Anda di halaman 1dari 44

EVALUASI LAHAN DAERAH TANGKAPAN HUJAN DANAU TOBA

SEBAGAI DASAR PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN UNTUK


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pidato Pengukuhan
Jabatan Guru Besar Tetap
dalam Bidang Ilmu Survei Tanah dan Evaluasi Lahan pada Fakultas Pertanian,
diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara Terbuka
Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 26 Mei 2005

OLEH:
ZULKIFLI NASUTION

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2005
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Yang terhormat,
Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara,
Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Senat Akademik Universitas Sumatera Utara,
Bapak Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara.
Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara,
Bapak/Ibu para Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara, para Dekan,
Ketua Lembaga dan unit kerja, para Dosen dan Karyawan di lingkungan Universitas
Sumatera Utara,
Bapak dan Ibu para undangan, keluarga, teman sejawat, mahasiswa dan hadirin yang
saya muliakan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Tiada cukup perbendaharaan kata, untuk mengucapkan rasa syukur ke hadirat
ALLAH Swt atas nikmat dan karunianya yang dilimpahkan kepada kami,
hingga pada hari ini Insya Allah dapat menyampaikan pidato ilmiah sebagai
Guru Besar Tetap Ilmu Survei Tanah dan Evaluasi Lahan pada Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Atas izin dan ridhonya perkenanlah saya dihadapan Bapak/Ibu dan hadirin
sekalian membacakan pidato ilmiah yang berjudul

EVALUASI LAHAN DAERAH TANGKAPAN HUJAN DANAU TOBA


SEBAGAI DASAR PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN
UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Pendahuluan
Danau Toba dengan luas permukaan 800 kilometer persegi merupakan danau
terluas di Asia. Dengan cepatnya pembukaan lahan untuk pertanian dan hutan
tanaman industri, berpotensi untuk terjadinya konflik penggunaan lahan. Oleh
sebab itu diperlukan evaluasi lahan agar pengembangan lahan dan
manajemen hutan dapat berjalan dengan baik.
Pengembangan lahan merupakan proses penting dalam perubahan suatu
penggunaan lahan ke penggunaan lainnya. Batasan pengembangan lahan
sangat luas karena termasuk di dalamnya beberapa kegiatan seperti konversi
lahan hutan menjadi lahan pertanian intensif dan pemukiman. Dewberry
1
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

(1996) menyatakan bahwa desain pengembangan lahan merupakan proses


sistematik dari pengumpulan data, studi, ekstrapolasi data dan analisis agar
didapatkan hasil yang lebih baik.
Evaluasi lahan merupakan suatu proses analisis untuk mengetahui potensi
lahan untuk penggunaan tertentu yang berguna untuk membantu
perencanaan penggunaan dan pengelolaan lahan. Evaluasi lahan meliputi
interpretasi data fisik kimia tanah, potensi penggunaan lahan sekarang dan
sebelumnya (Jones et al., 1990), yang bertujuan untuk memecahkan masalah
jangka panjang terhadap penurunan kualitas lahan yang disebabkan oleh
pengunaannya saat ini, memperhitungkan dampak penggunaan lahan,
merumuskan alternatif penggunaan lahan dan mendapatkan cara pengelolaan
yang lebih baik (Sys, 1985; Rossiter, 1994).
Leuschner (1984) menyatakan bahwa pengelolaan lahan dan hutan
merupakan hasil integral dari seluruh komponen lingkungan baik fisik, kimia,
biologi sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kepututusan perencanaan
penggunaan lahan dengan mempertimbangkan kerusakan lingkungan dan
konservasi lahan.
Konservasi lahan tidaklah bermaksud untuk tidak menggunakan lahan tetapi
memanfaatkan lahan sebaik mungkin sehingga resiko terhadap kerusakan
lahan seminimal mungkin (Margules and Pressey, 2000). Penggunaan lahan
tanpa memperhatikan faktor kerusakan lingkungan akan menyebabkan
kehilangan hutan, pertukaran iklim, erosi tanah dan banjir (Pearce, 2000).
Saat ini pembangunan berkelanjutan sudah menjadi konsep dasar untuk
pengelolaan lahan baik lahan pertanian, kehutanan dan pemukiman agar
diperoleh kualitas hidup yang lebih baik (TAG, 1988), walaupun metoda
tentang pembangunan berkelanjutan tersebut belum sepenuhnya difahami
(Fresco et al., 1994).
Menurut Tzschupke (1998), kata berkelanjutan (Sustainability) pertama sekali
ditulis oleh seorang Jerman Hanns von Carlowiz dalam Sylvicultura
oeconomica pada tahun 1713 yang beberapa dekade kemudian menjadi
dasar manajemen sumberdaya alam. Sekarang ini pengertian berkelanjutan
mengikuti batasan yang dibuat oleh Bruntland Commission dalam laporannya
kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Pembangunan yang
memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kebutuhan generasi yang
akan datang.

2
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

2. Perencanaan Penggunaan Lahan dan Evaluasi Lahan


Konsep lahan haruslah tidak disamakan dengan tanah. Dalam pengertian
lahan sudah termasuk tanah dengan segala sifat-sifatnya serta keadaan
lingkungan sekitarnya. Jika sifat-sifat tersebut sama dalam segala aspek
dikatakan unit lahan (Drissen and Koninj, 1992). Unit lahan ini biasanya di
petakan dengan karakteristik yang spesifik dan merupakan dasar untuk
mengevaluasi lahan (FAO, 1976; 1983).
Tujuan utama mendefenisikan unit lahan adalah agar diperoleh hasil maksimal
dalam penilaian kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu dan
mendapatkan cara yang tepat dalam pengelolaannya (FAO, 1983). Untuk
mendeskripsikan unit lahan haruslah merujuk kepada karakteristik lahan
seperti kemiringan lahan, ketersediaan air dan sifat-sifat fisik dan kimia tanah
(Nasution, 1989).
Menurut FAO (1985) perencanaan penggunaan lahan merupakan penilaian
yang sistematik terhadap lahan untuk mendapatkan alternatif penggunaan
lahan dan memperoleh opsi yang terbaik dalam memanfaatkan lahan agar
terpenuhi kebutuhan manusia dengan tetap menjaga agar lahan tetap dapat
digunakan pada masa yang akan datang. Sedangkan evaluasi lahan
merupakan penilaian terhadap lahan untuk penggunaan tertentu.
2.1.

Konsep Dasar dan Perkembangan Evaluasi Lahan

Dent and Young (1987) menyatakan bahwa evaluasi lahan suatu proses untuk
memprakirakan potensi lahan untuk penggunaan tertentu termasuk
didalamnya penggunaan lahan untuk tanaman pangan, perkebunan, daerah
turis, pemukiman dan daerah konservasi. Dengan demikian dalam
mengevaluasi lahan diperlukan banyak ahli dalam bidangnya masing-masing,
sebagai contoh dalam evaluasi lahan untuk pertanian memerlukan ahli dalam
bidang tanah, agronomi, hidrologi, biologi dan ekologi yang dibentuk menjadi
satu tim yang akan mengambil keputusan dalam menentukan kesesuaian
lahan (Nasution, 2003). Hasil dari evaluasi lahan merupakan dasar bagi
pengambil keputusan untuk menetapkan penggunaan lahan dan pengelolaan
(management) yang dperlukan.
Kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu biasanya dievaluasi dengan
menggunakan karakteristik lahan atau kualitas lahan. Karakteristik lahan
merupakan kelengkapan lahan itu sendiri, yang dapat dihitung atau
diperkirakan seperti curah hujan, tekstur tanah dan ketersediaan air,
sedangkan kualitas lahan lebih merupakan sifat tanah yang lebih kompleks,
3
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

seperti kesesuaian kelembaban tanah, ketahanan terhadap erosi dan bahaya


banjir (FAO, 1977).
Beberapa sistem evaluasi lahan (Klingebiel and Montgomery, 1976; Chan et
al., 1975) menyarankan klasifikasi berdasarkan jumlah dan tingkat keragaman
dan faktor penghambat produksi. The FAO Framework for Land Evaluation
tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi lahan secara parametrik (Purnell,
1977). Hal ini disebabkan oleh kesulitan untuk mendapatkan kesepakatan
terhadap kriteria yang akan digunakan dalam evaluasi, tetapi bukan berarti
FAO Framework tidak dapat digunakan untuk pendekatan parametriks hanya
perlu pengembangan pada parameter yang akan digunakan.
Keunggulan sistem parametriks ini tidak saja menghitung klas kesesuaian
lahan berdasarkan sifat-sifat tanah saja akan tetapi memperhitungkan seluruh
faktor iklim dan memetakannya dalam satu peta kesesuaian lahan.
Dalam penilaian parametriks, data iklim dibagi menjadi empat kelompok yaitu
karakteristik iklim yang berhubungan dengan 1) curah hujan, 2) Suhu, 3)
Kelembaban udara dan 4) Sinar mata hari. Untuk menghitung indeks iklim
digunakan persamaan:
k

CI =

Ri
i =1

(100) k 1

dengan:

CI
Ri
k

=
=
=
=

indeks iklim
rating ke dari karakteristik iklim
jumlah karakteristik iklim
simbol matematika untuk perkalian.

Indeks yang diperoleh dikonversikan ke dalam seluruh rating iklim dengan


persamaan empiris (Nasution, 2003): CR = 13,999 + 0,897 CI r = 0,99. Nilai
inilah yang digunakan untuk evaluasi lahan dengan menggabungkannya
dengan indeks lahan.
Metoda yang digunakan untuk mengevaluasi lahan untuk penggunaan tertentu
telah mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan
keilmuan dan analisis terhadap hasil dari evaluasi itu sendiri.
Sejak tahun 1930-an Storie telah membuat penilaian terhadap lahan untuk
pengembangan pertanian (Storie, 1954). Konsep dasar dari penilaian ini
didasarkan pada perkalian karakteristik lahan yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman yang dihitung dalam persen. Penilaian ini dinamakan
SIR (Storie Index Rating) dengan persamaan
4
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

SIR = A x B x C
A = Karakteristik profil tanah
B = tekstur permukaan tanah
C = faktor-faktor yang mempengaruhi (seperti drainase, kemiringan
lahan dan kemasaman tanah
Ablaiter (1937) telah mengemukakan suatu alternatif untuk mengevaluasi
lahan secara parametriks. Beliau mengelompokkan tanah menjadi 10
kelompok berdasarkan indeks tanaman. Standar penilaian diberikan nilai 100
untuk lahan-lahan yang sangat produktif untuk hasil tanaman tertentu.
Kemudian lahan yang dinilai didasarkan atas hasilnya dalam persen terhadap
standar hasil yang mungkin diperoleh secara maksimal.
Selanjutnya Fitzpatrick (1937) menilai tanah untuk tanaman tertentu menurut
hasil (produksi). Produksi rata-rata tahunan tertinggi diberi nilai 100 dan yang
gagal panen dinilai 0, dari sini persamaan linier sederhana digunakan untuk
mengkonversi nilai lahan yang dievalusi.
Pada tahun 1948, Storie mengemukakan suatu Rating Chart berdasarkan
penilainan terhadap tanah kemudian ternyata sangat penting untuk menilai
pertumbuhan kayu (timber). Sebagai tambahan penilaian ini juga telah
memperhitungkan faktor iklim (Storie and Wieslander, 1948). Selanjutnya
Storie and Harradine (1950) menilai tanah untuk produksi hutan kayu
berdasarkan produksi kayu, sedangkan untuk jenis kayu yang belum diketahui
(belum ada data) berapa produksi maksimal yang dapat diperoleh evaluasinya
didasarkan atas penilaian terhadap karakteristik tanah dan iklim dan dinilai
menurut Indeks Storie.
Mitchell (1950) pertama sekali mengemukakan suatu tabulasi cara penilaian
produksi tanah pada suatu areal. Penilaian ini harus merujuk kepada salah
satu tanaman utama yang ditanam pada areal tersebut. Clarke (1950)
mengembangkan Indeks Produksi berdasarkan atas formula perkalian yang
sederhana dari data percobaan di lapangan. Formula ini dikembangkan atas
dasar asumsi ciri sifat fisik tanah yang sangat mempengaruhi produktifitas
yaitu: tekstur, ke dalam tanah dan kondisi drainase. Sedangkan Blagovidove
(1960) menghasilkan tabel evalusi produksi dimana penilaian berdasarkan
penjumlahan dari nilai sifat tanah.
Storie (1964) mengklasifikasikan lahan menurut kesesuaiannya untuk
pertanian beririgasi ke dalam 6 tingkatan (I s/d VI) dengan menggunakan
Storie Rating Index dengan menghitung 10 (sepuluh) karakteristik tanah yang
terpenting yaitu: kedalaman tanah, permeabilitas profil tanah, tekstur,
5
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

kemiringan, drainase, kegaraman atau alkalinitas, pH, kondisi erosi, nutrisi


tanah dan relif mikro.
Riquier et al. (1970) mengusulkan suatu indeks untuk produktifitas tanah
dengan hanya mempertimbangkan 9 karakteristik tanah yaitu kedalaman
efektif tanah, tekstur dan struktur tanah, kejenuhan basa, kelarutan garamgaram, kandungan bahan organik, kapasitas tukar kation mineral liat,
cadangan mineral, drainase dan kelembaban tanah.
Riquier (1974) menekankan bahwa metoda parametriks terdiri dari tiga
komponen yaitu: 1) Evaluasi secara terpisah terhadap ciri-ciri tanah sesuai
dengan kepentingannya, 2) Mengkombinasikan secara numerik sesuai kaedah
matematika, dengan tidak melupakan hubungan antar faktor dan 3) Indeks
akhir digunakan untuk membuat tingkatan (rank) lahan untuk tujuan
penggunaannya. Sedangkan Allgood and Gray (1978) telah menggunakan dua
metoda untuk menentukan Indeks Produksi Tanaman yaitu: 1) Model sifat
tanah, yang didasarkan atas tanggap tanaman terhadap sifat dan ciri tanah
dan 2) Model klasifikasi tanah, yang didasarkan atas diagnosa terhadap
karakteristik tanah, klasifikasi tanah dan dapat digunakan untuk
memprakirakan indek produksi. Kedua model ini telah menggunakan model
multiple regression untuk memprakirakan hasil atau produksi tanaman.
Dalam sistem parametriks, kriteria diagnosa dinilai secara numerik dan
klasifikasi kesesuaian lahan didapatkan dengan perhitungan matematika
(Require and Schwarz, 1972). Bertentangan dengan pendapat Purnell,
pendekatan parametriks telah sukses digunakan untuk mengevaluasi lahan
untuk pertanian secara umum (Requer et al., 1970) termasuk
pengembangannya di daerah arid dan semi arid (Sys and Verheye, 1972) dan
telah dicobakan untuk daerah tropika (Sys nad Fankart, 1972; Sys, 1978,
Nasution, 1989; Nasution 2003).
2.2.

Prinsip-prinsip Evaluasi Lahan

Dasar prinsip dari kerangka kerja evalusi lahan adalah : 1) Kesesuaian lahan
dinilai dan diklasifikasikan sesuai dengan penggunaan lahan yang
direncanakan, 2) Evaluasi memerlukan suatu perbandingan antara
keuntungan yang akan diperoleh dan masukan yang diberikan terhadap lahan,
3) Pendekatan multi disiplin 4) Evalusi dilaksanakan dengan pertimbangan
berbagai faktor fisik, kimia tanah, ekonomi dan sosial, 5) Kesesuaian telah
memperhitungkan keberlanjutan penggunaan lahan dan 6) Evaluasi meliputi
berbagai pilihan penggunaan lahan.
2.3.

Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan

6
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Klasifikasi terdiri dari 4 katagori (FAO, 1976): 1) Ordo kesesuian lahan,


menunjukkan kesesuaian lahan yang dinilai, 2) Klas kesesuaian lahan,
menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo, 3) Sub klas kesesuaian
menunjukkan faktor pembatas yang ada pada lahan tersebut dan merupakan
faktor yang harus dikelola dan 4) Unit kesesuaian lahan, menunjukkan
perbedaan-perbedaan kecil dalam sub klas terutama berdasakan manajemen
yang diperlukan.
Ordo kesesuaian tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu Sesuai (S) dan
Tidak sesuai (N). Walaupun tidak ada pembatasan terhadap jumlah klas dalam
satu ordo, telah direkomendasikan hanya menggunakan tiga klas untuk S
dan dua klas untuk N (FAO, 1976; Mc Rae and Burnham, 1981; Drissen and
Koninj, 1992). Struktur klasifikasi ini seperti tertera pada Tabel 1.
Table 1: Struktur klas kesesuain lahan (Drissen and Koninj, 1992)
Ordo

CATEGORI
Klas

Sub klas

Unit

S1

S (Sesuai)

S2m

S2

S2e-1

S2e

S2e-2

S2me

etc

Etc
S3
N1m
N1
N (Tidak sesuai)

N1e
N2

dll

Ordo S (Sesuai): satuan lahan yang menunjukkan bahwa tidak terdapat faktor
pembatas baik ringan maupun sedang dalam pemanfaatan lahan. Nilai Indeks
lahan biasanya > 25. Terdapat tiga klas untuk ordo ini yaitu S1 (Sangat
sesuai): adalah satuan lahan dengan tanpa, atau hanya tiga sampai empat
faktor pembatas ringan, Indeks lahan biasanya > 75. S2 (Kesesuaian
sedang): satuan lahan dengan lebih dari empat faktor pembatas ringan; dan
atau lebih dari saru sampai tiga faktor pembatas sedang; Nilai Indeks lahan
antara 50 dan 75. S3 (Kesesuaian marginal): Satuan lahan dengan lebih dari
7
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

dua sampai tiga faktor pembatas sedang dan/atau tidak terdapat faktor
pembatas berat sehingga lahan masih dapat digunakan.Nilai Indeks lahan
antara 25 dan 50.
Ordo N (tidak sesuai): satuan lahan dengan beberapa faktor pembatas berat
dan/atau mempunyai satu faktor pembatas sangat berat sehingga lahan
tidak dapat dimanfaatkan. Nilai Indeks lahan < 25. Satuan lahan ini
mempunyai dua Klas yaitu N1: satuan lahan yang masih dapat digunakan
setelah perbaikan (diberikan beberapa Input) dan N2: satuan lahan yang tidak
dapat dimanfaatkan lagi walaupun telah dilakukan perbaikan.
Tabel 2 menunjukkan Ordo, Sub Ordo dan Klas kesesuaian lahan berdasarkan
jumah dan tingkat faktor pembatas.
Tabel 2: Ordo, Sub Ordo dan Klas Kesesuaian Lahan, Nilai Indeks,
Berdasarkan Jumah dan Tingkat Faktor Pembatas.
Tingkat pembatas
Ordo

Klas

Nilai

S1

3-4

75

S2

>4

1-3

50 - <75

S3

2-3

25 50

N1

>1

N2

>1*

1*

< 25

+: beragam
*: tidak dapat diperbaiki
2.4.

Perhitungan Indeks Lahan (Land Index)

Untuk evaluasi karakteristik lahan pada pendekatan parametrik, perhitungan


indeks lahan dari maksimum (100) ke minimum (0). Indeks lahan ini dihitung
dari setiap parameter kualitas/karakteristik lahan yang menjadi parameter
evaluasi. Idealnya penilaian harus menunjukkan keadaan optimal dalam
persen. Hubungan antara faktor pembatas dan nilai lahan seperti tertera pada
Tabel 3.
Tabel 3. Tingkat Faktor Pembatas dan Nilai Lahan
8
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Simbol

Intensitas pembatas

0
1
2
3
4

Tidak ada
Sedikit
Sedang
Banyak
Sangat banyak
- mungkin untuk diperbaiki
- tidak mungkin untuk diperbaiki

Nilai
95 100
85 95
60 85
40 60
40 0
40 20
20 0

Nilai ini diinterpolasi dari suatu skala yang dibuat dari tabel kebutuhan
tanaman atau suatu hal yang akan dievaluasi. Interpolasi linier sederhana
digunakan untuk menghitung nilai karakteristik/kualitas lahan berdasarkan
Tabel kebutuhan tersebut.
Indeks lahan dihitung dari setiap parameter. Nilai iklim yang telah dihitung
sebelumnya dimasukkan ke dalam sistem perhitungan. Indeks lahan dihitung
sesuai persamaan (Nasution, 1989):
n 1

LI = R min * 0,01* Ri
i 1

dengan:
LI
= Indeks lahan.
Rmin = Nilai minimal karakteristik lahan (termasuk nilai iklim secara
keseluruhan).
Ri
= rating ke i selain rating minimal

= simbol matematik untuk perkalian.


Perkalian 0,01 untuk menjadikan keseluruhan nilai dalam persen.
Evaluasi lahan dengan pendekatan parametrik dilaksanakan dengan asumsiasumsi sebagai berikut: 1) Jumlah karakteristik/kualitas lahan harus dibuat
seminimum mungkin untuk menghindari pengulangan dari karakteristik yang
ada kaitannya, sehingga menurunkan nilai indeks lahan. 2) Karakteristik/
kualitas lahan yang penting dinilai dalam rentang yang luas (misalnya 100
sampai 20), yang kurang penting lebih sempit (misalnya 100 sampai 60).
3) Nilai 100 dipakai untuk karakteristik yang terbaik. 4) Harus
dipertimbangkan nilai horizon tanah dengan memberi nilai lebih besar
terhadap horizon yang dekat ke permukaan.
Kedalaman tanah harus dipertimbangkan sesuai dengan kedalaman perakaran
yang normal. Untuk Pinus merkusii dan Eucalyptus misalnya 4 bagian ke
dalam tanah untuk setiap 20 cm dengan koreksi indeks 1,75 1,25 0,75
9
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

0,25. Untuk padi, jagung dan bawang merah koreksi terhadap kedalaman
tanah memakai indeks 1,2 dan 0,8. Gambar 1 menunjukkan Bagan alir dari
metodologi evaluasi lahan.

Iklim

Data survei tanah

Karakteristik/Kuali
tas lahan

Agro-Kilmatik

Indeks iklim
Kebutuhan tanaman
(tanah dan lanskap)

Nilai seluruh faktor iklim

Tingkat pembatas
Nilai

Indeks lahan

Klas kesesuaian lahan


Gambar 1. Diagram Alir Metoda Evaluasi Lahan
2.5.

Klas Kesesuaian Lahan

Klas kesesuaian lahan diklasifikasikan berdasarkan indeks lahan dengan


mempertimbangkan produksi yang umum didapatkan pada jenis tanah yang
sama. Hasil optimal merupakan produksi yang diperoleh pada lahan yang baik
10
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

dengan manajemen yang memadai seperti pusat-pusat penelitian. Untuk padi


misalnya produksi optimum pada 7 ton/ha, sedangkan marginal produksi
diperoleh dari nilai produksi yang biaya produksinya sama dengan hasil yang
diperoleh atau hanya untung sedikit saja.

3. Kesesuaian Iklim dan Lahan untuk Beberapa Tanaman Utama di


Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba
Tanaman yang dihitung kesesuaiannya di daerah tangkapan hujan Danau
Toba terdiri dari tanaman padi dan jagung untuk pewakil tanaman pangan,
bawang merah untuk tanaman hortikultura, pinus dan eukaliptus untuk
tanaman kehutanan. Pemilihan pewakil ini didasarkan kepada tanaman utama
dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi di daerah tersebut.
3.1. Daerah Iklim dan Kesesuaian Iklim
Daerah tangkapan hujan Danau Toba jika dihitung berdasarkan metoda
Thiessen, dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 2. Pembagian ini
berdasarkan atas curah hujan.
Tabel 4. Rerata Curah Hujan dan Luas Daerah Hujan Daerah
Tangkapan Hujan Danau Toba Berdasarkan Metoda Thiessen

No

Stasiun

Rerata curah
hujan

Intensitas
hujan

(mm/tahun)

(mm/hari)

Hari
hujan

Luas daerah
hujan (Ha)

Siborong-Borong

2,795.04

22.6

124

7,691

Dolok Sanggul

1,807.20

14.5

125

24.785

Balige

934.44

10.2

92

27.064

Porsea

1,114.56

12.9

85

41.806

Pangururan

1,368

14.0

96

42.571

Mogang

1,658.64

13.5

123

45.137

Ambarita

1,592

14.2

112

20,327

Parapat

1,928.64

15.4

125

22,632

Sidamanik

2,347.2

14.4

163

5,089

10

Aek Nauli

2,341.2

15.7

149

2,728

11

Situnggaling

1,908

13.9

137

19,764

Total

259,594

Dari Tabel 1, terlihat luas Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba yang hanya
259,594 Ha dibagi menjadi 11 (sebelas) daerah hujan, yang berarti harus
11
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

dilakukan 11 macam pengelolaan air untuk produksi tanaman. Tabel 5


menunjukkan kesesuaian iklim untuk pertumbuhan padi, jagung, bawang
merah, pinus dan eukaliptus

12
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Gambar 2: Daerah Curah Hujan Berdasarkan Metoda Thiessen


13
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Tabel 5: Kesesuaian Iklim untuk Pertumbuhan Padi, Jagung, Bawang


Merah, Pinus dan Eukaliptus
Lokasi

Kesesuaian iklim untuk tanaman terpilih


Padi*
Jagung

Bawang Merah

Pinus

Eukaliptus

Mt 1

Mt2

SiborongBorong

S3

S3

S1

N1

S1

S1

Dolok Sanggul

S3

S3

S2

S1

S2

S1

Balige

S3

S3

N1

S1

S3

S3

Porsea

S3

S3

N1

S1

S3

S3

Pangururan

S3

S3

N1

S1

S2

S1

Mogang

S3

S3

S3

N1

S2

S1

Ambarita

S3

S3

S3

S1

S2

S1

Parapat

S3

S3

S3

S1

S2

S1

Sidamanik

S3

S3

S3

S1

S1

S1

Aek Nauli

S3

S3

N1

S1

S3

S2

Situnggaling

S3

S3

S3

N1

S2

S1

Mt1: Musim tanam pertama


Mt2: Musim tanam kedua
* Hanya untuk padi sawah, teras, dan irigasi, tidak disarankan untuk padi
ladang tadah hujan.
Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa iklim di Daerah Tangkap Air
(DTA) Danau Toba hanya marginal untuk pertanaman padi. Jagung baik
dikembangkan di Siborong-borong dan Dolok Sanggul, sedangkan untuk
bawang merah baik dikembangkan di Pangururan, Ambarita dan Parapat,
sedangkan untuk pinus dan eukaliptus dapat dikembangkan di seluruh areal
DTA Danau Toba.
3.2.

Tanah, Kesesuaian Lahan dan Pengelolaan yang diperlukan.

Taksonomi tanah di daerah DTA Danau Toba terdiri dari dari 14 (empat belas)
Great Group yang terletak pada 33 satuan lahan seperti tertera pada Gambar
3 dan Tabel 6.

14
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

15
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Gambar 3. Satuan Lahan dan Jenis Tanah di Daerah Tangkapan Air Danau Toba
16
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tabel 6. Great Group tanah dan luasannya di DTA Danau Toba


No

Great Group Tanah

Luas
Ha

Fluvaquents

8.973,41

Tropopsamments

2.030,85

<1

Troporthents

1.319,97

<1

Andaquepts

6.091,47

Dystropepts

39.082,10

15

Dystrandepts

26.906,36

10

Eutropepts

42.119,35

16

Hydrandepts

61.887,99

24

10

Humitropepts

11.593,39

11

Troporthods

2.034,55

12

Tropohemist (Gambut)

1.414,50

<1

13

Halpludalf

2.125,51

14

Kandiudox

44,75

15

Trace (beragam)

<1
19

Pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa di DTA Danau Toba terdapat tanah yang
sangat subur yaitu tanah Hapludalf (Alfisols), namun hanya seluas 1 persen
dan itupun terhampar pada daerah dengan kemiringan 3075 persen.
Kesesuaian lahan untuk masing-masing unit lahan seperti tertera pada Tabel
7. Dari Tabel 7 tersebut dapat dilihat di DTA Danau Toba perlu diterapkan
teknologi pertanin modern untuk meningkatkan produksi. Teknologi minimal
yang harus dilaksanakan termasuk pemupukan yang berimbang, pemberantasan hama dan penyakit dan konservasi lahan.
Pengelolaan lahan merupakan keputusan yang diambil untuk satuan lahan
yang berbeda perlakuannya dari satuan lahan lainnya (Rossiter, 1994). Tabel
8 menunjukkan pengelolaan lahan yang diperlukan untuk masing-masing
satuan lahan.

17
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Tabel 7. Ringkasan kesesuaian lahan untuk Padi, Jagung, Bawang merah, Pinus dan Eukaliptus di Daerah Tangkapan Air Danau Toba

18
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Tabel 7, Lanjutan

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

19

Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Table 8. Pengelolaan lahan yang diperlukan untuk Padi, Jagung, Bawang merah, Pinus and Eukaliptus

20
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Catatan: Non = Tidak diperlukan pengelolaan lahan


ND = Tidak direkomendasikan untuk dikembangkan

Table 8. Lanjutan

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

21

Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

UCAPAN TERIMA KASIH


Jabatan Guru Besar Tetap pada Universitas Sumatera Utara adalah suatu
kehormatan yang tinggi, yang diperoleh melalui suatu persyaratan yang ketat
dan jalan yang panjang. Sepanjang perjalanan itu kami telah bertemu dengan
banyak orang yang telah memberikan bekal dan semangat bagi kami, bahkan
pada saat-saat yang sangat sekalipun. Untuk itu sewajarnyalah apabila pada
kesempatan ini kami sekeluarga mengungkapkan rasa syukur dan terima
kasih kepada mereka.
Pertama-tama pekenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Rektor USU beserta jajarannya atas kepercayaan dan kehormatan
mengusulkan saya memangku jabatan Guru Besar dan memberi kepercayaan
kepada saya untuk memangku jabatan sebagai Dekan Fakultas Pertanian USU.
Ucapan terima kasih selanjutnya secara khusus dan tulus saya sampaikan
kepada Bapak Prof. Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA(K) yang saya kenal jauh
hari sebelumnya, (pada saat saya tidak terpikir pun untuk mampu menjadi
Sarjana), atas bantuan dan dorongan yang tiada henti-hentinya kepada saya
untuk sampai ke jenjang jabatan Guru Besar yang terhormat ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh anggota Dewan Guru
Besar dan Anggota Senat Akademik USU yang telah berkenan memberikan
kepercayaan dan kehormatan kepada saya sebagai Guru Besar Tetap dalam
Ilmu Suvei Tanah dan Evaluasi Lahan. Pada Fakultas Pertanian USU. Khusus
kepada Bapak Prof. Dr. Fanani Lubis Sp.D, Prof. Dr. Hemat Brahmana dan
Prof. Dr. Sorimuda Sarumpaet Prof. Dr. Ir. JA. Napitupulu, MSc Prof. Dr. Alfi
Syahrin, SH. MS, Abanganda Hasnil Basri Siregar, SH, Drg. Saidina Hamzah
danDalimunthe, SpPerio terima kasih atas bantuannya.
Ucapan terima kasih yang tulus juga saya sampaikan kepada para Pembantu
Rektor USU, DR. Ir. A. Faiz Albar, MSc, Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Drs.
Jhon Tafbu Ritonga, MEc, Ir. Gembira Sinuraya, MS dan Abanganda Ir. Isman
Nuriadi, Ir. MK. Bangun, MS atas bantuannya dan kebersamaannya selama ini.
Kepada Senat Fakultas Pertanian USU, terutama kepada Bapak Prof. MPL.
Tobing dan Bapak Prof. DR. Ir. SJ. Damanik, MSc, saya mengucapkan terima
kasih atas bantuan dan dukungannya mengusulkan saya menjadi Guru Besar
Tetap di Fakultas Pertanian USU.
Ucapan terima kasih yang tulus juga kami sampaikan kepada para Guru saya
di Sekolah Dasar Tjokroaminoto Kisaran, Sekolah Menengah Pertama Negeri IKisaran, Sekolah Menengah Atas Negeri I-Kisaran, Madrasah Ibtidaiyah,
Tsanawiah dan Aliah Al-Islamiah Kisaran, Para Dosen saya di Fakultas
Pertanian USU, Geologische Institute Rijksuniversiteit Ghent, Belgie dan
School of Biological Sciences, Universiti Sains Malaysia yang telah mendidik
dan membekali saya ilmu pengetahuan yang sangat banyak, yang tidak dapat
saya bayangkan sebagai seorang anak dari ayah saya yang hanya
menyelesaikan sekolah dasar sampai klas III Sekolah Rakyat di Singengu Julu
Kotanopan.
22
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada guru mengaji saya Bapak
Imran Lubis, Alm. Almukarram Abd Hamid Andak, Al Ustadz Ruslan Daud dan
Alm. Almukarram Alhafidh Syech Maksum Abdullathief yang telah mendidik
saya sehingga tidak menjadi anak yang terlalu nakal. Secara khusus, ucapan
terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Ir. Lahudin, MS, Prof. Dr. C. Sys
dan Prof. Dr. Mashhor Mansor masing-masing sebagai Ketua pembimbing dan
promotor saya mulai pada jenjang pendidikan S1, S2 dan S3.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada mantan Rektor USU Alm
Prof. Dr. AP. Parlindungan, SH, mantan dekan Fakultas Pertanian USU Prof.
DR. Ir. Abu Dardak, MSc dan Alm Ir. Sutedjo, MSc yang telah menerima saya
sebagai staf pengajar di USU, dan kepada mantan Rektor USU Prof. dr. M.
Jusuf Hanafiah Sp OG dan Prof. Moenaf Hamid Regar, MA.Sc yang memberi
kesempatan bagi saya untuk mengikuti program Pasca sarjana di Belgia.
Kepada Abanganda Prof. dr. Darwin Dalimunthe, Ph.D, Prof.Dr. Ir. Sumono,
MS, Prof. Dr. Ir. Abd Rahim Matondang, MSIE dan kakanda Prof. Dr. Ir.
Khairunnisa Haris, MSc, Ir Syamsinar Yusuf, MS saya ucapkan terima kasih
atas tegoran-tegorannya sehingga hidup saya selalu pada jalan yang benar.
Demikian pula kepada Prof. dr. T. Bahri Anwar Johan, Sp.J(K), dr. Chairul
Yoel, Sp.A(K), Ir. Irsal dan dr. Gontar Siregar Sp.D saya ucapkan atas
perhatiannya yang sangat khusus.
Ucapan terima kasih yang tulus saya ucapkan kepada sahabat-sahabat saya
yang selalu bersama melakukan survei dilapangan terutama kepada Ir. Agus
Sunaryadi, MSi dan Ir Gomal Gehardi yang membuka jalan bagi saya
mengikuti survei Rencana Teknik Satuan Pemukiman Transmigrasi di hampir
seluruh Indonesia. Kepada Abanganda Dr. Usman Rasyid, Adinda Ir.
Syarifuddin, MP, Ir. Rahmat, Ir. Mukhlis, MS, Drs. Khairuddin, MSc Ibu Ir.
Menauli Tarigan, MS, Drs. Iskandar Syarif, MA, Ir. Hardi Guchi, MS, Bapak
Prof. Dr. Jazanul Anwar, Ir. Dartius, MS dan Dr. Ternala Alexander Barus
terima kasih atas kerjasamanya semasa kita bekerja di Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan USU. Kepada sahabat saya Ir. Supriadi,
MS, Ir. Sudaryanto, Dra, Julia Reveni, MSi, Ir Nasir, yang selalu setia
membantu saya sejak dari awal kuliah di USU sampai pada pekerjaan seharihari. Khusus kepada Ir. Kasmal Aripin Lubis MSi saya ucapkan banyak terima
kasih atas jasanya mengajar saya Bahasa Mandailing dan hidup lebih sabar.
Kepada abang Zainal Fikri Nasution, SH juga saya ucapkan terima kasih atas
segala bantuannya.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Dr. David Parry, Mr. Philip
Ashton, Mr. Godwin Singham, Nyrth Cabance, MSc, Dr. CK. John dan Mr. A.
Maheswaran yang telah mengajak saya bekerja pada World Bank Project dan
banyak memberikan jalan bagi saya untuk mengenal negara-negara asing di
luar negara tercinta ini.
Kepada sahabat-sahabat saya di Jurusan Tanah terutama kepada Dr. Ir. Abdul
Rauf, MP Dr. Ir. Masri Sitanggang, Ir. Bintang Sitorus, MP dan seluruh staf
Pengajar dan Pegawai Fakultas Pertanian USU saya ucapkan banyak terima
kasih atas kritik, saran dan koreksi kepada sahabat kalian ini yang lebih
banyak khilafnya daripada benarnya, sebab sejak kita sama-sama mahasiswa
23
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

saya lebih takut dengan kebingungan daripada kesalahan karena aku sangat
setuju dengan dalil Francis Bacon, kebenaran lebih gampang muncul dari
kesalahan daripada dari kebingungan. Saya tidak dapat menyebutkannya
satu persatu bukan karena kurang usaha untuk mengingat jasa saudara
sekalian tetapi nama yang ingin saya tuliskan seluruhnya tidak muat ditulis
dalam buku Pidato Pengukuhan Guru Besar ini. Inilah kenyataannya hanya
ALLAH yang maha besar yang dapat menampung segala hasrat.
Rasa hormat dan syukur saya yang sedalam-dalamnya ingin saya haturkan
kepada kedua orangtua Alm. Abdul Wahid Nasution dan Hj. Halimah yang
walaupun hanya berpendidikan tidak tamat sekolah dasar, tiada hentihentinya mendoakan dan menasihati ananda sehingga mencapai karir
tertinggi sebagai seorang guru, yang belum tentu ananda mampu
melakukannya untuk cucu-cucu ayah dan emak. Kepada kakak-kakak saya
Nuraisyah Nasution, Erlina Nasution dan Khairani Nasution serta abang-bang
ipar, saya ucapkan terima kasih atas kemesraan keluarga kita yang sampai
saat ini dan Insya ALLAH seterusnya telah berjalan tanpa perselisihan apapun.
Saya memahami semasa hidupnya Almarhum emak ingin melihat putranya
tumbuh menjadi seorang Ustadz sehingga selalu dimarahi karena tidak ke
madrasah untuk mempelajari Bahasa Arab, walaupun semasa kecil saya jika
ditanya emak hanya bercita-cita menjadi tukang lampu (tukang perbaiki
listrik), pada hari ini sebenarnya keinginan emak telah saya penuhi karena
terminologi Al Ustadz sebenarnya hanya diberikan kepada seorang Guru
Besar. Bukan seperti Ustadz yang sering kita fahami di masyarakat awam
yang sebenarnya hanya seorang Muallim.
Kepada isteri tercinta Herlina Simatupang, yang dengan penuh kesabaran,
ketabahan dan pengertian dalam suka dan duka, terutama semasa saya
mengikuti Pendidikan Pasca Sarjana di State University of Gent, Belgia yang
penuh dengan cobaan sampai meninggalnya anak kita dan harus dikebumikan
di negeri orang, saya sampaikan rasa kasih dan penghargaan yang tulus.
Kepada anak-anak tercinta Alm. Ahmad Muhajir Nasution, Syifa Khairunnisa
Nasution, Nurul Adha Nasution dan Muhammad Ikram Nasution, ayah
sampaikan rasa sayang. Semoga kita dapat lebih bermanfaat untuk orang lain.
Kita mesti berusaha agar mampu membantu dan menyenangkan orang lain,
bukan berbuat yang sebaliknya. Seperti dikatakan oleh Yahya bin Muadz: Jika
tidak
bisa
memberi
manfaat
pada
orang
lain,
maka
jangan
membahayakannya. Jika tidak bisa membahagiakannya, maka jangan
membuatnya sedih. Jika tidak bisa memujinya, maka jangan mencacinya.
Akhirnya, dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT
diiringi dengan ucapan terima kasih perkenankanlah saya mengakhiri
penyampaian pidato ilmiah ini.
Wabillahi taufik walhidayah
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

24
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

DAFTAR PUSTAKA
Ableaiter, J.K. (1937). Productivity ratings in the soil survey report. Proc. Soil
Sci. Am. 2, 415-422.
Allgood, F.P. & F. Gray. (1978). Utilization of soil characteristics in computing
productivity ratings of Oklahoma soil. J. Soil Sci. 123,359-366.
Bacon Francis (1620).Novum Organum Chicago: Open Court, 1994 dalam
Donald B Calne : Batas Nalar. Rasionalitas dan Prilaku Manusia.
Kepustakaan Populer Gramedia, 2004.
Blagovidove, N.L. (1960). Principles of soil and land evaluation. Trans. 7th Int.
Cong. Soil Sci. vol. 4, 457-464.
Dewbery, S.O. (1996). Introduction. In Land development Handbook.
Planning, Engineering, and Surveying. (Dewberry, O.S, 1996., ed). New
York. Mc Graw-Hill. 1013p.
Driessen, P.M. & Konijn, N.T. (1992). Land-use Sysytems Analysis. The
Netherland. Wageningen Agricultural University. 230 p.
Clarke, G.R. (1950). Productivity ratings. Trans.4th Int. Cong.Soil Sci. vol.
1,345-348.
FAO. ( 1976). A Framework for land evaluation. FAO Soil Bulletin, 32. Rome.
FAO 79 p.
FAO. (1977). Guidelines for soil profile description (2nd edition). Soil Resources
Development and Conservation Service. Rome. Land and Water
Devlopment Division. FAO of the United Nations. 66 p.
FAO. (1983). Guidelines : Land evaluation for Rainfed Agriculture. FAO Soil
Bull. No 52.Food and Aagric. Rome. Organization of the United Nation.
273 p.
FAO. (1985 ) Guidelines: Land evaluation for irrigated agriculture. FAO Soils
Bulletin 55. Rome. FAO of the United Nations. 231 p.
Fitzpatrick, E.G. (1937). Land utilization in relation to soil rating. Soil. Sci.
Proc. Am., 483-487.
Fresco, O.L., Herman, G.J.H. Van kenlen, H. Henk, A.L & Robert, A.S. (1994).
Land evaluation and farming systems analysis for land use planning.
Rome. FAO Working Document. 209 p.
Jones, G., Robertson, A., Forbes, J & Hollier, G. (1990). Collins Dictionary of
Environmental Science. Glasgow. Harper Collins Publishers. p 243-245.
Leuschner, W.A. (1984). Introduction to forest resource management. New
York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore. John Willey & Sons.
Margules. C.R. & Pressey, R.L (2000). Systematic conservation planning.
Nature. Vol 405. p 243-253.

25
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Mitchell, J. (1950). Productivity ratings and their importance in the soil survey
report. Trans. 4th Int. Cong. Soil Sci. vol. 1 356-360.
Nasution, Zulkifli (1989). Evaluatie van Enkele Typische Bodems van de Aceh
Provincie voor Rijst. Rijsuniversiteit Gent. Belgie.
Nasution, Zulkifli (2003). Land and Forest Management in the Lake Toba
Catchment Area. Universiti Sains Malaysia.
Pearce, F. (2000). Poverty and corruption are rapidly destroying the great
tropical forests. Setting up reserves will only rescue a few fragments.
Could farming and mining prove the real saviour. New Scientist No. 2242
p 16-17.
Purnell, M. F. (1977). Introduction to the framework for land evaluation. Proc.
CLAMATROPS Conf. Kuala Lumpur. Mal. Soc. Soil. Sci., pp. 585-593.
Riquier, J., Bramo D. L & Cornet, J. P. (1970). A new system of soil appraisal
in terms of actual and potential productivity. Rome, Italy. FAO. AGL.
TESR/70/6.
Riquier, J. & Schwaar, D. C. (1972). Parametric approach to evaluation of soil
productivity. The 2nd ASEAN Soil Conf. Proceedings. Bogor. Vol 1 The Soil
Res. Inst. p. 317-328.
Riquier, J. (1974). A summary of parametric methods of soil and land
evaluation. FAO Sumatra and Bali. Arch. Hydrobiol. Suppl. 8: 197-454.
Rossiter, D.G. (1994). Land evaluation lecture notes. Adapted from: Lecture
Notes: Land Evaluation. College of Agriculture & Life Sciences.
Department
of
Soil.
Crop,&
Atmospheric
sciences.
http://wwwscas.cit.cornell.edu/landeval/le_notes/ lecnot.htm p. 14.
Storie, R. E & Wieslander, A.E. (1948). Rating soils for timber siter. Proc. Soil
Sci. Soc. Am. 13. 499-509.
Stroe, R. E. (1954). Land classification as used in California for the appraisal of
land for taxation purposes. Trans. 5th Int. Cong. Soil. Sci. Vol. III, 40712.
Storie, R. E & Harradine, F. (1950). Soil survey data as a basis for the
assessment of irrigation district lands. Proc. Soil Sei. Soc. Am. 14, 327329.
Storie, R. E. (1964). Soil and land classification for irrigation development.
Trans. 8th Int. Cong. Soil Sci. Vol. V, 873-881.
Sys, C. (1978b). The outlook for the practical application of land evaluation in
developed countries. In
Land evaluation standards for rainfed
agriculture. FAO Rome. World Soil Resource Report 49, 97-111.
Sys, C. (1985). Land Evaluation. Part I to III. Intern. Train. Centre for PostGraduate Soil Scientist. State University of Ghent, Belgium. 334 p.
Sys, C & Frankart, R. (1972). Land capability classification in humic tropics.
Afr. Soils, XVI (3), 153-175.
TAG. (1988). Sustainable agriculture production for international agricultural
research. Rome. TAG.
26
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tzschpuke, W. (1998). Forest sustainability A contribution to conserving the


basis of our existence. In: Plant Research and Development. Focus:
Forest Management and Sustainability. Institute for Scientific Cooperation, Tubingen. Vol. 47/48. p. 13-28.

RIWAYAT HIDUP
Nama
NIP
Tempat / tanggal lahir
Nama Orang Tua
Ayah
Emak
Nama Istri
Anak

: Prof. Ir. Zulkifli Nasution, MSc. Ph.D.


: 131 570 478
: Kisaran 15 Agustus 1959
:
:
:
:

Abdul Wahid Nasution


Hj. Halimah
Herlina Simatupang
1. Ahmad Muhajir Nasution (Alm). Dikebumikan di
Ghent, Belgia, 6 Juni 1989.
2. Syifa Khairunnisa Nasution (Siswi SMP Negeri I
Medan)
3. Nurul Adha Nasution (Siswi SMP Negeri I Medan)
4. Muhammad Ikram Nasution (Siswa SD
Dharmawanita Medan)

Pendidikan
SD Tjokroaminoto Kisaran (1972). Kepala Sekolah: Alm. Mentho
SMP Negeri I Kisaran (1975). Kepala Sekolah: B. Sihite
SMA Negeri I Kisaran (1979). Kepala Sekolah: Muhammad Adjam.
Sarjana Pertanian, Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian USU-Medan,
1984. Judul Tesis: Pengaruh Unsur Mikro Cu, Zn, Mn, dan B pada Tahnah
Berpasir. Pembimbing Utama : Ir. Lahudin, MS
Master of Science in Soil Science. 1989 Judul Thesis: Evaluatie van Enkele
Typische Bodems van de Aceh Provincie voor Rijst. Rijsuniversiteit Gent.
Belgie. Promotor Utama : Prof. Dr. Ir. Carolus Sys.
Doctor of Philosophy in Land Management. Universiti Sains Malaysia 2003.
Judul Disertasi: Land and Forest Management in the Lake Toba
Catchment Area. Universiti Sains Malaysia. Promotor Utama: Prof. Dr.
Mashhor Mansor.
Jabatan/Pekerjaan
1. 1985 s/d sekarang : Dosen Fakultas Pertanian USU
2. 1985 s/d 1992
: Staf peneliti pada Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara
3. 1993 s/d 1995
: Deputy Director of The Pollution and Monitotoring
Control Unit of Western Indonesia. World Bank
Project.
4. 1995 s/d sekarang : Dosen Program Pasca Sarjana USU
27
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

5. 1996 1999
6. 1999 - Sekarang
7. 2003 sekarang
8. 2004 Sekarang

: Ketua Jurusan Tanah


: Sekretaris Program studi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Program Pasca sarjana USU
: Dekan Fakultas Pertanian USU
: Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Propinsi
Sumatera Utara

Pelatihan dan Penataran


1. Environmental Impact Analysis on Coastal Zone Habitats Issues and Case
Studies. Muca Head Marine and Coastal Research Station. 2004
2. Ziel Orienterte Projekt Planung (ZOPP) Training. GTZ. 1998
3. Wetland Management, Department Resource Development of Western
Australia. Mandurah. Australia 1994
4. Training for Trainers on Environmental Impact Analysis. Mott Mac Donald
Cooperation with World Bank Project. Ciloto. 1991.
5. Soil Concervation. ISRIC Wageningen. The Netherland 1989.
6. Land for Development. ITC and Landbow Watenschapen. Ghent. Belgium.
1988.
7. Fotogrammetry and Remoute Sensing. UNDP Project. ITB Bandung. 1987
8. Penataran Peneliti Bidang Sains dan Teknologi. Lembaga Penelitian USU
Medan.1987
9. Kursus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan. USU. Medan. 1987
10.Pra- Departure Training English Course. PPS IKIP Malang 1986
Perkuliahan
1. Program Sarjana Fakultas Pertanian USU
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
Klasifikasi Tanah
Tanah Hutan
Pengelolaan Lahan
2. Program Pasca Sarjana
Pengelolaan Sumber daya Alam
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Perencanaan Tata Ruang
Sumber Daya Fisik Wilayah
Sistem Informasi Geography.
Publikasi
1. Nasution, Zulkifli and Mashhor, M. (2004). River System and Disturbance
Factors in The Lake Toba. Wetland Science 2: 104-109.

