Nama
: Fakhrurrozy Nasron
NIM
: 030.10.100
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Tempat&tanggallahir
JenisKelamin
Alamat
SukuBangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Dokter yang Merawat
Ruang Perawatan
Tanda Tangan
............................
: Ny. TA
: Riau, 16 - 6 - 1966
:Perempuan
:Kebayoran Lama
:Betawi
: Islam
: SD
: penyewa gerobak
: menikah
: dr. Ayesha Devina, SpKJ
: ruang Melati
RIWAYAT PSIKIATRI
Tanggal 2 Desember 2015, pukul 11:00, di ruang Melati.
Tanggal 3 Desember 2015, pukul 16.30 di ruang Melati
Tanggal 4 Desember 2015, pukul 16.00 di ruang Melati
Alloanamnesis:
Tanggal 2 Desembere 2015, pukul 18.00, dilakukan pada kakak pasien melalui
mengunjungi rumah pasien yang dulu dan satu malam tidak jelas menginap
dimana. Pada hari selanjutnya, tetangga pasien menampung pasien dan
memberi kabar kepada keluarga pasien. Saat itu pasien membawa pakaian satu
kantong plastik, namun saat ditemukan pakaian tersebut sudah tidak ada.
Menurut keterangan dari adik pasien pakaian tersebut berada di rumah tetangga
tersbut, namun pasien mengatakan bahwa pakaian tersbut berada di tempat lain
dimana tempat tersebut merupakan tanah kosong namun pasien mengatakan
tadi tokonya belum tutup.
Adik pasien mengatakan pasien mulai susah tidur dan suka terbangun
pada malam hari untuk sholat tahajud. Namun pada saat sholat, arah kiblat tidak
pada sesuai dengan arah yang seharusnya. Selain itu, pasien juga mulai suka
berbicara sendiri, namun ketika ditanya berbicara dengan siapa, pasien tidak
menjelaskan.
Saat ini pasien mengatakan pasien bisa ada di rumah sakit ini karena
disantet oleh kakak ipar pasien yang menjadi pesugihan yang bekerjasama
dengan tukang santet dari madiun. Mereka menyantet pasien karena ingin
melawan pasien yang pernah menjadi pebasmi pesugihan, dengan tujuan pasien
tidak dapat berbuat apa-apa selama di tempat ini.
Pasien sempat mengatakan bahwa suami pasien berselingkuh dengan
seorang wanita pesugihan dan wanita tersebut sudah meninggal sebelum pasien
masuk rumah sakit, namun dalam waktu wawancara yang sama pasien
mengatakan bahwa suami pasien berselingkuh dengan kakak ipar pasien. Pasien
juga mengatakan bahwa suami pasien melakukan KDRT terhadap pasien dalam
bentuk tidak memberikan tunjangan hidup kepada pasien.
Pada 2 tahun SMRS pasien suka bicara sendiri, pasien juga sempat
membakar baju tidak jauh dari dinding rumah tetangga pasien. Sehingga di
bawa ke RSJSH dan dirawat inap untuk pertama kali. Dan ketika sudah
pulang ke rumah, menurut keluarga pasien, pasien juga masih sering
melamun. Setelah membaik pasien dipulangkan kerumah kakak pasien.
Pada 2 tahun SMRS pasien tinggal di rumah kakak pasien. Saat itu
pasien sering melamun dan bicara sendiri, pasien sering membuat dua
cangkir kopi untuk lawan bicaranya. Saat itu pasien tinggal di rumah kakak
pasien. Tindakan pasien yang suka bicara sendiri membuat keponakan
pasien menjadi takut. Pasien juga sempat mencabut beberapa tanaman
tanpa alasan yang jelas. Rasa takut keponakan pasien membuat pasien
dibawa ke RSJSH untuk kemudian dirawat kembali untuk kedua kalinya.
Setelah membaik pasien dipulangkan kerumah adik pasien.
Padai 1 tahun SMRS adik pasien sering mendapati pasien berbicara
sendiri dengan suara keras. Pasien sering mengajak keponakan pasien
berjalan mutar-muta sekitar rumah tersebut tanpa ada tujuan. Adik pasien
juga sering mendapati pasien menunggu di depan rumah hingga larut
malam, ketika ditanya sedang menunggu apa, pasien mengatakan
menunggu dijemput oleh kakak atau adik pasien yang lain.adik pasien
terpaksa mengunci pintu duluan hingga jika ada yang datang menjemput
baru memberi kunci kepada pasien. Karena perilaku pasien yang
meresahkan, keluarga membawa pasien ke RSJSH untuk dirawat ketiga
kalinya. Setelah membaik pasien dipulangkan kerumah anak pasien.
Pada 1 tahun SMRS pasien tinggal di rumah anak bungsu pasien.
Saat disitu pasien suka berbicara sendiri dengan suara yang keras, sehingga
membuat cucu pasien ketakutan dan menangis. Anak pasien yang merasa
resah membawa pasien kembali ke RSJSH untuk kemudian dirawat
kembali yang ke empat kalinya. setelah membaik pasien dipulangkan
kerumah adik pasien.
Selama dirumah pasien masih sering kontrol ke RSJSH,
namunsempat kontrol di RS. Fatmawati dua kali, namun karena obat yang
diberikan kurang, jadi pasien kembali kontrol ke RSJSH. Namun menurut
adik pasien, obat yang seharusnya diminum dua tablet hanya pasien minum
satu tablet dengan alasan pasien sudah merasa sembuh. Adik pasien sering
2007
2013
2013
2014
2015
2015
Keluhan:
Keluhan:
Keluhan:
keluhan:
keluhan:
keluhan:
- Melamun
- Melamun
- Melamun
- melamun
-melamun
- melamun
- Bicara sendiri - Bicara sendiri- bicara sendiri - bicara sendiri -susah tidur - susah tidur
susah tidur
-
Kabur
dari
rumah (3 hari)
penyewa gerobak dan kreditan. Selama ini pasien tidak pernah ada masalah
dengan mitra kerja pasien.
5. Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien mengatakan cukup taat beragama,
rajin sholat walaupun tidak melaksanakan sholat 5 waktu dan sering sholat
tahajud. karena pasien hal itu merupakan sebuah kewajiban dan untuk
berkomunikasi dengan Tuhan.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Menurut pasien
pernikahan pasien dan suami biasa saja. Tidak dapat dikatakan harmonis
namun tidak memiliki masalah. Menurut keluarga pasien, suami sudah
menikah lagi dan meninggalkan pasien namun tidak resmi bercerai. Kedua
anak pasien juga sudah jarang menghubungi dan tidak mau menampung
pasien karena masing-masing anak pasien tinggal dengan mertua mereka.
Serta anak pertama pasien mengatakan waktu dulu kan mama galak.
Perkembangan psikoseksual pasien masih dalam batas normal.
Pasien pertama kali menstruasi pada usia 12 tahun. Pasien sebelumnya
tidak pernah pacaran ataupun berhubungan badan.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang
berat, tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak
pernah terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.
E. Riwayat Keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
Keadaan Umum :Baik
Kesadaran
:Compos mentis
Tanda Vital
:
a. Tekanandarah : 110/80 mmHg
b. Nadi
: 84 x/ menit
c. Suhu
: 36,7oC
d. Pernafasan
: 22 x / menit
Kulit
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Lidah
Gigi Geligi
Uvula
Tonsil
Tenggorokan
Leher
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
Genitalis
B. Status Neurologis
Saraf karnial
: Dalam batas normal
Tanda rangsang meningeal
: Tidak ada
Refleks fisiologis
: Dalam batas normal
Refleks patologis
: Tidak ada
Motorik
: Dalam batas normal
Sensorik
: Dalam batas normal
Fungsi Luhur
: Baik
Gangguan Khusus
: Tidak ada
Gejala EPS
: Akatsia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tons
otot DBN, resting tremor (-), dystonia (-)
IV.
STATUS MENTALIS
A. Deskirpsi Umum
Penampilan
sesuai dengan usianya, postur tubuh gemuk, kulit sawo matang, berambut
hitam dan beberapa rambut putih, saat wawancara mengenakan seragam
pasien RSJSH dan mengenakan alas kaki. Kebersihan dan perawatan diri
baik.
Kesadaran
: Compos mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor: Aktif
Bicara
: Spontan, artikulasi jelas, volume & intonasi sedang
B. Alam Perasaan
Mood
: Disforik
Afek
: Terbatas
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
: Auditorik
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan
2. Pengetahuan Umum
: SD
: Baik (Pasien mengetahui presiden
Indonesia saat ini adalah Joko
3.
4.
5.
6.
Widodo)
Kecerdasan
: Rata-rata
Konsentrasi dan Perhatian
: Konsentrasi baik, perhatian baik
Orientasi
Waktu : Baik
Tempat
: Pasien menyebutkan kalau sekarang sedang berada
di RSJSH ruang melati
Orang
: Baik
Situasi: Baik
Daya Ingat
Jangka panjang
: Baik
Jangka pendek
: Baik (Pasien dapat mengingat kegiatan
Segera
7. Pikiran Abstrak
8. Visuospasial
: Baik
9
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas
: cukup ide
Kontinuitas
: koheren
Hendaya Bahasa
: Tidak ada
2. Isi Pikir
Waham
: waham kejar, kebesaran, dan wajib mistik
Preokupasi : Tidak ada
Obsesi
: Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik
G. Daya Nilai
Daya nilai social : Baik (Pasien mengetahui bahwa bohong itu
berdosa)
Uji daya nilai
: Baik (Pasien mengatakan bila menemukan dompet
H. Tilikan
Derajat 1
I. Reliabilitas
Dapat dipercaya
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 1. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 13 November 2015
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Eritrosit
Leukosit
LED
HitungJenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Hasil
Nilai Normal
Lk
Pr
Satuan
11,2
3,8
9.200
46*
11,3 16,0
10,0 14,0
3,6 5,3
3,2 4,6
4.000 10.000
<15
<20
g/dL
Juta/mm3
/mm3
mm/1jam
0
3
0
67
01
13
26
50 70
%
%
%
%
10
Limfosit
Monosit
Trombosit
Hematokrit
KIMIA DARAH
GDS
VI.
24
6
20 40
28
%
%
306.000
33
130.000 - 450.000
33 48
30 42
u/L
g%
158
<180
mg/dL
SGOT
SGPT
24
22
Ureum
Creatinin
30
0,8
<38
<41
<32
<31
15 45
0,7 1,2
0,5 0,9
u/L
u/L
mg/dL
mg/dL
11
melakukan KDRT terhadap pasien dalam bentuk tidak memberikan tunjangan hidup
kepada pasien.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan kesadaran compos mentis, perilaku dan aktivitas
psikomotor aktif, mood disforik, afek menyempit, proses pikir cukup ide dan koheren,
halusinasi auditorik konversi, waham kejar dan kebesaran, tilikan derajat 1, RTA
terganggu. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan
leukositosis.
VII.
FORMULASI DIAGNOSIS
Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus
Perhatian Khusus
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam:
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
a. Ganguan fungsi/ hendaya dan disabilitas: ganguan dalam fungsi
sosial
b. Distress/ penderitaan: bicara sendiri, bicara kacau, kabur dari rumah
2. Gangguan mental non-organik, karena:
a. Tidak ada gangguan kesadaran neurologik
b. Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat dan psikoaktif
yang berefek pada episode saat ini
3. Gangguan psikotik, karena adanya hendaya dalam menilai realita yang
dibuktikan dengan adanya halusinasi auditorik dan waham
4. Skizofrenia ini termasuk tipe paranoid karena :
a. Memenuhi kriteria umum skizofrenia
b. Terdapat waham yang menonjol
c. Terdapat halusinasi auditorik yang menonjol
d. Terdapat gangguan afektif yang tidak menonjo
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak terdapat gangguan keperibadian dan retardasi mental, ciri
kepribadian pasien kemungkinan adalah schizoid, karena pasien cenderung
pendiam dan tertutup, dan afek yang terbatas. Tetapi hal-hal tersebut belum
menimbulkan hendaya dalam kehidupan pasien sehari-hari.
Aksis III:Kondisi Medis Umum
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan LED memanjang.
12
IX.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia paranoid (F20.0)
Aksis II
: Ciri kepribadian skizoid
Aksis III
: LED memanjang
Aksis IV
: Masalah primary support group
Aksis IV
: GAF current = 50-41
GAF HLPY = 70-61
DAFTAR MASALAH
Organobiologi
Psikologi
Sosialbudaya
X.
: Tidak ada
:waham kejar, bizzare, dan wajib mistik serta terdapat
Halusinasi auditorik
: Tidak ada
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
sehari-hari)
: Dubia ad malam (Compliance dan kesadaran
Adanya dukungan dari keluarga untuk menjadi pribadi yang lebih baik
PENATALAKSANAAN
13
1. Rawat inap
2. Diet TKTP
3. Psikofarmaka
Olanzapine 1x15 mg
4. Psikoterapi
Psikoterapi suportif dengan dukungan keluarga
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan
memberikan dukungan kepada pasien bahwa ia dapat kembali seperti
sebelum sakit.
Memotivasi keluarga untuk bisa berperan dalam pengawasan pasien,
memberikan pengertian bahwa dukungan keluarga terhadap pasien akan
5. Sosioterapi
Melibatkan pasien dalam kegiatan di RSJSH seperti kegiatan terapi
kelompok.
Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami
14