Penyaji :
Diano Ramadhan Fauzan, S.Ked
1118011034
Indah Prambono putri, S.Ked
1118011056
Melissa Novita sari, S.Ked
08180110030
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan otak organik didefinisikan sebagai gangguan
dimana terdapat suatu patologi yang dapat diidentifikasi.Psikosis
secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu gangguan
jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Psikosa
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: psikosa yang
berhubungan
dengan
sindrom
otak
organik
dan
psikosa
menyebabkan.
Didalam
DSM
IV
diputusakan
bahwa
Gangguan
disebut
Mental
Organik
sebagaiDelirium,
dalam
Demensia,
DSM
III-R
Gangguan
sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh. PPDGJ
II membedakan antara Sindroma Otak Organik dengan Gangguan
Mental Organik.Sindrom Otak Organik dipakai untuk menyatakan
sindrom (gejala) psikologik atau perilaku tanpa kaitan dengan
etiologi. Gangguan Mental Organik dipakai untuk Sindrom Otak
Organik yang etiolognnya (diduga) jelas Sindrom Otak Organik
dikatakan akut atau menahun berdasarkan dapat atau tidak
dapat kembalinya (reversibilitas) gangguan jaringan otak atau
Sindrom Otak Organik itu dan akan berdasarkan penyebabnya,
permulaan gejala atau lamanya penyakit yang menyebabkannya.
Gejala utama Sindrom Otak Organik akut ialah kesadaran yang
menurun (delirium )dan sesudahnya terdapat amnesia, pada
Sindrom Otak Organik menahun (kronik) ialah demensia.
Demensia
adalah
Sindrom
penyakit
akibat
kelainan
otak
dalam
mendiagnosa
diperlukan
kecermatan
dan
BAB II
PERBANDINGAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Menurut PPDGJ III, klasifikasi gangguan mental organik adalah
sebagai berikut :
1. Demensia pada penyakit Alzheimer
1.1
Demensia pada penyakit Alzheimer dengan onset
dini
1.2
Demensia pada penvakit Alzheimer dengan onset
lambat.
1.3
Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas
atau tipe campuran.
1.4
Demensia pada
penyakit
Alzheimer
Yang
tidak
tergolongkan ( YTT).
2. Demensia Vaskular
2.1
Demensia Vaskular onset akut.
2.2
Demensia multi-infark
2.3
Demensia Vaskular subkortikal.
2.4
Demensia Vaskular campuran kortikal dan subkortikal
2.5
Demensia Vaskular lainnya
2.6
Demensia Vaskular YTT
virus (HIV).
3.6
Demensia pada penyakit lain yang ditentukan (YDT)
dan YDK
4. Demensia YTT.
Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan
demensia pada 1-4 sebagaiberikut :
1. Tanpa gejala tambahan.
2. Gejala lain, terutama waham.
3. Gejala lain, terutama halusinasi
4. Gejala lain, terutama depresi
5. Gejala campuran lain.
5. Sindrom amnestik organik bukan akibat alkohol dan zat
psikoaktif lainnya
6. Delirium bukan akibat alkohol dan psikoaktif lain nya
6.1
Delirium, tak bertumpang tindih dengan demensia
6.2
Delirium, bertumpang tindih dengan demensia
6.3
Delirium lainya.
6.4
DeliriumYTT.
7. Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak
dan penyakit fisik.
7.1
Halusinosis organik.
7.2
Gangguan katatonik organik.
7.3
Gangguan waham organik (lir-skizofrenia)
7.4
Gangguan suasana perasaan (mood, afektif) organik.
7.4.1
Gangguan manik organik.
7.4.2
Gangguan bipolar organik.
7.4.3
Gangguan depresif organik.
7.4.4
Gangguan afektif organik campuran.
7.5
Gangguan anxietas organik
7.6
Gangguan disosiatif organik.
7.7
Gangguan astenik organik.
7.8
Gangguan kognitif ringan.
7.9
Gangguan mental akibat kerusakan dan disfungsi
otak dan penyakit fisik lainYDT.
7.10
prilaku
akibat
penyakit,
BAB III
ISI
1. DELIRIUM
Delirium
merupakan
penyakit.Delirium
semuanya
suatu
diketahui
menyebabkan
sindrom,
bukan
suatu
mempunyai
banyak
sebab,
pola
gejala
yang
sama
yang
terletak di luar
keadaan
ensefalopati
konfusional
metabolis,
akut,
psikosis
sindrom
toksis,
dan
otak
akut,
gagal
otak
Penelitian mengenai
epidemiologi delirium
masih sangat
pada
delirium
adalah
asetilkolin,
dan
daerah
yang
mempunyai
aktivitas
kolinergik.Formasi
3. Infeksi (meningitis.ensetalitis).
4. Neoplasma.
5. Gangguan vaskular
Penyebab ekstrakranial
1. Obat-obatan (di telan atau putus),
Obat antikolinergik, Antikonvulsan, Obat antihipertensi,
Obat
antiparkinson.Obatantipsikotik,
Klonidine.
Fenitoin,
Disulfiram,
Ranitidin,
Insulin,
Cimetidine,
Opiat,
Sedatif(termasuk
Fensiklidine,
alkohol)
dan
hipnotik, Steroid.
2. Racun
Karbon monoksida, Logam berat dan racun industri lain.
3. Disfungsi endokrin (hipofungsi atau hiperfungsi)
Hipofisis, Pankreas, Adrenal, Paratiroid, tiroid
4. Penyakit organ nonendokrin.
Hati (ensefalopati hepatik), Ginjal dan saluran kemih
(ensefalopati uremik),Paru-paru (narkosis karbon
dioksida, hipoksia), Sistem kardiovaskular
(gagaljantung, aritmia, hipotensi).
5. Penyakit defisiensi (defisiensi tiamin, asam nikotinik,
B12 atau asam folat)
6. Infeksi sistemik dengan demam dan sepsis.
7. Ketidakseimbangan elektrolit dengan penyebab apapun
8. Keadaan pasca operatif
9. Trauma (kepala atau seluruh tubuh)
10. Karbohidrat: hipoglikemi.
Diagnosis
Kriteria diagnostik untuk delirium karena kondisi medis umum
a.Gangguan kesadaran
terhadap
lingkungan
dengan
penurunan
kemampuan
untuk
dan
lingkungan)
dengan
penurunan
kemampuan
untuk
dalam
bentuk
memusatkan,
mempertahankan
dan
mengalihkan perhatian.
b.hambatan dalam fungsi kognitif (hendaya daya ingat segera dalam
jangka pendek namun daya ingat jangka panjang tetap utuh, ilusi dan
10
mental
Examination
(MMSE)
bedside
seperti-Mini
pemeriksaan
Mental
fisik
State
sering
kali
alcohol
atau
zat
lain
meningkatkan
kemungkinan diagnosis.
Pemeriksaan laboratorium untuk seorang pasien dengan
delirium harus termasuk tes-tes standar dan pemeriksaan
tambahan yang diindikasikan oleh situasi klinis.EEG pada
delirium
secara
karakteristik
menunjukkan
perlambatan
delirium
hiperaktivitas.
sering
Pasa
kali
kasus
menunjukkan
yang
jarang,
daerah
fokal
mungkin
sulit
kunci
dari
kesadaran,
keadaan
delirium
delirium
adalah
mungkin
suatu
gangguan
didahului
selama
11
dan
kegelisahan.
Selain
itu.Pasien
yang
pernah
dengan
hiperaktivitas
delirium.Satu
yang
pola
berhubungan
ditandai
dengan
oleh
peningkatan
dapat
disertai
kemerahan, kulit
dengan
tanda
otonomik,
seperti
katatonik,
dengan
pola
atau
gejala
mengalami
campuran
demensia.Pasien
hipoaktivitas
dan
seringkali
delirium
jarang
kehilangan
orientasi
terhadap
dirinya sendiri.
3. Bahasa dan kognisi
Pasien dengan delirium sering kali mempunyai kelainan
dalam
bahasa.Kelainan
dapat
berupa
bicara
yang
12
untuk
menyusun,
kenangan
mempertahankan,
mungkin
terganggu,
dan
walaupun
dengan
ketidakmampuan
delirium
umum
seringkali
untuk
mempunyai
membedakan
stimuli
Halusinasi
juga
relative
sering
pada
pasen
5. Mood
Pasien dengan delirium juga mempunyai kelainan dalam
pengaturan
mood.Gejala
kemarahan,
kegusaran,
yang
dan
paling
rasa
sering
takut
yang
adalah
tidak
13
ke
keadaan
terjaga
sebagai
pengalaman
halusinasi.
Gejala
neurologis.Pasien
dengan
delirium
sering
kali
gambaan
klinis
membantu
membedakannya.Berbeda dengan onset delirium yang tibatiba, onset demensia biasanya perlahan. Walaupun kedua
kondisi
selama
perjalanan
sehari.
Kadang-kadang
14
yang
dikenal
sebagai
pengaburan
demensia
juga
harus
dibedakan
dengan
skizofrenia
dan
EEG.
Diagnosis
psikiatrik
lain
yang
dapat
psikotik
singkat,
gejala
skizofreniform,
dan
gangguan disosiatif.
Tabel 1.Gambaran klinis Demensia Delirium
Gangguan daya ingat
Gangguan proses piker
Gangguan daya nilai
Kesadaran berkabut
Major attention deficits
Fluktuasi perjalanan penyakit (1 hari)
Disorientasi
Gangguan persepsi jelas
Inkoherensi
Gangguan siklus tidur-bangun
Eksaserbasi nocturnal
Insight/ tilikan
Awitan akut/ subakut
+++
++
+++
+++
+++
+++
+++
++
++
++
++
++
++
+++
+++
+++
+
+
++
_
+
+
+
+
-
onset
delirium
biasanya
mendadak,
gejala
15
penyebab
dan
menghilangkan
factor
penyebab,
gejala
dua
minggu
untuk
menghilang
secara
demensia
belum
ditunjukkan
dalam
penelitian
delirium.
Jika
penggunaan
kondisinya
dalah
physostigmine
toksisitas
salicylate
dalam
situasi
kecelakaan.Pasien
dimana
dengan
mereka
mungkin
delirium
tidak
mengalami
boleh
dalam
16
mencukupi,
dengan
dua
pertiga
dosis
diberikan
golongan
benzodiazepine
pendek
atau dengan
hydroxyzine
dengan
25
waktu
sampai
paruh
100
mg.
harus
dihindari
kecuali
obat
tersebut
telah
17
Tindakan
Tujuan
Memulihka
Kalender
n orientasi
barang pribadi
Padamkan lampu
Tidur tanpa
siklus tidur
obat
the herbal
Musik yang tenang
Pemijatan (massage)
punggung
Hindari tidur diluar jam
Mobilisasi
tidur
Latihan lingkup gerak
Pulihnya
sendi
mobilisasi
Mobilisasi bertahap
Batasi penggunaan
Penglihatan
restrain
Kenakan kacamata
Meningkatk
Menyediakan bacaan
an
kemampua
besar
n
penglihata
Pendengaran
n
Meningkatk
an
kemampua
18
n
pendengar
Rehidrasi
Halusinasi
an
BUN/Cr <
18
Tidak
yang berbahaya
melukai
Barang-barang seminimal
diri sendiri
mungkin
dan orang
lain
2. DEMENSIA
Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai
gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran. Fungsi
kognitif yang dapat dipengaruhi pada demensia adalah
inteligensia
umum,
belajar,
dan
ingatan,
bahasa,
pertimbangan
social.Kepribadian
pasien
memiliki
gangguan
suatu
kemungkinan
dan
juga
memenuhi
kemampuan
terpengaruhi.
kesadaran,
kriteria
Jika
pasien
maka
pasien
diagnostic
untuk
pemeriksaan
mungkin
klinis
progresif
reversible.Kemungkinan
tentang
atau
penyebabnya.Gangguan
statis,
pemulihan
permanen
demensia
atau
adalah
19
Epidemiologi
Demensia sebebnarnya adalah penyakit penuaan. Kira-kira
limapersen dari semua orang yang mencapai usia 65 tahun
menderita demensia tipe Alzheimer, dibandingkan dengan 15
sampai 25% sari semua orang
perkembangan
demensia
tipe
Alzheimer.Tipe
demensia yang paling sering kedua adalah demensia vascularyaitu demensia yang secara kausatif berhubungan dengan
penyakit serebrovakular.Demensia vascular berjumlah 15
sampai 30 persen dari semua kasus demensia. Demensia
vaskuler paling sering ditemukan pada orang berusia antara
60
sampai
dibandingkan
70
tahun,
wanita.
dan
lebih
Hipertensi
sering
pada
merupakan
laki-laki
predisposisi
Penyebab
Demensia mempunyai banyak penyebab tetapi demensia tipe
Alzheimer dan demensia vascular secara bersama-sama
berjumlah 75% dari semua kasus.
20
akhir
pemeriksaan
demensia
penyakit
alzheimer
neuropatologi
tipe
Alzheimer
otak,
bisanya
didasarkan
namun
pada
demikian,
didiagnosis
dalam
dari
pertimbangan
diagnostic.Walaupun
dalam
perkembangan
gangguan
dalam
serebral.Temuan
mikroskopis
klasik
dan
hilangnya
granovaskular
bercampur
pada
dengan
neuronal
dan
neuron.Kekusutan
elemen
sitoskletal
degenerasi
neurofibriler
lainnya
juga
ditemukan.
Protein prekusor amiloid
Gen untuk protein prekusor
21
Kelainan neurotransmitter
Neurotransmitter
berperan
yang
dalam
paling
patologis
berperan
adalah
yang
asetilkolin
paling
dan
penyakit
Alzheimer.Ditemukan
juga
penurunan
asetilkolin,
dan
penurunan
konsentrasi
kolin
norepinephrine
pada
penyakit
Alzheimer
di
dalam
lokus
sereleus
yang
telah
berperan
adalah
dua
peptide
neuroaktif,
kausatif
pengaturan
lainnya
adalah
metabolism
bahwa
kelainan
fosfolipid
dalam
membrane
pencitraan
spektroskopik
resonansi
22
vascular
menyebabkan
serebral
pola
gejala
yang
demensia.
dianggap adalah
multiple,
yang
Gangguan
dulu
kardiovaskular
mengenai
pembuluh
lainnya.
darah
Gangguan
serebral
terutama
berukuran
kecil
bruit
karotis,
kelainan
funduskopi
atau
ini
juga
dikenal
sebagai
ensefalopati
korikal.
Walaupun
penyakit
ini
sebelumnya
23
daerah
frontotemporal.
Daerah
tersebut
juga
ini
bisanya
disertai
dengan
perkembangan
huntinton
ditandai
oleh
perlambatan
24
insidensi
depsresi
dan
psikosis,
disamping
penyakit
perkinsin
menderita
demensia.
yang
terinfeksi
HIV
seringkali
disertai
oleh
defisit
kognitif
multipel
yang
informasi
baru
dan
untuk
mengingat
25
(kegagalan
untuk
mengenali
atau
fungsi
eksekutif
(yaitu,
delirium
demensia
3. Dengan waham
menonjol
4. Dengan suasana
:
:
jika
jika
delirium
waham
perasaan
perasaan terdepresi
5. (termasuk gambaran
yang
menumpang
merupakan
terdepresi
memenuhi
jika
ciri
pada
yang
suasana
kriteria
gejala
26
defisit
kognitif
multipel
yang
informasi
baru
dan
untuk
mengingat
atau
untuk
mengenali
atau
fungsi
eksekutif
(yaitu,
27
terjadi
semata-mata
selama
perjalanan
delirium
Kode didasarkan pada ciri yang menonjol
1. Dengan delirium :jika delirium menumpang pada demensia
2. Dengan waham jika waham merupakan ciri yang menonjol
3. Dengan suasana perasaan terdepresi : jika suasana
perasaan terdepresi (termasuk gambaran yang memenuhi
kriteria gejala lengkap untuk episode depresif berat) adalah
ciri yang menonjol. Suatu diagnosis terpisah gangguan
suasana perasaan karena kondisi medis umum tidak
diberikan.
4. Tanpa penyulit : jika tidak ada satupun di alas yang
menonjol pada gambaran klinis sekarang.Sebutkan jika :
Dengan gangguan perilaku
Catalan penulisan : juga tuliskan kondisi serebrovaskular pada
Aksis III.
Diagnosis Klinis
Diagnosis demensia didasarkan pada pemeriksaan klinis
pasien, termasuk pemeriksaan status mental dan pada
informasi dari anggota keluarga, dan kerabat. Keluhan dari
pasien tentang gangguan intelektual dan menjadi pelupa
harus
diperhatikan,
penyangkalan,
atau
perhatikan
juga
rasionalisasi
bukti
yang
pengelakan,
ditujukan
untuk
Ledakan
kemaraha
yang
tiba-tiba,
atau
28
kesulitan
untuk
mempertahankan
kinerja
mental,
Dan
semua
fungsi
tersebut
menjadi
secara
hanya
informasi
yang
dipelajari
paling
baik
dipertahankan.
2. Orientasi
Karena daya ingat adalah penting untuk orientasi terhadap
orang, tempat, dan waktu, orientasi dapat terganggu
secara progresif, selama perjalanan penyakit demensia.
3. Gangguan Bahasa
29
Proses
demensia
yang
mengenai
korteks,
terutama
tidak
tepat
atau
berputar-putar.
Psien
kepribadian
sebelumnya
mungkin
temporal
kemunginan
mengalami
perubahan
atau
presekutorik
yang
itdak
sistematik,
30
pada
pemeriksaan
jerks
neurologis
dan
ditemukan
juga
tidur
yang
mungkin
penyakit serebrovaskular.
menunjukkan
lokasi
Rea
ksi katastropik
Pasein
demensia
juga
menunjukkan
penurunan
konsep,
persamaandari
mengambil
konsep
perbedaan
dan
tersebut.Sulitmemecahkan
Syn
drome Sundowner
31
Sindrom
ini
ditandai
dengan
mengantuk,
konfusi,
Sindrom ini
juga
terjadi
pada
pasien
pasien
dan
kelaurga
suatu
diagnosis
demensia
dapat
membantu
menyingkirkan
diagnosis banding.
1. Demensia Tipe Alzheimer vs Demensia Vaskuler
Demensia
vaskuler
dibedakan
dengandemensia
ini
seringkali
disebabkan
oleh
32
3. Delirium
Delirium dibedakan dari onsetnya yang cepat durasi
yang
singkat,
fluktuasi
gangguan
kognitif
selama
dengan
depresi
mempunyai
gejala
skizofrenia
mungkin
disertai
dengan
yang
tidak
selalu
disertai
dengan
adanya
33
awalnya
endokrinopati,
tumor
otak
dan
gangguan
gejala
tersebut
jelas
merupakan
suaatu
34
1. Factor psikososial
Keparahan dan perjalanan semensia dapat dipengaruhi
oleh factor psikososial. Pasien yang mempunyai onset
demensia
yang
cepet
menggunakan
lebih
sedikit
bertahap/
kecemasan
dan
depresi
mungkin
gejala
demensia
telah
menjadi
berat
demensia
tipe
Alzheimer
terdapat
penahanan
35
Beberapa
kasus
demensia
dianggap
dapat diobati
adalah
untuk
memberikan
perawatan
media
untuk
waham
dan
halusinasi.
Tapi
perlu
kerja
yang
agak
panjang.
Karen
aktivitas
yang
bermakna
demensia.Pengalaman
selama
perjalanan
pada
seseorang
waktu
pasien
memiliki
adalah
dengan
kontinuitas
tergantung
pada
36
DEMENSIA
Onset perlahan-lahan
Satbil atau progresif
Kesadaran normal
Organisasi pikiran kurang
Jarang terjadi gangguan
gangguan persepsi
Kewaspadaan normal
selalu
terganggu
3. GANGGUAN AMNESTIK
Gangguan amnestic ditandai terutama oleh gejala
tunggal suatu gangguan daya ingat yang menyebabkan
gangguan bermakna dalam fungsi social atau pekerjaan.
Diagnosis dibuat apabila pasien mempunyai tanda lain dari
gangguan kognitif. Gangguan amnestic ini dibedakandari
gangguan dissosiatif.
Epidemiologi
Tidak ada data pasti mengenai gangguan amnestic ini,
bebrapa
penelitian
melaporkan
adanya
insidensi
atau
Etiologi
37
dan
struktur
lobus
midtemporalis.Beberapa
Dignostic
Berikut table diagnosis berdasarkan DSM-IV
Kriteria Diagnostic Untuk Gangguan Amnestik Karena Kondisi Medis
Umum
a. Perkembangan gangguan daya ingat seperti yag dimanifestasikan
oleh gangguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau
ketidakmampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari
sebelumnya.
b. Gangguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam
fingsi social atau pekerjaan dan merupakan penurunan bermakna
dari tingkat fungsi sebelumnya
c. Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
suatu delirium atau suatu demensia
d. Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau
temuan laboratorium bahwa gangguan adalah akibat fisiologis
langsung dari kondisi medis umum termasuk trauma fisik
38
gangguan
pada
kemampuan
untuk
mempelajari
ingat
jauh
untuk
informasi
atau
yang
kognitif
Pasein dengan
bersahabat
dan
mudah
setuju.
Pasien
dengan
serebrovaskular
mengenai
artrei
yang
serebralis
mempengaruhi
posterior
dan
39
gangguan
amnestic.
2. Sklerosis Multipel
Proses
patologis
dari
sclerosis
multiple
adalah
dengan
kronis.Penyebab
lambung,
lain
penyalahgunaan
nutrisi
hemodialysis,
yagn
bururk,
hyperemesis
alkohol
karsinoma
gravidarum,
berupa konfusi,
beberapa
orang
yang
menyalahgunakan
dipagi
hari
dan
tidak
mampu
mengingat
40
Terapi
dengan
elektrokonvulsif
amnesia
sebelum
retrogard
pengobatan
dan
(ECT)
biasanya
selama
suatu
disertai
beberapa
amnesia
menit
anterogard
disebabkan
oleh
cedera
kepala
seringkali
dengan
lamanya
danberatnya
sindrom
pertamasetelah
pasien
mencapai
kesadraran.
Diagnosis Banding
1. Demensia dan Delirium
Gangguan daya ingat sering ditemukan pada pasien
demensia
tetapi
disertai
denga
deficit
kognitif
gangguan
ringan
pada
daya
ingat
dapat
bahwa
41
3. Gangguan Disosiatif
Gangguan disosiatif kadang-kadang sulit dibedakan dai
gangguan
amnestik.
Tetapi
pasien
dengan
gangguan
spesifik
gangguan
amnestikmenentukan
perjalanan dan prognosisnya bagi psien.Onset mungkin tibatiba atau bertahap; gejala dapat sementara atau menetap;
dan hasil akhir dapat terentang dari tanpa perbaikan sampai
pemulihan lengkap. Gangguan amnestik sementara dengan
pemulihan
lengkap
temporalis,
ECT,
adalah
sering
penggunaan
pada
obat
epilepsy
tertentu
lobus
seperti
kepala,
keracunan
monoksida,
infarks
serebral,
42
1. Faktor psikodinamiksa
Intervensi psikodinamika mungkin mempunyai nilai yang
baik bagi pasien yang menderita gangguan amnestic yang
disebabkan oleh kerusakan pada otak.
Fase pemulihan pertama dimana pasien tidak mampu
memproses apa yagn terjadi karenapertahanan ego yang
sangat besar, membuat klinisi melayani sebagai ego
penolong yang membantu menjelaskan kepada pasien
tentang apa yang terjadi danmemberikan fungsi ego yang
hilang. Pada pemulihan fase kedua, saat realisasi tentang
kejdian
cedera
timbul,
marah.Pemulihan
pasienmungkin
fase
ketiga
menjadi
adalah
fase
dimana
ciri
kepribadian
tersebut
dapat
43
sekali
atau
terbaliknya
siklus
tidur-bangun;
44
a. Adanya
penyakit,
kerusakan
atau
disfungsi
otak
atau
mendasarinya
setelah
perbaikan
dengan
atau
timbulnya
dihilangkanya
sindrom
mental
penyebab
yang
Timbulnya
waham
akibat
halusinasi
itu
menetap
atau
berulang.Waham
tersebut
dapat
gangguan
alam
pikir
atau
terhadap
pengetahuannya
karena
mempunyai
manik
organik,
bipolar
organik,
depresif
46
oleh
labilitas
atau
tidak
sering
terjadi
dalam
hubungan
dengan
penyakit
keperibadian
dan
perilaku
akibat
tidak
menyadari
perilaku
47
gangguan
kepribadian.
pada
aktivitas
yang
bertujuan,
terutama
yang
emosional
berubah
ditandai
dengan
labilitas,
atau
pikiran
perilaku
sisa
yang
48
atau
berubahnya
iritabilitas,
pola
makan
menurunnya
dan
tidur,
fungsi
kognitif,
perubahan
dalam
BAB IV
KESIMPULAN
Gangguan otak organik didefinisikan sebagai gangguan
dimana
terdapat
suatu
patologi
yang
dapat
diidentifikasi
di
otak
yang
mengakibatkan
timbulnya
gejala
neuropsikiatrik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan.H.I, Sadock. B.J, Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan
Perilak Psikiatri Klinis, Edisi ketujuh,Jilid satu. Binarupa Aksara,
Jakarta 2010. hal481-570.
2. Ingram.I.M, Timbury.G.C,
Mowbray.R.M,
Catatan
Kuliah
50
fakultas
kedokteran
universitas
Indonesia,
Jakarta 2001.
51