recovery and the value of systematic error of 88.13% and 11, 87%;
value of standard deviation, coefficient
88
Pendahuluan
Pangan mempunyai peranan
yang
sangat
kesehatan
penting
dalam
masyarakat.
Seluruh
konsumen
besar
Indonesia
pangan.
masyarakat
masih
di
mempunyai
kesadaran
mereka
dan
sebagai
kemampuan
konsumen
juga
kualitas
pangan
rendah
Penambahan
makanan
(Cahyadi,
bahan
(BTM)
2008).
tambahan
dalam
proses
baik
oleh
produsen
penambahan
dapat
berakibat
(zat
positif
makanan
yang
jenis
daging
olahan
pertumbuhan
bakteri
Clostridium
botulinum,
mempertahank
an
warna
merah
pada
daging
agar
tampak
menarik
dan
sebagai
pemberi
cita
rasa
pada
daging
(Cahyadi,
2008). Natrium
nitrit
sebagai
pengawet
dalam
makanan
diijinkan. Akan
tetapi,
perlu
diperhatikan
penambahann
ya
dalam
makanan agar
tidak
melampaui
batas sehingga
tidak
berdampak
negatif
terhadap
kesehatan
manusia.Natrium
Permenkes
RIdapat
No.722/Menkes/Per/IX/88
bahan
nitrit
tambahan
membatasi
pembentukan
nitrosamin
tentangberikatan
makanan,dengan amino
penggunaanatau
amida
adalah sebagai
berikut
(
Rohman
&
Sumantri,
2007) :
yaitu
R2NH + HNO2
R2N - NO +
H2O
sebesar
125
mg/kg.turunan
daging
menimbulkan
membahayakan
efek
bagi
bersifat
ternyatatoksik
yang(karsinogenik).
kesehatan.Reaksi
89
perubahan
s tanpa
pola
e memperhatikan
d tempat
e penjualannya
r (Sugiyono,
h 2006).
a menuliskan
Purwokerto
Kimia
di
setiap
sampel
10
merk
k Swalayan
Analisis
s Purwokerto,
Muhammadiyah
bulan
u kemudian
Maret
d diacak
pada
a yang beredar di
dilaksanakan
pada
) nomor
mdari
Metode Penelitian
Universitas
ini
n dengan
Laboratorium
Cara
a sampling
Penelitian
acak
yang
untuk
n memilih daging
digunakan
y burger
yang
a menjadi
sampel.
p Digunakan
1601).
Bahan
yang
e sampel
adalah
sampel
(daging
digunakan
4
merk
burger),
n yang
dianggap
g telah
mewakili
a 10 merk daging
naftiletilendiamin
mburger
p.a
(merck),
yang
b beredar
i Swalayan
bidestilata (Otsuka).
l Purwokerto
Prosedur Penelitian
a (BPOM, 2001).
1. Pengambilan sampel
n 2. Analisis
di
Kualitatif
s Natrium Nitrit
a Reaksi dengan
dengan
masam sulfanilat
p
metode
sampling (acak
simple
random
90
e naftiletilendiami
dicampur
d ua
bidestilata
dengan 30 mL
i 15
mL.
asam asetat
t Sebanyak 2 mL
a filtrat
diambil
mdengan
Pembuatan pereaksi
Cara
b kemudian
identifikasi:
a ditambah
sampel
ditimbang
pipet
5 g h dengan 1 tetes
pereaksi asam
diambil
kemudian
dengan
ditambah
pipet
dengan
10
mL
dilarutkan
dalam 100 mL
aqua
bidestilata
hingga
diperoleh
konsentrasi
100 ppm. Dari
konsentrasi
100
ppm
diambil 1 mL
dilarutkan
dalam 10 mL
aqua
bidestilata
hingga
pereaksi Griess
diperoleh
Mencampur
larutan
50
larutan
II
dengan
50
dalam
berwarna
coklat.
dan
konsentrasi 10
perbandingan
ppm
wadah
1995).
botol
Larutan
(Cunniff,
Pembuatan
seri
konsentrasi
baku
nitrit
natrium
Dari
larutan
dan
10 ppm dipipet
menuangkannya
dalam
baku
1,0;
1,4,
1,8,
2,2,
2,6,
3,0
Sumantri, 2007).
mL
diencerkan
dengan
mg
bidestilata
dan
aqua
sampai
volumenya
pereaksi Griess
kemudian
Larutan
baku
panjang
maksimum
natrium
absorbansinya
gelombang nitrit
konsentrasi 1,0
dibaca
pada
diambil
setiap 3, 6, 9,
mL
menit.
Griess
enam
Ditentukan
reaksi
operating
kemudian
dibacadalam
panjang
memberikan
maksimum.
gelombangdan
max
masing-
absorbansimasing
ditambah 2 mL
timenya.
Pembuatan
kurva baku
natrium nitrit
91
sama
dengan b
Larutan baku natrium nitrit
dengan konsentrasi 1,0; 1,4; 1,8;
2,2;
2,6
dan
3,0
ppm,
dibiarkan
selama
pada
persamaan
garis linear y =
bx
a,
sedangkan
simpangan
baku
blanko
sama
dengan
absorbansinya
dengan
simpangan
menggunakan
spektrofotometer
baku
residual
(Sy/x). Menurut
Harmita (2004)
dibuat
kurva
baku
sehingga
a.
Persamaan
ini
Batas deteksi
digunakan
Batas
kuantitasi
Validasi metode
1)Linearitas
(linearity)
Linearitas
dibuat
dengan
konsentrasi
nilai
tersebut
koefisien
dapat
korelasi
ditentukan
deteksi
dan
batas
dari
kurva
baku.
Nilai
3)Ketepatan
(accuracy)
Dalam
penelitian
ini
dilakukan
akurasi dengan
menggunakan
metode
penambahan
baku (standard
addition
methode).
Ketepatan
dilakukan
dengan
lalu
takar
10
mL,
diencerkan
secara
dengan
duplo
dan
dihaluskan,pengaduk
Salah
larutan
satu
baku
bidestilata
ditambahkanSebanyak
natrium
nitritmL
aqua
2,5
larutan
sampai
tanda
batas
dan
ditambah 2 mL
ml
pereaksi
sedangkan
Sampel
lainnya
selanjutnya
tidak.penyaringan
ditambahdipipet
lalu
Griess. Larutan
dibiarkan
labu
92
pada
dihitung
membandingkan
nitrit
terukur
max.
dengan
kadar
natrium
terhadap
kadar
50 mL. Sampel
dan
selanjutnya
absorbansinya
ditambah
pada max.
dengan 50 mL
aqua
Hasil dan
Pembahasan
bidestilata
yang
telah
dipanaskan
4) Ketelitian (precision)
pada
suhu
80C
lalu
Analisis
Kualitatif
Natrium Nitrit
1.
konsentrasi
1,0
asam
sulfanilat
ppm,pengaduk
naftiletile
Reaksi
dengan
dibaca
ndiamin
Uji
larutan
ini
didasarkan
operating
reaksi
time
absorbansinya
dan
pada
dibacapenyaringan
Penetapan
kadar
natrium
max.dipipet
lalu
dimasukkan ke
sulfanilat
oleh
dalam
labu
asam
nitrit
nitrittakar 10 mL,
diencerkan
yang
diikuti
dengan
reaksi
aqua
Sebanyak 5 g sampel (dagingdengan
burger) ditimbang secara seksamabidestilata
dan dihaluskan, dimasukkan dalamsampai
tanda
labu takar
diazotasi asam
batas
dan
kopling dengan
naftiletilendia
min
membentuk
ditambah 2 mL
suatu
zat
pereaksi
pewarna
azo
Griess. Larutan
yang merah.
93
2.
atau
tidak
yaitu
sebesar
125
mg/kg
sesuai
Permenkes
RI
No.722/Menke
s/Per/IX/88
kanji
tentang bahan
menghasilkan
warna
biru
atau ungu.
tambahan
makanan.
Analisis
Kuantitatif
Natrium Nitrit
maksimum
Penentuan
Panjang
Gelombang
Maksimum
Panjang
penggunaan
gelombang
natrium nitrit
maksimum
merupakan
panjang
gelombang
dimana terjadi
eksitasi
elektronik
yang
memberikan
Gambar 1. Panjang gelombang
maksimum larutan baku natrium
nitrit konsentrasi 1,0 ppm dengan
pereaksi Griess
waktu
yang
time
merupakan
dibutuhkan
oleh
tidak
diperoleh
absorbansi
maksimum.
Diperoleh hasil
panjang
absorbansi
gelombang
maksimum
natrium
pada
nm.
nitrit
546,50
Tabel 2.
waktu. Oleh karena itu operating Data
operating
time dipilih pada menit ke- 15 time larutan
karena memiliki selisih absorbansi baku natrium
nitrit
yang kecil dibandingkan dengan konsentrasi
1,0 ppm
interval
yang
lain.
Hal
ini
menunjukkan
pengukuran
bahwa
semua
absorbansi
harus
Pembuatan
Kurva Baku
Pembuata
n kurva baku
bertujuan
untuk
mengetahui
hubungan
proses perlakuan.
antara
94
konsentrasi
nitrit
analit
dengan
absorbansi,
yang
dalam
sampel
(Harmita,
yang
2004).
dianalisis
Spektrofotometer
Persamaan
kurva
menggunakan
UV
baku
Vis.
yang
Berdasarkan
data
yang
diperoleh,
nilai koefisien
menunjukkan
korelasi
linearitas
yang
sebesar 0.998
yang
menunjukkan
linearitas
yang
sangat
baik.
Sebagai
aturan umum,
nilai 0,90 < r
<
0,95
menunjukkan
kurva
yang
cukup
baik,
0,99
menunjukkan
kurva
yang
Uji Linearitas
yang
sangat
baik.
