Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga
jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis
disetiap lembaga keuangan perbankan adalah proses dimana manajemen berfikir tentang
pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa
mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal,
manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen,
direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung
prosedur penganggaran lembaga keuangan perbankan. Pada pembahasan ini, kami
memilih PT Bank Mandiri Tbk untuk dibahas mengenai manajemen anggarannya.
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli
1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank
Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan
dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia
perbankan dan perekonomian Indonesia.
Konsolidasi dan integrasi
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang,
Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan
core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari
keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank
Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari
Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri
melakukan penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen
dengan 4 miliar lembar saham.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan umum Bank Mandiri?

2. Apa tujuan khusus Bank Mandiri?


3. Bagaimana strategi yang dilakukan Bank Mandiri?
4. Bagaimana penentuan asumsi dasar Bank Mandiri?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan umum Bank Mandiri
2. Untuk mengetahui tujuan khusus Bank Mandiri
3. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Bank Mandiri
4. Untuk mengetahui penentuan asumsi dasar Bank Mandiri
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Corporate Management Budgeting dari dosen
pengampu Achmad Hasan Hafidzi, SE.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN BANK
Setiap tingkat manajemen dalam melaksanakan tugas sehari-hari akan
dihadapkan pada tiga fungsi pokok yaitu:
A. Fungsi perencanaan
B. Fungsi pelaksanaan
C. Fungsi pengawasan
Masing-masing fungsi ini melekat erat pada diri setiap manajer, dan di samping
itu masing-masing fungsi tersebut juga mempunyai korelasi yang sangat erat satu sama
lainnya. Untuk melaksanakan fungsi manajemen tersebut terutama fungsi perencanaan
dan pengawasan banyak alat dan cara yang dapat ditempuh, salah satunya adalah
anggaran.
Secara garis besar, management activity dan budgeting activity mempunyai
kesamaan dan keselarasan, seperti diuraikan sebagagaimana dalam table berikut:
MANAGEMENT

BUDGETING ACTIVITY

ACTIVITY

Penetapan sasaran dan tujuan perusahaan pengumpulan data


intern
Planning

dan

dan

Staffing

Communicating dan
Coordinating

yang

diperlukan

untuk Planning,

mengadakan evaluasi dari berbagai alternative dalam proses


pemilihanplan

Organizing

ekstern
of

action, pengembangan

dan

pemberian

persetujuan terhadap final plan.


Penetapan tugas dan tanggung jawab pencapaian atau
pelaksanaan rencana kerja baik perorangan maupun untuk tiap
kesatuan kerja yang ada pada perusahaan tersebut.
Membina terciptanya saling pengertian serta mencari alasan
yang rasional tentang pemilihan sasaran dan tujuan perusahaan,
serta

penetapan

batas-batas

kewenangan

serta

syarat performanceyang diperlukan dalam rangka pencapaian


tujuan tersebut.
Pemberian kewenangan untuk melaksanakan rencana kegiatan
yang

Directing

telah

disetujui,

mengadakan

terhadap performance masing-masing

individu

monitoring
maupun

kesatuan kerja serta pemilihan langkah-langkah yang perlu


untuk perbaikanperformance tersebut.

Mengumpulkan data keuangan maupun data non-keuangan


Measuring

Controlling

sebagai dasar untuk pengukuran tingkat kemajuan yang dicapai


seperti yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.
Menyediakaninformasi yang perlu untuk pengambilan
kepuasan atau tindak lanjut apabila terjadi penyimpangan.

