Anda di halaman 1dari 14

Garis Bilangan

368

Matematika Kelas 1 > Pertidaksamaan


< Sebelum

Sesudah >

Dipergunakan untuk mengetahui nilai (+/-) suatu fungsi pada interval tertentu.
Batas pada garis bilangan didapat dari harga nol fungsi (angka yang menjadikan fungsi
bernilai 0), sehingga fungsi bernilai nol pada batas tersebut, dan bernilai (+/-) pada interval
lainnya.
Untuk menentukan nilai (+/-) suatu fungsi dalam suatu interval, langkah pertama adalah
mencari nilai nolnya sebagai batas interval pada garis bilangan, kemudian substitusi
sembarang bilangan yang mewakili suatu interval.
Untuk memudahkan mengetahui daerah (+/-) biasanya dicek angka 0 atau daerah yang
diuji adalah daerah paling kanan (bilangan besar sekali) sehingga tanda (+/-)
cukup dengan melihat hasil perkalian/pembagian tanda dari koefisien variabel.
Bila hasil substitusi tersebut bernilai positif maka interval di mana bilangan itu berada
adalah juga bernilai positif, bila hasil substitusi tersebut bernilai negatif maka interval di
mana bilangan itu berada juga bernilai negatif.

Cara Menentukan Penyelesaian Beberapa Garis Bilangan

369

Matematika Kelas 1 > Pertidaksamaan


< Sebelum

Sesudah >

Andaikan a < b

Ambil yang paling kiri


Ambil yang paling kanan
Ambil yang berada diantaranya
contoh :
1. UNTUK BATAS TUNGGAL
f(x) = (x - a) (x - b)
f(x) < 0 untuk a < x < b
f(x) > 0 untuk x < a atau x > b

HAL KHUSUS
Bila koefisien x adalah (+), dan dapat
difaktorkan, maka perubahan tanda adalah
sebagai berikut:

(+)

(-)

Bila koefisien x adalah (-), dan dapat


difaktorkan, maka perubahan tanda adalah
sebagai berikut :

(+)

(-)

(+)

(-)

2. UNTUK BATAS RANGKAP


f(x) = (x - a) (x - b)

(-)

||

a
f(x) < 0 untuk x < b ; x

f(x) = (x - a) (x - b)

(+)

(-)

f(x) > 0 untuk x > b

||

(+)
b

f(x) < 0 untuk x < a


f(x) untuk x > a ; x

Ket :
bila melewati batas tunggal (rangkap ganjil) maka tanda pada interval berikutnya berubah,
bila melewati batas rangkap genap maka tanda pada interval berikutnya tetap.

Jenis-Jenis Pertidaksamaan

370

Matematika Kelas 1 > Pertidaksamaan


< Sebelum

Sesudah >

A. PERTIDAKSAMAAN LINIER (PANGKAT SATU)


Adalah pertidaksamaan yang salah satu atau kedua ruasnya mengandung bentuk linier
dalam x.
Penyelesaian:
Letakkan variabel x di ruas tersendiri terpisah dari konstanta-konstanta.
Contoh :
2x - 3 > 5 2x > 5 + 3
ijgeiirjirijrigir j 2x > 8
gehghhejehh2x > 2

gambar

B. PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL (BENTUK AKAR)


Adalah pertidaksamaan yang variabelnya ada di dalam tanda akar.
Penyelesaian:

Susunlah dahulu bila kedua ruas seimbang.


(Bila ada dua tanda akar letakkan satu di ruas kiri, satu di ruas kanan; bila ada tiga
tanda akar letakkan satu di ruas kiri, dua di ruas kanan atau sebaliknya).

Kuadratkan kedua ruasnya.


(tanda tidak berubah karena yang dikuadratkan adalah bilangan positif).

Selesaikan pertidaksamaannya ................. (1)


syarat: bilangan di bawah tanda akar harus non negatif ( 0)...(2)
(pembicaraan adalah mengenai bilangan riil)

Jawabannya adalah yang memenuhi syarat (1) dan (2) di atas.

