Iii. Bab I, Ii & Iii

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Interaksi Sosial adalah kebutuhan yang paling mendasar dalam
menjalankan proses hidup secara sosiologis dalam kemandirian manusia. Interaksi
sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa
kebutuhan pada sisi-sisi tertentu kemanusiaannya tidak dapat tercapai tanpa
interaksi dengan sesamanya. Artinya manusia pun harus cerdas untuk menemukan
model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut
tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi yang terbangun harus
mampu mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan
gerakan segala elemen masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks.
Saling tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap
hak-hak individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala
bentuk tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian kita
adalah manifestasi dari cita-cita mulia untuk memenuhi kebutuhan manusia
tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat (community)
harus dapat menciptakan keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial, jaminan
rasa aman yang diperoleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang
nyaman dan tentram serta jaminan keselamatan lain.
Sebagai bangsa yang masih menata peri kehidupannya, proses dan pola
pengembangan bangsa akan sangat ditentukan oleh kelompok masyarakat terdidik
termasuk didalamnya mahasiswa. Mahasiswa diharapkan mampu memainkan
perannya baik sebagai agen of change, ataupun sebagai agent of movement,
terlebih keberadaan mahasiswa dalam perubahan bangsa dari waktu kewaktu
cukup dirasakan keberadaannya.
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) menjadi salah satu sarana bagi
mahasiswa untuk memainkan peranannya ditengah masyarakat. Kebutuhan
tenaga terdidik untuk menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat,
terutama masyarakat desa akan mampu dilakukan oleh mashasiswa pada saat
pelaksanaan KUKERTA adalah jembatan harapan sekaligus ajang mahasiswa
1

untuk mentrasformasikan ilmu yang dipelajari selama dibangku kuliah.


Selama pelaksanaan KUKERTA mahasiswa dapat merasakan lebih cepat
dengan persoalan persoalan yang dialami langsung oleh masyrakat. Tidak hanya
itu saja, mahasiswa juga dapat melihat potensi potensi desa yang bisa
dikembangkan sehingga dapat mempercepat proses pembangunan bangsa dan
memacu perekonomian rakyat terutama masyarakat pedesaan.
Keterbelakangan

dan

kemiskinan

biasanya

menghiasi

kehidupan

masyarakat desa, apabila dibandingkan dengan kondisi sosial dan Sumber Daya
Alam yang terdapat di desa. Mustahil rasanya suatu desa mengalami
keterbelakangan dan kemiskinan. Potensi alam yang sangat baik untuk sebenarnya
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemberdaayaan ekonomi masyarakat.
Sehingga perekonomian masyarakat pedesaan dapat ditingkatkan.
Lebih dari 75 % penduduk Indonesia saat ini masih berdomisili di
pedesaan yang bekerja diberbagai sektor. Bila dilihat dari arah dan kebijakan
pembangunan nasional, pembangunan pedesaan merupakan satu alternatif untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat, berbagai program dan proyek telah
dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan dan kesempatan
kerja, namun kata-kata pedesaan dirasakan masih sangat identik dengan
kemiskinan baik secara harpiah maupun lahiriah.
Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara edukatif di negara ini membuat
suatu kebijakan guna membantu masyarakat pedesaan dengan menerjunkan
langsung mahasiswanya ke pedesaan untuk berbaur, bergaul dan memberikan
solusi alternatif pemanfaatan Sumber Daya Alam serta merubah secara perlahan
pemikiran yang mendoktrin masyarakat desa agar bisa hidup dengan pemikiran
yang lebih maju. Mahasiswa diharapkan dapat merealisasikan ilmunya yang telah
di dapat di Kampus untuk diterapkan langsung ke masyarakat.
Untuk merealisasikan harapan Perguruan Tinggi tersebut, maka seluruh
mahasiswa yang mengambil pendidikan Strata Satu (S1) diwajibkan untuk
mengikuti mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA), yaitu mata kuliah yang
berbentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, dimana mereka dapat
menerapkan ilmu ilmu yang didapat di Kampus serta dapat mengajarkan

mahasiswa dapat bergaul dan menempatkan diri kepada masyarakat yang bukan
tempat tinggalnya, guna memberikan motivasi untuk maju dan mengembangkan
potensi yang ada di desa tersebut.
Program-program Kukerta secara riil harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi masyarakat. Pengimplementasian ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh mahasiswa Kukerta di perguruan tinggi diharapkan mampu mencarikan
solusi

terbaik

terhadap

permasalahan

yang

ada

dalam

masyarakat.

Pengimplementasian tersebut dapat berbentuk penyaluran aspirasi masyarakat,


memberikan saran dan pendapat dengan melihat kondisi teknis dan non teknis
dilapangan.
Berdasarkan hal hal tersebut, KUKERTA dibentuk sebagai program
pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi atas dasar kepedulian tinggi
terhadap lingkungan.
1.2. Tema
Adapun yang menjadi tema dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Semester
Ganjil Tahun Akademik 2015/2016 di Desa Baru adalah :
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sektor Pendidikan, Ekonomi, Sosial
Budaya, Kesehatan Serta Pembangunan Desa Yang Madani .
Tema ini ditujukan agar semua masyarakat khususnya dapat mengubah pola pikir,
dan meningkatkan taraf hidupnya tanpa melupakan aspek masa depan.
1.3. Tujuan
Untuk tercapainya Program KUKERTA semester Ganjil T.A 2015/2016
Desa Baru Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi maka perlu ditetapkan
tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai penerapan ilmu dan teknologi yang didapat di Perguruan Tinggi
dalam peran sertanya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat desa sesuai dengan salah satu isi Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat.