Perbandingan dua fungsi dalam table member gambaran keselarasan dan


kesamaan fungsi manajemen dan fungsi anggaran, atau minimal fungsi budget
membantu fungsi management untuk menyediakan informasi yang penting bagi
manajemen.
A. ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEGIATAN PERBANKAN
Ada satu pertanyaan yang harus terjawab dalam peran anggaran sebagai alat
perencanaan kegiatan bank, yakni sejauh mana anggaran bank mampu memenuhi
kebutuhan manajemen bank dalam perencanaan usahanya? Jawaban singkatnya adalah
sesungguhnya anggaran itu sendiri merupakan rencana kerja yang disusun secara
sistematis dan dinyatakan dalam bentuk satuan uang. Jadi, sebenarnya anggaran telah
membahas kebutuhan manajemen dalam melaksanakan fungsinya berupa perencanaan,
baik jangka pendek (short run), dan jangka panjang (corporate plan), maupun
perencanaan politis, strategis, taktis sampai dengan perencanaan operasional,
kesemuaannya dirumuskan secara terpadu dan sistematis di dalam anggaran.
Kesamaan, keserasian dan keselarasan antara anggaran dan fungsi perencanaan
tidak berhenti samapi di situ. Sifat-sifat anggaran juga sejajar dengan sifat-sifat suatu
perencanaan yang baik, seperti diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan merupakan anticipator decision making yakni sesuatu yang dilakukan
untuk masa yang akan dating harus telah dipertimbangkan, dipikirkan, dan diputuskan
alternative yang terbaik sebelum kegiatan itu sendiri dilaksanakan. Dimana letak
persamaannya dengan sifat anggaran? Kalau ditinjau lebih mendalam, ternyata bank
budgeting juga

mempunyai

criteria

seperti

sifat

perencanaan

diatas. Past

performance bersama situasi dan kondisi bisnis yang ada pada saat ini maupun
proyeksi masa yang akan dating dievaluasi secara sistematis untuk melihat berbagai
alternative yang mungkin ada untuk pilihan yang terbaik.
b. Perencanaan merupakan system of decision, maksudnya suatu perencanaan tidak dapt
dilakukan sepotong-sepotong, karena keberhasilan suatu badan usaha dalam mencapai
sasaran sangat tergantung dari keserasian pengelolaan masing-masing faktor produksi

tersebut dalam suatu keterpaduan. Bagaimana dengan anggaran? Apakah masih serasi
dengan sifat perencanaan yang kedua ini? Jawabannya masih serasi, dimana anggaran
juga merupakan system of decision. Mengapa? Sebab dalam mekanisme kerja
anggaran atau dalam penyusunan anggaran, diawali dengan analisa SWOT,
analisa CRITICAL POINT, dan analisa keseimbangan faktor-faktor usaha.
c. Perencanaan bersifat Komprehensif, yaitu rencana disusun secara lengkap untuk
masing-masing jenis kegiatan, dan juga disusun untuk masing-masing tingkat
manajemen. Apakah anggaran juga memenuhi criteria kegiata sekaligus yang terakhir
ini? Jawabannya tentu benar. Sebab anggaran disusun meliputi segala aspek kegiatan
yang ada pada suatu bank untuk masa yang akan dating. Di samping itu, anggaran
juga disusun secara integral, dengan kata lain anggaran disusun dengan
memperhatikan kegiatan usaha yang menjadi tanggung jawab setiap level manajemen
yang ada panda bank yang besangkutan. Dengan demikian, anggaran akan menjawab
semua fungsi perencanaan dari setiap level manajemen, baik ditinjau dari segi
kegiatan usaha secara fisik ataupun kegiatan usaha secara rupiah (dengan indikasi
nominal).
B. ANGGARAN SEBAGAI ALAT ORGANIZING
Perencanaan yang jelas untuk setiap jenis kegiatan usaha yang akan ditempuh oleh
suatu bank pada waktu-waktu yang akan dating, akan sangat membantu bagi manajemen
bank yang bersangkutan didalam menyusun organisasinya. Hal ini dikarenakan alasan
sebagai berikut:
a. Rencana kerja yang jelas, akan sangat membantu dalam menentukan bentuk, sifat,
maupun struktur organisasi bank yang bersangkutan. Dalam konteks ini, anggaran
akan membantuk manajemen untuk memperoleh struktur organisasi yang efektif
(sangkil) dan efisien (mangkus).
b. Rencana kerja yang jelas akan membantu akan memudahkan manajemen dalam
menyusun uraian tugas (job description), dan garis kewenangan dan tanggung jawab
(line of authority and responsibility) yang berorientasi pada sasaran yang akan dicapai
oleh masing-masing bank. Setelah job description dan line of authority and
responsibility disusun dengan baik dan ditetapkan, maka pihak manajemen akan lebih
mudah memilih dan menetapkan kualitas dan kuntitas personalia yang akan
menduduki masing-masing posisi dan jabatan dalam struktur organisasi bank.
Disinilah peran anggaran akan kelihatan kembali, dimana anggaran akan membantu

pihak manajemen agar terhindar dari kesalahan dalam memilih personalia baik pada
tahapan recruitment maupun pada tahapan trainingdan pacement. Akhirnya, dengan
adanya anggaran, akan dapat diperoleh the right man in the right place.
c. Rencana yang jelas memungkinkan bank untuk mengatur Span of Controlorgansisasi
sedemikian rupa, sehingga beban organisasi dan masing-masing individu dapat
ditentukan secara proporsional, dengan kata lain, tidak ada bagian yang over
loaded sedangkan dibagian yang lain terlalu ringan atau over laping
C. ANGGARAN SEBAGAI ALAT COMMUNICATING ATAU COORDINATING
Perbankan dikelola dalam berbagai unit kerja yang berlainan, oleh karena itu
antara satu bagian dengan bagian yang lain, harus ada komunikasi dan koordinasi yang
aktif, serta terorganisir dalam suatu mekanisme anggaran. Pertanyaannya adalah
Bagaimana fungsi koordinasi dari anggaran tersebut akan dapat memainkan peranannya
di dalam membantu manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsinya?
Jawaban pertama adalah fungsi koordinasi akan terlihat dan tercipta akibat adanya
motivasi para pelaksana di dalam pencapaian target usaha yang tak mungkin akan
tercapai tanpa kerja sama dengan unit kerja yang lain. Kebutuhan akan kerja sama ini
akan mendorong timbulnya komunikasi antara unit-unit kerja yang bersangkutan. Dengan
adanya koordinasi dan komunikasi akan sangat membantu masing-masing pihak di dalam
memecahkan permasalahan.
Kedua, fungsi koordinasi dan komunikasi akan timbul karena sifat-sifat jasa
perbankan itu sendiri saling terkait. Misalnya kredit, mau tidak mau bank yang
bersangkutan harus memiliki dana yang mencukupi, atau sebaliknya bank perlu mencari
dana apabila ada penyaluran pada earning asset.
Peranan anggaran dalam kegiatan koordinasi sebenarnya mudah terlihat sejak
awal dari penyusunan anggaran yaitu dalam bentuk perusumasan volume atau target
usaha serta pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja.
Selanjutnya

fungsi

koordinasi

dari

anggaran

yaitu

dalam

menjaga

tingkat performance masing-masing unit kerja pada porsi yang telah direncanakan agar
tidak terjadi overcapacity di satu sisi dan undercapacity di sisi yang lain. Pada akhirnya,
ketika melakukan evaluasi akan terlihat init-unit kerja yang mengalami favorable
variance atau unfavorable variance.
D. ANGGARAN SEBAGAI ALAT DIRECTING ATAU ACTUATING

Anggaran yang sudah ditetapkan selanjutnya akan mempunyai kekuatan formal


atau kekuatan yuridis bagi anggota manajemen bank yang bersangkutan untuk
dilaksanakan. Anggaran akan menjadi alat dan wewenang bagi anggota manajemen untuk
mencapai sasaran yang hendak dicapai.
Jadi, anggaran yang sudah ditetapkan secara formal akan menjadi sumber
timbulnya keputusan yang akan dilakukan oleh setiap tingkat manajemen, baik keputusan
yang bersifat strategis maupun keputusan yang bersifat teknis. Di sisi lain, anggaran juga
bermanfaat bagi manajemen bank dalam menyusun kebijakan strategis dan taktis, dalam
proropsi yang sesuai dengan tingkat manajemen tertentu. Oleh karena itu, tidaklah
berlebihan jika dikatakan bahwa anggaran merupakan kekuatan manajemen untuk
melaksanakan wewenangnya.
E. ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGUKURAN PERFORMANCE
Anggaran sebagai alat pengukuran performance bank dapat diartikan sebagai
anggaran akan menjadi patokan (standard) yang akan dipakai sebagai alat untuk
mengukur sejauh mana unit-unit kerja bank berhasil atau gagal dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing. Besar kecilnya keberhasilan atau kegagalan dari masing-masing
unit kerja akan diukur dari besar kecilnya tingkat variance antara anggaran dengan
realisasi kerja.
Daya ketepatan anggaran sebagai alat pengukur performance suatu unit kerja
sangat tergantung dari ketepatan penyusunan (kualitas) anggaran. Maka, penyusunan
anggaran harus dilakukan secermat mungkin. Di samping itu agar vaiditas anggaran
terjaga, maka anggaran harus dievaluasi kembali, bahkan jika perlu, dilakukan
berbagai adjusment.pengukuran performance dari suatu unit kerja melalui naggaran,
setidaknya akan memberikan manfaat bagi bank sebagai suatu entity dan bagi masingmasing pribadi manajemen yang bersangkutan. Berbagai manfaat yang setidaknya dapat
diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui evisiensi satu unit kerja
b. Mengetahui berbagai kebijakan didalam merealisir suatu anggaran
c. Mengukur prestasi kerja masing-masing manajemen untuk tujuan promosi, kenaikan
gaji, mutasi dan lain-lain.
d. Sebagai umpan balik untuk segala bentuk perbaikan operasi bank yang bersangkutan.
F. PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGAWASAN

Sebelum masuk dalam peran anggaran sebagai alat pengawasan, perlu dijabarkan
terlebih dahulu tujuan dari pengawasan itu sendiri, yakni:
a.
b.
c.
d.

Untuk penjagaan dan pengamanan harta milik bank


Untuk mendorong dicapainya efisiensi kerja yang baik
Untuk mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan
Untuk memperoleh adanya administrasi keuangan yang tepat waktu, tepat guna dan
teliti.
Lantas, sejauh manakah masing-masing tujuan pengawasan diatas dapat

diwujudkan melalui anggaran? Jawabannya seperti diuraikan berikut ini:


a. Pada dasarnya, anggaran itu sendir merupakan suatu sistem otoritas atas pengeluaran
biaya, baik biaya usaha (modal kerja) maupun untuk biaya investasi. Jadi sebelum
dilakukan suatu pembayaran untuk pengeluaran tertentu, maka pengeluaran tersebut
akan terlebih dahulu dicocokkan dengan mata anggaran yang ada melalui
sistem approval yang berlaku.
b. Sistem anggaran yang berlaku di bank akan memotivasi adanya sistem administrasi
yang baik, berupa pencatatan pengeluaran biaya ke dalam pos-pos yang sesuai dengan
struktur rekeningnya.
c. Anggaran akan menunjukkan besarnya pendapatan (revenue) yang seharusnya
diterima oleh bank, sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan.
Konsekuensinya, apabila ada suatu kegiatan usaha yang tidak menghasilkan
pendapatan sebesar angka yang telah dianggarkan, maka akan memancing pihak
manajemen

untuk

menyelidiki

lebih

lanjut

sebab-sebab

terjadinya

suatu

penyimpangan tersebut. Dengan demikian, anggaran telah meanjadi alat perlindungan


bagi pendapatan yang seharusnya diterima oleh bank, agar jangan sampai mengalami
kebocoran.
d. Anggaran akan sangat membantu mengukur prestasi kerja atau manfat yang diterima,
dan mengukur biaya yang seharusnya dikelurakan. Pengukuran prestasi kerja dan
tingkat biaya dilakukan dengan analisa variance. Pendapatan dan biaya yang
diharapkan disebut dengan favorable, sebaliknya disebut dengan unfavorable.Jadi,
dengan adanya analisa variance akan mendorong para pelaksana di setiap tingkat
manajemen yang belum berprestasi sesuai target anggaran serta mentaati kebijakan
yang telah digariskan oleh top management.
Jadi, anggaran dapat dipakai sebagai alat untuk mengantisipasi problemproblem potensial yang mungkin timbul di kemudian hari agar dapat dicegah sedini
mungkin dengan pemecahan yang setepat-tepatnya. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa anggaran merupakan early warning system dalam pengendalian


jalannya bank.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Umum dan Khusus Perusahaan
Visi:

Menjadi lembaga keuangan indonesia yang paling dikagumi dan slalu progresif.
Misi:

Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar

Mengembangkan sumber daya manusia professional

Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

Melaksanakan manajemen terbuka

Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan


Tentunya visi dan misi bank mandiri tidak akan terwujud jika bank yang
menganut struktur organisasi persero tersebut tidak memiliki goal yang akan dicapai
nantinya. Mandiri dibentuk dengan 2 tujuan, tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umumnya adalah untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
nasional khususnya dalam bidang ekonomi sehingga bangsa Indonesia memiliki
perekonomian yang lebih baik daripada sebelumnya. Sedangkan tujuan khususnya,
supaya perbankan di Indonesia lebih terstruktur dengan cara melaksanakan prinsip
perseroan terbatas yang telah ada.

2.2 Strategi Perusahaan


Bank Mandiri kini menjadi bank terbaik dan terbesar di Indonesia. Terbukti
karena Bank Mandiri berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat melalui berbagai produk
layanan yang diberikan. Selain itu, melalui layanan Mandiri Global Trade, mampu
meningkatkan sektor perdagangan internasional. Layanan tersebut akan memudahkan
para pelaku bisnis dalam negeri melakukan transaksi ekspor impor secara online.
Sehingga Bank Mandiridapat berperan secara signifikan dalam peningkatan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Menurut penulis, kesuksesan Bank Mandiri sebagai lembaga intermediaris
terletak pada kemampuannya mengelola pasar. Bank Mandiri mampu menangkap
permintaan pasar (kebutuhan masyarakat) yang semakin beragam.

Dalam strategi pemasaran, kita mengenal adanya bauran pemasaran yang


memiliki tujuh aspek diantaranya; produk, harga, saluran distribusi, promosi, proses,
pendukung fisik, dan sumber daya manusia. Bank Mandiri dapat mengintegrasikan
ketujuh aspek tersebut untuk menguasai pasar dan menjadileader dalam perbankkan
nasional.
Bauran Pemasaran Bank Mandiri

Produk layanan yang diberikan Bank Mandiri kepada semua nasabah, lengkap. Yakni
Mandiri KTA, Mandiri KPR, Mandiri Tabungan, Mandiri Tabungan Rencana, dan
Mandiri Kartu Kredit. Selain itu, berbagai layanan internet banking juga diterapkan
bagi nasabah yang memiliki mobilitas tinggi. Produk-produk tersebut sudah mewakili
kebutuhan nasabah dengan biaya yang dapat dijangkau nasabah dari semua kalangan
ekonomi. Sehingga Apapun Keinginan Anda, Mandiri Saja.

Dari segi saluran distribusi/akses, Bank Mandiri memberikan kemudahan bagi


nasabah.

Data

dari (http://www.bankmandiri.co.id) saat

ini,

jumlah

kantor

cabang Bank Mandiri mencapai 1.537 kantor di seluruh Indonesia. Jaringan elektronik
pun terus diperluas. Bisa dilihat dari jumlah ATM Bank Mandirimencapai 8.996 unit
yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk di wilayah Bantul,
Yogyakarta, berjarak sekitar satu kilometer dari rumah penulis.

Media

promosi

yang

dilakukan

oleh Bank

Mandiri juga

kreatif. Bank

Mandirimenerapkan online dan offline marketing. Salah satu contoh jika kita datang
ke kantor cabang terdekat, terlihat banyaknya brosur menarik sebagai media promosi
secara offline.

Bagi

kita

yang

melek

teknnologi, Bank

Mandiri juga

menyediakan website yang kompatibel. Yakni mampu menyediakan semua informasi


yang dibutuhkan nasabah, dinamis dan fleksibel. Masih ada media promosi kreatif
lainnya dalam video berikut ini.

Pada bauran proses, Bank Mandiri dapat memberikan kepuasan bagi nasabah. Hal itu
sering penulis rasakan ketika melakukan transaksi di kantor cabangBank Mandiri di
Bantul. Mulai dari tempat parkir yang luas serta aman. Kemudian, ketika memasuki
kantor, sudah berjaga satpam yang membukakan pintu dan menawarkan bantuan
dengan ramah. Sampai pada costumer servicedan petugas bank lainnya yang melayani

dengan profesional. Meski sudah menjadi bagian dari SOP (Standard Operating
Procedure) Bank Mandiri, budaya seperti itu harus dipertahankan dalam melayani
nasabah.

Pendukung fisik yang digunakan Bank Mandiri dalam melayani nasabah juga
memenuhi standar. Dilihat dari bangunan kantor yang memadai dan sarana prasarana
yang mendukung. Otomatis memberikan persepsi positif terhadapBank Mandiri. Akan
semakin memberikan kepercayaan dan kenyamanan bagi nasabah di seluruh
Indonesia.

