Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PELAKSANAAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBELAJARAN ILMU NAHWU


Oleh :
Evany Fasya

(240401151200)

Sharla Humaira

(240401151200)

Chabib Muwaffaq

(240401151200)

M. Nur Rivai

(240401151200)

M. Ajib Ubaidillah

(240401151200)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Nikmat, Rahmat, Inayah dan Karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan untuk memenuhi persyaratan akademik.
Sholawat serta Salam selalu kami haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang menjadikan zaman Jahiliyyah menjadi zaman Islamiyyah. Dengan
sholawat semoga kita mendapatkan syafaat di dunia hingga akhirat, Amiin.
Kegiatan pembelajaran ilmu nahwu selama 3 minggu sejak tanggal 21
Desember 2015 hingga 4 Januari 2016 yang lalu telah dilaksanakan kegiatan
pengabdian yang diberikan kepada sebanyak 15 peserta dengan hasil yang cukup
baik.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang
telah terlibat dalam penyelesaian laporan ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Semoga kegiatan pembelajaran ilmu nahwu ini
bermanfaat bagi peningkatan pemahaman dalam mempelajari kitab
suci Al Qur-an dan Al Hadist. Dan mudah-mudahan hasil kegiatan yang
dilakukan ini akan terus berlanjut sesuai dengan tujuan pengabdian
kepada masyarakat.

Semarang, 10 Januari 2016

Pelaksana

RINGKASAN PEMBALAJARAN ILMU NAHWU


Oleh
Kelompok 6 FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

Pembelajaran ilmu nahwu sebagai ilmu alat bahasa arab ini dengan tujuan agar
mahasiswa dapat membaca, menulis dan memahami huruf arab dengan lancar dan benar,
peran dan fungsinya amat penting bagi kehidupan umat Islam. Menyadari pentingnya
pendidikan memahami Al-Quran bagi mahasiswa, pembelajaran ilmu nahwu sebagai
ilmu alat bahasa arab menjadi suatu yang wajib diberikan kepada muslim. Kegiatan
pengabdian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi mahasiswa pada mata
pelajaran agama, dengan tujuan ; 1. Meningkatkan minat belajar, 2. Meningkatkan
pemahaman bahasa arab, 3. Meningkatkan rasa ingin tahu.
Untuk meningkatkan Pembelajaran ilmu nahwu ini kepada peserta pelatihan
diberikan materi pengetahuan dan keterampilan dasar tentang;
1. Dasar ilmu untuk mempelajari kitab suci Al Qur-an,
2. Pemahaman bahasa arab dengan mempelajari ilmu alat nahwu.
Bertempat di masjid Al-Ikhlas Bumi Mutiara Serang dengan jumlah peserta sebanyak 15
orang, telah dilakukan pelatihan selama 3 minggu sejak tanggal 21 Desember 2015
hingga 4 Januari 2016. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, praktek, tanya
jawab, diskusi dan latihan.

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam
semesta, didalamnya terkumpul wahyu Ilahi yang menjadi dasar hukum,
petunjuk, pedoman dan pelajaran serta ibadah bagi orang yang membaca,
mempelajari, mengimani serta mengamalkannya.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT. dan memeluk Agama Islam
seharusnyalah dapat mengetahui isi Kitab Al Quran dengan cara membaca dan
mempelajari kitab tersebut, karena membaca Al Quran merupakan perintah
Allah SWT. sebagaimana tersurat dalam firman Allah Surat Al Alaq ayat 1 s/d 5
yang artinya Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmu yang
paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam, Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al Quran dan
Terjemahan, 1984:1077).
Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda :
()

Artinya : Sebaik-baik kamu adalah yang mau belajar membaca Al Quran dan
mengajarkannya (HR. Bukhori), (Salim Bahreisy, 1986:123).

Kemampuan memahami kandungan Al Qur-an dan bahasa arab bagi


setiap individu merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam yang memiliki
arti strategis untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya dalam
rangka menanamkan nilai-nilai Iman dan Taqwa bagi generasi muda dan
masyarakat pada umumnya.
Akan tetapi pada zaman sekarang banyak muslim yang belum bisa
bahasa kitab suci-Nya. Masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik
individu dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan
menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah, sebagai lembaga

pendidikan

yang

berperan

membekali

individu

dengan

keterampilan-

keterampilan yang harus dimiliki dalam kehidupan ini.


Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai bahasa arab dan memahami kitab
suci Al Qur-an dalam rangka meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan
menumbuhkan perilaku baik di dalam diri.

1.2

Manfaat kegiatan
Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi para mahasiswa, serta diharapkan minat
para mahasiswa untuk lebih giat belajar setelah dilakukan pelatihan ini.

1.3

Bentuk Kegiatan
1. Pelatihan bahasa arab dengan ilmu nahwu,
2. Praktek membimbing tata bahasa arab, dan
3. Proses belajar mengajar melalui sorogan.

1.4

Tempat Kegiatan
Dilaksanakan di Mushollah Al-Ikhlas Perumaham Bumi Mutiara Serang

1.5

Waktu Kegiatan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Baca Tulis Quran
dilaksanakan pada 21 Desember 2015 - 4 Januari 2016 , Hari Senin Pukul. 16:3018.00 WIB

Susunan Personil Kelompok 6 Fisika

Pengabdian Kepada Masyarakat

NO

NAMA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Tugas :
Memberikan pelatihan ilmu nahwu dan konsumsi.
Pelaksana
: Seluruh anggota pelakasana
Waktu
: Senin

NIM

Semarang, 10 Januari 2016


Pelaksana

Kelompok 6

DAFTAR I
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENGABDIAN...........................................2
RINGKASAN PELATIHAN BACA TULIS QURAN................................................................3
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................6
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................7
1.1

LATAR BELAKANG...........................................................................................................8

1.2

TUJUAN............................................................................................................................9

1.3

MANFAAT KEGIATAN........................................................................................................9

1.4

BENTUK KEGIATAN..........................................................................................................9

1.5

TEMPAT KEGIATAN...........................................................................................................9

1.6

WAKTU KXGIATAN..........................................................................................................9

1.7

AGENDA KEGIATAN.......................................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................11


2.1

PENGERTIAN AL QURAN...............................................................................................11

2.2

NAMA-NAMA AL QURAN.............................................................................................12

2.3

AL QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP........................................................................12

2.4

KEUTAMAAN MEMBACA AL QURAN DAN CARA MEMBACANYA.................................13

2.5

METODE MEMBACA AL QURAN...................................................................................16

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................................................18


3.1

WAKTU KEGIATAN......................................................................................................18

3.2

PESERTA..........................................................................................................................18

3.3

PROSES KEGIATAN......................................................................................................18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................20


4.1

HASIL PELAKSANAAN....................................................................................................20

4.2

FOTO KEGIATAN.............................................................................................................21

4.3

PEMBAHASAN................................................................................................................24

BAB V PENUTUP..........................................................................................................................25
5.1

KESIMPULAN..................................................................................................................25

5.2

SARAN............................................................................................................................25

PUSTAKA.......................................................................................................................................26

YBAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1

Pengertian Al Quran
Al Quran adalah dasar dan pedoman hidup bagi umat Islam yang perlu dipelajari
dan dimengerti serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, karena di dalamnya
memuat berbagai aturan dan tatanan hidup manusia di dunia sampai di akherat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berisi firman-firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril untuk
dibaca, difahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat
manusia (Depdikbud, 1993:28).

Dalam mengartikan kata Al Quran sedikitnya

ada dua golongan yang berbeda pendapat yaitu :