2. Membantu memotivasi masyarakat untuk tetap bekerja dan meningkatkan


mutu kerja mereka.
3. Sebagai motivasi masyarakat desa dalam meningkatkan kemampuan
berfikir dan meningkatkan perekonomian serta menumbuhkan semangat
membangun untuk memajukan desa.
4. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada Perguruan Tinggi mengenai
pentingnya pedidikan di Perguruan Tinggi guna membangun dan
meningkatkan pengetahuan masyarakat.
5. Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia
masyarakat desa.
6. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah
daerah, dan masyarakat sehingga Perguruan Tinggi dapat lebih berperan
serta dalam meningkatkan potensi-potensi yang ada di desa.
7. Memenuhi tugas akhir individu ke BAPEL dalam pelaksanaan KUKERTA
yang berlangsung lebih kurang 60 hari atau 2 Bulan.
1.4 Manfaat
Adapun nantinya diharapkan laporan akhir ini dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menembangkan dan menjalankan ilmu, keahlian, dan
keterampilan yang dimilikinya kepada masyarakat.
2. Dapat memberikan pengalaman baru untuk masyarakat serta menambah
wawasan masyarakat dalam berbagai hal.
3. Menambah pengetahuan dan menggali potensi-potensi yang ada di desa
tempat KUKERTA berlangsung dengan ide-ide dan teknologi baru.
4. Menambah pengalaman dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat
serta mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan permasalahan yang
ada pada masyarakat sehingga membuat mahasiswa lebih bertanggung
jawab dalam penyelesaian masalah.

5. Sebagai bahan untuk Dosen Pembimbing Lapangan dalam hal penilaian


kepada mahasiswa yang bersangkutan.

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN
3.1. Pra Pelaksanaan program
3.1.1. Observasi Lapangan
Setelah BAPEL melakukan pembagian posko, penulis sudah mengikuti
diklat selam 2 hari yaitu untuk mempersiapkan diri dan mental menghadapi tugas
dan tanggung jawab selama berada di tempat KKN. Setelah diklat penulis dan
kawan seposko berkoordinasi untuk persiapan di lapangan nantinya. Sebelum ke
lapangan kami mendapat arahan dan bimbingan dari DPL, sebagai arahan buat
peserta.
Langkah pertama yang dilakukan sebelum pembuatan program kerja
adalah melaksanakan survey dan observasi di lokasi kuliah kerja nyata tersebut.
Pada tanggal 10 Oktober 2015 semua peserta KUKERTA Universitas Jambi
diberangkatkan dari Kampus Telanai menuju lokasi masing-masing yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Penulis tergabung dalam posko 48 bersama 19 rekan
lainnya yang berlokasikan di Desa Baru Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro
Jambi.
Observasi dilakukan secara menyeluruh di Desa Baru yang terbagi atas 2
dusun yaitu dusun Parit, dan Dusun Jawa Baru dengan jumlah 3 RT . Sementara
tempat posko kami KUKERTA berada di RT 01. Cara yang dilakukan agar
observasi menyeluruh ke semua wilayah desa adalah dengan membagi kelompok
observasi yang berbeda tiap harinya. Kami juga berkesempatan mengunjungi
aparat Desa, ketua RT, ketua PPL dan masyarakat lainnya.
Dari hasil observasi di ketahui bahwa Desa Baru mempunyai 3 Rukun
Tetangga yang mayoritas Penduduknya bekerja sebagai Petani, selain itu
mayoritas penduduknya juga beragama Islam, yaitu sebanyak 99,5% dari total
penduduk di Desa Baru. Desa dengan luas wilayahnya lebih kurang 126 km2
memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.087 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
494 KK.

Berdasarkan Observasi yang dilakukan maka diperoleh bahwa Desa Baru


merupakan Daerah yang Berpotensi di bidang Pertanian, dan Perternakan. Selain
itu jika dilihat jumlah penduduknya, berpeluang besar ke depannya menjadi Desa
yang maju, yaitu dari segi ekonomi, Pendidikan, dan Olahraga. Hal tersebut
dikarenakan Desa ini memiliki Sumber daya alam, Sumber daya manusia dan
sarana yang cukup dan memadai. Akan tetapi kurangnya kesadaran Masyarakat
untuk mempertahankan dan mengembangkan Sarana dan Prasarana yang ada akan
menjadi kendala mengembangkan Desa Baru yang lebih baik untuk kedepanya.
3.1.2.
Identifikasi Permasalahan
Setelah melakukan kegiatan Observasi Lapangan mahasiswa dapat
mengetahui masalah yang terdapat di Desa Baru. Adapun permasalahan yang ada
di Desa Baru adalah :
Tabel 1. Identifikasi Permasalahan
No.

Permasalahan

Lokasi

Sumber
*P/M/D

Belum ada lampu jalan (PF)

Desa Baru

P/M

Minimnya upaya penanggulangan air keruh


(PF)

Desa Baru

Belum ada tong sampah organik dan an organik


(PF)

Desa Baru

M/P

Belum ada plang pembatas antara RT.01,


RT.02, RT.03 (PF)

Desa Baru

Belum ada plang pembatas di 4 titik perbatasan


desa Baru (PF)

Desa Baru

P/M

Perlunya perbaikan Mading di Posyandu (PF)

Desa Baru

Tidak adanya poster-poster berkaitan dengan


kesehatan di posyandu (PF)

Desa Baru

Belum ada penataan tanaman di halaman


sekolah madrasah (PF)

Desa Baru

Masih terdapat anak-anak yang putus sekolah


karena faktor kemalasan dan orang tua yang
kurang mampu (SB)

Desa Baru

10

Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai


pengaruh budaya asing yang masuk di
lingkungan masyarakat (SB)

Desa Baru

11

Kurangnya kelengkapan pembukuan keuangan


pada organisasi karang taruna (SB)

Desa Baru

12

Terbengkalainya aktifitas pada objek wisata


Pondok Brenti (SB)

Desa Baru

13

Belum ada kegiatan sanggar seni musik dan


vocal (SB)

Desa Baru

P/M

14

Kondisi pekarangan posyandu yang kurang


tertata (SB)

Desa Baru

15

Kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan


untuk pengembangan TOGA (KM)

Desa Baru

16

Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai


manfaat obat tradisional untuk kesehatan (KM)

Desa Baru

17

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai


dampak pembuangan limbah di sungai bagi
kesehatan masyarakat (KM)

Desa Baru

18

Jarang diadakan penyuluhan mengenai


pentingnya pola hidup sehat di lingkungan
masyarakat (KM)

Desa Baru

19

Terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai


pentingnya asuransi kesehatan dan jiwa (KM)

Desa Baru

20

Belum terbiasanya anak-anak mencuci tangan


dan sikat gigi dengan benar (KM)

Desa Baru

21

Kurangnya pemahaman orang tua terhadap


anak mengenai pentingnya minum susu sejak
usia dini (KM)

Desa Baru

22

Lingkungan yang masih diselimuti kabut asap


yang cukup pekat dan mengganggu kesehatan
(KM)

Desa Baru

23

Belum ada poster-poster di jalan mengenai


himbauan untuk menjaga kebersihan
lingkungan (KM)

Desa Baru

P/M

24

Terbatasnya kreatifitas ibu-ibu PKK dalam


mengolah makanan dari bahan baku singkong
(PP)

Desa Baru

25

Kurangnya kesadaran masyarakat yang


memiliki ternak untuk menjaga kebersihan
kandang ternaknya (PP)

Desa Baru

26

Kurangnya wawasan masyarakat tentang


bagaimana mengolah Kotoran Kerbau menjadi
pupuk kompos (PP)

Desa Baru

27

Belum adanya kegiatan industri Rumah Tangga


di kalangan ibu-ibu PKK (PP)

Desa Baru

P/M

28

Perlunya tenaga pengajar untuk membantu


Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia di
SD Negeri 65(SB)

Desa Baru

29

Belum adanya tanda pengenal guru pada meja


kerja guru di SD Negeri 65

Desa Baru

P/D

P : Perangkat Desa, M : Masyarakat dan D : Dinas Instansi Vertikal/stakeholder


Setelah di dapat Permasalahan yang ada di Desa Baru, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan masalah yang akan dijadikan Prioritas Masalah.
Prioritas Masalah inilah yang akan dipilih untuk diangkat sebagai Program Kerja.
Prioritas Masalah dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.Prioritas Pemilihan Permasalahan
No.

Permasalahan

Alasan Pemilihan Permasalahan

Perlunya bantuan tenaga


pengajar Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V di
SD Negeri 65
(SB)

Terbatasnya kreatifitas ibuibu PKK dalam mengolah


makanan dari bahan baku
singkong. (PP)

Masih terdapat anak-anak


yang putus sekolah karena
faktor kemalasan dan orang
tua yang kurang mampu.
(SB)

Kurangnya pemanfaatan
lahan pekarangan untuk
pengembangan TOGA.
(KM)

Kurangnya kelengkapan
pembukuan keuangan pada
organisasi karang taruna.
(SB)

Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, sebab siswa kelas V perlu
dibantu dalam melaksanakan KBM.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program
KKN,
sebab
dengan
bertambahnya pengetahuan dan kreatifitas
ibu-ibu dalam mengolah bahan makanan
dari bahan yang sederhana, akan dapat
dijadikan sebagai sumber penghasilan
tambahan keluarga (industri rumah
tangga).
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, karena pendidikan
mempunyai peranan penting untuk
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
memberantas kebodohan, kemiskinan serta
menciptakan generasi muda penerus
bangsa yang berkualitas.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, karena pengetahuan akan
manfaat dan khasiat tanaman TOGA sangat
penting bagi kesehatan masyarakat.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, dapat membantu pengurus
untuk menyusun alokasi keuangan sesuai
dengan pos-pos anggaran (menciptakan
keteraturan
pembukuan)
sesuai
kepentingan program kepemudaan.

Belum ada tanda pengenal


guru pada meja kerja guru di
SD Negeri 65
(PF)

Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, sebab tanda pengenal akan
membantu setiap siswa bahkan tamu dari
luar untuk mengenal identitas guru yang
bersangkutan.

* Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan penanganannya sehingga layak


diangkat sebagai program KKN.

Setelah

mendapatkan

Prioritas

Masalah,

maka

selanjutnya

adalah

menentukan rencana kerja atau program kerja berdasarkan prioritas masalah di


atas. Adapun program kerja yang diangkat dalam KUKERTA ini berdasarkan
Rencana Progran Kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.Rencana Program Kukerta
No.

Kode Sektor

Nama Program
Kerja
(Sifat)

Bahan

SB.48.G-144.36

Mengajar Mata
Pelajaran
Bahasa
Indonesia Kelas
V di SD Negeri
65
(ID)

Volume

Sumber
Dana

Buku
Pelajaran,
Alat tulis

20 Orang
(3 x 3 Jam)

Swd:Mhs:Jlm:-

PP.48.G-144.15

Demo Masak
"Singkong
Galau" dengan
Ibu-Ibu PKK
(ID)

Singkong,
Ubi Ungu,
Keju, Susu,
air, Cup,
kompor, gas

20 Orang
(2x 4 Jam)

Swd:Mhs:100
Jlm:100

SB.48.G-144.37

Pemutaran Film
Edukasi (ID)

Infokus,
Laptop,
matero film

Swd:2 Orang
Mhs:- 10
(1 x 3 Jam)
Jlm:10

10

4 Orang
(2 x 3 Jam)

Swd:Mhs:50
Jlm:50

Swd:Mhs:10
Jlm:10

KM.48.G144.24

Penanaman dan
Identifikasi
TOGA di
lingkungan
Balai Desa
(ID)

SB.48.G-144.38

Pembinaan
Administrasi
Organisasi
Karang Taruna
(MD)

Buku materi

2 Orang
(1 x 4 Jam)

PF.48.G-144.40

Pengadaan tanda
pengenal guru di
meja kerja guru
SD Negeri 65
(ID)

Kertas,
Laptop, Print,
Gunting,
Kaca
dudukan

Swd:14 Orang
Mhs:100
(1 x 3 Jam)
Jlm:100

Tanaman
TOGA,
Kertas nama
kelompok
TOGA yang
sudah
dilaminating,
Kayu, Paku

Dari keenam Program Kerja di atas, nantinya akan direalisasikan


pelaksanaannya pada Desa Baru. Dalam Pelaksanaan keenam Program tersebut
diharapkan dapat memotivasi serta memberikan sumbangan dan ide demi
kemajuan dan Pembangunan Desa Baru yang telah dicita-citakan, maka perlu
bersama-sama sebelumnya. untuk melengkapi pelaksanaan kelancaran tersebut.
maka perlu dipersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung kelancaran
program, seperti pembuat rencana program, pengumpulan data dan lain-lain.
3.1.3.

Potensi Desa

Luas Wilayah Desa Baru adalah 6078 Ha , yang terdiri dari :


a)
b)
c)
d)

Tanah Sawah
Tanah Pekarangan
Tanah Perkebunan
Tanah pertanian

:
:
:
:

1500 Ha.
78 Ha.
500
Ha.
4000 Ha.

11

Adapun beberapa potensi desa yang kami temukan selama observasi adalah
sebaga berikut:
A. SUMBER DAYA ALAM
Gambar 1. Perkebunan Karet

(Sumber : Hasil Observasi)

Di Desa Baru terdapat lahan perkebunan karet, pada umumnya masyarakat


Desa Baru adalah mayoritas petani karet, lahan perkebunan karet ini pun disadap
sendiri oleh masyarakat yang menjadi petani karet dan hasilnya langsung dijual
kepada pedagang pengumpul atau langsung ke pabrik.
Gambar 2. Perkebunan Kelapa Sawit

12

(Sumber : Hasil Observasi)


Di Desa Baru juga terdapat Lahan Perkebunan
kelapa sawit, pada umumnya ini adalah perkebunan milik
masyarakat setempat. Hasil produksi dari kelapa sawit ini
dibawa oleh masyarakat ke pabrik sawit. Produksi dari
sawit tersebut masih rendah, karena masyarakat disini
tidak menggunakan bibit unggul.

Gambar 3. Areal Persawahan

13

(
Sumber : Hasil Observasi)
Di Desa Baru, areal persawahan terkumpul di satu tempat, dan lahan
persawahan ini sangat luas, namun tidak semua masyarakat Desa Baru memiliki
lahan sawah. Persawahan Desa Baru terletak jauh dari rumah masyarakat.
Masyarakat sebagian bekerja di sawah mulai dari pagi sampai sore hari. Padi yang
menjadi hasil dari sawah yang mereka tanami digunakan sendiri ataupun dijual.

Gambar 4. Kebun Duku

14

(Sumber : Hasil Observasi)


Kebun duku ini paling dominan di Desa Baru, mayoritas pemiliknya
adalah masyarakat Desa Baru sendiri.
Gambar 5. Kebun Duren

(Sumber : Hasil Observasi)

Mayoritas tanaman kedua adalah Duren, kebun duren ini pun milik warga.
Pada umumnya tumbuh berselingan diantara pohon duku.

15

B. SUMBER DAYA MANUSIA


Gambar 6. Kepala Desa Beserta Perangkat Desa

Gambar 7. Salah satu kegiatan warga desa Baru; Arisan dan Yasinan Ibu-Ibu

Gambar 8. Salah Satu Kegiatan Warga Desa Baru : Pawai Obor 1 Muharram

16

Gambar 9. Salah Satu Kegiatan Anak-anak Desa Baru : Main Ketapel (Ptet)

17

Gambar 10. Salah Satu Kegiatan Anak-anak di Desa Baru : Main Ladang

Gambar 11. Salah Satu Kegiatan Anak-Anak di Desa Baru : Main Gasing

18

C. SARANA & PRASARANA DESA BARU


Gambar 12. Balai Desa

(S
umber : Hasil Observasi)
Desa Baru memiliki 1 balai desa, yang terletak di RT.01, balai desa ini
berukuran sedang. Balai Desa Desa Baru ini kondisinya cukup terawat meskipun
jarang dipakai.
Gambar 13. Masjid Nurul Huda

(S
umber : Hasil Observasi)
Masjid Nurul Huda ini terletak di perbatasan RT.01 dan RT.03 Dusun Parit
Desa Baru. Masjid yang terletak di pinggir jalan ini merupakan satu-satunya
mesjid yang ada di Desa Baru. Mesjid ini pula yang sering digunakan untuk sholat
Jumat. Di hari biasanya, masyarakat jarang sekali menggunakannya untuk sholat
berjamaah.
19

Gambar 14. Langgar Baithul Mukmin

(Sumber : Hasil Observasi)

Langgar Baithul Mukmin ini terletak di RT. 02 Desa Baru. Langgar yang
letaknya di dalam lorong membuat langgar ini susah di cari. Langgar Baithul
Mukmin ini biasa digunakan masyarakat RT.02 untuk beribadah.

Gambar 15. Madrasah Iptidaiyah

20

(Sumber : Hasil Observasi)


Desa Baru memiliki 1 Madrasah, dimana gedung ini lokasinya berada di
RT.03. Kondisinya bangunan sangat baik dengan guru pengajar mengaji sebanyak
dua orang. Madrasah Iptidaiyah digunakan untuk mengajarkan pada anak-anak
mengenai agama, belajar bahasa arab dan mengaji. Untuk sementara waktu
madrasah ini sering digunakan sebagai sekolah Paud pada pagi hari, dikarenakan
bangunan Paud baru di bangun dan belum di resmikan oleh pemerintah setempat.

Gambar 16. Gedung Posyandu dan Bidan Desa

21

(
Sumber : Hasil Observasi)
Desa Baru memiliki 1 Gedung Posyandu, dimana gedung ini lokasinya
berada di samping balai Desa dan Polindes (Poliklinik Desa) . Gedung Posyandu
digunakan untuk Posyandu Anak dan Posyandu Lanjut Usia (Lansia). Polindes ini
di tempati oleh seorang Bidan yang berasal dari Desa Danau Lamo. Bidan Lulu
merupakan satu-satunya bidan di Desa Baru.
Gambar 17. PAUD Raudathul Atfhal

(
Sumber : Hasil Observasi)
Desa Baru ini memiliki 1 Gedung Sekolah PAUD, yaitu PAUD Raudhatul
Atfhal yang rencananya digunakan sebagai tempat untuk mendidik anak anak

22

usia dini sebelum melanjutkan ke Taman Kanak Kanak (TK). Anak anak yang
bersekolah di PAUD ini adalah anak anak Desa Baru yang kurang lebih ada 20
orang murid dengan 2 orang tenaga pengajar. Paud ini merupakan dana
Pembangunan Desa dari Pemerintah, Paud ini belum diresmikan , jadi sementara
waktu anak-anak Paud belajar di Madrasah Ibtidaiyah di RT.03.
Gambar 18. Gedung SD Negeri 65 Desa Baru

23

(
Sumber : Hasil Observasi)
SD N 65 Desa ini berlokasi di RT.02 , terletak di pinggir jalan menuju
Desa Danau Lamo. SD N 65 memiliki kurang lebih 150 murid dengan 14 orang
tenaga pengajar.
Gambar 19. Lapangan Badminton

(Sumber : Hasil Observasi)


Desa Baru memiliki 1 buah lapangan badminton tepatnya di RT. 03 di
depan rumah Kadus Dusun Parit. Tadinya lapangan ini jarang digunakan warga
desa untuk bermain badminton karena kondisinya yang sudah tidak layak. Namun

24

sekarang lapangan ini telah di perbaiki oleh mahasiswa kukerta ta. 2015/2016 dan
dirawat baik oleh warga sekitar karena merupakan salah satu sarana olahraga.
Gambar 20. Lapangan Bola Kaki

(
Sumber : Hasil Observasi)
Desa Baru memiliki satu buah lapangan bola yang terletak di RT.01, dan
biasanya di pergunakan oleh pemuda dan anak-anak Desa Baru untuk bermain
bola pada sore hari.

