polres Karanganyar
IPTU Joko Sriyanto, S.Sos, sikap dan kualitas pribadi personil
Subbag Humas dalam melayani kebutuhan komunikasi masyarakat
29
telepon
dari
luar
tidak
bisa
masuk
sehingga
tidak
Mata
Jenis
Anggaran
3
RM
4
PNBP
5
113.04335.145
Rp. 7.200.000,-
113.04335.146
Rp. 6.600.000,-
111.03142.189
Alat Tulis
Sumber : Bag Ren Polres Karanganyar
Rp. 1.200.000,-
2
Pengelolaan Informasi
dan Dokumentasi
Penerangan Masyarakat
Untuk Informasi
Operasional Kantor dan
lainnya.
Memberikan informasi dan penerangan terkait operasionalisasi dan
masyarakat.
Membantu fungsi lain dalam melayani dan mengelola aduan
masyarakat.
Jika disandingkan dengan pertelaahan tugas Subbag Humas Polres
anggaran
mengakomodir
kegiatan
yang
yang
disediakan
bersifat
tersebut
dokumentasi
hanya
dan
mampu
pelaporan
Karanganyar, Kompol.
Soni
Suharno,
bantuan
tersebut
jika
31
Keterangan
Hanya 2 Mbps
Dinas 1 ; Swadaya 1
Tidak aktif
Twitter dan Facebook
Swadaya
32
terkait
dengan
metode
yang
dilakukan
dalam
sosialisasi
dan
peran
serta
masyarakat.
Ada
pun
melaksanakan
kegiatan
kehumasan,
Subbag
Humas
Polres
Proses Sosialisasi
Penggunaan application launcher berbasis Android oleh Polres
Karanganyar
dalam
melakukan
komunikasi
dengan
masyarakat
3).
35
Tabel 3.4
Jumlah Penelepon Layanan Call Center 110 Pada Tahun 2015
No
Bulan
Jumlah
Keterangan
Januari
Februari
Maret
April
Nihil
Mei
Melaporkan perjudian
Juni
Nihil
Juli
memberikan
sosialisasi
yang
besar
untuk
mengenalkan
dan
memberikan
prosedur
dan
36
mekanisme
pelayanan
Polres
kesulitan
melakukan
kuantitas
maupun
kualitas.
Komunikasi
yang
terjadi
masih
Karanganyar,
maka
akan
berimplikasi
pada
rendahnya
aksesibilitas Polres Karanganyar. Hal ini dapat dilihat pada kondisi sebagai
berikut :
a
Tidak terjadi komunikasi dua arah antara Polres Karanganyar dengan
masyarakat sehingga fungsi kontrol dari masyarakat melalui kritik dan
saran tidak dapat terlaksana.
Masyarakat sulit untuk meminta bantuan kepada Polres Karanganyar
tidak
dapat
baik.
Timbulnya ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan Polres
Karanganyar akibat dari tidak adanya saluran untuk menampung
38
39
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi komunikasi antara Polri dan
masyarakat melalui penggunaan application launcher berbasis Android antara lain
faktor internal yang meliputi faktor kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal
yang meliputi faktor peluang dan ancaman seperti yang dijelaskan berikut ini :
23. Faktor Internal
a
Kekuatan (Strengths)
1 Arah kebijakan dan strategi Polri 2015-2019 untuk membangun
teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu mulai dari
Mabes Polri sampai dengan Polres. Mabes Polri saat ini tengah
gencar
dalam
membangun
infrastruktur
guna
menunjang
National Traffic
website
resminya
dalam rangka
untuk
pelayanan
prima
kepada
masyarakat
dengan
Kelemahan (Weaknesses)
1)
2)
sebagian
kecil
dari
tugas
kehumasan
yang
3)
4)
5)
6)
Peluang (Opportunities)
1)
2)
3)
serta
lembaga
akademik
seperti
Fakultas
6)
Adanya
ahli
pengembangan
perangkat
lunak
(software
43
b.