a. Golongan pertama yang diwakili antara lain oleh Al Lihyani ber-pendapat
bahwa Al Quran adalah bentuk masdar mahfudz mengikuti wazan Al Ghufran
dan ia merupakan mustaq dari kata Qaraa yang mempunyai arti sama dengan
tala. Al Quran bisa juga disebut Al Muqru yang merupakan sebutan bagi
obyek dalam bentuk masdarnya.
b. Golongan kedua yang diwakili antara lain oleh Az Zujaj berpendapat bahwa Al
Quran diidentikkan dengan wazan Fulan yang merupakan musytaq dari lafal
Al Qaru yang mempunyai arti al jamu. Ibnu Atsir juga berpendapat bahwa
disebut Al Quran karena di dalamnya memuat kumpulan kisah-kisah. Amar
maruf nahi munkar, perjanjian, ancaman, ayat-ayat dan surat-surat lafal Al
Quran adalah bentuk masdar seperti kata Ghufran dan Khufran (Atsir, IV, tt :
30). Dari beberapa pendapat tersebut mereka sepakat bahwa Al Quran adalah
firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, bagi yang
membaca-nya merupakan ibadah dan mendapat pahala (Fahd Bin Abdurrahman
Ar Rumi, terjemahan 1996:41).

2.2

Nama-nama Al Quran
Al Quran mempunyai banyak nama antara lain :

10

a. Al Furqan artinya pembeda. Maksudnya bahwa Al Quran itu dapat membedakan


antara yang hak dan yang batil seperti firman Allah dalam surat Al Furqan ayat 1
(satu) yang artinya : Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al
Quran kepada hambanya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam (QS. Al Furqan : 1).
b. Al Kitab artinya kitab Allah. Maksudnya wahyu dari Allah sebagaimana Firman
Allah yang artinya : Kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya, menjadi petunjuk
bagi orang yang bertaqwa (QS. Al Baqoroh : 2).
c. Ad Dzikru artinya peringatan. Maksudnya bahwa Al Quran menjadi peringatan
bagi semua manusia atas segala tindakannya yang tidak benar. Sebagaimana
firman Allah yang artinya Dan Aku (Allah) telah menurunkan Adz Dzikir (Al
Quran) kepadamu untuk menjelaskan kepada manusia apa-apa yang telah Aku
turunkan kepada mereka (QS. An Nahl : 44).

2.3

Al Quran Sebagai Pedoman Hidup


Al Quran disamping sebagai Ilmu dan Mujizat terbesar Nabi Muhammad SAW
juga sebagai pedoman hidup manusia sepanjang masa, di dunia sampai di akherat.
Ajaran Al Quran selalu sesuai dengan kepen-tingan dan kebutuhan hidup dan
kehidupan manusia, oleh karena itu manusia disuruh mengikuti Al Quran.
Sebagaimana dalam firmanNya dalam surat Al Anam:155, yang artinya : Dan
inilah sebuah kitab yang Kami (Allah) turunkan yang diberkati, maka dari itu
ikutilah dan bertaqwa-lah kamu (kepada Allah) supaya kamu diberi rahmat (QS. Al
Anam : 155).

Dalam surat lain Allah juga berfirman yang artinya : Tidaklah

cukup bagi mereka, sesungguhnya yang demikian itu menjadi rahmat dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman (QS. Al An Kabut : 51). Dari ayat
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa barang siapa mengikuti Al Quran maka
mereka akan diberi rahmat dan peringatan dari Allah SWT. Mengikuti Al Quran
berarti menjadikan Al Quran sebagai pegangan dan pedoman hidup, karena
memang di dalam Al Quran memuat berbagai aturan tentang kehidupan manusia
di dunia hingga akherat. Barang siapa mengikuti Al Quran maka hidupnya akan
selamat dan sejahtera di dunia dan akherat kelak. Bahkan istri Rasulullah WAW,
Siti Aisyah ketika ditanya sahabatnya tentang akhlak Rasulullah, beliau menjawab
bahwa akhlak Rasulullah adalah Al Quran.

11

Rasulullan sendiri pernah bersabda yang artinya : Telah kutinggalkan bagimu dua
perkara yang tak akan tersesat jika kamu berpegang pada keduanya yaitu Kitab
Allah (Al Quran) dan Sunnah RasulNya (HR. Ibn. Abdul Barri). (Moh. Rifai,
1980 : 183).

2.4

Keutamaan Membaca Al Quran dan Cara Membacanya


Tentang keutamaan dan kelebihan membaca Al Quran, Rasulullah telah
menyatakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
yang maksudnya demikian : Perumpamaan orang mumin yang membaca Al
Quran, adalah seperti bunga utrujjah, baunya harum dan rasanya lezat; orang
mumin yang tak suka membaca Al Quran, adalah seperti buah korma, baunya
tidak begitu harum, tapi manis rasanya; orang munafiq yang membaca Al Quran
ibarat sekuntum bunga, berbau harum, tetapi pahit rasanya; dan orang munafiq
yang tidak membaca Al Quran, tak ubahnya seperti buah hanzalah, tidak berbau
dan rasanya pahit sekali.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah juga menerangkan

bagaimana besar-nya rahmat Allah terhadap orang-orang yang membaca Al Quran


di rumah-rumah peribadatan (masjid, surau, mushalla dan lain-lain). Hal ini dikuatkan oleh sebuah hadits yang masyhur lagi shahih yang berbunyi sebagai berikut :
Kepada kaum yang suka berjemaah di rumah-rumah peribadatan, membaca Al
Quran secara bergiliran dan ajar-mengajarkannya terhadap sesamanya, akan
turunlah kepadanya ketenangan dan ketenteraman, akan terlimpah kepadanya
rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, juga Allah akan selalu mengingat
mereka diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah). (Depag RI, 1984:122).
Dengan hadits di atas nyatalah, bahwa membaca Al Quran, baik mengetahui
artinya ataupun tdiak, adalah termasuk ibadah, amal shaleh dan memberi rahmat
serta manfaat bagi yang melakukannya; memberi cahaya ke dalam hati yang
membacanya sehingga terang benderang, juga memberi cahaya kepada keluarga
rumah tangga tempat Al Quran itu dibaca. Di dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Baihaqi dari Anas r.a., Rasullullah bersabda: Hendaklah kamu
beri nur (cahaya) rumah tanggamu dengan sembahyang dan dengan membaca Al
Quran (Depag RI, 1984: 122).
Al Quran sebagai Kitab Suci, wahyu Ilahi, mempunyai adab-adab tersendiri bagi
orang-orang yang membacanya. Adab-adab itu sudah diatur dengan sangat baik,

12

untuk penghormatan dan keagungan Al Quran, tiap-tiap orang harus berpedoman


kepadanya dalam mengerjakannya.
Di antara adab-adab membaca Al Quran, yang terpenting ialah :

Disunatkan membaca Al Quran sesudah berwudhu, dalam keadaan bersih,


sebab yang dibaca adalah wahyu Allah. Kemudian mengambil Al Quran
hendaknya dengant angan kanan; sebaiknya memegangnya dengan kedua
belah tangan.

Disunatkah membaca Al Quran di tempat yang bersih, seperti : di rumah, di


surau, di mushalla dan di tempat-tempat lain yang dianggap bersih. Tapi yang
paling utama ialah di masjid.

Disunatkan membaca Al Quran menghadap ke qiblat, membacanya dengan


khusyu dan tenang; sebaiknya dengan berpakaian yang pantas.

Ketika membaca Al Quran, mulut hendaknya bersih, tidak berisi makanan,


sebaiknya sebelum membaca Al Quran mulut dan gigi dibersihkan lebih
dahulu.

Sebelum membaca Al Quran, disunatkan membaca taawwudz, yang


berbunyi : audzubillahi minasy syaithanirrajim. Sesudah itu barulah dibaca
Bismillahirrahmanir rahim. Maksudnya, diminta lebih dahulu perlindungan
Allah, supaya terjauh dari pengaruh tipu-daya syaitan, sehingga hati dan
fikiran tetap tenang di waktu membaca Al Quran, terjauh dari gangguangangguan.

Disunatkan membaca Al Quran dengan tartil, yaitu dengan bacaan yang


pelan-pelan dan tenang.

Bagi orang yang sudah mengerti arti dan maksud ayat-ayat Al Quran,
disunatkan membacanya dengan penuh perhatian dan pemikiran tentang ayatayat yang dibacanya itu dan maksudnya.

Dalam membaca Al Quran itu, hendaklah benar-benar diresapkan arti dan


maksudnya.

13

disunatkan membaca Al Quran dengan suara yang bagus lagi merdu, sebab
suara yang bagus dan merdu itu menambah keindahan uslubnya Al Quran.

Sedapat-dapatnya membaca Al Quran janganlah diputuskan hanya karena


hendak berbicara dengan orang lain. Hendaknya pembacaan diteruskan
sampai ke batas yang telah ditentukan, barulah disudahi. Juga dilarang
tertawa-tawa, bermain-main dan lain-lain yang semacam itu, ketika sedang
membaca Al Quran. Sebab pekerjaan yang seperti itu tidak layak dilakukan
sewaktu membaca Kitab Suci dan berarti tidak menghormati kesuciannya.
(Depag RI, 1984:125-128).

2.5

Metode Membaca Al Quran


Pelaksanaan

pengajaran

Baca

Tulis

Al-Qur'an

dilakukan

dengan

menggunakan metode sorogan yaitu siswa membaca didepan mahasiswa


yang menjadi pengajar dan menyimaknya. Adapun yang menjadi problem
dalam pengajaran Baca Tulis Al-Qur'an adalah semua komponen pengajaran
itu sendiri yang meliputi : materi yang kurang lengkap, kompetensi pengajar
kurang, perbedaan kecerdasan peserta, kurangnya media pengajaran.
Adapun upaya yang ditempuh meliputi: berusaha melengkapi sarana
prasarana, menggunakan metode yang bervariasi.
Kegiatan Baca Tullis Al Quran (BTQ) adalah sebuah kegiatan membaca Al
Quran dengan tartil, artinya jelas, racak dan teratur, sedang menurut istilah
ahli qiro`at ialah membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan dan tenang,
beserta dengan memikirkan arti-arti Al Qur`an yang sedang dibaca, semua
hukum tajwid dan waqof terjaga dengan baik dan benar / terpelihara dengan
sempurna.
Dalam penggunaan metode mengajar baca tulis Al Quran Mahmud Yunus
mengemukakan 4 (empat) metode yaitu :
1)

Metode abjad yaitu mengajarkan huruf Al Quran dari nama-nama huruf,


kata perkata kemudian kalimat.

2)

Metode suara yaitu ada kesamaan dengan metode abjad tetapi huruf
diajarkan menurut bunyi.
14

3)

Metode kata-kata yaitu memperhatikan kata-kata yang dibacakan guru


kemudian menirukannya.

4)

Metode kalimat yaitu dimulai dari kalimat, kemudian kata kemudian huruf.
(Mahmud Yunus, 1981 : 6-20).

Sedangkan Asad Humam berpendapat bahwa (1994:30) Dengan metode iqro


metode ini mengandung/mempunyai 10 (sepuluh) sifat yaitu : Bacaan langsung,
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), Privat/ Klasikal, Modul, Praktis, Asistensi,
Sistematis, Variatif, Komunikatif, Fleksibel.
(Rochim, 2012)

15

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Waktu Kegiatan


Sebelum kegiatan PKM BTQ PAI II Agribisnis Faperta UNTIRTA dilaksanakan
perlu adanya persiapan berikut :
1.

Mengadakan konsultasi dengan Ketua DKM Mushollah Al-Ikhlas , minta ijin


pelaksanaan PKM Pelatihan BTQ serta menetapkan hari, tanggal dan peralatan
yang diperlukan.

2.

Mengadakan rapat bersama warga di Musholla Al-Ikhlas mengenai teknis


pelaksanaan pelatihan BTQ.

3.

Menyebarkan formulir pendaftaran pelatihan kepada seluruh warga


Perumahan BMS.

4.

Menyiapkan materi pembelajaran serta pelatihan BTQ beserta instrumen


pembimbingan yang diperlukan agar pelaksanaan dapat mudah dipahami,
menarik dan lancar.

Setelah persiapan selesai, ditetapkan waktu kegiatan pada hari Senin tanggal 11
Maret 2013 Pukul 15.30.

3.2

Peserta
Diikuti oleh anak-anak usia 4-12 tahun yang berjumlah sekitar 36 peserta.

3.3

Proses Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam dari pukul 15.30-17.30 .
Diawali dengan berdoa sebelum belajar dan yel-yel penyemangat aktivitas belajar
mengajar. Setelah itu anak-anak mulai belajar mengaji sesuai dengan tingkat
kemampuan. Untuk yang belum bisa membaca al-quran akan dibimbing dengan
membaca iqro. Dan untuk yang sudah lancar akan diperdalam dengan mempelajari
tajwid dan terjemahan Al-quran. Anak-anak yang sudah belajar membaca, akan
dibimbing untuk menulis huruf-huruf hijaiyah sampai lancar. Sedangkan untuk
anak-anak yang sudah pandai membaca al-quran dibimbing untuk menghafal surat

16

pendek dan doa-doa harian. Adapun disela-sela istirahat anak-anak diselingi hiburan
dengan bernyanyi bersama. Selain belajar mengaji kegiatan ini juga terdiri dari,
pembelajaran ilmu fiqih, praktik shalat dan wudhu, keterampilan (menggambar dan
mewarnai), kerajinan tangan, ilmu pengetahuan umum, hafalan surat pendek dan
doa-doa harian.

17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Pelaksanaan

Kegiatan pelatihan Baca Tulis Quran (BTQ) ini telah dilaksanakan pada tanggal
11 Maret 2013 sampai dengan 6 Juni 2013
Jenis
No.

Nama Peserta

Kelami

Umur

(tahun)

(L/P)
1.

Alyssa Aina Putri

2.

Nindi Naydarianti

3.
4.

Sakina Surya
Larasati
Siti Ropiah

Total
Kehadira
n (hari)

Perkembangan
(%)

P
P

Kemajuan peserta dalam membaca dan menulis Al-Quran.


Hasil Evaluasi terhadap kegiatan pelatihan ini dapat di lihat pada grafik di bawah
ini :

18

4.2

Foto Kegiatan

Foto Kegiatan Belajar Mengajar

Foto Perpisahan ( Wisuda BTQ )


19

20

21

4.3

Pembahasan
Sejumlah 36 orang peserta yang terdiri atas anak-anak usia 4-12 tahun
mendapat pengajaran tentang membaca dan menulis Al-Quran. Berdasarkan
hasil pelatihan selama 3 bulan, dapat diketahui kemajuan pengetahuan peserta
menyangkut materi yang telah disampaikan. Bisa dilihat dari grafik, Nampak
peningkatan pengetahuan mereka secara signifikan. Terlihat bahwa rata-rata
mereka telah memperolah tambahan pengetahuan yang cukup memadai
perihal apa yang telah dimaterikan.Oleh sebab itu diharapkan peserta
pelatihan dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk lebih mengoptimalkan
ilmu pengetahuan.

22

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Pendidikan Al-Quran sejak dini memang sangat diperlukan terutama pada masa
golden age dimana pola pikir anak-anak yang masih jernih dan daya ingat yang
kuat dapat menjadi kesempatan emas bagi orang tua untuk memberikan pelajaran
yang baik. Demi pembentukan kepribadian anak yang cemerlang dan
berkelanjutan. Pelatihan Baca Tulis Al-Quran dapat menjadi sarana efektif bagi
penerapan ilmu-ilmu islam. Sebab Al-Quran adalah pedoman bagi seluruh umat
islam yang kelak akan memberi petunjuk bagi generasi-generasi muda untuk
menjadi pribadi yang baik seperti Rasulullah.

5.2

Saran

Pendidikan Al-Quran sejak dini sangat dianjurkan bagi anak-anak untuk


menjaga kehanifan anak dalam meniti kebenaran, berakhlak mulia, dan
berkarakter.

23

PUSTAKA
Josemourinho, K. (2013, March). blogger. Retrieved June 15, 2013, from blogspot:
http://bukuiniakupinjam.blogspot.com/2013/03/pentingnya-pendidikan-agamabagi-anak.html
Rochim, H. F. (2012, May 19). Blogger. Retrieved June 17, 2013, from blogspot:
http://hasfarfathurrochim.blogspot.com/2012/05/peningkatan-kemampuan-bacatulis-al.html

24

Anda mungkin juga menyukai