Anda di halaman 1dari 4

Konsep Dasar Fisika pada Pompa Hidram

A. PENDAHULUAN
Air sebagai kebutuhan pokok kehidupan adalah komponen vital bagi
kualitas kehidupan suatu kelompok masyarakat. Sebagai salah satu negara agraris,
Indonesia memiliki daya konsumsi air yang cukup besar pada bidang pertanian,
terutama dalam hal irigasi. Namun sayangnya pada kondisi geogras Indonesia,
seringkali beberapa daerah merupakan daerah berbukit-bukit dan pegunungan
yang terkadang menjadi kendala untuk memenuhi suplai air bagi pertanian di
daerah hulu.
Sesuai dengan hukum gravitasi, air selalu mengalir dari tempat tinggi
menuju yang lebih tempat rendah. Sepertinya mustahil kalau harus menaikkan air
dari sumber atau alirannya menuju tempat yang lebih tinggi, tanpa bantuan energi
listrik atau bahan bakar minyak (BBM).
Karena itulah berbagai metode dilakukan oleh kelompok-kelompok petani
di berbagai daerah di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan air di hulu misalnya
dengan membuat sumur bor. Namun hal ini menimbulkan permasalahan baru.
Selain memerlukan modal dan biaya operasional yang cukup besar saat dibuat,
secara ekologis sumur bor tidak menguntungkan dalam jangka panjang.
Melihat kondisi tersebut dikembangkanlah suatu model teknologi sistem irigasi
yang tepat guna dan tentunya akrab dengan lingkungan. Sistem irigasi ini
menggunakan pompa tanpa mesin yang biasa disebut pompa Hidrolik Ram atau
dikenal dengan pompa Hidram.
Pompa hidrolik ram (pompa hidram) adalah teknologi pompa air yang
bekerja dengan menggunakan memanfaatkan gaya gratasi. Teknologi pompa
automatis hidrolik ram sendiri sudah ada sejak tahun 1772 yang ditemukan oleh
John Whitehurst dari Inggris. Pompa ini kemudian dikembangkan pada tahun
1796 saat Joseph Michel Montgoler memasang pompa ram otomatis ini di
Voiron Perancis. Penemuan ini kemudian dipatenkan pada tahun 1797. Di
Indonesia sendiri teknologi pompa hidram ini juga sudah dikembangkan
termasuk dilakukan modikasi desain untuk meningkatkan esiensinya.
B. KONSEP FISIKA YANG MENDASARI
Penerapan konsep konsep fisika sangat terlihat pada penggunaan Pompa
Hidrolik Ram ini. Diantaranya adalah sebagai berikut
a. Sifat fluida
Cairan dan gas disebut fluida, sebab zat cair tersebut dapat mengalir.
Untuk mengerti aliran fluida maka harus mengetahui beberapa sifat dasar fluida.
Adapun sifat sifat dasar fluida yaitu; kerapatan (density), berat jenis (specific
gravity), tekanan (pressure), kekentalan (viscosity).
Kerapatan (density)
Kerapatan adalah dinyatakan dengan (bahasa yunani disebut rho),
didefenisikan sebagai massa per satuan volume.
dimana: = kerapatan (/3)
m = massa (kg)
V = volume (3)

Kerapatan adalah suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda tersusun atas
bahan murni, misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai ukuran ataupun
massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya.
Pada hal ini fluida yang digunakan adalah air murni, yang memiliki
kerapatan / Massa jenis 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat
dengan massa jenis air murni.
Sehingga pada fluida cair
Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dengan gaya Fdianggap
bekerja secara tegak lurus terhadap luas permukaan A, maka :
dengan F = gaya
A = luas permukaan
P = tekanan
Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Pada fluida cair, viskositas
disebabkan oleh gaya kohesif antara molekul-molekulnya. Viskositas
didefinisikan sebagai koefisien kekentalan dengan persamaan sebagai berikut :
dimana :
= koefisien kekentalan (. )
F = gaya ()
A = luasan fluida yang bersinggungan dengan setiap lempengan ()
v = kecepatan fluida (/)
L = jarak lempengannya ()
b. Kapasitas Aliran Fluida
Besarnya kecepatan akan mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir dalam
suatu pipa. Jumlah dari aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume,berat
atau massa fluida dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju
aliran volume (m3/s), laju aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s).
c. Gerak Fluida dan Laju Aliran
(Hanum Uratmi dkk. : 2009 : 87) menjelaskan bahwa Gerak fluida ada 2
kemungkinan yaitu :
Aliran Garis Lurus
Aliran garis lurus adalah aluran fluida yang mengikuti garis (lurus atau
melengkung) yang jelas ujung pangkalnya.
Aliran turbulen
Aliran turbulen ditandai oleh adanya aliran berputar akibat partikelpartikel yang arah geraknya berbeda bahkan berlawanan dengan arah gerak
keseluruhan. Pengukuran laju aliran laju alir dengan masing-masing laju
aliran Q merupakan fungsi luas pipa A dan kecepatan v dari cairan yang
mengalir lewat pipa, yakni:
Q = A.v dimana A = luas penampang (m2)
v = kecepatan rata rata aliran fluida (m/s)