28
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

2. Nasution Zulkifli and Mashhor, M. (2002). The Use of Water Quality Index
for the Calssification and Operational Management of Peatland. Proc.
Symp. The Asian Wetland. University Sains Malaysia.
3. Sarifuddin, Zulkifli Nasution dan Isnina Arafah. (2002). Perubahan
Beberapa Sifat Kimia Serasah Tanaman Hutan yang Dikomposkan.
Kultura Vol. 37-1: 6 13.
4. Nasution, Zulkifli dan Sumono. (2001). Evaluasi Lahan Kawasan Tangkap
Hujan Danau Toba Untuk Pengembangan Gandum (Studi Kasus
Daerah Parapat). Stigma IX.2: 131-136
5. Anwar, J dan Zulkifli Nasution. (1998). Penentuan Kadar Pb Tanaman yang
Dapat Berbahaya Terhadap Tubuh Manusia. Nusantara XXVIII.3: 143148.
6. Nasution Zulkifli (1998). Penentuan Ketidak Selarasan Bahan Induk
(Lithologic Discontinuity) Berdasarkan Perbandingan Pasir Halus
Dengan Fraksi Lain Bebas Liat. Kultura No 146/147 Tahun ke XXIX. 15.
7. Ritonga, M.D. dan Zulkifli Nasution. (1998). Pengaruh Penutup Tanah dan
Kemiringan Terhadap Tanah terkikis Aliran Permukaan dan Kehilangan
Unsur Hara. Kultura No 145 Tahun ke XXIX. 31-36.
8. Nasution Zulkifli, Supriadi, G. Sitanggang dan J. saragih. (1997). Prakiraan
Kapasitas Penempatan Pemukiman Transmigrasi. Kultura No 140
tahun ke XXVIII. 1-4.
9. Lahudin, Zulkifli Nasution, B.E.hasibuan dan Rizal Sagala. (1996).
Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Serapan Fosfor Oleh Tanaman
Kedelai (Glycine max L. Merril) dari Berabagai Jenis Pupuk P. Kultura
No 138 tahun ke XXVII. 5-9
10.Nasution Zulkifli (1995). Indonesian Draws on WA Environmental Skills.
Prospect. Western Australians International Magazine of Resource
Development. . 23-24.
11.Nasution Zulkifli dan Abdul Rauf (1995). Pengaruh Penggunaan Lateks
sebagai Soil conditioner terhadap Sifat Fisik Tanah. Kultura No135
Tahun ke XXVI. 23-31.
12.Nasution Zulkifli, Hardy Guchi dan Lahudin (1995). Evaluasi Kesuburan
tanah Kebun Gergas Utama Kabupaten Langkat. Kultura, No 136.
Tahun ke XXVI. 7-12
13.Nasution Zulkifli, Mukhlis dan Supriadi (1994). Dampak Pencemaran Tanah
oleh Logam Hg, Pb, Cd dan Ni Terhadap tanaman jagung. Kultura No
131 Tahun ke XXV. 30 32.

29
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

14.Nasution Zulkifli dan Sarifuddin. (1993). Pengaruh Buangan Pembakaran


Bahan Bakar Kenderaan Bermotor Terhadap Pb Tanah dan Tanaman.
Kultura No 130 Tahun ke XXIV. 39 - 42
15.Hardy Guchi, Zulkifli Nasution, Lahudin dan H. Hutabarat. (1992).
Klasifikasi Kebun Percobaan Paya Gajah berdasarkan USDA- Soil
Taxonomy dan Beberapa Masalahnya. Kultura No 127 Tahun ke XXIII .
37-45
16.Nasution Zulkifli dan Rahmat (1992). Efek Pemanasan terhadap Nilai Zero
Point of Charge (ZPC) Tanah. Kultura No. 124 Tahun ke XXIII 40-47
17.Nasution Zulkifli dan Alida Lubis (1991). Pengerutan Gambut Calon Lokasi
Transmigrasi Teluk Panji. Kultura No 123 Tahun ke XXIII. 14-19.
18.Nasution Zulkifli, Lahudin, H. Hutabarat, M.M. Damanik dan M.D. Ritonga.
(1990). Evaluasi Lahan Kebun Percobaan Paya Gajah untuk Tanaman
Kelapa. Kultura No 120 tahun ke XXII.. 61-72.
19.Lahudin, Damanik, MMB dan Zulkifli Nasution (1986). Beberapa Perspektif
Penelitian Boron. Kultura No. 115/116.
Pemakalah pada Seminar Internasional
1. Nasution, Zulkifli (2004). The Forest Ecology in the Lake Toba Catchment
Area. Japan Society for Promoting Sciences Conference. Kyoto. Japan.
2. Nasution, Zulkifli, Mashhor, M and Sabrina, T (2004). Land and Soil
Characteristics of Lake Toba Catchment Area. Soils 2000 Conference.
Penang Malaysia.
3. Setiado, H, Zulkifli Nasution, Tan Sai Tee and Kamaruzaman (2004). Study
Embryogenesis in the Soybean Breeding in Vitro. International
Biotechnology Conference. Recent Advances in Biotechnology for Human
Health and Food Sustainability. Denpasar Bali.
4. Nasution, Zulkifli and Mashhor M (2002). Eucalypt Domestication and Land
Management Necessary in the Lake Toba Catchment Area. The Fourth
Regional IMT-GT Uninet Conference. Penang. Malaysia.
5. Nasution, Zulkifli and Mashhor M. (2001). The Use of the Water Quality
Index for the Classification and Operational Management of Peatland. The
Asian Wetlands: Bringing Partnership into Good Wetland Practices. Penang,
Malaysia.
6. Setiado, H., Zulkifli Nasution and John, K. (2001). Identification and
Characterization of the Differences Between The male and female Salacca
sumtrana Beccari Plants under 1 Year Old by DNA Finger Printing.
International Biotechnology Conference. Advancing Biotechnology in the
21st Century: Ensuring Sustainability and Safety in the Persuit of
Biotechnolgys Economic Benefits. Yogyakarta.
30
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

7. Nasution, Zulkifli and Sumono (2000). Potential of Wheat (Triticum


aestivum) Cultivartion in The Lake Toba Plateau. International Congress
and Symposium on South east Asian Agricultural Sciences. International
Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS). Bogor.
8. Nasution, Zulkifli, Sumono, Rahmat dan M.D. Ritonga (2000). Identification
of Factors Caused in Decreasing of Lake Toba Water Level. The Third
Regional IMT-GT Uninet Conference. Land Development and Sustainable
Bio Resources 10 12 October Medan- Indonesia.
9. Nasution, Zulkifli and Mashhor Mansor (2000). The Ecology of Pinus
Merkusii in the Lake Toba Catchment Area. The Third Regional IMT-GT
Uninet Conference. Land Development and Sustainable Bio Resources 10
12 October Medan- Indonesia.
10.Zuluchu, F, Anwar, J, Zulkifli Nasution dan Barus, N. (2000). SocioDemography and Sosio Physichology Factors Wich Influence Environment
of Malaria in Guningsitoli, Nias Region, North Sumatra. The Third Regional
IMT-GT Uninet Conference. Land Development and Sustainable Bio
Resources 10 12 October Medan- Indonesia.
11.Nasution, Zulkifli and Mashhor, M. (1999). The Effects of Maining on
Highland Peats of Toba Plateau North Sumatra. International Conference &
Workshop on Tropical Peat Swamps. Jointly Organized by: School of
Biologica Sciences and International Peat Swamps Reseach Group. Penang,
Malaysia.
12.Nasution, Zulkifli and Mashhor, M. (1998). Evaluation of Land Limitation for
Agriculture Development in Samosir Island. Second IMT-GT Uninet
Conference. Towards the Sustainable Use of Bioresources and
Enviranment. Prinnce of Sonkla University, Hat Yai, Songkhla. Thailand.
13.Nasution, Zulkifli (1996). The Water Quality of Blumai River. The First IMTGT Uninet Conference. Penang. Malaysia.
14.Widiastuti, R, Nasution Zulkifli (1996). The effect Palm Oil Mill Effluent
(POME) on Soil Macrofauna Diversity. The First IMT-GT Uninet Conference.
Penang. Malaysia.
15.Ashton, P and Zulkifli Nasution (1994). Monitoring of Air pollution.
International Clean Air Conference. Perth. Australia.
Pemakalah pada Seminar Nasional
1. Nasution, Zulkifli (2003). Paradigma Baru dalam Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai. Lokakarya dan Penyebaran Informasi Kegiatan RLPS (
Rehabilitasi Lahan dan Perhunanan Sosial) di Tingkat Propinsi. Medan.
2. Nasution, Zulkifli dan Qomarul Fattah (2003). Analisis Ruang Terbuka
Hujau (Green Open Space) dalam Upaya Mendukung Kota Medan
31
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Sebagai Kota Metropolitan. Seminar dan Kongres Nasional Himpunan


Ilmu Tanah Indonesia (HITI) VIII. Padang.
3. Nasution, Zulkifli dan Hotman Manurung. (2003). Perubahan Penggunaan
Lahan Kawasan Pesisir di Kabupaten Deli Serdang. Sumatera Utara.
Seminar dan Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI)
VIII. Padang.
4. Nasution, Zulkifli dan Supriadi (2002). Pengembangan Kawasan Pertanian
daan Perkebunan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Seminar Nasional
Bidang Ilmu Pertanian. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
(BKS-PTN) Wilayah Indonesia Barat. Medan.
5. Nasution, Zulkifli (1999). Potensi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau
Toba Untuk Produksi Beras. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Wilayah Barat (BKS-PTN) Bidang Ilmu-ilmu Pertanian. Fakultas
Pertanian-Fakultas Perikanan. Universitas Riau. Pekan Baru.
6. Nasution, Zulkifli. (2000). Pemakaian Metoda Indeks Kualitas Air untuk
Menilai Keberhasilan Program Kali Bersih. Seminar Nasional
Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia (MKTI). Medan
7. Nasution, Zulkifli dan Sumono. 2000. Karakteristik dan Kebutuhan
Konservasi Lahan Gambut Dataran Tingi Lintong Nihuta. Kongres
Nasional IV dan Seminar Nasional MKTI. Medan.
8. Nasution, Zulkifli, Titin Prihatin dan Bintang Sitorus (1999). Analisis Tata
Guna Lahan di Kawasan Tangkapan Hujan Danau Toba. Seminar dan
Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) VII.
Bandung.
9. Ritonga, M.D., Zulkifli Nasution, Rosita Siagian dan Mahyudin Dalimunthe.
(1999). Pengaruh Pupuk Kandang dan Inokulan EM4 terhadap Laju
Pengomposan Limbah Padat Industri Tapioka. Seminar dan Kongres
Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) VII. Bandung.
10.Nasution, Zulkifli dan Sarifuddin (1995). Dampak Kenderaan Bermotor
terhadap Kandungan Timah Hitam Tanah dan Tanaman. Seminar dan
Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) VI. Jakarta.
11.Riyanti, M.D. Ritonga dan Zulkifli Nasution (1995). Erodibilitas dan
Prakiraan Tingkat Erosi Tanah Ultisols Kebun Percobaan Tambunan-A.
Seminar dan Kongres Nasional Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI)
VI. Jakarta.
12.Nasution, Zulkifli, M.D. Ritonga dan G. Ritonga (1993). Perbandingan
antara Lahan Gambut dan Lahan Bergelombang untuk Pengembangan
Kebun Kelapa Sawit. Seminar dan Kongres Nasional Gambut II.
Jakarta.

32
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

13.Nasution, Zukifli (1993). Alternatif Penanganan Limbah Pabrik Kelapa sawit


dan Karet. Konferensi Nasional XI Pusat Studi Lingkungan. Universitas
Sriwijaya. Palembang.
14.Nasution, Zulkifli dan J. Anwar (1992). Paradigma Baru dalam Pengelolaan
Pusat Studi Lingkungan. Seminar Nasional Pengelolaan Pusat Studi
Lingkungan Hidup. Pekan Baru.
15.Nasution, Zulkifli dan Syamsinar Yusuf
dan Darsiman, B. (1991).
Kesesuaian Iklim Untuk Beberapa Tanaman di Sumatera Utara.
Seminar Hari Meteorologi Dunia tentang Peranan Meteorologi dan
Geofisika dalam rangka Menyongsong Era Tinggal Landas. Medan
16.Nasution, Zulkifli (1989) Pemanfaatan Beberapa Metoda
Mengevaluasi Lahan. Kongres Nasional Himpunan Ilmu
Indonesia (HITI) ke V, Medan.

untuk
Tanah

Buku
1. Singham, G., Zulkifli Nasution and Ashton, P (1994). Waste Water
Treatment for Palm Oil Factory. The Pollution Monitoring and Control
Authority (PMCA). Loan 3000-IND. World Bank.
2. Singham, G., Zulkifli Nasution and Ashton, P (1995). Waste Water
Treatment for Rubber Factory. The Pollution Monitoring and Control
Authority (PMCA). Loan 3000-IND. World Bank.
Pengalaman Penelitian
1. Ketua Tim Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit pada
Tanah (Land Application Trial) Kebun Bagerpang. PT.PP London Sumatra
Indonesia Tbk (2005).
2. Ketua Tim Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit pada
Tanah (Land Application Trial) Kebun Turangi. PT.PP London Sumatra
Indonesia Tbk (2005).
3. Ketua Tim Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Industri Minyak Sawit pada
Tanah (Land Application Trial) Kebun Tasik Raja Labuhan Batu. PT. AEP.
Group.
4. Ketua Tim Penilaian Bibit untuk Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan (GNRHL) Propinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan. 2004.
5. Ketua Tim Penilaian Penanaman Hutan untuk Gerakan Nasional Rehabilitasi
Lahan (GN-RHL) Propinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan. 2004.
6. Anggota Tim Lake Toba Ecosystem Management Plant. Kerjasama Provinsi
Sumatera dan Otorita Asahan. 2004.
33
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

7. Ketua Tim Preleminary Survei PT. Kayung Agro


Kalimantan Barat. PT. Eka Pendawa Sakti. 2004.

Lestari

Ketapang.

8. Ketua Tim Peneliti Studi Potensi Pengembangan Wisata Bahari di Pantai


Barat Sumatera Utara. Kerjasama Lembaga Penelitian Universitas
Sumatera Utara dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera
Utara 2004.
9. Ketua Tim Survei Tanah dan Evaluasi Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit
Sihondop. Kabupaten Tapanuli Selatan. PT. Ondop Perkasa Makmur. 2004
10.Ketua Tim Penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu
Deli. Departemen Kehutanan. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Wampu Sei
Ular. 2003.
11.Ketua Tim Penilaian Bibit untuk Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan (GNRHL) Propinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan. 2003.
12.Anggota Tim Evaluasi Program Penghijauan dan Pembibitan di Daerah
Tangkapan Hujan (DTA) Danau Toba. Otorita Asahan 2003.
13.Ketua Tim Analisis Dampak Sosial Ekonomi Akibat Kegiatan Pengusahaan
Pasir laut di Kota Batam, Kepulauan Riau dan Karimun. Departemen
Kelautan dan Perikanan. 2003
14.Ketua Tim Pembuatan dan Penyusunan Rencana Studi Kelayakan
Agrobisnis Serta Penentuan KSP (kawasan Sentra Produksi) Kabupaten
Mandailing Natal. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
dengan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. 2002.
15.Ketua Tim Peneliti Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (Land
Application) dan Penelitian Pengaruhnya Terhadap Lahan. PT. Eka Pendawa
Sakti. 2002.
16.Anggota Tim Penelitian Informasi Potensi Ekonomi Kabupaten Tapanuli
Utara. Kerjasama Yayasan Pembangunan Bonapasogit dengan Lembaga
Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2002.
17.Anggota Tim Pengkajian dan Inventarisasi Peluang Investasi di Dati II Se
Sumatera Utara untuk Kepada Calon Investor Dalam Maupun Luar Negeri
Kerjasama Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD-SU)
dengan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. 2001.
18.Ketua Tim Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Bidang Pertanian,
Perkebunan, Perikanan, Parawisata, Industri, Pendidikan dan Perhubungan.
Kerjasama Pemrintah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Lembaga
Pengabdian pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2001.

34
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

19.Ketua Tim Studi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya


Pemantauan Lingkungan (UPL) Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Bagerpang
dan Sei Merah. PT.PP. London Sumatra Indonesia Tbk.2001.
20.Anggota Tim Peneliti Analisis Kelayakan Pemasaran Ubi Kayu Untuk
Industri Tapioka. Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumatera
Utara dengan Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara. 2001
21.Anggota Tim Peneliti Studi Agribisnis, Produktivitas dan Teknologi Dalam
Rangka Meningkatkan Nilai Tambah Komoditi Andalan dan Pendapatan
Masyarakat di Kawasan Danau Toba. Kerjasama Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sumatera Utara (DISPENDASU) dengan Lembaga Pengabdian Pada
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2000.
22.Ketua Tim Peneliti Studi Identifikasi Faktor Penyebab Penurunan Muka Air
Danau Toba. Kerjasama Bappeda TK I Sumatera Utara dengan PPs USU.
1999.
23.Anggota Tim Peneliti Studi Manajemen Operasional Sistim dan Tatalaksana
Administrasi Menunggal dibawah Satu Atap Pengelolaan Potensi Kelautan
Perikanan (Samsat Kelautan). Kerjasama Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Dati I Sumatera Utara dengan Lembaga Pengabdian Pada
Masyarakat (LPPM) USU 1999.
24.Anggota Tim Peneliti Identifikasi dan Karakteristik Perbedaan Pohon Salak
Jantan dan Betina pada Umur Dibawah Satu Tahun Melalui Sidik Jari DNA.
Kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Pembinaan Kelembagaan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian/ARM-II dengan Lembaga
Penelitian Universitas Sumatera Utara. 1998/1999.
25.Ketua Tim Peneliti Analisis Dampak Lingkungan Kebun Sei Lekitan, Belani
Elok dan Pabrik Pengolahannya. Musi Rawas Sumatera Selatan. PT. PP.
London Sumatra Indonesia Tbk. 1998
26.Anggota Tim Kaji Tindak Perancangan Pengembangan Kelembagaan
Perdagangan Lokal Komoditas Sayur Mayur di Sumatera Utara. Kerjasama
Badan Pelaksana Bursa Komoditi Departemen Perdagangan dengan
Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara 1998.
27.Anggota Tim Peneliti Kajian Penggunaan Lahan yang Optimal di Daerah
Tangkapan Hujan Danau Toba untuk Menjamin Kelestarian Lingkungan dan
Keteraturan Tata Air. Kerjasama Balai Penelitian Kehutanan Pematang
Siantar dengan Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara. 1997.
28.Peneliti Penanganan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Secara Penyebaran
Lapangan (Land Applicaion) Serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan
Kelapa Sawit dan Air Tanah. (Dana Bank Dunia 21 (Loan No. 331IND).1994.
29.Anggota Peneliti Pengukuran Kandungan Logam Berat Pada Debu di
Ibukota Daerah Tingkat II se Sumatera Utara ((Dana Proyek Peningkatan
35
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

Penelitian dan Pengabdian


Kebudayaan) tahun 1994.

Masyarakat,

Departemen

Pendidikan

dan

30.Ketua Tim Fisik Kimia Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Depot


Integreted BBM Kabil Pulau Batam. 1994.
31.Ketua Penelti Penelitian Erodibilitas dan Perkiraan Tingkat Erosi Kebun
Percobaan USU Tambunan-A (Dana Proyek Peningkatan Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) tahun
1993.
32.Ketua Peneliti Studi Pendahuluan Untuk Penetapan Baku Mutu Tanah (Dana
Men-KLH) tahun 1992.
33.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun
Seunagan dan Seumayam Aceh Barat. Kerjasama Pusat Penelitian
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT.
Socfindo 1992
34.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Tanah
Besih. Kabupaten Deli Serdang. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo
1992
35.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Lae
Butar. Kabupaten Aceh Selatan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo
1992
36.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Lima
Puluh. Kabupaten Asahan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
37.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Sei
Liput, Seumadam dan Mapoli Aceh Timur. Kerjasama Pusat Penelitian
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan. PT.
Socfindo. 1992
38.Ketua Tim Kimia Fisik Studi Evaluasi Lingkungan Kebun Negeri Lama.
Kabupaten Labuhan Batu. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Socfindo 1992
39.Anggota Tim Peneliti Pemilihan Metoda Analisis P-Tersedia Tanah Ultisol
Kebun Percobaan USU Tambunan A. 1992.
40.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Turangi,
Pulau Rambung, Bungara dan Kebun Namu Tongan Kabupaten Langkat.
Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas
Sumatera Utara dengan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992
41.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Dolok
dan Sei Bejangkar. Kabupaten Asahan. Kerjasama Pusat Penelitian
36
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT.


PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992
42.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Sei
Merah dan Begerpang dan Batu Lokong. Kabupaten Deli Serdang.
Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas
Sumatera Utara dengan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992
43.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Gunung
Melayu. Kabupaten Asahan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. PP. London
Sumatra Indonesia Tbk 1992
44.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun
Rambung Sialang. Kabupaten Deli Serdang. Kerjasama Pusat Penelitian
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT.
PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992
45.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Sei
Rumbia dan Nagodang. Kabupaten Labuhan Batu. Kerjasama Pusat
Penelitian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara
dengan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk 1992.
46.Peneliti Dampak Polutan Pb Yang Berasal Dari Pembakaran Kenderaan
Bermotor Terhadap kandungan Pb Udara, Tanah dan Tanaman Hortikultura
Dataran Tinggi Karo (Dana SPP/DPP USU) tahun 1991.
47.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Manna
Alicia Sanna Sumatera Selatan. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan. PT. Sipeff Tolan
Tiga 1991
48.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Simpang
Kiri Kabupaten Aceh Timur. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Sipeff Tolan Tiga
1991
49.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Bukit
Maraja. Kabupaten Simalungun. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Sipeff Tolan
Tiga 1991
50.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lingkungan Kebun Aek
Nabara. Kabupaten Labuhan Batu. Kerjasama Pusat Penelitian Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan PT. Sipeff Tolan
Tiga 1991
51.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan Pabrik Asphalt
Pangkalan Susu. Kerjasama Pertamina Unit Pengolahan I Daerah Sumatera
Bagian Utara dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Universitas Sumatera Utara. 1991.
52.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan Lapangan Minyak dan
Gas Bumi EP. Rantau dan P. Susu. Kerjasama Pertamina Unit Eksplorasi
37
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

dan Produksi Daerah Sumatera Bagian Utara dengan Pusat Penelitian


Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1991.
53.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Kebun-Kebun
Torgamba, Sei Baruhur, Sei Meranti dan Sei Putih. Kerjasama PTPN-III
dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas
Sumatera Utara. 1991.
54.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL). Calon
Lokasi Pemukiman Kerjasama PT. Jati Masindo dengan Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1991.
55.Ketua Peneliti Penelitian Pengaruh Pemanasan Terhadap Beberapa Sifat
Fisik Tanah. (Dana Penunjang Pendidikan Universitas Sumatera Utara)
tahun 1990.
56.Ketua Peneliti Pengklassifikasian Kebun Percobaan USU Tambunan-A
berdasarkan USDA Soil Taxonomy dan Evaluasi Lahan Untuk Kelapa Sawit
(Dana Operasi Perawatan dan Fasilitas USU) tahun 1990.
57.Anggota Peneliti Pemupukan Dolomit Menggantikan Kieserit pada kelapa
Hibrida (Dana Operasi Perawatan dan Fasilitas USU) tahun 1990.
58.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) PT. Perkebunan
Agronusa Raflesia. Propinsi Bengkulu. Kerjasama PT Sipeff Tolan Tiga
dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas
Sumatera Utara. 1990.
59.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Evaluasi Lin gkungan (PEL) Pabrik
Lem Kayu. Kerjasama PT. Superfin dengan Pusat Penelitian Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1990.
60.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Kebun Pabatu dan
Pabrik Pengolahannya. Kerjasama PTPN. VI dengan Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1990.
61.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Kebun Adolina dan
Pabrik Pengolahannya. Kerjasama PTPN. VI dengan Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1990.
62.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan Kilang Pangkalan
Brandan. Kerjasama Pertamina Unit Pengolahan I Daerah Sumatera Bagian
Utara dengan Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Universitas Sumatera Utara. 1990.
63.Ketua Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) PT. Perkebunan
Agromuko. Propinsi Bengkulu. Kerjasama PT Sipeff Tolan Tiga dengan
Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera
Utara. 1989.

38
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba sebagai Dasar Perencanaan Tata
Guna Lahan untuk Pembangunan Berkelanjutan

64.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) PT. Perkebunan
UMADA Kabupaten Asahan. Kerjasama PT. UMADA dengan Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara. 1987.
65.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Analisis Dampak Lingkungan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sicanang Belawan tahap 3&4. Proyek Induk
Pembangkit dan Jaringan PLN Suatera Utara. Kerjasama Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara dengan
PLN 1987.
66.Ketua Tim Studi Sumberdaya Lahan. Kajian Potensi Parawisata Pulau
Poncan. Kerjasama Pemda Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Ecologi
Development Centre. 1986.
67.Anggota Tim Fisik Kimia Studi Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) Pabrik
Bahan Aktif Chloropyrifos PT. Pacific Chemical Indonesia. Kerjasama Pusat
Penelitian Sumberdaya Alam dengan PT. PCI. 1986
68.Anggota Tim Pengakajian dan Pengembangan PIR di Daerah Transmigrasi.
Kerjasama USU dengan Departemen Pertanian. 1986.
69.Anggota Tim Studi Evaluasi Lahan kebun Batu Mandi untuk Pertanaman
Coklat. Kerjasama PT. Perkebunan Wampu Jaya dengan Fakultas Pertanian
USU. 1985.
70.Ketua Tim Studi Tahap II Pengembangan Pemukiman Trasnmigrasi di WPP
X Peureulak. SKP C Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Departemen
Transmigrasi.1985
71.Ketua Tim Studi Tahap II Pengembangan Pemukiman Trasnmigrasi di WPP
X Peureulak. SKP D. Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Departemen
Transmigrasi 1985.
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat 1987 - 2004:
No.
1.

2.

3.

4.

KEGIATAN PENGABIDAN
PADA MASYARAKAT
Pemanfaatan Lahan Perkarangan
dengan Budidaya Pohon Jati Unggul
(tectona grandis) di Desa Helvetia
Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang.
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
dengan Budidaya Kedondong
Unggul (spondias dulcis) di Kel.
Tanjung Sari Kec. Medan Selayang.
Temu Wicara Penyuluhan dan
Pemakaian Pupuk TNF pada Bibit
Okulasi Durian di Desa Lumban
Garaga, Kecamatan Pahae Julu,
Kab. Tapanuli Utara.
Penggunaan Azolla untuk Mengurangi Pemakaian Pupuk Buatan

BENTUK

TEMPAT/
INSTANSI

Waktu

Penyuluhan

Desa Helvetia
Kec. Sunggal

Maret
2003

Penyuluhan

Kel. Tanjung
Sari Kec. Medan
Selayang

Penyuluhan

Desa Lumban
Garoga Kec.
Pahae Julu.

Jan
1999

Penyuluhan

Kec. Sungai
Suka Kab.

Feb
1999
39

Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap


Universitas Sumatera Utara

5.

6.

7.

Urea (N) pada Tanaman Padi


Sawah
Sosialisasi Teknologi Pertaian
Berkelanjutan pada Skala Lahan
Pekarangan di Desa Sei Semayang
Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang.
Penyuluhan dan Pembuatan Demplot Tentang Teknik Konservasi
Tanah dan Air di Kec. Kutalimbaru
Kab. Deli Serdang.
Penyuluhan dan Pembuatan Demplot Budidaya Pertanian Vertikal di
Daerah Kawasan Industri, Sunggal
Kab. Deli Serdang.

Asahan

Penyuluhan

Desa Sei Semayang Kec.


Sunggal

Maret
2000

Penyuluhan

Deli Serdang

Feb
1998

Penyuluhan

Deli Serdang

Des
1997

40
Zulkifli Nasution : Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna, 2005

USU Repository 2006

Anda mungkin juga menyukai