Anda di halaman 1dari 89

FISIOLOGI

PENDENGARAN &
KESEIMBANGAN

1. Gelombang suara ditangkap pinna,


2. Disalurkan ke membran timpani
3.
4.
5.
6.
7.

melalui saluran telinga luar


Membran timpani bergetar
Osikula bergetar
Foramen ovale bergetar
Gerakan cairan didalam koklea
Getaran pada membrana basilaris

8.
9.
10.
11.

Sel-sel rambut bengkok karena


gerakan membrana basilaris
Perubahan potensial aksi ( potensial
reseptor ) di sel-sel reseptor
Perubahan kecepatan pembentukan
potensial aksi yang terbentuk pada
saraf auditorius ( saraf VIII)
Perambatan potensial aksi kekorteks
auditorius pada lobus temporalis untuk
persepsi suara. Korteks auditif primer
(brodman 41) korteks auditif
asosiasi
( brodman 42 )

Terletak di telinga dalam (labirin) :


KESEIMBANGAN STATIS utrikulus (saat berdiri),
sakulus (saat berbaring)
Memantau perubahan posisi / orientasi kepala
Terdapat reseptor keseimbangan : makula
@ makula dilapisi o/ lapisan gelatin yang mengandung
otoliths (otoconia)
KESEIMBANGAN DINAMIS ketiga canalis semisircularis
Memantau perubahan laju dan arah rotasi gerakan kepala
(3D)
Berhubungan dengan utrikulus
Terdapat reseptor keseimbangan crista ampularis
Di atas crista ampulasris masa gelatin (cupula mengandung silia selsel rambut)

CS terisi cairan endolimf BERLAKU HUKUM INERSIA

Pergerakan

Cairan endolimfe menggerakkan


cupula (menggetarkan sel
rambut)

Permeabilitas membran sel


berubah (influks K)

Potensial aksi (depolarisasi) dan


rangsang pelepasan
neurotransmitter eksitator

Meneruskan impuls sensori ke


pusat keseimbangan di otak
melalui saraf aferen

Suatu sindrom yg terdiri dari


vertigo
tinitus
tuli sensoneural

Etiologi
volume endolimfa, gangguan
biokimia dari cairan endolimfa &
gangguan klinik pd membran labirin
(masih belum jelas)

Hidrops

( pembengakakan ) endolimfe
pada koklea dan vestibulum
Hidrops terjadi mendadak dan hilang
timbul disebabkan oleh :
Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung

arteti
Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler
Meningkatnya tekanan osmotik ruang
esktrakapiler
Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat,
sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa

Endolymphatic sac & vestibular duct kecil & fibrosis perisaccular


tubular epitelium absortif < reabsorpsi M cairan endolimfatik

sreangan vertigo tak tertahankan episodic yang


sering disertai mual dan/atau muntah, yang
berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian
menghilang secara perlahan.
Secara periodik, penderita merasakan telinganya
penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam
telinga.
Kehilangan pendengaan sensorineural progresif
dan fluktuatif.
Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan
semakin memburuk sebelum, setelah maupun
selama serangan vertigo.
Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya
menyerang 1 telinga dan pada 10-15%
penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga.

Serangan pertama vertigo berat disertai


muntah,berangsur baik
Serangan kedua lbh ringan, vertigonya
periodik yg makin mereda pd serangan
berikut. Setiap serangan disertai
pengurangan pendengaran,diluar serangan
pendengaran normal

G3

telinga dalam idiopatik yg


dicirikan dgn serangan vertigo,
hilangnya pdengaran yg bfluktuasi,
SKALA DIAGNOSTIK
untuk PENYAKIT MENIERE dr AAO-HNS
& aural fullness
CERTAIN MENIERE DISEASE
Definitive Menieres disease,
plus histopathologic
confirmation

PROBABLE MENIERE DISEASE


One definite episode of vertigo
Audiometrically documented
hearing loss on at least one
occasion

DEFINITIVE MENIERE DISEASE


2 or more episode of vertigo at least
20 minutes
Audiometrically documented
hearing loss on at least one
occasion
Tinnitus & aural fullness
POSSIBLE MENIERE DISEASE
Episodic vertigo without
documented hearing loss
Sensorineural hearing loss,
fluctuating of fixed, with

Tes

gliserin :pasien diberikan minuman


gliserin 1,2 ml/kg BB setelah diperiksa
tes kalori dan audiogram.setelah dua
jam diperiksa kembali dan dibandingkan.
untuk membuktikan adanya hidrops dan
untuk menentukan prognosis tindakan
operatif pada pembuatan shunt
Audiogram :tuli sensorineural,terutama
nada rendah dan selanjutnya dapat
ditemukan rekrutinen.

