Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya penggunaan air bersih untuk konsumsi dan kebutuhan rumah tangga,
fasilitas umum dan industri adalah karena air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia. Dengan demikian penyediaan sektor air bersih menjadi perhatian khusus semua
negara di dunia termasuk di Indonesia.
Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan.
Sedang kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu semakin
meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan. Peningkatan.
kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, peningkatan derajat kehidupan
warga serta perkembangan kota/kawasan pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga.
Akibat dari meningkatnya jumlah penduduk yang di iringi peningkatan ekonomi
penduduk, Peningkatan jumlah kebutuhan air bersih tidak bisa dihindarkan. Kekurangan air
di jam jam tertentu terutama di jam puncak pemakaian dapat mengganggu kebutuhan air
untuk kebutuhan penduduk, sehingga memerlukan alternatif pengatur dan pendistribusian air
secara efektif yang memenuhi kebutuhan minimal di jam puncak.
Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai
cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Di daerah perkotaan, sistem
penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem
perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan
dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
Analisis kebutuhan air bersih untuk masa mendatang menggunakan standart standart
perhitungan yang telah ditetapkan. Faktor utama dalam analisis kebutuhan air adalah jumlah
penduduk pada daerah studiuntuk menganalisis proyeksi 10 tahun ke depan. Dari proyeksi
tersebut, kemudian dihitung jumlah kebutuhan air dari sektor domestik dan sektor non.
Dengan adanya analisis kebutuhan air bersih ini ditargetkan kebutuhan air bersih masyarakat
dapat dipenuhi dengan tingkat pelayanan hingga 100 % dari jumlah penduduk RW 09
Kecamatan Cicendo Desa Sukaraja.
1.2 Rumusan Masalah

1. Berapa jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan peningkatan jumlah penduduk dari tahun
2016 sampai dengan tahun 2025?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan peningkatan jumlah
penduduk dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2025?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Air
Dalam UU RI No.7 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907
Tahun 2002, disebutkan beberapa pengertian terkait dengan air, yaitu sebagai berikut :
Sumber daya air adalah air, dan daya air yang terkandung didalamnya.
Secara keseluruhan, air yang terdapat di permukaan bumi membentuksebuah
lingkaran (siklus) air. Air lautan, sungai, sumur, danau, dan waduk akanmenguap menjadi
uap air karena panas (sinar matahari). Titik uap air akanbergerombol membentuk awan.
Kandungan uap air di awan akan terkondensasimenjadi butiran butiran air hujan.

Selanjutnya, hujan membasahi permukaan bumidan meresap menjadi air tanah dan
membentuk mata air, sumur, danau, atau punmengalir melewati sungai menuju lautan.
Siklus air tersebut akan berputar terusmenerus.Dalam membuat suatu distribusi air
minum, kita harus mengetahui darimana sumber air baku yang akan digunakan untuk
distribusi air minum tersebut.Namun sebelumnya kita harus mengetahui sumber air
minum yang dapatdigunakan adalah sebagai berikut ( Sutrisno, 2004 : 12 ) :
1. Air tanah
Menurut Undang undang Sumber Daya Air, Air tanah merupakan yangterdapat di dalam
lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanahberasal dari air hujan yang
meresap ke dalam tanah. Dalam proses peresapantersebut, air tanah mengalami
penyaringan oleh lapisan lapisan tanah. Air tanahtanah dipengaruhi oleh lapisan tanah
yang dilaluinya. Kandungan mineral airmemiliki kandungan mineral yang cukup tinggi.
Air tanah digolongkan menjadi 3macam, yaitu ( Sutrisno, 2004, 12 ) :
a. Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terdapat pada kedalaman kurang lebih 15 meter dibawah
permukaan tanah. Jumlah air yang terkandung pada kedalaman ini cukupterbatas.
Biasanya hanya digunakan untuk keperluan rumah tangga, sepertiminum, mandi,
mencuci. Secara fisik air tanah terlihat jernih dan tidak berwarna(bening) karena telah
mengalami proses filtrasi oleh lapisan tanah.. Kualitas airtanah dangkal cukup baik
dan layak digunakan sebagai bahan baku air minum.Kuantitas air tanah dangkal
dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim hujan,jumlah air tanah dangkal melimpah,
tetapi jumlahnya terbatas saat musimkemarau.
b. Air tanah dalam
Air tanah dalam berwana jernih dan sangat baik untuk dijadikansebagai air minum
karena telah mengalami proses berulang ulang oleh lapisantanah. Air tanah dalam
memiliki kualitas lebih baik dari pada air tanah dangkal.Hal ini disebabkan oleh
proses filtrasi air tanah dalam lebih panjang, lama, dansempurna dibandingkan air
tanah dangkal. Kuantitas air tanah dalam cukup besardan tidak terlalu dipengaruhi
oleh musim. Sehingga air tanah dalam dapatdigunakan untuk kepentingan industri
dan dapat digunakan dalam waktu yangcukup lama.
c. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaantanah. Mata air
yang berasal dari dalam tanah, hampir tidak terpengaruh olehmusim dan kualitasnya

sama dengan air tanah dalam.Berdasarkan keluarnya (munculnya air ke permukaan


tanah) terbagi atas bagian, yakni :
1) Rembesan, dimana air keluar dari lerenglereng.
2) Umbul, dimana air keluar ke permukaan pada suatu dataran.
2. Air permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah, antaralain sumur,
sungai, rawa. Air permukaan berasal dari air hujan yang meresap dan membentuk mata
air di gunung atau hutan, kemudian mengalir dipermukaan bumi dan berbentuk sungai
atau mengumpul di tempat cekung yang berbentuk danau ataupun rawa. Pada umumnya
air permukaan tampak lebih kotor dan berwarna. Air permukaan banyak digunakan untuk
berbagai kepentingan, antara lain untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi,
pembangkit lisrik, industri, dan sebagainya. Air permukaan ini terbagi 2 macam, yaitu
( Sujana, 2006 : 8 ) :
a. Air sungai
Air sungai berasal dari mata air dan air hujan yang mengalir padapermukaan tanah.
Secara fisik, air sungai terlihat berwarna coklat dengan tingkatkekeruhan yang tinggi
karena bercampur dengan pasir, lumpur, kayu, dan kotoranlainnya. Kualitas air sungai
juga dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar aliransungai. Secara umum, kualitas air
sungai di daerah hilir (muara) lebih rendahdibandingkan di daerah hulu (mata air).
b. Air rawa/danau
Air danau atau rawa merupakan air permukaan yang mengumpul padacekungan
permukaan tanah. Permukaan air danau biasanya berwarna hijaukebiruan. Warna ini
disebabkan oleh banyaknya limut yang tumbuh dipermukaan air maupun didasar
danau atau rawa. Selain lumut,warna pada air danua juga dipengaruhi oleh bahan
organik( kayu,daun,dan bahan organik lainnya) yang membusuk akibat proses
dekomposisi oleh mikroorganisme dalam air. Akibat proses pembusukan, air danau
memiliki kadar besi (fe) dan mangan(Mn) yang relatif tinggi.
c. Air atmosfir, air meteriologik (air hujan)
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air dipermukaanakibat
pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan ideal (tanpa pencemaranair), air hujan
merupakan air bersih dan dapat langsung dikonsumsi oleh manusia.Indikasi air sadah
adalah sabun atau deterjen tidak dapatbereaksi dengan air. Akibatnya, sabun atau

deterjen tidak berbusa walaupundilarutkan dengan air. Dengan demikian air sadah
d.

dapat memboros penggunaansabun mandi atau sabun cuci.


Air laut
Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garammurni(NaCl) yang
cukup tinggi. Kadar garam murni air laut 3% dari jumlah total keseluruhan air laut.
Karena rasanya yang asin untuk menjadi air laut sebagai air minum diperlukan sebuah
teknologi terapan untuk memfilter sekaligus destilasi(penyulingan) air untuk
menghilangkan kadar garam yang tinggi. Penggunaan destilasi air laut merupakan
langkah tepat dan efisien untukmengatasi suplai air minum.

2.2 Standar kebutuhan air bersih


Menganalisa aliran dalam jaringan perpipaan pertama sekali harusdihitung kebutuhan air
bersih rata-ratatiap orang per harinya untuk kebutuhandaerah layanan. Dari hasil tersebut
baru didapat debit air yang akan dialirkan kesuatu daerah pelayanan.Jumlah dan pemakaian
air ratarata tersebut seharusnya diperoleh dari penelitian keadaan sesungguhnya, dan
kemudian dibuat angka-angka peramalan yang sedapat mungkin mendekati keadaan
sesungguhnya setelah bangunan digunakan. Tidak ada angka-angka jumlah dan laju aliran air
yang berlaku atau telah disetujui oleh seluruh bangsa di dunia. Walaupun demikian, beberapa
ahli telah mencoba menyusun angka-angka yang dapat dipakai sebagai patokan. Angkaangka tersebut tidak seragam dan sulit untuk menentukan yang mana yangpaling tepat untuk
diterapkan.
2.3 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang didirikan dengan maksud untuk
memberikan jasa pemerintah terhadap masyarakat. Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) sebagai abdi masyarakat dalam memberikan pelayanan diharapkan mempunyai
sikap mental, tekad dan semangat, ketaatan dan disiplin untuk tugas-tugasnya yang sesuai
dengan keahliannya masing-masing, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik
kepada pelanggan serta memberikan kepuasan (Rini Febriani) Analisis kinerja pelayanan
dianalisis berdasarkan Kepmendagri No.47/1999 terhadap aspek keuangan, operasional dan
administrasi. Analisis

Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menetapkan faktor dominan yang
mempengaruhi kinerja pelayanan air bersih (Nuryana ahmad).
Perkembangan penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan hunian sarana dan
prasarana penduduknya.padahal luas wilayah relatif tetap.hal ini penyebabkan tingginya ahli
fungsi ruang terbuka menjadi terbangun.sehingga apabila terjadi hujan,selalu terdapat
genangan. (Awaliana Kandow)
Saat ini sangat sulit bagi beberapa masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia dalam
memenuhi kebutuhan air bersih. Sehingga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
penyediaan air bersih adalah dengan menggunakan sumber air yang ada, salah satunya
dengan air laut.(Mustakin Djiha)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Kebutuhan Air Bersih Domestik

Jumlah warga di Rw 09

laki-laki=939orang
perempuan = 982 orang
Total = 1921 orang

Jumlah bangunan Rw 09 = 386 bangunan

Masjid = 6 bangunan
smp = 1 bangunan
sekolah SD = 3 bangunan

TK = 5 bangunan
pabrik = 6 bangunan
3.1.1 Analisis pertumbuhan penduduk
Memberikan data penduduk Kecamatan Cicendo Desa Sukaraja dari tahun 2016
2025. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya dengan
menggunakan metode Geometrik. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata rata
untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk 10 tahun ke depan.
Data jumlah penduduk di RW 09 Kecamatan Cicendo Desa Sukaraja yaitu 1921
jiwa.
3.1.2 Perhitungan Proyeksi Penduduk
Perhitungan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk : Pn = Po (1+r)n
Contoh tahun 2017 :
Perhitungan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk : Pn = Po (1+r)n
P2017 = 1921 orang x (1+0,026)1
P2017 = 1931 x 1,026
P2017 = 1970,946 orang = 1971 orang
Tabel 3.1 Perhitungan Proyeksi Penduduk tahun 2016-2025
No. Tahun

Jumlah Penduduk (orang)

2016

1921

2017

1971

2018

2239

2019

2544

2020

2890

2021

3283

2022

3729

2023

4236

2024

4812

10

2025

5467

3.1.3 Standart Analisis


Menurut kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, maka :
1). Konsumsi sambungan rumah tangga :456852.22 liter/orang/hari.
2). Konsumsi sambungan hidran umum adalah :3457.8 liter/orang/hari.
3). Perbandingan antara sambungan rumah tangga dan hidran umum
adalah : SR : HU = 96 : 4
Tabel 3.2 Kebutuhan Air Domestik
Kode

Jumlah Anggota

responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
TOTAL

Keluarga
4
9
6
3
6
4
4
6
6
4
3
3
3
4
5
3
4
5
7
2
8
7
5
4
3
3
3
5
5
4
138

Keb. Air/Orang/Hari

Keb. Air/KK/Hari

(L)

(L)
120
120
120
120
120
100
120
120
150
150
120
120
120
100
150
150
150
120
150
100
100
100
100
100
150
50
100
100
100
100
3520

480
1080
720
360
720
400
480
720
900
600
360
360
360
400
750
450
600
600
1050
200
800
700
500
400
450
150
300
500
500
400
485760

3.2 Analisis Kebutuhan Air Bersih Non Domestik


Analisis sektor non domestik dilaksanakan dengan berpegangan pada analisis
data pertumbuhan terakhir fasilitas fasilitas sosial ekonomi yang ada pada wilayah
perencanaan.
Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa
kategori, yaitu :
Kota kategori I ( Metropolitan )
Kota kategori II ( Kota Besar )
Kota kategori III ( Kota Sedang )
Kota kategori IV ( Kota Kecil )
Kota kategori V ( Desa ) Kebutuhan air non domestik menurut kriteria perencanaan pada
Dinas
PU dapat pada:
Tabel 3.3 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori I,II,III,IV

Tabel 3.4 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kategori V (Desa)

LAMPIRAN
A. Data Umum
1. Kode responden
:
2. Tanggal wawancara :
3. Nama responden
:
4. Umur responden
:
5. Kabupaten/Kota
:
6. Kecamatan
:
7. Desa/Kelurahan
:
8. RT/RW
:
9. No. rumah
:
a. Data Khusus
1. Berapa jumlah KK dalam satu rumah?
2. Berapa jumlah anggota keluarga?
3. Sumber air apa yang dipakai? (Boleh memilih 2 jawaban)
a. Sumur Bor
b. PDAM
c. Sumur Artesis
d. Mata Air (Sungai, Danau)
4. Apa saluran air bersih yang digunakan pada rumah anda?
a. Saluran rumah tangga
b. Hydrant umum
5. Berapa pemakaian air/orang/hari?
a. 0 50 L
b. 50 100 L
c. 100 150 L
d. > 150 L

6. Dimanakah kamar mandi/WC yang anda miliki?


a. Di dalam rumah
b. Di luar rumah

7. Apa pekerjaan kepala keluarga?


a. PNS
TNI
POLRI
Guru/Dosen
Pegawai Pemerintah
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta
d. Lain-lain..
8. Apa pekerjaan istri?
a. PNS
TNI
POLRI
Guru/Dosen
Pegawai Pemerintah
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswata
d. Lain-lain
9. Berapa pendapatan/bulan?
a. < Rp500.000,b. Rp500.000,- - Rp1.000.000,c. Rp1.000.000,- - Rp2.000.000,d. Rp2.000.000 Rp5.000.000,e. > Rp5.000.000,10. Apakah pendapatan/bulan anda memenuhi/ mencukupi dalam 1 bulan?
a. Ya
b. Tidak
11. Berapa jumlah tagihan rekening listrik rumah anda dalam sebulan?
12. Jika anda tidak memakai PDAM,apakah anda berminat menggunakan sumber air dari
PDAM?
a. Berminat
b. Tidak berminat

13. Jika anda *berminat/tidak berminat menggunakan sumber air PDAM, mengapa? Apa
kendalanya?

14. Jika memakai PDAM, berapa jumlah rekening/bulan?


15. Kebutuhan air minum berasal dari?
a. Air Masak (berasal dari air kran)
b. Air Galon Isi Ulang
16. Tipe Rumah yang anda tinggali?
a. Permanen (Tembok dan Beton)
b. Semi Permanen (Kayu, Papan, dan Tembok)
c. Non Permanen (Kayu, Bambu, dan Jelajah)

d. Darurat
17. Apakah anda melakukan pemeliharaan terhadap pipa saluran air bersih dirumah anda?
a. Ya
b. Tidak
18. Apakah terdapat pekarangan di rumah anda?
a. Ya
b. Tidak
19. Apakah terdapat daerah resapan air (Biopori, Sumur Resapan, dll) di rumah anda?
a. Ya
b. Tidak
20. Apakah sumber air yang anda miliki selalu memenuhi kebutuhan air bersih saat musim
kemarau? Jika tidak, bagaimana anda memenuhi kebutuhan air setiap harinya?

Keterangan : *Coret yang tidak perlu

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/34051/8/1915_CHAPTER_V.pdf
http://digilib.uir.ac.id/dmdocuments/Citra%20Mardiansyah.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-15796-3108030051-Chapter1.pdf

Anda mungkin juga menyukai