Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang
semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan,
kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita.
Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke
lingkungan yang lebih luas.
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup
yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa
Indonesia adalah pembuangan sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang
sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat
berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi
kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di
kemudian hari.
Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola
dengan baik, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat
mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah
menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas
dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya
dan juga kesadaran dari masyarakat untuk mengelolanya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan oleh
sampah, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana
proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian
pencemaran lingkungan itu sendiri.Sehubungan dengan hal tersebut, maka
dalam

hal

ini

kami

menyusun

makalah

yang

mengambil

tema Pencemaran Lingkungan oleh sampah agar kita dapat mengetahui

darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara


penanggulangannya.
PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN LOKASI
Faktor-faktor yang menyebabkan buruknya pengelolaan sampah di
Semarang antara lain karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk
membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat sudah sangat terbiasa
membuang sampah-sampahnya ke sungai tanpa peduli bahwa itu akan
menimbulkan

pencemaran.

Ketidakdisiplinan

masyarakat

dalam

membuang sampah juga seing terjadi di mana saja, seperti di tempat


umum atau di jalan raya, seolah-olah masyarakat tidak peduli bahwa
perilakunya membuat lingkungan menjadi tidak sedap dipandang. Hal ini
sangat berbeda dengan kota-kota besar lain yang masyarakatnya punya
kesadaran tinggi tentang menjaga lingkungannya, sehingga tempat-tempat
umum di sana selalu terlihat rapi dan bersih.
Faktor lainnya adalah kurangnya fasilitas kebersihan yang
seharusnya tersedia, misalnya di tempat-tempat umum ataupun di pinggir
jalan.Hal ini kemudian menjadi alasan bagi masyarakat untuk membuang
sampah sesuka hatinya karena tidak menemukan tempat sampah.
Kemudian kurangnya peran pemerintah dalam menangani masalah
ini juga menjadi salah satu faktor. Sebenarnya pemerintah sudah
mempunya aturan tentang pengelolaan sampah, seperti UU No. 18 Tahun
2008 tentang pengelolaan sampah dan Permendagri No 33 Tahun 2010
tentang pengelolaan persampahan. Namun realita yang terjadi aturanaturan ini tidak banyak merubah keadaan. Pencemaran sungai dan laut
akibat sampah, sampah yang berserakan di tempat-tempat umum, dan lain
sebagainya sepertinya tidak berkurang.

B. PENANGGULANGAN
Pembuangan

sampah

pada

penimbunan

darat

termasuk

menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling


populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak
terpakai, lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah
lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan
menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan
penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan
menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau
sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah.
Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida
yang juga sangat berbahaya.Karakteristik desain dari penimbunan darat
yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah
menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup
untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas
yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat
penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin
berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

C. GAMBAR

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain
ke dalam air atau udara yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Pencemaran juga bisa dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau
udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara
2.

menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

suatu proses.
3. Jenis-jenis sampah secara umum terbagi menjadi 2, yaitu sampah organic dan
anorganik
4. Sampah menimbulkan beberapa masalah terhadap lingkungan hidup dimana
sampah menyebabkan kerusakan lingkungan, munculnya penyakit, terjadinya
banjir, sampai kerugian ekonomi.
5. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah
ialah dengan mendaur ulang sampah, melak.ukan penimbunan sampah, dan
tentunya kesadaran dari masing-masing individu

Anda mungkin juga menyukai