Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu


pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang pada dasarnya menggunakan
metode ilmiah (Notoatmodjo, 2010: 19). Pada BAB ini akan dibahas mengenai
jenis pendekatan, lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, pengumpulan
data, instrument penelitian, dan etika penelitian.

3.1 Pendekatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptf


kualitatif dengan tehnik penelitian studi kasus (case study). Studi kasus
merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian
secara intensif inisalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi
(Nursalam, 2013: 161). Pada studi kasus ini bertujuan untuk melakukan asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir aterm dengan asfiksia di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.

3.2 Lokasi dan waktu Penelitian


3.2.1

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

Kabupaten Bojonegoro.
3.2.2

Waktu Penelitian
Proposal dan penelitian laporan studi kasus ini dilaksanakan pada bulan

Desember 2015 sampai bulan 2016.

3.3 Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah semua yang terdapat di dalam populasi


(Arikunto S, 2010 : 174). Subyek dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir
aterm dengan asfiksia di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten
Bojonegoro sebanyak 2 neonatus.
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
mewakili populasi, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan
keseluruhan obyek penelitian.
Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive
sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakterstik populasi yang telah dikenal sebelumnya
Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah kriteria inklusi, yaitu
karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau
dan akan diteliti. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi.
3.3.1

Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang akan diteliti. Kriteria inklusi penelitian ini adalah :
1. Ibu dan bayi baru lahir aterm dengan asfiksia serta dirawat minimal tiga hari

di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro.


2. Ibu bayi baru lahir aterm dengan asfiksia yang bisa membaca ataupun

menulis.
3. Ibu bayi baru lahir aterm dengan asfiksia yang bersedia untuk diteliti dan

menandatangani informed consent.


3.3.2

Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang


memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah :
Bayi baru lahir aterm dengan asfiksia yang mengalami komplikasi lainnya
pada saat penelitian dilakukan sehingga yang dapat berakibat mengurangi
interprestasi hasil penelitian.
3.4 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan


proses pengumpulan karakteristik subyek yang dikumpulkan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2013 : 191).
3.4.1

Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang di kumpulkan oleh peneliti dalam hal ini
peneliti tentang asuhan keperawatan pada bayi baru lahir aterm dengan
asfiksia berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian di RSUD Dr. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber lain yang dapat
di percaya, misalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien,
atau medical record (Mubarak, 2011: 11-12)
3.4.2

Prosedur Pengumpulan Data


Penelitian yang dilakukan berupaya mengedepankan etika penelitian, karena

itu sebelum penelitian studi kasus ini dilakukan peneliti dimulai dengan
serangkaian proses perizinan, yaitu peneliti terlebih dahulu mendapat rekomendasi

dari Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Bojoneegoro. Peneliti meminta


izin kepada Bakesbangpol Linmas Kabupaten Bojonegoro untuk memulai
pengambilan data penelitian. Setelah itu memberikan surat tembusan dari
Bakesbangpol Linmas kepada kepala RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya peneliti menyampaikan maksud dan
tujuan penelitian. Kemudian peneliti mengumpulkan data bayi baru lahir aterm
dengan asfiksia di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro.
Subyek yang terpilih dihubungi dan dijelaskan tentang maksud dan tujuan
penelitian, subyek setuju untuk berpartisipasi dan menandatangani lembar
persetujuan (informed consent).
3.4.3

Teknik Pengambilan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitan adalah mendapatkan data


(Sugiyono, 2011: 224).
Selanjutnya dijelaskan bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dan hasil
interview (wawancara), observasi (pengamatan), dokumentasi, dan gabungan
triangulasi (Sugiyono, 2011: 225).
1. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar inforrnasi dan


ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan rnakna dalam suatu
topik tertentu (Sugiyono, 2011: 231). Dalam studi kasus ini wawancara
dilakukan untuk mendapatkan data identitas bayi baru lahir aterm dengan
asfiksia.

2. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya


dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi (Sugiyono, 2011: 226). Observasi dalam
penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak terstruktur, karena fokus
penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan
observasi ber1angsuig (Sugiyono, 2011 228). Dalam observasi ini penulis
melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir aterm dengan asfiksia.
Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu
dipahami, diantaranya :
3. Inspeksi

Inspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi


masalah kesehatan pasien.
Cara efektif melakukan inspeksi adalah sebagai berikut:
a. Atur posisi pasien sehingga bagian tubuhnya dapat diamati secara detail.
b. Berikan pencahayaan yang cukup.
c. Lakukan inspeksi pada area tubuh tertentu untuk ukuran, bentuk, warna,

kesimetrisan, posisi dan abnormalitasnya.


d. Bandingkan suatu area sisi tubuh dengan bagian tubuh lainnya.
e. Jangan melakukan inspeksi secara terburu-buru (Uliyah, 2015: 140). Pada

kasus ini dilakukan pemeriksaan dilakukan dan ujung rambut sampai


ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis dan
berurutan.
4. Palpasi

Palpasi merupakan pemeriksaan dengan indra peraba, yaitu tangan untuk


menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan, tekstur dan mobilitas. Palpasi
membutuhkan

kelembutan

dan

sensitivitas.

Untuk

itu

hendaknya

menggunakan permukaan palmar jari, yang dapat digunakan untuk mengkaji


posisi, tekstur, konsistensi, bentuk massa, dan pulsasi. Pada telapak tangan dan
permukaan ulnar tangan lebih sensitif pada getaran. Sedangkan untuk
mengkaji temperatur, hendaknya menggunakan bagian belakang tangan dan
jari (Uliyah, 2015 : 140).
5. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen


bisa tulisan, gambar, atau karva-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Studi dokumentasi merupakan
pelengkap dan penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif (Sugiyono, 2011: 240). Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan
dengan mengumpulkan data yang diambil dari RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Kabupaten Bojonegoro.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2010 : 203). Instrumen study kasus adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2005). Alat yang digunakan


dalam pengumpulan data ini meliputi:
1. Format asuhan keperawatan pada bayi baru lahir aterm dengan asfiksia : untuk

memudahkan pada saat pengambilan data


a. Format pengkajian
b. Format analisa
c. Format diagnosa
d. Format intervensi
e. Format implementasi
f.

Format evaluasi

2. Stetoskop

Digunakan untuk memeriksa suara dalam tubuh. Banyak digunakan untuk


mendengar suara jantung dan pernapasan.
3. Termometer

Digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.


Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan
meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacammacam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
4. Jam tangan yang ada detikannya: alat yang digunakan untuk menghitung

pernapasan
5. Slem sweker
6. Balon sungkup

3.6 Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011: 244). Aktifitas dalam analisis data
yatiu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono,
2011: 246).
3.6.1

Data Reduction (Reduksi Data)


Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan

kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang
masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau
orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan
berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan
pengembangan teori yang signifikan (Sugiyono, 2009: 249).
3.6.2

Data Display (penyajian Data)


Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian studi kasus, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubunga antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian studi kasus
adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2009 : 249).
3.6.3

Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan


masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tiddak ditemukan bukti-bukti
yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila ada
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel (Sugiyono,
2011: 252).

3.7 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan menurut Hidayat (2013 : 93-95),


merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian
keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian
harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut :
3.7.1

Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent


tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjaadi responden. Tujuan informed consent adalah agar
subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika
subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus meghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi
pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,
prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,
informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.
3.7.2

Anonimity (Tanpa nama)

10

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan


dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3.7.3

Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.


Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai