Anda di halaman 1dari 38

SYOK KARDIOGENIK e.

c
STEMI INFERIOR + CKD
+ SUSP. TB PARU

A. KETERANGAN UMUM
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. ES
Usia
: 73 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Alamat : Cibadak
No RM : 49xxxx
Tanggal Masuk RS: 20 Februari 2016

KELUHAN UTAMA

Lemas dan berkeringat dingin sesaat SMRS


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD RS Sekarwangi dengan


keluhan lemas dan berkeringat dingin sesaat
sebelum masuk RS. Pasien juga mengeluhkan
pusing dan serasa mau pingsan. Pasien terlihat
pucat dan cemas. Mual tidak ada, muntah tidak
ada, Pasien mengeluh nyeri dada tapi tidak jelas
lokasinya, nyeri ulu hati tidak ada, demam tidak
ada, batuk tidak ada, BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Bengkak pada kaki disangkal, sesak
nafas disangkal.

Pasien mengatakan tidak sesak saat malam

hari, tidur dengan menggunakan satu bantal,


tidak pernah terbangun saat malam hari tapi,
pasien membatasi aktivitas pasien karena
saat beraktivitas berlebihan, pasien akan
merasa capek dan sesak dan akan hilang
setelah pasien beristirahat.

Pasien memiliki riwayat darah tinggi yang

sudah lama, rutin terkontrol.


Pasien juga mengeluhkan batuk yang tidak
kunjung sembuh > 2 minggu.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


HT
(+)
DM
(-)
Jantung (-)
Paru (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Darah tinggi (+)
DM
(-)
Jantung
(-)
Paru
(-)

RIWAYAT ALERGI
Tidak ada riwayat alergi makanan dan obatobatan
RIWAYAT PENGOBATAN
Pengobatan HT, teratur

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak lemas

- Kesadaran
: CM (GCS = 15)
- Vital Sign
: - TD : Tidak teraba
- Nadi : 72 x/menit
- Respirasi: 28 x/menit
- Suhu : 36 C

Kepala : DBN
Leher
: JVP 5 + 2 cmH2O
Thorax
: DBN
Paru
Jantung

Abdomen
Genitalia
Extermitas

: DBN
: DBN

: DBN
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: DBN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
(20/2/2016)
Darah Lengkap
-

Hb
Leukosit
Trombosit
Hematokrit

Hasil Pemeriksaan
9,3
11.800
382.000
30

Kimia darah
-

SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin

211
48
65
4,2
Elektrolit

Natrium
Kalium

137
6,1

PEMERIKSAAN PENUNJANG
(21/2/2016)
Kimia klinik
-

CKMB
Troponin I

Hasil
210,50
Positif

Nilai normal
0,00 25,00
Negatif

EKG

DIAGNOSA BANDING
Syok Kardiogenik e.c STEMI Inferior + CKD +

Susp. TB Paru

TATALAKSANA
Pro HCU
O2 nasal kanul 3 L
IVFD RL 20 tpm
Dobutamin 10 mcg

NTG masuk setelah TD > 100/60, NTG 3cc


diencerkan pada 30 cc

diatas TD 100/60
SA 1 amp

- CPG 300 1 x 75

- Asplet 320 1 x 20

Avesco 1 x 40 mg

Arixtra 2,5 mg, 1 x 1

PROGNOSIS
QuO Ad Vitam

: Dubia
Quo Ad Fungtionam : Dubia ad Malam

TINJAUAN PUSTAKA

Apa pengertian CS ???


Hipotensi persisten dan hipoperfusi jaringan
akibat disfungsi jantung yang ditandai
dengan hipotensi, takikardia, oliguria,
ekstremitas dingin, perubahan status
mental dan tekanan sistolik 90 mmHg
dalam 30 menit dengan indeks jantung
rendah 2.2 L/min/m2 dan peningkatan
tekanan oklusi arteri pulmonalis 15 mm Hg

Prevalensi
7.2 % syok kardiogenik terjadi akibat STEMI
Syok kardiogenik akibat NSTEMI lebih sering

pada usia tua dan rata-rata terjadi pada


penderita DM, Azotemia dll
Rata-rata waktu yang dibutuhkan AMI untuk
menjadi syok kardiogenik yaitu 7 jam

Etiologi
Iskemia Ventrikel: IMA, Cardiopulmonary

arrest, operasi jantung


Masalah struktur: ruptur septum, ruptur otot
papilari, ruptur dinding jantung, aneurisme
ventrikel, Kardiomiopati, tumor jantung,
trombus atrium, pulmonary embolisme,
disfungsi katub, miokarditis, tamponade
jantung
Disritmia: bradidisritmia, takidisritmia

Iskemia ventrikel

Masalah Struktur

Disritmia

Click icon to add picture


Aliran darah tidak efektif

Penurunan isi
sekuncup

Penurunan curah
jantung

Pengosongan ventrikel tidak


efektif
Peningkatan tekanan
paru
Edema Paru

Penurunan Oksigenasi

Penurunan suplai oksigen sel

Gangguan perfusi jaringan

Gangguan Metabolisme
selular

Tatalaksana
Oksigen
Pemberian suplemen O2 diberikan pada pasien

dengan desaturasi O2 (SaO2 <90%)


Suplemen O2 mungkin membatasi injury
miokard atau bahkan mengurangi elevasi
ST
Pemberian suplemen O2 rutin > 6 jam pertama
pd kasus tanpa komplikasi, belum terdapat
landasan ilmiah yang kuat.

