Pengumpulan dana yang dilakukan oleh Bank Syariah yang berasal dari para Nasabah, para
pemilik modal atau dana titipan dari pihak ketiga perlu dikelola dengan penuh amanah dan
istiqomah, dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan yang besar, baik untuk
nasabah maupun syariah.
Prinsip utama yang harus dikembangkan bank syariah dalam kaitan dengan manajemen
dana adalah bahwa Bank Syariah harus mampu memberikan bagi hasil kepada penyimpan dana,
minimal sama dengan atau lebih besar dari suku bunga yang berlaku di bank-bank konvensional
dan mampu menarik bagi hasil dari debitur lebih rendah daripada bunga yang berlaku di bank
konvensional. Oleh karena itu upaya manajemen dana bank syariah perlu dilakukan secara baik.
Hal tersebut harus dilakukan guna untuk mencapai hasil keuntugan yang besar, agar bagi
hasil yang dilakukan dapat peningkatan tabungan nasabah. Untuk mengetahui tingkat pengaruh
bagi hasil terhadap peningkatan tabungan nasabah kita membutuhkan setidaknya dua contoh
perhitungan yang berbeda yaitu perhitungan pola bagi hasil dengan pola bunga sebagai berikut :
Contoh bagi hasil
Ahmad mempunyai tabungan deposito Rp. 10 juta, jangka waktu satu bulan (1 Desember
2007 s/d 1 Januari 2008) dan keuntungan bagi hasil antara nasabah dan bank 57%:43% jika
keuntungan bank yang diperoleh untuk deposito satu bulan per 31 Desember 2007 adalah Rp. 20
juta dan rata-rata deposito jangka waktu satu bulan adalah Rp. 950 juta, berapa keuntungan yang
diperoleh Ahmad ?
Jawab :
Keuntungan yang diperoleh Ahmad adalah (Rp. 10 juta x Rp. 950) x Rp.20 juta x 57% =
Rp. 120.000,Contoh bunga bank konvensional :
Pada tanggal 1 Desember 2007 Ahmad membuka deposito sebesar Rp. 10 juta, jangka
waktu 1 bulan dengan tingkat bunga 9% per tahun, berapa bunga yang diperoleh pada saat jatuh
tempo?
Jawab :
Bunga yang diperoleh Ahmad adalah :
(Rp. 10 juta x 31 hari x 9%/365 hari = Rp. 76.438,Dari contoh tersebut diatas memberi pengertian bahwa bank syariah dalam memberikan
hasil kepada deposan mempertimbangkan rasio antara dana pihak ketiga dan pembiayaan yang
diberikan, serta pendapatan yang dihasilkan dari perpaduan dua faktor tersebut, sedangkan bank
konvensional langsung menganggap semua bunga yang diberikan adalah biaya, tanpa
memperhitungkan berapa pendapatan yang dapat dihasilkan dari dana yang dihimpun tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa bagi hasil yang dilakukan bank Syariah
sangat berpengaruh terhadap peningkatan tabungan nasabah. Pengaruh tersebut dapat di lihat dari
beberapa karakter:
1. Tingkat keuntungan bagi hasil yang diperoleh nasabah dari bank syariah lebih tinggi
keuntungannya di banding tingkat suku bunga pada bank konvensional.
2. Kemungkinan terjadinya kerugian sangat kecil.
3. Pendapatan yang diperoleh merupakan porsi bagi hasil yang disepakati sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bagi hasil adalah suatu sistem pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni
pembagian hasil usaha antara pemilik modal (shahibul maa/) dan pengelola (Mudharib).
Pada penerapannya prinsip yang digunakan pada sistem bagi hasil, menggunakan dua
macam kontrak kerjasama yaitu akad Musyarakah dan Mudharabah. Dimana musyarakah adalah
akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu tertentu dimana masing-mating pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan. Sedangkan Mudharabah adalah perjanjian antara pemilik
modal (uang dan barang) dengan pengusaha dimana pemilik modal bersedia membiayai
sepenuhnya suatu usaha /proyek dan pengusaha setuju untuk mengelola proyek tersebut dengan
bagi hasil sesuai dengan perjanjian.
Sedangkan mekanisme penghitungan bagi hasil dapat dilakukan dengan dua macam
pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan profit sharing (bagi laba)
b. Pendekatan revenue sharing (bagi pendapatan).
Sedangkan pola bagi hasil dapat dilakukan dengan cara:
1. Menghitung saldo rata-rata harian.
2. Menghitung saldo rata-rata tertimbang.
3. Menghitung distribusi pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.
4. Membandingkan antara jumlah sumber dana dengan total dana yang telah disalurkan.
5. Mengalokasikan total pendapatan kepada masing-masing klasifikasi dana dana sesuai dengan
klasifikasi dana yang ditanamkan.
6. Memperhatikan nisbah sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam kesepakatan (akad).
7. Mendistribusikan bagi hasil tersebut sesuai dengan nisbahnya kepada pemilik yang dimiliki
sesuai dengan saldo rata-rata tertimbang.
B. Saran
Dari berbagai sumber yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini, penulis
menyadari masih terdapat kekurangan yang sifatnya diluar batas kemampuan penulis. Oleh
karena apabila pembaca menemukan kekurangan atau kekeliruan dalam penulisan ini maka
sebagai penulis selalu terbuka dalam menerimah saran dan kritikan yang sifatnya membangun
guna untuk kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.