Perubahan global yang mempengaruhi sistem kesehatan hewan akan terus berlanjut yang berakibat lebih jauh. Berbagai penyakit yang sejak dulu bersifat endemik maupun sporadik seperti septichaemia epizooticae, anthrax, rabies, brucellosis dan lain sebagainya belum berhasil di berantas dan masih menjadi tantangan siskeswan sampai dengan saat ini . Belakangan ini muncul penyakitpenyakit hewan lintas batas (transboundary animal diseases) yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti avian influenza. Begitu juga munculnya dan menyebarnya penyakitpenyakit hewan menular seperti Q fever di berbagai belahan dunia menggerakkan hampir semua negara di dunia untuk memastikan berfungsinya siskeswan. Salah satu upaya dalam mengatasi penyebaran penyakit-penyakit hewan menular zoonosis dilakukan dengan pembentukan organisasi-organisasi internasional yang bergerak di bidang kesehatan hewan khususnys penyakit-penyakit hewan menular atau zoonosis untuk menetapkan batas-batas internasional untuk mencegah penyebaran suatu wabah penyakit tersebut. Beberapa organisasi internasional yang bergerak di bidang penyakit hewan diantaranya: 1. Office International des Epizooties (OIE) OIE adalah organisasi terbesar di dunia yang khusus menangani masalah-masalah epizootik, yaitu penyakit yang muncul secara tiba-tiba dan bersifat temporer atau sementara, yang menyerang hewan dalam jumlah besar di dalam cakupan wilayah yang besar. Tujuan utama OIE adalah mencegah timbulnya wabah penyakit hewan global, dengan cara memastikan tiap-tiap negara anggota menyediakan transparansi yang setinggitingginya mengenai status kesehatan hewan di negara anggota secara berkala dan professional sehingga jika terdapat suatu kasus penyakit menular yang serius dalam suatu negara anggota dapat segera diatasi, dianalisis, dan disebarkan informasi ilmiahnya ke daerah-daerah lain untuk mencegah masuk dan menyebarnya wabah penyakit hewan tersebut ke daerah-daerah atau neegara-negara lain secara global. 2. Veterinary Public Health (VPH) Berfungsi sebagai forum untuk membahas kejadian terkini penting tentang kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, dan penelitian termasuk didalamnya tentang penyakitpenyakit menular atau zoonosis. 3. The Mediterranean Zoonoses Control Centre (MZCC) The Mediterranean Zoonoses Control Centre (MZCC) adalah sebuah antar negara Mediterania dan Timur Tengah yang bergerak dalam pencegahan, pengawasan dan pengendalian penyakit zoonosis dan foodborn disease. Tujuan utama dari program MZCC yaitu mempromosikan program untuk pencegahan; pengawasan dan pengendalian zoonosis dan penyakit bawaan makanan terkait; memperkuat kolaborasi antara hewan dan pelayanan kesehatan masyarakat;
Nama : Zumara Mufida
Hidayati NIM
Kelas
1409005001 B
melaksanakan kegiatan pelatihan; mempromosikan kegiatan kesehatan masyarakat
veteriner dan pendidikan kesehatan masyarakat. 4. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Centers for Disease Control and Prevention (CDC) adalah agen federal yang melakukan dan mendukung kegiatan promosi kesehatan, pencegahan dan kesiapsiagaan di Amerika Serikat dengan tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. CDC bekerja dengan memantau dan mencegah wabah penyakit (termasuk bioterorisme), menerapkan strategi pencegahan penyakit, dan menjaga statistik kesehatan nasional. Badan ini juga memimpin upaya kesehatan masyarakat untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular dan kronis.. Upaya pencegahan penyakit CDC termasuk mendidik masyarakat tentang bagaimana mengenali dan menghindari tertular penyakit menular yang umum dan juga memantau wabah penyakit kronis, termasuk Ebola untuk mengenali dan memerangi gejala sedini mungkin. 5. Communicable Disease Surveillance & Response (CSR) Organisasi ini bertujuan untuk melindungi penduduk dari infeksi melalui pengawasan penyakit menular zoonosis, mendukung untuk penyelidikan wabah, penyediaan intelijen kesehatan dan penelitian terapan serta pengendalian infeksi di daerah Wales dan Inggris. Selain organisasi-organisasi tersebut, juga terdapat organisasi-organisasi yang berkaitan dengan penyakit hewan di Eropa, Asia, Australia, Amerika, dan Afrika. Keberadaan organisasi-organisasi Internasional tersebut sangat penting untuk mencegah dan mengatasi penyebaran wabah penyakit menular atau zoonosis termasuk diantaranya Q fever. Q fever telah menjadi problem kesehatan masyarakat di banyak negara seperti Perancis, Inggris, Itali, Jerman, Spanyol, Kanada, Jepang, Australia, Thailand dan beberapa negara lain. Dengan adanya organisasi-organisasi tersebut, informasi ilmiah tentang keberadaan penyakit di suatu daerah dapat disebarkan sebagai informasi penting ke daerah-daerah lain yang tidak terinfeksi untuk dijadikan sebagai referensi upaya mencegah penyebaran wabah tersebut di daerahnya. Di Rusia misalnya, Negara tersebut telah mengembangkan vaksin Q fever sehingga Rusia jarang terkena penyakit Q fever. Begitu juga di Negara lain, termasuk Selandia Baru dan Indonesia, dengan adanya informasi mengenai penyakit Q fever, Negaranegara tersebut bisa melakukan upaya pencegahan penyakit, pencegahan dapat dilakukan dengan upaya sosialisasi ke masyarakat tentang penyebab, dampak, cara mencegah, cara menanggulangi penyakit sehingga masyarakat tahu bagaimana cara untuk mencegah agar hewan tidak terinfeksi penyakit Q fever, standart prosedur yang aman saat beraktivitas dengan hewan seperti sapi, kambing, domba, agar orang-orang yang berhubungan secara langsung dengan hewan-hewan tersebut (peternak, tukang potong di RPH, dll) tidak tertular penyakit Q fever.