Antiplatelet
ASPIRIN
MANFAAT : menurunkan angka reinfark 50% dalam

30hari ; 20% penurunan mortaliti dlm 2 tahun


Dosis 81-325 mg P.O.
Aspirin kunyah segera diberikan meskipun belum
ada hasil EKG (non coated/slow released)
TICLOPIDINE
Gp IIb / IIIa inhibitor
CLOPIDOGREL
Gol Thienopyridine yg memblok P2Y reseptor ADP
Menghambat aktivasi platelet

Anti Iskemik
NITRAT
Indikasi : pada Anterior MI, iskemja persisten,

CHF, hipertensi
Manfaat: dapat memperbaiki perfusi koroner
Pemberian Sublingual
Pemberian per IV Dosis awal 5Ug/mnt
ditingkatkan tiap 5 menit disesuaikan dengan
gejala klinis dan EKG

B BLOKER
Effektif untuk pengobatan simtomatik dan

pencegahan infark miokard.


Vasokonstriktor moderat
Dipilih obat yang kardio-selektif
Berhubungan dengan nitrat.

Kontraindikasi:vasospastik angina, blok SV

derajat II atau III, asma, gagal jantung dlm


dekompensasi,penyakit arteri perifer yg berat

Metoprolol IV
Metoprolol oral 2
Atenolol oral

1
Propranolol oral 3
Bisoprolol oral 1
Carvedilol oral 1

5 15 mg
x 25 100 mg
x 25 100 mg
x 20 80 mg
x 5 10 mg
x 25 mg

ANTAGONIS KALSIUM
Tidak ada bukti manfaatnya pada pencegahan

infark miokard.
Memberikan hasil yang baik dalam jangka
pendek pada episode iskemik.
Bila B Bloker Kontra Indikasi
Diltiazem

Lepas cepat :30 -120 mg 3x/hr

Lepas lambat: 100-360 mg 1x/hr


Verapamil

Lepas cepat : 40 160 mg/hr

Lepas lambat: 120-480 mg 1x/hr

Pain Killer
Morfin: 2.5mg-5 mg IV pelan. Hati hati pada :

inferior MCI, asthma , bradikardia


Pethidin : 12.5-25 mg IV pelan

ANTITROMBOTIK DAN
ANTIKOAGULAN
Heparin
Terikat pada AT III (anti-thrombin III)

,menginaktivasi trombin
Tidak ada efek pada Factor Xa
Hospitalization/ PTT/ bleeding
Benefit in UA/ rebound effect
Anti-Xa: Anti-thrombin 1:1
Memperpanjang APTT

Low Molecular weight warfarin


Depolimerasi dari UFH standar dengan berat

molekul lebih kecil dari pada UFH


SQ injections/ 90% bio-available/predictable
Anti-Xa: Anti-thrombin 2-4:1
FDA menyetujui pemakaian enoxaparin/
dalteparin untuk SKA

Heparin

LMWH

Dosis
UFH Initial I.V BOLUS 60 UI/Kg max 4000 UI

nfus :12-15 UI/kg BB/jam max 1000 UI/jam


Monitor APTT : 3, 6, 12, 24 jam setelah
mulai terapi
Target APTT 50-70 msec (1,5 -2 x kontrol
LMWH
Enoxaparine 1mg/kg, SC , bid
Nadroparine 0,1 ml/10 kg , SC , bid
Fondaparinux
2.5 mg

Terapi Fibrinolitik
Sakit dada khas IMA 12 jam
EKG : 1 mm elevasi seg ST pada 2

sandapan yg bersebelahan
2mm elevasi seg ST pada 2 sandapan
prekordial Bundle branch block yg baru
Syok kardiogenik pd IMA ( bila kateterisasi

dan revaskularisasi tdk dapat dilakukan )


Fibrinolitik door to needle time < 30 menit
!!
PCI pada IMA lebih unggul bila dpt
dilakukan dlm 90 30 menit

Kontra Indikasi Absolut


Riwayat stroke hemoragik,kapanpun terjadinya
Riwayat stroke iskemik dalam 3 bulan kecuali

stroke iskemik dengan onset < 3 jam


Neoplasma intrakranial
Perdarahan internal aktif(tidak termasuk
menstruasi)
Kecurigaan suatu diseksi aorta
Luka kepala tertutup yg signifikan atau trauma
facial dalam 3 bulan
Kelainan struktural atau pembuluh darah cerebral

Kontra Indikasi Relatif


Hipertensi berat saat datang ke unit emergency yaitu BP> 180 /

110 mmHg
Pungsi vaskuler yg tak dapat dikompresi
Perdarahan internal 2 4 mgg sebelumnya
Konsumsi antikoagulan oral
prolonged CPR ( > 10 minutes) or operasi mayor dlm jangka
waktu 2-4 minggu
Untuk Streptokinase : pemberian sebelumnya ( 5 hari-2 tahun)
atau riwayat reaksi alergi
Kehamilan
Active peptic ulcer
Riwayat hipertensi kronis yg tak terkontrol
Riwayat stroke iskemik lebih dari 3 bulan,demensia atau patologi
serebral lainnya yg blm tercantum dalam indikasi kontra

Agen Fibrinolitik
Streptokinase (SK)
Actylase (tPA)
Reteplase (r-PA)
Tenecteplase (TNK-tPA)

Komplikasi awal
aritmia
disfungsi LV dan gagal jantung
ruptur ventrikel
regurgitasi mitral akut
gagal fungsi RV
syok kardiogenik

Komplikasi Akhir
trombosis mural dan emboli sistemik
aneurisma LV
DVT
emboli paru
sindrome Dressler

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai