Tahrij Hadits Tentang Air Liur Anjing
Tahrij Hadits Tentang Air Liur Anjing
PENDAHULUAN
kita
terlebih
dahulu
mengenal
siapa
yang
2.1
Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Hisyam bin Hassan
dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sucinya bejana kalian apabila ia
dijilat oleh anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, yang pertama
dengan tanah.".(HR.MUSLIM)
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata,
saya membacakannya di hadapan Malik; dari Abu az-Zinad dari al-A'raj
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
"Apabila seekor anjing minum pada bejana salah seorang dari kalian,
maka hendaklah dia mencucinya tujuh kali."
Sumber : Muslim dalam Kitab Thaharah Bab : Hukum jilatan anjing No.
Hadist : 419
2.1.3 IDENTIFIKASI PERAWI
Berikut ini adalah nama-nama perawi hadits tentang jilatan
anjing beserta jaroh wa tadil nya:
1. Hisyam bin Hassan
Nama Lengkap : Hisyam bin Hassan
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu 'Abdullah
3
KOMENTAR
shalih
Tsiqah
Ibnu Sa'd
Tsiqah
Abu Hatim
Shaduuq
Al 'Ajli
Tsiqah
Tsiqah
Adz Dzahabi
Hafizh
Malik"
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Bashra
Wafat : 110 H
ULAMA
KOMENTAR
Tsiqah
Tsiqah
Al 'Ajli
Tsiqah
tsiqah ma`mun
4
Ibnu Hibban
Hafizh
tsiqah tsabat
Adz Dzahabi
tsiqah hujjah
Ahbar.
Murid-muridnya:Tercatat banyak sekali murid beliau lebih
dari 50 orang antara lain: al-Muharrir, Ibn Abbas, Ibn
Umar,
Anas,
Watsilah,
Jabir,
Marwan
bin
al-Hikam,
Qubaidhah bin Dzuwaib, Said bin al-Musayib, Salman alal-Aghar, Qaiys bin Abi Hazim, Malik bin Abi Amir, al-Araj.
(Syihabuddin Ahmad Ibn Ali Ibn Hajr al-Asqalaniy,1984:hlm.
288-292)
ULAMA
Ibnu Hajar al 'Asqalani
KOMENTAR
Shahabat
"Muhammad bin Sirin,
maula Anas bin Malik"
Ismail bin
Ibrahim
terhadap sanad
dan
matan pada hadits ini bersambung dari perawi pertama sampai perawi
terakhir serta rangkaian riwayatnya bersambung sampai kepada Nabi
Muhammad
SAW.Matan
dari
hadits
ini
juga
terhindar
dari
belum
penerimaan
hadits
yang
dijadiakan
pegangan.Diantara
secara
tegas.Namun,setelah
para
ulama
mengadakan
dibanding
memelihara
piaraan
lain
seperti
kucing
dan
kelinci(Zizaal,2012).
Sebanyak 79,7 % penderita kanker payudara ternyata sering
bercanda dengan anjing, diantaranya dengan memeluk, mencium,
menggendong, memandika, dan semua aktivitas perawatan anjing.
Hanya
4,4
pasien
yang
tidak
memiliki
hewan
peliharaan
(Zizaal,2012).
Mengapa Harus Dibersihkan dengan Tanah
Tanah, menurut ilmu kedokteran modern diketahui mengandung
dua materi yang dapat membunuh kuman-kuman, yakni: tetracycline
dan tetarolite. Dua unsur ini digunakan untuk proses pembasmian
(sterilisasi)
Eksperimen
beberapa
dan
beberapa
hipotesa
kuman.
menjelaskan
bahwa
tanah
dari
kuman
penyakit
tersebut
di
dalam
kandungan
tanahnya(Zizaal,2012).
Menurut Muhammad Kamil Abd Al Shamad, tanah mengandung
unsur yang cukup kuat menghilangkan bibit-bibit penyakit dan kumankuman. Hal ini berdasarkan bahwa molekul-molekul yang terkandung
8
dokter
mengemukakan,
kekuatan
tanah
dalam
ilmiah,
anjing
dapat
menularkan
berbagai
macam
terkena)
dengan
tujuh
kali
siraman
yang
salah
satunya
menggunakan tanah(Zizaal,2012).
Penelitian Ir. Soekarno
Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki menjelaskan bahwa kajian
ilmuan
membuktikan
bahawa,
air
liur
anjing
mengandung
mikrobakteria sehingga jika objek yang terkena air liur anjing dicuci
dengan sabun, maka tidak menjamin bersih dari mikrobakteria
tersebut(Zizaal,2012).
Untuk mematikan kuman tersebut, harus dengan cara ditaburi
tanah atau debu yang dicampur dengan air. Cara ini terbukti berkesan
berdasarkan kajian dan uni kaji makmal yang di masa Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wassalam tidak ada(Zizaal,2012).
Suatu ketika, bekas Presiden Repulik Indonesia, Soekarno,
pernah mengatakan bahwa pada zaman sekarang kita tidak perlu lagi
menyamak, atau membasuh tujuh kali yang diantaranya dicampur
dengan debu apabila terkena najis kelas berat(Zizaal,2012).
10
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil hadits yang di takhrij dapat disimpulkan bahwa
hadits tentang jilatan anjing termasuk dalam hadits shahih karena telah
memenuhi kriteria-kriteria hadits shahih yaitu sanad dan matan pada hadits
tersebut bersambung dari perawi pertama sampai perawi terakhir serta
rangkaian
riwayatnya
bersambung
sampai
kepada
Nabi
Muhammad
12