Ancaman (Threaths)
1)
banyak
kejadian
penipuan,
pemerkosaan
dan
lain
3)
4)
44
BAB V
KOMUNIKASI ANTARA POLRI DAN MASYARAKATMELALUI APPLICATION
LAUNCHER BERBASIS ANDROID YANG DIHARAPKAN
Komunikasi antara Polri dan masyarakat harus berlangsung optimal, baik dari
sisi kuantitas maupun kualitas. Hal ini bertujuan agar kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan Polri dapat terwujud dan aksesibilitas Polri dapat meningkat
sehingga dapat berkontribusi pada terwujudnya Polri yang modern dan dapat
dipercaya masyarakat. Kegiatan optimalisasi komunikasi antara Polri dan
masyarakat dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi yang
berkembang begitu pesat dewasa ini.
Pesatnya
perkembangan
teknologi
informasi
berkontribusi
pada
perkembangan media sosial yang begitu pesat dan masif. Hal ini kemudian juga
telah mempengaruhi cara berkomunikasi antar sesama manusia. Mulai dari
maraknya penggunaan internet yang membuat orang dapat dengan cepat dan
mudah mendapatkan informasi sampai dengan adanya perkembangan teknologi
telepon seluler juga sudah semakin baik dan canggih.Jika dahulu orang
menggunakan telepon seluler hanya untuk mengirim pesan dan berbicara, saat ini
hanya dengan menggunakan telepon seluler orang sudah bisa melakukan hal
apapun21.
Polres Karanganyar memiliki wilayah hukum Kabupaten Karanganyar. Kondisi
geografis Kabupaten Karanganyar yang memiliki kawasan pegunungan membuat
kegiatan pariwisata berkembang pesat. Selain itu, karena berbatasan dengan Kota
Surakarta, maka kehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Karanganyar
bercirikan kehidupan perkotaan.
Dengan mencermati kondisi geografis Kabupaten Karanganyar yang cukup
luas serta sebagai daerah penyangga kota besar Surakarta, dalam rangka
mendukung kegiatan pemeliharaan kamtibmas oleh Polres Karanganyar, maka
komunikasi antara Polri dan masyarakat harus optimal. Upaya optimalisasi
komunikasi tersebut harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
yang ada. Salah satu perkembangan teknologi informasi adalah perkembangan
teknologi telepon seluler yang semakin canggih yang ditandai dengan hadirnya
telepon seluler pintar (smartphone) serta semakin besarnya jumlah masyarakat
45
Jenis
Kab / Kota
Total
Komunikasi Suara
Komunikasi Data
1.
Surakarta
148.459
513.035
661.494
2.
Klaten
259.325
799.023
1.058.348
3.
Sukoharjo
217.287
765.035
982.322
4.
Karanganyar
202.067
755.245
957.312
5.
Sragen
199.209
694.035
893.244
6.
Boyolali
165.647
692.046
857.693
7.
Wonogiri
123.337
667.893
791.230
1.315.331
4.886.312
6.201.643
Total
1 Kuantitas
Dengan mencermati adanya keterbatasan personel Subbag
Humas yang hanya terdiri dari 3 (tiga) orang, maka ke depan jumlah
personel harus ditingkatkan. Sesuai dengan teori Manajemen menurut
George R. Terry, untuk menambah kuantitas personil Subbag Humas
perlu diadakan perencanaan yang matang agar jumlah personil dapat
disesuaikan
dengan
besarnya
beban
kinerja.
Perencanaan
ini
47
dan
komunikasi
serta
administrasi
pelaporan. Bagian
dapat
terdokumentasikan
dengan
baik,
kegiatan
yaitu pembagian
Subbag Humas
Jabatan/Fungsi
Jumlah Pers
Kasubbag
1
Peliputan / Dokumentasi
2
Pengelola Informasi &
6
Komunikasi
Administrasi Pelaporan
Total
2
11
yang ada untuk kemudian disesuaikan dengan cara berkomunikasi yang efektif.
Personel Subbag Humas memiliki kemampuan untuk membangun jaringan
(networking) dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan kegiatan kehumasan
49
organisasi Polri.
Personel Subbag Humas memiliki daya kreatifitas yang penuh dengan ide dan
gagasan, mampu memecahkan permasalahan serta mampu menyusun rencana
yang tepat sehingga dapat membuat terobosan untuk menciptakan komunikasi
masyarakat
juga
digunakan
sebagai
upaya
untuk
51
Tabel 5.3
Anggaran Ideal Subbag Humas
No
Sub Satker
Jenis
Mata Anggaran
RM
PNBP
113.04335.145
Rp. 20.000.000,-
113.04335.146
Rp. 48.000.000,-
111.03142.189
Rp.
Subbag Humas
Pengelolaan Informasi
1.
dan Dokumentasi
Penerangan Masyarakat
Untuk Informasi
Operasional Kantor dan
Alat Tulis
5.000.000,-
demikian, kegiatan hibah melalui program CSR ini sesuai dengan Peraturan
Kapolri Nomor 11 Tahun 2013 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah pasal
43 menyebutkan bahwa pemberian hibah oleh pihak ketiga kepada Polri
harus didahului dengan adanya Nota Kesepakatan Bersama/Memory of
Understanding (MoU) antara Polri dengan pihak ketiga. Oleh karena itu, agar
proses hibah dari pihak ketiga untuk membantu kegiatan operasionalisasi
application launcher berbasis Android dapat sesuai dengan peraturan yang
berlaku, perlu adanya penyusunan Nota Kesepakatan Bersama/Memory of
Understanding (MoU) terlebih dahulu yang akan difasilitasi oleh Subbag
Hukum Bag Sumda Polres Karanganyar.
27. Sarana dan Prasarana
Dengan semakin kompleksnya kegiatan yang harus dilakukan oleh
Subbag Humas dalam melakukan kegiatan, maka sarana dan prasarana yang
ada juga harus ditingkatkan. Adapun sarana dan prasarana yang ideal
sehingga dapat menunjang kegiatan komunikasi antara Polri dan masyarakat
melalui penggunaan application launcher adalah sebagai berikut :
a. Sarana
Agar komunikasi antara Polri dan masyarakat melalui penggunaan
application launcherberbasis android dapat berjalan dengan efektif, maka
diperlukan
sarana
jaringan
internet
yang
digunakan
untuk
unit
sehingga
dapat
mendukung
kegiatan
operasional
agar
penggunaan
application
53
Tabel 5.4
Sarana dan Prasarana Ideal Subbag Humas
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis
Jaringan Internet
Komputer
Website
Akun media sosial
Alat Perekam
Kamera Foto
Kamera Video
Jumlah
1 jalur
4 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
Keterangan
Optimal, kecepatan 20 Mbps
2 untuk operasional. 2 untuk administrasi
Aktif
Twitter dan Facebook
Jenis SLR
dengan
berbagai
pihak,
baik
pihak
internal
Polres
antara Polri dan masyarakat dapat berjalan dengan efektif, maka perlu
adanya kerjasama dengan berbagai pihak antara lain dengan :
1 Internal
Kerjasama dilaksanakan dengan seluruh satuan fungsi yang ada di
Polres Karanganyar, terutama satuan fungsi yang memiliki
pelayanan publik. Kerjasama dilakukan melalui proses komunikasi
dan kordinasi terkait dengan hal-hal yang menyangkut tugas pokok
dan fungsi masing-masing. Dalam application launcher setiap
satuan fungsi memberikan kontribusi berupa :
a Informasi tentang menu pelayanan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.5
Menu Pelayanan Satuan Fungsi Polres Karanganyar
No.
Satuan Fungsi
1.
Lantas
2.
Intelkam
3.
Sabhara
4.
Binmas
MENU PELAYANAN
Pelayanan
SIM, STNK, BPKB, Kecelakaan Lantas,
Pengawalan Lantas
SKCK, Perijinan Kegiatan
Pengawalan Barang Berharga, Penjagaan
dan Pengaturan
Kegiatan Komunitas, Pembinaan dan
Penyuluhan
Laporan Kejadian (LP), Laporan Kehilangan
5.
SPK
Sumber : Bag Ops Polres Karanganyar
55
2 Eksternal
a Komunitas Public Relation (humas). Kerja sama ini dilakukan
sebagai bentuk komunikasi sehingga personil Subbag Humas
dapat mengetahui trend perkembangan situasi ada sehingga
dapat dijadikan dasar untuk memilih cara berkomunikasi yang
efektif. Contohnya ketika di tengah masyarakat sedang
berkembang isu terkait kejahatan jambret, maka personil
Subbag Humas dapat secara simultan memberikan informasi
untuk mencegah terjadinya kejahatan tersebut.
b Provider Seluler. Kerjasama ini dilakukan sebagai bentuk
kordinasi dalam hal penyediaan jaringan komunikasi seluler
sehingga dapat menunjang operasionalisasi
application
Humas
meningkatkan
di
bidang
kehumasan
kemampuan
melakukan
dalam
upaya
teknik-teknik
Subbag
Humas
untuk
dapat
mengelola
dan
b. Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi kepada masyarakat merupakan hal yang sangat
penting agar masyarakat memahami manfaat dan kemudahan yang
didapatkan dari penggunaan application launcher berbasis Android ini.
Proses sosialisasi kepada masyarakat yang masih belum berjalan
maksimal karena terbatas pada lingkup tertentu diharapkan dapat
diperluas pada masa yang akan datang.
Sesuai dengan teori ANSVA oleh Alan H. Monroe, terdapat 5 (lima)
tahapan urutan motif yang sesuai dengan cara berpikir manusia dalam
formula ANSVA : perhatian (attention), kebutuhan (need), pemuasan
(satisfaction),
visualisasi
(visualization)
dan
tindakan
(attitude).
tersebut
sehingga
masyarakat
akan
puas
dalam
saran
dan
pendapat
untuk
proses
pengembangan
57
pesan
dan
media
sosial
komunitas
kehumasan
di
wilayah
hotel,
tempat
hiburan,
sekolah,
rumah
sakit,
Bhabinkamtibmas.
Sosialisasi melalui media massa
Sosialisasi juga akan dilakukan dengan cara mempublikasikan
melalui media massa cetak dan elektronik, baik televisi lokal
maupun radio. Untuk mempermudah pelaksanaannya diperlukan
kerjasama dengan pihak media massa agar sosialisasi ini dapat
dikategorikan sebagai iklan layanan publik agar tidak membebani
Polres Karanganyar dari sisi anggaran.
Selain melalui cara tersebut di atas, kegiatan sosialisasi juga dapat
sangat
menyajikan
efektif
pelayanan
ketika
Polres
kepolisian
Karanganyar
yang
menjadi
mampu
kebutuhan
tentang
bagaimana
menggunakan
application
ini
dapat
dilakukan
kemasyarakatan.
Focused Group Discussion
Kegiatan ini sebenarnya
Karanganyar.
Namun
pada
telah
demikian
saat
kegiatan
dilaksanakan
perlu
adanya
oleh
forum
Polres
pembahasan-
awak
media
untuk
59
bersama-sama
dengan
Polres
diharapkan
dapat
mendukung
pembangunan
daerah
untuk
dapat
memberikan
informasi
kepada
Polres
Kabupaten
Karanganyar
yang
sudah
demand,
yaitu
sebuah
rekayasa
yang
bertujuan
agar
63
baik.
Terjadinya
kesamaan
persepsi
antara
Polres
Karanganyar
dan
Kabupaten
Karanganyar,
maka
akan
berkontribusi
pada
tingginya
aksesibilitas Polres Karanganyar. Hal ini dapat dilihat pada kondisi sebagai
berikut :
a
Terjadinya komunikasi dua arah antara Polres Karanganyar dengan
masyarakat sehingga fungsi kontrol dari masyarakat melalui kritik dan
b
akan
merasa
nyaman
berhubungan
dengan
Polres
terhadap
pelayanan
Polres
65
66
BAB VI
OPTIMALISASI KOMUNIKASI ANTARA POLRI DAN MASYARAKAT
MELALUI PENGGUNAAN APPLICATION LAUNCHER BERBASIS ANDROID
Komunikasi antara Polri dan masyarakat dalam era keterbukaan informasi
saat ini harus berjalan dengan optimal, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Melalui komunikasi yang terjalin, maka arus informasi satu sama lain akan mengalir
dengan lancar. Hal ini kemudian akan mempermudah terwujudnya situasi
keamanan dan ketertibanyang kondusif.
Langkah-langkah untuk mengoptimalisasikan komunikasi antara Polri dan
masyarakat melalui penggunaan application launcher berbasis Android akan
disusun melalui tahapan manajemen strategis yang menurut pendapat Denise
Lindsey Wells (2011) terdiri dari perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan,
strategi dan rencana aksi yang nantinya akan menjadi arah dan pedoman bagi
organisasi untuk melaksanakan sinergitas polisional. Tahapan-tahapan tersebut
antara lain sebagai berikut :
30. Visi
Visi adalah pernyataan tentang gambaran situasi dan karakteristik yang
ingin digapai oleh suatu organisasi atau lembaga pada suatu waktu yang jauh
kedepan.Oleh karena itu, visi yang ditetapkan dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
Terwujudnya optimalisasi komunikasi antara Polri dan masyarakat melalui
penggunaan application launcher berbasis Android guna meningkatkan
aksesibilitas Polri dalam rangka terwujudnya Polri yang modern dan
dipercaya oleh masyarakat.
31. Misi
Misi merupakan bisnis
atau
tujuan
utama
organisasi
yang
67
a.
b.
c.
d.
32. Tujuan
a. Terwujudnya peningkatan jumlah personil Polres Karanganyar untuk
melaksanakan kegiatan kehumasan, peningkatan kualitas sumber daya
manusia
yang
mengoperasionalkannya
dari
sisi
pengetahuan,
ketrampilan serta sikap dan kualitas pribadi yang baik dalam mengelola
informasi dan komunikasi dengan masyarakat untuk mewujudkan
pelayanan prima serta terwujudnya pengetahuan masyarakat untuk
mampu menggunakan application launcher yang ada di smartphone
yang dimiliki.
b. Terwujudnya pengelolaan anggaran yang efisien dan memadai untuk
mendukung
kegiatan
kehumasan,
terutama
dalam
kegiatan
informasi
terkait
kamtibmas,
termasuk
68
melakukan
33. Sasaran
a. Personel Polres Karanganyar yang melakukan kegiatan kehumasan
mengalami penambahan jumlah dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia
yang
ketrampilan
mengoperasionalkan
serta
peningkatan
dari
segi
pengetahuan
pengetahuan
masyarakat
dan
untuk
application
launcher
dan
mampu
untuk
c.
social
responsibility
dalam
membantu
melaksanakan
d.
e.
Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini, data dikategorikan sebagai
data ekternal dan internal yang kemudian dianalisis menggunakan IFAS
dan EFAS. Masing masing data ekternal dan internal diberi bobot dan
ditentukan ratingnya yang selanjutnya bobot dikalikan dengan rating
sehingga diperoleh nilai atau skor, kemudian semua faktor dihitung
skornya dan dijumlahkan untuk mendapatkan total skor.
Berikut ini adalah cara untuk menentukan skor dengan matrik
IFAS dan EFAS yang dijelaskan sebagai berikut :
70
Tabel 6.1
Matrik IFAS (Kekuatan)
Faktor-faktor Strategi
1. arah bijak & strategis Polri 2015
2019 unt bangun teknologi infokom
terpadu
2. prog Polda Jateng ttg penguatan
bidang kehumasan
3. duk pimpinan unt berikan pelayanan
prima pd masyarakat
4. puan personel gun media sosial
sudah cukup baik
5. adanya website Polres Karanganyar
Total
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Kptng
(B)
(R)
(BxR)
0.18
0.54
0.18
0.54
0.23
0.92
0.18
0.36
4
17
0.23
1.00
3
15
0.69
3.05
Bobot
Rating
Skor
Kptng
(B)
(R)
(BxR)
0.19
-2
-0.38
0.19
-2
-0.38
0.24
-3
-0.72
0.19
-2
-0.38
0.19
-2
-0.38
16
1.00
-11
-2.24
Tabel 6.2
Matrik IFAS (Kelemahan)
Nilai
Faktor-faktor Strategi
1. jml pers Humas masih terbatas
2. personel Humas belum memahami
fungsi PR
3. personel bersikap pasif thd
kebutuhan informasi dari masy.
4. blm digunakannya saluran
komunikasi khusus
5. blm dibangunnya kerjasama Humas
dengan berbagai pihak.
Total
71
Skor
3.05
-2.24
0.81
Nilai
Kptng
Bobot
(B)
Rating
(R)
Skor
(BxR)
0.16
0.64
0.13
0.39
0.16
0.64
0.13
0.26
0.16
0.48
0.13
0.26
0.13
0.39
24
1.00
24
3.06
Nilai
Kptng
Bobot
(B)
Rating
(R)
Skor
(BxR)
0.23
-2
-0.46
0.15
-2
-0.30
0.31
-3
-0.93
0.31
-3
-0.93
13
1.00
-10
-2.62
72
Skor
3.06
-2.62
0.44
Dari
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan keterkaitan masingmasing faktor sebagai berikut :
73
diketahui
posisi
penggunaan
application
launcher
Polres
Posisi titik
3.05x3.06
-2.24x3.06
-2.24x-2.62
3.05x-2.62
Luas Matrik
9.333
6.854
5.868
7.991
Ranking
1
3
4
2
Prioritas strategi
Pertumbuhan
Stabilitas
Penciutan
Kombinasi
74
Tabel 6.8
MATRIK SWOT
75
Memberikan
pemahaman
kepada
para
personil
Polres
3).
mendukung
pelaksanaan
operasionalisasi
application
Membuat
kegiatan
sosialisasi
application
launcher
berbasis
untuk
mendukung
pelaksanaan
kegiatan
2).
3).
Melaksanakan
kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
76
c.
2).
di
Jawa
Tengah
untuk
memaksimalkan
pengenalan
Melakukan
perbaikan
dan
pemeliharaan
sistem
application
Pemahaman
kepada
anggota
Subbag
organisasi
dalam
melaksanakan
pekerjaannya
harus
organisasi
dalam
berhubungan
77
(2)
Kasat
Fungsi
harus
mampu
seperti
Satuan
Reskrim,
Satuan
tetap
terpenuhi
dengan
tidak
78
penggunaan
application
launcher
berbasis
Kinerja
anggota
akan
terpantau,
sehingga
(2)
lain
sehingga
proses
pendistribusian
dengan lancar.
Memiliki integritas yang tinggi sehingga mampu
bersikap proaktif dan memiliki inisiatif dalam
melaksanakan pekerjaannya.
79
2)
peliputan/dokumentasi.
Pengelolaan informasi dan komunikasi. Kegiatan ini
merupakan
(3)
b)
inti
dari
operasionalisasi
ke
Kegiatan
sebuah
ini
merupakan
application
satuan
atas.
bentuk
3)
Sumda
penyediaan
bertanggung
personil
mempersiapkan
yang
pelatihan
jawab
untuk
merancang
dibutuhkan,
termasuk
agar
pengetahuan
dan
80
(1)
(2)
Personil
memiliki
kemampuan
untuk
dengan
lembaga
akademisi
Unikom
guna
application
launcher
berbasis
Android.
dalam
mendukung
kegiatan
operasional
jawab
untuk
mengusulkan
agar
kegiatan
c)
(1)
(2)
(3)
Metode Pelaksanaan
81
Kabag Ops bertanggung jawab untuk mengkoordinir masingmasing Kasat Fungsi agar dapat bersinergi mendukung
kegiatan kegiatan operasional application launcher berbasis
Android, termasuk menyusun mekanisme arus informasi yang
terdiri dari tahapan berikut :
(1)
(2)
(3)
Satuan
Fungsi
yang
dibutuhkan
langsung
seluler
untuk
prasarana.