Contoh:
1. (x-2) < 2
kuadratkan
x-2<4
x<6
syarat :
x-20
x2

2x<6

2.(-x + 3) - (2x + 1) > 0


seimbangkan
(-x+3) > (2x+1)
kuadratkan
-x + 3 > 2x + 1
3x < 2
x < 2/3
syarat :
-x + 3 0 x 3
dan
2x + 1 0 x -1/2

-1/2 x < 2/3

C. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT (PANGKAT DUA)


Yaitu pertidaksamaan dalam x yang bentuk umumnya :

ax + bx + c > 0 dengan a, b, c konstanta; a

0.

Penyelesaian:

Jadikan ruas kanan = 0


Jadikan koefisien x positif (untuk memudahkan pemfaktoran)

Uraikan ruas kiri atas faktor-faktor linier.

Tetapkan nilai-nilai nolnya

Tetapkan tanda-tanda pada garis bilangan

Jawaban didapatkan dari hal-hal yang ditanyakan dan terlukiskan pada garis
bilangan
(bila ditanyakan > 0, maka yang dimaksud adalah daerah +,
bila ditanyakan < 0, maka yang dimaksud adalah daerah -).

contoh:
x + x - 2 > 0
(x + 2) (x - 1) > 0

x < -2 atau x > 1

D. PERTIDAKSAMAAN PECAHAN
Yaitu pertidaksamaan dalam x yang penyebutnya mengandung variabel x.
Penyelesaian:

Pindahkan semua bilangan keruas kiri, jadikan ruas kanan = 0


(ingat! tidak diperkenankan mengali silang, karena tanda pertidaksamaan tidak
dapat ditentukan berubah/tidak)
Samakan penyebutnya sehingga pecahan dapat disederhanakan.
Selanjutnya, sama seperti penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. Syarat: penyebut
pecahan 0

contoh :

-8 x <1
(2x + 7)/(x - 1) 1
(2x + 7)/(x - 1) - 1 0
(2x + 7)/(x - 1) - (x - 1)/(x - 1) 0 (x + 8)/(x - 1) 0
syarat : penyebut (x-1) 0
x1

E. PERTIDAKSAMAAN DERAJAT TINGGI (Derajat > 3)


Penyelesaian:

Terlebih dahulu usahakan disederhanakan. Bila ada bentuk kuadrat yang definit
(selalu) bernilai positif ( D < 0 ; a > 0) langsung dapat dihilangkan.Tanda
pertidaksamaan tetap.
Bila ada bentuk kuadrat yang definit negatif ( D < 0 ; a < 0) dapat dihilangkan asal
tanda pertidaksamaannya berubah.

Selanjutnya sama seperti penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. Dengan catatan,


tanda pada garis bilangan akan berubah jika melewati harga nol yang tunggal
(rangkap ganjil) dan tanda akan tetap jika melewati harga nol yang rangkap genap.

contoh:
1. (x - 1/2) (x - 3x - 4) (x - 6x + 9) < 0
(x -1/2) (x - 4) (x - 1) (x - 3) < 0

x < 1 atau 1/2 < x < 3 atau 3 < x < 4


2. (3x + x + 2)/(x + 4x - 12) > 0
Bentuk (3X + X + 2) adalah definit (selalu bernilai) positif, karena:
D = (1) - 4(3)(2) = -23 dan a = 3
D < 0 dan a > 0
Sehingga (3x + x + 2) dapat dihilangkan, soal menjadi
(+)/(X + 4X - 12) > 0 (+)/(X + 6) (X - 2) > 0

X < -6 atau X > 2


F. PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
Yaitu pertidaksamaan dimana variabelnya berada di dalam tanda mutlak.
Batasan : |x| = x jika x > 0
0 jika x = 0
-x jika x < 0

keterangan : |x| 0

masalah : menghilangkan tanda mutlak.


