PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga
jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis
disetiap lembaga keuangan perbankan adalah proses dimana manajemen berfikir tentang
pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa
mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal,
manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen,
direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung
prosedur penganggaran lembaga keuangan perbankan. Pada pembahasan ini, kami
memilih PT Bank Mandiri Tbk untuk dibahas mengenai manajemen anggarannya.
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli
1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank
Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan
dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia
perbankan dan perekonomian Indonesia.
Konsolidasi dan integrasi
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang,
Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan
core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari
keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank
Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari
Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri
melakukan penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen
dengan 4 miliar lembar saham.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN BANK
Setiap tingkat manajemen dalam melaksanakan tugas sehari-hari akan
dihadapkan pada tiga fungsi pokok yaitu:
A. Fungsi perencanaan
B. Fungsi pelaksanaan
C. Fungsi pengawasan
Masing-masing fungsi ini melekat erat pada diri setiap manajer, dan di samping
itu masing-masing fungsi tersebut juga mempunyai korelasi yang sangat erat satu sama
lainnya. Untuk melaksanakan fungsi manajemen tersebut terutama fungsi perencanaan
dan pengawasan banyak alat dan cara yang dapat ditempuh, salah satunya adalah
anggaran.
Secara garis besar, management activity dan budgeting activity mempunyai
kesamaan dan keselarasan, seperti diuraikan sebagagaimana dalam table berikut:
MANAGEMENT
BUDGETING ACTIVITY
ACTIVITY
dan
dan
Staffing
Communicating dan
Coordinating
yang
diperlukan
untuk Planning,
Organizing
ekstern
of
action, pengembangan
dan
pemberian
penetapan
batas-batas
kewenangan
serta
Directing
telah
disetujui,
mengadakan
individu
monitoring
maupun
Controlling
mempunyai
criteria
seperti
sifat
perencanaan
diatas. Past
performance bersama situasi dan kondisi bisnis yang ada pada saat ini maupun
proyeksi masa yang akan dating dievaluasi secara sistematis untuk melihat berbagai
alternative yang mungkin ada untuk pilihan yang terbaik.
b. Perencanaan merupakan system of decision, maksudnya suatu perencanaan tidak dapt
dilakukan sepotong-sepotong, karena keberhasilan suatu badan usaha dalam mencapai
sasaran sangat tergantung dari keserasian pengelolaan masing-masing faktor produksi
tersebut dalam suatu keterpaduan. Bagaimana dengan anggaran? Apakah masih serasi
dengan sifat perencanaan yang kedua ini? Jawabannya masih serasi, dimana anggaran
juga merupakan system of decision. Mengapa? Sebab dalam mekanisme kerja
anggaran atau dalam penyusunan anggaran, diawali dengan analisa SWOT,
analisa CRITICAL POINT, dan analisa keseimbangan faktor-faktor usaha.
c. Perencanaan bersifat Komprehensif, yaitu rencana disusun secara lengkap untuk
masing-masing jenis kegiatan, dan juga disusun untuk masing-masing tingkat
manajemen. Apakah anggaran juga memenuhi criteria kegiata sekaligus yang terakhir
ini? Jawabannya tentu benar. Sebab anggaran disusun meliputi segala aspek kegiatan
yang ada pada suatu bank untuk masa yang akan dating. Di samping itu, anggaran
juga disusun secara integral, dengan kata lain anggaran disusun dengan
memperhatikan kegiatan usaha yang menjadi tanggung jawab setiap level manajemen
yang ada panda bank yang besangkutan. Dengan demikian, anggaran akan menjawab
semua fungsi perencanaan dari setiap level manajemen, baik ditinjau dari segi
kegiatan usaha secara fisik ataupun kegiatan usaha secara rupiah (dengan indikasi
nominal).