Sedatif & antiemetik pada stadium awal


Obat vasodilator perifer u/mengurangi

tekanan hidrops endolimfa


hidrops endolimfa disalurkan ke tempat
lain dengan shunt
Antiiskemi &neurotonik
u/vertigo yg disebabkan rangsangan
dari perputaran lehertraksi leher dan
fisioterapi

Penurunan kemampuan
beraktivitas - Ketulian sebagai akibat
gangguan pada telinga. - Beberapa
penderita yang mengalami gejala
unilateral (satu telinga), 50% dari
kasus akan berkembang menjadi
bilateral (dua telinga). Beberapa dari
kejadian tersebut akan berdampak
pada tuli total.

Hindari

kafein, alkohol dan


tembakau, karena semua bahan
tersebut dapat memicu sindrom
Meniere
Menghindari aspartam
Waspadalah terhadap kemungkinan
kehilangan keseimbangan. Jatuh bisa
menyebabkan cedera serius

Stimulasi pada vestibular


sacs (utriculus saculus)
nausea

Stimulasi pada canalis


semisrcularis rasa pusing
dan pergerakan mata yang
ritmik

perasaan

berputar, pusing 7 keliling


KLASIFIKASI :
Vertigo spontan bila vertigo timbul tanpa
pemberian rangsang, rangsangannya timbul dr
penyakitnya sendiri, c/ peny. meniere ok/
tekanan endolimfa yg meninggi.
Vertigo posisi k/ perubahan posisi kepala
timbul krn perangsangan pd kupula kanalis
semi sirkularis oleh debris / pd kelainan servikal.
Vertigo kalori ditemukan vertigo pd
pemeriksaan kalori.

Adalah

gangguan keseimbangan perifer,


tiba2 pd perubahan posisi kepala , dgn posisi
tertentu dpt menimbulkan vertigonya.
Sangat berat, hanya beberapa dtk, mual,
muntah
Peny. degeneratif idiopatik, yg diderita usia
dewasa muda dan usia lanjut.
Trauma kepala penyebab ke 2
terbanyak !!!
e/ labirinitis virus, neuritis vestibuler, paska
stapedectomi, fistula perilimfa dan peny.
meniere .

Perasat dix hallpike > sering digunakan krn posisi kepala


sangat sempurna u/ canalith repositioning treatment
PDH kanan pd bidang kanal anterior kiri dan kanal posterior
kanan
PDH kiri pd bidang posterior kiri
Perasat side lying untuk VPPJ pd kanal posterior dan anterior
SL kanan kepala pd posisi dimana kanalis anterior kiri /

posterior kanan pd bidang tegak lurus garis horizontal dgn


kanal posterior pd posisi paling bawah
SL kiri kepala pd posisi dmna kanalis anterior kanan dan
kanalis posterior kiri pd bidang tegak lurus garis horizontal dgn
kanal posterior pd posisi paling bawah
Perasat roll dix hallpike u/ kanal horizontal
Untuk mengobservasi respon di stagmus pd kacamata frenzel yg
dipakai dlm ruangan gelap dan > baik bila di rekam dgn sistem
vidio infra merah.

macam perasat dilakukan :

Canalith Repositioning Treatment


Perasat Liberatory memindahkan

otolit dr kanal semisirkularis


Latihan Brandt Darof

Dapat

timbul tiba-tiba pada orang-orang


yang bepergian dengan kendaraan, mis.
Mobil, pesawat, terutama kapal/perahu
Rasa mual
Keringat dingin
Pusing
Muntah

Semakin

familiar dengan pergerakan


tersebut intensitasnya semakin <<

Pergerakan di artikan oleh otak melalui 3 jalur yang


berbeda dari sistem saraf yang menerima sinyal
dari:
Telinga dalam (sensing motion, acceleration, and

gravity),
Mata (penglihatan)
Jaringan terdalam dari permukaan tubuh
(proprioceptors).

Ketika tubuh sengaja melakukan gerakan, cthnya


ketika sedang berjalan, input dari ketiga jalur tadi
akan dikoordinasi oleh otak.
Tapi ketika terjadi gerakan yang tidak disengaja,
seperti saat di dalam kendaraan, maka otak tidak
melakukan koordinasi. Terjadi konflik antara jalurjalur tersebut sehingga menimbulkan apa yang
disebut motion sickness

Oral
Promethazine
Hyoscine
Prochlorperazine
Antihistamin : Antagonis
reseptor H1
Diphenhydramine
Dimenhydrinate
ES utama: sedasi
Jika tidak bisa secara oral
Prochlorperazine
supositoria
Phenergan I.M

PROMETHAZINE
Prevention: 25mg
nocte
Treatment: 25mg tds
orally
Treatment: 100mg im

Antihistamin

: Antagonis reseptor H1

Diphenhydramine
Dimenhydrinate
ES utama: sedasi

KOMPLIKASI
Muntah yang berkepanjangan dapat
menyebabkan :
Dehidrasi
Alkalosis metabolik

Perhatikan konsumsi makanan dan minuman sebelum dan


selama perjalanan. Hindari makan dan minum berlebihan
(terutama makanan berat, pedas, atau berlemak)
Hindari memakan makanan yang berbau tajam.
Pilih tempat duduk yang sebisa mungkin menghasilkan
sedikit pergerakan.
Jangan duduk menghadap arah yang berlawanan dengan
laju kendaraan
Jika di mobil, duduklah di depan kalau bisa
Jangan membaca selama perjalanan
Terkadang memusatkan pandangan ke satu titik dapat
membantu meringankan mual
Jika memungkinkan, aliran udara segar sangat membantu
mencegah mabuk kendaraan
Jangan berdekatan dengan orang yang sedang mabuk
kendaraan
Dapat meminum obat yang mencegah mabuk kendaraan
sebelum melakukan perjalanan

Adanya

kerusakan pada labirin


sebagai efek samping dari
farmakoterapi
Aminoglikosida &
chemotherapeutic agent paling
sering, irreversible

Gejala utama
Tinitus
Gangguan pendengaran
Vertigo

Gejala lain
Gangguan keseimbangan badan
Sulit memfiksasikan pandangan,

terutama setelah perubahan posisi

Etiopatologi
Ear drops aminoglikosida untuk terapi
otitis eksterna, bila ada perforasi atau
ventilation tube round window.
Ini sama dengan prinsip chemical
labyrinthectomy pada Meniere disease
Outer hair cells (koklea), type 1 hair cells
& crista ampullaris (vestibuli) lebih
rentan
Kerusakan mulai dari basalapex koklea

Aminoglikosida

+ phosphatydilinositol
biphosphate (u/ integritas membran)
Aminoglikosida + iron metabolit
toksik picu hydroxyl radicals stress
oxidative apoptosis & necrosis
Aminoglikosida blokage sintesis
polyamine (u/ pertumbuhan,
metabolisme, perbaikan,& regenerasi
sel)

Ear

drops aminoglikosida
sebaiknya dihindari pada perforasi &
ventilation tube bila tidak bisa,
beri informasi mengenai risiko
kepada pasien, tapi stop obat jika
pendengaran , imbalance, tinitus
Monitor ke dokter

Mutasi genetik (kromosom


Fungsi renal & hepar
Status nutrisi buruk

1555)

Ini semua tergantung kepada dosis


kumulatif obat, durasi pengobatan,
ada tidaknya bakteremia & gagal
ginjal

Digunakan sebagai chemotherapeutic agents


Mekanisme: stress oksidatif apoptosis
Bisa tuli sensorineural mendadak recovery
sebagian saja (potensi endococchlear ,
hilangnya hair cells)
Dosis kumulatif:
>200 mg/m2 tuli & tinitus
>400 mg/m2 vestibulotoksisitas
Faktor resiko: dosis kumulatif & noise
exposure

Loop

diuretics (asam etakrinat,


frusemide)
Salisilat
Quinine ( chloroquin)
Eritromisin

Tuli yang diakibatkan oleh obat-obat ototoksik


tidak dapat diobati.
Bila terjadi gangguan telinga dalam,
pengobatan dengan obat-obatan harus segera
dihentikan
Berat / ringan tergantung pada : jenis obat,
jumlah dan lamanya pengobatan, kerentanan
pasien termasuk yang menderita insufisiensi
ginjal, dan sifat obat itu sendiri.
Bila ketulian sudah terjadi rehabilitasi alat
bantu dengar, psikoterapi, auditory tranining,
belajar bahasa isyarat.
Pada tuli total bilateral pemasangan implan
koklea
Disfungsi vestibular rehabilitasi vestibular

Mempertimbangkan

penggunaan

obat-obat ototoksik
Menilai kerentanan pasien
Memonitor efeksamping secara dini
Pada pasien yang menunjukkan
mulai adanya gejala evaluasi
audiologik dan menghentikan
pengobatan

Tergantung

kepada jenis obat,


jumlah, dan lamanya pengobatan,
kerentanan pasien.
Prognosisnya tidak begitu baik
malah mungkin buruk.

Akibat terpajan oleh bising cukup keras


dalam jangka waktu cukup lama

Sifat tuli sensorineural koklea, umumnya


bilateral

Audiologik bising : campuran bunyi nada


murni dengan berbagai frekuensi

Intensitas bising 85dB/> kerusakan organ


Corti

Intensitas bising
Frekuensi
Lamanya waktu pemaparan bising
Kerentanan individu
Jenis kelamin
Usia
Kelainan di telinga tengah
Obat ototoksik
- Streptomisin - Kina
- Kanamisin
- Asetosal
- Garamisin

Bunyi dengan intensitas


70dB SPL atau kurang

Intensitas sangat
berlangsung singkat
(explosive) / berlangsung
lama

Reaksi adaptasi
Ambang dengar
sementara
10-15 tahun

Pemulihan dapat terjadi


dalam beberapa
menit/jam

Ambang dengar
menetap
Kerusakan pada struktur
koklea (organ Corti, selsel rambut, stria
vaskularis, dll)

Bising
Degenerasi sel-sel rambut
luar
Stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi
kurang kaku
Respon terhadap stimulasi
Intensitas &
durasi
Sel rambut mati digantikan jaringan
parut
Hilangnya

Stimulasi bising - intensitas sedang


perubahan ringan pd silia dan Hensens Body

Stimulasi bising - intensitas > keras


keruskaan pd struktur sel rambut, lisis sel,
dan robekan di membran Reisner

Pajanan bunyi dng efek destruksi yg tdk


begitu bsr sloppy silia yg sebagian masi
reversible

Kerusakan silia menetap ditandai dng


fraktur soolet silia pd lamina retikularis

Pendengaran

disertai tinitus atau

tidak
Berat disertai keluhan sukar
menangkap percakapan dengan
kekerasan biasa
Lebih berat keras pun sulit
dimengerti

Pengaruh Auditorial akibat bising (Noise


Induced Hearing Loss/NIHL)
Umumnya terjadi dalam lingkungan kerja

dengan tingkat kebisingan

Pengaruh Non Auditorial

Gangguan komunikasi
Gelisah
Rasa tidak nyaman
Gangguan tidur
Tekanan darah

Ditegakan

berdasarkan

Anamnesis
Riwayat pekerjaan
Pemeriksaan fisik dan otoskopi
Pemeriksaan penunjang (audiometri)

Sound

Level Meter (SLM)

Suatu alat yang digunakan untuk

mengukur tingkat kebisingan


Terdiri dari mikrofon, amplifier, sirkuit
attenuator dan beberapa alat lainnya
Alat ini mengukur kebisingan antara 30
130 dB dan dari frekwensi 20 20.000
Hz

Pindahkan tempat kerja, bila tidak mungkin


bisa menggunakan
Sumbat telinga (ear plug)
Tutup telinga (ear muf)
Pelindung kepala (helmet)

Bila telah terjadi gangguan pendengaran


irreversible
Alat bantu dengar/hearing aid
Auditory training
Rehabilitasi suara

Bila telah mengalami tuli total bilateral


Implan koklea

Tuli

sensorineural yang bersifat


permanen dan tidak dapat dilakukan
tatalaksana prognosis buruk

PENCEGAHAN
Bising dng intensitas > 85 db ketulian, usahakan
bising kerja < 85 db
Dng cara meredam bunyi, sumbat telinga, tutup
telinga, pelindung kepala.
Melakukan survei kebisingan tmpt kerja ( walk
through survey)
Analisis kebisingan dng sound level meter( SLM)
Melakukan tes audiometri pd pekerja dng beresiko
Menerapkan penggunaan APD

Tuli sensorineural frek


tinggi

Umumnya tjd mulai


usia 65 tahun, simetris
pd telinga kiri dan
kanan

Prebikusis dpt mulai pd


frekuensi 1000 Hz atau
lebih

Et/ : proses degenerasi

Fk predisposisi :
herediter, pola
makanan,
metabolisme,
arterisklerosis, infeksi,
bising, gaya hidup

Progesifitas pe
pendengaran
dipengaruhi oleh usia,
jenis kelamin, pd laki2
lbh cpt

Proses degenerasi perubahan struktur


koklea dan N.VIII
Perubahan koklea atrofi dan degenerasi
sel2 rambut penunjang pd organ corti
Proses atrofi disertai dng perubahan
vaskular jg terjadi pd stria vaskularis
Tjd jg perubahan brp berkurang nya
jumlah dan ukuran sel2 ganglion dan
saraf dan hal yg sams jg tjd pd myelin
akson saraf

Jenis

Patologi

1. Sensorik ( 11.9%)

Lesi terbatas pd koklea. Atrofi


organ corti, jumlah sel2 rambut
dan sel2 penunjang berkurang

2. Neural ( 30.7%)

Sel2 neuron pd koklea dan jaras


auditorik berkurang

3. Metabolik ( Strial presbycusis)


(34.6%)

atrofi stira vaskularisasi.


Potensial mikrofonik menurun.
Fungsi sel dan keseimbangan biokimia/bioelektrik koklea
berkurang

4. Mekanik ( Cochlear
presbycusis) (22.8%)

Terjadi perubahan gerakan


mekanik duktus koklearis. Atrofi
ligamentum spiralis. Membran
basilaris lebih kaku.

Berkurang nya pendengaran secara perlahan2


dan progresif, simetris pd kedua telinga (utama)

Tinitus nada tinggi

Pasien dpt mendengar suara percakapan, tetapi


sulit untuk memahami, terutama bila diucapkan
dng cepat dng latar belakang bising ( cocktail
party deafness)

Bila intensitas suara di tinggikan akan timbul rasa


nyeri oleh faktor kelelahan saraf ( recruitment)

Otoskopik membran timpani suram, mobilitasnya


berTes pelana tuli sensorineural
Audiometri nada murni tuli saraf nada tinggi,
bilateral, simetris
Thp awal tdpt penurunan tajam (sloping) stlh frek
2000Hz. Pd jenis sensorik dan neural
Garis ambang dengar pd audiogram jenis
metabolik dan mekanik lebi mendatar, kemudian
bertahap2 tjd penurunan
Audiometri tutur g3 diskriminasi wicara ( speech
discrimination)

Rehabilitasi

utk mengembalikan fgs


pendengaran alat bantu dengar
( hearing aid)
Alat bantu mendengar perlu
dikombinasikan dng latihan membaca
ujaran ( speech reading) dan latihan
mendengar ( auditory training)
Prosedur pelatihan tsb dilakukan brsama

ahli terapi wicara ( speech therapist)

http://www.evmsent.org/images/ear_works2.jpg

Bila ambang hantaran tulang >


baik daripada ambang
hantaran udara sebesar 10dB /
lebih
ETIOLOGI
Kelainan telinga luar :
otalgia, atresia liang telinga,
sumbatan oleh serumen, otitis
eksterna sirkumskripta, otitis
eksterna maligna, dan osteoma
liang telinga
Kelainan telinga tengah :
sumbatan tuba eustachius,
otitis media, otosklerosis,
timpanisklerosis,
hemotimpanum, dan dislokasi
tulang pendengaran

Labirinitis

adalah infeksi pada telinga


dalam (labirin)
Labirinitis merupakan komplikasi

intratemporal yang paling sering dari


radang telinga tengah ( otitis media
supuratif).

Labirinitis viral secara klinis terdiri dari 2


subtipe, yaitu:
1. Labirinitis lokalisata (labirinitis
sirkumskripta, labirinitis serosa)
merupakan komplikasi otitis media dan
muncul ketika mediator toksik dari otitis
media mencapai labirin bagian membran
tanpa adanya bakteri pada telinga dalam.
2. Labirinitis difusa (labirinitis purulenta,
labirinitis supuratif) merupakan suatu
keadaan infeksi pada labirin yang lebih
berat dan melibatkan akses langsung
mikroorganisme ke labirin tulang dan
membran.

Schuknecht membagi labirinitis bakteri atas


4 stadium:
1. Labirinitis akut atau toksik (serous) yang
terjadi sebagai akibat perubahan kimia di
dalam ruang perilimf yang disebabkan
oleh proses toksik atau proses supuratif
yang menembus membran barier labirin
seperti melalui membran rotundum tanpa
invasi bakteri.
2. Labirinitis akut supuratif terjadi sebagai
akibat invasi bakteri dalam ruang perilimf
disertai respon tubuh dengan adanya selsel radang. Pada keadaan ini kerusakan
fungsi pendengaran dan fungsi
keseimbangan irreversible.

