Tugas Makalah Riset Operasional Analisis
Tugas Makalah Riset Operasional Analisis
Disusun Oleh:
Grace Shella Wirawaty (140610110032)
Eirene Novita KGS (140610110036)
Jurusan Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjajaran
Jatinangor
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Analisis Bangkitan Pergerakan
Dalam tahapan bangkitan pergerakan, kita ingin mendapatkan jumlah pergerakan yang
dibangkitkan oleh setiap zona asal (Oi) dan jumlah pergerakan yang tertarik ke setiap zona
tujuan (Dd) yang ada di dalam kajian.
Tahapan ini sangat dibutuhkan apabila efek tata guna lahan dan pemilikan pergerakan
terhadap besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan berubah sebagai fungsi waktu.
Tahapan bangkitan pergerakan ini meramalkan jumlah pergerakan yang akan dilakukan
oleh seseorang pada setiap zona asal dengan menggunakan data rinci mengenai tingkat
bangkitan pergerakan, atribut sosioekonomi, serta tata guna lahan.
Selain itu, tahapan ini biasanya menggunakan data berbasis zona untuk memodelkan
besarnya pergerakan yang terjadi (baik bangkitan atau tarikan), misalnya tata guna lahan,
pemilikan kendaraan, populasi, jumlah pekerja, kepadatan penduduk, pendapatan, dan
juga moda transportasi yang digunakan. Khusus mengenai angkutan barang, bangkitan dan
pergerakan diramalkan dengan menggunakan atribut sektor industri dan sektor lain yang
terkait.
Contoh bentuk informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah model bangkitan
pergerakan:
Tata guna lahan: Luas daerah, jumlah penduduk dan pendapatan penduduk
Hasil Survey : Bangkitan dan Tarikan
1.2 Tujuan
Karena tujuan dasar tahap bangkitan pergerakan adalah menghasilkan model hubungan
yang mengaitkan parameter tata guna lahan dengan jumlah pergerakan yang menuju ke
sutau zona atau jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona. Zona asal dan tujuan
pergerakan biasanya menggunakan istilah trip end.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Dasar dalam Analisis Bangkitan Pergerakan
Dalam mempelajari analisis bangkitan pergerakan, ada beberapa istilah yang harus kita
pahami terlebih dahulu, yakni:
Perjalanan. Pergerakan satu arah dari zona asal ke zona tujuan, termasuk pergerakan
berjalan kaki. Berhenti secara kebetulan (misalkan berhenti di pinggir jalan untuk
membeli sesuatu) tidak diperhitungkan sebagai tujuan perjalanan, meskipun
perubahan rute terpaksa dilakukan.
Meskipun dalam pergerakan sering diartikan dengan pulang dan pergi, dalam ilmu
Dua tujuan pertama, yakni tempat kerja dan sekolah/universitas adalah tujuan pergerakan
utama, karena hampir dilakukan setiap orang setiap hari. Sedangkan yang lainnya bersifat
pilihan dan tidak rutin dilakukan. Pergerakan berbasis bukan rumah tidak harus selalu
dipisahkan karena hanya sekitar 15-20% dari total pergerakan yang terjadi.
Berdasarkan waktu. Pergerakan biasanya dikelompokkan menjadi pergerakan pada jam
sibuk dan jam tidak sibuk. Proporsi pergerakan yang dilakukan oleh setiap tujuan
pergerakan sangat berfluktuasi atau bervariasi sepanjang hari.
Berdasarkan jenis orang. Hal ini merupakan salah satu jenis pengelompokan yang
penting karena perilaku pergerakan individu sangat dipengaruhi oleh atribut sosio
Variabel penting yang mempengaruhi adalah jumlah lapangan kerja, jumlah tempat
pemasaran, luas atau atap industri tersebut, dan total seluruh daerah yang ada.
Kemudian kedua kelompok data tersebut dianalisis. Salah satu analisis yang bisa
dilakukan adalah analisis regresi.
Dalam analisis, bangkitan pergerakan harus dipisahkan dengan tarikan pergerakan. Jadi,
tujuan akhir perencanaan tahapan bangkitan pergerakan adalah menaksir setepat
mungkin bangkitan dan tarikan pergerakan masa sekarang yang akan digunakan untuk
meramalkan pergerakan di masa mendatang.
Terdapat dua analisis bangkitan pergerakan, yakni:
1. Model Analisis - Korelasi
Merupakan pemodelan bangkitan pergerakan dengan menggunakan pendekatan analisis
regresi liniear dan korelasi untuk mendapatkan hubungan liniear antara jumlah
pergerakan yang dibangkitkan atau yang tertarik.
2. Model Analisis Kategori.
2.4 Model Analisis Kategori
Pada awalnya tahun 1960-an, para ahli menganalisis bangkitan pergerakan dengan
menggunakan analisis regresi linear, khususnya dalam pemodelan bangkitan untuk
orang. Model regresi ini diusulkan oleh Federal Highway Administration (FHA) sebagai
model terstandar dalam menganalisis bangkitan pergerakan. Kemudian, di akhir tahun
1960-an metode alternatif lain didapatkan dan sangat cepat berkembang di Inggris.
Metode tersebut adalah model analisis-kategori atau di Amerika Serikat sering disebut
metode klasifikasi silang.
Metode analisis kategori dikembangkan pada tahun 1964 oleh The Puget Sound
Transportation Study. Penerapan model ini biasanya digunakan untuk mendapatkan
bangkitan pergerakan di daerah pemukiman.
Metode ini didasarkan pada adanya keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan
atribut rumah tangga. Hal ini memerlukan asumsi dasar yaitu tingkat bangkitan
pergerakan harus stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi rumah tangga tertentu.
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Metode Analisis Kategori
2.5.1 Kelebihan Metode Analisis Kategori
Pengelompokan metode ini tidak tergantung pada sistem zona di daerah kajian
Tidak ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk hubungan
Terdapat perbedaan pada setiap hubungan di setiap kelompok. Misalnya : efek
perubahan ukuran rumah tangga yang mempunyai satu kendaraan dengan yang
mempunyai dua kendaraan akan berbeda
Notasi Variabel
Definisi
Tujuan pergerakan
Pemilikan kendaraan
t p ( h)
H (h)
ai (h)
di
zona i
H n (h)
yang
Oi
tujuan
berjenis n di zona i
Tujuan utama dalam penggunaan metode ini terletak pada cara menentukan kategori agar
sebaran frekuensi dari simpangan baku dapat diminimumkan.
2.7 Penerapan Model
Kita membangun sebuah model untuk menggambarkan besarnya bangkitan pergerakan
dengan tujuan
i ( Onp
i
) yaitu
np
Oi =
h Hn (h)
a i ( h ) t (h)
Untuk melihat cara kerja model ini, kita membandingkan nilai hasil pemodelan dengan
hasil pengamatan sampel. Secara teori, stratifikasi yang baik dapat meminimumkan
simpangan baku dan juga menghasilkan error yang lebih kecil.
Kemudian permasalahan yang muncul adalah bagaimana kita meramalkan zona rumah
tangga pada masa mendatang untuk setiap kategori. Berikut adalah langkah-langkah
untuk mengatasi masalah tersebut.
Pertama, menetapkan dan mencocokkan sebaran peluang untuk pendapatan (I),
pemilikan kendaraan (C), dan struktur rumah tangga (S) dengan data hasil kalibrasi
Kedua, menggunakan hasil tersebut untuk membuat sebaran peluang gabungan untuk
rumah tangga jenis h=(I ,C , S)
Sementara itu, jumlah rumah tangga di zona
Dimana
Tahap 2
Mencocokkan setiap rumah tangga berdasarkan hasil survey wawancara di rumah untuk
setiap kategori
Tahap 3
Menghitung rata-rata tingkat bangkitan pergerakan untuk setiap kategori dengan
menggunakan data dari rumah tangga.
Tahap 4
Menaksir bangkitan pergerakan per zona dengan rumusan:
n
^
Pi= T c H c (i)
c=1
Dengan
^
Pi
Tc
c
H c (i)
Contoh Soal:
Diasumsikan ada tiga peubah yang diperkirakan mempengaruhi besarnya pergerakan:
-
Tingkat
pemilikan
Tingkat pendapatan
kendaraan
Rendah
Menengah
3.4a
3.7a
5.0
5.2a
7.3a
6.9b
8.3b
4.9
Tinggi
3.8a
b
5.1
8.0a
10.2b
5.8
8.1
7.2b
1.8b
10.0
12.9b
(2+)
Tabel 1 analisis kategori tingkat pergerakan untuk 18 kategori
Pemilikan kendaraan
Pendapatan
50
Rendah
1-3
20
Menengah
1-3
10
Rendah
4+
50
Rendah
1-3
50
Rendah
4+
100
Menengah
4+
40
2+
Tinggi
1-3
100
2+
Menengah
4+
150
2+
Tinggi
4+
Maka
perkiraan
total
bangkitan
pergerakan
untuk
zona
tersebut
adalah:
( 50 3.4 )+ ( 20 3.7 ) + ( 10 4.9 )+ (50 5.2 )+ (50 6.9 )+ ( 100 8.3 ) + ( 40 10.0 )+ ( 100 11.8 ) + ( 150 12.9 )
pergerakan per hari.
2.9 Perbaikan model dasar
a. Analisis Klasifikasi Ganda (Multiple Classification Analysis /MCA)
MCA adalah metode yang dapat memecahkan permasalahan yang timbul akibat
terbatasnya data atau perbedaan tipe data. Sebagai ilustrasi, pertimbangkan model
yang mempunyai satu peubah tidak bebas yang kontinu dan dua peubah bebas yang
diskrit, misalnya ukuran rumah tangga dan pemilikan kendaraan.
Nilai rata-rata total bisa didapat untuk peubah tidak bebas dari sampel rumah tangga
dan rata-rata kelompok bisa ditaksir untuk setiap baris dan kolom dari matriks
klasifikasi silang yang dapat dianggap sebagai simpangan dari rata-rata total.
Kemudian, dengan melihat tanda simpangan (+ atau -), nilai sel dapat ditaksir dengan
menambahkan simpangan baris dan kolom pada rata-rata total sesuai dengan selnya.
Contoh
Berikut adalah data yang dikumpulkan dalam suatu daerah kajian yang
dikelompokkan menjadi 3 tingkat pemilikan kendaraan dan 4 tingkat ukuran rumah
tangga.
Ukuran rumah tangga
0 mobil
1 mobil
2+ mobil
1 orang
28
21
49
0.47
2 atau 3 orang
150
201
93
444
1.28
4 orang
61
90
75
226
1.86
5 orang
37
142
90
269
1.90
Total
276
454
258
988
0.73
1.53
2.44
1.54
Klasifikasi silang hanya dilakukan dengan dua peubah saja, namun sudah terdapat 4
sel yang mempunyai nilai dibawah 50 pengamatan sebagai syarat jumlah minimum
pengamatan
untuk
mendapatkan
rata-rata
dan
variansi
yang
bisa
rumah
tangga
0 mobil
1 mobil
2+ mobil
Simpangan
1 orang
0.00
0.46
1.37
-1.07
2 atau 3 orang
0.46
1.27
2.18
-0.26
4 orang
1.05
1.85
2.76
0.32
5 orang
1.09
1.89
2.80
0.36
Simpangan
-0.81
-0.01
0.90
(semua kategori)
Dengan:
N i = jumlah penduduk zona i
ji
pemilikan
kategori
kendaraan
Tahun dasar
Tahun
rencana
0 mobil
200
50
1 mobil
280
150
2+ mobil
20*
300**
Total
500
500
Tabel diatas menunjukkan contoh ekstrapolasi untuk analisis kategori. Dapat dilihat
bahwa jika ketika kita melakukan peramalan bangkitan lalu lintas untuk 15 atau 20 tahun
mendatang, ada kemungkinan variabelnya akan mempunyai nilai yang lebih besar
dibandingkan dengan perkiraan pada waktu tahun dasar. Hal ini berarti, rumah tangga
akan masuk ke dalam kategori yang lebih tinggi. Perkiraan menjadi tidak cocok karena
data menjadi terlalu sederhana sehingga kategori pada saat tahun dasar juga tidak cocok
untuk satu tahun rencana.
Kejadian ini juga terjadi dalam analisis regresi, karena ada kemungkinan diperlukan
ekstrapolasi data yang didapat pada saat tahun dasar. Kelemahannya dapat kita lihat
dalam gambar berikut:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa diperlukan kategori lain untuk satu tahun rencana. Hanya
saja karena belum ada pada tahun dasar, kategori tersebut tidak bisa dikalibrasi dengan
data yang sebenarnya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Tahapan ini sangat dibutuhkan apabila efek tata guna lahan dan pemilikan pergerakan
terhadap besarnya bangkitan dan tarikan pergerakan berubah sebagai fungsi waktu.
Tahapan bangkitan pergerakan ini meramalkan jumlah pergerakan yang akan
dilakukan oleh seseorang pada setiap zona asal dengan menggunakan data rinci
mengenai tingkat bangkitan pergerakan, atribut sosioekonomi, serta tata guna lahan.
^
Pi= T c H c (i)
c=1
Dengan
^
Pi
Tc
H c (i)
3.2 Saran