Untuk bauran sumber daya manusia, Bank Mandiri tentu mempunyai standar
kualifikasi terhadap para karyawannya. Melalui sistem rekruitmen yang ketat, pasti
akan terpilih karyawan-karyawan terbaik. Memiliki integritas, berwawasan luas,
terampil, dan mampu bekerja secara profesional. Itulah alasan mengapa Bank
Mandiri sering mendapat berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun
internasional.

Hubungan Horizontal dengan Nasabah


Tidak cukup hanya mengintegrasikan ketujuh aspek bauran pemasaran di atas.
Harus

ada

satu

aspek

lagi

yang

mampu

mempertahankan

posisi Bank

Mandiri sebagai leader dunia perbankkan nasional. Yakni social connect! Menjalin
interaksi sosial yang baik merupakan salah satu modal besar suatu perusahaan untuk
bertahan di industri. Ini yang harus dilakukanBank Mandiri. Membangun konsep
hubungan secara horizontal dengan nasabah.
Hermawan Kertajaya (2010; 27) menyebutkan bahwa dunia pemasaran tengah
memasuki sebuah orde baru, babak baru, peradaban baru,yang mengacu pada
pemahaman marketing yang bersifat New Wave, bersandar pada praktik pemasaran
yang serba ter-connect secara horizontal. Itu artinya, seorang pemasar harus bisa
melakukan strategi pemasaran dengan pendekatan horizontal kepada para nasabah.
Mereka harus mampu meletakkan nasabah bukan sebagai objek melainkan subjek
pemasaran. Bank Mandiri harus mampu melibatkan nasabah secara proporsional dalam
kegiatan yang dilakukan Bank Mandiri. Untuk membangun hubungan horizontal tersebut,
dibutuhkan tiga strategi yaitu communitization, confirmation, danclarification.

Communitization atau

komunitisasi

merupakan

langkah

mengelompokkan

nasabah pada satu komunitas yang memiliki kesamaan tujuan. Bank Mandirisudah
seharusnya meletakkan komunitas nasabah tersebut sebagai sentral. Tujuannya adalah
memberikan kesempatan bagi nasabah untuk berpartisipasi secara langsung kepada Bank
Mandiri. Bisa dalam bentuk pemberian kritik dan saran bahkan kebijakan. Dengan
begitu, Bank Mandiri akan memprioritaskan nasabah terkait kebijakan yang diambil.
Komunitisasi ini berbeda dengan segmentasi. Jika di dalam segmentasi, harus ada
segmen-segmen pasar yang dibentuk sepihak oleh perusahaan berdasarkan gaya hidup,
pendapatan, dan wilayah. Namun, di dalam komunitisasi, hanya ada satu komunitas.
Terbentuk dari latar belakang, kebutuhan, bahkan wilayah yang berbeda, tetapi mereka
memiliki kesamaan tujuan. Sehingga aspek hubungan horizontal atau kesejajaran akan
terbentuk. Yakni antara Bank Mandiri dengan semua nasabah di seruluh Indonesia.
Confirmation atau konfirmasi. Bank Mandiri harus mendapatkan ijin terlebih
dahulu untuk masuk dalam komunitas tersebut. Seperti pada jejaring sosial, harus ada
kata confirm apabila kita ingin tergabung dalam suatu komunitas. Di sini akan timbul
nilai humanis dari Bank Mandiri kepada nasabah. Bank Mandiri harus terlebih dahulu
memberikan citra positif agar diterima di dalam komunitas tersebut. Tujuan melakukan
konfirmasi agar Bank Mandiri dan nasabah bisa saling menerima sehingga dapat
tergabung dalam satu komunitas.
Terakhir adalah clarification atau klarifikasi. Setelah terbentuk komunitas,
selanjutnya adalah melakukan klarifikasi. Menjelaskan visi misi keberadaanBank
Mandiri ditengah komunitas yang terbentuk. Menyelaraskan persepsi antara nasabah
dengan Bank Mandiri. Apabila ketiga strategi di atas berhasil diterapkan, Bank
Mandiri akan secara mudah bekerjasama dengan nasabah. Dalam jangka panjang, Bank
Mandiri akan semakin memperoleh kredibilitas di lingkungan masyarakat