3. Labirinitis kronik supuratif yaitu


terlibatnya labirin oleh bakteri dengan
respons inflamasi jaringan sudah dalam
waktu yang lama. Keadaan ini biasanya
merupakan suatu komplikasi dari penyakit
telinga tengah kronis dan penyakit
mastoid.
4. Labirinitis fibroseus yaitu suatu respons
fibroseus di mana terkontrolnya proses
inflamasi pada labirin dengan
terbentuknya jaringan fibrous kalsifikasi
dan osteogenesis. Stadium ini disebut juga
stadium penyembuhan.

Pertumbuhan

abnormal tulang di
telinga tengah
E/ herediter (gene COLIA1),
perubahan hormonal (kehamilan)
Patfis/ kebanyakan mengenai stapes,
menganggu jalannya gel.suara ke
telinga dalam. tuli konduktif
Dpt msebab tuli sensorineural
jarang! (rusak sel sensori dan serat
saraf telinga dalam)

Gejala
Tuli (ggn pendengaran) bertahap. Mulai

dari suara rendah / bisikan


Pusing
Keseimbangan terganggu
Tinnitus

Diagnosa
Anamnesa (gejala)
P.audiologi indentifikasi, mengukur,

rehabilitasi kerusakan pendengaran dan


fungsi keseimbangan
CT DD lain

T/
Medikamentosa fluoride oral ,

kalsium, vit D kontrol tuli


Stapedectomy (ganti tulang abnormal
dengan alat prothetic supaya gelombang
suara dapat dihantarkan)
Stapedotomy laser lubang di stapes

Prognosis buruk tanpa pengobatan .


Bedah mengembalikan setengah fungsi
pendengaran
Komplikasi Tuli total, Infeksi , Pusing,

nyeri, blood clot

Kanker yang berada dalam daerah


nasofaring
Disebabkan o/ Virus Epsteinn-Bar

Hidung sering mimisan atau sering tersumbat seperti pilek

yang tak kunjung membaik (gejala dini)


Sakit tenggorokan yang tak kunjung membaik (gejala dini)
Telinga berdengung, rasa tidak nyaman di telinga hingga
nyeri (gejala dini)
Gejala di mata dan saraf (gejala lanjutan), yang berupa:
nyeri kepala, nyeri leher dan wajah, penglihatan
ganda/kabur, mata menonjol keluar
Gejala metastasis, yaitu berupa pembengkakan kelenjar
getah bening di daerah leher

sering

mengkonsumsi makanan yang


mengandung bahan pengawet,
diasinkan atau diasap
Sering mengkonsumsi makanan dan
minuman panas serta alkohol
sering menghisap asap narkoba,
asap knalpot, asap rokok ataupun
zat-zat kimia berbahaya (seperti
alkali dan bensin)

Tahapan

kanker nasofaring:
Stadium 1: kanker hanya terbatas di
bagian nasofaring
Stadium 2: kanker sudah menyebar
kelenjar getah bening di satu sisi leher
Stadium 3: kanker sudah menyebar ke
kelenjar getah bening di seluruh sisi
leher
Stadium 4: kanker sudah menyebar ke
saraf dan tulang sekitar wajah

Radioterapi
eksternal mesin di luar tubuh.
internal zat radioaktif yang terbungkus

dalam jarum, biji, kawat, ataupun kateter


yang ditempatkan langsung di dalam
organ yang terkena kanker.
Jenis radioterapi yang digunakan
bergantung pada jenis dan stadium
kanker nasofaringnya.

intensity-modulated

radiation
therapy (IMRT) adalah radioterapi 3
Dimensi yang pengoperasiannya
menggunakan komputer canggih.
penggunaan IMRT dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien,
karena tidak terlalu menyebabkan
xerostomia (mulut kering) pasca
pengobatan.

Sebelum

radioterapi, pasien juga


disarankan untuk memeriksa
kesehatan gigi dan gusinya serta
menuntaskan perbaikan gigi/gusi
sebelum radioterapi dilakukan.
Kesehatan gigi dan gusi amat
penting dijaga untuk mencegah rasa
sakit yang tidak perlu, yang muncul
pasca radioterapi.

Pada

kasus kanker nasofaring yang


tidak berespons terhadap
radioterapi, operasi pembedahan
dapat dilakukan.
Kemoterapi biasanya dilakukan bila
kanker nasofaring sudah
bermetastase ke organ lain

Anda mungkin juga menyukai