1.
Istilah Marasmus Kwashiorkor lebih sering kita dengar akhir-akhir ini. Banyak yang menyangka
marasmus kwashiorkor setali tiga uang dengan busung lapar. Padahal penyakit ini 2 jenis penyakit mal
nutrisi (kurang gizi), yakni marasmus dan kwashiorkor.
Marasmus berasal dari kata marasmos (bahasa jerman) yang berarti sekarat. Mal nutrisi jenis ini biasanya
biasanya berupa kelambatan pertumbuhan, hilangnya lemak di bawah kulit, mengecilnya otot, menurunnya selera
makan dan keterbelakangan mental.
Sedangkan Kwashiorkor (dalam bahasa Afrika berarti anak yang ditolak) adalah kelainan akibat kekurangan
protein akut. Ditandai dengan kelambatan pertumbuhan, perubahan warna kulit dan pigmentasi rambut, buncit,
anemia dan peradangan pada kulit. Penderita biasanya mengalami perubahan warna kulit yang menggelap dan
menebal di beberapa tempat, seperti tungkai dan punggung. Sering pula disertai pengelupasan kulit dan
meninggalkan bekas berwarna merah muda dengan permukaan yang kasar. Kwashiorkor pertama kali ditemukan
di Afrika.
Gabungan dari marasmus dan kwashiorkor ini sangat berbahaya dan mengakibatkan kematian. Sementara itu, di
Indonesia hanya ada satu istilah untuk marasmus, kwashiorkor dan gabungan keduanya, yaitu busung lapar.
Mudah marah.
Perut membesar.
Kuku pecah.
Diare.
Berat dan tinggi badan tidak bertambah.
Bokong dan kelompok otot pada tungkai bagian atas biasanya lebih
terpengaruh daripada yang lain. Penampakan pantat seperti baggy
pants (seperti memakai celana longgar)
Suhu tubuh yang tidak normal seperti hipotermia (di bawah normal).
Dehidrasi yang dicirikan dengan kehausan terus menerus dan mata
cekung.
Kedutan otot.
Kelemahan otot.
Kemandulan.
4.