Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Epidemiologi dan

Konsep Penyebab Penyakit

Dinah Rafika (1112014015)


Syelvira Ibrahim Latief
(1112014047)

Sejarah Epidemiologi

1.

Pada awal perkembangannya, epidemiologi


lebih menitikberatkan pada observasi
epidemi. Pemahaman terhadap epidemi
dan penyakit terus berkembang.
Konsep sebab-sebab supranutral.

Epidemi atau penyakit dianggap timbul karena


kekuatan supranutural seperti kutukan dewa,
gangguan spirit, jalan yang diterapkan dewadewa, dll.

2. Konsep sebab-sebab natural.


Hippocrates mengajarkan faham (air,udara,
tanah, cuaca, dll) sebagai unsur-unsur penyebab
timbulnya epidemi atau penyakit (th. 500 SM).
Cara-cara pemikiran tersebut hidup dan
berkembang untuk ribuan tahun sampai suatu
saat Pasteur menemukan berbagai macam
bakteri.

3. Pendekatan Ilmiah Epidemiologi.


Faham ini mengutamakan observasi terhadap
penyakit dan wabah (awal abad 18).
Gejala-gejala penyakit didata dan dikelompokan
dengan cara yang sistemik dapat menyimpulkan
sebab-sebab timbulnya epidemi.

4. Pelapor faham tersebut antara lain John


Snow yang dapat menyimpulkan air
tercemar menjadi penyebab wabah cholera
di London. Begitu pula William Budd yang
membuktikan sebab typhoid fever di Bristol.
Kuman penyebab belum diketahui.
5. Germ Theory.
Konsep wabah dan penyakit menjadi
berubah dengan ditemukannya dan dapat
ditimbulkannya bakteri sebagai penyebab
penyakit.

6. Konsep Modern Epidemiologi


Konsep ini memanfaatkan dan
memadukan statistik dan demografi ke
dalam epidemiologi.
7. Epidemiologi berkembang tidak hanya
mengandalkan dari hasil observasi, akan
tetapi kini dapat menjelaskan faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap timbulnya
penyakit dan epidemi.

Konsep Penyebab Penyakit


Teori

Penyebab Penyakit :

Teori
Teori
Teori
Teori
Teori
Teori

Contagion
Hippocrates
Humoral
Miasma
Jasad Renik
Ekologi Lingkungan

Teori Contagion
Konsep itu dirumuskan oleh Girolamo
Fracastoro (1483-1553).
Teorinya menyatakan bahwa penyakit
ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui zat penular yang disebut kontagion.
Pada masa ini telah ada pemikiran konsep
penularan yang berawal dari pengamatan
terhadap penyakit kusta diMesir.

Teori Hippocrates

Hipocrates berpendapat bahwa sakit bukan


disebabkan oleh hal-hal yang bersifat
supranatural tetapi ada kaitannya dengan
elemen-elemen bumi, api, udara, air yang
dapat menyababkan kondisi dingin, kering,
panas dan lembab.
Kondisi ini dapat berpengaruh pada cairan
tubuh, darah, cairan empedu kuning dan
empedu hitam.
Pada zaman ini hipocrates telah
menghubungkan antara kejadian sakit dengan
faktor lingkungan.

Teori Humoral
Dikenal dalam kehidupan masyarakat China
yang beranggapan bahwa penyakit
disebabkan oleh gangguan keseimbangan
cairan dalam tubuh.
Dikatakan bahwa dalam tubuh manusia
terdapat empat macam cairan yaitu putih,
kuning, merah dan hitam.
Bila terjadi ketidakseimbangan akan
menyebabkan penyakit, tergantung dari
jenis cairan yang dominan.

Teori Miasma
Penyakit timbul karena sisa dari mahluk
hidup yang mati membusuk, meninggalkan
pengotoran udara dan lingkungan.
Pada zaman itu orang percaya bila seseorang
menghirup miasma atau uap busuk maka ia
akan terjangkit penyakit.

Teori Jasad Renik

Jasad renik (germ) dianggap sebagai


penyebab tunggal penyakit yang berkembang
setelah ditemukannya mikroskop.
Suatu kuman ( mikroorganisme) ditunjuk
sebagai kausapenyakit.
Teoriini sejalan dengan kemajuan di bidang
teknologi kedokteran,ditemukannya
mikroskop yang mampu mengidentifikasi
mikroorganisme.
Kumandianggap sebagai penyebab
tunggalpenyakit.

Teori Ekologi Lingkungan


Teori ini secara lebih luas membahas
tentang penyebab penyakit yang
menghubungkan antara sumber penyakit,
penderita dan lingkungannya.
Model tradisional epidemiologi atau segitiga
epidemiologi dikemukakan oleh Gordon dan
La Richt (1950), menyebutkan bahwa timbul
atau tidaknya penyakit pada manusia
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
host, agent,danenvironment.

Gordon berpendapat bahwa:


Penyakit timbul karena ketidakseimbangan
antaraagent (penyebab) dan manusia (host)
Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami
dan karakteristik agent danhost(baik
individu/kelompok)
Karakteristikagentdanhostakan mengadakan
interaksi, dalam interaksi tersebut akan berhubungan
langsung pada keadaan alami dari lingkungan
(lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis).

Anda mungkin juga menyukai