Kultur Teknis
Mekanis
Biologi
Kimiawi
Integrated Weed
Management
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
TINDAKAN PENCEGAHAN
(PREVENTIF)
TUJUAN : untuk membatasi atau
mengurangi pertumbuhan dan penyebaran
gulma sehingga usaha pengendalian
terhadap gulma yang tumbuh menjadi
seminimal mungkin atau ditiadakan (tidak
perlu dilakukan).
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Pergiliran tanaman
ada suatu kenyataan bahwa setiap jenis
tanaman budidaya biasanya tumbuh berasosiasi
dengan gulma / kelompok gulma tertentu.
pergiliran tanaman akan mencegah dominasi
spesies gulma/kelompok gulma pada daerah
pertanaman.
Mahfudz (2005) : perubahan pola tanam dari monokultur
jagung, tumpangsari jagung-kakao hingga menjadi
monokultur kakao menyebabkan jumlah jenis gulma
berkurang dan komunitas gulma cenderung didominasi
oleh Paspalum conjugatum; merubah komposisi jenis
gulma dominan, dari jenis gulma berdaun lebar
digantikan oleh gulma golongan rumput.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Sistem pertanaman
Penggenangan pada padi sawah yang memberikan
kondisi anaerob membatasi gulma-gulma yang
memerlukan kondisi aerob untuk perkecambahan dan
pertumbuhannya.
Penggenangan 5 15 cm menekan perkecambahan
biji-biji gulma teki dan rumput, gulma golongan
berdaun lebar tidak tertekan (Soerjani, et. al., 1977).
penggenangan 5 10 cm : gulma teki tertekan,
penggenangan 10 15 cm: gulma rumput tertekan,
penggenangan 10 15 cm : teki tertekan 3 6 kali
(Bangun, 1981).
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Penggenangan 2.5 cm :
menekan bobot kering gulma total sebesar 76.0%
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
TINDAKAN PENGENDALIAN
Suatu usaha untuk membatasi atau menekan
infestasi gulma sampai tingkat tertentu sehingga
pengusahaan tanaman budidaya menjadi
produktif dan efisien.
Teknik : mekanis, kultur teknis, biologis (hayati),
kimia (penggunaan herbisida), dan terintegrasi
(terpadu).
Tindakan pencegahan
bersifat komplementer.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
dan
pengendalian
1. Mencabut gulma
Lebih sesuai untuk gulma setahun
Tidak efektif dan sukar dilaksanakan
terhadap gulma yang mempunyai
rhizoma, stolon atau umbi, karena
bagian-bagian tersebut segera dapat
tumbuh kembali membentuk tumbuhan
baru.
Memerlukan tenaga menusia dan waktu
yang banyak,
Menimbulkan gangguan yang minim
terhadap tanaman
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
3. Pengolahan tanah
Efektif untuk gulma setahun meupun gulma tahunan,
namun cara pelaksanaannya tidak sama.
Untuk gulma setahun (semusim) reproduksi berupa biji :
pengolahan tanah secara dangkal beberapa kali dengan
interval yang cukup untuk menumbuhkan biji gulma yang
terangkat ke permukaan tanah.
Untuk gulma tahuan selain biji, organ reproduksi vegetatif
seperti rhizoma, stolon, umbi sangat berperan : Pengolahan
yang dalam diikuti pengolahan dangkal beberapa kali
dengan interval waktu yang cukup untuk menumbuhkan biji
dan propagula vegetatif.
Dalam pelaksanaan pengolahan tanah pemadatan tanah
harus dihindarkan, bahaya erosi diperhitungkan, kadar air
tanah yang sesuai pada saat pengolahan tanah.
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
5. Penggunaan api
Ada efek positif : tak ada efek samping residu
seperti halnya pada pemakaian herbisida,
pengganggu lainnya seperti hama, penyakit
dapat ikut mati.
Gulma mati karena terbakar hangus dan karena
koagulasi protein pada tumbuhan gulma.
Koagulasi protein terjadi bila terkena panas
dengan suhu 45 - 55 C.
Menimbulkan masalah ekspor asap
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB
Program Agronomi
Keahlian
Kelapa
Departemen
danPerkebunan
Hortikultura, Faperta-IPB