Q = debit (m3/s)
tetapi dalam praktek, kecepatan tidak merata, lebih besar di pusat. Jadi kecepatan
terukur rata-rata daricairan atau gas dapat berbeda dari kecepatan rata-rata
sebenarnya. Gejala ini dapat dikoreksi sebagai berikut:
Q = K.A.v
di mana K adalah konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan
antara kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur. Nilai konstanta ini
bisa didapatkan melalui eksperimen.
d. Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida
dalam dari satu tempat ke tempat lain. persamaan kontinuitas dituliskan sebagai
berikut :
1 = 2
1 1 1= 2 2 2
11= 22 [ = konstan]
apabila luas penampang lintang besar maka kecepatan kecil, dan apabila luas
penampang kecil maka kecepatan besar. Sehinga untuk mendapatkan kalor yang
maksimal maka luas penampang dibuat besar dan debit air yang kecil.
e. Energi
Energi didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi
dinyatakan dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida yang sedang bergerak selalu
mempunyai energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang harus
dipertimbangkan adalah mengenai energi potensial, energi kinetik nya dan energi
tekanan.
Energi potensial
Energi otensial adalah energi akibat dari ketinggian. Pada fluida, energi potensial
adalah energi yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Didefinisikan sbb :
Ep = m g h dengan Ep = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = grafitasi (m/s2)
h = tempat jatuh nya (m)
Energi kinetik
Energi kinetik menunjukkan energi yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh
kecepatan yang dimilikinya.
= 2 dengan EK = energi kinetik (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Energi aliran
Energi aliran adalah jumlah kerja yang dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida
bergerak menyilang pada jarak tertentu dan berlawanan dengan tekanan fluida
yang bersatuan joule (J).
Didefinisikan sebagai E.aliran= p . A . L
p = tekanan yang dialami oleh fluida (N/m)
A = luas penampang aliran (m2)
L = panjang pipa (m)

f. Azas Bernoulli
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Ada 2 aliran yaitu :
Aliran Tak-termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:
di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk
aliran termampatkan adalah sebagai berikut:
di mana:
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
= entalpi fluida per satuan massa
Catatan: , di mana adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut
sebagai energi internal spesifik.
C. PRINSIP KERJA ALAT
Berikut ini adalah uraian dan prinsip kerja pompa hidram,
Secara singkat, prinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan memanfaatkan
tenaga aliran air yang mengalir dari ketinggian kemudian diubah dengan
mekanisme penutupan katup yang cepat sehingga timbul tenaga hentakan balik
(water ham-mer). Hentakan air yang mendadak tersebut kemudian dimanfaatkan
sebagai tenaga pendorong untuk bisa mengalirkan air ke tempat yang lebih
tinggi. Pompa ini bekerja seperti transformator hidrolik dimana air yang masuk ke
dalam pompa, yang mempunyai hydraulic head (tekanan) dan debit tertentu,
menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan debit
yang lebih kecil. Pompa ini memanfaatkan Water hammer effect untuk
menghasilkan tekanan yang memungkinkan sebagian dari air yang masuk
memberi tenaga kepada pompa, diangkat ke titik lebih tinggi dibandingkan head
awal dari air tersebut. Pompa Hydram ini sangai sesuai untuk digunakan di daerah
terpencil, dimana terdapat sumber air yang mempunyai head rendah, serta
diperlukan memompa air kelokasi pemukiman yang mempunyai elevasi lebih
tinggi dari sumber air tersebut. Pada kondisi seperti inilah pompa hydram menjadi
sangat bermanfaat sekali, karena pompa ini tidak membutuhkan sumber daya lain
selain energi kinetik dari air yang mengalir itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai