Anda di halaman 1dari 16

Mola Hidatidosa

Definisi

Mola hidatidosa adalah bagian dari penyakit


trofoblastik gestasional, yang disebabkan
oleh
kelainan pada vili koriales berupa
proliferasi dan edema

Epidemiologi
Insidensi mola hidatidosa di
Indonesia adalah
1 dari 100 kehamilan
Angka kejadian mola sangat
bervariasi di setiap negara
Jenis mola yang ditemukan :
15-20% mola komplit
2-3% mola parsial

Patogenesis
Mola komplit
Tidak terdapat jaringan janin. 90%
46,XX dan 10%
46,XY. Dapat dibagi menjadi :
Androgenetic : kromosom berasal dari ayah
saja :
Bersifat homozigot : duplikasi dari haploid
kromosom ayah
Bersifat heterozigot : berasal dari dua haploid
kromosom ayah

Biparental : kromosom berasal dari


paternal dan maternal, namun terjadi
kesalahan ekspresi dari
kromosom

Patogenesis
Mola parsial
Terdapat jaringan janin :
Jenis kromosom yang didapat 69,XXX atau
69,XXY
Diakibatkan oleh karena hasil pembuahan
dari oosit yang bersifat haploid dan adanya
duplikasi dari paternal kromosom haploid
(dispermi) Bahkan dapat ditemukan
tetraploidi

Faktor Predisposisi
Kehamilan di usia terlalu muda
atau tua.
Riwayat kehamilan mola
sebelumnya.
Beberapa penelitian
menunjukkan kontrasepsi
oral.
Merokok.
Golongan darah A atau AB.
Defisiensi kadar beta karoten.

pengguna
an

Diagnosis
Mola
Mual dan muntah hebat
Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
Tidak ditemukan janin intrauteri
Takikardi, berdebar-debar (tanda-tanda
tirotoksikosis)
Abortus mola
Perdarahan pervaginam berupa bercak hingga
berjumlah banyak
Nyeri perut
Serviks terbuka
Keluar jaringan seperti anggur, tidak ada janin

Pemeriksaan
penunjang
Laboratorium

Kadar hormon hCG (untuk melihat kemungkinan


adanya potensi keganasan dan follow up)
Pemeriksaan darah perifer lengkap untuk
mendeteksi anemia
Pemeriksaan hormon tiroid jika didapatkan adanya
tanda-tanda tirotoksikosis

Ultrasonografi
Mengidentifikasi gambaran mola (terdapat gambaran
yang spesifik, seperti sarang tawon atau badai salju)
pada mola komplit tidak didapatkan gambaran janin,
namun pada mola parsial dapat ditemukan gambaran
janin
Melihat ada tidaknya kista lutein

Tatalaksana Umum
Penatalaksanaan kasus mola hidatidosa tidak
boleh dilakukan di fasilitas kesehatan dasar,
ibu harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap.

Yang perlu diperhatikan :


Stabilkan kondisi pasien
Persiapkan darah untuk kepentingan
transfusi
Koreksi keadaan koagulopati
Tangani hipertensi yang terjadi
Observasi kemungkinan terjadinya krisis

Tatalaksana Khusus
Mola
Pasang batang laminaria
selama 24
mendilatasi
jam
untuk
serviks.
Setelah serviks
terbuka,lanjutkan
tatalaksana
seperti abortus mola.
Abortus
evakuasi
menggunakan
Mola
dan kosongkan suction
isi uterus
curettage
Lakukan dengan
Berik
secara cepat.
uterotonika
sebelum
evakuasi
an
sesaat
dimulai proses
mola

Tatalaksana Khusus
Uterotonika dapat diberikan berupa infus
oksitosin 10 unit dalam 500 ml NaCl 0.9%
atau RL dengan
kecepatan 40-60
tetes/menit untuk mencegah perdarahan.
Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi
hormonal bila masih ingin memiliki anak,
atau tubektomi bila ingin menghentikan
kesuburan.

Tatalaksana Khusus
Selanjutnya ibu dipantau:
Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu.
Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik
dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut, ibu
dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier yang
mempunyai fasilitas kemoterapi.
HCG urin yang belum memberi hasil negatif
setelah 8 minggu juga mengindikasikan ibu
perlu dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier.

Komplikasi
Perdarahan.
Perforasi uterus spontan atau
iatrogenik.
Emboli sel trofoblas.
Keganasan berupa penyakit
trofoblas ganas.
Tirotoksikosis.

Prognosis
Prognosis mola hidatidosa
umumnya baik
Risiko untuk kejadian mola
hidatidosa
berulang adalah 1.2-1.4%

Prognosis

Skor > 7 dianggap memiliki risiko


yang tinggi

Daftar pustaka
Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al.
Williams
Obstetrics. 23rd ed. New York: McGraw-Hill
Medical; 2010.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2013.
Stanford Medicine. Gestational Trophoblastic
Disease Facts; 2014. [cited 27 May 2014].
Available from:
http://cancer.stanford.edu/gynecologic/gtd/facts
.html

Anda mungkin juga menyukai

  • SIM Kesehatan
    SIM Kesehatan
    Dokumen2 halaman
    SIM Kesehatan
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • SIM Kesehatan
    SIM Kesehatan
    Dokumen2 halaman
    SIM Kesehatan
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • MTBS-M 2014
    MTBS-M 2014
    Dokumen83 halaman
    MTBS-M 2014
    Wulan
    Belum ada peringkat
  • New Anemia Et Efusi E.C CHF
    New Anemia Et Efusi E.C CHF
    Dokumen90 halaman
    New Anemia Et Efusi E.C CHF
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus STEMI
    Laporan Kasus STEMI
    Dokumen24 halaman
    Laporan Kasus STEMI
    fikrinajamuddin
    Belum ada peringkat
  • Laporan Jaga Stase Penyakit Dalam: JUMAT, 12JULI2019
    Laporan Jaga Stase Penyakit Dalam: JUMAT, 12JULI2019
    Dokumen19 halaman
    Laporan Jaga Stase Penyakit Dalam: JUMAT, 12JULI2019
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Ada Ajah
    Ada Ajah
    Dokumen57 halaman
    Ada Ajah
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pendaftaran Ukmppd Periode Februari 2020
    Formulir Pendaftaran Ukmppd Periode Februari 2020
    Dokumen3 halaman
    Formulir Pendaftaran Ukmppd Periode Februari 2020
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • FORM Luar Kota
    FORM Luar Kota
    Dokumen3 halaman
    FORM Luar Kota
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Sampul Osler
    Sampul Osler
    Dokumen4 halaman
    Sampul Osler
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Bisa Kaya Kie
    Bisa Kaya Kie
    Dokumen13 halaman
    Bisa Kaya Kie
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Wis Lahh
    Wis Lahh
    Dokumen13 halaman
    Wis Lahh
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen4 halaman
    JUDUL
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 3
    Presentation 3
    Dokumen11 halaman
    Presentation 3
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Jurnal
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen25 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Sampul Osler
    Sampul Osler
    Dokumen4 halaman
    Sampul Osler
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Herbal Life
    Herbal Life
    Dokumen28 halaman
    Herbal Life
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Tambahan Tetanus
    Tambahan Tetanus
    Dokumen7 halaman
    Tambahan Tetanus
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat Egi Ikm
    Cover Referat Egi Ikm
    Dokumen4 halaman
    Cover Referat Egi Ikm
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • HMMMMMM
    HMMMMMM
    Dokumen60 halaman
    HMMMMMM
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • HHHJJ
    HHHJJ
    Dokumen7 halaman
    HHHJJ
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 3
    Presentation 3
    Dokumen11 halaman
    Presentation 3
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat Egi Ikm
    Cover Referat Egi Ikm
    Dokumen4 halaman
    Cover Referat Egi Ikm
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Anemia Et Efusi E.C CHF
    Anemia Et Efusi E.C CHF
    Dokumen54 halaman
    Anemia Et Efusi E.C CHF
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Pasca Sarjana
    Pasca Sarjana
    Dokumen5 halaman
    Pasca Sarjana
    Yolanda Intan Sari
    Belum ada peringkat
  • Sampul Osler
    Sampul Osler
    Dokumen4 halaman
    Sampul Osler
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Derma To
    Derma To
    Dokumen27 halaman
    Derma To
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat
  • Seboroik
    Seboroik
    Dokumen10 halaman
    Seboroik
    Nuraga Dwi Pratapa
    Belum ada peringkat