Gambar 21. Jembatan Sungai Payo

25

(Sumber : Hasil Observasi)


Gambar 22. Jembatan Irigasi

(Sumber : Hasil Observasi )


Gambar 23. Sapta Pesona : Pondok Berhenti ( Home Stay )

26

(Sumber : Hasil Observasi )

Gambar 24. Sapta Pesona : Bukit Sengalo

(Sumber : Hasil Observasi )

27

2.2 Pelaksanaan Program


Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
(KKN-PPM) di Desa Baru Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi
di mulai dari tanggal

10 Oktober 2015 07 Desember 2015. Adapun

pelaksanaan program per kegiatan dapat dilihat dibawah ini :


2.2.1. Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri 65
a. Kode Program
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
Frekuensi
Pendanaan dan jumlah

: SB.01.LV
: Mengajar

mata

pelajaran

Bahasa

Indonesia kelas V di SD Negeri 65


: Sosial Budaya
: Interdisipliner (ID)
: Siswa kelas V
: Kamis
: 22, 29 Oktober dan 05 November 2015
: SD Negeri 65
: Liana Verawati Gulo
: 62 orang
: 3 orang

o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil

: Langsung (tatap muka)


: 3 x pelaksanaan
: Mahasiswa = Rp. 28.000,Swadaya = Rp. 925.000,-

q. Kendala

Jumlah = Rp. 953.000,: 100 %


: Tercapainya

r. Pemecahan masalah

mengajar

program
mata

KKN

pelajaran

yaitu
Bahasa

Indonesia kelas V di SD Negeri 65


: Pada saat pergantian jam atau selesai
istirahat, siswa masih suka bermainmain di luar kelas sehingga waktu

28

untuk mengajar agak terlambat.


: Meminta anak anak masuk ke dalam
kelas 5 menit sebelum bel pergantian
atau istirahat berbunyi.
2.2.2 . Demo Masak "Singkong Galau" dengan Ibu-Ibu PKK
a. Kode Program
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan

m. Frekuensi
n. Pendanaan dan jumlah

: PP.02.LV
: Demo

masak

Singkong

Galau

dengan ibu-ibu PKK


: Peningkatan Produksi
: Interdisipliner (ID)
: Ibu- ibu warga Desa Baru
: Sabtu dan Minggu
: 31 Oktober dan 01 November 2015
: Rumah Nyai Sekdes
: Liana Verawati Gulo dan ibu-ibu
: 25 orang
: 4 orang
: Membagikan

o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil

resep

dan

memasak

: bersama ibu-ibu
: 2 x pelaksanaan
Mahasiswa = Rp. 480.000,Swadaya = Rp. 98.000,Jumlah = Rp. 578.000,: 100 %

q. Kendala
r. Pemecahan masalah

: Ibu-ibu memperoleh pengetahuan baru


tentang

bagaimana

mengkreasikan

mengolah

singkong

dan

menjadi

makanan yang enak dan bergizi serta


dapat dipasarkan untuk meningkatkan
produksi dan ekonomi.

29

: : 2.2.3 . Pemutaran Film Edukasi


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Kode Program
Nama Kegiatan
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan

: SB.03.LV
: Pemutaran Film Edukasi
: Sosial Budaya
: Interdisipliner (ID)
: Anak-anak warga desa
: Rabu
: 11 November 2015
: Teras PAUD Raudhatul Atfal
: Liana Verawati Gulo

m. Frekuensi
n. Pendanaan dan jumlah

: 12 orang
: 5 orang
: Nonton bersama menggunakan infokus

o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil

yang di tayangkan pada dinding PAUD


: 1 x pelaksanaan
: Mahasiswa = Rp. 40.000,Swadaya = Rp. 10.000,-

q. Kendala
r. Pemecahan masalah

Jumlah = Rp. 50.000,: 100 %


: Anak-anak

dapat

memahami

pentingnya ilmu dan pendidikan untuk


masa depan.
: : -

2.2.4 . Penanaman dan Identifikasi TOGA di lingkungan Balai Desa

30

a. Kode Program
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan

m. Frekuensi
n. Pendanaan dan jumlah

: KM.04.LV
: Penanaman dan Identifikasi TOGA di
lingkungan Balai Desa
: Kesehatan Masyarakat
: Interdisipliner (ID)
: Warga Desa Baru
: Minggu
: 15 dan 22 November 2015
: Pekarangan Balai Desa
: Liana Verawati Gulo
: 5 orang
: 5 orang
: Menanam

o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil

langsung

dan

meng-

identifikasi langsung
: 2 x pelaksanaan
: Mahasiswa = Rp. 60.000,Swadaya = Rp. 65.000,Jumlah = Rp. 125.000,: 100 %
: Dengan penanaman dan identifikasi
TOGA, diharapkan dapat memberi

q. Kendala
r. Pemecahan masalah

informasi

bagi

warga

untuk

memanfaatkan pekarangan rumah yang


kosong dan memiliki tanaman obat
yang dapat digunakan sebagai obat
untuk keluarga dengan cara yang
sederhana.
: : -

2.2.5 . Pembinaan Administrasi Organisasi Karang Taruna

31

a. Kode Program
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
Frekuensi
Pendanaan dan jumlah

: SB.05.LV
: Pembinaan Administrasi

Organisasi

Karang Taruna
: Sosial Budaya
: Monodisipliner (MD)
: Pengurus Organisasi Karang Taruna
: Senin
: 23 November 2015
: Rumah Ketua Karang Taruna
: Liana Verawati Gulo
: 5 orang
: 3 orang

o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil

: Langsung (tatap muka)


: 1 x pelaksanaan
: Mahasiswa = Rp. 75.000,Swadaya = Rp. 10.000,Jumlah = Rp. 85.000,-

q. Kendala
r. Pemecahan masalah

: 100 %
: Dengan

adanya

diharapkan
Karang

pengurus

Taruna

pembukuan

pembinaan
dapat

keuangannya

ini

organisasi
membuat
dengan

benar.
: : -

2.2.6. Pengadaan tanda pengenal guru di meja kerja guru SD Negeri 65


a. Kode Program

: PF.06.LV
32

b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
Frekuensi
Pendanaan dan jumlah

: Pengadaan tanda pengenal guru di


meja kerja guru SD Negeri 65
: Prasarana Fisik
: Interdisipliner (ID)
: SD Negeri 65
: Kamis
: 26 November 2015
: Ruang guru SD Negeri 65
: Liana Verawati Gulo
: 20 orang
: 2 orang

o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil

: Peletakan langsung tanda pengenal


: pada meja kerja guru
: 1 x pelaksanaan
Mahasiswa = Rp. 300.000,Swadaya = Rp. 121.000,: Jumlah = Rp. 421.000,-

q. Kendala
r. Pemecahan masalah

: 100 %
Dengan pengadaan tanda pengenal
guru, memudahkan para siswa dan
tamu untuk mengenal guru SD Negeri
65.
: : -

2.3 Pembahasan
Dari semua Program Individu yang sudah terlaksana, yang didapat
dari hasil Observasi Lapangan dapat dikatakan berjalan dengan baik, hal
ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi Warga Desa Baru dan juga

33

oleh sesama rekan Mahasiswa Posko 48 KUKERTA Semester Ganjil


Universitas Jambi Tahun Akademik 2015/2016.
2.3.1. Mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V di SD Negeri 65
Program ini saya awali dengan berkonsultasi dengan Bapak Sekdes
Desa Baru untuk membicarakan program ini untuk memperoleh
persetujuan dan arahan dari beliau. Setelah mendapat persetujuan saya
berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SD Negeri 65 Desa Baru untuk
menyampaikan program ini untuk memperoleh jadwal mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia setiap hari Kamis. Kemudian saya mulai
mempersiapkan materi (buku-buku penunjang dan browsing) yang
diperlukan untuk menunjang. Metode program kerja ini dilakukan dengan
cara mengajar langsung (tatap muka) di Kelas V SD Negeri 65. Program
kerja ini menghabiskan waktu 3 kali pertemuan dengan frekuensi 3 jam
perharinya.
2.3.2. Demo Masak "Singkong Galau" dengan Ibu-Ibu PKK
Awalnya berkonsultasi dengan Bapak Sekdes Desa Baru untuk
membicarakan program ini, setelah itu saya diarahkan untuk berkoordinasi
kepada Ketua organisasi ibu-ibu untuk membicarakan tempat dan jadwal
pelaksanaan Demo masak Singkong Galau. Selanjutnya saya membuat
undangan yang disebarkan ke rumah-rumah sebagian diumumkan melalui
acara yasinan ibu-ibu. Saya melakukan searching/browsing resep dan
belanja bahan-bahan di Jambi. Program ini dilaksanakan di rumah Nyai
Sekdes dan dihadiri oleh beberapa ibu-ibu dari RT 01, 02 dan 03, Metode
pelaksanaannya dengan memasak langsung bersama ibu-ibu. Pelaksanaan
proker ini dilaksanakan selama 2 hari (4 jam tiap pertemuan) yaitu hari
Sabtu dan Minggu dikarenakan belum semua ibu-ibu yang menghadiri
pada hari pertama. Melalui program ini diharapkan ibu-ibu memperoleh
informasi dan ide kreatif dalam mengolah hasil pertanian (singkong)
menjadi makanan yang dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga.
2.3.3. Pemutaran Film Edukasi
34

Salah satu program penulis adalah Pemutaran Film Edukasi


berjudul Denias (Senandung di atas awan), film ini mengisahkan
perjuangan seorang anak Papua yang memiliki semangat untuk belajar
sehingga dia berjuang untuk dapat bersekolah di kota besar. Melalui
pemutaran film ini penulis berharap anak-anak yang menonton dapat
memiliki motivasi yang besar untuk rajin belajar dan sekolah. Pelaksanaan
program ini terbatas dalam penyajian dikarenakan tidak ada layar infokus
sehingga gambarnya kurang jelas. Namun anak-anak cukup antusias dalam
menonton.
2.3.4. Penanaman dan Identifikasi TOGA di lingkungan Balai Desa
Melihat betapa pentingnya pemanfaatan TOGA di lingkungan
masyarakat desa maka saya merasa program ini dapat dilaksanakan.
Awalnya saya berkonsultasi dengan Bapak Sekdes mengenai rencana
kegiatan Penanaman dan Identifikasi TOGA di lingkungan Balai Desa.
Setelah itu saya mempersiapkan alat dan bahan (tanaman) yang dapat
ditanam dan diidentifikasikan. Kemudian saya dibantu beberapa pemuda
desa membuat plang nama ilmiah tanaman, penanaman dan identifikasi
saya laksanakan di hari yang berbeda karena cukup memakan waktu.
Pelaksaan program ini berlangsung tanggal 15 dan 22 November 2015
dengan frekuensi 4 dan 3 jam sehari.
Melalui penanaman dan identifikasi TOGA diharapkan dapat
menghimbau masyarakat untuk melestarikan dan membudidayakan TOGA
di pekarangan rumah masing-masing untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat dengan obat-obatan tradisional.
2.3.5. Pembinaan Administrasi Organisasi Karang Taruna
Dari hasil observasi langsung melalui informasi yang di peroleh
dari pemuda desa, administrasi organisasi Karang Taruna masih
membutuhkan pembinaan. Menyadari hal ini, saya mengkonsultasikan
permasalahan ini kepada Bapak Sekdes dan juga Ketua BPD. Setelah
memperoleh informasi dan arahan, saya menemui Ketua Organisasi

35

Karang Taruna untuk membicarakan rencana pembinaan administrasi


keuangan organisasi Karang Taruna dan hal ini mendapat respon yang
positif dari pengurus. Program ini saya laksanakan pada malam hari (hari
Senin malam) dikarenakan kesibukan pengurus waktu pagi hingga sore
hari.
2.3.6. Pengadaan tanda pengenal guru di meja kerja guru SD Negeri 65
Sesuai hasil observasi di SD Negeri 65, saya melihat meja kerja
guru masih belum ada tanda pengenal. Kemudian saya merencanakan
kegiatan untuk pengadaan tanda pengenal guru pada meja kerja guru di SD
Negeri 65, Saya mengkonsultasikan hal ini dengan Bapak Sekdes dan
kemudian berkoordinasi dengan Kepala Sekolah untuk mendapatkan ijin
merealisasikan program ini. Saya mendata nama-nama guru termasuk
kepala sekolah, staff tata usaha termasuk bagian kebersihan sejumlah 14
orang.
Tanda pengenal saya buat secara manual, mengetik dan memprint
setelah itu saya membeli stand/dudukan untuk menyisipkan kertas
bertuliskan Nama, NIP dan Jabatan tenaga pendidik. Program ini
terlaksana pada hari Kamis, 26 November 2015 dengan frekuensi waktu 3
jam.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas
Jambi antar Semester Ganjil Tahun 2015/2016 di Desa Baru, Kecamatan Maro
Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, mulai dari rangkaian awal proses sampai akhirnya
36

pelaksanaan dapat dikatakan berhasil. KUKERTA ini dimulai pada tanggal 10


Oktober 2015 dan berakhir pada tanggal 7 Desember 2015.
Dari sisi masyarakat penyambutan dan penerimaan, serta tanggapan
masyarakat dapat dikatakan baik, hanya dalam pelaksanaan setiap program kerja
mahasiswa sulit untuk mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu dari masyarakat yang kesehariannya waktu mereka telah habis
tersita untuk melakukan pekerjaan mereka sehari hari, terutama apabila untuk
mengumpulkan mereka dalam satu waktu dan tempat tertentu.
Secara umum seluruh program kerja KUKERTA dapat dilaksanakan dengan
baik, keterliban langsung masyarakat terutama Kepala Desa beserta perangkat
desa dan seluruh jajarannya sangat membantu dalam pelaksanaan setiap program
kerja yang dilaksanakan.
3.2 Saran
Sejumlah program kerja mahasiswa Kukerta UNJA Semester Ganjil Tahun
Akademik 2015/2016 Desa Baru telah berjalan sesuai dengan rencana. Pertisipasi
perangkat desa dan masyarakat tidak lepas menjadi bagian dari keberhasilan
program kukerta di desa ini. Harapan kami program yang telah berjalan dapat
dijaga dan diteruskan, baik oleh masyarakat setempat maupun mahasiswa kukerta
yang akan datang dan juga ditingkatkan agar kemajuan desa dapat lebih terealisasi
lagi.

37

Anda mungkin juga menyukai