B. ANGGARAN SEBAGAI ALAT ORGANIZING
Perencanaan yang jelas untuk setiap jenis kegiatan usaha yang akan ditempuh oleh
suatu bank pada waktu-waktu yang akan dating, akan sangat membantu bagi manajemen
bank yang bersangkutan didalam menyusun organisasinya. Hal ini dikarenakan alasan
sebagai berikut:
a. Rencana kerja yang jelas, akan sangat membantu dalam menentukan bentuk, sifat,
maupun struktur organisasi bank yang bersangkutan. Dalam konteks ini, anggaran
akan membantuk manajemen untuk memperoleh struktur organisasi yang efektif
(sangkil) dan efisien (mangkus).
b. Rencana kerja yang jelas akan membantu akan memudahkan manajemen dalam
menyusun uraian tugas (job description), dan garis kewenangan dan tanggung jawab
(line of authority and responsibility) yang berorientasi pada sasaran yang akan dicapai
oleh masing-masing bank. Setelah job description dan line of authority and
responsibility disusun dengan baik dan ditetapkan, maka pihak manajemen akan lebih
mudah memilih dan menetapkan kualitas dan kuntitas personalia yang akan
menduduki masing-masing posisi dan jabatan dalam struktur organisasi bank.
Disinilah peran anggaran akan kelihatan kembali, dimana anggaran akan membantu
pihak manajemen agar terhindar dari kesalahan dalam memilih personalia baik pada
tahapan recruitment maupun pada tahapan trainingdan pacement. Akhirnya, dengan
adanya anggaran, akan dapat diperoleh the right man in the right place.
c. Rencana yang jelas memungkinkan bank untuk mengatur Span of Controlorgansisasi
sedemikian rupa, sehingga beban organisasi dan masing-masing individu dapat
ditentukan secara proporsional, dengan kata lain, tidak ada bagian yang over
loaded sedangkan dibagian yang lain terlalu ringan atau over laping
C. ANGGARAN SEBAGAI ALAT COMMUNICATING ATAU COORDINATING
Perbankan dikelola dalam berbagai unit kerja yang berlainan, oleh karena itu
antara satu bagian dengan bagian yang lain, harus ada komunikasi dan koordinasi yang
aktif, serta terorganisir dalam suatu mekanisme anggaran. Pertanyaannya adalah
Bagaimana fungsi koordinasi dari anggaran tersebut akan dapat memainkan peranannya
di dalam membantu manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsinya?
Jawaban pertama adalah fungsi koordinasi akan terlihat dan tercipta akibat adanya
motivasi para pelaksana di dalam pencapaian target usaha yang tak mungkin akan
tercapai tanpa kerja sama dengan unit kerja yang lain. Kebutuhan akan kerja sama ini
akan mendorong timbulnya komunikasi antara unit-unit kerja yang bersangkutan. Dengan
adanya koordinasi dan komunikasi akan sangat membantu masing-masing pihak di dalam
memecahkan permasalahan.
Kedua, fungsi koordinasi dan komunikasi akan timbul karena sifat-sifat jasa
perbankan itu sendiri saling terkait. Misalnya kredit, mau tidak mau bank yang
bersangkutan harus memiliki dana yang mencukupi, atau sebaliknya bank perlu mencari
dana apabila ada penyaluran pada earning asset.
Peranan anggaran dalam kegiatan koordinasi sebenarnya mudah terlihat sejak
awal dari penyusunan anggaran yaitu dalam bentuk perusumasan volume atau target
usaha serta pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja.
Selanjutnya
fungsi
koordinasi
dari
anggaran
yaitu
dalam
menjaga
tingkat performance masing-masing unit kerja pada porsi yang telah direncanakan agar
tidak terjadi overcapacity di satu sisi dan undercapacity di sisi yang lain. Pada akhirnya,
ketika melakukan evaluasi akan terlihat init-unit kerja yang mengalami favorable
variance atau unfavorable variance.
D. ANGGARAN SEBAGAI ALAT DIRECTING ATAU ACTUATING
Sebelum masuk dalam peran anggaran sebagai alat pengawasan, perlu dijabarkan
terlebih dahulu tujuan dari pengawasan itu sendiri, yakni:
a.
b.
c.
d.
untuk
menyelidiki
lebih
lanjut
sebab-sebab
terjadinya
suatu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Umum dan Khusus Perusahaan
Visi:
Menjadi lembaga keuangan indonesia yang paling dikagumi dan slalu progresif.
Misi:
Produk layanan yang diberikan Bank Mandiri kepada semua nasabah, lengkap. Yakni
Mandiri KTA, Mandiri KPR, Mandiri Tabungan, Mandiri Tabungan Rencana, dan
Mandiri Kartu Kredit. Selain itu, berbagai layanan internet banking juga diterapkan
bagi nasabah yang memiliki mobilitas tinggi. Produk-produk tersebut sudah mewakili
kebutuhan nasabah dengan biaya yang dapat dijangkau nasabah dari semua kalangan
ekonomi. Sehingga Apapun Keinginan Anda, Mandiri Saja.
Data
ini,
jumlah
kantor
cabang Bank Mandiri mencapai 1.537 kantor di seluruh Indonesia. Jaringan elektronik
pun terus diperluas. Bisa dilihat dari jumlah ATM Bank Mandirimencapai 8.996 unit
yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk di wilayah Bantul,
Yogyakarta, berjarak sekitar satu kilometer dari rumah penulis.
Media
promosi
yang
dilakukan
oleh Bank
Mandiri juga
kreatif. Bank
Mandirimenerapkan online dan offline marketing. Salah satu contoh jika kita datang
ke kantor cabang terdekat, terlihat banyaknya brosur menarik sebagai media promosi
secara offline.
Bagi
kita
yang
melek
teknnologi, Bank
Mandiri juga
Pada bauran proses, Bank Mandiri dapat memberikan kepuasan bagi nasabah. Hal itu
sering penulis rasakan ketika melakukan transaksi di kantor cabangBank Mandiri di
Bantul. Mulai dari tempat parkir yang luas serta aman. Kemudian, ketika memasuki
kantor, sudah berjaga satpam yang membukakan pintu dan menawarkan bantuan
dengan ramah. Sampai pada costumer servicedan petugas bank lainnya yang melayani
dengan profesional. Meski sudah menjadi bagian dari SOP (Standard Operating
Procedure) Bank Mandiri, budaya seperti itu harus dipertahankan dalam melayani
nasabah.
Pendukung fisik yang digunakan Bank Mandiri dalam melayani nasabah juga
memenuhi standar. Dilihat dari bangunan kantor yang memadai dan sarana prasarana
yang mendukung. Otomatis memberikan persepsi positif terhadapBank Mandiri. Akan
semakin memberikan kepercayaan dan kenyamanan bagi nasabah di seluruh
Indonesia.
Untuk bauran sumber daya manusia, Bank Mandiri tentu mempunyai standar
kualifikasi terhadap para karyawannya. Melalui sistem rekruitmen yang ketat, pasti
akan terpilih karyawan-karyawan terbaik. Memiliki integritas, berwawasan luas,
terampil, dan mampu bekerja secara profesional. Itulah alasan mengapa Bank
Mandiri sering mendapat berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun
internasional.
ada
satu
aspek
lagi
yang
mampu
mempertahankan
posisi Bank
Mandiri sebagai leader dunia perbankkan nasional. Yakni social connect! Menjalin
interaksi sosial yang baik merupakan salah satu modal besar suatu perusahaan untuk
bertahan di industri. Ini yang harus dilakukanBank Mandiri. Membangun konsep
hubungan secara horizontal dengan nasabah.
Hermawan Kertajaya (2010; 27) menyebutkan bahwa dunia pemasaran tengah
memasuki sebuah orde baru, babak baru, peradaban baru,yang mengacu pada
pemahaman marketing yang bersifat New Wave, bersandar pada praktik pemasaran
yang serba ter-connect secara horizontal. Itu artinya, seorang pemasar harus bisa
melakukan strategi pemasaran dengan pendekatan horizontal kepada para nasabah.
Mereka harus mampu meletakkan nasabah bukan sebagai objek melainkan subjek
pemasaran. Bank Mandiri harus mampu melibatkan nasabah secara proporsional dalam
kegiatan yang dilakukan Bank Mandiri. Untuk membangun hubungan horizontal tersebut,
dibutuhkan tiga strategi yaitu communitization, confirmation, danclarification.
Communitization atau
komunitisasi
merupakan
langkah
mengelompokkan
nasabah pada satu komunitas yang memiliki kesamaan tujuan. Bank Mandirisudah
seharusnya meletakkan komunitas nasabah tersebut sebagai sentral. Tujuannya adalah
memberikan kesempatan bagi nasabah untuk berpartisipasi secara langsung kepada Bank
Mandiri. Bisa dalam bentuk pemberian kritik dan saran bahkan kebijakan. Dengan
begitu, Bank Mandiri akan memprioritaskan nasabah terkait kebijakan yang diambil.
Komunitisasi ini berbeda dengan segmentasi. Jika di dalam segmentasi, harus ada
segmen-segmen pasar yang dibentuk sepihak oleh perusahaan berdasarkan gaya hidup,
pendapatan, dan wilayah. Namun, di dalam komunitisasi, hanya ada satu komunitas.
Terbentuk dari latar belakang, kebutuhan, bahkan wilayah yang berbeda, tetapi mereka
memiliki kesamaan tujuan. Sehingga aspek hubungan horizontal atau kesejajaran akan
terbentuk. Yakni antara Bank Mandiri dengan semua nasabah di seruluh Indonesia.
Confirmation atau konfirmasi. Bank Mandiri harus mendapatkan ijin terlebih
dahulu untuk masuk dalam komunitas tersebut. Seperti pada jejaring sosial, harus ada
kata confirm apabila kita ingin tergabung dalam suatu komunitas. Di sini akan timbul
nilai humanis dari Bank Mandiri kepada nasabah. Bank Mandiri harus terlebih dahulu
memberikan citra positif agar diterima di dalam komunitas tersebut. Tujuan melakukan
konfirmasi agar Bank Mandiri dan nasabah bisa saling menerima sehingga dapat
tergabung dalam satu komunitas.
Terakhir adalah clarification atau klarifikasi. Setelah terbentuk komunitas,
selanjutnya adalah melakukan klarifikasi. Menjelaskan visi misi keberadaanBank
Mandiri ditengah komunitas yang terbentuk. Menyelaraskan persepsi antara nasabah
dengan Bank Mandiri. Apabila ketiga strategi di atas berhasil diterapkan, Bank
Mandiri akan secara mudah bekerjasama dengan nasabah. Dalam jangka panjang, Bank
Mandiri akan semakin memperoleh kredibilitas di lingkungan masyarakat
selisih (spread) yang berbeda saat pemberian tarif suku bunga khusus diberlakukan
sehingga unit tidak akan rugi selama tarif yang diberikan masih menguntungkan bank
secara keseluruhan.
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.
PLAZA MANDIRI, JL. GATOT SUBROTO KAV. 36-38, JAKARTA 12190
Telp (021) 5245006, 5245858, 5245849
per December 2014
Bank
Pos-pos
122014
ASET
1.Kas
18,719,4
45
83,185,9
65
24,227,5
38
75,289
93,817,9
29
2,442,86
3
66,730,3
93
24,644,6
73
7,088,10
4
18,528,3
20
8.Tagihan akseptasi
13,114,0
59
9.Kredit
475,266,
826
475,266,
826
10.Pembiayaan syariah
11.Penyertaan
4,235,36
8
17,906,2
64
a. Surat berharga
127,801
b. Kredit
15,927,9
85
c. Lainnya
1,850,47
8
2,565,19
8
1,472,27
0
13,716,5
79
5,514,58
1
742,497
150,039
19,815
c.Rekening tunda
470,605
d.Aset antarkantor 2)
102,038
(12,382,9
56)
12,484,9
94
249,240
17.Sewa pembiayaan
18.Aset pajak tangguhan
2,645,79
7
19.Aset Lainnya
23,080,6
61
TOTAL ASET
755,867,
220
123,042,
656
2.Tabungan
229,454,
611
3.Simpanan berjangka
223,828,
534
17,690,2
36
160,038
6,112,58
9
13,114,0
59
564
21,367,4
45
12.Setoran jaminan
1,849,02
7
18,903,3
60
655,523,
119
EKUITAS
17.Modal disetor
11,666,6
67
a. Modal dasar
16,000,0
00
4,333,33
3
17,476,3
08
17,476,3
08
(484,043)
98,192
(582,235)
3,761,57
4
23.Cadangan
6,732,51
2
a. Cadangan umum
2,333,33
3
b. Cadangan tujuan
4,399,17
9
24.Laba/rugi
61,191,0
83
a. Tahun-tahun lalu
42,511,7
75
b. Tahun berjalan
18,679,3
08
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
100,344,
101
755,867,
220
http://arowadi.blogspot.co.id/2012/01/peranan-anggaran-sebagai-alatmanajemen.html