Grade II
Andi Absharina Binawan
Interna Divisi Penyakit Tropis & Infeksi
IDENTITAS PASIEN
Nama
:
Umur
:
No RM
:
Ruangan :
Alamat :
J. Kelamin
Ny. L
25 tahun
747556
Perawatan Pakis
Makassar
: Perempuan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : Sakit sedang, gizi baik, compos mentis
Tanda vital:
Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu (axilla) : 370C
Kepala : normochepal, rambut hitam, sukar dicabut
Mata :
Anemis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Pupil : Isokor diameter 2,5 mm / 2,5 mm
Udem palpebra : Tidak ada
Leher
Tonsil
: T1 T1 tidak hiperemis
Lidah
: Lidah kotor tidak ada
Bibir
: Kering tidak ada
Kel. limfe
: Tidak ada pembesaran
Kaku kuduk : Tidak ada
Trakea : deviasi tidak ada
Thoraks
Bentuk : Normothorax
Payudara
: Tidak ada kelainan
Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, spider nevi tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak ada
Abdomen:
Inspeksi : Abdomen datar, ikut gerak napas
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, massa
tidak ada
Perkusi : Timpani, asites tidak ada
Auskultasi
: Peristaltik ada kesan normal
tumor
Diagnosis
DHF Grade II
Treatment
Terapi Umum
Banyak minum air (2L/hari)
Tirah baring
Diet makanan lunak
Terapi Simptomatik
Diagnostik
Darah rutin 24 jam
Monitoring :
Cek Darah Rutin/24 jam
Observasi tanda vital
Observasi tanda-tanda syok dan
manifestasi perdarahan aktif
(perdarahan gusi, mimisan, muntah
darah, batuk darah, BAK atau BAB
bercampur darah)
Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI (29/2/2016)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai
Rujukan
Satuan
WBC
2.2
4.00 10.00
10^3/ul
RBC
4.42
4.00 6.00
10^6/uL
HGB
13.3
12.0 16.0
Gr/dl
HTC
41
37.0 48.0
PLT
70
150 - 400
10^3/ul
29.20
52.0 75.0
10^3/ul
Lymphosit
36.4
20.0 40.0
Monosit
20.8
2.0 8.0
10^3/ul
Eosinofil
2.6
1.00 3.00
10^3/ul
Basofil
0.24
0.0 0.10
10^3/ul
Hematologi Rutin
Neutrofil
Fungsi Hati
SGOT
104
<38
U/L
SGPT
47
<41
U/L
DHF IgG/IgM
IgG = positif
IgM = negatif
Negatif
IgM Salmonella
Negatif
Negatif
Immunoserologi lain
Kesimpulan : Trombositopenia,
leukopenia
PENDAHULUAN
DEFINISI
Menurut WHO, demam berdarah Dengue
adalah demam yang diawali dengan demam
tinggi mendadak berlangsung 2-7 hari, naik
turun. Terdapat manifestasi perdarahan
dengan uji tourniket positif atau adanya
peteki, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
melena atau hematemesis. Selain itu, adanya
hepatomegali dan kegagalan sirkulasi (syok).
Dari kriteria laboratorisnya adanya
trombositopenia ( 100.000/l) serta
hemokonsentrasi nya meningkat 20%.1
Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh
Terdapat
Aedes Albopictus.
Patofisiologi
Respon imun yang diketahui berperan dalam patogenesis
DBD adalah :
Respons humoral berupa pembentukan antibodi yang
berperan dalam proses netralisasi virus, sitolisis yang
dimediasi komplemen dan sitotoksisitas antibodi. Antibodi
terhadap virus dengue berperan dalam mempercepat
replika, virus dengue berperan dalam mempercepat
replikasi virus pada monosit atau makrofag. Hipotesis ini
disebut antibody dependent enhancement (ADE)
Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T-sitotoksik (CD4)
berperan dalam respon imun selular terhadap virus
dengue. Diferensiasi T helper yaitu TH1 akan
memproduksi interferon gamma, IL-2 dan limfokin,
sedangkan TH2 memproduksi IL-4, IL-5, IL-6, dan IL-10
KLASIFIKASI
Dengue simptomatik terbagi menjadi 4, yaitu :
undiffrentiated fever (viral syndrome),
Dengue fever (DF/ demam Dengue),
Dengue haemorrhagic fever (DHF/ demam
berdarah Dengue), dan
expand Dengue syndrome (Dengue dengan
manifestasi yang tidak umum).
Dengue asimptomatik dapat berkembang menjadi
undiffrentiated fever, DF, atau menjadi DHF tanpa,
atau dengan fase syok (DSS).1,2
DEMAM DENGUE
Dengue fever (DF) atau demam Dengue merupakan
bentuk infeksi Dengue yang ringan. Pasien dapat
didiagnosis DF jika memenuhi 2 kriteria berikut: 1,2,4
Demam dengan durasi kurang dari 7 hari dan
memiliki 2 atau lebih manifestasi klinis berikut:
Sefalgia,
Nyeri retroorbital,
Myalgia/arthralgia,
Rash,
Leukopenia (WBC < 5000 /uL)
Trombositopenia (Platelet < 150,000 /uL)
Peningkatan hematokrit (5-10%).5
DHF grade II
Pasien dimasukkan kedalam DHF grade II jika telah
memenuhi kriteria DHF grade I, ditambah adanya
manifestasi perdarahan spontan (pteki, ekimosis,
purpura, epistaksis, perdarah gusi, haematemesis,
melena, injeksio konjungtiva,dan perdarahan mukosa
lainnya).1
DHF grade III
Pasien dimasukkan ke dalam DHF grade III jika telah
memenuhi kriteria DHF grade II ditambah tanda-tanda
kegagalan sirkulasi (syok hipovolemi) seperti:1
- Gelisah,
- Akral dingin,
- Takikardi,
- Nadi lemah,
- Hipotensi (tekanan sistol < 80 mmHg),
- Tekanan nadi < 20mmHg.1
DHF grade IV
Pasien dimasukkan ke dalam DHF grade IV
jika telah memenuhi kriteria DHF grade III
ditambah syok dalam dengan tekanan darah
yang tidak terdeteksi dan nadi tidak teraba. 1
DIAGNOSIS
Diagnosis demam berdarah ditegakkan berdasarkan kriteria
diagnosis menurut WHO tahun 2011 terdiri dari kriteria klinis
dan laboratoris.3
Kriteria Klinis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung
terus menerus selama 2 7 hari.
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan :
1. Uji tourniquet positif
2. Petekia, ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi.
3. Hemetamesis dan atau melena.
4. Pembesaran hati
5. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan
tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit
lembab dan pasien tampak gelisah.
Kriteria Laboratorium
Trombositopenia (<100.000 sel/ mm3 atau
kurang)
Hemokonsentrasi peningkatan hematoksit 20%
atau lebih.
Tes serologi : NS-1 positif
Tes IgG positif
Tes IgM positif
Dua kriteria pertama ditambah trombositopenia
dan hemokonsentrasi atau peningkatan
hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis
klinis demam berdarah dengue.3
PENATALAKASANAAN
Prognosis
Kematian oleh Demam dengue (DD) hampir
tidak ada. Sebaliknya pada DHF/DSS
mortaliasnya cukup tinggi. Menurut
penelitian prognosis dan perjalanan penyakit
orang dewasa umumnya lebih ringan
daripada anak-anak.3
Daftar Pustaka
1. Suhendro,