Penyelesaian:
Untuk a > 0
x a -a < x < a

> a x < -a atau x > a

a x = a

secara umum:
menghilangkan tanda mutlak adalah dengan mengkuadratkan kedua ruas
atau
|x| < a x < a x - a < 0 (x-a)(x+a) < 0 -a < x < a
|x| > a x > a x - a > 0 (x-a)(x+a) > 0 x<-a atau x>a
keterangan:
|x| < -a TM
|x| > -a x
|a/b| < c |a| < c|b|

Relasi

371

Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers


< Sebelum

Sesudah >

Hubungan/relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu pemasangan anggotaanggota A dengan anggota-anggota B.

A. SEBUAH RELASI R TERDIRI DARI:


1. Himpunan A
2. Himpunan B
3. Sebuah kalimat terbuka P(x,y) yang menyatakan hubungan antara himpunan A
dengan himpunan B.
Dimana x bersesuaian dengan a A dengan y bersesuaian dengan b B.
Bila P(a,b) betul maka a berelasi dengan b. Ditulis a R b
Bila tidak demikian maka a R b
B. SEBUAH RELASI DAPAT DINYATAKAN DENGAN:
1. Himpunan Pasangan Berurutan (a,b)
2. Kalimat terbuka P(x,y)
3. Diagram cartesius ( diagram A x B )
4. Diagram panah
bila R adalah sebuah relasi, maka himpunan dari relasi ini adalah:
R = {(a,b) a A; b B; P(a,b) adalah betul}
Ket: Jika A=B, maka P(x,y) mendefinisikan sebuah relasi di dalam A.
contoh :
R = (A,B, P(x,y))
A = {2,3,4}
B = {3,4,5,6}
P(x,y) menyatakan x pembagi y
Himpunan penyelesaian relasi ini adalah
a. Himpunan pasangan berurutan
R = {(2,4), (2,6), (3,3), (3,6), (4,4)}
b. Diagram cartesius

c. Diagram panah

RELASI INVERS
Setiap Relasi dari A ke B, mempunyai relasi R-1 dari B ke A yang didefinisikan sebagai
R-1 = {(b,a) (a,b) R}
contoh:
A = {1,2,3}; B = {a,b}
R = {(1,a), (1,b), (3,a)} relasi dari A ke B
R-1 = {(a,1), (b,1), (a,3)} relasi invers dari B ke A
DOMAIN DAN RANGE
Domain (daerah asal) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen pertama dari pasangan
berurutan elemen R.
Domain = { a a A, (a,b) R }
Range (daerah hasil) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen kedua dari pasangan
berurutan elemen R.
Range = {b b B, (a,b) R}
contoh:
A = {1,2,3,4} ; B = {a,b,c}
R = {(2,a) ; (4,a) ; (4,c)}
Domain = {2,4}
Range = {a,c}

Fungsi

372

Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers


< Sebelum

Sesudah >

Suatu pemetaan / fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi khusus
sedemikian rupa sehingga, setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B.
ditulis f : A B
1. Himpunan A disebut DOMAIN fungsi, dan himpunan B disebut CODOMAIN fungsi.
2. Bila a A, maka b B yang menyatakan pasangan dari A, disebut image (peta) dari
A.
ditulis f(a) = b
3. Kumpulan dari image-image a A di B, membentuk range fungsi.
range = f(A)

Jenis-Jenis Fungsi

373

Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers


< Sebelum

Sesudah >

f:AB

ONE ONE (INJEKTIF)


Tidak ada dua elemen yang berlainan di A, yang mempunyai
pasangan yang sama di B.
ONTO (SURJEKTIF)
Semua elemen di B merupakan peta dari elemen-elemen A
(Range A = B atau f(A) = B)

ONE-ONE (BIJEKTIF)/KORESPONDENSI 1-1

contoh:
1.

Nyatakan diagram di bawah ini, menyatakan fungsi/bukan !