2 Lembaga akademisi
penyediaan
Unikom
untuk
sarana
dan
memberikan
penyediaannya,
Kasubbag
Sarpras
berkordinasi
82
akademisi
Unikom
untuk
menyediakan
dimanfaatkan
oleh
masyarakat
pengguna
tentang
caramendapatkan
dan
jaringan
Kesepahaman (MoU).
Memberikan kepada provider seluler terkait dengan
materi yang akan dijadikan sebagai bahan kegiatan
sosialisasi.
Sosialisasi kepada masyarakat menggunakan perangkat
keras yang berisi informasi pengenalan application launcher
berbasis Android secara singkat mengingat keterbatasan
media yang digunakan. Perangkat keras yang digunakan
antara lain :
1
Standing banner
Perangkat keras ini akan diletakkan di pusat-pusat
keramaian seperti pusat perbelanjaan, hotel, tempat
hiburan,
rumah
83
sakit,
sekolah,
bank
dan
kantor
proses
kordinasi
yang
dilakukan
oleh
mendukung
pelaksanaan
kegiatan
sehingga
dapat
dijadikan
pedoman
dalam
Android.
Menjalin komunikasi dengan pihak eksternal untuk memulai
kegiatan kerjasama. Pihak eksternal antara lain :
(1) Provider seluler
Provider seluler dibutuhkan untuk memelihara jaringan
komunikasi data. Hal ini perlu dilakukan karena dengan
meningkatnya kuantitas komunikasi yang dilakukan
melalui sistem application launcher berbasis Android
akan
membawa
konsekuensi
meningkatnya
pula
komunikasi.
Software engineering
84
itu
perlunya
software
engineering
untuk
focused
group
(diseminasi)
dapat
discussion
terlaksana.
sehingga
diskusi
Kabag
Sumda
b)
2)
application
distribusi
launcher
informasi,
sehingga
kritik,
dapat
saran,
menjamin
aduan
serta
launcher
berbasis Android
dioperasionalkan
Melaksanakan
kegiatan
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
(2)
b)
untuk
komunikasi
membahas
dengan
kendala
masyarakat
dalam
melalui
melakukan
penggunaan
guna
mewujudkan
layanan
informasi
Cara
melakukan
komunikasi
yang
efektif
dengan
(KIP)
untuk
memaksimalkan
pengenalan
application
Memperkenalkan
application
launcher
berbasis Android
3).
Melakukan
perbaikan
dan
pemeliharaan
sistem
application
b).
melakukan
kontrol
mengoperasionalkan
Androiduntuk
terhadap
application
senantiasa
personel
launcher
menyalakan
yang
berbasis
pendingin
dan
c).
4).
yang
berasal
dari
masyarakat
dengan
dapat
dijadikan
bahan
evaluasi
untuk
88
BAB VII
PENUTUP
37. Kesimpulan
a. Kondisi personel Subbag Humas Polres Karanganyar dilihat dari segi
kuantitas dan kualitas belum mampu bekerja sesuai harapan dalam
mendukung optimalisasi komunikasi antara Polri dan masyarakat
melalui penggunaan application launcher berbasis Android. Oleh karena
itu perlu adanya kebijakan strategis untuk membentuk personel Subbag
Humas Polres Karanganyar yang memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan masyarakat, kemampuan untuk membangun jaringan dengan
berbagai pihak, kemampuan untuk membuat kreatifitas dan gagasan
dalam
mengelola
informasi
dan
komunikasi
dengan
89
secara
dengan
sistematis
Kabid
Humas
anggaran
untuk
untuk
dapat
mendukung
90