2.3 Penentuan Asumsi Dasar


Adanya penggunaan asumsi FTP dan target selisih (spread) atas perhitungan laba
kontribusi unit dalam RKAP membuat diperlukannya perlakuan yang berbeda atas
kebijakan suku bunga dana khusus. Bank Mandiri perlu memberlakukan asumsi target

selisih (spread) yang berbeda saat pemberian tarif suku bunga khusus diberlakukan
sehingga unit tidak akan rugi selama tarif yang diberikan masih menguntungkan bank
secara keseluruhan.
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
per December 2014

(Dalam Jutaan Rupiah)

Bank
Pos-pos

122014

ASET
1.Kas

18,719,4
45

2.Penempatan pada Bank Indonesia

83,185,9
65

3.Penempatan pada bank lain

24,227,5
38

4.Tagihan spot dan derivatif


5.Surat berharga

75,289
93,817,9
29

a.Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

2,442,86
3

b.Tersedia untuk dijual

66,730,3
93

c. Dimiliki hingga jatuh tempo

24,644,6
73

d. Pinjaman yang diberikan dan piutang


6.Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)

7,088,10
4

7.Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual ke


mbali (reverse repo)

18,528,3
20

8.Tagihan akseptasi

13,114,0
59

9.Kredit

475,266,
826

a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi


b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang

475,266,
826

10.Pembiayaan syariah
11.Penyertaan

4,235,36
8

12.Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/-

17,906,2
64

a. Surat berharga

127,801

b. Kredit

15,927,9
85

c. Lainnya

1,850,47
8

13.Aset tidak berwujud


Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/14.Aset tetap dan inventaris
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/15.Aset Non Produktif
a.Properti terbengkalai
b.Aset yang diambil alih

2,565,19
8
1,472,27
0
13,716,5
79
5,514,58
1
742,497
150,039
19,815

c.Rekening tunda

470,605

d.Aset antarkantor 2)

102,038

i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia

(12,382,9
56)

ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia

12,484,9
94

16.Cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan -/-

249,240

17.Sewa pembiayaan
18.Aset pajak tangguhan

2,645,79
7

19.Aset Lainnya

23,080,6
61

TOTAL ASET

755,867,
220

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
1.Giro

123,042,
656

2.Tabungan

229,454,
611

3.Simpanan berjangka

223,828,
534

4.Dana investasi revenue sharing


5.Pinjaman dari Bank Indonesia
6.Pinjaman dari bank lain
7.Liabilitas spot dan derivatif
8.Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli ke
mbali (repo)
9.Utang akseptasi
10.Surat berharga yang diterbitkan

17,690,2
36
160,038
6,112,58
9
13,114,0
59
564

11.Pinjaman yang diterima

21,367,4
45

12.Setoran jaminan

1,849,02
7

13.Liabilitas antar kantor 2)


a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
14.Liabilitas pajak tangguhan
15.Liabilitas lainnya

18,903,3
60

16.Dana investasi profit sharing


TOTAL LIABILITAS

655,523,
119

EKUITAS
17.Modal disetor

11,666,6
67

a. Modal dasar

16,000,0
00

b. Modal yang belum disetor -/-

4,333,33
3

c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-

18.Tambahan modal disetor


a. Agio

17,476,3
08
17,476,3
08

b. Disagio -/c. Modal sumbangan


d. Dana setoran modal
e. Lainnya
19.Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya
a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam
mata uang asing

(484,043)
98,192

b. Selisih penilaian kembali aset tetap


c. Lainnya

(582,235)

20.Selisih kuasi reorganisasi


21.Selisih restrukturisasi entitas sepengendali
22.Modal pinjaman

3,761,57
4

23.Cadangan

6,732,51
2

a. Cadangan umum

2,333,33
3

b. Cadangan tujuan

4,399,17
9

24.Laba/rugi

61,191,0
83

a. Tahun-tahun lalu

42,511,7
75

b. Tahun berjalan

18,679,3
08

TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

100,344,
101
755,867,
220

http://arowadi.blogspot.co.id/2012/01/peranan-anggaran-sebagai-alatmanajemen.html

Anda mungkin juga menyukai