Nilai
>
0,99
menunjukkan
linearitas
maksimum
dari r adalah
dengan
bantuan
transformasi
yang
menunjukkan
adanya
korelasi
yang
antara
konsentrasi
tepat
dengan
pengukuran
yang
0,013.
teliti
Dari
dan
data tersebut
seksama
dapat
(Harmita,
diketahui
2004). LOD
bahwa jumlah
Kuantitasi (Limit of
dan
terkecil analit
Quantitation = LOQ)
dapat
dalam sampel
dihitung
yang
secara
dapat
statistik
dideteksi
dalam
suatu
masih
dapat
Batas
berbeda
kuantitasi
untuk
deteksi
dari
(LOD)
LOQ
sampel
yang
melalui
dideteksi
yang
persamaan
noise.
Batas
(LOQ)
mengetahui
digunakan
kuantitas
garis
linier
dari
kurva
baku
0,264x
=
+
95
masih
sebesar
0,142
sedangkan
ppm,
batas
kuantitasi
tersebut
apabila
dapat
memberikan
kecermatan analisis.
Tabel 4. Data perhitungan LOD
dan LOQ
kembali
sebesar 88,13
%.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa metode
yang
digunakan
memenuhi
persyaratan
recovery yang
baik yaitu 80
120
(Harmita,
2004).
Uji ketepatan (Akurasi)
Tabel 5.
Data hasil
uji akurasi
derajat
kedekatan
nilai
perolehan
untuk
menghitung
sistematik.
Kesalahan
penetapan
kadar.
dalam
pengukuran,
alatnya
sendiri
pengambilan
baik,
sampel
Uji Presisi
Keseksam
aan
(presisi)
adalah ukuran
yang
menunjukkan
derajat
kesesuaian
antara hasil uji
individual,
diukur melalui
penyebaran
hasil individual
dari
rata-rata
jika
prosedurketelitian
alat
digunakan
mempunyai
presisi
campuran
baik (Harmita,
yang
homogen%
2004).
96
yang
akan
mengganggu
Tabel 6. Data hasil uji presisi
pengukuran
mengkopel
sulfanilat
dan
naftiletilendia
spektrofotome
min
ter.
membentuk
Keuntungan
senyawa
berwarna
merah.
Perubahan
warna ini
Penetapan Kadar Natrium Nitrit
Prinsip
natrium
penetapan
nitrit
ini
juga
kadarmenyebabkan
adalah
reksi
nitrit
dalam
dengan
amin
diazonium
yang
terjadinya
suasanapergeseran
aromatisabsorbansi ke
dari
arah
panjang
gelombang
yang
lebih
selanjutnyapanjang yang
direaksikan
(dikopling)
dengan
disebut
naftiletilendiamin
membentuk
pergeseran
senyawa berwarna yang dapat
merah
diukur pada panjang gelombang
(pergeseran
546,50 nm.
batokromik).
Penambahan pereaksi GriessPelarut
yang
reaksi
diazotasi
ini
dalam
bidestilata
yang
dipanaskanpad
a suhu 80C.
Tujuannya
yaitu untuk
mengendapka
n protein yang
terdapat
dalam
daging
burger
karenaapabila
protein tidak
siste
ikata
memiliki m
n
rangkap
terkonjug
struktu molekuln
asi
pada r
ya
tida
berwarna
dan
k
.
Tabel 7.
Hasil
bahwa
masing
Berdasarkan
kadar
sampel
/Menke
aman
natriu
tidak
s/Per/I
untuk
m nitrit
melebi
X/88
dikons
yang
hi
yaitu
umsi.
terdap
at
tersebut,dalam
masing
menunjukkan
data
pengukura absorbansi
n
natrium nitrit
No.722
masih
mum
nitrit
sehing
sesuai
ga
Permenkes
97
Walaup
un
kadar
dikonsumsi.
Metode
namun
mengandung
natrium
98
Spektrofotometr
i Visibel dapat
digunakan
untuk
menetapkan
kadar
nitrit
daging burger.
yang
dalam
jangka
panjang
berpotensi
karena
itu
sebaiknya
dalam
jumlah
berlebihan
walaupun
kadar
terdapat
dalam
nitrit
yang
standar
penggunaan
maksimum.
Kesimpulan
Terdapat zat pengawet natrium
nitrit
pada
sampel
daging
mg/kg
dan
merk
masing-masing
merk
mg/kg
aman untuk
sehingga
dalam
waktu
natrium
masih
Daftar
Pustaka
Permenk
Anonim,
1988.
No.722/Menkes/Per/IX/88
tenta
ng
bahan tambaha
makanan. Jakarta: Depke
RI.
Badan POM. 2001. Petunju
Operasiona
Penerapan
Pembuat
Cara
Obat
yang
Baik.
Jakarta:
Badan
POM.
Cahyadi,
W.
2008.
Analisis
dan
Aspek
Kesehata
n Bahan
Tambaha
n Pangan
edisi
kedua.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Cunniff, P. 1995.
Official
Methode
Of
Analysis
16th
edition
volume II.
Kualitatif
Makro
dan
Semimikr
o Bagian
II.
Jakarta:
PT.
Kalman
Media
Pusaka.