Anda di halaman 1dari 22

PENGENDALIAN GULMA

SECARA KULTUR TEKNIS


METODE PENGENDALIAN GULMA :

Kultur Teknis
Mekanis
Biologi
Kimiawi
Integrated Weed
Management

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Pengelolaan gulma bertujuan untuk membatasi


atau mengurangi pertumbuhan dan penyebaran
gulma.
Pengelolaan gulma meliputi tindakan :
pencegahan (prevention),
pengendalian (control)
pemanfaatan gulma.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

TINDAKAN PENCEGAHAN
(PREVENTIF)
TUJUAN : untuk membatasi atau
mengurangi pertumbuhan dan penyebaran
gulma sehingga usaha pengendalian
terhadap gulma yang tumbuh menjadi
seminimal mungkin atau ditiadakan (tidak
perlu dilakukan).

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Tindakan pencegahan didasarkan pada tahapan


perkembangan gulma yaitu perkecambahan,
pertumbuhan, pendewasaan, dan reproduksi.
Berdasarkan tahapan tersebut, pendekatan
pencegahan gulma meliputi :
mengurangi
jumlah
propagule
yang
diproduksi gulma,
mengurangi
jumlah
gulma
yang
berkecambah,
meminimalkan kompetisi yang terjadi antara
tanaman dan gulma.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

TINDAKAN PREVENTIF YANG DIANJURKAN

Pengolahan tanah sebelum tanam


mempengaruhi regrowth dan seed bank.
tindakan pencegahan dan sekaligus pengendalian
mematikan gulma yang sudah tumbuh, menumbuhkan
biji gulma yang dorman
Gulma terpotong-potong, ukuran propagule kecil
sehingga tidak cukup untuk perkembangbiakan
perlu dilakukan beberapa kali dengan interval waktu
yang cukup lama agar biji dorman sempat tumbuh,
kemudian dimatikan pada pengolahan berikutnya.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Pergiliran tanaman
ada suatu kenyataan bahwa setiap jenis
tanaman budidaya biasanya tumbuh berasosiasi
dengan gulma / kelompok gulma tertentu.
pergiliran tanaman akan mencegah dominasi
spesies gulma/kelompok gulma pada daerah
pertanaman.
Mahfudz (2005) : perubahan pola tanam dari monokultur
jagung, tumpangsari jagung-kakao hingga menjadi
monokultur kakao menyebabkan jumlah jenis gulma
berkurang dan komunitas gulma cenderung didominasi
oleh Paspalum conjugatum; merubah komposisi jenis
gulma dominan, dari jenis gulma berdaun lebar
digantikan oleh gulma golongan rumput.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Ball dan Miller (1993)


menemukan 190 jenis gulma pada pola
monokultur jagung selama 5 tahun,
245 jenis gulma pada pola rotasi Phaseolus
vulgaris (2 tahun)-jagung (3 tahun).
Perbedaan jenis gulma dominan. Gulma
Setaria viridis merupakan gulma dominan
pada pertanaman jagung terus menerus,
sedangkan gulma Amaranthus retroflexus
merupakan gulma dominan pada rotasi
P.vulgaris - jagung.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Pengunaan benih bersertifikat


menghindarkan penyebaran biji gulma via benih
diberbagai Negara ada undang-undang /
peraturan yang mengatur mutu benih yang dapat
diperdagangkan yaitu peraturan sertifikasi benih.
di Amerika Serikat :
Benih berukuran kecil seperti alfafa, sweet
clover, millet, dll dilarang diperdagangkan bila
dalan 10 g contoh terdapat lebih dari 1 biji
gulma yang berbahaya.
benih (biji) berukuran besar seperti jagung,
wheat, barley, dll : 1 biji gulma /100 g contoh

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Sistem pertanaman
Penggenangan pada padi sawah yang memberikan
kondisi anaerob membatasi gulma-gulma yang
memerlukan kondisi aerob untuk perkecambahan dan
pertumbuhannya.
Penggenangan 5 15 cm menekan perkecambahan
biji-biji gulma teki dan rumput, gulma golongan
berdaun lebar tidak tertekan (Soerjani, et. al., 1977).
penggenangan 5 10 cm : gulma teki tertekan,
penggenangan 10 15 cm: gulma rumput tertekan,
penggenangan 10 15 cm : teki tertekan 3 6 kali
(Bangun, 1981).

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Penggenangan 2.5 cm :
menekan bobot kering gulma total sebesar 76.0%

menurunkan penutupan gulma total sebesar


23.5%
Bobot kering Monochoria vaginalis
(Rusyadi, 1993)
Pramudyani et al (2005) penggenangan dapat menekan
pertumbuhan gulma Frimbistylis miliacea pada padi
sawah. Semakin tinggi penggenangan, gulma F.
miliacea semakin tertekan yang ditunjukkan dengan
jumlah anakan gulma F. miliacea yang semakin rendah.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Pemrosesan makanan ternak yang berasal dari


hasil tanaman, biji jerami mematikan biji
gulma yang tercampur dalam makanan ternak.
Menghindarkan penggunaan pupuk kandang
yang belum mengalami proses fermentasi yang
sempurna.
Perpindahan ternak maupun alat-alat pertanian
jangan sampai menjadi sarana penyebar biji
gulma berbahaya.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Pinggir sungai atau saluran irigasi perlu


dibersihkan dari gulma-gulma berbahaya.
Mencegah terjadinya biji gulma dengan
mengadakan pengendalian / pembabatan
sebelum gulma menghasilkan biji yang mampu
berkecambah dan tumbuh.
Secara legislatif (perundang-undangan) yang
mengatur atau membatasi transportasi /
penyebaran gulma di dalam maupun ke luar
suatu daerah / Negara.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

