Iii. Bab I, Ii & Iii
Iii. Bab I, Ii & Iii
Iii. Bab I, Ii & Iii
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Interaksi Sosial adalah kebutuhan yang paling mendasar dalam
menjalankan proses hidup secara sosiologis dalam kemandirian manusia. Interaksi
sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa
kebutuhan pada sisi-sisi tertentu kemanusiaannya tidak dapat tercapai tanpa
interaksi dengan sesamanya. Artinya manusia pun harus cerdas untuk menemukan
model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut
tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi yang terbangun harus
mampu mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan
gerakan segala elemen masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks.
Saling tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap
hak-hak individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala
bentuk tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian kita
adalah manifestasi dari cita-cita mulia untuk memenuhi kebutuhan manusia
tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat (community)
harus dapat menciptakan keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial, jaminan
rasa aman yang diperoleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang
nyaman dan tentram serta jaminan keselamatan lain.
Sebagai bangsa yang masih menata peri kehidupannya, proses dan pola
pengembangan bangsa akan sangat ditentukan oleh kelompok masyarakat terdidik
termasuk didalamnya mahasiswa. Mahasiswa diharapkan mampu memainkan
perannya baik sebagai agen of change, ataupun sebagai agent of movement,
terlebih keberadaan mahasiswa dalam perubahan bangsa dari waktu kewaktu
cukup dirasakan keberadaannya.
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) menjadi salah satu sarana bagi
mahasiswa untuk memainkan peranannya ditengah masyarakat. Kebutuhan
tenaga terdidik untuk menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat,
terutama masyarakat desa akan mampu dilakukan oleh mashasiswa pada saat
pelaksanaan KUKERTA adalah jembatan harapan sekaligus ajang mahasiswa
1
dan
kemiskinan
biasanya
menghiasi
kehidupan
masyarakat desa, apabila dibandingkan dengan kondisi sosial dan Sumber Daya
Alam yang terdapat di desa. Mustahil rasanya suatu desa mengalami
keterbelakangan dan kemiskinan. Potensi alam yang sangat baik untuk sebenarnya
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemberdaayaan ekonomi masyarakat.
Sehingga perekonomian masyarakat pedesaan dapat ditingkatkan.
Lebih dari 75 % penduduk Indonesia saat ini masih berdomisili di
pedesaan yang bekerja diberbagai sektor. Bila dilihat dari arah dan kebijakan
pembangunan nasional, pembangunan pedesaan merupakan satu alternatif untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat, berbagai program dan proyek telah
dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya penciptaan lapangan dan kesempatan
kerja, namun kata-kata pedesaan dirasakan masih sangat identik dengan
kemiskinan baik secara harpiah maupun lahiriah.
Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara edukatif di negara ini membuat
suatu kebijakan guna membantu masyarakat pedesaan dengan menerjunkan
langsung mahasiswanya ke pedesaan untuk berbaur, bergaul dan memberikan
solusi alternatif pemanfaatan Sumber Daya Alam serta merubah secara perlahan
pemikiran yang mendoktrin masyarakat desa agar bisa hidup dengan pemikiran
yang lebih maju. Mahasiswa diharapkan dapat merealisasikan ilmunya yang telah
di dapat di Kampus untuk diterapkan langsung ke masyarakat.
Untuk merealisasikan harapan Perguruan Tinggi tersebut, maka seluruh
mahasiswa yang mengambil pendidikan Strata Satu (S1) diwajibkan untuk
mengikuti mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA), yaitu mata kuliah yang
berbentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, dimana mereka dapat
menerapkan ilmu ilmu yang didapat di Kampus serta dapat mengajarkan
mahasiswa dapat bergaul dan menempatkan diri kepada masyarakat yang bukan
tempat tinggalnya, guna memberikan motivasi untuk maju dan mengembangkan
potensi yang ada di desa tersebut.
Program-program Kukerta secara riil harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi masyarakat. Pengimplementasian ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh mahasiswa Kukerta di perguruan tinggi diharapkan mampu mencarikan
solusi
terbaik
terhadap
permasalahan
yang
ada
dalam
masyarakat.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN
3.1. Pra Pelaksanaan program
3.1.1. Observasi Lapangan
Setelah BAPEL melakukan pembagian posko, penulis sudah mengikuti
diklat selam 2 hari yaitu untuk mempersiapkan diri dan mental menghadapi tugas
dan tanggung jawab selama berada di tempat KKN. Setelah diklat penulis dan
kawan seposko berkoordinasi untuk persiapan di lapangan nantinya. Sebelum ke
lapangan kami mendapat arahan dan bimbingan dari DPL, sebagai arahan buat
peserta.
Langkah pertama yang dilakukan sebelum pembuatan program kerja
adalah melaksanakan survey dan observasi di lokasi kuliah kerja nyata tersebut.
Pada tanggal 10 Oktober 2015 semua peserta KUKERTA Universitas Jambi
diberangkatkan dari Kampus Telanai menuju lokasi masing-masing yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Penulis tergabung dalam posko 48 bersama 19 rekan
lainnya yang berlokasikan di Desa Baru Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro
Jambi.
Observasi dilakukan secara menyeluruh di Desa Baru yang terbagi atas 2
dusun yaitu dusun Parit, dan Dusun Jawa Baru dengan jumlah 3 RT . Sementara
tempat posko kami KUKERTA berada di RT 01. Cara yang dilakukan agar
observasi menyeluruh ke semua wilayah desa adalah dengan membagi kelompok
observasi yang berbeda tiap harinya. Kami juga berkesempatan mengunjungi
aparat Desa, ketua RT, ketua PPL dan masyarakat lainnya.
Dari hasil observasi di ketahui bahwa Desa Baru mempunyai 3 Rukun
Tetangga yang mayoritas Penduduknya bekerja sebagai Petani, selain itu
mayoritas penduduknya juga beragama Islam, yaitu sebanyak 99,5% dari total
penduduk di Desa Baru. Desa dengan luas wilayahnya lebih kurang 126 km2
memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.087 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
494 KK.
Permasalahan
Lokasi
Sumber
*P/M/D
Desa Baru
P/M
Desa Baru
Desa Baru
M/P
Desa Baru
Desa Baru
P/M
Desa Baru
Desa Baru
Desa Baru
Desa Baru
10
Desa Baru
11
Desa Baru
12
Desa Baru
13
Desa Baru
P/M
14
Desa Baru
15
Desa Baru
16
Desa Baru
17
Desa Baru
18
Desa Baru
19
Desa Baru
20
Desa Baru
21
Desa Baru
22
Desa Baru
23
Desa Baru
P/M
24
Desa Baru
25
Desa Baru
26
Desa Baru
27
Desa Baru
P/M
28
Desa Baru
29
Desa Baru
P/D
Permasalahan
Kurangnya pemanfaatan
lahan pekarangan untuk
pengembangan TOGA.
(KM)
Kurangnya kelengkapan
pembukuan keuangan pada
organisasi karang taruna.
(SB)
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, sebab siswa kelas V perlu
dibantu dalam melaksanakan KBM.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program
KKN,
sebab
dengan
bertambahnya pengetahuan dan kreatifitas
ibu-ibu dalam mengolah bahan makanan
dari bahan yang sederhana, akan dapat
dijadikan sebagai sumber penghasilan
tambahan keluarga (industri rumah
tangga).
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, karena pendidikan
mempunyai peranan penting untuk
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
memberantas kebodohan, kemiskinan serta
menciptakan generasi muda penerus
bangsa yang berkualitas.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, karena pengetahuan akan
manfaat dan khasiat tanaman TOGA sangat
penting bagi kesehatan masyarakat.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, dapat membantu pengurus
untuk menyusun alokasi keuangan sesuai
dengan pos-pos anggaran (menciptakan
keteraturan
pembukuan)
sesuai
kepentingan program kepemudaan.
Berdasarkan
analisis
KUWAT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN, sebab tanda pengenal akan
membantu setiap siswa bahkan tamu dari
luar untuk mengenal identitas guru yang
bersangkutan.
Setelah
mendapatkan
Prioritas
Masalah,
maka
selanjutnya
adalah
Kode Sektor
Nama Program
Kerja
(Sifat)
Bahan
SB.48.G-144.36
Mengajar Mata
Pelajaran
Bahasa
Indonesia Kelas
V di SD Negeri
65
(ID)
Volume
Sumber
Dana
Buku
Pelajaran,
Alat tulis
20 Orang
(3 x 3 Jam)
Swd:Mhs:Jlm:-
PP.48.G-144.15
Demo Masak
"Singkong
Galau" dengan
Ibu-Ibu PKK
(ID)
Singkong,
Ubi Ungu,
Keju, Susu,
air, Cup,
kompor, gas
20 Orang
(2x 4 Jam)
Swd:Mhs:100
Jlm:100
SB.48.G-144.37
Pemutaran Film
Edukasi (ID)
Infokus,
Laptop,
matero film
Swd:2 Orang
Mhs:- 10
(1 x 3 Jam)
Jlm:10
10
4 Orang
(2 x 3 Jam)
Swd:Mhs:50
Jlm:50
Swd:Mhs:10
Jlm:10
KM.48.G144.24
Penanaman dan
Identifikasi
TOGA di
lingkungan
Balai Desa
(ID)
SB.48.G-144.38
Pembinaan
Administrasi
Organisasi
Karang Taruna
(MD)
Buku materi
2 Orang
(1 x 4 Jam)
PF.48.G-144.40
Pengadaan tanda
pengenal guru di
meja kerja guru
SD Negeri 65
(ID)
Kertas,
Laptop, Print,
Gunting,
Kaca
dudukan
Swd:14 Orang
Mhs:100
(1 x 3 Jam)
Jlm:100
Tanaman
TOGA,
Kertas nama
kelompok
TOGA yang
sudah
dilaminating,
Kayu, Paku
Potensi Desa
Tanah Sawah
Tanah Pekarangan
Tanah Perkebunan
Tanah pertanian
:
:
:
:
1500 Ha.
78 Ha.
500
Ha.
4000 Ha.
11
Adapun beberapa potensi desa yang kami temukan selama observasi adalah
sebaga berikut:
A. SUMBER DAYA ALAM
Gambar 1. Perkebunan Karet
12
13
(
Sumber : Hasil Observasi)
Di Desa Baru, areal persawahan terkumpul di satu tempat, dan lahan
persawahan ini sangat luas, namun tidak semua masyarakat Desa Baru memiliki
lahan sawah. Persawahan Desa Baru terletak jauh dari rumah masyarakat.
Masyarakat sebagian bekerja di sawah mulai dari pagi sampai sore hari. Padi yang
menjadi hasil dari sawah yang mereka tanami digunakan sendiri ataupun dijual.
14
Mayoritas tanaman kedua adalah Duren, kebun duren ini pun milik warga.
Pada umumnya tumbuh berselingan diantara pohon duku.
15
Gambar 7. Salah satu kegiatan warga desa Baru; Arisan dan Yasinan Ibu-Ibu
Gambar 8. Salah Satu Kegiatan Warga Desa Baru : Pawai Obor 1 Muharram
16
Gambar 9. Salah Satu Kegiatan Anak-anak Desa Baru : Main Ketapel (Ptet)
17
Gambar 10. Salah Satu Kegiatan Anak-anak di Desa Baru : Main Ladang
Gambar 11. Salah Satu Kegiatan Anak-Anak di Desa Baru : Main Gasing
18
(S
umber : Hasil Observasi)
Desa Baru memiliki 1 balai desa, yang terletak di RT.01, balai desa ini
berukuran sedang. Balai Desa Desa Baru ini kondisinya cukup terawat meskipun
jarang dipakai.
Gambar 13. Masjid Nurul Huda
(S
umber : Hasil Observasi)
Masjid Nurul Huda ini terletak di perbatasan RT.01 dan RT.03 Dusun Parit
Desa Baru. Masjid yang terletak di pinggir jalan ini merupakan satu-satunya
mesjid yang ada di Desa Baru. Mesjid ini pula yang sering digunakan untuk sholat
Jumat. Di hari biasanya, masyarakat jarang sekali menggunakannya untuk sholat
berjamaah.
19
Langgar Baithul Mukmin ini terletak di RT. 02 Desa Baru. Langgar yang
letaknya di dalam lorong membuat langgar ini susah di cari. Langgar Baithul
Mukmin ini biasa digunakan masyarakat RT.02 untuk beribadah.
20
21
(
Sumber : Hasil Observasi)
Desa Baru memiliki 1 Gedung Posyandu, dimana gedung ini lokasinya
berada di samping balai Desa dan Polindes (Poliklinik Desa) . Gedung Posyandu
digunakan untuk Posyandu Anak dan Posyandu Lanjut Usia (Lansia). Polindes ini
di tempati oleh seorang Bidan yang berasal dari Desa Danau Lamo. Bidan Lulu
merupakan satu-satunya bidan di Desa Baru.
Gambar 17. PAUD Raudathul Atfhal
(
Sumber : Hasil Observasi)
Desa Baru ini memiliki 1 Gedung Sekolah PAUD, yaitu PAUD Raudhatul
Atfhal yang rencananya digunakan sebagai tempat untuk mendidik anak anak
22
usia dini sebelum melanjutkan ke Taman Kanak Kanak (TK). Anak anak yang
bersekolah di PAUD ini adalah anak anak Desa Baru yang kurang lebih ada 20
orang murid dengan 2 orang tenaga pengajar. Paud ini merupakan dana
Pembangunan Desa dari Pemerintah, Paud ini belum diresmikan , jadi sementara
waktu anak-anak Paud belajar di Madrasah Ibtidaiyah di RT.03.
Gambar 18. Gedung SD Negeri 65 Desa Baru
23
(
Sumber : Hasil Observasi)
SD N 65 Desa ini berlokasi di RT.02 , terletak di pinggir jalan menuju
Desa Danau Lamo. SD N 65 memiliki kurang lebih 150 murid dengan 14 orang
tenaga pengajar.
Gambar 19. Lapangan Badminton
24
sekarang lapangan ini telah di perbaiki oleh mahasiswa kukerta ta. 2015/2016 dan
dirawat baik oleh warga sekitar karena merupakan salah satu sarana olahraga.
Gambar 20. Lapangan Bola Kaki
(
Sumber : Hasil Observasi)
Desa Baru memiliki satu buah lapangan bola yang terletak di RT.01, dan
biasanya di pergunakan oleh pemuda dan anak-anak Desa Baru untuk bermain
bola pada sore hari.
25
26
27
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
Frekuensi
Pendanaan dan jumlah
: SB.01.LV
: Mengajar
mata
pelajaran
Bahasa
o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil
q. Kendala
r. Pemecahan masalah
mengajar
program
mata
KKN
pelajaran
yaitu
Bahasa
28
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
m. Frekuensi
n. Pendanaan dan jumlah
: PP.02.LV
: Demo
masak
Singkong
Galau
o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil
resep
dan
memasak
: bersama ibu-ibu
: 2 x pelaksanaan
Mahasiswa = Rp. 480.000,Swadaya = Rp. 98.000,Jumlah = Rp. 578.000,: 100 %
q. Kendala
r. Pemecahan masalah
bagaimana
mengkreasikan
mengolah
singkong
dan
menjadi
29
Kode Program
Nama Kegiatan
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
: SB.03.LV
: Pemutaran Film Edukasi
: Sosial Budaya
: Interdisipliner (ID)
: Anak-anak warga desa
: Rabu
: 11 November 2015
: Teras PAUD Raudhatul Atfal
: Liana Verawati Gulo
m. Frekuensi
n. Pendanaan dan jumlah
: 12 orang
: 5 orang
: Nonton bersama menggunakan infokus
o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil
q. Kendala
r. Pemecahan masalah
dapat
memahami
30
a. Kode Program
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
m. Frekuensi
n. Pendanaan dan jumlah
: KM.04.LV
: Penanaman dan Identifikasi TOGA di
lingkungan Balai Desa
: Kesehatan Masyarakat
: Interdisipliner (ID)
: Warga Desa Baru
: Minggu
: 15 dan 22 November 2015
: Pekarangan Balai Desa
: Liana Verawati Gulo
: 5 orang
: 5 orang
: Menanam
o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil
langsung
dan
meng-
identifikasi langsung
: 2 x pelaksanaan
: Mahasiswa = Rp. 60.000,Swadaya = Rp. 65.000,Jumlah = Rp. 125.000,: 100 %
: Dengan penanaman dan identifikasi
TOGA, diharapkan dapat memberi
q. Kendala
r. Pemecahan masalah
informasi
bagi
warga
untuk
31
a. Kode Program
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
Frekuensi
Pendanaan dan jumlah
: SB.05.LV
: Pembinaan Administrasi
Organisasi
Karang Taruna
: Sosial Budaya
: Monodisipliner (MD)
: Pengurus Organisasi Karang Taruna
: Senin
: 23 November 2015
: Rumah Ketua Karang Taruna
: Liana Verawati Gulo
: 5 orang
: 3 orang
o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil
q. Kendala
r. Pemecahan masalah
: 100 %
: Dengan
adanya
diharapkan
Karang
pengurus
Taruna
pembukuan
pembinaan
dapat
keuangannya
ini
organisasi
membuat
dengan
benar.
: : -
: PF.06.LV
32
b. Nama Kegiatan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Bidang
Sifat
Objek sasaran
Hari
Tanggal
Tempat
Pelaksana
Peserta yang terlibat
Mahasiswa yang terlibat
Metode pelaksanaan
Frekuensi
Pendanaan dan jumlah
o. Persentase Terealisasi
p. Realisasi/Hasil
q. Kendala
r. Pemecahan masalah
: 100 %
Dengan pengadaan tanda pengenal
guru, memudahkan para siswa dan
tamu untuk mengenal guru SD Negeri
65.
: : -
2.3 Pembahasan
Dari semua Program Individu yang sudah terlaksana, yang didapat
dari hasil Observasi Lapangan dapat dikatakan berjalan dengan baik, hal
ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi Warga Desa Baru dan juga
33
35
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas
Jambi antar Semester Ganjil Tahun 2015/2016 di Desa Baru, Kecamatan Maro
Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, mulai dari rangkaian awal proses sampai akhirnya
36
37