A = {a,b,c} dan B = {x,y,z}

bukan
2.

bukan

fungsi

fungsi

Nyatakan diagram di bawah ini, menyatakan fungsi atau bukan !

a. y = 3 - x

b. y = x

a. Fungsi
d. x = y

c. y = x

b. Fungsi
e. y = sin x

c. Fungsi
f. x + y = 25

CARA MENENTUKAN SUATU GRAFIK ADALAH FUNGSI ATAU BUKAN


Tarik sembarang garis lurus sejajar sumbu y. Bila hanya memotong di satu titik
pada grafik, maka grafik tersebut merupakan fungsi. Bila tidak demikian maka
grafik tersebut bukan merupakan fungsi.
3.

Bila V = {-2,-1,0,1,2}
g : V R; R = riil
g(x) = x + 1
Tentukan range !!!
Jawab:
Domain = {-2, -1, 0, 1, 2}
Image dari g adalah :
g(-2) = 5
g(-1) = 2
g(0) = 1
g(1) = 2
g(2) = 5
maka range = {1, 2, 5}

4.

Tentukan domain dan range dari y = (x - 1)


syarat : (x - 1) 0
Jawab :
D = { x x 1}
R = { y y 0}

5.

Tentukan range dari f(x) = x pada domain [1, -4]

Jawab:
Domain : f(x) = x
-1 x 4
0 x 16
0 y 16
Range : [0, 16]

Komposisi Fungsi

374

Matematika Kelas 1 >Relasi Fungsi / Komposisi Fungsi-Fungsi Invers


< Sebelum

Sesudah >

Anggap f : A B dan g : B C
Didapat fungsi baru (g o f) : A C
yang disebut komposisi fungsi dari f dan g

h=gof
(g o f) (x) = g (f (x))
yaitu dengan mengerjakan f(x) terlebih dahulu
ket : image f merupakan domain bagi g.
contoh:
1. f:A B; g:B C
(g o f)(a) = g (f(a)) = g(y) = t
(g o f)(b) = g (f(b)) = g(z) = r
(g o f)(c) = g (f(c)) = g(y) = t

2. f: R R ; f(x) = x
g: R R ; g(x) = x + 3 R=riil
maka
(f o g)(x) = f(g(x)) = f(x+3) = (x+3) = x + 6x + 9

(g o f)(x) = g(f(x)) = g(x) = x + 3


Bila x=2, maka
(f o g)(2) = f(g(2)) = f(5) = 25
(g o f)(2) = g(f(2)) = g(4) = 7
3. Diketahui [rumus]
jika (f o g)(x) = x
Tentukan g(x) !
jawab:
[rumus]
SIFAT
Bila f : A B; g : B C ; h : C D
maka
(f o g) (g o f)
(h o g) o f = h o (g o f)

: tidak komutatif
: asosiatif

Sudut

123

Matematika Kelas3> Geometri Ruang Dimensi Tiga


< Sebelum

Sesudah >

Antara Dua Garis Yang Bersilangan

Antara Dua Bidang

Sudut antara garis m dan n yang bersilangan


adalah sudut yang dibentuk antara garis m' dan
n' yang ditarik melalui sebuah titik p di dalam
ruang, searah dan sejajar dengan m dan n.

Sudut antara dua garis yang terletak pada


masing-masing bidang tersebut. Dimana
garis-garis ini tegak lurus pada garis
potong dua bidang (garis tumpuan) itu;
dan berpotongan di garis potong kedua
bidang.

Antara Garis dan Bidang

Sudut antara garis tersebut dengan proyeksinya


pada bidang itu.

Sifat-Sifat Akar Persamaan Kuadrat

363

Matematika Kelas 1 > Persamaan Kuadrat

< Sebelum

Sesudah >

Misalkan persamaan kuadrat ax + bx + c = 0 dengan x1 dan x2 adalah akar-akarnya.


Dengan menggunakan akar-akar persamaan kuadrat dari rumus ABC, yaitu:
X1 = (-b+D)/2a dan X2 = (-b-D)/2a
didapat hubungan
X1 + X2 = -b/a

Sifat-Sifat
Matematika Kelas 1 > Pertidaksamaan

X1.X2 = c/a

X1 - X2 = D/a

367

Anda mungkin juga menyukai