TINDAKAN PENGENDALIAN
Suatu usaha untuk membatasi atau menekan
infestasi gulma sampai tingkat tertentu sehingga
pengusahaan tanaman budidaya menjadi
produktif dan efisien.
Teknik : mekanis, kultur teknis, biologis (hayati),
kimia (penggunaan herbisida), dan terintegrasi
(terpadu).
Tindakan pencegahan
bersifat komplementer.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

dan

pengendalian

Sawit, Institut Pertanian Bogor

PENGENDALIAN GULMA SECARA MEKANIS


menggunakan alat-alat sederhana hingga alat-alat
mekanis berat untuk merusak atau menekan
pertumbuhan gulma secara fisik.
Berdasarkan alat yang digunakan :
Manual (tenaga manusia) : tanpa alat / alatalat sederhana seperti parang, arit, kored, dll.
Semi mekanis : tenaga manusia memakai
mesin ringan seperti mower (pemotong
rumput).
Mekanis penuh memakai alat-alat mesin berat
seperti traktor besar, dll.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

1. Mencabut gulma
Lebih sesuai untuk gulma setahun
Tidak efektif dan sukar dilaksanakan
terhadap gulma yang mempunyai
rhizoma, stolon atau umbi, karena
bagian-bagian tersebut segera dapat
tumbuh kembali membentuk tumbuhan
baru.
Memerlukan tenaga menusia dan waktu
yang banyak,
Menimbulkan gangguan yang minim
terhadap tanaman

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

2. Membabat gulma / memangkas / mowing


Dari aspek konservasi tanah dan pencegahan erosi
merupakan cara yang lebih baik dibandingkan dengan
berbagai cara lainnya.
Waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan sifat gulma
yang dihadapi hubungannya dengan masa
pembentukan biji gulma.
Banyak diterapkan pada perkebunan besar,
perkebunan rakyat, bidang hortilultura (kabun buahbuahan, tanaman pekarangan).
Pada tanaman ber-perakaran dangkal (nenas, pisang,
kelapa) pengaruh gulma masih terlihat.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

3. Pengolahan tanah
Efektif untuk gulma setahun meupun gulma tahunan,
namun cara pelaksanaannya tidak sama.
Untuk gulma setahun (semusim) reproduksi berupa biji :
pengolahan tanah secara dangkal beberapa kali dengan
interval yang cukup untuk menumbuhkan biji gulma yang
terangkat ke permukaan tanah.
Untuk gulma tahuan selain biji, organ reproduksi vegetatif
seperti rhizoma, stolon, umbi sangat berperan : Pengolahan
yang dalam diikuti pengolahan dangkal beberapa kali
dengan interval waktu yang cukup untuk menumbuhkan biji
dan propagula vegetatif.
Dalam pelaksanaan pengolahan tanah pemadatan tanah
harus dihindarkan, bahaya erosi diperhitungkan, kadar air
tanah yang sesuai pada saat pengolahan tanah.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

4. Menginjak dan membenamkan gulma


pada pertanian padi sawah secara tradisional
dibeberapa derah masih dilakukan.
gulma diinjak dan dibenamkan memakai tenaga
hewan ternak maupun manusia.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

5. Penggunaan api
Ada efek positif : tak ada efek samping residu
seperti halnya pada pemakaian herbisida,
pengganggu lainnya seperti hama, penyakit
dapat ikut mati.
Gulma mati karena terbakar hangus dan karena
koagulasi protein pada tumbuhan gulma.
Koagulasi protein terjadi bila terkena panas
dengan suhu 45 - 55 C.
Menimbulkan masalah ekspor asap

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

PENGENDALIAN SECARA KULTUR TEKNIS


Didasarkan pada segi ekologis tanaman dan
gulma.
Membuat lingkungan yang menguntungkan bagi
pertumbuhan tanaman sehingga tanaman dapat
bersaing dengan gulma, dilain pihak tindakan
yang diterapkan tersebut mengurangi atau
menekan pertumbuhan gulma menjadi
seminimum mungkin.
Cara yang efektif dan efisien di negara sedang
berkembang yang belum menggunakan
herbisida secara meluas harga herbisida
relatif mahal.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Berbagai tindakan yang tercakup dalam metoda


ini adalah :
Pergiliran tanaman (rotasi) : menghindarkan dominasi
kelpmpok gulma tertentu.
Pengolahan tanah : memperoleh media tumbuh yang
baik bagi tanaman dan mematikan gulma yang sudah
tumbuh serta menumbuhkan biji gulma yang dorman.
Pemakaian benih / bibit yang baik : agar tanaman
dapat bersaing dengan gulma yang tumbuh kemudian
Pemupukan yang sesuai : agar tanaman tumbuh baik
dan kuat
Penyiangan : menghilangkan adanya kompetisi antara
gulma dengan tanaman
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Pengaturan jarak tanaman yang tepat : memanfaatkan


unsur hara dan cahaya sebaik-baiknya bagi tanaman
budidaya.
Kompetisi tanaman : penanaman penutup tanah LCC
untuk menekan pertumbuhan gulma tanpa menimbulkan
persaingan yang berat terhadap tanaman pokok, bahkan
dalam beberapa segi dapat memberikan efek positif.
Penggenangan padi sawah : penggenangan 5-7 cm
optimum bagi pertumbuhan padi sementara hal itu telah
menekan pertumbuhan gulma-gulma tertentu.
Penggunaan mulsa : menekan pertumbuhhan gulma
serta memberikan berbagai efek positif bagi tanaman.

Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB

Sawit, Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai